Rangkuman dokumen:
1. Dokumen ini membahas rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mengenai termodinamika untuk siswa kelas XI IPA menggunakan media komputer dan animasi.
2. Materi yang diajarkan meliputi sistem dan proses, usaha gas, dan hukum termodinamika dengan indikator mengidentifikasi pengertian sistem dan proses.
3. Evaluasi pembelajaran meliputi kuis, tugas, dan pengamatan aktivitas siswa
Instrumen dan Pedoman Evaluasi Media PembelajaranUwes Chaeruman
Media pembelajaran, sejatinya, harus dinyatakan layak terlebih dahulu sebelum digunakan. Oleh karenanya perlu uji mutu. Tulisan ini memberikan acuan tentang instrumen dan cara uji mutu media pembelajaran yang baik, khususnya media audio, video dan multimedia.
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Fitri Yusmaniah
Teknologi dan media memiliki peran penting dalam pembelajaran abad 21. Guru dapat memanfaatkan berbagai alat digital interaktif dan asesmen mobile untuk meningkatkan proses pembelajaran dan berkolaborasi dengan komunitas guru lain. Standar Teknologi Pendidikan Nasional untuk Guru memberikan pedoman bagi guru untuk mengintegrasikan teknologi secara efektif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merangkum latar belakang pengembangan media interaktif berbasis CD untuk pembelajaran sistem peredaran darah pada siswa kelas V SD, meliputi tujuan pengembangan media, spesifikasi produk yang diharapkan, metode penelitian dan pengembangan yang digunakan, serta tahapan validasi dan uji coba produk yang dikembangkan.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tematis di sekolah dasar (SD). Secara umum dibahas tiga model pembelajaran tematis yaitu model webbed, connected, dan integrated. Model-model tersebut dirancang untuk mengintegrasikan beberapa mata pelajaran secara tematis dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004 Ahmad Jayadi
Dalam definisi Teknologi Pendidikan ynag disusun oleh AECT, terdapat penjelasan mengenai setiap kata yang terdapat pada susunan definisi Teknologi Pendidikan 2004 yang disusun oleh AECT. Dan berikut saya berikan PPT yang membahas secara rinci definisi setiap kata tersebut. Semoga bermanfaat
Guru dapat mengidentifikasi potensi peserta didik melalui pengamatan, tes, analisis tugas, dan wawancara. Uji kreativitas seperti uji kaleng dapat digunakan. Pembelajaran perlu dirancang untuk mengembangkan potensi kreatif dengan memberi kebebasan berpikir dan mengerjakan tugas kreatif. Contoh kasus mengenai guru yang ingin mengembangkan kecerdasan majemuk peserta didik, dan solusinya adalah dengan
Rangkuman dokumen:
1. Dokumen ini membahas rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mengenai termodinamika untuk siswa kelas XI IPA menggunakan media komputer dan animasi.
2. Materi yang diajarkan meliputi sistem dan proses, usaha gas, dan hukum termodinamika dengan indikator mengidentifikasi pengertian sistem dan proses.
3. Evaluasi pembelajaran meliputi kuis, tugas, dan pengamatan aktivitas siswa
Instrumen dan Pedoman Evaluasi Media PembelajaranUwes Chaeruman
Media pembelajaran, sejatinya, harus dinyatakan layak terlebih dahulu sebelum digunakan. Oleh karenanya perlu uji mutu. Tulisan ini memberikan acuan tentang instrumen dan cara uji mutu media pembelajaran yang baik, khususnya media audio, video dan multimedia.
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Fitri Yusmaniah
Teknologi dan media memiliki peran penting dalam pembelajaran abad 21. Guru dapat memanfaatkan berbagai alat digital interaktif dan asesmen mobile untuk meningkatkan proses pembelajaran dan berkolaborasi dengan komunitas guru lain. Standar Teknologi Pendidikan Nasional untuk Guru memberikan pedoman bagi guru untuk mengintegrasikan teknologi secara efektif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merangkum latar belakang pengembangan media interaktif berbasis CD untuk pembelajaran sistem peredaran darah pada siswa kelas V SD, meliputi tujuan pengembangan media, spesifikasi produk yang diharapkan, metode penelitian dan pengembangan yang digunakan, serta tahapan validasi dan uji coba produk yang dikembangkan.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tematis di sekolah dasar (SD). Secara umum dibahas tiga model pembelajaran tematis yaitu model webbed, connected, dan integrated. Model-model tersebut dirancang untuk mengintegrasikan beberapa mata pelajaran secara tematis dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004 Ahmad Jayadi
Dalam definisi Teknologi Pendidikan ynag disusun oleh AECT, terdapat penjelasan mengenai setiap kata yang terdapat pada susunan definisi Teknologi Pendidikan 2004 yang disusun oleh AECT. Dan berikut saya berikan PPT yang membahas secara rinci definisi setiap kata tersebut. Semoga bermanfaat
Guru dapat mengidentifikasi potensi peserta didik melalui pengamatan, tes, analisis tugas, dan wawancara. Uji kreativitas seperti uji kaleng dapat digunakan. Pembelajaran perlu dirancang untuk mengembangkan potensi kreatif dengan memberi kebebasan berpikir dan mengerjakan tugas kreatif. Contoh kasus mengenai guru yang ingin mengembangkan kecerdasan majemuk peserta didik, dan solusinya adalah dengan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, prinsip, pendekatan, fungsi, dan peranan pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang serta kegiatan untuk menyesuaikan kurikulum dengan tujuan pendidikan. Prinsip-prinsipnya mencakup relevansi, efektifitas, efisiensi, kesinambungan, dan fleksibilitas. Fungsinya antara l
Berbagai macam media pembelajaran yang ada dan dapat diterapkan saat proses pembelajaran. Di sini saya menyajikan jenis-jenis dan karakteristik media pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran konstruktivisme, meliputi pengertian, prinsip, ciri-ciri, implikasi, serta kelebihan dan kekurangan pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Secara ringkas, konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator.
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikPutriMeka
Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti pengaruh keluarga, pengaruh gizi, kematangan, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, keshatan,dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan fisik peserta didik akan mempengaruhi proses belajar peserta didik, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk memahami karakteristik perkembangan fisik peserta didiknya.
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS VSuci Lintiasri
1. Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar tentang pantun dan syair.
2. Pembelajaran tersebut membahas tentang ciri-ciri, persamaan, dan perbedaan antara pantun dan syair.
3. Siswa diajak untuk mengidentifikasi, menceritakan, serta membandingkan kedua jenis puisi tersebut.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang sumber energi, khususnya energi angin dan air. Siswa akan belajar tentang kincir angin dan kincir air, serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka akan melakukan percobaan membuat dan menggerakkan kincir angin dan air sederhana, lalu menuliskan laporan hasilnya. Tujuan pembelajaran ini adalah agar siswa memahami
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktorSukiman Fitk
Teks tersebut membahas analisis soal tes, mencakup tingkat kesukaran soal, daya beda soal, dan fungsi distraktor. Metode analisisnya meliputi menghitung indeks tingkat kesukaran, indeks daya beda, serta persentase pilihan jawaban distraktor. Hasil analisis digunakan untuk mengevaluasi kualitas soal dan merevisinya jika diperlukan. Perangkat lunak ITEMAN digunakan untuk melakukan analisis secara otomatis ber
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1saeful_4h13
Dokumen tersebut membahas konsep rencana pembelajaran seni rupa di sekolah dasar dengan pendekatan terpadu. Pembelajaran terpadu dimaksudkan untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran melalui tema atau topik tertentu. Pembelajaran seni rupa dapat dilaksanakan secara terpadu dengan memperhatikan unsur-unsur substansial seni seperti kreativitas, apresias
Dokumen tersebut merupakan angket motivasi belajar yang berisi 44 pernyataan untuk mengukur empat aspek motivasi belajar yaitu perhatian, relevansi, percaya diri, dan kepuasan. Responden diminta memberikan skor untuk setiap pernyataan positif dan negatif guna mengukur tingkat motivasi belajarnya.
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Buku kerja ini bertujuan untuk membantu pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas pengawasan dan peningkatan kompetensi guru melalui penyediaan pedoman dan contoh format kegiatan pengawasan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, prinsip, pendekatan, fungsi, dan peranan pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang serta kegiatan untuk menyesuaikan kurikulum dengan tujuan pendidikan. Prinsip-prinsipnya mencakup relevansi, efektifitas, efisiensi, kesinambungan, dan fleksibilitas. Fungsinya antara l
Berbagai macam media pembelajaran yang ada dan dapat diterapkan saat proses pembelajaran. Di sini saya menyajikan jenis-jenis dan karakteristik media pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran konstruktivisme, meliputi pengertian, prinsip, ciri-ciri, implikasi, serta kelebihan dan kekurangan pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Secara ringkas, konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator.
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikPutriMeka
Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti pengaruh keluarga, pengaruh gizi, kematangan, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, keshatan,dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan fisik peserta didik akan mempengaruhi proses belajar peserta didik, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk memahami karakteristik perkembangan fisik peserta didiknya.
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS VSuci Lintiasri
1. Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar tentang pantun dan syair.
2. Pembelajaran tersebut membahas tentang ciri-ciri, persamaan, dan perbedaan antara pantun dan syair.
3. Siswa diajak untuk mengidentifikasi, menceritakan, serta membandingkan kedua jenis puisi tersebut.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang sumber energi, khususnya energi angin dan air. Siswa akan belajar tentang kincir angin dan kincir air, serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka akan melakukan percobaan membuat dan menggerakkan kincir angin dan air sederhana, lalu menuliskan laporan hasilnya. Tujuan pembelajaran ini adalah agar siswa memahami
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktorSukiman Fitk
Teks tersebut membahas analisis soal tes, mencakup tingkat kesukaran soal, daya beda soal, dan fungsi distraktor. Metode analisisnya meliputi menghitung indeks tingkat kesukaran, indeks daya beda, serta persentase pilihan jawaban distraktor. Hasil analisis digunakan untuk mengevaluasi kualitas soal dan merevisinya jika diperlukan. Perangkat lunak ITEMAN digunakan untuk melakukan analisis secara otomatis ber
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1saeful_4h13
Dokumen tersebut membahas konsep rencana pembelajaran seni rupa di sekolah dasar dengan pendekatan terpadu. Pembelajaran terpadu dimaksudkan untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran melalui tema atau topik tertentu. Pembelajaran seni rupa dapat dilaksanakan secara terpadu dengan memperhatikan unsur-unsur substansial seni seperti kreativitas, apresias
Dokumen tersebut merupakan angket motivasi belajar yang berisi 44 pernyataan untuk mengukur empat aspek motivasi belajar yaitu perhatian, relevansi, percaya diri, dan kepuasan. Responden diminta memberikan skor untuk setiap pernyataan positif dan negatif guna mengukur tingkat motivasi belajarnya.
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Buku kerja ini bertujuan untuk membantu pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas pengawasan dan peningkatan kompetensi guru melalui penyediaan pedoman dan contoh format kegiatan pengawasan.
The document is a daily report form for library supervisors at SMK Bukit Merchu Yusuf Razak Resource Center. It includes spaces to log the names and signatures of 8 supervisors on duty that day, and has sections to note observations on cleanliness, book organization, student attendance, and the number of books borrowed or returned. The report needs to be signed by a confirming official.
Program pengawasan sekolah dirancang untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui penilaian, pembinaan, dan pemantauan terhadap sekolah-sekolah. Program tahunan dan semester disusun sistematis untuk mengidentifikasi masalah, menetapkan tujuan, dan merencanakan kegiatan pengawasan.
Social and Organizational Foundation of ErgonomicsHnAlfiany
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar sosial dan organisasi dari ergonomi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) teori sistem sosioteknik menekankan pentingnya optimasi bersama antara tujuan sosial dan teknis dalam sistem kerja, (2) keterlibatan pekerja dalam proses ergonomi dipandang penting untuk meningkatkan dukungan terhadap solusi yang dihasilkan, dan (3) stres kerja per
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan ilmu manajemen, mulai dari peninggalan masa lalu hingga pionir-pionir modern. Beberapa tokoh yang disebutkan antara lain Robert Owen, Charles Babbage, Taylor, Fayol, yang meletakkan dasar-dasar manajemen ilmiah dan administrasi. Kemudian dibahas pula perkembangan perspektif perilaku, kuantitatif, serta teori-teori kontemporer seperti sistem dan kontinjensi.
Cut Zurnali - Tactical factors that shape operations strategycutzurnali
Materi kuliah membahas faktor-faktor taktis dan isu-isu kontinjensi yang mempengaruhi strategi operasi perusahaan, termasuk proses transformasi, kapasitas sistem, dan pengembangan produk baru.
Dokumen tersebut berisi ringkasan materi mata kuliah riset operasi yang mencakup 14 sesi pelajaran, mulai dari analisis keputusan, berbagai metode program linear, program integer, goal programming, metode penugasan, transportasi, dinamis, teori antrian dan simulasi, network planning, teori permainan, hingga model rantai Markov. Diberikan juga tujuan mata kuliah, definisi riset operasi, langkah-langkah dasar, serta referensi bacaan tambahan.
Dokumen tersebut membahas tentang metodologi pengembangan sistem, yang mencakup pengertian metodologi pengembangan sistem, alasan perlunya metodologi, tim pengembangan sistem, macam-macam metodologi seperti waterfall, prototyping, RAD, spiral, object oriented, dan end-user development, serta prinsip-prinsip pengembangan sistem.
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, proses implementas...Dian Anggraeni
Teks tersebut merangkum berbagai pandangan ahli tentang pengertian implementasi sistem informasi manajemen dan langkah-langkah analisis serta perancangan sistem informasi, termasuk menentukan hasil, memilih alternatif pemecahan masalah, dan faktor-faktor keberhasilan penerapannya.
TUGAS PPT SIK BAB 3 STRUKTUR DAN BUDAYA ORGANISASI.pptxMaszuzaSyahlevi2
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan budaya organisasi publik. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang visi dan misi, struktur organisasi, fungsi-fungsi organisasi, analisis unit birokrasi dalam struktur organisasi, pengertian budaya organisasi, dan tujuan organisasi.
TB 2 sim artikel literature review manajemen keuangan analisis sistem informa...DwiputroAdiLaksono
Artikel ini melakukan tinjauan literatur mengenai pengaruh sistem informasi, sistem manajemen sumber daya manusia, dan kompetensi terhadap manajemen keuangan. Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut berpengaruh terhadap manajemen keuangan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya.
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,msdm, manajemen op...Rizka Aziz Wahab
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi manajemen sumber daya manusia dalam bisnis yang baik, fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia, dan jenis-jenis produksi serta manajemen operasi dan produksi.
Metode merupakan komponen inti dalam praktik faktor manusia dan ergonomi yang digunakan untuk mengumpulkan data, mengembangkan sistem baru, mengevaluasi kinerja dan tuntutan pekerjaan, serta memahami kegagalan sistem. Ada berbagai jenis metode seperti deskriptif, eksperimental, dan evaluatif yang dipilih sesuai tujuan penelitian dengan mempertimbangkan faktor validitas, sumber daya, dan etika. Pemilihan
Effects of Task-Technology Fit and Information Technology Utilization on The ...Hendra Gunawan
Dokumen tersebut membahas penelitian mengenai pengaruh kecocokan tugas-teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individu di perusahaan manufaktur di Batam. Penelitian ini menguji kembali model rantai teknologi-kinerja dengan menggabungkan dua aliran penelitian yaitu fokus pada kecocokan tugas-teknologi dan pemanfaatan teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bah
Proses Analisis Kebutuhan (Manajemen Pelatihan)DameTHutasoit
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kebutuhan, termasuk pengertian analisis kebutuhan, tujuan analisis kebutuhan, proses analisis kebutuhan, hasil analisis kebutuhan, analisis organisasi, metode analisis kebutuhan, dan sumber analisis kebutuhan.
This document provides a genealogy and history of teachers and influences for an individual. It lists:
1) Immediate family members and ancestors.
2) Teachers and mentors from various Islamic schools attended as a child and young adult.
3) Continued teachers and mentors received, including those received ijazah or aurod (certification of religious knowledge) from.
4) Acknowledges influences from Sufi silsilahs (chains of spiritual descent) and other prominent Muslim scholars throughout history ultimately tracing back to the Prophet Muhammad.
Dokumen tersebut berisi pedoman untuk menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Inggris di SMA Plus Tauhidul Afkar. Terdapat 12 standar kompetensi yang mencakup kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis; serta indikator pencapaian untuk setiap standar kompetensi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas XI semester I meliputi 6 standar kompetensi dengan indikator dan kriteria penilaian untuk mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis teks berbentuk laporan, naratif dan eksposisi analitis secara akurat dan lancar.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang penentuan kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mata pelajaran Seni Budaya di SMA Plus Tauhidul Afkar. KKM ditetapkan berdasarkan standar kompetensi yang terdiri atas empat indikator penilaian untuk setiap semester, dengan rentang nilai 75-80. KKM untuk seluruh standar kompetensi ditetapkan sama yaitu 75.
Dokumen tersebut menyajikan kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Seni Budaya untuk kelas XI semester ganjil dan genap di SMA Plus Tauhidul Afkar. KKM untuk setiap kompetensi inti dan dasar ditetapkan antara 2.67 hingga 4. Berdasarkan kriteria penilaian, nilai akhir di atas 92 dianggap tuntas dengan predikat A.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan inventarisasi barang milik negara di lingkungan Universitas Sebelas Maret. Terdapat penjelasan mengenai tujuan, fungsi, sasaran, istilah-istilah, organisasi, dan instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan inventarisasi barang milik negara.
Dokumen memberikan contoh format nomor peserta ujian dengan kode provinsi, kabupaten, sekolah, dan digit komputer serta langkah-langkah membuat nomor peserta tersebut menggunakan rumus dan fungsi di Excel seperti LEFT, MID, TEXT, RIGHT, dan IF.
Teknologi kinerja sebagai suatu intervensi instruksional
1. TEKNOLOGI KINERJA SEBAGAI SUATU INTERVENSI INSTRUKSIONAL<br /> <br /> <br />Sebagai intervensi Instruksional, teknologi kinerja memang tepat diterapkan /diimplementasikan dalam Instruksional atau pembelajaran.<br />Hal ini diperkuat dari beberapa definisi para pakar Teknologi kinerja.<br /> <br />Pada prinsipnya Instruksional adalah mencapai hasil yang effektif dan efficient yang sangat berkorelasi positip terhadap Teknologi Kinerja.<br /> <br />Berikut ini definisi Teknologi Kinerja dari beberapa pakar :<br /> <br /> <br />Nickols (1977, p. 14) mengatakan bahwa performance sebagai hasil sebuah tingkah laku”. Tingkah laku adalah aktifitas individu sedangkan akibat-akibat dari tingkah laku adalah cara-cara dimana lingkungan individu bereaksi dan ini berbeda berdasarkan hasil dari tingkah lakunya.”<br /> <br />Gilbert (1974) , menyamakan kinerja dengan prestasi-prestasi yang dicapai. <br /> <br />Ryle (1949) yang menggunakan istilah prestasi (achievement), dimana dia menggunakannya untuk melihat efek-efek prilaku yang berkaitan pada makna kinerja (performance). Akibatnya, prestasi itu dinilai oleh sistem, prestasi-prestasi- ini yang terkait dengan HPT.<br /> <br />istilah ini sering digunakan dalam mengarahkan pada prosedur-prosedur penerapan yang berasal dari penelitian ilmiah dan pegalaman para pelaksana dalam memecahkan beberapa masalah di lapangan (Clark dan Sugrue, 1990; Hawkridge, 1976; Stolovitch dan LaRocque, 1983).<br /> <br />HPT adalah salah satu dari berbagai keturunan teori sistem umum, yang digunakan oleh beberapa organisasi. Sistem dianggap sebagai “ sebuah sekelompok kompleks manusia dan mesin dimana dari keseluruhannya terdapat tujuan yang sama.” (Checkland, 1972, p. 91).<br /> <br />Menurut Ainsworth (1979, p. 5), “ sebuah landasan dasar dari HPT adalah sebuah hasil yang signifikan- menemukan dengan benar, tujuan-tujuan kinerja yang berguna dan menyatakannya dalam istilah yang mudah dipahami.” Interversi-interversi yang tepat dirancang untuk merubah, dan ini diawasi dan dimodifikasi sampai sistem itu mencapai standar kinerja yang diharapkan.<br /> <br />HPT juga membawa sejumlah asumsi dan atribut. Ini sudah dinyatakan oleh Geis (1986). Berikut ini adalah poin-poin pentingnya:<br />1. Teknologi kinerja manusia sah menurut hukum dan sering diprediksi dan diawasi.<br />2. ilmu tentang prilaku manusia sangat terbatas, oleh karena itu HPT harus bergantung pada pengalaman dan penelitian para ilmuwan.<br />3. HPT berasal dari beberapa penelitian yang dilakukan pada saat menghasilkannya.<br />4. HPT adalah hasil dari sejumlah sumber ilmu: cyber netika tingkah laku, psikologi, ilmu komunikasi, ilmu infomasi, ilmu sistem, ilmu managemen, dan yang akhir-akhirnya sedang marak yaitu ilmu kognitif.<br />5. HPT tidak diakui pada beberapa sistem pengiriman tidak juga dibatasi pada golongan tertentu dan area tertentu. Ini dapat digunakan pada setiap kinerja manusia, tapi biasanya lebih banyak digunakan dalam suatu organisasi dan dunia kerja.<br />6. HPT bersifat empiris. Ini mebutuhkan sebuah pembuktian sebagai hasil dari analisa dan usaha-usaha intervensi.<br />7. HPT bersifat mengembangkan. Berdasarkan prinsip-prinsip dasarnya, namun demikian ini memperbolehkan sejumlah ruang untuk inovasi dan kreatifitas.<br />8. Walaupun teknologi kinerja tidak memiliki pondasi teoritis tentang dirinya, -teori- dan -pengalaman- yang memandunya dibentuk oleh data-data empiris yang terakumulasi sebagai hasil praktek yang telah didokumentasikan secara sistematis.Dalam beberapa cara, HPT membagi atribut-atributnya dengan bidang lainnya (managemen, pengembangan organisasi, kesehatan, dan psikiater). <br /> <br />Sejumlah pengarang berusaha untuk menjelaskan makna teknologi kinerja. Beberapa dari mereka telah menekankannya dalam proses dan metode-metode yaitu: “teknologi kinerja adalah sekumpulan metode dan proses untuk menyelesaikan masalah atau memberdayakan kesempatan yang berhubungan dengan kinerja seseorang. Ini dapat digunakan pada individu, kelompok kecil, atau organisasi besar ( National Society Of Performance And Instruction Citied In Rosenberg, 1990, p.46).<br /> <br />Untuk Benefit dan Tate (1990) “ Teknologi kinerja [manusia] adalah proses sistematis dalam mengidentifikasikan kesempatan pengembangan kinerja, standar peraturan kinerja, strategi pengidentifikasian pengembangan kinerja, analisa keuntungan dalam berkinerja”. <br /> <br />untuk Jacobs (1998 p.6-7) “ teknologi kinerja manusia menghadirkan manfaat dari pendekatan sistem dalam sejumlah bentuk yang berbeda tergantung pada masalah yang dihadapi dan aktifitas profesional yang dibutuhkan.<br /> <br />Teknologi kinerja manusia adalah untuk meningkatkan modal manusia, yang dapat diperoleh sebagai produk waktu dan kesempatan, teknologi merupakan sekumpulan prosedur yang tertata rapi dan sesuai untuk mengubah potensi menjadi kapital (modal)”. (Gilbert, 1978. hal 11-12).<br /> <br />Menurut Harless (dikutip daari Geis,1986, hal. 1), “Teknologi kinerja manusia adalah sebuah proses seleksi, analisa, rancangan, pengembangan, penerapan, dan pengujian program-program berdasar pada yang paling efektif berpengaruh terhadap prilaku manusia dan prestasi-prestasinya.”<br /> <br />Rosenberg (1990, p 46) telah memikirkan tentang ini; “ Sistem pengembangan kinerja secara total sebenarnya adalah penggabungan dari analisis kinerja yang sistematik dengan intervensi sumber daya manusia yang menyeluruh. Dan ilmu yang menggabungkan semua sistem ini dikenal sebagai Teknologi Kinerja Manusia”.<br /> <br />Foshay dan Moller (liat bab 42) menekankan relevansi dan jarak dalam definisi mereka tentang Teknologi Kinerja Manusia, mereka melihat ini sebagai sesuatu yang terstruktur terutama oleh masalah-masalah Teknologi Kinerja Manusia di lingkungan dunia kerja dan yang tergambar dari setiap disiplin dengan kemampuan perspektif dalam memecahkan masalah didalam Teknologi Kinerja Manusia, yang dapat juda diterapkan di bidang lainnya. Menurut mereka, jarak ini menunjukkan keunikan bidang ini. Sedangkan selama ini memang tidak ada ketetapan definisi yang sama. <br /> <br />Sedangkan selama ini memang tidak ada ketetapan definisi yang sama. <br /> <br />1. HPT bersifat sistematis. Ini terorganisir, kaku, dan diterapkan dalam sebuah tingkah laku metodikal. Prosedur- prosedur yang ada yang mendorongpara praktisi untuk mengidentifikasikan perbedaan dalam kinerja (masalah-masalah dan peluang-peluangnya), mengkarakteristikannya dengan terukur atau cara-cara yang dapat diawasi, menganalisa mereka, menyeleksi intervansi yang sesuai, dan menerapkannya dalam sebuah sistem yang terkontrol dan terkendali.<br />2. HPT bersifat sistemik. Ini nampak adanya perbedaan kinerja manusia sebagai elemen-elemen sistem, dimana berubah dengan sistem. Ini menolak untuk menerima penyebab-penyebab yang jelas dan solusi-solusi tanpa menguji segi yang lainnya. Kinerja dilihat sebagai hasil sejumlah pengaruh-pengaruh variabel ( seleksi, pelatihan, feedback, sumber daya, managemen support, insentif, dan campur tangan); semuanya itu harus dianalisis dengan tepat, intervensi-intervensi hemat biaya diseleksi dan disebarkan.<br />3. Teknologi Kinerja Manusia secara ilmiah didasarkan pada teori yang ada dan fakta-fakta yang empiris. Ini mencoba untuk mendapatkan kinerja manusia yang diinginkan melalui cara-cara yang berasal dari penelitian ilmiah, ketika memungkinkan, atau jika tidak memungkinkan maka dari bukti-bukti yang tersimpan. Ini menolak entusias, intervensi yang tidak kuat tidak dapat mendemonstrasikan landasan-landasan teoritis yang kuat atau hasil kinerja yang valid. HPT sangat terbuka pada ide-ide baru dan metode-metode atau intervensi-intervensi yang bermakna. Namuan demikian ini perlu bahwa, semua itu memaparkan bukti yang terorganisis secara sistematik untuk mensupport nilai potensi mereka<br />4. HPT sangat terbuka pada semua cara, metode dan media. Ini tidak terbatas pada susunan sumber-sumber atau teknologi yang ada,. Sebaliknya teknologi kinera manusia berusaha mencari cara yang paling efektif dan efisisen untuk mencapai hasil yang paling maksimal.<br />5. HPT ditekankan pada perolehan prestasi-prestasi, yang manusia capai dan sistem bernilai. Ini mencari hasil garis dasar- seperti yang Gilbert jelaskan (1978. hal 17). ia mengelompokkannya dalam prestasi-prestasi yang bernilai. “kinerja yang layak”. Ini tidak memfokuskan pada behaviour atau pada sebuah kemenangan. HPT memiliki kinerja yang layak sebagaimana tujuannya yang dicapai oleh pelaksana dan organisasi dimana dia bekerja.<br />6. HPT adalah sebuah pendekatan teknik untuk mencapai prestasi-prestasi yang ingin dicapai oleh manusia. Para ahli teknologi adalah mereka yang mengambil sebuah sistem dalam gap kinerja manusia, menganalisa gap dan sistem tersebut secara sistematis, dan merancang intervensi yang efektif dan efisien yang berdasarkan pada analisa data, ilmu-ilmu ilmiah, dan data-data panduan, agar dapat menutup gap yang terjadi.<br /> <br />Komponen Kinerja ClockIntervensi Kelompok Pelatihan Insentif dan motivasi Lingkungan Kerangka Clock Intervensi-intervensi yang mendukung pemerolehan pengetahuan, keahlian dan kemampuan Intervensi-intervensi yang dirancang unutk memotivasi kinerja manusia Intervensi-intervensi yang dirancang untuk menyesuaikan dan mengubah lingkungan kerja Intervensi-intervensi yang dirancang untuk menyelaraskan komponen-komponen utama pekerjaan, para pekerja, dan tempat kerja.<br /> <br /> <br />MEMBANDINGKAN TEKNOLOGI INSTRUKSIONAL DENGAN TEKNOLOGI KINERJA MANUSIA<br /> <br />Teknologi instruksional dapat bermakna pengetahuan, keahlian, dan kemampuan mengadapi masalah. Ketika pengetahuan dan keahlian dilibatkan, maka sebuah intervensi yang tepat yang diterapkan. Tidak ada yang manyangkal bahwa akan selalu muncul sebuah kebutuhan-kebutuhan para pekerja akan perolehan pengetahuan dan keahlian yang baru. Dengan kenyataan bahwa rata-rata penigkatan dan perubahan yang terjadi, kebutuhan akan program-program pelatihan dan perancang instruksional akan tumbuh berkembang. Penyampaian teknologi tinggi seperti pelatihan webside (WBT) dan pelatihan berdasarkan mutimedia (MBT) memerlukan perancang instruksional lebih dari metode-metode penyampaian pelatihan tradisional lakukan. Semua pelatihan harus dirancang senagn menggunakan prinsip-prisip design instruksional. Kita semua telah melihat sebagian besar program-program pelatihan menjadi gagal karena mereka tidak dirancang dengan baik.<br /> <br />Teknologi kinerja didasarkan pada penelitian bertahun-tahun dalam psikologi behaviour dan sistem berpikir. Para praktisi memahami bahwa multipel intervensi sanagt diperlukan. Saya telah melihat daftar-daftar intervensi-intervensi pengembangan kinerja manusia dalam 100 sampai 150 item; saya juga pernah melihat yang berisi 200 item. Intinya bahwa pelatihan hanyalah satu intervensi. Para praktisi HPT harus mengembangkan sebuah pemahaman yang kuat pada mayoritas intervensi-intervensi. Peraturan-peraturan 80-20 dapat diterapkan pada intervensi HPT; saya telah menemukan bahwa saya telah menggunakan 30 sampai 40 intervensi-intervensi yang berbeda setiap waktu. Intinya adalah tidak memaksakan diri untuk menggunakannya hanya karena anda menyukainya atau anda tahu bagaiman menggunakanya.<br /> <br />Saya telah menemukan kinerja clock menjadi sebuah alat yang hemat biaya bagi penyeleksian dan pengelompoan intervensi. Lihat kembali gambar 26-2. Ada empat komponen utama kinerja clock. Tabel 26-2 mendata kelompok-kelompok intervensi terkait dengan komponen-komponen kinerja clock. <br /> <br />Keahlian-keahlian design instruksional memberikan sebuah fondasi kuat bagi setiap orang yang ingin pindah kedalam bidang HPT dan akhirnya pada konsulatsi kinerja. Pada hakekatnya dua teknologi itu berbeda, dan sangat penting untuk memahami perbedaan-perbedaan tersebut. (tabel 26-3).<br /> <br />Apa artinya ini semua bagi para ahli teknologi instruksional yang telah memutuskan untuk membuat trasisi menjadi konsultasi kinerja. Beberapa hal harus diperhatikan. Salah satu perubahan yang penting adalah pada sebuah komitmen akan pembelajaran seumur hidup. Memiliki sebuah pondasi yang kuat dalam design instruksional merupakan permulaan yang baik, tapi ingatlah pada 100 intervensi yang berbeda yang disebutkan di atas. Konsultasi kinerja mengharuskan para praktisi terbiasa dengan itu semua, lebih baik lagi, mengetahui kapan menggunakannya untuk mengatasi permasalahan kinerja klien. Fakta bahwa bidang konsultasi kinerja tidak tetap dan selalu berubah-ubah.<br /> <br />Perbandingan-perbandingan pada perbedaan-perbedaan yang penting antara teknologi instruksional dan teknologi kinerja telah ditulis secara ekstensif dimana-mana. Tujuan saya dalam bab ini adalah untuk menunjukkan beberapa perbedaan-perbedaan yang lebih signifikan dan menggaris bawahi beberapa tantangan yang dapat anda temui jika anda memutuskan untuk mengembangkan diri anda dari teknologi instruksional menjadi teknologi kinerja. <br /> <br />Pada bagian berikutnya lihatlah bagian teknologi leveraging untuk mendukung teknologi instruksional dan teknologi kinerja manusia. Kedua teknologi tersebut mendukung pengembangan kinerja manusia. <br /> <br />Tabel 26-3<br />Membandingkan Teknologi kinerja manusia dengan Teknologi instruksional<br /> <br />Teknologi kinerja manusiaTeknologi instruksional Berpusat pada para pekerja dan prestasi-prestasi organisasi Sistem-sistem dan hal-hal yang sistemik merupakan tema utamanya Hal-hal yang terkait dengan kinerja merupakan berbagai penyebab-penyebab Pastikan adanya pendukung misi-misi organisasi Memerlukan jaringan-jaringan dengan para spesialis dalam disiplin-disiplin dan bidang-bidang lainnya Membutuhkan keahlian-keahlian proyek managemen yang telah maju Membutuhkan pembelajaran secara terus-menerus Berhubungan baik dengan para klien Filosofi-filosofi dikembangkan dan diperluas secara terus menerus Berpusat pada kurangnya pengetahuan dan keahlian-keahlian Memusatkan pada pekerjaan-pekerjaan, tanggung jawab dan tugas-tugas. Mengasumsikan bahwa penyebab utamanya adalah pengetahuan dan kurangnya keahlian didalamnya Biasanya tidak memperhatikan keselarasan sebuah faktor utama. Bekerja terutama dalam komunitas design instruksional Membutuhkan keahlian-keahlian proyek managemen dasar Keahlian-keahlian design instruksional merupakan tujuan akhir Dengan normal siloed dalam departemen pelatihan Filosofi-filosofi yang dikembangkan dengan kuat dan tidak berubah-ubah dengan mudah<br /> <br /> <br />HPT juga berakar pada tingkah laku, dan sering dianggap sebagai cabang dari gerakan instruksi terprogram. Ainsworth (1979. p.3) dengan kritis mengatakan bahwa “ teori yang menggerakkan HPT masih sangat berhubungan dengan teori instrukdi terpogram. HPT dihubungkan dengan kinerja terukur dan penstrukturan elemen-elemen dimana sistem berfungsi untuk meningkatkan kinerja. Para ahli teknologi harus memperhatikan dan menganalisis stimuli dimana sistem dapat mempengaruhi kinerja, merespon yang dihasilkan, dan dengan konsekuensi pada reaksi-reaksi ini (penghargaan atau celaan) agar dapat menemukan akar penyebab lemahnya kinerja. Sekali ini dicoba, dia dapat melanjutkan tujuan-tujuan kinerja yang diteliti dan terukur. Menurut Ainsworth (1979, p. 5), “ sebuah landasan dasar dari HPT adalah sebuah hasil yang signifikan- menemukan dengan benar, tujuan-tujuan kinerja yang berguna dan menyatakannya dalam istilah yang mudah dipahami.” Interversi-interversi yang tepat dirancang untuk merubah, dan ini diawasi dan dimodifikasi sampai sistem itu mencapai standar kinerja yang diharapkan.<br /> <br />HPT juga membawa sejumlah asumsi dan atribut. Ini sudah dinyatakan oleh Geis (1986). Berikut ini adalah poin-poin pentingnya:<br />1. Teknologi kinerja manusia sah menurut hukum dan sering diprediksi dan diawasi.<br />2. ilmu tentang prilaku manusia sangat terbatas, oleh karena itu HPT harus bergantung pada pengalaman dan penelitian para ilmuwan.<br />3. HPT berasal dari beberapa penelitian yang dilakukan pada saat menghasilkannya.<br />4. HPT adalah hasil dari sejumlah sumber ilmu: cyber netika tingkah laku, psikologi, ilmu komunikasi, ilmu infomasi, ilmu sistem, ilmu managemen, dan yang akhir-akhirnya sedang marak yaitu ilmu kognitif.<br />5. HPT tidak diakui pada beberapa sistem pengiriman tidak juga dibatasi pada golongan tertentu dan area tertentu. Ini dapat digunakan pada setiap kinerja manusia, tapi biasanya lebih banyak digunakan dalam suatu organisasi dan dunia kerja.<br />6. HPT bersifat empiris. Ini mebutuhkan sebuah pembuktian sebagai hasil dari analisa dan usaha-usaha intervensi.<br />7. HPT bersifat mengembangkan. Berdasarkan prinsip-prinsip dasarnya, namun demikian ini memperbolehkan sejumlah ruang untuk inovasi dan kreatifitas.<br />8. Walaupun teknologi kinerja tidak memiliki pondasi teoritis tentang dirinya, -teori- dan -pengalaman- yang memandunya dibentuk oleh data-data empiris yang terakumulasi sebagai hasil praktek yang telah didokumentasikan secara sistematis.Dalam beberapa cara, HPT membagi atribut-atributnya dengan bidang lainnya (managemen, pengembangan organisasi, kesehatan, dan psikiater). <br /> <br />Sejumlah pengarang berusaha untuk menjelaskan makna teknologi kinerja. Beberapa dari mereka telah menekankannya dalam proses dan metode-metode yaitu: “teknologi kinerja adalah sekumpulan metode dan proses untuk menyelesaikan masalah atau memberdayakan kesempatan yang berhubungan dengan kinerja seseorang. Ini dapat digunakan pada individu, kelompok kecil, atau organisasi besar ( National Society Of Performance And Instruction Citied In Rosenberg, 1990, p.46). Untuk Benefit dan Tate (1990) “ Teknologi kinerja [manusia] adalah proses sistematis dalam mengidentifikasikan kesempatan pengembangan kinerja, standar peraturan kinerja, strategi pengidentifikasian pengembangan kinerja, analisa keuntungan dalam berkinerja”. untuk Jacobs (1998 p.6-7) “ teknologi kinerja manusia menghadirkan manfaat dari pendekatan sistem dalam sejumlah bentuk yang berbeda tergantung pada masalah yang dihadapi dan aktifitas profesional yang dibutuhkan.<br /> <br />Sejumlah pengarang lain telah memfokuskan pada hasil akhir: “tujuan dari Teknologi kinerja manusis adalah unuk meningkatkan modal manusia, yang dapat diperoleh sebagai produk waktu dan kesempatan, teknologi merupakan sekumpulan prosedur yang tertata rapi dan sesuai untuk mengubah potensi menjadi kapital (modal)”. (Gilbert, 1978. hal 11-12). Menurut Harless (dikutip daari Geis,1986, hal. 1), “Teknologi kinerja manusia adalah sebuah proses seleksi, analisa, rancangan, pengembangan, penerapan, dan pengujian program-program berdasar pada yang paling efektif berpengaruh terhadap prilaku manusia dan prestasi-prestasinya.” Rosenberg (1990, p 46) telah memikirkan tentang ini; “ Sistem pengembangan kinerja secara total sebenarnya adalah penggabungan dari analisis kinerja yang sistematik dengan intervensi sumber daya manusia yang menyeluruh. Dan ilmu yang menggabungkan semua sistem ini dikenal sebagai Teknologi Kinerja Manusia”. Foshay dan Moller (liat bab 42) menekankan relevansi dan jarak dalam definisi mereka tentang Teknologi Kinerja Manusia, mereka melihat ini sebagai sesuatu yang terstruktur terutama oleh masalah-masalah Teknologi Kinerja Manusia di lingkungan dunia kerja dan yang tergambar dari setiap disiplin dengan kemampuan perspektif dalam memecahkan masalah didalam Teknologi Kinerja Manusia, yang dapat juda diterapkan di bidang lainnya. Menurut mereka, jarak ini menunjukkan keunikan bidang ini. Sedangkan selama ini memang tidak ada ketetapan definisi yang sama. <br /> <br />1. HPT bersifat sistematis. Ini terorganisir, kaku, dan diterapkan dalam sebuah tingkah laku metodikal. Prosedur- prosedur yang ada yang mendorongpara praktisi untuk mengidentifikasikan perbedaan dalam kinerja (masalah-masalah dan peluang-peluangnya), mengkarakteristikannya dengan terukur atau cara-cara yang dapat diawasi, menganalisa mereka, menyeleksi intervansi yang sesuai, dan menerapkannya dalam sebuah sistem yang terkontrol dan terkendali.<br />2. HPT bersifat sistemik. Ini nampak adanya perbedaan kinerja manusia sebagai elemen-elemen sistem, dimana berubah dengan sistem. Ini menolak untuk menerima penyebab-penyebab yang jelas dan solusi-solusi tanpa menguji segi yang lainnya. Kinerja dilihat sebagai hasil sejumlah pengaruh-pengaruh variabel ( seleksi, pelatihan, feedback, sumber daya, managemen support, insentif, dan campur tangan); semuanya itu harus dianalisis dengan tepat, intervensi-intervensi hemat biaya diseleksi dan disebarkan<br />3. Teknologi Kinerja Manusia secara ilmiah didasarkan pada teori yang ada dan fakta-fakta yang empiris. Ini mencoba untuk mendapatkan kinerja manusia yang diinginkan melalui cara-cara yang berasal dari penelitian ilmiah, ketika memungkinkan, atau jika tidak memungkinkan maka dari bukti-bukti yang tersimpan. Ini menolak entusias, intervensi yang tidak kuat tidak dapat mendemonstrasikan landasan-landasan teoritis yang kuat atau hasil kinerja yang valid. HPT sangat terbuka pada ide-ide baru dan metode-metode atau intervensi-intervensi yang bermakna. Namuan demikian ini perlu bahwa, semua itu memaparkan bukti yang terorganisis secara sistematik untuk mensupport nilai potensi mereka<br />4. HPT sangat terbuka pada semua cara, metode dan media. Ini tidak terbatas pada susunan sumber-sumber atau teknologi yang ada,. Sebaliknya teknologi kinera manusia berusaha mencari cara yang paling efektif dan efisisen untuk mencapai hasil yang paling maksimal.<br />5. HPT ditekankan pada perolehan prestasi-prestasi, yang manusia capai dan sistem bernilai. Ini mencari hasil garis dasar- seperti yang Gilbert jelaskan (1978. hal 17). ia mengelompokkannya dalam prestasi-prestasi yang bernilai. “kinerja yang layak”. Ini tidak memfokuskan pada behaviour atau pada sebuah kemenangan. HPT memiliki kinerja yang layak sebagaimana tujuannya yang dicapai oleh pelaksana dan organisasi dimana dia bekerja.<br />6. HPT adalah sebuah pendekatan teknik untuk mencapai prestasi-prestasi yang ingin dicapai oleh manusia. Para ahli teknologi adalah mereka yang mengambil sebuah sistem dalam gap kinerja manusia, menganalisa gap dan sistem tersebut secara sistematis, dan merancang intervensi yang efektif dan efisien yang berdasarkan pada analisa data, ilmu-ilmu ilmiah, dan data-data panduan, agar dapat menutup gap yang terjadi.<br /> <br /> <br />Oleh : Agus Budi Utomo<br />NPM : 0720005082<br />Program Pasca Sarjana Magister Teknologi pendidikan<br />Universitas Lampung.<br /> <br />