Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI menekankan pentingnya pendidikan berkualitas untuk meningkatkan mutu manusia Indonesia sehingga bangsa ini dapat bersaing di kancah global. Pidato ini juga menyoroti perlunya mengembangkan karakter dan literasi dasar siswa selain kompetensi berpikir kritis dan kreativitas untuk menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0. Menteri mengajak seluruh rakyat untuk terus memaj
2. Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
Mengidentifikasi informasi berupa permasalahan
aktual yang disajikan dalam ceramah
Menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan
aktual sebagai bahan untuk disajikan dalam
ceramah
IPK Pengetahuan IPK Keterampilan
1. Menentukan unsur-unsur ceramah, isi informasi,
dan kebahasaan,
2. Menulis kerangka teks ceramah sesuai dengan
topik yang dipilih dengan memerhatikan isi,
kebahasaan, dan topik teks ceramah.
1. Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi
kerangka teks ceramah yang disusun
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
5. Menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan dalam
ceramah
5. Mengkonstruksi ceramah tentang permasalahan
aktual dengan memerhatikan aspek kebahasaan
dan menggunakan struktur yang tepat
IPK Pengetahuan IPK Keterampilan
1. Menggali isi, struktur, dan kebahasaan dalam
ceramah.
2. Menyusun kembali teks ceramah dengan
memerhatikan isi, tujuan, kebahasaan, tema,
dan struktur.
1. Menyampaikan teks ceramah yang telah dibuat
dalam bentuk lisan dengan memperhatikan teknik
cermah (intonasi, ekspresi, dan bahasa tubuh)
yang baik dan sesuai.
2. Mengomentari dan memperbaiki cermah
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
6. Jenis-jenis
Ceramah
Ceramah Khusus
Ceramah khusus adalah
ceramah yang
bertujuan untuk
memberikan nasehat dan
petunjuk-petunjuk kepada
mad'u atau khalayak
tertentu dan bersifat khusus
baik itu materinya maupun
yang lainnya. Pada ceramah
khusus ini, banyak batasan-
batasan yang dibuat misalkan
materi yang menyesuaikan
dengan keadaan. Contoh
Peringatan Isra' dan Mi'raj
Nabi Muhammad SAW.
Ceramah Umum
Ceramah umum adalah pesan
yang bertujuan untuk
memberikan sebuah nasehat
dan petunjuk-petunjuk yang
ditujukan kepada khalayak
ramai, atau masyarakat luas.
Di dalam ceramah umum
keseluruhannya bersifat
menyelu-ruh, maksudnya tidak
ada batasan-batasan apapun
baik dari audiens yang sudah
tua ataupun yang masih muda,
materinya juga tidak ditentukan,
sesuai dengan acara.
7. Ciri-ciri ceramah
1. Memiliki struktur yang lengkap, terdiri atas
pendahuluan, isi, penutup.
2. Isi ceramah sesuai dengan kegiatan yang ada.
3. Isi ceramah harus objektif, jelas, dan benar.
4. Isi ceramah tidak akan menimbulkan pertentangan
di masyarakat.
5. Bahasa yang digunakan penceramah mudah
dipahami pendengar.
6. Bahasa yang digunakan penceramah harus santun
dan rendah hati.
10. Kaidah/Ciri Kebahasaan
1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) : saya,
aku, atau kami jika penceramahnya mengatasnakaman
kelompok.
2. Menggunakan kata ganti orang kedua (jamak): hadirin,
kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, sadara-saudara.
3. Menggunakan kata-kata teknis
4. Menunjukkan kata-kata hubungan argumentasi (sebab-
akibat): jika, maka, sebab, karena, dengan demikian,
akiibatnya, oleh karena itu.
5. Menggunakan kata kerja mental, misal: memprihatinkan,
mengagumkan, menduga, berasumsi, menyimpilkan, dsb.
6. Menggunakan kata-kata persuasif
11. PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Hari ini kita kembali merayakan Hari Pendidikan Nasional. Mari kita panjatkan
puji dan puja ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, atas ijin, rahmat dan karunia-Nya kita dapat kembali berkumpul
merayakan semangat, capaian dan cita-cita pendidikan dan kebudayaan bangsa.
Kepada para pegiat pendidikan di seluruh penjuru Nusantara, ijinkan
saya menyampaikan apresiasi atas peran aktifnya dalam mencerdaskan saudara
sebangsa. Kepada Ibu dan Bapak pendidik di seluruh jenjang, yang tak lelah
menyalurkan inspirasi, membuka jalan pencerahan, dan membangkitkan asa
setiap insan yang dididiknya agar menjadi manusia yang berkarakter,
berpengetahuan dan memberikan faedah bagi sekitarnya, ijinkan saya atas nama
pemerintah menghaturkan rasa hormat mendalam.
Ibu, Bapak dan Hadirin yang mulia, Hari Pendidikan Nasional kita rayakan
sebagai hari kesadaran tentang pentingnya kualitas manusia. Presiden Jokowi
menggariskan bahwa Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani dunia dan
akan berhasil dalam berbagai kompetisi era global jika tinggi kualitas
manusianya. manusia yang terdidik dan tercerahkan adalah kunci kemajuan
bangsa. Segala capaian yang kita raih sebagai individu maupun sebagai bangsa
kolektif tak lepas dari persinggungan dengan pendidikan. Mutu dan
jenjang pendidikan berdampak besar pada ruang kesempatan untuk maju dan
sejahtera. Maka memastikan setiap manusia Indonesia mendapatkan akses
12. Dunia saat ini adalah dunia yang sangat berbeda
dengan dunia beberapa dekade lalu. Perubahan terjadi
begitu cepat dalam skala eksponensial yang tidak
pernah ditemui dalam sejarah umat manusia
sebelumnya. Revolusi teknologi menjadi
pendorong lompatan perubahan yang akan berpengaruh
pada cara kita hidup, cara kita bekerja, dan tentu saja,
cara kita belajar. Meramalkan masa depan menjadi
semakin sulit karena ketidakpastian perubahan yang
ada. Namun yang harus kita pastikan kepada anak-
anak kita adalah bahwa kita memberikan dukungan
sepenuhnya kepada mereka untuk menyiapkan diri
meraih kesempatan yang terpampang di
hadapannya. Salah satu dukungan yang perlu kita
berikan pada anak-anak Indonesia adalah memastikan
bahwa apa yang mereka pelajari saat ini adalah apa
yang memang mereka butuhkan untuk menjawab
tantangan jamannya. Keterampilan utuh yang
13. Karakter terdiri dari dua bagian. Pertama, karakter moral, sesuatu yang
sering kita bicarakan. Karaker moral itu antara lain adalah nilai Pancasila,
keimanan, ketakwaan, intergitas, kejujuran, keadilan, empati, rasa welas
asih, sopan santun. Yang kedua dan tak kalah pentingnya adalah karakter
kinerja. Di antara karakter kinerja adalah kerja keras, ulet, tangguh, rasa
ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, dan kepemimpinan.
Kita ingin anak-anak Indonesia menumbuhkan kedua bagian karakter ini
secara seimbang. Kita tak ingin anak-anak Indonesia menjadi anak yang
jujur tapi malas, atau rajin tapi culas. Keseimbangan karakter baik ini
akan menjadi pemandunya dalam menghadapi lingkungan perubahan
yang begitu cepat.
Literasi dasar menjadi komponen kemampuan abad 21 yang perlu kita
perhatikan berikutnya. Literasi dasar memungkinkan anak-anak meraih
ilmu dan kemampuan yang lebih tinggi serta menerapkannya kepada
kehidupan hariannya. Bila selama ini kita berfokus pada literasi baca-tulis
dan berhitung yang masih harus kita perkuat, maka kini kita perlu pula
memperhatikan literasi sains, literasi teknologi, literasi finansial dan
literasi budaya.
Terakhir dan tak kalah pentingnya adalah komponen kompetensi. Abad
21 menuntut anak-anak Indonesia mampu menghadapi masalah-masalah
yang kompleks dan tidak terstruktur. Maka mereka membutuhkan
kompetensi kemampuan kreativitas, kemampuan berpikir kritis dan
14. Ibu, Bapak, dan Hadirin yang mulia, Setiap anak lahir
sebagai pembelajar, tumbuh sebagai pembelajar. Kita
semua menyaksikan sendiri betapa anak-anak terlahir
dengan rasa ingin tahu yang besar dan keberanian untuk
mencoba. Proses belajarnya didapatkan melalui permainan
dan petualangan. Lalu saat ia mulai melangkah masuk ke
sekolah, ia mulai berhadapan dengan struktur dan berbagai
peraturan sebagai bagian dari sebuah model
masyarakat mini. Struktur dan berbagai peraturan yang ia
hadapi ini dapat mengarahkan mereka terus menjadi
pembelajar, atau justru sebaliknya, meredupkan hasrat
belajarnya.
Adalah tugas kita semua untuk memastikan binar
keingintahuan di mata setiap anak Indonesia, serta api
semangat berkarya di dalam dirinya tidak akan padam.
Adalah tugas kita memberikan ruang bagi anak-anak
Indonesia untuk berkontribusi, memajukan dirinya,
memajukan masyarakatnya, memajukan kebudayaan
15. Ibu, Bapak dan Hadirin yang berbahagia, Hari Pendidikan Nasional ini kita
rayakan karena kita termasuk di antara yang sudah merasakan dampaknya. Maka
pada bulan Mei ini, di mana Hari Pendidikan Nasional terletak, ayo kita ikut
bergerak, ikut terlibat dalam memperluas dampak pendidikan terhadap saudara-
saudara sebangsa yang belum sepenuhnya merasakan kesempatan itu. Karena
itulah pada tahun ini kita memilih tema “Nyalakan Pelita, Terangkan Citacita”
sebagai tema keriaan Hari Pendidikan Nasional. Kita ingin pendidikan benarbenar
berperan sebagai pelita bagi setiap anak Indonesia yang akan membuatnya
bisa melihat peluang, mendorong kemajuan, menumbuhkan karakter, dan
memberikan kejernihan dalam menata dan menyiapkan masa depannya.
Mari kita perluas keriaan pendidikan dan kebudayaan selama sebulan ke
depan. Kita bayar balik apa yang telah kita dapatkan dari pendidikan, kita
gelorakan semangat bergerak untuk pendidikan, dan kita teruskan ikhtiar bersama
ini. Kepada semua yang telah merasakan manfaat pendidikan dan di bulan
pendidikan ini, sapalah para pendidik kita dulu. Tanyakan kabarnya, ucapkan
terima kasihdan tunjukkan apreasiasi pada mereka, para pendidik dan pejuang
pendidikan. Lalu mari sama-sama kita tetapkan bahwa ikhtiar memajukan
pendidikan akan kita lanjutkan dan kembangkan.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Melapangkan dan Maha Meninggikan,
selalu meridhai ikhtiar kita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa kita tercinta.
Selamat Hari Pendidikan Nasional, Selamat merayakan dan memeriahkan bulan
pendidikan dan kebudayaan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.