4. Peran FKTP dalam Penanganan COVID-19
Posko Kel 1
Wilayah kerja
Puskesmas
Posko Satgas
kelurahan:
• Pencegahan
• Penanganan
• Pembinaan
• Pendukung
Prevent– Detect - Respons
Testing, Tracing, Treatment
PPKM Skala Mikro
Babinsa
Bhabinkamtibmas
Respon
• Tata laksana
sesuai kondisi
• Melakuk
an
rujukan
• Notifikasi kasus
• PE dan
penelusur
an kontak
• Komunikasi
risiko
• Pemantauan
kesehatan
kasus isolasi
mandiri
• Menerapkan
PPI
• Pengambil
an
spesimen
• vaksinasi
Prevensi
• Komunikasi
risiko,
termasuk
penyebarlu
asan KIE
COVID-19
• Pemantauan
tempat umum
Deteksi
• Surveilans ILI dan
pneumonia melalui
SKDR
• Surveilans aktif/
pemantauan
terhadap
kelompok
berisiko
• Membangun
dan
memperkuat
jejaring
Posko Kel 2
Posko
Desa/Kel 3
Vaksinasi
3 T
PUSKESMAS + KLINIK
PUSKESMAS PUSKESMAS
+ KLINIK
PUSKESMAS
5. 5
MANAJEMEN KLINIS
DAN PPI
SISTEM RUJUKAN &
KEGAWATDARURATAN
KETERSEDIAAN
LOGISTIK
FARMASI
Mengacu pada SOP
dan Protokol
Manajemen Klinis
COVID-19 (update)
dan PPI
Tata Laksana Awal
dan
Pengorganisasian
rujukan ke FKRTL
Mekanisme
pengadaan hingga
pendistribusian ke
pasien
PEMANFAATAN
TIK
Telemedicine
untuk
tatalaksana dan
pemantauan
kasus isoman
COVID-19
SDM
Perencanaan dan
pemenuhan
kebutuhan SDM
Dukungan jaringan, jejaring
Puskesmas, Satgas, kader,
relawan (termasuk faskes dan
nakes di wilayah kerja),
Kesiapsiagaan FKTP dalam Manajemen Klinis COVID-19
7. 6
KLASIFIKASI KASUS COVID-19
SE NO HK.02.01/MENKES/18/2022 Tentang Pencegahan & Pengendalian Kasus COVID-
19 Varian Omicron (B.1.1.529)
KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) )
Ditetapkan berdasarkan kriteria
klinis, kriteria epidemiologis, dan
kriteria pemeriksaan penunjang
sesuai dengan pedoman
pencegahan dan pengendalian
COVID-19 yang ditetapkan oleh
Menteri
• Konfirmasi positif COVID-19
• SGTF/SNP-PCR mengarah ke
Omicron
• Konfirmasi positif COVID-19
• Genome Sequencing (+)
Omicron
8. PERAWATANPASIEN COVID-19 BERDASARKAN DERAJAT
Gejala
&
Tanda
Asymptomatik
Saturasi 95%
Napas 12-
20x/menit
Demam, batuk,
lemas, nyeri otot
Saturasi
93% Napas
cepat (dewasa
>30x/menit)
Saturasi <93%
Napas cepat
(dewasa >
30x/menit)
Lokasi
Rawat
Isolasi
mandiri
Isolasi mandiri
Isolasi
terpusat(tidak
memenuhi kriteria
rumah)
Rumah
Sakit
Ruang
isolasi
Rumah
Sakit
Ruang
ICU/HCU
Terapi Vitamin
(C,D)
Vitamin(C,
D) Obat
simtomatik
Antivirus
(Favipiravir ,
atau Molnupiravir,
atau
Nirmatevir/Ritona
vir)
Vitamin (C, D)
Obat simptomatik,
komplikasi,
komorbid Antivirus
(Favipiravir, atau
Molnupiravir,atau
Nirmatevir/Ritonavir,
atau Remdesivir)
Antikoagulan
Oksigenasi
Multivitamin (C, D,
B1) Obat gejala,
komplikasi,
komorbid Antivirus
(Remdesivir atau,
Favipiravir atau,
Molnupiravir atau,
Nirmatevir/Ritonavi
r,) Kortikosteroid
Oksigenasi
Anti IL-6
Pasien
Triase
• Telemedicine
• Faskes
Memenuhi
kriteriarumah
Memenuhi
kriteriarumah
RKMK tentang Manajemen Klinis Tata Laksana COVID-19 di
Fasyankes (Update)
Berat
Sedang
Ringan
Tanpa Gejala
11. PERAWATAN KASUS COVID-19
PER 14 FEBRUARI 2022
Jumlah Suspek
Masih Dipantau
Dirawat di RS Isolasi Mandiri
61 n/a n/a
• Perawatan tersebar di 30 RS Rujukan COVID-19 di Kota
Bandung
• Isolasi terpusat menggunakan fasilitas isolasi Provinsi Jawa
Barat yang bertempat di BPSDM Jawa Barat yang berlokasi di
Cimahi
• Isolasi Mandiri dilakukan di rumah masing –masing, dipantau
oleh puskesmas sesuai wilayah kerja, sesuai prosedur dan
format pemantauan isolasi mandiri pada Panduan Penanganan
COVID-19 Rev 5 dan SE Menteri Kesehatan yang berlaku
Total dirawat di RS
252 (+29)
Total Isolasi
Mandiri
5.058 (+320)
Jumlah
Konfirmasi Aktif
Dirawat di
RS
Isolasi Terpusat
BKPSDM
Isolasi Mandiri
5.333 252* 23 5.058
PERAWATAN KASUS COVID-19
PER 14 FEBRUARI 2022
13. • Keterisian 458 TT (konfirmasi dan suspek) atau 51,52 %
dari 889 TT (tersedia 431 TT)
• Keterisian bertambah 74 TT.
• Jumlah TT yang disediakan bertambah 45 TT, dari 844 TT
menjadi 889 TT.
RUANG ISOLASI RUMAH SAKIT
PER 14 FEBRUARI 2022
BOR
14 Februari 2022
51,52%
14. LAJU KASUS KONFIRMASI COVID-19
PER 14 FEBRUARI2022
Laju per 14 Februari 2022
dibandingkan dengan 14 hari
sebelumnya maka Tren laju Kasus
Konfirmasi meningkat dari 55,8 orang/
hari menjadi 445,4 orang/hari
Sebelum PSBB
Per 21 April 2020
Laju Positif 5,6 org/hari
PSBB Bandung Raya
Per 5 Mei 2020
Laju Positif 4,7 org /hari
PSBB Jawa Barat
Per 19 Mei 2020
Laju Positif 2,7 org/hari
PSBB Jawa Barat Lanjutan
Per 29 Mei 2020
Laju Positif 1,1 org /hari
PSBB Jawa Barat Proporsional
Per 12 Juni 2020
Laju Positif 3,9 org/hari
PSBB Jawa Barat Proporsional 2
Per 26 Juni 2020
Laju Positif 2,3 org/hari
14
Penerapan AKB Jawa Barat
10 Januari 2021
Laju Positif 55,1 org/hari
PSBB Proporsional
2 Juli 2021
Laju Positif 245,4org/hari
PSBB Proporsional (PPKM)
PPKM Level 3
18 Oktober 2021
Laju Konfirmasi 6,9 orang/hari
PPKM
Darurat
PPKM Darurat
20 Juli 2021
Laju Konfirmasi 360,8 orang/hari
PPKM
Level
4
PPK
M
Level
3
PPKM Level 4
23 Agustus 2021
Laju Konfirmasi 120,9 orang/hari
PPKM Level 2
7 Februari 2022
Laju Konfirmasi 162,9 orang/hari
PPKM
Level 2
PPKM Level 3 Hari ke-7
14 Februari 2022
(Hari ke-664)
Laju Konfirmasi 445,4 orang/hari
PPK
M
Level
3
0.0
50.0
100.0
150.0
200.0
250.0
300.0
350.0
400.0
450.0
500.0
Laju Kasus Konfirmasi
18. SYARAT ISOLASI MANDIRI
Bagi Pasien COVID-19 tanpa gejala atau derajat ringan
SYARAT KLINIS
1.Usia <45 tahun
2.Tidak memiliki komorbid
3.Dapat mengakses telemedisin dan
akses kesehatan lainnya
Pasien 4. Berkomitmen untuk tetap diisolasi
sebelum diijinkan keluar
SYARAT RUMAH
1. Dapat tinggal di kamar terpisah, lebih baik
jika lantaiterpisah
2. Ada kamar mandi di dalam rumah
Dipersiapkan
pemerintah pusat,
pemerintah daerah,
atau swasta yang
dikoordinasikan oleh
Puskesmas dan
Dinas Kesehatan
ISOLASI
TERPUSA
T /
KEWILAYAHAN
tidak
memenuhi
Dipantau oleh Tenaga Kesehatan
dan Satgas COVID-19
KEPMENKES NO. 4641/2021 tentang Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina,
dan isolasi dalam rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
19. EVALUASI STATUS KLINIS PASIEN COVID-19
Tanda Klinis Pasien Isolasi Mandiri yang Harus Dipantau oleh Petugas Kesehatan
Saat pasien melakukan isolasi harus dilakukan pemantauan oleh petugas
Kesehatan terhadap tanda klinis yang memerlukan penanganan lebih lanjut
di fasilitas pelayanan kesehatan.
Tanda Klinis tersebut adalah sebagai berikut:
• Demam tinggi >38 °C;
• Kesulitan bernafas/sesak nafas; frekuensi napas >24x/menit (pada anak
sesuaiusia);
• Wajah atau bibir kebiruan;
• Batuk bertambah;
• Nyeri dada;
• Gangguan kesadaran (bingung, gangguan tidur yang berat);
• Tidak mampu makan, minum, berjalan;
• Diare; atau
• Pada bayi dan anak: merintih, pernapasan cuping hidung.
Pasien isolasi mandiri yang mempunyai kesulitan bernapas/sesak napas dengan saturasi
oksigen < 95 dapat menggunakan oksigen untuk pertolongan pertama dan
segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan
20. PEMBERIAN EDUKASI KEPADA PASIEN ISOMAN: TINDAKAN SELAMA ISOLASI MANDIRI
9
Pasien Lingkungan/kamar
1. Selalu menggunakan masker
2. Cuci tangan dengan air mengalir dan
sabun
atau hand sanitizer seseringmungkin.
3. Jaga jarak dengan keluarga
(physical distancing)
4. Upayakan kamar tidur sendiri/terpisah.
5. Menerapkan etika batuk (diajarkan
oleh tenaga medis)
6. Gunakan alat-alat pribadi secara tersendiri
dan dicuci dengan air/sabun
7. Berjemur matahari minimal sekitar 10-15
menit setiap harinya antara jam 09.00 –
15.00
8. Pakaian yang telah dipakai sebaiknya
dimasukan dalam kantong plastik/wadah
tertutup yang terpisah dengan pakaian
kotor keluarga lainnya sebelum dicuci dan
segera dimasukan ke mesin cuci
9. Ukur dan catat suhu tubuh 2 kali sehari
(pagi dan malam)
10. Segera beri informasi ke petugas
pemantauan/FKTP atau keluarga jika
terjadi peningkatan suhu tubuh > 38’C atau
bila keluhan bertambah
1. Perhatikan ventilasi,
cahaya dan udara
2. Membuka jendela kamar
secaraberkala
3. Bila memungkinkan
menggunakan APD saat
membersihkan kamar.
4. Cuci tangan dengan air
mengalir dan sabun atau
handsanitizer sesering mungkin
5. Bersihkan kamar setiap hari,
bias dengan air sabun atau
bahan desinfekyan lainnya.
1. Bagi anggota keluarga yang
berkontak erat dengan
pasien sebaiknya
memeriksakan diri ke
FKTP/Rumah Sakit.
2. Anggota keluarga
senantiasa pakai masker
3. Jaga jarak minimal 1 meter
dari pasien
4. Senantiasa mencuci tangan
5. Jangan sentuh daerah
wajah kalau tidak yakin
tangan bersih
6. Ingat senatiasa membuka
jendela rumah agar
sirkulasi udara tertukar
7. Bersihkan
daerah
tersentuh
sesering
yang
pasien
mungkin
mungkin
misalnya
gagang pintu, dll.
Keluarga
34. PENGELOLAAN TEMPAT ISOLASI MANDIRI KEWILAYAHAN
Koordinasi antara FKTP dan
Satgas COVID kewilayahan
Evakuasi pasien sesuai
kondisi
Pemenuhan kebutuhan harian oleh
Satgas COVID kewilayahan bekerja
sama dengan keluarga pasien atau
masyarakat setempat
Desinfeksi tempat isolasi oleh satgas
COVID kewilayahan
Pemantauan kesehatan dilakukan
oleh tenaga kesehatan dari FKTP atau
praktek mandiri
Kebutuhan obat disiapkan
puskesmas, distribusi oleh Satgas/
aparat kewilayahan/kader yang
ditunjuk
36. Tempat Isolasi Terpusat covid-19
NO TEMPAT LOKASI TT
WAKTU
OPERASIONAL
AKSES
1 BPSDM CIMAHI Jl. Cihanjuang 90 Feb sd Des 2022 SISRUTE
2 Hotel I Jl. Jakarta 50 14 Feb
TEMPAT KARANTINA TERPUSAT COVID-19
NO TEMPAT LOKASI TT
WAKTU
OPERASIONAL
AKSES
1 BPSDM CIMAHI
Jl.
Cihanjuang
90 Feb sd Des 2022 SISRUTE
2 HOTEL MITRA Jl. Supratman Berbayar
3
HOTEL
PREANGER
Jl. Asia Afrika Berbayar
37. Rencana Tempat Isolasi Terpusat covid-19
NO TEMPAT LOKASI TT
WAKTU
OPERASIONAL
AKSES
1 HOTEL G Jl. Pasir kaliki 50 Feb sd Des 2022
2 RS. EX Sukapura
Jl. Kawaluyaan No.
70, Sukapura,
Kec. Kiaracondong
100 Feb sd Des 2022
Antisipasi peningkatan kasus saat ini membutuhkan
percepatan penanganan Covid-19 dengan menyiapkan
Tempat Isolasi Mandiri Terpusat Tingkat Kota Bandung
38. ALUR RUJUKAN PASIEN ISOMAN
COVID-19 KE RSIM TERPUSAT
Syarat:
1. Pasien dengan KTP Kota Bandung, di kecualikan untuk tenaga kesehtan
dan pegawai di lingkungan SKPD Kota Bandung
2. Mengisi E-form rujukan pasien melalui link yang telah diberikan oleh Dinas
Kesehatan Kota Bandung
3. Memakai masker
4. Mengikuti jalur arah masuk
5. Mencuci tangan
6. Masuk bilik disinfektan
7. Cek suhu
8. Pemeriksaan skrining oleh Dokter
9. Mematuhi tata tertib yang berlaku
Warga/
Masyarakat
Puskesmas
sesuai domisili
Atau PSC 119
(08112442119)
TIM RSIM
Dinkes
(Petugas
TRIASE)
RSIM Terpusat
40. Telemedicine pada masa pandemi COVID-19
1
5
MENGGUNAKAN
APLIKASI:
KEGIATAN PELAYANAN
TELEMEDICINE
1. Konsultasi Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE)
2. Konsultasi Klinis
3. Pemeriksaan Penunjang
4. Pelayanan Telefarmasi
- Yang dikembangkan oleh Fasyankes sendiri
- Kementerian Kesehatan, Dinkes Prov Jabar
- Kerjasama dengan pihakketiga
01.A
NAMNESA
Mencakup keluhan utama,
keluhan penyerta, riwayat
penyakit yang diderita saat ini,
penyakit lainnya atau faktor
risiko, informasi keluarga dan
informasi terkait lainnya yang
ditanyakan oleh dokter kepada
pasien/keluargasecaradaring.
03.ANJURAN/NASIHAT
• Dilakukan berdasarkan hasil
pemeriksaan penunjang dan/atau
hasil pemeriksaanfisik tertentu.
• Anjuran/nasihat dapat berupa
pemeriksaankesehatanlanjutanke
fasilitaspelayanankesehatan.
04.PENEGAKAN
DIAGNOSIS
05.
PENATALAKSANAAN
DANPENGOBA
TA
N
Dilakukan berdasarkan penegakan
diagnosis yang meliputi
penatalaksanaan nonfarmakologi
dan farmakologi,termasukrujukan
ke fasyankes utk tindakan
selanjutnya
02.PEMERIKSAAN
FISIK
Pemeriksaanfisiktertentu
yang dilakukanmelalui
audiovisual.
06.PENULISANRESEP
Diberikankepadapasien
sesuai dengandiagnosis.
Dilakukanberdasarkan
hasilanamnesa,
pemeriksaanfisiktertentu
ataupemeriksaan
penunjang
07.PENERBITANSURATRUJUKAN
Untukpemeriksaanatautindakanlebihlanjutkelaboratoriumdan/ataufasilitaspelayanan
kesehatanlainnya sesuaihasil penatalaksanaanpasien.
MENINGKATKAN AKSES LAYANAN BAGI PASIEN COVID-19 MELALUI TELEMEDICINE
41. Telemedicine di FKTP
01
Setiap unit layanan (Umum, Gigi, KIA memiliki hotline
masing2, dalam upaya memenuhi kebutuhan
masyarakat secara aman
Hotline Unit Pelayanan
Merupakan sarana konsultasi kesehatan
bagi masyarakat
Konsultasi
04
Membuatkan resep, pemberian obat dapat dengan
berbagai cara sesuai kondisi
Terapi
03
Dapat melakukan pemeriksaan fisik melalui audiovisual
Pemeriksaan Fisik
02
42.
43. Layanan Telemedicine Isoman FKTP
Pemantauan Kondisi
fisik, keluhan,
kebutuhan obat-
obatan, penerapan
prokes dan keluhan
kesehatan lainnya
Melalui
no
Hotline
faskes