SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Tata
guna
ruang
wilayah
& kota
Compact city
 Compact City adalah suatu konsep perencanaan kota terfokus kepada
kepadatan hunian yang relatif tinggi pada guna lahan campuran, lebih
mengandalkan sistem transportasi umum yang efisien, termasuk aktivitas
pejalan kaki dan bersepeda sehingga mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor pribadi
 Konsep perencanaan ruang secara kompak harus didukung dengan
hunian vertikal, dengan sistem bangunan ramah lingkungan (green
building), massa kompak, didukung dengan konsep fungsi lahan campuran
(mixed land use), konsep jalan yang lengkap dan hidup (complete street),
ramah terhadap pejalan kaki, pesepeda, angkutan umum, akses untuk
penyandang cacat, lanjut usia, anak, dan perempuan.
Aspek Urban Sprawl Compact City Strategy
Pola
Pertumbuhan
Pembangunan pada peri – peri kota,
ruang hijau, dan melebar
Pembangunan pada sisa –
sisa ruang
Guna Lahan Homogen, terpisah - pisah “mixed” Cenderung menyatu
Skala
Bangunan lebih besar, jalan lebih
lebar, kurang detil, artikulasi untuk
pengendara mobil
Skala manusia, kaya dengan
detail, artikulasi bagi pejalan
kaki
Layanan
Komunitas
Shopping Mall, perjalanan mobil, jauh
Main Street, Pejalan kaki,
fasilitas mudah ditemukan
Transportasi
Transportasi berorientasi pada
kendaraan pribadi, kurang
penghargaan pada pejalan kaki,
sepeda atau transit publik
Transportasi multi-sarana,
penghargaan pada pejalan
kaki, sepeda, dan transit
publik
Desain Jalan
Jalan didesain untuk memaksimalkan
volume kendaraan dan kecepatannya
(collector road, cul de sac)
Jalan didesain untuk
mengakomodasikan berbagai
macam kegiatan (traffic
calming, grid streets)
Desain
Bangunan
Bangunan jauh terletak di belakang
(set back), rumah tinggal yang
berpencar
Bangunan sangat dekat
dengan jalan, tipe tempat
tinggal beragam
Ruang Publik
Perujudan kepentingan pribadi (yards,
shopping mall, private clubs, gated
communities)
Perujudan kepentingan
public ( streetscapes,
pedestrian environment,
public park )
Proses
Perencanaan
Kurang terencana, hubungan pelaku
pembangunan dan aturan lemah
Terencana dan hubungan
pelaku dan pembangunan
baik (Community Based)
RespondariUrbanSprawl
Manfaat Compact City
 Mengurangi ecological foot print yang disebabkan
ketergantungan kendaraan bermotor
 Pelayanan transportasi lebih baik
 Peningkatan aksesibilitas secara keseluruhan
 Regenerasi kawasan perkotaan dan vitalitas perkotaan
 Kualitas hidup lebih tinggi
 Preservasi ruang terbuka hijau
Transit-Oriented
Development (TOD)
 Kawasan berorientasi transit didefinisikan sebagai suatu komunitas
yang compact, dan mixed-used dan memiliki titik transit sebagai
pusatnya. Calthrope (1993) didefinisikan sebagai suatu komunitas
multi fungsi dengan radius berkisar 2000 ft (610m).
 Konsep Transit Oriented Development (TOD) diawali dengan
konsep aktivitas pergerakan manusia, baik dengan moda
maupun berjalan. Pergerakan sebagai salah satu aktivitas yang
paling banyak dilakukan oleh manusia, diwadahi dengan
penempatan-penempatan pusat-pusat aktivitas yang terintegrasi
dengan titik-titik transit
Variabel
Pembentuk TOD
• Fungsi Transit
• Area Komersial Pusat
• Area Hunian Campuran
• Fungsi Ruang Publik
• Area Sekunder
• Fungsi campuran
Tujuan TOD
 Tujuan Ekonomi
 Membuat permukiman yang bervariasi dengan banyak tipe di sekitar kawasan transit.
 Mengurangi biaya transportasi untuk kendaraan Pribadi
 Tujuan Lingkungan
 Meningkatkan kualitas udara, menghemat penggunaan energi dan membuat lingkungan
yang berkelanjutan.
 Mengurangi penyebaran kawasan sub-urban yang tidak terkendali.
 Tujuan Sosial
 Menawarkan lebih banyak pilihan untuk tinggal dan bekerja.
 Memungkinkan akses yang baik ke tempat kerja.
 Menciptakan lingkungan kota yang mendorong terciptanya interaksi antara kelompok
sosial yang berbeda
 Tujuan Perencanaan/Transportasi
Traditional Neighborhood
Development (TND)
 Traditional Neighbourhood Development (TND). Merupakan konsep yang
diperkenalkan oleh Andres Duany dan Elizabeth Plate-Zyberk (1994). TND ini
dioperasikan pada skala yang lebih kecil dari TOD. Unit dasar dari TND adalah
neighbourhood, yang dibatasi ukuran 16-18 hektar dan dikonfigurasikan dalam
radius tidak lebih 2,3 kilometer.
 Sama dengan TOD, hunian terdapat fasilitas pendidikan, pusat kesehatan, toko
kebutuhan dan hiburan. Kelompok neighbourhood membentuk villages, yang
dipisahkan satu sama lain dengan taman, tetapi dihubungkan dengan jalan
utama. Area komersial dan fasilitas publik digunakan untuk melayani village
seperti fasilitas rekreasi dan bioskop atau skala besar seperti fasilitas publik
seperti pemadam kebakaran, pusat pertemuan atau rumah peristerahatan.
Gambar 14. Layout jalan dan gang yang berpola grid terarahkan pada sebuah square di bagian
pusatnya. Square ini didefinisikan oleh bangunan mixed use dengan ketinggian 2 hingga 3 lantai
yang pada perkembangannya menjadi area komersial dan retail penunjang lingkungan sekitarnya.
Area komersial yang utama dibagi dalam 2 area retail.
Sumber: The Seaside Story.htmp
Inti dari TND merupakan jaringan jalan dengan koneksi frekuensial – yang memperlancar
aliran lalu lintas karena menyediakan jalur untuk berbagai perjalanan. Jaringan seperti
membuat pedestrian dan pergerakan kendaraan tidak bermotor lebih mudah dengan
memperlambat lalu lintas kendaraan dan membuat perjalanan semakin dekat
dibandingkan dengan tempat yang memiliki hirarki sistem jalan.
Density
 Density (Kepadatan) sederhananya adalah banyaknya jumlah manusia
dalam suatu batas ruang tertentu. Hal ini dapat diperlihatkan dari jumlah
manusia berbanding luas ruang baik berupa ruang kota atau kawasan
tertentu.
 Menurut Carey (1972) dan Curson (1964) berdasarkan kepadatan di luar
dan didalam rumah terdapat 4 jenis kepadatan yakninya :
• Kepadatan pedesaan (rural density) dimana kepadatan didalam
rumah tinggi tetapi kepadatan di luar rendah.
• Kepadatan pinggiran kota (suburb density) dimana kepadatan
didalam maupun diluar rumah rendah.
• Kepadatan permukiman mewah perkotaan dimana kepadatan
didalam rumah rendah sedang kepadatan diluar rumah tinggi.
• Kepadatan permukiman kumuh (squarter density) dimana kepadatan
didalam maupun diluar rumah tinggi.
Elemen pengukur tingkat
kepadatan kota
Aspek/Dimensi Indikator
Kepadatan Penduduk Jumlah Penduduk per Ha
Jumlah Rumah Tangga per Ha
Rata-rata Kepadatan per Kecamatan
Kepadatan Terbangun Jumlah Penduduk per Ha Lahan Terbangun
Jumlah Rumah Tangga per Ha Lahan Terbangun
Jumlah Penduduk per Ha Lahan Permukiman
Jumlah Rumah Tangga per Ha Lahan
Permukiman
Kepadatan Sub-Pusat Kepadatan Kecamatan (ward) Terpadat
Rata-rata 4 Kecamatan Terpadat
Variasi Kepadatan Kecamatan
Kepadatan Perumahan Persen Sediaan Rumah untuk Rumah Kepadatan
Tinggi
Persen Sediaan Rumah untuk Rumah Kepadatan
Rendah
Persen Sediaan Rumah untuk Rumah Kecil
Persen Sediaan Rumah untuk Rumah Besar
Kelebihan dan kekurangan
kepadatan penduduk
Dampak Positif Dampak Negatif
1. Aglomerasi ekonomi
2. Pengurangan ketergantungan
terhadap kendaraan pribadi
3. Konservasi lahan terbuka
hijau dan lahan pertanian
4. Efisiensi pembangunan
infrastruktur
1. Berkurang kualitas perumahan
2. Sulit mengakses ruang terbuka
hijau
3. Sulit menyediakan air bersih
yang memadai
4. Memusatnya polusi dan
bising perkotaan
Intensity

More Related Content

What's hot

Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur KotaPengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur KotaRabiyatul Adawiyah
 
Implementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kotaImplementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kotaMerisa Kadrina
 
Pedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggi
Pedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggiPedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggi
Pedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggiinfosanitasi
 
Kota dan Kebutuhan Perumahan (1) dan (2)
Kota dan Kebutuhan Perumahan (1) dan (2)Kota dan Kebutuhan Perumahan (1) dan (2)
Kota dan Kebutuhan Perumahan (1) dan (2)Nurul Angreliany
 
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Septinia Silviana
 
Substansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahSubstansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahAgus Dwi Wicaksono
 
Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1Nurul Angreliany
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTRhenny ferniza
 
Identifikasi Kegiatan Ekonomi di Kawasan Lembah UGM
Identifikasi Kegiatan Ekonomi di Kawasan Lembah UGM Identifikasi Kegiatan Ekonomi di Kawasan Lembah UGM
Identifikasi Kegiatan Ekonomi di Kawasan Lembah UGM Rijawanda Rafimadina
 
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031joihot
 
Studio Rencana Kota; Tata Ruang BWK 3 Kota Semarang
Studio Rencana Kota; Tata Ruang BWK 3 Kota SemarangStudio Rencana Kota; Tata Ruang BWK 3 Kota Semarang
Studio Rencana Kota; Tata Ruang BWK 3 Kota SemarangNurlina Y.
 
Perencanaan tapak
Perencanaan tapakPerencanaan tapak
Perencanaan tapakmateri2014
 
Bab i Rancang Kota
Bab i Rancang KotaBab i Rancang Kota
Bab i Rancang KotaLatifah Tio
 
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KAWASAN PERKOTAAN MA...
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KAWASAN PERKOTAAN MA...RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KAWASAN PERKOTAAN MA...
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KAWASAN PERKOTAAN MA...TPRP Strategic Partner
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangPenataan Ruang
 

What's hot (20)

ARSITEKTUR PERKOTAAN
ARSITEKTUR PERKOTAANARSITEKTUR PERKOTAAN
ARSITEKTUR PERKOTAAN
 
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur KotaPengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur Kota
 
Implementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kotaImplementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kota
 
Pedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggi
Pedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggiPedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggi
Pedoman teknis pembangunan rumah susun sederhana bertingkat tinggi
 
Real estate design
Real estate designReal estate design
Real estate design
 
Kota dan Kebutuhan Perumahan (1) dan (2)
Kota dan Kebutuhan Perumahan (1) dan (2)Kota dan Kebutuhan Perumahan (1) dan (2)
Kota dan Kebutuhan Perumahan (1) dan (2)
 
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Kebijakan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
 
Bentuk Kota
Bentuk KotaBentuk Kota
Bentuk Kota
 
Substansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahSubstansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayah
 
Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
 
Identifikasi Kegiatan Ekonomi di Kawasan Lembah UGM
Identifikasi Kegiatan Ekonomi di Kawasan Lembah UGM Identifikasi Kegiatan Ekonomi di Kawasan Lembah UGM
Identifikasi Kegiatan Ekonomi di Kawasan Lembah UGM
 
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
 
Studio Rencana Kota; Tata Ruang BWK 3 Kota Semarang
Studio Rencana Kota; Tata Ruang BWK 3 Kota SemarangStudio Rencana Kota; Tata Ruang BWK 3 Kota Semarang
Studio Rencana Kota; Tata Ruang BWK 3 Kota Semarang
 
Morfologi wilayah kota
Morfologi wilayah kotaMorfologi wilayah kota
Morfologi wilayah kota
 
Perencanaan tapak
Perencanaan tapakPerencanaan tapak
Perencanaan tapak
 
Bab i Rancang Kota
Bab i Rancang KotaBab i Rancang Kota
Bab i Rancang Kota
 
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KAWASAN PERKOTAAN MA...
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KAWASAN PERKOTAAN MA...RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KAWASAN PERKOTAAN MA...
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KAWASAN PERKOTAAN MA...
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
 

Similar to Tata guna ruang wilayah kota Semester3

Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaran
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan PembelajaranPengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaran
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaranoswarmungkasa1
 
KEL. 1 COMPACT CITY (1).pptx etika dan kewirausahaan
KEL. 1 COMPACT CITY (1).pptx etika dan kewirausahaanKEL. 1 COMPACT CITY (1).pptx etika dan kewirausahaan
KEL. 1 COMPACT CITY (1).pptx etika dan kewirausahaanlidyadjongi0407
 
2833 6477-1-sm
2833 6477-1-sm2833 6477-1-sm
2833 6477-1-smdniel6
 
Sistem transportasi 3 tgl dan transportasi
Sistem transportasi 3 tgl dan transportasiSistem transportasi 3 tgl dan transportasi
Sistem transportasi 3 tgl dan transportasiRenhard Manurung
 
Compact city,a sustainable development
Compact city,a sustainable developmentCompact city,a sustainable development
Compact city,a sustainable developmentANDI EDY SUDRAJAT
 
Peta Hijau Jakarta Presentasi
Peta Hijau Jakarta PresentasiPeta Hijau Jakarta Presentasi
Peta Hijau Jakarta PresentasiElisa Sutanudjaja
 
PENERAPAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DI CURITIBA.pdf
PENERAPAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DI CURITIBA.pdfPENERAPAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DI CURITIBA.pdf
PENERAPAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DI CURITIBA.pdfHajarSuwantoro
 
Kota_Berkelanjutan_Konsep_dan_Penerapan.ppt
Kota_Berkelanjutan_Konsep_dan_Penerapan.pptKota_Berkelanjutan_Konsep_dan_Penerapan.ppt
Kota_Berkelanjutan_Konsep_dan_Penerapan.pptAndiPutriSyakila
 
Bab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang KotaBab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang KotaLatifah Tio
 
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (re
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (reDesain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (re
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (rejuni apri
 
sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2Lampung University
 
Green urban design smart city
Green urban design smart cityGreen urban design smart city
Green urban design smart cityririkdpratiwi
 
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XIITata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XIIafilahs
 
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix barau
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix barauDesain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix barau
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix baraujuni apri
 
Bab 1. Masalah Kebijakan Transportasi - 2014 by Waluyo Sakarsono, PhD DEA
Bab 1. Masalah Kebijakan Transportasi - 2014 by Waluyo Sakarsono, PhD DEABab 1. Masalah Kebijakan Transportasi - 2014 by Waluyo Sakarsono, PhD DEA
Bab 1. Masalah Kebijakan Transportasi - 2014 by Waluyo Sakarsono, PhD DEASonny Sakarsono, PhD, DEA
 
Kampanye Publik Kota Hijau
Kampanye Publik Kota HijauKampanye Publik Kota Hijau
Kampanye Publik Kota Hijaunikenpraw
 
LANDSCAPE ARCHITECTURE: a Manual Environmental Planning and Design
LANDSCAPE ARCHITECTURE: a Manual Environmental Planning and DesignLANDSCAPE ARCHITECTURE: a Manual Environmental Planning and Design
LANDSCAPE ARCHITECTURE: a Manual Environmental Planning and Designririkdpratiwi
 
Aspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan PermukimanAspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan Permukimanpindotutuko
 
Projek akhir bahagian 12
Projek akhir bahagian 12Projek akhir bahagian 12
Projek akhir bahagian 12HusnaHumairah2
 

Similar to Tata guna ruang wilayah kota Semester3 (20)

Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaran
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan PembelajaranPengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaran
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaran
 
KEL. 1 COMPACT CITY (1).pptx etika dan kewirausahaan
KEL. 1 COMPACT CITY (1).pptx etika dan kewirausahaanKEL. 1 COMPACT CITY (1).pptx etika dan kewirausahaan
KEL. 1 COMPACT CITY (1).pptx etika dan kewirausahaan
 
2833 6477-1-sm
2833 6477-1-sm2833 6477-1-sm
2833 6477-1-sm
 
Sistem transportasi 3 tgl dan transportasi
Sistem transportasi 3 tgl dan transportasiSistem transportasi 3 tgl dan transportasi
Sistem transportasi 3 tgl dan transportasi
 
Compact city,a sustainable development
Compact city,a sustainable developmentCompact city,a sustainable development
Compact city,a sustainable development
 
Peta Hijau Jakarta Presentasi
Peta Hijau Jakarta PresentasiPeta Hijau Jakarta Presentasi
Peta Hijau Jakarta Presentasi
 
PENERAPAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DI CURITIBA.pdf
PENERAPAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DI CURITIBA.pdfPENERAPAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DI CURITIBA.pdf
PENERAPAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DI CURITIBA.pdf
 
Kota_Berkelanjutan_Konsep_dan_Penerapan.ppt
Kota_Berkelanjutan_Konsep_dan_Penerapan.pptKota_Berkelanjutan_Konsep_dan_Penerapan.ppt
Kota_Berkelanjutan_Konsep_dan_Penerapan.ppt
 
Bab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang KotaBab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang Kota
 
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (re
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (reDesain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (re
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (re
 
sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2
 
Green urban design smart city
Green urban design smart cityGreen urban design smart city
Green urban design smart city
 
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XIITata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XII
 
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix barau
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix barauDesain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix barau
Desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (vix barau
 
Sustainable city's paper
Sustainable city's paperSustainable city's paper
Sustainable city's paper
 
Bab 1. Masalah Kebijakan Transportasi - 2014 by Waluyo Sakarsono, PhD DEA
Bab 1. Masalah Kebijakan Transportasi - 2014 by Waluyo Sakarsono, PhD DEABab 1. Masalah Kebijakan Transportasi - 2014 by Waluyo Sakarsono, PhD DEA
Bab 1. Masalah Kebijakan Transportasi - 2014 by Waluyo Sakarsono, PhD DEA
 
Kampanye Publik Kota Hijau
Kampanye Publik Kota HijauKampanye Publik Kota Hijau
Kampanye Publik Kota Hijau
 
LANDSCAPE ARCHITECTURE: a Manual Environmental Planning and Design
LANDSCAPE ARCHITECTURE: a Manual Environmental Planning and DesignLANDSCAPE ARCHITECTURE: a Manual Environmental Planning and Design
LANDSCAPE ARCHITECTURE: a Manual Environmental Planning and Design
 
Aspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan PermukimanAspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan Permukiman
 
Projek akhir bahagian 12
Projek akhir bahagian 12Projek akhir bahagian 12
Projek akhir bahagian 12
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (8)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

Tata guna ruang wilayah kota Semester3

  • 2. Compact city  Compact City adalah suatu konsep perencanaan kota terfokus kepada kepadatan hunian yang relatif tinggi pada guna lahan campuran, lebih mengandalkan sistem transportasi umum yang efisien, termasuk aktivitas pejalan kaki dan bersepeda sehingga mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi  Konsep perencanaan ruang secara kompak harus didukung dengan hunian vertikal, dengan sistem bangunan ramah lingkungan (green building), massa kompak, didukung dengan konsep fungsi lahan campuran (mixed land use), konsep jalan yang lengkap dan hidup (complete street), ramah terhadap pejalan kaki, pesepeda, angkutan umum, akses untuk penyandang cacat, lanjut usia, anak, dan perempuan.
  • 3. Aspek Urban Sprawl Compact City Strategy Pola Pertumbuhan Pembangunan pada peri – peri kota, ruang hijau, dan melebar Pembangunan pada sisa – sisa ruang Guna Lahan Homogen, terpisah - pisah “mixed” Cenderung menyatu Skala Bangunan lebih besar, jalan lebih lebar, kurang detil, artikulasi untuk pengendara mobil Skala manusia, kaya dengan detail, artikulasi bagi pejalan kaki Layanan Komunitas Shopping Mall, perjalanan mobil, jauh Main Street, Pejalan kaki, fasilitas mudah ditemukan Transportasi Transportasi berorientasi pada kendaraan pribadi, kurang penghargaan pada pejalan kaki, sepeda atau transit publik Transportasi multi-sarana, penghargaan pada pejalan kaki, sepeda, dan transit publik Desain Jalan Jalan didesain untuk memaksimalkan volume kendaraan dan kecepatannya (collector road, cul de sac) Jalan didesain untuk mengakomodasikan berbagai macam kegiatan (traffic calming, grid streets) Desain Bangunan Bangunan jauh terletak di belakang (set back), rumah tinggal yang berpencar Bangunan sangat dekat dengan jalan, tipe tempat tinggal beragam Ruang Publik Perujudan kepentingan pribadi (yards, shopping mall, private clubs, gated communities) Perujudan kepentingan public ( streetscapes, pedestrian environment, public park ) Proses Perencanaan Kurang terencana, hubungan pelaku pembangunan dan aturan lemah Terencana dan hubungan pelaku dan pembangunan baik (Community Based) RespondariUrbanSprawl
  • 4. Manfaat Compact City  Mengurangi ecological foot print yang disebabkan ketergantungan kendaraan bermotor  Pelayanan transportasi lebih baik  Peningkatan aksesibilitas secara keseluruhan  Regenerasi kawasan perkotaan dan vitalitas perkotaan  Kualitas hidup lebih tinggi  Preservasi ruang terbuka hijau
  • 5. Transit-Oriented Development (TOD)  Kawasan berorientasi transit didefinisikan sebagai suatu komunitas yang compact, dan mixed-used dan memiliki titik transit sebagai pusatnya. Calthrope (1993) didefinisikan sebagai suatu komunitas multi fungsi dengan radius berkisar 2000 ft (610m).  Konsep Transit Oriented Development (TOD) diawali dengan konsep aktivitas pergerakan manusia, baik dengan moda maupun berjalan. Pergerakan sebagai salah satu aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh manusia, diwadahi dengan penempatan-penempatan pusat-pusat aktivitas yang terintegrasi dengan titik-titik transit
  • 6. Variabel Pembentuk TOD • Fungsi Transit • Area Komersial Pusat • Area Hunian Campuran • Fungsi Ruang Publik • Area Sekunder • Fungsi campuran
  • 7. Tujuan TOD  Tujuan Ekonomi  Membuat permukiman yang bervariasi dengan banyak tipe di sekitar kawasan transit.  Mengurangi biaya transportasi untuk kendaraan Pribadi  Tujuan Lingkungan  Meningkatkan kualitas udara, menghemat penggunaan energi dan membuat lingkungan yang berkelanjutan.  Mengurangi penyebaran kawasan sub-urban yang tidak terkendali.  Tujuan Sosial  Menawarkan lebih banyak pilihan untuk tinggal dan bekerja.  Memungkinkan akses yang baik ke tempat kerja.  Menciptakan lingkungan kota yang mendorong terciptanya interaksi antara kelompok sosial yang berbeda  Tujuan Perencanaan/Transportasi
  • 8. Traditional Neighborhood Development (TND)  Traditional Neighbourhood Development (TND). Merupakan konsep yang diperkenalkan oleh Andres Duany dan Elizabeth Plate-Zyberk (1994). TND ini dioperasikan pada skala yang lebih kecil dari TOD. Unit dasar dari TND adalah neighbourhood, yang dibatasi ukuran 16-18 hektar dan dikonfigurasikan dalam radius tidak lebih 2,3 kilometer.  Sama dengan TOD, hunian terdapat fasilitas pendidikan, pusat kesehatan, toko kebutuhan dan hiburan. Kelompok neighbourhood membentuk villages, yang dipisahkan satu sama lain dengan taman, tetapi dihubungkan dengan jalan utama. Area komersial dan fasilitas publik digunakan untuk melayani village seperti fasilitas rekreasi dan bioskop atau skala besar seperti fasilitas publik seperti pemadam kebakaran, pusat pertemuan atau rumah peristerahatan.
  • 9. Gambar 14. Layout jalan dan gang yang berpola grid terarahkan pada sebuah square di bagian pusatnya. Square ini didefinisikan oleh bangunan mixed use dengan ketinggian 2 hingga 3 lantai yang pada perkembangannya menjadi area komersial dan retail penunjang lingkungan sekitarnya. Area komersial yang utama dibagi dalam 2 area retail. Sumber: The Seaside Story.htmp Inti dari TND merupakan jaringan jalan dengan koneksi frekuensial – yang memperlancar aliran lalu lintas karena menyediakan jalur untuk berbagai perjalanan. Jaringan seperti membuat pedestrian dan pergerakan kendaraan tidak bermotor lebih mudah dengan memperlambat lalu lintas kendaraan dan membuat perjalanan semakin dekat dibandingkan dengan tempat yang memiliki hirarki sistem jalan.
  • 10. Density  Density (Kepadatan) sederhananya adalah banyaknya jumlah manusia dalam suatu batas ruang tertentu. Hal ini dapat diperlihatkan dari jumlah manusia berbanding luas ruang baik berupa ruang kota atau kawasan tertentu.  Menurut Carey (1972) dan Curson (1964) berdasarkan kepadatan di luar dan didalam rumah terdapat 4 jenis kepadatan yakninya : • Kepadatan pedesaan (rural density) dimana kepadatan didalam rumah tinggi tetapi kepadatan di luar rendah. • Kepadatan pinggiran kota (suburb density) dimana kepadatan didalam maupun diluar rumah rendah. • Kepadatan permukiman mewah perkotaan dimana kepadatan didalam rumah rendah sedang kepadatan diluar rumah tinggi. • Kepadatan permukiman kumuh (squarter density) dimana kepadatan didalam maupun diluar rumah tinggi.
  • 11. Elemen pengukur tingkat kepadatan kota Aspek/Dimensi Indikator Kepadatan Penduduk Jumlah Penduduk per Ha Jumlah Rumah Tangga per Ha Rata-rata Kepadatan per Kecamatan Kepadatan Terbangun Jumlah Penduduk per Ha Lahan Terbangun Jumlah Rumah Tangga per Ha Lahan Terbangun Jumlah Penduduk per Ha Lahan Permukiman Jumlah Rumah Tangga per Ha Lahan Permukiman Kepadatan Sub-Pusat Kepadatan Kecamatan (ward) Terpadat Rata-rata 4 Kecamatan Terpadat Variasi Kepadatan Kecamatan Kepadatan Perumahan Persen Sediaan Rumah untuk Rumah Kepadatan Tinggi Persen Sediaan Rumah untuk Rumah Kepadatan Rendah Persen Sediaan Rumah untuk Rumah Kecil Persen Sediaan Rumah untuk Rumah Besar
  • 12. Kelebihan dan kekurangan kepadatan penduduk Dampak Positif Dampak Negatif 1. Aglomerasi ekonomi 2. Pengurangan ketergantungan terhadap kendaraan pribadi 3. Konservasi lahan terbuka hijau dan lahan pertanian 4. Efisiensi pembangunan infrastruktur 1. Berkurang kualitas perumahan 2. Sulit mengakses ruang terbuka hijau 3. Sulit menyediakan air bersih yang memadai 4. Memusatnya polusi dan bising perkotaan