SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
Kota Berkelanjutan:
Konsep dan Penerapan
Oswar Mungkasa
Studium Generale
Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas Pakuan Bogor
Bogor, 7 Desember 2016
Kisi Tayangan
Konsep dasar:
Pembangunan
Berkelanjutan dan Kota
Berkelanjutan
Beragam Konsep:
Kota Berkelanjutan
Contoh Penerapan:
Smart City Jakarta
Kota Berketahanan
Konsep dasar:
Pembangunan Berkelanjutan
dan Kota Berkelanjutan
Kisi Tayangan
 Sekitar 55 persen
penduduk dunia
saat ini telah
menjadi penduduk
kota
 Di Indonesia,
penduduk
perkotaan telah
mencapai 60
persen.
 Kecenderungan
ini semakin
meningkat
Sumber: 100RC
Mengapa Kota perlu Berkelanjutan?
Urbanisasi di Indonesia
Kepedulian terhadap Masa Depan Kota
 Deklarasi Stochkolm (1972). Dunia sepakat untuk menjaga
hubungan yang serasi antara manusia dalam
lingkungannya
 The Commission of the European Communities
menerbitkan Greenbook on the Urban Environment (1990)
 The Organization for Economic Cooperation and
Development (OECD) menerbitkan Environmental Policies
for Cities in the 1990s (1990)
Kepedulian terhadap Masa Depan Kota
 Tahun 1982 dibentuk Komisi Dunia untuk Lingkungan dan
Pembangunan (World Commission on Environment and
Development atau WCED) yang diketuai oleh Brundtland
dari Norwegia.
 Konsep Pembangunan Berkelanjutan diadopsi pada sidang
umum PBB tahun 1989.
 Penyelenggaraan KTT Bumi di Rio de Janeiro tahun 1992
yang menetapkan Agenda 21 yang merupakan program
aksi dunia untuk pembangunan berkelanjutan
 Habitat II City Summit (1996)
 Sustainable Development Goals (2015)
 Habitat III New Urban Agenda (2016)
Pembangunan Berkelanjutan: Pengertian
 Pembangunan berkelanjutan adalah proses perubahan
yang dalam pemanfaatan sumberdaya, arah investasi,
orientasi pengembangan teknologi, perubahan
kelembagaan dibuat sejalan dengan kepentingan masa
depan sekaligus kebutuhan saat ini (Our Common
Future/Brundtland Report)
 The World Commision on Environment and
Development (1987) menyatakan …pembangunan yang
memenuhi kebutuhan saat ini tanpa membahayakan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhannya.
Prinsip Dasar Pembangunan Berkelanjutan
 Prinsip Dasar Pembangunan Berkelanjutan (i) prinsip
kesetaraan antargenerasi atau prinsip masa depan. Dampak
terhadap kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi
kebutuhannya dan aspirasinya harus dipertimbangkan; (ii)
prinsip keadilan sosial atau kesetaraan intra-generasi.
Keberlanjutan mensyaratkan bahwa kendali terhadap
distribusi sumberdaya harus lebih merata mempertimbangkan
kebutuhan dasar dan aspirasi bersama; (iii) prinsip
tanggungjawab antarbatas. Polusi antarbatas perlu dikenali
dan dikendalikan (Haughton, 1996).
Kota Berkelanjutan: Definisi
 Kota Berkelanjutan adalah kota yang kepentingan sosial ekonomi
diharmonisasikan dengan kepentingan lingkungan dalam rangka
memastikan keberlanjutan perubahan. Pada dasarnya berarti
berkesinambungan dalam situasi yang berubah (Nijkamp dkk, 1994).
 Kota berkelanjutan harus layak secara ekonomi, nyaman secara
sosial, ramah lingkungan. Lebih khusus, merupakan tempat manusia
hidup dengan pendapatan memadai, keamanan dan kualitas hidup
terjamin. Kota berkelanjutan bergantung pada hubungan masyarakat
dengan lingkungannya (Turner, 2008)
 Kota yang mampu melindungi dan memelihara sumberdaya alam di
kota dan wilayah sekitarnya agar dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan (WRI,1996)
Kota Berkelanjutan: Definisi
 Kota berkelanjutan disebut sebagai kota yang diatur sehingga
memungkinkan masyarakatnya memenuhi kebutuhannya dan untuk
memperbaiki kesejahteraannya tanpa merusak lingkungan alam atau
membahayakan kondisi kehidupan mahluk lainnya, sekarang dan di
masa depan (Girardet, 1999)
 Kota dengan program perumahan dan pelayanan kota yang
didasarkan pada konsensus (kesepakatan bersama) (Badshah, 1996)
 Kota yang berfungsi bagi rakyat: melindungi kesehatannya,
menyediakan perlindungan (shelter), dan menawarkan kesempatan
untuk bekerja dan mengekspresikan budayanya (Seregaldin, 1996)
Pendekatan Pembangunan Kota Berkelanjutan)
 Tujuan perencanaan kota masa awal (i) melindungi penduduk dan
properti dari gangguan alami dan buatan manusia; (ii) melindungi
dan memelihara nilai sumberdaya alam dan buatan manusia yang
penting (So, 1988).
 Dibutuhkan pendekatan yang lebih terpadu, lebih sensitif terhadap
ekologi dan komunitas, lebih menghargai ketidakpastian, dan lebih
terbuka pada keterlibatan masyarakat (Gibson, 1997).
 Pendekatan ekosistem menegaskan ekologi dan komunitas
sebagai dasar dari sasaran dan proses perencanaan. Sehingga
pertumbuhan ekonomi hanya dapat diterima ketika sesuai dengan
kepentingan masyarakat yang bergantung pada ekologi dan
kebersamaan komunitas.
 Prinsip perencanaan/pembangunan kota sesuai pendekatan
ekosistem adalah (i) unit perencanaan berdasar pada batasan
alam; (ii) desain mengikuti alam. Aktivitas manusia bagian dari
lingkungan dan keterbatasan sumberdaya dan ketahanan
ekosistem harus dihargai; (iii) mempertimbangkan dampak
kumulatif dan global. Perspektif perencanaan lebih luas dan
lebih lama yang memasukkan lintas batas, antargenerasi, dan
dampak berkesinambungan.; (iv) mendorong pengambilan
keputusan antarbatas wilayah; (v) memastikan konsultasi dan
fasilitasi kerjasama dan kemitraan. Melibatkan pemangku
kepentingan yang lebih luas dan terbuka dalam proses
perencanaan (Gibson, 1997).
Pendekatan Pembangunan Kota Berkelanjutan)
Kisi Tayangan
Beragam Konsep
Kota Berkelanjutan
Kisi Tayangan
Kota Hijau
(Green City)
 Konsep awal diperkenalkan oleh Ebenezer Howard
dalam tulisannya “Garden City of Tomorrow” pada
tahun 1902
 Ide teknologi, lingkungan dan manusia sebagai satu
kesatuan diperkenalkan oleh Reyner Banham pada
1969
 Teori ‘Green Urbanism’ muncul dan dimaksudkan
untuk mengubah kota yang ada dari terfragmentasi
menjadi kompak sementara terfokus pada
penyesuaian hubungan antara kota dan alam
melalui teori ‘eco-city’ (Lehman, 2010)
Kota Hijau: Konsep
 Green urbanism meminimalkan penggunaan materi,
air dan energi pada semua tingkatan dari siklus
sebuah kota.
 Lehman (2010) menggambarkan pilar kota hijau
(lihat Gambar) dalam 3 (tiga) kategori yaitu energi
dan materi, air dan keragaman hayati, perencanaan
kota dan transportasi
 Lehman menambahkan prinsip ‘triple-zero
frameworks (triple-bottom line) yaitu (i) zero
penggunaan bahan bakar fosil; (ii) zero sampah; (iii)
zero emisi (tidak ada emisi karbon)
Kota Hijau: Konsep
 Lehman (2010) mengembangkan 15 Prinsip Green
Urbanism, yaitu (i) iklim; (ii) energi terbarukan; (iii) bebas
sampah; (iv) air; (v) lansekap, taman, dan keberagaman
hayati perkotaan; (vi) transportasi berkelanjutan dan ruang
publik: kompak dan banyak pusat; (vii) material
berkelanjutan dan asal setempat; (viii) kepadatan; (ix)
bangunan dan kawasan hijau menggunakan prinsip desain
pasif; (x) komunitas sejahtera; (xi) makanan setempat dan
rantai makanan pendek; (xii) peninggalan budaya,
identitas; (xiii) kepemerintahan, kepemimpinan dan praktek
unggulan; (xiv) pendidikan, riset dan pengetahuan; (xv)
strategi kota di negara berkembang
Kota Hijau: Konsep
Kisi Tayangan
Kota Taman
(Garden City)
 Kota Taman diperkenalkan tahun 1903 sebagai penerapan
konsep Howard.
 Saat ini, kota taman didesain agar ramah pejalan kaki,
penggunaan campuran, orientasi komunitas, dan dipenuhi
infrastruktur hijau seperti taman. Ini untuk menjamin gaya
hidup lebih sehat.
 Secara umum terdapat 3 (tiga) elemen kota taman yaitu (i)
pemenuhan kebutuhan sendiri (self sufficient); (ii) sabuk
hijau (green belt); (iii) kepemilikan lahan oleh masyarakat.
 Pertambahan penduduk dibatasi, penyediaan daerah hijau
sepanjang perbtasan kota, komunitas/pemerintah daerah
menguasai kepemilikan tanah merupakan ciri utama.
Kota Taman: Konsep
Kisi Tayangan
Kota Nyaman
(Liveable City)
 Yuan (2005) mengindikasikan kota taman sebagai kota
yang pembangunan ekonomi, budaya, sosial dan
lingkungan terkoordinasi dengan baik. Termasuk kondisi
lingkungan yang memenuhi kebutuhan psikologis dan fisik
penduduknya sebagai sebuah kota yang sesuai untuk
bekerja, bertempat tinggal, dan berkehidupan.
 Intinya yang terpenting kemampuan kota menjamin
penduduknya hidup aman, nyaman, dan santai
 Penilaian terhadap tingkat kenyamanan kota melalui 4
(empat) hal yaitu (i) stabilitas, (ii) kesehatan: (iii) budaya
dan lingkungan (iv) pendidikan dan infrastruktur. Contoh
kota Nyaman adalah Vancouver, Kanada.
Kota Nyaman (Liveable): Konsep
 Clement-Croome (2012) menjelaskan kota nyaman
sebagai (i) A Just City  keadilan, makanan, tempat
tinggal, pendidikan, kesehatan dan harapan terbagi rata
dan masyarakat berpartisipasi aktif; (ii) A Beautiful City 
seni, arsitektur dan lansekap menjadi perhatian;(iii) A
Creative City  pikiran terbuka, memanfaatkan seluruh
kemampuan sumberdaya manusia dan mengedepankan
tanggap perubahan; (iv) An Ecological City 
meminimalkan dampak lingkungan, lansekap dan
bangunan berimbang; (v) A City of Easy Contact and
Mobility  melindungi daerah perdesaan, komunitas
terpadu.
Kota Nyaman (Liveable): Konsep
Kisi Tayangan
Kota Pintar
(Smart City)
 Definisi beragam diantaranya oleh Giffinger dan Gudrum
(2010)  jika investasi manusia dan modal sosial,
infrastruktur transportasi, infrastruktur komunikasi modern
menghasilkan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan
kualitas hidup tinggi, dengan pemanfaatan sumberdaya alam
secara bijak melalui kepemerintahan yang partisipatif
 Sebuah kota yang menghubungkan infrastruktur fisik, ICT,
sosial dan bisnis untuk meningkatkan intelegensi bersama
masyarakat (Harrison dkk, 2010)
 Komunitas yang saling terhubung dan berkelanjutan, nyaman,
atraktif dan aman (Lazaroiu dan Roscia, 2012)
 Terdapat 6 (enam) dimensi kota pintar yaitu ekonomi,
masyarakat, kepemerintahan, mobilitas, lingkungan dan
kualitas kehidupan (Giffinger dkk, 2007)
Kota Pintar (Smart City) : Konsep
Perbandingan Konsep Kota Berkelanjutan
Kisi Tayangan
Contoh Penerapan
Kasus Jakarta:
• Kota Berketahanan
• Smart City Jakarta
Kisi Tayangan
Kota Berketahanan
Jakarta
(Resilient City)
Kota Berketahanan (Resilient City): Konsep
 Sebuah kota yang mempunyai kapasitas individu,
komunitas, institusi, pelaku bisnis, dan sistem di
dalamnya untuk bertahan, beradaptasi, dan bertumbuh
terhadap berbagai bentuk tekanan kronis (chronic
stresses) dan guncangan akut (acute schocks) yang
dialami.
 Kota Berketahanan (Resilience City) menggambarkan
kemampuan sebuah kota untuk bertahan, beradaptasi,
dan tumbuh terhadap tantangan/krisis pada waktu yang
tepat dan efisien (PBB)
Sumber: diadopsi dari 100RC
 Tantangan/krisis terbagi menjadi 2 kategori:
 Shocks: Peristiwa besar dan terjadi dengan tiba-tiba
(bencana alam, terorisme, penyakit).
 Acute: Permasalahan akut yang berulang-ulang
(penurunan tanah, banjir tahunan, krisis air bersih,
polusi).
 Kota berketahanan dipersiapkan untuk menyerap dan
pulih dari setiap kejutan atau tekanan sementara pada
saat yang sama mampu tetap mempertahankan fungsi,
struktur, identitas, dan beradaptasi dalam perubahan
yang terjadi.
Kota Berketahanan (Resilient City): Konsep
Kategori Tekanan dan Guncangan
 Guncangan Akut
 Gempa bumi
 Kebakaran hutan
 Banjir bandang
 Badai pasir
 Dingin parah
 Hujan parah
 Teroris
 Wabah penyakit
 Kerusuhan sosial
 Gelombang panas
 Keruntuhan infrastruktur/bangunan
 Tekanan Kronis
 Kelangkaan air
 Kekurangan rumah yang
terjangkau
 Kualitas udara buruk
 Tingkat pengangguran tinggi
 Gelandangan
 Kekurangan
 Kemiskinan/kesenjangan
 Infrastruktur yang usang
 Kejahatan dan kekerasan
Sumber: diadopsi dari 100RC
Faktor Pendukung
Kota Berketahanan
Sumber: 100RC
Kisi Tayangan
Kota Pintar Jakarta
(Smart City)
Jakarta Smart City
Environment
Living
Mobility
Governance
Economy
People
Pengelolaan sumber daya alam
yang efisien.
Mendorong green building dan
pembangunan ramah
lingkungan
Mewujudkan kota sehat dan
layak huni.
Memfasilitasi akses terhadap
informasi kesehatan,
pariwisata, dan fasilitas
keamanan.
Membangun sistem
transportasi terintegrasi.
Penyediaan inftrastruktur IT
untuk mendorong
pembangunan berkelanjutan.
Mewujudkan pemerintahan
transparan, informatif, dan
responsif.
Meningkatkan partisipasi
masyarakat melalui saluran
aspirasi.
Membina kewirausahaan dan
semangat inovasi.
Pengembangan UKM,
memperluas lapangan kerja,
meningkatkan daya saing
daerah.
Meningkatkan kualitas SDM.
Menyediakan fasilitas untuk
meningkatkan kualitas hidup.
Meningkatkan akses ke
informasi publik.
Kota Pintar Jakarta 2025
Kota Pintar Jakarta 2025
Kota Pintar Jakarta 2025
Kota Pintar Jakarta 2025
Layanan Teknologi Saat Ini
Peta Ekoregion pada portal Jakarta Smart City
menampilkan informasi tipe dataran di Jakarta
Layanan Teknologi Saat Ini
Informasi mengenai Indeks Standar Pencemaran
Udara yang di-update setiap hari
Layanan Teknologi Saat Ini
Rencana Zonasi Jakarta
secara detil dapat diakses
dan diunduh lewat portal
Jakarta Smart City
Layanan Teknologi Saat Ini
1
1
2
3
4
Sistem pengaduan via
aplikasi Qlue dari berbagai
permasalahan di Jakarta
termasuk yang
berhubungan dengan
lingkungan hidup (misalnya
kebersihan) yang dapat
dipantau prosesnya melalui
portal Jakarta Smart City.
1. Deskripsi permasalahan
2. Foto pendukung
3. Proses tindak lanjut
4. Bukti foto tindak lanjut
Layanan Teknologi Saat Ini
Layanan Teknologi Masa Depan
Layanan Teknologi Masa Depan Smart City Jakarta
Sistem
Transportasi MRT
Citizen Relationship
Management Jakarta One Card
Peningkatan Layanan
Transportasi Publik
Reservasi Online
untuk Rumahsakit
Sistem Smart
Penerangan Jalan
Analisis Preventif
dan Prediktif City Surveillance
System
Startup
Incubation
Citizen Relationship Management
•Hub of all public input (feedbacks,
complaints, aspirations and
suggestions),
•Multiple channels: applications,
social media, online media, email,
call center, sms center, sensors
•Will be used internally by JSC, and
all gov agencies will get dashboard
to monitor and follow up all of the
inputs assigned to them
Layanan Teknologi Masa Depan Smart City Jakarta
Smart Street Lighting System
•In 2016, Jakarta Provincial
Government will replace 90.000
street lights to LED street lights
•50% energy usage efficiency
•Centralised monitoring systems,
more efficiency on monitoring and
maintaining the street lights
•Variable light intensity to get
more efficiency
Layanan Teknologi Masa Depan Smart City Jakarta
City Surveilance System
•In 2018, Jakarta will host Asian
Games
•Need to ensure the safety and
convenience of delegates and
visitors
•Surveilance system quipped with
video analytics: face detection,
crowd monitoring, object
detection, etc
Layanan Teknologi Masa Depan Smart City Jakarta
Jakarta One Card
•One payment card for every
kind of transactions and
purchases in Jakarta
•Registered and anonymous
cards
•Capturing transaction data from
all over Jakarta, the data will be
processed and analysed as the
basis of future policy making
Layanan Teknologi Masa Depan Smart City Jakarta
Sumber:
Jakarta Smart City, 100RC, Bappenas, International Surveying
Research Journal Volume 4 Number 2 2014
 Materi tayangan dapat diunduh dari 
pitt.academia.edu/oswarmungkasa;
www.slideshare.net/oswarmungkasa
 Pertanyaan, saran dan tanggapan kirim ke
oswar.mungkasa63@gmail.com
Terima kasih

More Related Content

Similar to Kota_Berkelanjutan_Konsep_dan_Penerapan.ppt

Bulletin Khusus Hari Habitat 2012
Bulletin Khusus Hari Habitat 2012Bulletin Khusus Hari Habitat 2012
Bulletin Khusus Hari Habitat 2012Oswar Mungkasa
 
Bencmarking Sustainable Urban Development untuk Kota Indonesia. Pelayanan Pub...
Bencmarking Sustainable Urban Development untuk Kota Indonesia. Pelayanan Pub...Bencmarking Sustainable Urban Development untuk Kota Indonesia. Pelayanan Pub...
Bencmarking Sustainable Urban Development untuk Kota Indonesia. Pelayanan Pub...Oswar Mungkasa
 
2. iam city changer paparan pa dirjen cipta karya 290914 cc ise
2. iam city changer paparan pa dirjen cipta karya 290914 cc ise2. iam city changer paparan pa dirjen cipta karya 290914 cc ise
2. iam city changer paparan pa dirjen cipta karya 290914 cc isePanembahan Senopati Sudarmanto
 
Komunikasi Pembangunan
Komunikasi PembangunanKomunikasi Pembangunan
Komunikasi PembangunanAchda1
 
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaran
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan PembelajaranPengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaran
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaranoswarmungkasa1
 
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan LingkunganPembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkunganfitrifitriawati
 
Konsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutanKonsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutanBudy Jafar
 
Pembangunan_berkelanjutan_ppt.pptx
Pembangunan_berkelanjutan_ppt.pptxPembangunan_berkelanjutan_ppt.pptx
Pembangunan_berkelanjutan_ppt.pptxFajarSKMMKes
 
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pdf
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pdfPEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pdf
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pdfcandra
 
PPT TEORI PEMBANGUNAN ARDY KIRANA DONE.pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN ARDY KIRANA DONE.pptxPPT TEORI PEMBANGUNAN ARDY KIRANA DONE.pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN ARDY KIRANA DONE.pptxardykirana
 
Compact city,a sustainable development
Compact city,a sustainable developmentCompact city,a sustainable development
Compact city,a sustainable developmentANDI EDY SUDRAJAT
 
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptxPERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptxArifin Abidin
 
Tata guna ruang wilayah kota Semester3
Tata guna ruang wilayah kota Semester3Tata guna ruang wilayah kota Semester3
Tata guna ruang wilayah kota Semester3Imam Nur Alam
 
Mp 4 konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
Mp 4   konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutanMp 4   konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
Mp 4 konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutanApril185704
 
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...bramantiyo marjuki
 

Similar to Kota_Berkelanjutan_Konsep_dan_Penerapan.ppt (20)

Bulletin Khusus Hari Habitat 2012
Bulletin Khusus Hari Habitat 2012Bulletin Khusus Hari Habitat 2012
Bulletin Khusus Hari Habitat 2012
 
Hari Habitat Dunia
Hari Habitat DuniaHari Habitat Dunia
Hari Habitat Dunia
 
Bencmarking Sustainable Urban Development untuk Kota Indonesia. Pelayanan Pub...
Bencmarking Sustainable Urban Development untuk Kota Indonesia. Pelayanan Pub...Bencmarking Sustainable Urban Development untuk Kota Indonesia. Pelayanan Pub...
Bencmarking Sustainable Urban Development untuk Kota Indonesia. Pelayanan Pub...
 
2. iam city changer paparan pa dirjen cipta karya 290914 cc ise
2. iam city changer paparan pa dirjen cipta karya 290914 cc ise2. iam city changer paparan pa dirjen cipta karya 290914 cc ise
2. iam city changer paparan pa dirjen cipta karya 290914 cc ise
 
Komunikasi Pembangunan
Komunikasi PembangunanKomunikasi Pembangunan
Komunikasi Pembangunan
 
Agenda 21
Agenda 21Agenda 21
Agenda 21
 
Smart city
Smart citySmart city
Smart city
 
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaran
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan PembelajaranPengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaran
Pengembangan Berorientasi Transit Berkeadilan. Konsep Dasar dan Pembelajaran
 
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan LingkunganPembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkungan
 
symbiocity
symbiocitysymbiocity
symbiocity
 
Konsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutanKonsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutan
 
Pembangunan_berkelanjutan_ppt.pptx
Pembangunan_berkelanjutan_ppt.pptxPembangunan_berkelanjutan_ppt.pptx
Pembangunan_berkelanjutan_ppt.pptx
 
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pdf
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pdfPEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pdf
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.pdf
 
PPT TEORI PEMBANGUNAN ARDY KIRANA DONE.pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN ARDY KIRANA DONE.pptxPPT TEORI PEMBANGUNAN ARDY KIRANA DONE.pptx
PPT TEORI PEMBANGUNAN ARDY KIRANA DONE.pptx
 
Compact city,a sustainable development
Compact city,a sustainable developmentCompact city,a sustainable development
Compact city,a sustainable development
 
Bappenas ksppn
Bappenas ksppnBappenas ksppn
Bappenas ksppn
 
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptxPERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DAN CARA PENAGANAN.pptx
 
Tata guna ruang wilayah kota Semester3
Tata guna ruang wilayah kota Semester3Tata guna ruang wilayah kota Semester3
Tata guna ruang wilayah kota Semester3
 
Mp 4 konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
Mp 4   konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutanMp 4   konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
Mp 4 konsepsi permukiman perkotaan berkelanjutan
 
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
Urban Sprawl and Energy Provision (Moview Review and Synthesis to Indonesian ...
 

Kota_Berkelanjutan_Konsep_dan_Penerapan.ppt

  • 1. Kota Berkelanjutan: Konsep dan Penerapan Oswar Mungkasa Studium Generale Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pakuan Bogor Bogor, 7 Desember 2016
  • 2. Kisi Tayangan Konsep dasar: Pembangunan Berkelanjutan dan Kota Berkelanjutan Beragam Konsep: Kota Berkelanjutan Contoh Penerapan: Smart City Jakarta Kota Berketahanan
  • 3. Konsep dasar: Pembangunan Berkelanjutan dan Kota Berkelanjutan Kisi Tayangan
  • 4.  Sekitar 55 persen penduduk dunia saat ini telah menjadi penduduk kota  Di Indonesia, penduduk perkotaan telah mencapai 60 persen.  Kecenderungan ini semakin meningkat Sumber: 100RC Mengapa Kota perlu Berkelanjutan?
  • 5.
  • 7. Kepedulian terhadap Masa Depan Kota  Deklarasi Stochkolm (1972). Dunia sepakat untuk menjaga hubungan yang serasi antara manusia dalam lingkungannya  The Commission of the European Communities menerbitkan Greenbook on the Urban Environment (1990)  The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) menerbitkan Environmental Policies for Cities in the 1990s (1990)
  • 8. Kepedulian terhadap Masa Depan Kota  Tahun 1982 dibentuk Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan (World Commission on Environment and Development atau WCED) yang diketuai oleh Brundtland dari Norwegia.  Konsep Pembangunan Berkelanjutan diadopsi pada sidang umum PBB tahun 1989.  Penyelenggaraan KTT Bumi di Rio de Janeiro tahun 1992 yang menetapkan Agenda 21 yang merupakan program aksi dunia untuk pembangunan berkelanjutan  Habitat II City Summit (1996)  Sustainable Development Goals (2015)  Habitat III New Urban Agenda (2016)
  • 9.
  • 10.
  • 11. Pembangunan Berkelanjutan: Pengertian  Pembangunan berkelanjutan adalah proses perubahan yang dalam pemanfaatan sumberdaya, arah investasi, orientasi pengembangan teknologi, perubahan kelembagaan dibuat sejalan dengan kepentingan masa depan sekaligus kebutuhan saat ini (Our Common Future/Brundtland Report)  The World Commision on Environment and Development (1987) menyatakan …pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.
  • 12.
  • 13.
  • 14. Prinsip Dasar Pembangunan Berkelanjutan  Prinsip Dasar Pembangunan Berkelanjutan (i) prinsip kesetaraan antargenerasi atau prinsip masa depan. Dampak terhadap kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhannya dan aspirasinya harus dipertimbangkan; (ii) prinsip keadilan sosial atau kesetaraan intra-generasi. Keberlanjutan mensyaratkan bahwa kendali terhadap distribusi sumberdaya harus lebih merata mempertimbangkan kebutuhan dasar dan aspirasi bersama; (iii) prinsip tanggungjawab antarbatas. Polusi antarbatas perlu dikenali dan dikendalikan (Haughton, 1996).
  • 15. Kota Berkelanjutan: Definisi  Kota Berkelanjutan adalah kota yang kepentingan sosial ekonomi diharmonisasikan dengan kepentingan lingkungan dalam rangka memastikan keberlanjutan perubahan. Pada dasarnya berarti berkesinambungan dalam situasi yang berubah (Nijkamp dkk, 1994).  Kota berkelanjutan harus layak secara ekonomi, nyaman secara sosial, ramah lingkungan. Lebih khusus, merupakan tempat manusia hidup dengan pendapatan memadai, keamanan dan kualitas hidup terjamin. Kota berkelanjutan bergantung pada hubungan masyarakat dengan lingkungannya (Turner, 2008)  Kota yang mampu melindungi dan memelihara sumberdaya alam di kota dan wilayah sekitarnya agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan (WRI,1996)
  • 16. Kota Berkelanjutan: Definisi  Kota berkelanjutan disebut sebagai kota yang diatur sehingga memungkinkan masyarakatnya memenuhi kebutuhannya dan untuk memperbaiki kesejahteraannya tanpa merusak lingkungan alam atau membahayakan kondisi kehidupan mahluk lainnya, sekarang dan di masa depan (Girardet, 1999)  Kota dengan program perumahan dan pelayanan kota yang didasarkan pada konsensus (kesepakatan bersama) (Badshah, 1996)  Kota yang berfungsi bagi rakyat: melindungi kesehatannya, menyediakan perlindungan (shelter), dan menawarkan kesempatan untuk bekerja dan mengekspresikan budayanya (Seregaldin, 1996)
  • 17. Pendekatan Pembangunan Kota Berkelanjutan)  Tujuan perencanaan kota masa awal (i) melindungi penduduk dan properti dari gangguan alami dan buatan manusia; (ii) melindungi dan memelihara nilai sumberdaya alam dan buatan manusia yang penting (So, 1988).  Dibutuhkan pendekatan yang lebih terpadu, lebih sensitif terhadap ekologi dan komunitas, lebih menghargai ketidakpastian, dan lebih terbuka pada keterlibatan masyarakat (Gibson, 1997).  Pendekatan ekosistem menegaskan ekologi dan komunitas sebagai dasar dari sasaran dan proses perencanaan. Sehingga pertumbuhan ekonomi hanya dapat diterima ketika sesuai dengan kepentingan masyarakat yang bergantung pada ekologi dan kebersamaan komunitas.
  • 18.  Prinsip perencanaan/pembangunan kota sesuai pendekatan ekosistem adalah (i) unit perencanaan berdasar pada batasan alam; (ii) desain mengikuti alam. Aktivitas manusia bagian dari lingkungan dan keterbatasan sumberdaya dan ketahanan ekosistem harus dihargai; (iii) mempertimbangkan dampak kumulatif dan global. Perspektif perencanaan lebih luas dan lebih lama yang memasukkan lintas batas, antargenerasi, dan dampak berkesinambungan.; (iv) mendorong pengambilan keputusan antarbatas wilayah; (v) memastikan konsultasi dan fasilitasi kerjasama dan kemitraan. Melibatkan pemangku kepentingan yang lebih luas dan terbuka dalam proses perencanaan (Gibson, 1997). Pendekatan Pembangunan Kota Berkelanjutan)
  • 21.  Konsep awal diperkenalkan oleh Ebenezer Howard dalam tulisannya “Garden City of Tomorrow” pada tahun 1902  Ide teknologi, lingkungan dan manusia sebagai satu kesatuan diperkenalkan oleh Reyner Banham pada 1969  Teori ‘Green Urbanism’ muncul dan dimaksudkan untuk mengubah kota yang ada dari terfragmentasi menjadi kompak sementara terfokus pada penyesuaian hubungan antara kota dan alam melalui teori ‘eco-city’ (Lehman, 2010) Kota Hijau: Konsep
  • 22.  Green urbanism meminimalkan penggunaan materi, air dan energi pada semua tingkatan dari siklus sebuah kota.  Lehman (2010) menggambarkan pilar kota hijau (lihat Gambar) dalam 3 (tiga) kategori yaitu energi dan materi, air dan keragaman hayati, perencanaan kota dan transportasi  Lehman menambahkan prinsip ‘triple-zero frameworks (triple-bottom line) yaitu (i) zero penggunaan bahan bakar fosil; (ii) zero sampah; (iii) zero emisi (tidak ada emisi karbon) Kota Hijau: Konsep
  • 23.
  • 24.  Lehman (2010) mengembangkan 15 Prinsip Green Urbanism, yaitu (i) iklim; (ii) energi terbarukan; (iii) bebas sampah; (iv) air; (v) lansekap, taman, dan keberagaman hayati perkotaan; (vi) transportasi berkelanjutan dan ruang publik: kompak dan banyak pusat; (vii) material berkelanjutan dan asal setempat; (viii) kepadatan; (ix) bangunan dan kawasan hijau menggunakan prinsip desain pasif; (x) komunitas sejahtera; (xi) makanan setempat dan rantai makanan pendek; (xii) peninggalan budaya, identitas; (xiii) kepemerintahan, kepemimpinan dan praktek unggulan; (xiv) pendidikan, riset dan pengetahuan; (xv) strategi kota di negara berkembang Kota Hijau: Konsep
  • 26.  Kota Taman diperkenalkan tahun 1903 sebagai penerapan konsep Howard.  Saat ini, kota taman didesain agar ramah pejalan kaki, penggunaan campuran, orientasi komunitas, dan dipenuhi infrastruktur hijau seperti taman. Ini untuk menjamin gaya hidup lebih sehat.  Secara umum terdapat 3 (tiga) elemen kota taman yaitu (i) pemenuhan kebutuhan sendiri (self sufficient); (ii) sabuk hijau (green belt); (iii) kepemilikan lahan oleh masyarakat.  Pertambahan penduduk dibatasi, penyediaan daerah hijau sepanjang perbtasan kota, komunitas/pemerintah daerah menguasai kepemilikan tanah merupakan ciri utama. Kota Taman: Konsep
  • 28.  Yuan (2005) mengindikasikan kota taman sebagai kota yang pembangunan ekonomi, budaya, sosial dan lingkungan terkoordinasi dengan baik. Termasuk kondisi lingkungan yang memenuhi kebutuhan psikologis dan fisik penduduknya sebagai sebuah kota yang sesuai untuk bekerja, bertempat tinggal, dan berkehidupan.  Intinya yang terpenting kemampuan kota menjamin penduduknya hidup aman, nyaman, dan santai  Penilaian terhadap tingkat kenyamanan kota melalui 4 (empat) hal yaitu (i) stabilitas, (ii) kesehatan: (iii) budaya dan lingkungan (iv) pendidikan dan infrastruktur. Contoh kota Nyaman adalah Vancouver, Kanada. Kota Nyaman (Liveable): Konsep
  • 29.  Clement-Croome (2012) menjelaskan kota nyaman sebagai (i) A Just City  keadilan, makanan, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan dan harapan terbagi rata dan masyarakat berpartisipasi aktif; (ii) A Beautiful City  seni, arsitektur dan lansekap menjadi perhatian;(iii) A Creative City  pikiran terbuka, memanfaatkan seluruh kemampuan sumberdaya manusia dan mengedepankan tanggap perubahan; (iv) An Ecological City  meminimalkan dampak lingkungan, lansekap dan bangunan berimbang; (v) A City of Easy Contact and Mobility  melindungi daerah perdesaan, komunitas terpadu. Kota Nyaman (Liveable): Konsep
  • 31.  Definisi beragam diantaranya oleh Giffinger dan Gudrum (2010)  jika investasi manusia dan modal sosial, infrastruktur transportasi, infrastruktur komunikasi modern menghasilkan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan kualitas hidup tinggi, dengan pemanfaatan sumberdaya alam secara bijak melalui kepemerintahan yang partisipatif  Sebuah kota yang menghubungkan infrastruktur fisik, ICT, sosial dan bisnis untuk meningkatkan intelegensi bersama masyarakat (Harrison dkk, 2010)  Komunitas yang saling terhubung dan berkelanjutan, nyaman, atraktif dan aman (Lazaroiu dan Roscia, 2012)  Terdapat 6 (enam) dimensi kota pintar yaitu ekonomi, masyarakat, kepemerintahan, mobilitas, lingkungan dan kualitas kehidupan (Giffinger dkk, 2007) Kota Pintar (Smart City) : Konsep
  • 32.
  • 33.
  • 34. Perbandingan Konsep Kota Berkelanjutan
  • 35. Kisi Tayangan Contoh Penerapan Kasus Jakarta: • Kota Berketahanan • Smart City Jakarta
  • 37. Kota Berketahanan (Resilient City): Konsep  Sebuah kota yang mempunyai kapasitas individu, komunitas, institusi, pelaku bisnis, dan sistem di dalamnya untuk bertahan, beradaptasi, dan bertumbuh terhadap berbagai bentuk tekanan kronis (chronic stresses) dan guncangan akut (acute schocks) yang dialami.  Kota Berketahanan (Resilience City) menggambarkan kemampuan sebuah kota untuk bertahan, beradaptasi, dan tumbuh terhadap tantangan/krisis pada waktu yang tepat dan efisien (PBB) Sumber: diadopsi dari 100RC
  • 38.  Tantangan/krisis terbagi menjadi 2 kategori:  Shocks: Peristiwa besar dan terjadi dengan tiba-tiba (bencana alam, terorisme, penyakit).  Acute: Permasalahan akut yang berulang-ulang (penurunan tanah, banjir tahunan, krisis air bersih, polusi).  Kota berketahanan dipersiapkan untuk menyerap dan pulih dari setiap kejutan atau tekanan sementara pada saat yang sama mampu tetap mempertahankan fungsi, struktur, identitas, dan beradaptasi dalam perubahan yang terjadi. Kota Berketahanan (Resilient City): Konsep
  • 39. Kategori Tekanan dan Guncangan  Guncangan Akut  Gempa bumi  Kebakaran hutan  Banjir bandang  Badai pasir  Dingin parah  Hujan parah  Teroris  Wabah penyakit  Kerusuhan sosial  Gelombang panas  Keruntuhan infrastruktur/bangunan  Tekanan Kronis  Kelangkaan air  Kekurangan rumah yang terjangkau  Kualitas udara buruk  Tingkat pengangguran tinggi  Gelandangan  Kekurangan  Kemiskinan/kesenjangan  Infrastruktur yang usang  Kejahatan dan kekerasan Sumber: diadopsi dari 100RC
  • 41. Kisi Tayangan Kota Pintar Jakarta (Smart City)
  • 42. Jakarta Smart City Environment Living Mobility Governance Economy People Pengelolaan sumber daya alam yang efisien. Mendorong green building dan pembangunan ramah lingkungan Mewujudkan kota sehat dan layak huni. Memfasilitasi akses terhadap informasi kesehatan, pariwisata, dan fasilitas keamanan. Membangun sistem transportasi terintegrasi. Penyediaan inftrastruktur IT untuk mendorong pembangunan berkelanjutan. Mewujudkan pemerintahan transparan, informatif, dan responsif. Meningkatkan partisipasi masyarakat melalui saluran aspirasi. Membina kewirausahaan dan semangat inovasi. Pengembangan UKM, memperluas lapangan kerja, meningkatkan daya saing daerah. Meningkatkan kualitas SDM. Menyediakan fasilitas untuk meningkatkan kualitas hidup. Meningkatkan akses ke informasi publik.
  • 48. Peta Ekoregion pada portal Jakarta Smart City menampilkan informasi tipe dataran di Jakarta Layanan Teknologi Saat Ini
  • 49. Informasi mengenai Indeks Standar Pencemaran Udara yang di-update setiap hari Layanan Teknologi Saat Ini
  • 50. Rencana Zonasi Jakarta secara detil dapat diakses dan diunduh lewat portal Jakarta Smart City Layanan Teknologi Saat Ini
  • 51. 1 1 2 3 4 Sistem pengaduan via aplikasi Qlue dari berbagai permasalahan di Jakarta termasuk yang berhubungan dengan lingkungan hidup (misalnya kebersihan) yang dapat dipantau prosesnya melalui portal Jakarta Smart City. 1. Deskripsi permasalahan 2. Foto pendukung 3. Proses tindak lanjut 4. Bukti foto tindak lanjut Layanan Teknologi Saat Ini
  • 53. Layanan Teknologi Masa Depan Smart City Jakarta Sistem Transportasi MRT Citizen Relationship Management Jakarta One Card Peningkatan Layanan Transportasi Publik Reservasi Online untuk Rumahsakit Sistem Smart Penerangan Jalan Analisis Preventif dan Prediktif City Surveillance System Startup Incubation
  • 54. Citizen Relationship Management •Hub of all public input (feedbacks, complaints, aspirations and suggestions), •Multiple channels: applications, social media, online media, email, call center, sms center, sensors •Will be used internally by JSC, and all gov agencies will get dashboard to monitor and follow up all of the inputs assigned to them Layanan Teknologi Masa Depan Smart City Jakarta
  • 55. Smart Street Lighting System •In 2016, Jakarta Provincial Government will replace 90.000 street lights to LED street lights •50% energy usage efficiency •Centralised monitoring systems, more efficiency on monitoring and maintaining the street lights •Variable light intensity to get more efficiency Layanan Teknologi Masa Depan Smart City Jakarta
  • 56. City Surveilance System •In 2018, Jakarta will host Asian Games •Need to ensure the safety and convenience of delegates and visitors •Surveilance system quipped with video analytics: face detection, crowd monitoring, object detection, etc Layanan Teknologi Masa Depan Smart City Jakarta
  • 57. Jakarta One Card •One payment card for every kind of transactions and purchases in Jakarta •Registered and anonymous cards •Capturing transaction data from all over Jakarta, the data will be processed and analysed as the basis of future policy making Layanan Teknologi Masa Depan Smart City Jakarta
  • 58. Sumber: Jakarta Smart City, 100RC, Bappenas, International Surveying Research Journal Volume 4 Number 2 2014  Materi tayangan dapat diunduh dari  pitt.academia.edu/oswarmungkasa; www.slideshare.net/oswarmungkasa  Pertanyaan, saran dan tanggapan kirim ke oswar.mungkasa63@gmail.com Terima kasih