Hukum Ikhtilath (Campur-Baur) Makan Bersama Laki-Laki dan Perempuan Bukan MahramAnas Wibowo
Pemisahan (infishal) pria dan wanita dalam makan bersama wajib hukumnya menurut syariah Islam. Dengan kata lain, dalam acara makan bersama haram hukumnya terjadi ikhtilat (campur-baur pria-wanita), yakni adanya pertemuan (ijtima’) dan interaksi antara pria dan wanita di satu tempat.
Hukum Ikhtilath (Campur-Baur) Makan Bersama Laki-Laki dan Perempuan Bukan MahramAnas Wibowo
Pemisahan (infishal) pria dan wanita dalam makan bersama wajib hukumnya menurut syariah Islam. Dengan kata lain, dalam acara makan bersama haram hukumnya terjadi ikhtilat (campur-baur pria-wanita), yakni adanya pertemuan (ijtima’) dan interaksi antara pria dan wanita di satu tempat.
Download font untuk hasil lebih menarik! *alaalaiklan
-chalkpaint
-Amandes Salées
-kindergaten
-Ether Cute Poison
-alphabetized cassette tapes
-DK Lemon Yellow Sun
-Notepaper Airplanes
Pada presentasi ini terdapat revisi dan tambahan dari presentasi "Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran" sebelumnya.
File PPT & DOC dapat didownload di https://goo.gl/ym7bLt
Semoga bermanfaat...
1. Apa itu Iman?
2. Apa itu Aqidah?
3. Potensi manusia
4. Faktor penentu iman
5. Proses berfikir
6. Dalil Sebagai Maklumah Shabiqah
7. Proses berfikir dalil Aqliy iman kepada Allah, Kitabullah, Muhammad Rasulullah SAW
8. Dalil Naqliy Iman kepada para Malaikat, Hari Kiamat dan Qadla & Qadar
Bulughul Maram Bab Puasa, kumpulan hadist tentang Puasa dan ItikafTara F Khaira
Buku ini merupakan salinan dari kitab bulughul maram karya Ibnu Hadjar Asqolani
Buku ini akan dicetak dan dibagikan ke mesjid-mesjid untuk menambah koleksi pustakanya dan dibaca oleh para jamaahnya.
Semoga buku ini dapat dijadikan tuntunan kita semua dalam menjalankan ibadah puasa dan kami mohon doanya
“ Semoga Allah memberi rahmat NYA kepada saudara saudara kita yang telah memberikan kontibusinya dalam penerbitan dan distribusi buku ini “
Salurkan donasi Anda melalui Yayasan Pendopo Ilmu
Jln Wahid Hasyim No 308, Yogyakarta, 55262.
Telp : 0819-11777358, WhatsApp: 0896-99467488
BBM: 57887021 Email: pendopo.ilmu@ymail.com
BNI Syariah no rek 0438116633 AN Ibu Sumartini QQ Pendopo Ilmu
BCA no rek 2681254104 AN Fadlul Khaira
Presentasi yang menjelaskan seputar aurat dan pakaian yang syari'e untuk laki-laki dan perempuan. File presentasi bisa didownload di http://bit.ly/pakaiansyariku
Download font untuk hasil lebih menarik! *alaalaiklan
-chalkpaint
-Amandes Salées
-kindergaten
-Ether Cute Poison
-alphabetized cassette tapes
-DK Lemon Yellow Sun
-Notepaper Airplanes
Pada presentasi ini terdapat revisi dan tambahan dari presentasi "Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran" sebelumnya.
File PPT & DOC dapat didownload di https://goo.gl/ym7bLt
Semoga bermanfaat...
1. Apa itu Iman?
2. Apa itu Aqidah?
3. Potensi manusia
4. Faktor penentu iman
5. Proses berfikir
6. Dalil Sebagai Maklumah Shabiqah
7. Proses berfikir dalil Aqliy iman kepada Allah, Kitabullah, Muhammad Rasulullah SAW
8. Dalil Naqliy Iman kepada para Malaikat, Hari Kiamat dan Qadla & Qadar
Bulughul Maram Bab Puasa, kumpulan hadist tentang Puasa dan ItikafTara F Khaira
Buku ini merupakan salinan dari kitab bulughul maram karya Ibnu Hadjar Asqolani
Buku ini akan dicetak dan dibagikan ke mesjid-mesjid untuk menambah koleksi pustakanya dan dibaca oleh para jamaahnya.
Semoga buku ini dapat dijadikan tuntunan kita semua dalam menjalankan ibadah puasa dan kami mohon doanya
“ Semoga Allah memberi rahmat NYA kepada saudara saudara kita yang telah memberikan kontibusinya dalam penerbitan dan distribusi buku ini “
Salurkan donasi Anda melalui Yayasan Pendopo Ilmu
Jln Wahid Hasyim No 308, Yogyakarta, 55262.
Telp : 0819-11777358, WhatsApp: 0896-99467488
BBM: 57887021 Email: pendopo.ilmu@ymail.com
BNI Syariah no rek 0438116633 AN Ibu Sumartini QQ Pendopo Ilmu
BCA no rek 2681254104 AN Fadlul Khaira
Presentasi yang menjelaskan seputar aurat dan pakaian yang syari'e untuk laki-laki dan perempuan. File presentasi bisa didownload di http://bit.ly/pakaiansyariku
Sirah Nabawiyah 79: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 3)AbuNailah
Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad ShallaLlahu 'alaihi wa sallam beserta hikmah dan teladan yang bisa dipetik.
[Note: untuk powerpoint, dapat di download di http://pptsirahnabawiyah.wordpress.com/]
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Kelompok :
1. Rr. Regita D.A (24)
2. Sabda Norman H. (25)
3. Sendya Andria S.P (26)
4. Setiaji (27)
5. Sugiarto (31)
6. Dinda Alfianingrum (36)
2. Pengertian
Mengkafani jenazah adalah menutupi atau
membungkus jenazah dengan sesuatu yang dapat
menutupi tubuhnya walau hanya sehelai kain
Pembelian kain kafandiambilkan dari uang si mayat
sendiri. Apabila tidak ada, orang yang selama ini
mendampinginya yang membelikan kain kafan. Jika ia
tidak mampu, boleh diambilkan dari uang kas masjid
atau kas RT/ RW
3. Dalil dalil mengkafani jenazah
َلاَق ٍَّاسبَع ِْنبا ِنَع.ص ِهللا ُل ْوُس َر َلاَق:َاضَيَبلْا ُمُكِباَيِث ْنِم ا ْوُسَبِْلاْوَم اََْيَِا ْوُُنََّ ََ ْمُكِباَيِث ِِْيََ ْنِم اََََِّّاََْمَُاََت.التِمذى2:232َ
صحيح حسن حديث قال
Dari Ibnu Abbas, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Pakailah pakaian pakaian
kalian yang putih-putih, karena ia sebaik-baik pakaian kalian; dan kafanilah mayit-
mayit kalian dengannya". [HR. Tirmidzi juz 2, hal. 232, ia berkata : Hadits hasan
shahih]
ْتَلاَق رض َةَشِئاَع ْنَع:َِّاَمَي ٍبا َوْثَا ِةَثَالَث ىَِ َننَُّ ص ِهللا َل ْوُس َر َِّناََْيَِ َْسيَل ٍفُس َُِْ ْنِم ٍةَّيِل ْوُحَس ٍْضيِب ٍةَيََ ٌْصيِمَق اٌةَماَمِع َال.
البخارى2:75
Dari Aisyah RA, ia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah SAW dikafani dengan tiga lapis
kain putih buatan negeri Yaman dari Sahul (sebuah desa di Yaman), terbuat dari
kapas, tanpa baju gamis maupun sorban". [HR Bukhari juz 2, hal. 75]
ْتَلاَق رض َةَشِئاَع ْنَع:ُس َُِْ ٍل ْوُحَس ٍبواْثَا ِةَثَالَث ىَِ ص ُّيِبَُّال َننٌَُّةَماَمِع َال ََ ٌْصيِمَق اََْيَِ َْسيَل ٍف.البخارى
2:77
Dari ‘Aisyah RA, ia berkata : Nabi SAW dikafani dengan tiga lapis kain buatan dari Sahul
yang terbuat dari kapas, tanpa baju gamis maupun sorban”, [HR. Bukhari juz 2, hal.
77]
4. •ْتَلاَق ِةَّيَِّقَّثال ٍِفَّاَق ِتُِْب ىَلْيَل ْنَع:ِب ٍم ْوُثْلَُ َّمُا َلَّسَغ ْنَمْيَِ ُتَُُُْس َر َاَّاَطْعَا اَم ُل َََّا َانََ ََ اَََِتاََ ََ َدُِْع ص ِهللا ِل ْوُس َر َتُِْهللا ُل ْوَع ْنردال َّمُث اَق ِحْلَا ص
ْتَلاَق ِِ َِآلْا ِب ْوَّثال ىَِ ُدْعَب ْتَج ِْردُا َّمُث َةََّحْلِلمْا َّمُث َارَم ِلخْا َّمُث:ُس َر َََث َاََاُُلََِاُُي اَََََُُّ َُُعَم ِباَبْالَدُِْع ٌسِلاَج ص ِهللا ُل ْوااب ْوَث ااب ْو.داَد ابو3:200
رقم:3157
Dari Laila binti Qanif Ats-Tsaqafiyah ia berkata, “Aku adalah termasuk diantara perempuan yang
memandikan Ummu Kultsum puteri Rasulullah SAW ketika wafatnya. Dan pertama-tama yang diberikan
Rasulullah SAW kepada kami adalah kain bawah, kemudian baju kurung, lalu kudung, kemudian selimut,
kemudian sesudah itu dimasukkan di dalam kain kafan yang terakhir". Laila berkata, “Pada waktu itu
Rasulullah SAW duduk di pintu dengan membawa kafannya, beliau memberikan kepada kami selembar demi
selembar". [HR Abu Dawud juz 3, hal. 200, no. 3157]
•ِعُج اَذِا ُءاَحْلِم ٌةَد ُِْب َّالِا ٌنَََّ َُُل ْدَج ُْوي ْمَل َة َزْمَح َّنَا ااضْيَا ٍبَّابََ ْنَع َََلَق ُِْيَمَدَق ىَلَع ْتَلَلَع َّْْدُم ىَّتَح ُِِسْْ َر ْنَع ْتََصُِْيَمَدَق ىَلَع َلِعُج ََ ُِِسْْ َر ى
ُِ َِْذِالْا.االَطار َّيل َى احمد4:38
Dan dari Khabbab juga, bahwa Hamzah tidak didapatkan kafan untuknya melainkan sebuah selimut
bergaris, yang apabila ditutupkan pada kedua kakinya maka kepalanya terlihat, sehingga ditarik ke
kepalanya dan kedua kakinya ditutupi dengan rumput idzkhir. [HR Ahmad, Nailul Authar juz 4, hal. 38]
•َلاَق ٍَّاسبَع ِْنبا ِنَع:ُمََُُْع َع ِزََُّْ ْنَا ِاءَدََُّشالِب ٍدُحُا َم ْوَي ص ِهللا ُل ْوُس َر ََِمَاَلاَق ََ َد ْوُلُجلْا ََ َدْيِدَحلْا:ِث ََ ْمَِِئاَمِدِب ْمَُ ْوَُُِْدِاْمَِِباَي.ابن َ داَد ابو َ احمد
االَطار َّيل َى ُماج4:45
Dari Ibnu 'Abbas, ia berkata, “Rasulullah SAW pada hari perang Uhud memerintahkan kepada kami (ketika
akan menguburkan) para shuhada agar baju besi dan jaket kulit mereka dilepaskan, dan beliau bersabda,
“Kuburlah mereka dengan darah dan pakaian mereka". [HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah, Nailul
Authar juz 4, hal. 45]
5. Tata Cara Mengkafani Jenazah
Dari hadits hadits di atas dapat disimpulkan bahwa :
Dalam keadaan normal, sebaiknya untuk mengkafani mayyit adalah : kain yang
berwarna putih serta dari bahan yang sederhana (tidak mahal). Sedang bila terpaksa
karena tidak ada kain, maka boleh memakai penutup lain (tikar, kertas, rumput alang-
alang dan sebagainya), yang penting dapat menutup tubuh dan 'auratnya.
Bagi laki-laki dengan tiga lembar kain. Ketiga lembar kain tersebut dihamparkan dan
disela-selanya ditaburi kapur barus dan wangi-wangian, lalu mayyat diletakkan di atas
kain tersebut, dilobang mata, hidung dan telinga diberi kapas untuk menjaga agar tidak
mengeluarkan sesuatu dari padanya. Boleh pula diberi minyak wangi pada beberapa
bagian tubuh mayat tersebut, kemudian dibungkus.
Bagi mayyit perempuan, sebaiknya dikafani dengan lima lembar, yaitu basahan (kain
bawah), baju kurung (mori yang dibentuk seperti baju), tutup kepala, selimut dan kain
yang menutupi seluruh badannya.
Bagi orang yang sedang ber-ihrom dalam pelaksanaan ibadah hajji, bila ia meninggal,
kain kafannya adalah pakaian ihromnya itu sendiri, dan tidak usah diberi kapur barus
atau wewangian.
Adapun orang yang mati syahid di medan pertempuran, maka mereka ini langsung
diquburkan beserta baju yang dipakai tanpa dimandikan sebelumnya, sedang baju besi
serta alat-alat perangnya dilepas.