SlideShare a Scribd company logo
Novia Aryanie 
Risky Sukmarawati 
Sabila Ainun Hafsah 
Kelompok 12 
1/B
Istihsan
Istihsan menurut bahasa berarti 
menganggap baik atau mencari yang 
baik.
Yang berpegang dengan dalil istihsan 
ialah Madzhab Hanafi, menurut mereka 
istihsan sebenarnya semacam qiyas, 
yaitu memenangkan qiyas khafi atas 
qiyas jali atau mengubah hukum yang 
telah ditetapkan pada suatu peristiwa 
atau kejadian yang ditetapkan berdasar 
ketentuan umum kepada ketentuan 
khusus karena ada suatu kepentingan 
yang membolehkannya.
Disamping Madzhab Hanafi, golongan lain 
yang menggunakan istihsan ialah 
sebagian Madzhab Maliki dan sebagian 
Madzhab Hambali.
Yang menentang istihsan dan tidak 
menjadikannya sebagai dasar hujjah 
ialah Madzhab Syafi'i. Istihsan menurut 
mereka adalah menetapkan hukum 
syara' berdasarkan keinginan hawa 
nafsu.
Ditinjau dari segi pengertian istihsan 
menurut ulama ushul fiqh di atas, maka 
istihsan itu terbagi atas dua macam, 
yaitu: 
 Pindah dari qiyas jali kepada qiyas khafi, 
 Pindah dari hukum kulli kepada hukum 
juz-i
Istishab menurut bahasa berarti ”mencari 
sesuatu yang ada hubungannya”. 
Menurut istilah ulama fiqh, ialah tetap 
berpegang pada hukum yang telah ada 
dari suatu peristiwa atau kejadian sampai 
ada dalil yang mengubah hukum tersebut. 
Atau dengan kata lain, ialah menyatakan 
tetapnya hukum pada masa lalu, sampai 
ada dalil yang mengubah ketetapan 
hukum tersebut.
Telah terjadi perkawinan antara laki-laki A 
dan perempuan B, kemudian mereka 
berpisah dan berada di tempat yang 
berjauhan selama 15 tahun. Karena telah 
lama berpisah itu maka B ingin kawin 
dengan laki-laki C. Dalam hal ini B belum 
dapat kawin dengan C karena ia telah 
terikat tali perkawinan dengan A dan 
belum ada perubahan hukum perkawinan 
mereka walaupun mereka telah lama 
berpisah. Berpegang ada hukum yang 
telah ditetapkan, yaitu tetap sahnya 
perkawinan antara A dan B, adalah hukum 
yang ditetapkan dengan istishab.
Dari keterangan dan contoh diatas dapat 
diambil kesimpulan bahwa sebenarnya 
istishab itu bukanlan cara menetapkan 
hukum (thuruqul istinbath),
Ulama Hanafiyah menyatakan bahwa 
sebenarnya istishab itu tidak lain 
hanyalah untuk mempertahankan 
hukum yang telah ada, bukan untuk 
menetapkan hukum yang baru.
Ditinjau dari segi timbulnya kaidah-kaidah 
itu istishhab dapat dibagi kepada: 
 Istishhab berdasar penetapan akal 
 Istishhab berdasarkan hukum syara’
Banyak ulama yang menjelaskan bahwa secara 
hirarki ijtihad, istishhab termasuk dalil atau pegangan 
yang terakhir bagi seorang mujtahid setelah ia tidak 
menemukan dalil dari al-Qur’an, al-Sunnah, ijma’ atau 
qiyas. Al-Syaukany misalnya mengutip pandangan 
seorang ulama yang mengatakan: 
“Ia (istishhab) adalah putaran terakhir dalam berfatwa. 
Jika seorang mufti ditanya tentang suatu masalah, 
maka ia harus mencari hukumnya dalam al-Qur’an, 
kemudian al-Sunnah, lalu ijma’, kemudian qiyas. Bila ia 
tidak menemukan (hukumnya di sana), maka ia pun 
(boleh) menetapkan hukumnya dengan ‘menarik 
pemberlakuan hukum yang lalu di masa sekarang’ 
(istishhab al-hal). 
Jika ia ragu akan tidak berlakunya hukum itu, maka 
prinsip asalnya adalah bahwa hukum itu tetap berlaku.
 Pendapat pertama, bahwa istishhab 
adalah dalil (hujjah) dalam penetapan 
ataupun penafian sebuah hukum. 
Pendapat ini didukung oleh Jumhur 
ulama dari kalangan Malikiyah, 
Hanabilah, mayoritas ulama Syafi’iyah 
dan sebagian Hanafiyah.
 Pendapat kedua, bahwa istishhab tidak 
dapat dijadikan sebagai hujjah secara 
mutlak, baik dalam menetapkan hukum 
ataupun menafikannya. Ini adalah 
pendapat mayoritas ulama Hanafiyah. 
 Pendapat ketiga, bahwa istishhab 
adalah hujjah pada saat membantah 
orang yang memandang terjadinya 
perubahan hukum yang lalu –atau yang 
dikenal dengan bara’ah al-dzimmah-dan 
tidak dapat sebagai hujjah untuk 
menetapkan suatu hukum baru.
Maslahah mursalah ialah pembinaan 
(penetapan) hukum berdasarkan 
maslahah (kebaikan, kepentingan) yang 
tidak ada penentuannya dari syara’ 
baik ketentuan secara umum atau 
secara khusus.
 Maslahah itu harus hakikat, bukan 
dugaan. 
 Maka maslahah-maslahah yang bersifat 
dugaan, sebagaimana yang dipandang 
sebagian orang dalam sebagian syari’at 
tidaklah diperlukan, seperti dalil 
maslahah yang dikatakan dalam soal 
hak talak tersebut kepada hakim saja 
dalam semua keadaan.
 Maslahah harus bersifat umum dan 
menyeluruh, tidak khusus untuk orang 
tertentu dan tidak khusus untuk 
beberapa orang dalam jumlah sedikit. 
 Maslahah itu harus sejalan dengan 
tujuan hukum-hukum yang dituju oleh 
syari’. 
 Maslahah itu bukan maslahah yang 
tidak benar, di mana nash yang sudah 
ada tidak membenarkannya dan tidak 
menganggap salah.
 Ditinjau dari materinya, para ulama ushul 
fikh membagi maslahah menjadi dua : 
› Maslahah ammah 
› Maslahah khassah 
 Sementara dilihat dari berubah atau 
tidaknya maslahah , Muhammad Mustafa 
al-Ayalabi membagi maslahah menjadi 2 : 
› Maslahah al stabitah, 
› Maslahah Mutaghayirah
 Dan dilihat dari segi keberadaan 
Maslahat itu sendiri, syariat 
membaginya atas tiga bentuk yaitu: 
› Maslahah muktabarah 
› Maslahah al-mulghah 
› Maslahah yang keberadaannya 
tidak didukung oleh syarak dan 
tidak pula ditolak melalui dalil yang 
detail (rinci). 
 Maslahah al-gharibah 
 Maslahah al-mursalah
Kata ‘urf dalam bahasa Indonesia sering 
disinonimkan dengan ‘adat kebiasaan 
namun para ulama membahas kedua 
kata ini dengan panjang lebar, 
ringkasnya: AI-’Urf adalah sesuatu yang 
diterima oleh tabiat dan akal sehat 
manusia.
Macam-macam Urf 
 Urf ditinjau berdasarkan ruang lingkupnya 
o Urf ‘am (umum) 
o Urf khosh (khusus) 
Urf ditinjau berdasarkan objeknya 
o Urf Lafzhy (ucapan) 
o Urf Amali (perbuatan) 
Urf ditinjau berdasarkan diterima atau tidaknya 
o Urf shahih 
o Urf bathil
Saddu Dzari’ah
Kata sadd adz-dzari’ah ( سد الذريعة ) merupakan 
bentuk frase (idhafah) yang terdiri dari dua kata, 
yaitu sadd ( سَ د ) dan adz-dzari’ah ( .(الذَّرِيْعَة 
Secara etimologis, kata as-sadd ( (السَّ د 
merupakan kata benda abstrak (mashdar) dari 
سَدَّ يَسُ د سَدًّا . Kata as-sadd tersebut berarti 
menutup sesuatu yang cacat atau rusak dan 
menimbun lobang. 
Sedangkan adz-dzari’ah ( الذَّرِيْعَة ) merupakan 
kata benda (isim) bentuk tunggal yang berarti 
jalan, sarana (wasilah) dan sebab terjadinya 
sesuatu. Bentuk jamak dari adz-dzari’ah ( (الذَّرِيْعَة 
adalah adz-dzara’i ( .(الذَّرَائِع
Dari berbagai pandangan di atas, bisa 
dipahami bahwa sadd adz-dzari’ah 
adalah menetapkan hukum larangan 
atas suatu perbuatan tertentu yang 
pada dasarnya diperbolehkan maupun 
dilarang untuk mencegah terjadinya 
perbuatan lain yang dilarang.
 Secara umum berbagai pandangan 
ulama tersebut bisa diklasifikasikan 
dalam tiga kelompok, yaitu: 
oYang menerima sepenuhnya 
oYang tidak menerima sepenuhnya 
oYang menolak sepenuhnya
Dasar Hukum Sadd Adz-Dzari’ah 
Alquran 
Sunah 
Kaidah Fikih
 Dilihat dari aspek akibat yang timbulkan, Ibnu al- 
Qayyim mengklasifikasikan adz-dzari’ah menjadi 
empat macam, yaitu: 
› Suatu perbuatan yang memang pada dasarnya pasti 
menimbulkan kerusakan (mafsadah). 
› Suatu perbuatan yang pada dasarnya diperbolehkan 
atau dianjurkan (mustahab), namun secara sengaja 
dijadikan sebagai perantara untuk terjadi sesuatu 
keburukan (mafsadah). 
› Suatu perbuatan yang pada dasarnya diperbolehkan 
namun tidak disengaja untuk menimbulkan suatu 
keburukan (mafsadah), dan pada umumnya 
keburukan itu tetap terjadi meskipun tidak disengaja. 
› Suatu perbuatan yang pada dasarnya diperbolehkan 
namun terkadang bisa menimbulkan keburukan 
(mafsadah).
 Sedangkan dilihat dari aspek kesepakatan 
ulama, al-Qarafi dan asy-Syatibi membagi 
adz-dzari’ah menjadi tiga macam, yaitu: 
› Sesuatu yang telah disepakati untuk tidak dilarang 
meskipun bisa menjadi jalan atau sarana 
terjadinya suatu perbuatan yang diharamkan 
› Sesuatu yang disepakati untuk dilarang, seperti 
mencaci maki berhala bagi orang yang 
mengetahui atau menduga keras bahwa 
penyembah berhala tersebut akan membalas 
mencaci maki Allah seketika itu pula. 
› Sesuatu yang masih diperselisihkan untuk dilarang 
atau diperbolehkan, seperti memandang 
perempuan karena bisa menjadi jalan terjadinya 
zina; dan jual beli berjangka karena khawatir ada 
unsur riba.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1Ramadhan, Dicky
 
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
risky13
 
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
NavenAbsurd
 
Ushul Fiqh - Ta'arrudh al-Adillah
Ushul Fiqh - Ta'arrudh al-Adillah Ushul Fiqh - Ta'arrudh al-Adillah
Ushul Fiqh - Ta'arrudh al-Adillah
Mumud Salimudin
 
Maqashid Syariah
Maqashid SyariahMaqashid Syariah
Maqashid Syariah
guest4d5c082
 
Pengantar Ushul Fikih
Pengantar Ushul FikihPengantar Ushul Fikih
Pengantar Ushul Fikih
Marhamah Saleh
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul haditsMoh Yakub
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyadMarhamah Saleh
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiMarhamah Saleh
 
Ulumul hadits 1 (Pengantar)
Ulumul hadits 1 (Pengantar)Ulumul hadits 1 (Pengantar)
Ulumul hadits 1 (Pengantar)
Doddy Elzha Al Jambary
 
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)Marhamah Saleh
 
Sumber sumber kaidah fiqh
Sumber sumber kaidah fiqhSumber sumber kaidah fiqh
Sumber sumber kaidah fiqhElla Aisah
 
Fiqih - Syar'u man qablana
Fiqih - Syar'u man qablanaFiqih - Syar'u man qablana
Fiqih - Syar'u man qablana
Risma Amalia
 
Sejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumud
Sejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumudSejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumud
Sejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumud
Zafirah Abdullah
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)
Nana Cahmaxcy
 
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)Marhamah Saleh
 
HUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYAD
HUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYADHUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYAD
HUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYAD
Novianti Rossalina
 

What's hot (20)

Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1
 
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
 
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
 
Ushul Fiqh - Ta'arrudh al-Adillah
Ushul Fiqh - Ta'arrudh al-Adillah Ushul Fiqh - Ta'arrudh al-Adillah
Ushul Fiqh - Ta'arrudh al-Adillah
 
Maqashid Syariah
Maqashid SyariahMaqashid Syariah
Maqashid Syariah
 
Pengantar Ushul Fikih
Pengantar Ushul FikihPengantar Ushul Fikih
Pengantar Ushul Fikih
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syakMakalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
 
Amar nahi
Amar nahiAmar nahi
Amar nahi
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh Poligami
 
Ulumul hadits 1 (Pengantar)
Ulumul hadits 1 (Pengantar)Ulumul hadits 1 (Pengantar)
Ulumul hadits 1 (Pengantar)
 
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
 
Sumber sumber kaidah fiqh
Sumber sumber kaidah fiqhSumber sumber kaidah fiqh
Sumber sumber kaidah fiqh
 
Fiqih - Syar'u man qablana
Fiqih - Syar'u man qablanaFiqih - Syar'u man qablana
Fiqih - Syar'u man qablana
 
Sejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumud
Sejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumudSejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumud
Sejarah Perundangan Islam :Zaman taklid dan jumud
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)
 
Naskh mansukh
Naskh mansukhNaskh mansukh
Naskh mansukh
 
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
 
HUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYAD
HUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYADHUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYAD
HUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYAD
 

Viewers also liked

Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)Nurul Fajriyah
 
Istihsan presentation
Istihsan presentationIstihsan presentation
Istihsan presentationNabil Bello
 
Maslahah mursalah
Maslahah mursalahMaslahah mursalah
Maslahah mursalah
Nelfi Amiera Mizan
 
Introduction to Usul Fiqh : istihsan
Introduction to Usul Fiqh : istihsanIntroduction to Usul Fiqh : istihsan
Introduction to Usul Fiqh : istihsan
NaimAlmashoori
 
Introduction to Usul Fiqh : Istishab
Introduction to Usul Fiqh : IstishabIntroduction to Usul Fiqh : Istishab
Introduction to Usul Fiqh : Istishab
NaimAlmashoori
 
Konsep maslahah dalam syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakat
Konsep maslahah dalam  syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakatKonsep maslahah dalam  syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakat
Konsep maslahah dalam syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakatIeta Sa'ad
 
Makalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyahMakalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyah
Yorgie August
 
Introduction to Usul Fiqh : Sadd dharai & Masalih Mursalah
Introduction to Usul Fiqh : Sadd dharai & Masalih MursalahIntroduction to Usul Fiqh : Sadd dharai & Masalih Mursalah
Introduction to Usul Fiqh : Sadd dharai & Masalih Mursalah
NaimAlmashoori
 
Perkembangan islam pada masa modern 2
Perkembangan islam pada masa modern 2Perkembangan islam pada masa modern 2
Perkembangan islam pada masa modern 2rizaldwi2
 
Presentasi Istihsan
Presentasi IstihsanPresentasi Istihsan
Presentasi Istihsan
Hestifidiah
 
Istishab
IstishabIstishab
Istihsan
IstihsanIstihsan
Istihsan
wmkfirdaus
 
Makalah islam masa modern ok.
Makalah islam masa modern ok.Makalah islam masa modern ok.
Makalah islam masa modern ok.
nanang aw aw
 
Slide sadd al dzar'i
Slide sadd al dzar'iSlide sadd al dzar'i
Slide sadd al dzar'i
zikra husna
 

Viewers also liked (20)

Istihsan
IstihsanIstihsan
Istihsan
 
Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)
 
Istihsan presentation
Istihsan presentationIstihsan presentation
Istihsan presentation
 
Istishab
Istishab Istishab
Istishab
 
Maslahah mursalah
Maslahah mursalahMaslahah mursalah
Maslahah mursalah
 
Introduction to Usul Fiqh : istihsan
Introduction to Usul Fiqh : istihsanIntroduction to Usul Fiqh : istihsan
Introduction to Usul Fiqh : istihsan
 
Maslahah mursalah
Maslahah mursalahMaslahah mursalah
Maslahah mursalah
 
Introduction to Usul Fiqh : Istishab
Introduction to Usul Fiqh : IstishabIntroduction to Usul Fiqh : Istishab
Introduction to Usul Fiqh : Istishab
 
Konsep maslahah dalam syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakat
Konsep maslahah dalam  syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakatKonsep maslahah dalam  syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakat
Konsep maslahah dalam syariat dan perlaksanaannya dalam masyarakat
 
Makalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyahMakalah kaidah ushuliyah
Makalah kaidah ushuliyah
 
Introduction to Usul Fiqh : Sadd dharai & Masalih Mursalah
Introduction to Usul Fiqh : Sadd dharai & Masalih MursalahIntroduction to Usul Fiqh : Sadd dharai & Masalih Mursalah
Introduction to Usul Fiqh : Sadd dharai & Masalih Mursalah
 
Perkembangan islam pada masa modern 2
Perkembangan islam pada masa modern 2Perkembangan islam pada masa modern 2
Perkembangan islam pada masa modern 2
 
Presentasi Istihsan
Presentasi IstihsanPresentasi Istihsan
Presentasi Istihsan
 
Istishab
IstishabIstishab
Istishab
 
Istihsan
IstihsanIstihsan
Istihsan
 
Sadd al dhara'i'
Sadd al dhara'i'Sadd al dhara'i'
Sadd al dhara'i'
 
Makalah islam masa modern ok.
Makalah islam masa modern ok.Makalah islam masa modern ok.
Makalah islam masa modern ok.
 
Slide sadd al dzar'i
Slide sadd al dzar'iSlide sadd al dzar'i
Slide sadd al dzar'i
 
ISTISHAB
ISTISHABISTISHAB
ISTISHAB
 
Urf
UrfUrf
Urf
 

Similar to Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah

Ijtihad
IjtihadIjtihad
ppt Ijtihad kel 6.pptx
ppt Ijtihad kel 6.pptxppt Ijtihad kel 6.pptx
ppt Ijtihad kel 6.pptx
adindaarief
 
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan RukhshahTerminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Marhamah Saleh
 
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiPresentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiMarhamah Saleh
 
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariahKaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariahFlamencoRizky
 
4. Ijma_.pptx
4. Ijma_.pptx4. Ijma_.pptx
4. Ijma_.pptx
ellyrahmawati9
 
ijma dan qiyas
ijma dan qiyas ijma dan qiyas
ijma dan qiyas
npurwati yani
 
AL-QAWAID.pptx
AL-QAWAID.pptxAL-QAWAID.pptx
AL-QAWAID.pptx
waspklg
 
Hubungan maqasid dg metode ijtihad
Hubungan maqasid dg metode ijtihadHubungan maqasid dg metode ijtihad
Hubungan maqasid dg metode ijtihadNur Laily
 
Ushul fiqh ppt
Ushul fiqh pptUshul fiqh ppt
Ushul fiqh ppt
atiqoh tiqo
 
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihadMakalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Internet Explorer
 
Ijma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyasIjma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyasRikza Adhia
 
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islamModul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islam
manispajaran
 
al-qawaid.pptx
al-qawaid.pptxal-qawaid.pptx
al-qawaid.pptx
NofriyantoNofriyanto
 
Pendidikan agama islam
Pendidikan agama islamPendidikan agama islam
Pendidikan agama islam
taufiq_zhaen
 
USHUL FIQH KEL.5(1).pptx
USHUL FIQH KEL.5(1).pptxUSHUL FIQH KEL.5(1).pptx
USHUL FIQH KEL.5(1).pptx
nimalfaiz1
 
Makalah sumber hukum islam
Makalah sumber hukum islamMakalah sumber hukum islam
Makalah sumber hukum islam
Muslimatur Rohmah
 
PPT Bab 5
PPT Bab 5 PPT Bab 5
PPT Bab 5
wildiaekafutikha
 
Bab 5 sem 1
Bab 5 sem 1Bab 5 sem 1
Bab 5 sem 1
yuniaistiqomah
 

Similar to Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah (20)

Ijtihad
IjtihadIjtihad
Ijtihad
 
ppt Ijtihad kel 6.pptx
ppt Ijtihad kel 6.pptxppt Ijtihad kel 6.pptx
ppt Ijtihad kel 6.pptx
 
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan RukhshahTerminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
 
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiPresentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
 
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariahKaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
 
4. Ijma_.pptx
4. Ijma_.pptx4. Ijma_.pptx
4. Ijma_.pptx
 
ijma dan qiyas
ijma dan qiyas ijma dan qiyas
ijma dan qiyas
 
AL-QAWAID.pptx
AL-QAWAID.pptxAL-QAWAID.pptx
AL-QAWAID.pptx
 
Hubungan maqasid dg metode ijtihad
Hubungan maqasid dg metode ijtihadHubungan maqasid dg metode ijtihad
Hubungan maqasid dg metode ijtihad
 
Ushul fiqh ppt
Ushul fiqh pptUshul fiqh ppt
Ushul fiqh ppt
 
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihadMakalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
 
Ijma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyasIjma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyas
 
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islamModul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islam
 
al-qawaid.pptx
al-qawaid.pptxal-qawaid.pptx
al-qawaid.pptx
 
al-qawaid.pptx
al-qawaid.pptxal-qawaid.pptx
al-qawaid.pptx
 
Pendidikan agama islam
Pendidikan agama islamPendidikan agama islam
Pendidikan agama islam
 
USHUL FIQH KEL.5(1).pptx
USHUL FIQH KEL.5(1).pptxUSHUL FIQH KEL.5(1).pptx
USHUL FIQH KEL.5(1).pptx
 
Makalah sumber hukum islam
Makalah sumber hukum islamMakalah sumber hukum islam
Makalah sumber hukum islam
 
PPT Bab 5
PPT Bab 5 PPT Bab 5
PPT Bab 5
 
Bab 5 sem 1
Bab 5 sem 1Bab 5 sem 1
Bab 5 sem 1
 

Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah

  • 1.
  • 2. Novia Aryanie Risky Sukmarawati Sabila Ainun Hafsah Kelompok 12 1/B
  • 4. Istihsan menurut bahasa berarti menganggap baik atau mencari yang baik.
  • 5. Yang berpegang dengan dalil istihsan ialah Madzhab Hanafi, menurut mereka istihsan sebenarnya semacam qiyas, yaitu memenangkan qiyas khafi atas qiyas jali atau mengubah hukum yang telah ditetapkan pada suatu peristiwa atau kejadian yang ditetapkan berdasar ketentuan umum kepada ketentuan khusus karena ada suatu kepentingan yang membolehkannya.
  • 6. Disamping Madzhab Hanafi, golongan lain yang menggunakan istihsan ialah sebagian Madzhab Maliki dan sebagian Madzhab Hambali.
  • 7. Yang menentang istihsan dan tidak menjadikannya sebagai dasar hujjah ialah Madzhab Syafi'i. Istihsan menurut mereka adalah menetapkan hukum syara' berdasarkan keinginan hawa nafsu.
  • 8. Ditinjau dari segi pengertian istihsan menurut ulama ushul fiqh di atas, maka istihsan itu terbagi atas dua macam, yaitu:  Pindah dari qiyas jali kepada qiyas khafi,  Pindah dari hukum kulli kepada hukum juz-i
  • 9.
  • 10. Istishab menurut bahasa berarti ”mencari sesuatu yang ada hubungannya”. Menurut istilah ulama fiqh, ialah tetap berpegang pada hukum yang telah ada dari suatu peristiwa atau kejadian sampai ada dalil yang mengubah hukum tersebut. Atau dengan kata lain, ialah menyatakan tetapnya hukum pada masa lalu, sampai ada dalil yang mengubah ketetapan hukum tersebut.
  • 11. Telah terjadi perkawinan antara laki-laki A dan perempuan B, kemudian mereka berpisah dan berada di tempat yang berjauhan selama 15 tahun. Karena telah lama berpisah itu maka B ingin kawin dengan laki-laki C. Dalam hal ini B belum dapat kawin dengan C karena ia telah terikat tali perkawinan dengan A dan belum ada perubahan hukum perkawinan mereka walaupun mereka telah lama berpisah. Berpegang ada hukum yang telah ditetapkan, yaitu tetap sahnya perkawinan antara A dan B, adalah hukum yang ditetapkan dengan istishab.
  • 12. Dari keterangan dan contoh diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sebenarnya istishab itu bukanlan cara menetapkan hukum (thuruqul istinbath),
  • 13. Ulama Hanafiyah menyatakan bahwa sebenarnya istishab itu tidak lain hanyalah untuk mempertahankan hukum yang telah ada, bukan untuk menetapkan hukum yang baru.
  • 14. Ditinjau dari segi timbulnya kaidah-kaidah itu istishhab dapat dibagi kepada:  Istishhab berdasar penetapan akal  Istishhab berdasarkan hukum syara’
  • 15. Banyak ulama yang menjelaskan bahwa secara hirarki ijtihad, istishhab termasuk dalil atau pegangan yang terakhir bagi seorang mujtahid setelah ia tidak menemukan dalil dari al-Qur’an, al-Sunnah, ijma’ atau qiyas. Al-Syaukany misalnya mengutip pandangan seorang ulama yang mengatakan: “Ia (istishhab) adalah putaran terakhir dalam berfatwa. Jika seorang mufti ditanya tentang suatu masalah, maka ia harus mencari hukumnya dalam al-Qur’an, kemudian al-Sunnah, lalu ijma’, kemudian qiyas. Bila ia tidak menemukan (hukumnya di sana), maka ia pun (boleh) menetapkan hukumnya dengan ‘menarik pemberlakuan hukum yang lalu di masa sekarang’ (istishhab al-hal). Jika ia ragu akan tidak berlakunya hukum itu, maka prinsip asalnya adalah bahwa hukum itu tetap berlaku.
  • 16.  Pendapat pertama, bahwa istishhab adalah dalil (hujjah) dalam penetapan ataupun penafian sebuah hukum. Pendapat ini didukung oleh Jumhur ulama dari kalangan Malikiyah, Hanabilah, mayoritas ulama Syafi’iyah dan sebagian Hanafiyah.
  • 17.  Pendapat kedua, bahwa istishhab tidak dapat dijadikan sebagai hujjah secara mutlak, baik dalam menetapkan hukum ataupun menafikannya. Ini adalah pendapat mayoritas ulama Hanafiyah.  Pendapat ketiga, bahwa istishhab adalah hujjah pada saat membantah orang yang memandang terjadinya perubahan hukum yang lalu –atau yang dikenal dengan bara’ah al-dzimmah-dan tidak dapat sebagai hujjah untuk menetapkan suatu hukum baru.
  • 18.
  • 19. Maslahah mursalah ialah pembinaan (penetapan) hukum berdasarkan maslahah (kebaikan, kepentingan) yang tidak ada penentuannya dari syara’ baik ketentuan secara umum atau secara khusus.
  • 20.  Maslahah itu harus hakikat, bukan dugaan.  Maka maslahah-maslahah yang bersifat dugaan, sebagaimana yang dipandang sebagian orang dalam sebagian syari’at tidaklah diperlukan, seperti dalil maslahah yang dikatakan dalam soal hak talak tersebut kepada hakim saja dalam semua keadaan.
  • 21.  Maslahah harus bersifat umum dan menyeluruh, tidak khusus untuk orang tertentu dan tidak khusus untuk beberapa orang dalam jumlah sedikit.  Maslahah itu harus sejalan dengan tujuan hukum-hukum yang dituju oleh syari’.  Maslahah itu bukan maslahah yang tidak benar, di mana nash yang sudah ada tidak membenarkannya dan tidak menganggap salah.
  • 22.  Ditinjau dari materinya, para ulama ushul fikh membagi maslahah menjadi dua : › Maslahah ammah › Maslahah khassah  Sementara dilihat dari berubah atau tidaknya maslahah , Muhammad Mustafa al-Ayalabi membagi maslahah menjadi 2 : › Maslahah al stabitah, › Maslahah Mutaghayirah
  • 23.  Dan dilihat dari segi keberadaan Maslahat itu sendiri, syariat membaginya atas tiga bentuk yaitu: › Maslahah muktabarah › Maslahah al-mulghah › Maslahah yang keberadaannya tidak didukung oleh syarak dan tidak pula ditolak melalui dalil yang detail (rinci).  Maslahah al-gharibah  Maslahah al-mursalah
  • 24.
  • 25. Kata ‘urf dalam bahasa Indonesia sering disinonimkan dengan ‘adat kebiasaan namun para ulama membahas kedua kata ini dengan panjang lebar, ringkasnya: AI-’Urf adalah sesuatu yang diterima oleh tabiat dan akal sehat manusia.
  • 26. Macam-macam Urf  Urf ditinjau berdasarkan ruang lingkupnya o Urf ‘am (umum) o Urf khosh (khusus) Urf ditinjau berdasarkan objeknya o Urf Lafzhy (ucapan) o Urf Amali (perbuatan) Urf ditinjau berdasarkan diterima atau tidaknya o Urf shahih o Urf bathil
  • 28. Kata sadd adz-dzari’ah ( سد الذريعة ) merupakan bentuk frase (idhafah) yang terdiri dari dua kata, yaitu sadd ( سَ د ) dan adz-dzari’ah ( .(الذَّرِيْعَة Secara etimologis, kata as-sadd ( (السَّ د merupakan kata benda abstrak (mashdar) dari سَدَّ يَسُ د سَدًّا . Kata as-sadd tersebut berarti menutup sesuatu yang cacat atau rusak dan menimbun lobang. Sedangkan adz-dzari’ah ( الذَّرِيْعَة ) merupakan kata benda (isim) bentuk tunggal yang berarti jalan, sarana (wasilah) dan sebab terjadinya sesuatu. Bentuk jamak dari adz-dzari’ah ( (الذَّرِيْعَة adalah adz-dzara’i ( .(الذَّرَائِع
  • 29. Dari berbagai pandangan di atas, bisa dipahami bahwa sadd adz-dzari’ah adalah menetapkan hukum larangan atas suatu perbuatan tertentu yang pada dasarnya diperbolehkan maupun dilarang untuk mencegah terjadinya perbuatan lain yang dilarang.
  • 30.  Secara umum berbagai pandangan ulama tersebut bisa diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu: oYang menerima sepenuhnya oYang tidak menerima sepenuhnya oYang menolak sepenuhnya
  • 31. Dasar Hukum Sadd Adz-Dzari’ah Alquran Sunah Kaidah Fikih
  • 32.  Dilihat dari aspek akibat yang timbulkan, Ibnu al- Qayyim mengklasifikasikan adz-dzari’ah menjadi empat macam, yaitu: › Suatu perbuatan yang memang pada dasarnya pasti menimbulkan kerusakan (mafsadah). › Suatu perbuatan yang pada dasarnya diperbolehkan atau dianjurkan (mustahab), namun secara sengaja dijadikan sebagai perantara untuk terjadi sesuatu keburukan (mafsadah). › Suatu perbuatan yang pada dasarnya diperbolehkan namun tidak disengaja untuk menimbulkan suatu keburukan (mafsadah), dan pada umumnya keburukan itu tetap terjadi meskipun tidak disengaja. › Suatu perbuatan yang pada dasarnya diperbolehkan namun terkadang bisa menimbulkan keburukan (mafsadah).
  • 33.  Sedangkan dilihat dari aspek kesepakatan ulama, al-Qarafi dan asy-Syatibi membagi adz-dzari’ah menjadi tiga macam, yaitu: › Sesuatu yang telah disepakati untuk tidak dilarang meskipun bisa menjadi jalan atau sarana terjadinya suatu perbuatan yang diharamkan › Sesuatu yang disepakati untuk dilarang, seperti mencaci maki berhala bagi orang yang mengetahui atau menduga keras bahwa penyembah berhala tersebut akan membalas mencaci maki Allah seketika itu pula. › Sesuatu yang masih diperselisihkan untuk dilarang atau diperbolehkan, seperti memandang perempuan karena bisa menjadi jalan terjadinya zina; dan jual beli berjangka karena khawatir ada unsur riba.