Dalam Agama Islam beberapa nabi termasuk dalam kelompok ULUL AZMI yaitu nabi yang memiliki ketabahan dan kesabaran yang besar dalam menghadapi ujiannya.
Dalam Agama Islam beberapa nabi termasuk dalam kelompok ULUL AZMI yaitu nabi yang memiliki ketabahan dan kesabaran yang besar dalam menghadapi ujiannya.
Makalah ini membahas tentang Hadits Musalsal, Apa Itu hadits Musalsal, bagaimana cara meriwayatkan Hadits Musalsal, Apa Hukum dari Hadits Musalsal, dan Ulama' siapa saja yang berkontribusi terhadap Hadits Musalsal
Sekarang susah cari power point tentang Qawaid Fiqh, mudah-mudahan dengan adanya power point ini bisa bermanfaat dan berkah buat saya pribadi dan pembaca pada umumnya, aminn
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. MANTUQ DAN MAFHUM
MANTUQ : Ucapan, Lafadz, Tulisan.
Pemahaman yang diambil dari segi
pembicaraan yang nyata
Nash
: jelas tanpa ta’wil
Dhahir : jelas perlu ta’wil
3. DILALAH MANTUQ
Dilalah Mantuq adalah Petunjuk lafal
yang dituturkan kepada hukum yang
diterangkan
Contoh : Haram menikahi anak-anak tiri
dari istri yang sudah dinikahi
4. MAFHUM
MAFHUM : Pemahaman.
Pemahaman yang diambil dari segi
pembicaraan yang tidak nyata
Dilalah Mafhum adalah Petunjuk lafal bahwa
hukum dari lawan yang disebut berlawanan
dengan hukum yang disebut
5. Macam Mafhum
Mafhum Muwafaqah dan Mukhalafah
Muwafaqah :
Petunjuk lafal yang bersamaan antara hukum yang
tidak disebut dengan hukum yang disebut
a. fahwal khitab
: lebih utama
Cth : Memukul Lebih tidak boleh dari kata-kata keji
b. lahnal khitab
: sama
Cth : Menghabiskan harta anak yatim dengan cara apapun
6. mukhalafah
Mukhalafah : Pengertian yang
dipahami berbeda dari ucapan, baik
dalam istimbat maupun nafi.
Mafhum Mukhalafah ada 5 macam :
Sifat : nikah anak kandung, budak mukmin
7. Next…
Ghayah : mkn dan minum / benang putih dan hitam
Syarat : budak mukmin
‘Adad : had zina, 80x
Laqab : Muhammad rasulullah
8. Syarat Sah Mafhum Mukhalafah
Tidak berlawanan dengan dalil yang lebih kuat
Cth : Membunuh takut miskin
Mantuqnya bukan hal biasa terjadi
Cth : Anak tiri, serumah
Mantuqnya bukan untuk menguatkan
Cth : Bukan Islam boleh diganggu, Hidup rukun
Mantuqnya berdiri sendiri
Cth : I’tikaf, boleh bercampur
9. CONTOH
“Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah
kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka Perkataan yang mulia.”
Manthuq dari ayat ini yaitu pada lafadz
“uffin”, atau perkataan keji kepada kedua
orang tuamu, sedangkan mafhumnya yaitu
memukul atau menyiksanya.
10. LAFAL ‘AM dan khas
„AM Menurut bahasa merata, yg umum
Menurut Istilah :
Lafal yang meliputi pengertian umum
terhadap semua yang termasuk dalam
pengertian lafal itu, dengan hanya
disebut sekaligus.
Misal : Al-Insan : Manusia
Meliputi seluruh manusia
11. JENIS-JENIS ‘AM
Lafal Kullun, Jami‟un, Kaffah dan Ma‟sya
Isim istifham man, ma, aina, ayun, mata
Isim Isyarat man, ma dan ayyun
Isim mufrad yg di makrifatkan dg alif lam (al)
atau idhafah
Jama‟ yg makrifat dg al atau idhafah
Isim nakirah yg terletak stlh nafi
Isim maushul
17. Macam LAFAL ‘AM
Lafal umum yg tdk mungkin ditakhsiskan
Lafal umum yg dimaksudkan khusus karena
adanya bukti ttg kekhususannya
Lafal umum yg khusus seperti lafal umum yg
tdk ditemui tanda yg menunjukkan ditakhsis
18. Al-Taghlib
Lafaz „Am mencakup seluruh bagian yang
termasuk dibawah jenisnya. Meskipun
demikian, orang Arab dalam kondisi
tertentu terkadang menggunakan lafaz
umum agar mencakup bagian-bagian yang
lainnya karena adanya hubungan diantara
keduanya dalam bahasa mereka. Ini
disebut dengan al-taghlib.
19. Cakupan Taghlib
Lafaz
Lafaz
Lafaz
Lafaz
muzakkar agar mencakup muannats,
al-rijal agar mencakup al-nisa‟,
ulil albâb juga bermakna ûlâtul albâb.
âmanû juga begitu.
Pengecualian: Apabila suatu seruan
terhadap suatu perbuatan ditujukan khusus
bagi laki-laki dengan disertai qarinah
(indikator), maka saat itu tidak terjadi
taghlib, seperti pada ayat
20. Cakupan Taghlib
Taghlib mencakup seruan bagi orang yang
berakal terhadap yang tidak berakal, seperti
kata man mencakup
yang berakal ataupun tidak.
Taghlib sifat yang berakal, seperti
menggunakan kata
(seruan bagi yang berakal) sebagai ganti
yang mensifati bulan dan matahari dengan
sifat berakal karena ada kata
21. DILALAH DAN PENGMALAN ‘AM
Bila „Am dtg krn sebab khas, mk yg dianggap adalah
umumnya lafal, bkn khususnya sebab
Khitab khas kpd seseorg dari slrh umat menunjukkan
faedah umum, kecuali ada dalil menunjukkan khas utk
org itu saja
Menyebut sebagian satuan lafal „am, tidak berarti
menakhiskan
Lafal „am ssdh ditakhsis ttp menjd hujah bg satuan2
yg msh tertinggal
Mengamalkan dalil „am sblm menyelidiki yg menakhsis
tdk diperbolehkan
23. LAFAL KHAS
Khas adalah perkataan atau susunan yg
mengandung arti tertentu yg tdk umum, atau
hanya berlaku utk sbgian tertentu.
Lafaz khash dalam nash syara‟ menunjuk
kepada pengertiannya yang khas secara qath‟i
(pasti), dan hukum yang dikandungnya bersifat
qath‟i selama tidak ada indikasi yang
menunjukkan pengertian lain. Seperti pada
kata bilangan.
24. Bentuk-bentuk Lafaz Khusus
1.
2.
3.
Isim „alam, baik manusia seperti: Muhammad,
Nuh; atau nama bagi benda apa saja seperti:
tuffâhah, misymisy.
Isim yang dima‟rifatkan dengan al lil „ahdi,
seperti perkataan: jâ-a al-rajulu (seorang
lelaki tertentu).
Menentukan isim dengan menunjuknya,
seperti perkataan: dzâlika al-qâdim dan
hvdza al-jâlisu.
4.
Bilangan yang dibatasi, meskipun lebih banyak
dari dua, seperti: tsalâtsun atau khamsun.
25. Macam-macam
•
Istilah yang erat dengan khas :
- Takhsis adalah penjelasan bahwa
yang dimaksud dengan suatu lafal
umum adalah sebagian dari
cakupannya, bukan seluruhnya. Atau
memalingkan suatu kata dari umum
menjadi khusus.
- Mukhasis adalah suatu dalil yang menjadi
dasar adanya pengkhususan lafal
27. Mukhasis Muttashil
1. MUTTASHIL (BERSAMBUNG).
Yakni mukhashshishnya ada dalam susunan yang
menjadi satu dengan yang umumnya, Lafal yang tidak
berdiri sendiri, maknanya bersangkutan dengan lafal
sebelumnya. Khash muttashil bermacam-macam :
–
a. Istitsna', -
–
–
–
–
b. Syarat,
–
–
–
–
–
28. NExT….
c. Sifat. Seperti kalimat
yang membolehkan seorang laki-laki menikahi
budak miliknya yang beriman, jika tidak
beriman maka tidak boleh dinikahi.
d. Ghayah, yaitu kata (
) dan (
).
Hukum yang setelahnya harus berbeda dengan
hukum yang sebelumnya.
29. NExT…
e. Badalul ba'dhi min al-kulli (pengganti sebagian
dari keseluruhan).
seperti ungkapan: Datang kepadaku suatu
kaum, yakni para pemimpinnya.
f. Hal (keadaan). Atau Takshish dengan
perkataan yang bersambung dan mandiri.
ayat bersifat umum tentang kewajiban puasa
bagi orang yang melihat bulan, tetapi bentuk
perkataannya yang bersambung dan mandiri
setelahnya mengecualikan orang yang sakit dan
sedang bepergian.
30. Mukhasis munfasil
2. MUNFASHIL (TERPISAH).
Yakni mukhashishnya terdapat pada tempat lain,
tidak bersama dengan lafaz yang umum, lafal yang
berdiri sendiri, terpisah dari dalil yang memberi
pengertian umum. Khash munfashil bermacam-macam :
a. Takhshish Qur‟an dengan Qur‟an
Seperti QS. Al-Thalaq ayat 4 yang
mentakhshish QS. Al-Baqarah: 228
31. NExT…
b. Takhshish al-Qur‟an bi al-Sunnah
S. al-Maidah, 38.
ditakhshish nisab pencuri
S. al-Nisa‟, 11.
ditakhshish dengan anak Islam atau Kafir
32. NExT…
c. Takhshish al-sunnah bi al-kitab
Contoh, pada saat Perjanjian Hudaibiyah,
Rasul bersabda
(Dengan syarat jika datang kepadamu salah
seorang dari kami meskipun menganut
agamamu maka engkau harus
mengembalikannya).
Pernyataan
ini mencakup setiap laki-laki dan
wanita. Kemudian QS. Al-Mumtahanah : 10,
yang mentakhshish, sehingga khusus bagi
laki-laki saja.
33. NExT…
d. Takhshish al-sunnah bi al-sunnah.
Seperti kalimat dalam hadits
(Tidak wajib zakat pada hasil panen yang
dibawah 5 wasaq)
yang mentakhshish hadis
(Pada tumbuhan yang disirami hujan maka wajib
dikeluarkan zakat sepersepuluhnya).
34. NExT…
e. Takhshish bi al-qiyas.
Mentakhsis Nash yang umum dengan qiyas
Ayat ini umum merdeka dan budak,
kemudian ada ayat hukuman untuk budak
wanita, lalu budak laki-laki diqiyaskan
Ayat (an-Nisa’ : 25) ini khusus budak
perempuan
35. NExT…
f. Takhshish Quran dengan Ijma‟
Ijma‟ mentkhshish ayat tentang kewajiban
shalat jum‟at untuk siapapun dengan
mengecualikan perempuan dan budak.
36. MUTHLAQ DAN MUQAYYAD
Muthlaq : Tidak terikat dengan ikatan atau
syarat tertentu, sedangkan istilah :
•
•
lafadz yang menunjukkan arti yang
sebenarnya tanpa qayd (dibatasi) oleh suatu
hal yang lain.
Muqayyad : terikat, sedangkan istilah :
•
•
•
•
lafadz yang menunjukkan arti sebenarnya
dengan (adanya) qayd (pembatasan) oleh
suatu hal yang lain.
37. contoh
Contoh Muthlaq
•
•
Kafarat Dzihar yaitu memerdekakan budak.
Budak disini mutlaq mencakup segala jenis
budak, baik mukmin maupun kafir.
Contoh Muqayyad
•
•
•
•
Kafarat Pembunuhan yaitu memerdekakan
budak. Budak disini sudah ditentukan yaitu
budak yang mukmin.
38. Kaidah-kaidah
MUTHLAQ DAN MUQAYYAD
1. Hukum mutlaq.
Mutlaq itu ditetapkan berdasarkan
kemutlakannya selama belum ada dalil yang
membatasinya.
Cth :
Kata ibu mertua mutlaq karena tidak ada yang
membatasi, maka ibu mertua tidak boleh
dinikahi.
39. Kaidah-kaidah
MUTHLAQ DAN MUQAYYAD
2. Hukum muqayyad.
Muqayyad itu ditetapkan berdasarkan
batasannya selama belum ada dalil yang
menyatakan kemutlaqannya.
Cth :
Kata dua bulan terikat dengan berturut-turut,
maka puasa harus dilakukan terus menerus,
karena ada yang membatasi.
40. Kaidah-kaidah
MUTHLAQ DAN MUQAYYAD
3. Hukum mutlaq yang sudah batasi.
Mutlaq itu tidak boleh ditetapkan berdasarkan
kemutlakannya selama ada dalil yang
membatasinya.
Cth :
Kata wasiat mutlaq karena tidak ada batasan
jumlah, kemudian ayat ini dibatasi oleh hadits
bahwa wasiat sepertiga dari harta.
41. Kaidah-kaidah
MUTHLAQ DAN MUQAYYAD
4. Hukum muqayyad yang dihapuskan batasannya.
Muqayyad tidak akan ditetapkan berdasarkan
batasannya jika ada dalil yang menyatakan
kemutlaqannya.
Cth :
Haram menikahi anak tiri “dalam peliharaan dan
ibunya sudah dicampuri”. Jika muqayyad
dihapus maka menjadi mutlaq kembali.
42. Macam-macam
MUTHLAQ DAN MUQAYYAD
1. Sebab dan Hukum Sama, dibawa ke muqayyad
Seperti Puasa untuk Kafarat Sumpah
Lafadz mutlaq dibawa ke muqayyad (maksud
lafadz mutlaq dan muqayyad sama), karena
sebab yang satu tidak akan menghendaki dua
hal bertentangan
43. NExT…
2. Sebab dan Hukum berbeda. masing-masing
Seperti tangan dalam berwudlu dan mencuri
Wudlu dibatasi sampai siku, sedang pencurian
tidak dibatasi. Dalam keadaan ini mutlaq tidak
boleh dibawa kepada muqayyad karena sebab
dan hukum berbeda.
44. NExT…
3. Sebab sama, Hukum berbeda. Masing-masing
Seperti Tangan dalam Wudlu dan Tayamum
Dalam wudlu dibatasi sampai siku, sedang dalam
tayamum tidak dibatasi, mutlaq.
Lafadz mutlaq tidak dibawa ke muqayyad karena
berlainan hukumnya, namun al-Ghazaly sebaliknya
karena sebabnya sama.
45. NExT…
4. Sebab beda, hukum sama. Jadi muqayyad
Hal ini dibagi dua :
a. Taqyid atau batasannya hanya satu
- Budak, taqyidnya beriman
b. Taqyid atau batasannya berbeda-beda
- Kafarat dzihar, puasa berturut-turut
- Kafarat haji tamattu‟, terpisah-pisah
- Puasa Qadla dan mutlaq, tanpa taqyid
46. PENGGUNAAN LAFADZ
•
Lafadz muthlaq yang terdapat dalam nash wajib
diamalkan sesuai dengan kemuthlaqannya
kecuali bila ada dalil yang menunjukkan sebagai
muqayyad.
•
Dalam pandangan ahli ushul fiqh, mereka
menetapkan hukum wajib mengamalkan
muqayyad. Lafadz muqayyad tidak tetap
sebagai muqayyad apabila ada dalil lain yang
menghapuskan batasannya.
47. Amar Dan Nahi
Amar : Perintah
Lafadz yang dikehendaki supaya orang
mengerjakan apa yang dimaksudkan.
Menurut Ali Hasbullah :
Amar yaitu suatu tuntutan perbuatan dari yang
lebih tinggi derajat kedudukannya kepada pihak
yang lebih rendah kedudukannya.
48. singhat Amar
Berbentuk Fi‟il Amar/perintah langsung
Berbentuk Mudhari‟ didahului Lam Amar
Bentuk Lain : Faradha, Kutiba
53. nahi
Nahi : Mencegah, melarang
Lafal yang menyuruh untuk meninggalkan
sesuatu pekerjaan yang diperintahkan oleh
orang yang lebih tinggi
Menurut Abdul Hamid Hakim :
Perintah untuk meninggalkan sesuatu dari
atasan kepada bawahan.
55. Dilalah nahi
Perintah sesudah larangan (mubah)
Perintah tidak menghendaki berulang
kali untuk dikerjakan
Perintah tidak menghendaki segera
dikerjakan
56. Masa berlaku nahi
Melarang sesuatu, mengandung
ketentuan perintah melakukan
kebalikannya.
Nahi itu tidak menyebabkan rusaknya
perbuatan yang dilakukan kecuali hanya
dalam soal ibadah saja dan tidak didalam
muamalah
57. ijtihad
Bahasa
Menghabiskan usaha dan kekuatan,
bersungguh-sungguh dan kesulitan
Upaya sungguh-sungguh dalam pemikiran
atau penelitian hukum untuk mendapatkan
hukum syara‟ dengan metode istimbath
58. macam ijtihad
Dilihat dari metodenya :
Ijtihad Bayani
Suatu kegiatan ijtihad yang bertujuan
untuk menjelaskan hukum-hukum syara‟
yang terdapat dalam nash secara lafadz
61. macam ijtihad
Dilihat dari jumlah mujtahid
Ijtihad Fardi
Ijtihad yang dilkukan oleh seorang atau
beberapa orang untuk menemukan hukum
syara‟ yang belum ada hukumnya
Ijtihad Jama‟i
Ijtihad yang dilakukan oleh seluruh
mujtahid untuk menemukan hukum syara‟
yang belum ada hukumnya
62. syarat ijtihad
Umum : Baliqh, berakal, memiliki
kemampuan nalar tinggi, keimanan tinggi
Utama : Menguasai, mengetahui dan
memahami bahasa Arab, al-qur‟an dan alhadits, ilmu ushul dan kaidah fiqh,
tujuan pensyariatan hukum
Pendukung : Mengetahui ada tidaknya
dalil qath‟i tentang masalah yang
dibahas, perbedaan pendapat ulama
63. Tingkat kekuatan
Mujtahid Mutlaq
- Mujtahid mutlaq mustaqil (Imam
Madzhab) yaitu seorang mujtahid yang
bebas menggunakan kaidah dan
menyusun fiqihnya sendiri yang berbeda
dengan mazhab yang ada
- Mujtahid mutlaq muntasib yaitu
seorang mujtahid yang bebas
menggunkan kaidah dan fiqhnya sendiri
tetapi metode istimbathnya mengikut
mujtahid sebelumnya
64. Next…
Mujtahid Madzhab
- Mujtahid Takhrij yaitu Mujtahid yang
mencari hukum baru tetapi masih terikat
oleh madzhab imam dalam kaidahnya
- Mujtahid Tarjih yaitu memilah
pendapat yang lebih kuat dianta
pendapat imam madzhabnya
- Mujtahid Fatwa yaitu mujtahid yang
menguasai seluk beluk hukum imam
madzhab dan memfatwakan kepada
masyarakat
65. Perkembangan Ijtihad
Ijtihad berkembang sejak zaman
Rosulullah Saw. Sepanjang fiqh
mengandung “pengertian tentang hukum
syara‟ yang berkaitan dengan perbuatan
mukalaf yang selalu berubah ubah , baik
bentuk maupun macamnya”. Sebagaimana
yang dilakukan Mu‟adz bin Jabal ketika
di Yaman.
66. MAQOSID SYARI’AH
Pengertian
Makna-makna dan tujuan-tujuan yang
ditekankan dalam syari‟at pada seluruh
hukum-hukumnya atau sebagian
besarnya. Bisa juga diartikan : Tujuan
dari Pembuat Syari‟at dalam setiap
hukum dari hukum-hukumnya.
69. Tingkatan
Tingkat Maslahah
Al-Dharuriyah : Perkara tegaknya
kehidupan, bila ditinggalkan rusak
kehidupan, timbul fitnah.
Al-Hajiyah : Perbuatan selain dharury
yang dibutuhkan untuk menghindari
kesulitan
Al-Tahsiniyah : Mempergunakan semua
yang layak yang dibenarkan adat yang
baik dan mencakup mahasinul akhlaq
70. Next…
Maslahah Dharuriyah
- Agama : Kewajiban Jihad
- Jiwa : Usaha Mencari makan, minum dan pakaian
- Akal : Meninggalkan minum khamr
- Keturunan : Kewajiban Nikah, larangan zina
- Harta : Menjauhi Pencurian
Maslahah Hajiyah
- Qashar, berburu, buka bagi musafir
Maslahah Tahsiniyah
- Bersuci, menutup aurat, akhlaq dan adab
75. TAQLID
Pengertian
Taqlid yaitu penerimaan perkataan seseorang
sedang engkau tidak mengetahuinya dari mana
asal pekataan tersebut.
Hukum
Hukum Taqlid
1.Hukum amaliah yg tiadk memerlukan
penelitian atau ijtihad.
2.Hukum amaliah yg masaih memerlukan
penelitian ijtihad
76. Ittiba’
Pengertian
Ittiba‟ yaitu Mengikuti smua yg
dperintahkan,dilarangdan
dibenarkanRosululluh SAW
Hukum
Wajib seorang muslim ittiba‟ kepada
Rossulluh SAW dengan menempuh jalan
yg beliau tempuh dan melakukan apa yg
beliau lakukan.