SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
i
Tafsir Al Qur`An Tentang Pendidikan Sekolah
Tugas Ini Diselesaikan Guna Memenuhi Tugas Perkuliyahan Tafsir
Tarbiyyah
Dosen Pengampu: M. Irwan Masyuriadi, M.Pd.I
Disusun oleh:
1. Hesty Muliyana NIM.202011501011
2. Hikmatuzza`rah NIM.202011501012
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
PALAPA NUSANTARA
T.A 2021/ 2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah S.W.T.atas segala nikmat
dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul ” Tafsir Al Qur`An Tentang Pendidikan Sekolah” ini dengan lancar
pada mata kuliah Tafsir Tarbiyyah ,serta tak lupa shalawat dan salam kepada
junjungan nabi besar Muhammad S.A.W atas petunjuk dan risalahnya,yang
terlah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman terang menderang,dan
atas do’a restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu
kami memberikan kami referensi dalaam pembuatan makalah ini.semoga
melalui makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi kita semua.
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatau yang
sempurna.kami juga menyadari bahwa makalah ini juga masih memliki banyak
kekurangan.maka dari itu kami mengharapkan saran serta masukan dari para
pembaca skalian demi penyusunan makalah dengan lebih baik lagi.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... iii
B. Rumusan Masalah...................................................................................... iii
BAB II PEMBAHASAN
A. Tafsir Surah Al-An’am Ayat 105 dan 156 ............................................... 1
B. Tafsir Surah Al-A’raf Ayat 169................................................................ 3
C. Tafsir Surah Ali-Imran Ayat 79................................................................ 5
D. Tafsir Surah Al-Qalam Ayat 37................................................................ 6
E. Tafsir Surah Saba’ Ayat 44....................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 8
B. Saran.......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
iv
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sekolah merupakan tempat untuk menerima pelajaran ataupun
pendidikan kedua setelah pendidikan keluarga. Di mana di sekolah ini para
siswa diberikan materi pelajaran, dibina, dibimbing watak dan akhlaknya. Di
sekolah ini juga para siswa akan berteman dengan berbagai orang yang berasal
dari berbagai daerah.
Dan Al-Quran pun telah memberikan petunjuk kepada kita mengenai
pendidikan di sekolah ini. Untuk itulah pemakalah membuat tulisan ini agar
kita semua mengetahui ayat-ayat tentang pendidikan di sekolah yang telah
diturunkan oleh Allah di dalam Al-Quran yang akan kita tafsirkan berikut ini.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada, maka dapat diambil sebuah rumusan masalah
sederhana sebagai berikut:
1. Bagaimana tafsir Surah Al-An’am ayat 105 tentang pendidikan
sekolah?
2. Bagaimana tafsir Surah Al-A’araf ayat 169 tentang pendidikan
sekolah?
3. Bagaimana tafsir Surah Ali Imran ayat 79 tentang pendidikan
sekolah?
4. Bagaimana tafsir Surah Al-Qalam ayat 37 tentang pendidikan
sekolah?
5. Bagaimana tafsir Surah Saba’ ayat 44 tentang pendidikan sekolah?
v
1
PEMBAHASAN
A. Tafsir Surah Al-An’am Ayat 105 dan 156
َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬‫أ‬‫ع‬َ‫ي‬ ٖ
‫م‬ ‫أ‬
‫و‬َ‫ق‬ِ‫ل‬ ‫ۥ‬
ُ‫ه‬َ‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ُ‫ن‬ِ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ت‬‫أ‬‫س‬َ‫َر‬‫د‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ِ‫ت‬ََٰ‫ي‬ٓ ‫أ‬
‫ٱۡل‬ ُ‫ف‬ ِ‫ر‬َ‫ص‬ُ‫ن‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬َ‫ك‬َ‫و‬
١٠٥
Artinya:
“Demikianlah Kami mengulang-ulangi ayat-ayat Kami supaya (orang-
orang yang beriman mendapat petunjuk) dan supaya orang-orang musyrik
mengatakan: “Kamu telah mempelajari ayat-ayat itu (dari Ahli Kitab)”, dan
supaya Kami menjelaskan Al-Quran itu kepada orang-orang yang
mengetahui.”1
َ‫ين‬ِ‫ل‬ِ‫ف‬ََٰ‫غ‬َ‫ل‬ ‫أ‬‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫س‬‫ا‬ َ‫ر‬ِ‫د‬ ‫َن‬‫ع‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ل‬‫أ‬‫ب‬َ‫ق‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ن‬‫أ‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫ف‬ِ‫ئ‬ٓ‫ا‬َ‫ط‬ َٰ
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬‫أ‬‫ٱل‬ َ‫ل‬ ِ‫نز‬ُ‫أ‬ ٓ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ا‬ ٓ‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ن‬َ‫أ‬
١٥٦
Artinya:
“(Kami turunkan Al-Quran itu) agar kamu (tidak) mengatakan: “Bahwa
kitab itu hanya diturunkan kepada dua golongan saja sebelum kami, dan
sesungguhnya kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca.”
Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah memberikan bukti-bukti
kebenaran secara berulang-ulang di dalam ayat-ayat-Nya dengan gaya bahasa
yang beraneka ragam dengan maksud supaya dapat memberikan keyakinan
yang penuh kepada sekalian kepada manusia dan untuk menghilangkan keragu-
raguan, juga untuk memberikan daya tarik kepada mereka agar mereka dapat
menerima kebenaran itu dengan penuh kesadaran. Lagi pula untuk memberikan
alasan kepada kaum muslimin dalam menghadapi bantahan orang-orang
musyrikin. Hal itu adalah karena orang-orang musyrikin mendustakan ayat-
ayat Allah dengan mengatakan Nabi Muhammad SAW mempelajari ayat-ayat
itu dari orang lain atau menghafal berita-berita dari orang-orang yang
terdahulu.
1 Ahmad Mustafa Al-Maraghi. 1992. Tafsir Al-Maraghi Jilid 9. Semarang: CV. Toha Putra
Semarang.
2
Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa Rasulullah telah menjelaskan
bukti-bukti yang terkandung di dalam Al-Quran kepada manusia. Namun
orang-orang yang sesat, mereka akan berkata: “Anda telah mempelajari semua
itu dari Ahli Kitab, kemudian Anda kini mempertahankannya”.
Ini jika dibaca “daa rasta” maka artinya mempelajari dan membela
(mempertahankannya). Jika dibaca “darasta” berarti belajar dan membaca.
Demikianlah Allah memberi hidayah kepada yang Dia kehendaki sehingga
beriman, sedang yang sesat terpengaruh oleh prasangkanya yang jahat terhadap
ajaran Allah dan tuntunan Rasulullah.
Al-Maraghi menjelaskan kata “darasta” dengan makna yang umum, yaitu
membaca berulang-ulang dan terus-menerus melakukannya serta menganalisa
sehingga sampai pada tujuan. Al-Khawrizmi, Ath-Thabari, dan Ash-Shuyuti
mengartikan kalimat “darasta” dengan makna, “engkau membaca dan
mempelajari”.
Dalam Tafsir Al-Maraghi ayat ini menjelaskan atau menceritakan tentang
tuduhan orang-orang kafir terhadap Nabi Muhammad SAW, yang mereka
mengatakan bahwa Nabi Muhammad belajar dari budak romawi.
Dalam pengulangan ayat-ayat terdapat banyak faedah di antaranya adalah:
1. Agar ayat-ayat itu dijadikan petunjuk oleh orang-orang yang mempunyai
kesiapan untuk beriman, sesuai dengan perbedaan akal dan pemahamannya.
2. Agar kaum musyrikin yang ingkar dan menentang berkata, “Sebelumnya
Anda telah pernah mempelajarinya. Jadi, ini bukan wahyu yang diturunkan,
sebagaimana yang Anda katakan”. Perkataan yang dilontarkan mereka ini
adalah dusta dan palsu. Mereka menuduh, bahwa Muhammad pernah belajar
dari seorang budak Romawi yang membuat pedang di Mekkah. Dalam hal
ini, banyak terjadi perselisihan.
3. Agar kami menerangkan Al-Quran ini yang mengandung pengulangan ayat-
ayat, dan yang dikatakan oleh orang-orang yang ingkar bahwa ia adalah
hasil belajar dan ijtihad kepada kaum yang mempunyai kesiapan untuk
mengetahui berbagai hakikat yang ditunjukkan oleh ayat-ayat, dan
3
kebahagiaan akibat mengikuti petunjuknya, tanpa terhalang oleh taklid dan
penentangan.
4. Ringkasnya, orang-orang yang berkata kepada Rasul, bahwa beliau telah
mempelajari Al-Quran dari manusia, adalah orang-orang bodoh yang tidak
memahami ayat-ayat yang telah diulang-ulang oleh Allah dengan berbagai
macam, dan tidak mendalami rahasianya serta kewajiban untuk
mengutamakannya dari manfaat dunia.
5. Adapun mereka yang mengetahui apa yang diisyaratkan oleh ayat-ayat itu,
dan akibat baik dari mengikuti petunjuknya, adalah orang-orang yang
mengetahui hakikat Al-Quran dengan jelas, di samping kandungannya
berupa pengulangan yang baik, yang dikuatkan dengan hujah dan
keterangan.
6. Sesuai dengan makna ayat bahwa relevansi ayat ini dengan pendidikan
adalah bahwa kita dituntut untuk selalu dan banyak membaca dan juga
belajar dalam rangka menuntut ilmu, agar kita tidak mudah terpengaruh atau
sesat dari jalan Allah dan beriman kepada-Nya.
B. Tafsir Surah Al-A’raf Ayat 169
‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ ُ‫ر‬َ‫ف‬‫أ‬‫ُغ‬‫ي‬َ‫س‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬َ‫و‬ َٰ
‫ى‬َ‫ن‬‫أ‬‫د‬َ ‫أ‬
‫ٱۡل‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ََٰ‫ه‬ َ‫ض‬َ‫َر‬‫ع‬ َ‫ون‬ُ‫ذ‬ُ‫خ‬‫أ‬‫أ‬َ‫ي‬ َ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬‫أ‬‫ٱل‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ث‬ ِ‫ر‬َ‫و‬ ٞ
‫ف‬‫أ‬‫ل‬َ‫خ‬ ‫أ‬‫م‬ِ‫ه‬ِ‫د‬‫أ‬‫ع‬َ‫ب‬ ۢ
‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ف‬َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫ف‬
ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫أ‬‫أ‬َ‫ي‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬
‫أ‬‫م‬
َّ‫ق‬َ‫ح‬‫أ‬‫ٱل‬ َّ
‫َّل‬ِ‫إ‬ ِ َّ‫ٱَّلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ َّ
‫َّل‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬‫أ‬‫ٱل‬ ُ‫ق‬ََٰ‫ث‬‫ي‬ِ‫م‬ ‫م‬ِ‫ه‬‫أ‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫أ‬‫ذ‬َ‫خ‬ ‫أ‬‫ُؤ‬‫ي‬ ‫أ‬‫م‬َ‫ل‬َ‫أ‬ ُُۚ‫ه‬‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫خ‬‫أ‬‫أ‬َ‫ي‬ ‫ۥ‬
ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫أ‬‫ث‬ِ‫م‬ ٞ
‫ض‬َ‫َر‬‫ع‬
ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫ا‬‫ُو‬‫س‬َ‫َر‬‫د‬َ‫و‬
ِ‫ه‬‫ي‬
َ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫ق‬‫أ‬‫ع‬َ‫ت‬ َ
‫َل‬َ‫ف‬َ‫أ‬ َُۚ‫ون‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬ ٞ
‫ر‬‫أ‬‫ي‬َ‫خ‬ ُ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫خ‬ٓ ‫أ‬
‫ٱۡل‬ ُ‫ار‬َّ‫د‬‫ٱل‬ َ‫و‬
١٦٩
Artinya:
“Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi
Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata:
“Kami akan diberi ampun”. Dan kelak jika datang kepada mereka harta
benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya
(juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu
bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar,
padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya? Dan
4
kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu
sekalian tidak mengerti.”2
Lahirlah dari Bani Israil yang terdiri dari orang saleh dan durjana itu suatu
golongan generasi yang mewarisi Taurat. Yakni generasi yang mengetahui isi
Taurat itu dan mengerti hukum-hukum yang ada di dalamnya, sesudah
wafatnya generasi tua. Padahal mereka lebih mementingkan harta dan
kemewahan duniawi, sekalipun harus memakan barang haram, suap, menjual
belikan agama dan berpilih kasih dalam memberi keputusan. Mereka
mengatakan, “Kami akan diampuni, Allah tak akan menghukum kami atas
perbuatan ini. Bukankah kita ini adalah kekasih-kekasih-Nya, dan keturunan-
keturunan Nabi-Nya. Juga umat yang dipilih-Nya dari sekalian umat
manusia.” Semua itu hanyalah berupa angan-angan dan khayalan yang
menyesatkan. Sementara itu mereka tetap tenggelam dalam dosa-dosa mereka,
dan tidak ingin berhenti dari perbuatan-perbuatan mereka yang durjana.
Apabila datang kepada mereka harta lain seperti yang telah mereka ambil
dengan cara yang batil terdahulu, mereka pasti akan mengambil harta itu pula
tanpa banyak pertimbangan tentang halal-haramnya. Padahal, mereka tahu
bahwa Allah menjanjikan ampunan hanyalah bagi mereka yang mau bertobat,
yaitu orang-orang yang berhenti dari perbuatan dosa dengan rasa menyesal dan
takut kepada Tuhan, memperbaiki apa yang telah mereka rusak.
Setelah itu, Allah pun memberi jawaban kepada mereka atas persangkaan
mereka yang mengatakan, “kami akan diampuni”, sedang mereka tetap saja
berbuat zalim dan kerusakan, bahkan mereka lebih mencintai dunia. Mereka
telah dilarang merubah kitab itu dan mengganti hukum-hukum yang ada
padanya. Padahal mereka benar-benar telah mempelajari kitab itu dan paham
isinya. Jadi mereka tentu ingat akan pengharaman memakan harta orang lain
secara batil dan berbuat dusta atas nama Allah.
Dan Allah mengatakan bahwa negeri akhirat itu dengan segala isinya
merupakan kenikmatan bagi orang-orang yang menghindari kemaksiatan, akan
2 Mudjab Mahali. 2002. Asbabun Nuzul: Studi Pendalaman Al-Quran Surah Al-Baqarah dan An-
Nas. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
5
lebih baik daripada harta benda dunia. Apakah kalian tidak mengerti semua itu,
padahal itu semua telah jelas, bagi siapa pun yang akalnya belum tertutup oleh
keinginan-keinginan nafsu, dan hatinya belum buta oleh harta benda dunia.
Jadi itu semua merupakan isyarat bahwa cinta kepada harta dunia itulah yang
telah merusak mental Bani Israil, dan membuat mereka lebih menyukai
kenikmatan duniawi, sehingga lenyaplah kesadaran mereka.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dikatakan bahwa generasi Yahudi yang datang ini,
mereka itu mewarisi (Taurat) akan tetapi diselewengkan untuk mencari
keuntungan dunia semata. Bahkan mereka mengatakan, kami dijamin akan
diampuni dan bila ada tawaran lagi untuk kepentingan dunia, mereka terima
lagi, padahal mereka telah disumpah dalam perjanjian kitab Taurat. Mereka
tidak boleh mengatakan sesuatu atas nama Allah kecuali yang baik, mereka
juga telah mempelajari isi kitab. Sedang tempat yang disediakan Allah di
akhirat itu jauh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa.
Mereka menukarkan kebenaran ajaran dan hukum agama Allah dengan
kepentingan dan kekayaan dunia, dan mereka merasa tetap akan mudah
diampuni dosa dan penyelewengan mereka itu. Jadi kapan saja bila ditawarkan
kepada mereka kekayaan dengan syarat menghalalkan yang haram dan
mengharamkan yang halal, mereka tidak merasa keberatan dusta atas nama
agama Allah, asalkan dapat keuntungan dunia dan kekayaan, yang berarti
mereka mempermainkan agama dan tidak bersungguh-sungguh dalam agama
Allah, yang berarti tidak ada Iman.
Adapun kaitan ayat ini dengan pendidikan adalah bahwa, apabila kita
mendapatkan ilmu, maka janganlah ilmu itu kita selewengkan atau
disalahgunakan demi kepentingan pribadi ataupun untuk mencari keuntungan
dan sebagainya. Akan tetapi amalkanlah dan gunakanlah ilmu yang kita
peroleh dari hasil belajar itu di jalan yang benar dan mengharapkan rida dari
Allah SWT.
6
C. Tafsir Surah Ali-Imran Ayat 79
ِ‫ل‬ ‫ا‬ ٗ‫اد‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬ ِ
‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ َ‫ة‬َّ‫ُو‬‫ب‬ُّ‫ن‬‫ٱل‬ َ‫و‬ َ‫م‬‫أ‬‫ُك‬‫ح‬‫أ‬‫ٱل‬ َ‫و‬ َ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬‫أ‬‫ٱل‬ ُ َّ‫ٱَّلل‬ ُ‫ه‬َ‫ي‬ِ‫ت‬ ‫أ‬‫ُؤ‬‫ي‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ٍ‫َر‬‫ش‬َ‫ب‬ِ‫ل‬ َ‫َان‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬
‫ٱ‬ ِ‫ون‬ُ‫د‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬
‫ن‬ِ‫ك‬ََٰ‫ل‬َ‫و‬ ِ َّ‫َّلل‬
ِ‫ي‬ِ‫ن‬ََّٰ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬
‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬َ‫و‬ َ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬‫أ‬‫ٱل‬ َ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ت‬ ‫أ‬‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬
َ‫ُون‬‫س‬ُ‫ر‬‫أ‬‫د‬َ‫ت‬ ‫أ‬‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬ُ‫ك‬
٧٩
Artinya:
“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al
Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah
kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah”. Akan tetapi
(dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu
selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.”3
Ayat ini menjelaskan bahwa tidak patut bagi seseorang yang telah diberinya
oleh Allah Al-Kitab, hikmah dan kenabian lalu meminta-minta orang
menyembahnya tanpa Allah atau menyembahnya bersama-sama dengan Allah.
Jika hal yang demikian tidak patut bagi seorang nabi atau rasul, maka lebih-
lebih bagi seorang lain yang bukan nabi atau rasul. Karena itu berkata Hasan
Al-Bashri: “tidak patut bagi seorang Mukmin meminta dari orang lain untuk
menyembahnya.” Janganlah seperti ahli Kitab yang menyembah para pendeta-
pendetanya.
Celaan Allah terhadap para rahib dan pendeta yang disembah oleh pengikut-
pengikutnya itu tidak menjangkau para rasul dan para ulama yang diikuti dan
diturut oleh pengikut-pengikutnya karena Nabi dan Rasul ini hanya
memerintahkan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menyampaikan kepada
umatnya apa yang dirisalahkan dan diwahyukan kepada mereka. Dan melarang
apa yang dilarang oleh Allah. Karena para Rasul itu adalah utusan Allah
kepada hamba-hamba-Nya, menyampaikan apa yang diamanatkan kepada
mereka tugas yang telah dilaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
Allah memberi tahu para rasul itu untuk mengajak umat manusia agar
menjadi ahli ibadah dan bertakwa (rabbaniyin) sesuai dengan apa yang mereka
pelajari dan ketahui dari Al-Quran dan kitab-kitab Allah. Sekali-kali rasul itu
3 Jalaluddin Al-Mahalliy dan Jalaluddin As-Suyuthi. 1990. Terjemah Tafsir Jalalain
Berikut Asbabun Nuzul. Bandung: Sinar Baru
7
tidak pernah mengajak umat manusia untuk menjadikan malaikat dan nabi
sebagai Tuhan yang disembah, bahkan para rasul itu tidak menyuruh orang
menyembah selain Allah, apakah itu seorang nabi atau seorang malaikat. Para
Rasul itu hanya menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukannya.
Sesuai dengan ayat ini bahwa dalam belajar apabila kita mempunyai ilmu
yang tinggi dan berpengetahuan luas maka janganlah kita sesekali untuk
sombong kepada orang lain, ingin dipuji atau ingin disanjung oleh orang lain,
akan tetapi kita hendaknya selalu bersikap rendah hati dan tidak sombong
kepada orang lain. Dan ilmu yang telah kita pelajari itu hendaknya kita
amalkan dalam bentuk ibadah dan bertakwa kepada Allah SWT.
D. Tafsir Surah Al-Qalam Ayat 37
َ‫ُون‬‫س‬ُ‫ر‬‫أ‬‫د‬َ‫ت‬ ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ٞ
‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬ ‫أ‬‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫أ‬‫م‬َ‫أ‬
٣٧
Artinya:
“Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang
kamu membacanya?”
Kata “tadrusun” berarti mempelajari atau meneliti sesuatu guna diambil
manfaatnya. Dalam konteks ini, “tadrusun” adalah membahas dan
mendiskusikan kitab suci untuk mengambil informasi dan pesan-pesan yang
dikandungnya. Pertanyaan yang menyangkut adanya kitab suci yang mereka
baca dan pelajari merupakan sindiran terhadap orang-orang musyrik Mekah
karena seandainya mereka memiliki kitab suci, mereka juga tidak bisa
membacanya karena kebanyakan dari mereka buta huruf.
Sesuai dengan ayat di atas, bahwa dalam pendidikan di sekolah kita harus
banyak membaca buku-buku atau sumber pelajaran dan juga kita harus
membahas serta mendiskusikan materi pelajaran yang diajarkan kepada kita.
Hal itu bertujuan agar kita bisa mengambil manfaat dari apa yang telah kita
pelajari dan diskusikan tersebut. Bisa mengambil informasi dari pelajaran
tersebut dan juga bisa mengambil pesan-pesan yang ada di dalam pelajaran
tersebut.
8
E. Tafsir Surah Saba’ Ayat 44
ٓ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ۖ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬‫ُو‬‫س‬ُ‫ر‬‫أ‬‫د‬َ‫ي‬ ٖ‫ب‬ُ‫ت‬ُ‫ك‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ُم‬‫ه‬ََٰ‫ن‬‫أ‬‫ي‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬ ٓ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬
ٖ
‫ير‬ِ‫ذ‬َّ‫ن‬ ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬َ‫ل‬‫أ‬‫ب‬َ‫ق‬ ‫أ‬‫م‬ِ‫ه‬‫أ‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ٓ‫ا‬َ‫ن‬‫أ‬‫ل‬َ‫س‬ ‫أ‬
‫ر‬َ‫أ‬
٤٤
Artinya:
“Dan Kami tidak pernah memberikan kepada mereka kitab-kitab yang
mereka baca dan sekali-kali tidak pernah (pula) mengutus kepada mereka
sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun.”
Kata “yadrusuunaha” rambil dari kata “darasa” yang berarti membaca
secara perlahan disertai dengan upaya sungguh-sungguh untuk memahami,
yakni mempelajari dengan tekun. Selanjutnya Firman Allah: “sekali-kali tidak
pernah (pula) mengutus kepada mereka sebelum kamu seorang pemberi
peringatan pun”. Yang dimaksud adalah pengutusan yang bersifat menyeluruh
mencakup semua manusia. Karena itu pernyataan ayat ini tidak bertentangan
dengan kehadiran Nabi Ibrahim dan Ismail AS. yang juga diutus kepada
masyarakat Mekah, sebab risalah mereka itu adalah risalah yang terbatas.
Dapat juga Ayat di atas dipahami dalam arti Allah belum pernah mengutus
seorang pemberi peringatan pun kepada masyarakat Mekah, sebelum Nabi
Muhammad SAW yakni sejak masa Isa AS.
Ibnu Katsir mengatakan dalam Tafsirnya bahwa, sebelum Al-Quran tidak
pernah ada kitab suci kepada mereka (orang-orang Arab) dan tidak pula pernah
datang seorang rasul kepada mereka sebelum Muhammad, padahal mereka
mengharap-harapkan dan selalu berkata: “andaikan datang kepada kami
seorang Rasul atau diturunkan kitab kepada kami, niscaya kami akan menjadi
lebih berhidayah dari orang lain”. Akan tetapi sesudah harapan mereka itu
menjadi kenyataan dan datanglah seorang rasul (Muhammad) dengan
membawa sebuah kitab (Al-Quran), mereka mengingkarinya, menentangnya
dan mendustakannya, padahal mereka itu belum menerima sepersepuluh dari
apa yang telah Allah berikan kepada umat-umat terdahulu sebelum mereka
yang telah mendustakan rasul-rasul-Nya.
Sesuai dengan ayat ini bahwa dalam pendidikan di sekolah, kita dituntut
untuk bersungguh-sungguh dan tekun dalam mengikuti proses pembelajaran,
9
dengan kata lain kita harus tekun dalam menuntut ilmu. Sehingga ilmu yang
telah dipelajari itu bisa dicerna dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa di dalam Al-
Quran Allah SWT telah menjelaskan kepada kita semua tentang ayat-ayat yang
berkenaan dengan pendidikan seperti Surat Al-An’am ayat 105, Al-A’raf ayat
169, Ali-Imran ayat 79, Saba’ ayat 44 dan Al-Qalam ayat 37 seperti yang telah
kami bahas dalam uraian di atas. Di mana di dalam ayat-ayat tersebut kita
dapat mengambil pelajaran ataupun pedoman dalam menjalani kehidupan,
khususnya dalam kegiatan belajar mengajar (pendidikan di sekolah).
B. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan dan pelajaran bagi pemakalah untuk tulisan
selanjutnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Mustafa Al-Maraghi. 1992. Tafsir Al-Maraghi Jilid 9. Semarang:
CV. Toha Putra Semarang.
A. Mudjab Mahali. 2002. Asbabun Nuzul: Studi Pendalaman Al-Quran
Surah Al-Baqarah dan An-Nas. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Jalaluddin Al-Mahalliy dan Jalaluddin As-Suyuthi. 1990. Terjemah Tafsir
Jalalain Berikut Asbabun Nuzul. Bandung: Sinar Baru.
Jalaluddin as-Suyuthi. 2008. Asbabun Nuzul: Sebab Turunnya Ayat Al-
Quran Terjamah. Jakarta: Gema Insani.
M. Quraish Shihab. 2002. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian
Al-Quran volume 11. Jakarta: Lentera Hati.
Salim Bahreisy dan Said Bahreisy. 1990. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu
Katsir Jilid II. Surabaya: PT Bina Ilmu.
Salim Bahreisy dan Said Bahreisy. 1990. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu
Katsir Jilid III. Surabaya: PT Bina Ilmu.
Salim Bahreisy dan Said Bahreisy. 1990. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu
Katsir Jilid IV. Surabaya: PT Bina Ilmu.

More Related Content

What's hot

Makalah I'jaaz Al qur'an
Makalah I'jaaz Al qur'anMakalah I'jaaz Al qur'an
Makalah I'jaaz Al qur'anLinbud
 
Amirul bakhri tesisi_sinopsis
Amirul bakhri tesisi_sinopsisAmirul bakhri tesisi_sinopsis
Amirul bakhri tesisi_sinopsisIskandar Muda
 
2. rpp asmaaul husna sma
2. rpp asmaaul husna sma2. rpp asmaaul husna sma
2. rpp asmaaul husna smaUlin Nuha
 
Dengan ilmu pengetahuan semua menjadi lebih mudah
Dengan ilmu pengetahuan semua menjadi lebih mudahDengan ilmu pengetahuan semua menjadi lebih mudah
Dengan ilmu pengetahuan semua menjadi lebih mudahanniemasni123
 
Bahasa spesifik dalam al qur'an
Bahasa spesifik dalam al qur'anBahasa spesifik dalam al qur'an
Bahasa spesifik dalam al qur'anseaaln
 
Macam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanMacam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanRatih Aini
 
Rpp bab-2 (iman kepada allah)
Rpp bab-2 (iman kepada allah)Rpp bab-2 (iman kepada allah)
Rpp bab-2 (iman kepada allah)Rizqi Abdillah
 
Materi khutbah (m azis)
Materi khutbah (m azis)Materi khutbah (m azis)
Materi khutbah (m azis)Nisrokhah6
 
Materi khutbah
Materi khutbahMateri khutbah
Materi khutbahsamiul12
 
Makiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur'an
Makiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur'anMakiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur'an
Makiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur'anAs Faizin
 

What's hot (12)

Makalah I'jaaz Al qur'an
Makalah I'jaaz Al qur'anMakalah I'jaaz Al qur'an
Makalah I'jaaz Al qur'an
 
Amirul bakhri tesisi_sinopsis
Amirul bakhri tesisi_sinopsisAmirul bakhri tesisi_sinopsis
Amirul bakhri tesisi_sinopsis
 
2. rpp asmaaul husna sma
2. rpp asmaaul husna sma2. rpp asmaaul husna sma
2. rpp asmaaul husna sma
 
Dengan ilmu pengetahuan semua menjadi lebih mudah
Dengan ilmu pengetahuan semua menjadi lebih mudahDengan ilmu pengetahuan semua menjadi lebih mudah
Dengan ilmu pengetahuan semua menjadi lebih mudah
 
Identifikasi
IdentifikasiIdentifikasi
Identifikasi
 
Bahasa spesifik dalam al qur'an
Bahasa spesifik dalam al qur'anBahasa spesifik dalam al qur'an
Bahasa spesifik dalam al qur'an
 
Macam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanMacam-macam Qaulan
Macam-macam Qaulan
 
Rpp bab-2 (iman kepada allah)
Rpp bab-2 (iman kepada allah)Rpp bab-2 (iman kepada allah)
Rpp bab-2 (iman kepada allah)
 
K13 windi new
K13 windi newK13 windi new
K13 windi new
 
Materi khutbah (m azis)
Materi khutbah (m azis)Materi khutbah (m azis)
Materi khutbah (m azis)
 
Materi khutbah
Materi khutbahMateri khutbah
Materi khutbah
 
Makiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur'an
Makiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur'anMakiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur'an
Makiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur'an
 

Similar to TAFSIR_PENDIDIKAN

Sampaikan dariku walaupun satu ayat
Sampaikan dariku walaupun satu ayatSampaikan dariku walaupun satu ayat
Sampaikan dariku walaupun satu ayat-
 
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'Haristian Sahroni Putra
 
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docx
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docxStudi Pendidikan Al-Qur'an.docx
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docxZukét Printing
 
Studi Pendidikan Al-Qur'an.pdf
Studi Pendidikan Al-Qur'an.pdfStudi Pendidikan Al-Qur'an.pdf
Studi Pendidikan Al-Qur'an.pdfZukét Printing
 
Bab ii pengertian al qur'an
Bab ii pengertian al qur'anBab ii pengertian al qur'an
Bab ii pengertian al qur'anRahimantoSSosI
 
Copy of bab ii2
Copy of bab ii2Copy of bab ii2
Copy of bab ii2andisalwa
 
Sunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islamSunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islamLintoe1
 
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah salleh
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah sallehTugasan ulum quran ustazah siti eshah salleh
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah sallehNorafsah Awang Kati
 
MAKALAH materi 2 kel 2
MAKALAH materi 2 kel 2MAKALAH materi 2 kel 2
MAKALAH materi 2 kel 2nisawahyu1
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdfUlum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdfZukét Printing
 
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docxMAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docxRismanGinanjar1
 

Similar to TAFSIR_PENDIDIKAN (20)

Sampaikan dariku walaupun satu ayat
Sampaikan dariku walaupun satu ayatSampaikan dariku walaupun satu ayat
Sampaikan dariku walaupun satu ayat
 
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
Bahasa Arab - At-Tawaabi' Lismil Marfuu'
 
Modul 13 kb 1
Modul 13 kb 1Modul 13 kb 1
Modul 13 kb 1
 
Ulumul Quran
Ulumul QuranUlumul Quran
Ulumul Quran
 
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docx
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docxStudi Pendidikan Al-Qur'an.docx
Studi Pendidikan Al-Qur'an.docx
 
Studi Pendidikan Al-Qur'an.pdf
Studi Pendidikan Al-Qur'an.pdfStudi Pendidikan Al-Qur'an.pdf
Studi Pendidikan Al-Qur'an.pdf
 
Revisi tafsir tarbawi
Revisi tafsir tarbawiRevisi tafsir tarbawi
Revisi tafsir tarbawi
 
Tafsir al-fatihah
Tafsir al-fatihahTafsir al-fatihah
Tafsir al-fatihah
 
Bab ii pengertian al qur'an
Bab ii pengertian al qur'anBab ii pengertian al qur'an
Bab ii pengertian al qur'an
 
Bab satu
Bab satuBab satu
Bab satu
 
Ilmu Tafsir.pdf
Ilmu Tafsir.pdfIlmu Tafsir.pdf
Ilmu Tafsir.pdf
 
Ilmu Tafsir.docx
Ilmu Tafsir.docxIlmu Tafsir.docx
Ilmu Tafsir.docx
 
Copy of bab ii2
Copy of bab ii2Copy of bab ii2
Copy of bab ii2
 
Sunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islamSunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islam
 
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah salleh
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah sallehTugasan ulum quran ustazah siti eshah salleh
Tugasan ulum quran ustazah siti eshah salleh
 
MAKALAH materi 2 kel 2
MAKALAH materi 2 kel 2MAKALAH materi 2 kel 2
MAKALAH materi 2 kel 2
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Bab satu
Bab satuBab satu
Bab satu
 
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdfUlum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
Ulum Al-Qur'an dan Perkembangannya.pdf
 
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docxMAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

TAFSIR_PENDIDIKAN

  • 1. i Tafsir Al Qur`An Tentang Pendidikan Sekolah Tugas Ini Diselesaikan Guna Memenuhi Tugas Perkuliyahan Tafsir Tarbiyyah Dosen Pengampu: M. Irwan Masyuriadi, M.Pd.I Disusun oleh: 1. Hesty Muliyana NIM.202011501011 2. Hikmatuzza`rah NIM.202011501012 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) PALAPA NUSANTARA T.A 2021/ 2022
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah S.W.T.atas segala nikmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ” Tafsir Al Qur`An Tentang Pendidikan Sekolah” ini dengan lancar pada mata kuliah Tafsir Tarbiyyah ,serta tak lupa shalawat dan salam kepada junjungan nabi besar Muhammad S.A.W atas petunjuk dan risalahnya,yang terlah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman terang menderang,dan atas do’a restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami memberikan kami referensi dalaam pembuatan makalah ini.semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi kita semua. Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatau yang sempurna.kami juga menyadari bahwa makalah ini juga masih memliki banyak kekurangan.maka dari itu kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca skalian demi penyusunan makalah dengan lebih baik lagi.
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR .................................................................................. i DAFTAR ISI.................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang........................................................................................... iii B. Rumusan Masalah...................................................................................... iii BAB II PEMBAHASAN A. Tafsir Surah Al-An’am Ayat 105 dan 156 ............................................... 1 B. Tafsir Surah Al-A’raf Ayat 169................................................................ 3 C. Tafsir Surah Ali-Imran Ayat 79................................................................ 5 D. Tafsir Surah Al-Qalam Ayat 37................................................................ 6 E. Tafsir Surah Saba’ Ayat 44....................................................................... 6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................ 8 B. Saran.......................................................................................................... 8 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. iv PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sekolah merupakan tempat untuk menerima pelajaran ataupun pendidikan kedua setelah pendidikan keluarga. Di mana di sekolah ini para siswa diberikan materi pelajaran, dibina, dibimbing watak dan akhlaknya. Di sekolah ini juga para siswa akan berteman dengan berbagai orang yang berasal dari berbagai daerah. Dan Al-Quran pun telah memberikan petunjuk kepada kita mengenai pendidikan di sekolah ini. Untuk itulah pemakalah membuat tulisan ini agar kita semua mengetahui ayat-ayat tentang pendidikan di sekolah yang telah diturunkan oleh Allah di dalam Al-Quran yang akan kita tafsirkan berikut ini. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang ada, maka dapat diambil sebuah rumusan masalah sederhana sebagai berikut: 1. Bagaimana tafsir Surah Al-An’am ayat 105 tentang pendidikan sekolah? 2. Bagaimana tafsir Surah Al-A’araf ayat 169 tentang pendidikan sekolah? 3. Bagaimana tafsir Surah Ali Imran ayat 79 tentang pendidikan sekolah? 4. Bagaimana tafsir Surah Al-Qalam ayat 37 tentang pendidikan sekolah? 5. Bagaimana tafsir Surah Saba’ ayat 44 tentang pendidikan sekolah?
  • 5. v
  • 6. 1 PEMBAHASAN A. Tafsir Surah Al-An’am Ayat 105 dan 156 َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬‫أ‬‫ع‬َ‫ي‬ ٖ ‫م‬ ‫أ‬ ‫و‬َ‫ق‬ِ‫ل‬ ‫ۥ‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ُ‫ن‬ِ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ت‬‫أ‬‫س‬َ‫َر‬‫د‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ِ‫ت‬ََٰ‫ي‬ٓ ‫أ‬ ‫ٱۡل‬ ُ‫ف‬ ِ‫ر‬َ‫ص‬ُ‫ن‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬َ‫ك‬َ‫و‬ ١٠٥ Artinya: “Demikianlah Kami mengulang-ulangi ayat-ayat Kami supaya (orang- orang yang beriman mendapat petunjuk) dan supaya orang-orang musyrik mengatakan: “Kamu telah mempelajari ayat-ayat itu (dari Ahli Kitab)”, dan supaya Kami menjelaskan Al-Quran itu kepada orang-orang yang mengetahui.”1 َ‫ين‬ِ‫ل‬ِ‫ف‬ََٰ‫غ‬َ‫ل‬ ‫أ‬‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫س‬‫ا‬ َ‫ر‬ِ‫د‬ ‫َن‬‫ع‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ل‬‫أ‬‫ب‬َ‫ق‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ن‬‫أ‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫ف‬ِ‫ئ‬ٓ‫ا‬َ‫ط‬ َٰ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬‫أ‬‫ٱل‬ َ‫ل‬ ِ‫نز‬ُ‫أ‬ ٓ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ا‬ ٓ‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ١٥٦ Artinya: “(Kami turunkan Al-Quran itu) agar kamu (tidak) mengatakan: “Bahwa kitab itu hanya diturunkan kepada dua golongan saja sebelum kami, dan sesungguhnya kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca.” Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah memberikan bukti-bukti kebenaran secara berulang-ulang di dalam ayat-ayat-Nya dengan gaya bahasa yang beraneka ragam dengan maksud supaya dapat memberikan keyakinan yang penuh kepada sekalian kepada manusia dan untuk menghilangkan keragu- raguan, juga untuk memberikan daya tarik kepada mereka agar mereka dapat menerima kebenaran itu dengan penuh kesadaran. Lagi pula untuk memberikan alasan kepada kaum muslimin dalam menghadapi bantahan orang-orang musyrikin. Hal itu adalah karena orang-orang musyrikin mendustakan ayat- ayat Allah dengan mengatakan Nabi Muhammad SAW mempelajari ayat-ayat itu dari orang lain atau menghafal berita-berita dari orang-orang yang terdahulu. 1 Ahmad Mustafa Al-Maraghi. 1992. Tafsir Al-Maraghi Jilid 9. Semarang: CV. Toha Putra Semarang.
  • 7. 2 Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa Rasulullah telah menjelaskan bukti-bukti yang terkandung di dalam Al-Quran kepada manusia. Namun orang-orang yang sesat, mereka akan berkata: “Anda telah mempelajari semua itu dari Ahli Kitab, kemudian Anda kini mempertahankannya”. Ini jika dibaca “daa rasta” maka artinya mempelajari dan membela (mempertahankannya). Jika dibaca “darasta” berarti belajar dan membaca. Demikianlah Allah memberi hidayah kepada yang Dia kehendaki sehingga beriman, sedang yang sesat terpengaruh oleh prasangkanya yang jahat terhadap ajaran Allah dan tuntunan Rasulullah. Al-Maraghi menjelaskan kata “darasta” dengan makna yang umum, yaitu membaca berulang-ulang dan terus-menerus melakukannya serta menganalisa sehingga sampai pada tujuan. Al-Khawrizmi, Ath-Thabari, dan Ash-Shuyuti mengartikan kalimat “darasta” dengan makna, “engkau membaca dan mempelajari”. Dalam Tafsir Al-Maraghi ayat ini menjelaskan atau menceritakan tentang tuduhan orang-orang kafir terhadap Nabi Muhammad SAW, yang mereka mengatakan bahwa Nabi Muhammad belajar dari budak romawi. Dalam pengulangan ayat-ayat terdapat banyak faedah di antaranya adalah: 1. Agar ayat-ayat itu dijadikan petunjuk oleh orang-orang yang mempunyai kesiapan untuk beriman, sesuai dengan perbedaan akal dan pemahamannya. 2. Agar kaum musyrikin yang ingkar dan menentang berkata, “Sebelumnya Anda telah pernah mempelajarinya. Jadi, ini bukan wahyu yang diturunkan, sebagaimana yang Anda katakan”. Perkataan yang dilontarkan mereka ini adalah dusta dan palsu. Mereka menuduh, bahwa Muhammad pernah belajar dari seorang budak Romawi yang membuat pedang di Mekkah. Dalam hal ini, banyak terjadi perselisihan. 3. Agar kami menerangkan Al-Quran ini yang mengandung pengulangan ayat- ayat, dan yang dikatakan oleh orang-orang yang ingkar bahwa ia adalah hasil belajar dan ijtihad kepada kaum yang mempunyai kesiapan untuk mengetahui berbagai hakikat yang ditunjukkan oleh ayat-ayat, dan
  • 8. 3 kebahagiaan akibat mengikuti petunjuknya, tanpa terhalang oleh taklid dan penentangan. 4. Ringkasnya, orang-orang yang berkata kepada Rasul, bahwa beliau telah mempelajari Al-Quran dari manusia, adalah orang-orang bodoh yang tidak memahami ayat-ayat yang telah diulang-ulang oleh Allah dengan berbagai macam, dan tidak mendalami rahasianya serta kewajiban untuk mengutamakannya dari manfaat dunia. 5. Adapun mereka yang mengetahui apa yang diisyaratkan oleh ayat-ayat itu, dan akibat baik dari mengikuti petunjuknya, adalah orang-orang yang mengetahui hakikat Al-Quran dengan jelas, di samping kandungannya berupa pengulangan yang baik, yang dikuatkan dengan hujah dan keterangan. 6. Sesuai dengan makna ayat bahwa relevansi ayat ini dengan pendidikan adalah bahwa kita dituntut untuk selalu dan banyak membaca dan juga belajar dalam rangka menuntut ilmu, agar kita tidak mudah terpengaruh atau sesat dari jalan Allah dan beriman kepada-Nya. B. Tafsir Surah Al-A’raf Ayat 169 ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ ُ‫ر‬َ‫ف‬‫أ‬‫ُغ‬‫ي‬َ‫س‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬َ‫و‬ َٰ ‫ى‬َ‫ن‬‫أ‬‫د‬َ ‫أ‬ ‫ٱۡل‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ََٰ‫ه‬ َ‫ض‬َ‫َر‬‫ع‬ َ‫ون‬ُ‫ذ‬ُ‫خ‬‫أ‬‫أ‬َ‫ي‬ َ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬‫أ‬‫ٱل‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ث‬ ِ‫ر‬َ‫و‬ ٞ ‫ف‬‫أ‬‫ل‬َ‫خ‬ ‫أ‬‫م‬ِ‫ه‬ِ‫د‬‫أ‬‫ع‬َ‫ب‬ ۢ ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ف‬َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫أ‬‫أ‬َ‫ي‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ‫أ‬‫م‬ َّ‫ق‬َ‫ح‬‫أ‬‫ٱل‬ َّ ‫َّل‬ِ‫إ‬ ِ َّ‫ٱَّلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ َّ ‫َّل‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬‫أ‬‫ٱل‬ ُ‫ق‬ََٰ‫ث‬‫ي‬ِ‫م‬ ‫م‬ِ‫ه‬‫أ‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫أ‬‫ذ‬َ‫خ‬ ‫أ‬‫ُؤ‬‫ي‬ ‫أ‬‫م‬َ‫ل‬َ‫أ‬ ُُۚ‫ه‬‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫خ‬‫أ‬‫أ‬َ‫ي‬ ‫ۥ‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫أ‬‫ث‬ِ‫م‬ ٞ ‫ض‬َ‫َر‬‫ع‬ ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫ا‬‫ُو‬‫س‬َ‫َر‬‫د‬َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ي‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫ق‬‫أ‬‫ع‬َ‫ت‬ َ ‫َل‬َ‫ف‬َ‫أ‬ َُۚ‫ون‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬ ٞ ‫ر‬‫أ‬‫ي‬َ‫خ‬ ُ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫خ‬ٓ ‫أ‬ ‫ٱۡل‬ ُ‫ار‬َّ‫د‬‫ٱل‬ َ‫و‬ ١٦٩ Artinya: “Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: “Kami akan diberi ampun”. Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya? Dan
  • 9. 4 kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti.”2 Lahirlah dari Bani Israil yang terdiri dari orang saleh dan durjana itu suatu golongan generasi yang mewarisi Taurat. Yakni generasi yang mengetahui isi Taurat itu dan mengerti hukum-hukum yang ada di dalamnya, sesudah wafatnya generasi tua. Padahal mereka lebih mementingkan harta dan kemewahan duniawi, sekalipun harus memakan barang haram, suap, menjual belikan agama dan berpilih kasih dalam memberi keputusan. Mereka mengatakan, “Kami akan diampuni, Allah tak akan menghukum kami atas perbuatan ini. Bukankah kita ini adalah kekasih-kekasih-Nya, dan keturunan- keturunan Nabi-Nya. Juga umat yang dipilih-Nya dari sekalian umat manusia.” Semua itu hanyalah berupa angan-angan dan khayalan yang menyesatkan. Sementara itu mereka tetap tenggelam dalam dosa-dosa mereka, dan tidak ingin berhenti dari perbuatan-perbuatan mereka yang durjana. Apabila datang kepada mereka harta lain seperti yang telah mereka ambil dengan cara yang batil terdahulu, mereka pasti akan mengambil harta itu pula tanpa banyak pertimbangan tentang halal-haramnya. Padahal, mereka tahu bahwa Allah menjanjikan ampunan hanyalah bagi mereka yang mau bertobat, yaitu orang-orang yang berhenti dari perbuatan dosa dengan rasa menyesal dan takut kepada Tuhan, memperbaiki apa yang telah mereka rusak. Setelah itu, Allah pun memberi jawaban kepada mereka atas persangkaan mereka yang mengatakan, “kami akan diampuni”, sedang mereka tetap saja berbuat zalim dan kerusakan, bahkan mereka lebih mencintai dunia. Mereka telah dilarang merubah kitab itu dan mengganti hukum-hukum yang ada padanya. Padahal mereka benar-benar telah mempelajari kitab itu dan paham isinya. Jadi mereka tentu ingat akan pengharaman memakan harta orang lain secara batil dan berbuat dusta atas nama Allah. Dan Allah mengatakan bahwa negeri akhirat itu dengan segala isinya merupakan kenikmatan bagi orang-orang yang menghindari kemaksiatan, akan 2 Mudjab Mahali. 2002. Asbabun Nuzul: Studi Pendalaman Al-Quran Surah Al-Baqarah dan An- Nas. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  • 10. 5 lebih baik daripada harta benda dunia. Apakah kalian tidak mengerti semua itu, padahal itu semua telah jelas, bagi siapa pun yang akalnya belum tertutup oleh keinginan-keinginan nafsu, dan hatinya belum buta oleh harta benda dunia. Jadi itu semua merupakan isyarat bahwa cinta kepada harta dunia itulah yang telah merusak mental Bani Israil, dan membuat mereka lebih menyukai kenikmatan duniawi, sehingga lenyaplah kesadaran mereka. Dalam tafsir Ibnu Katsir dikatakan bahwa generasi Yahudi yang datang ini, mereka itu mewarisi (Taurat) akan tetapi diselewengkan untuk mencari keuntungan dunia semata. Bahkan mereka mengatakan, kami dijamin akan diampuni dan bila ada tawaran lagi untuk kepentingan dunia, mereka terima lagi, padahal mereka telah disumpah dalam perjanjian kitab Taurat. Mereka tidak boleh mengatakan sesuatu atas nama Allah kecuali yang baik, mereka juga telah mempelajari isi kitab. Sedang tempat yang disediakan Allah di akhirat itu jauh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Mereka menukarkan kebenaran ajaran dan hukum agama Allah dengan kepentingan dan kekayaan dunia, dan mereka merasa tetap akan mudah diampuni dosa dan penyelewengan mereka itu. Jadi kapan saja bila ditawarkan kepada mereka kekayaan dengan syarat menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal, mereka tidak merasa keberatan dusta atas nama agama Allah, asalkan dapat keuntungan dunia dan kekayaan, yang berarti mereka mempermainkan agama dan tidak bersungguh-sungguh dalam agama Allah, yang berarti tidak ada Iman. Adapun kaitan ayat ini dengan pendidikan adalah bahwa, apabila kita mendapatkan ilmu, maka janganlah ilmu itu kita selewengkan atau disalahgunakan demi kepentingan pribadi ataupun untuk mencari keuntungan dan sebagainya. Akan tetapi amalkanlah dan gunakanlah ilmu yang kita peroleh dari hasil belajar itu di jalan yang benar dan mengharapkan rida dari Allah SWT.
  • 11. 6 C. Tafsir Surah Ali-Imran Ayat 79 ِ‫ل‬ ‫ا‬ ٗ‫اد‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬ ِ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ي‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ َ‫ة‬َّ‫ُو‬‫ب‬ُّ‫ن‬‫ٱل‬ َ‫و‬ َ‫م‬‫أ‬‫ُك‬‫ح‬‫أ‬‫ٱل‬ َ‫و‬ َ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬‫أ‬‫ٱل‬ ُ َّ‫ٱَّلل‬ ُ‫ه‬َ‫ي‬ِ‫ت‬ ‫أ‬‫ُؤ‬‫ي‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ٍ‫َر‬‫ش‬َ‫ب‬ِ‫ل‬ َ‫َان‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ٱ‬ ِ‫ون‬ُ‫د‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ي‬ ‫ن‬ِ‫ك‬ََٰ‫ل‬َ‫و‬ ِ َّ‫َّلل‬ ِ‫ي‬ِ‫ن‬ََّٰ‫ب‬َ‫ر‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬َ‫و‬ َ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬‫أ‬‫ٱل‬ َ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ت‬ ‫أ‬‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ َ‫ُون‬‫س‬ُ‫ر‬‫أ‬‫د‬َ‫ت‬ ‫أ‬‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬ُ‫ك‬ ٧٩ Artinya: “Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah”. Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.”3 Ayat ini menjelaskan bahwa tidak patut bagi seseorang yang telah diberinya oleh Allah Al-Kitab, hikmah dan kenabian lalu meminta-minta orang menyembahnya tanpa Allah atau menyembahnya bersama-sama dengan Allah. Jika hal yang demikian tidak patut bagi seorang nabi atau rasul, maka lebih- lebih bagi seorang lain yang bukan nabi atau rasul. Karena itu berkata Hasan Al-Bashri: “tidak patut bagi seorang Mukmin meminta dari orang lain untuk menyembahnya.” Janganlah seperti ahli Kitab yang menyembah para pendeta- pendetanya. Celaan Allah terhadap para rahib dan pendeta yang disembah oleh pengikut- pengikutnya itu tidak menjangkau para rasul dan para ulama yang diikuti dan diturut oleh pengikut-pengikutnya karena Nabi dan Rasul ini hanya memerintahkan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menyampaikan kepada umatnya apa yang dirisalahkan dan diwahyukan kepada mereka. Dan melarang apa yang dilarang oleh Allah. Karena para Rasul itu adalah utusan Allah kepada hamba-hamba-Nya, menyampaikan apa yang diamanatkan kepada mereka tugas yang telah dilaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Allah memberi tahu para rasul itu untuk mengajak umat manusia agar menjadi ahli ibadah dan bertakwa (rabbaniyin) sesuai dengan apa yang mereka pelajari dan ketahui dari Al-Quran dan kitab-kitab Allah. Sekali-kali rasul itu 3 Jalaluddin Al-Mahalliy dan Jalaluddin As-Suyuthi. 1990. Terjemah Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul. Bandung: Sinar Baru
  • 12. 7 tidak pernah mengajak umat manusia untuk menjadikan malaikat dan nabi sebagai Tuhan yang disembah, bahkan para rasul itu tidak menyuruh orang menyembah selain Allah, apakah itu seorang nabi atau seorang malaikat. Para Rasul itu hanya menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukannya. Sesuai dengan ayat ini bahwa dalam belajar apabila kita mempunyai ilmu yang tinggi dan berpengetahuan luas maka janganlah kita sesekali untuk sombong kepada orang lain, ingin dipuji atau ingin disanjung oleh orang lain, akan tetapi kita hendaknya selalu bersikap rendah hati dan tidak sombong kepada orang lain. Dan ilmu yang telah kita pelajari itu hendaknya kita amalkan dalam bentuk ibadah dan bertakwa kepada Allah SWT. D. Tafsir Surah Al-Qalam Ayat 37 َ‫ُون‬‫س‬ُ‫ر‬‫أ‬‫د‬َ‫ت‬ ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ٞ ‫ب‬ََٰ‫ت‬ِ‫ك‬ ‫أ‬‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫أ‬‫م‬َ‫أ‬ ٣٧ Artinya: “Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya?” Kata “tadrusun” berarti mempelajari atau meneliti sesuatu guna diambil manfaatnya. Dalam konteks ini, “tadrusun” adalah membahas dan mendiskusikan kitab suci untuk mengambil informasi dan pesan-pesan yang dikandungnya. Pertanyaan yang menyangkut adanya kitab suci yang mereka baca dan pelajari merupakan sindiran terhadap orang-orang musyrik Mekah karena seandainya mereka memiliki kitab suci, mereka juga tidak bisa membacanya karena kebanyakan dari mereka buta huruf. Sesuai dengan ayat di atas, bahwa dalam pendidikan di sekolah kita harus banyak membaca buku-buku atau sumber pelajaran dan juga kita harus membahas serta mendiskusikan materi pelajaran yang diajarkan kepada kita. Hal itu bertujuan agar kita bisa mengambil manfaat dari apa yang telah kita pelajari dan diskusikan tersebut. Bisa mengambil informasi dari pelajaran tersebut dan juga bisa mengambil pesan-pesan yang ada di dalam pelajaran tersebut.
  • 13. 8 E. Tafsir Surah Saba’ Ayat 44 ٓ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ۖ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬‫ُو‬‫س‬ُ‫ر‬‫أ‬‫د‬َ‫ي‬ ٖ‫ب‬ُ‫ت‬ُ‫ك‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ُم‬‫ه‬ََٰ‫ن‬‫أ‬‫ي‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ء‬ ٓ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ٖ ‫ير‬ِ‫ذ‬َّ‫ن‬ ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬َ‫ل‬‫أ‬‫ب‬َ‫ق‬ ‫أ‬‫م‬ِ‫ه‬‫أ‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ٓ‫ا‬َ‫ن‬‫أ‬‫ل‬َ‫س‬ ‫أ‬ ‫ر‬َ‫أ‬ ٤٤ Artinya: “Dan Kami tidak pernah memberikan kepada mereka kitab-kitab yang mereka baca dan sekali-kali tidak pernah (pula) mengutus kepada mereka sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun.” Kata “yadrusuunaha” rambil dari kata “darasa” yang berarti membaca secara perlahan disertai dengan upaya sungguh-sungguh untuk memahami, yakni mempelajari dengan tekun. Selanjutnya Firman Allah: “sekali-kali tidak pernah (pula) mengutus kepada mereka sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun”. Yang dimaksud adalah pengutusan yang bersifat menyeluruh mencakup semua manusia. Karena itu pernyataan ayat ini tidak bertentangan dengan kehadiran Nabi Ibrahim dan Ismail AS. yang juga diutus kepada masyarakat Mekah, sebab risalah mereka itu adalah risalah yang terbatas. Dapat juga Ayat di atas dipahami dalam arti Allah belum pernah mengutus seorang pemberi peringatan pun kepada masyarakat Mekah, sebelum Nabi Muhammad SAW yakni sejak masa Isa AS. Ibnu Katsir mengatakan dalam Tafsirnya bahwa, sebelum Al-Quran tidak pernah ada kitab suci kepada mereka (orang-orang Arab) dan tidak pula pernah datang seorang rasul kepada mereka sebelum Muhammad, padahal mereka mengharap-harapkan dan selalu berkata: “andaikan datang kepada kami seorang Rasul atau diturunkan kitab kepada kami, niscaya kami akan menjadi lebih berhidayah dari orang lain”. Akan tetapi sesudah harapan mereka itu menjadi kenyataan dan datanglah seorang rasul (Muhammad) dengan membawa sebuah kitab (Al-Quran), mereka mengingkarinya, menentangnya dan mendustakannya, padahal mereka itu belum menerima sepersepuluh dari apa yang telah Allah berikan kepada umat-umat terdahulu sebelum mereka yang telah mendustakan rasul-rasul-Nya. Sesuai dengan ayat ini bahwa dalam pendidikan di sekolah, kita dituntut untuk bersungguh-sungguh dan tekun dalam mengikuti proses pembelajaran,
  • 14. 9 dengan kata lain kita harus tekun dalam menuntut ilmu. Sehingga ilmu yang telah dipelajari itu bisa dicerna dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
  • 15. 10 PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian di atas maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa di dalam Al- Quran Allah SWT telah menjelaskan kepada kita semua tentang ayat-ayat yang berkenaan dengan pendidikan seperti Surat Al-An’am ayat 105, Al-A’raf ayat 169, Ali-Imran ayat 79, Saba’ ayat 44 dan Al-Qalam ayat 37 seperti yang telah kami bahas dalam uraian di atas. Di mana di dalam ayat-ayat tersebut kita dapat mengambil pelajaran ataupun pedoman dalam menjalani kehidupan, khususnya dalam kegiatan belajar mengajar (pendidikan di sekolah). B. Saran Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan dan pelajaran bagi pemakalah untuk tulisan selanjutnya.
  • 16. 11 DAFTAR PUSTAKA Ahmad Mustafa Al-Maraghi. 1992. Tafsir Al-Maraghi Jilid 9. Semarang: CV. Toha Putra Semarang. A. Mudjab Mahali. 2002. Asbabun Nuzul: Studi Pendalaman Al-Quran Surah Al-Baqarah dan An-Nas. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Jalaluddin Al-Mahalliy dan Jalaluddin As-Suyuthi. 1990. Terjemah Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul. Bandung: Sinar Baru. Jalaluddin as-Suyuthi. 2008. Asbabun Nuzul: Sebab Turunnya Ayat Al- Quran Terjamah. Jakarta: Gema Insani. M. Quraish Shihab. 2002. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran volume 11. Jakarta: Lentera Hati. Salim Bahreisy dan Said Bahreisy. 1990. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir Jilid II. Surabaya: PT Bina Ilmu. Salim Bahreisy dan Said Bahreisy. 1990. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir Jilid III. Surabaya: PT Bina Ilmu. Salim Bahreisy dan Said Bahreisy. 1990. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir Jilid IV. Surabaya: PT Bina Ilmu.