SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
SUSU KONSENTRASI (SUSU
KENTAL)
RATMAWATI MALAKA
‫الرحيم‬ ‫الرحمن‬ ‫ال‬ ‫بسم‬
Dan Sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benat terdapat
pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang
berada dalam perutnya berupa susu yang bersih antara tahi dan
darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya
(Q- An-Nahl 66)
PENDAHULUAN
• Susu konsentrasi dibuat dengan menguapkan
(evaporasi) bagian air sampai konsentrasi tertentu
• Sekitar 6,7 % susu penuh dibuat menjadi susu
konsentrasi, lainnya dibuat dari susu skim dan
buttermilk.
• Perkembangan produk ini sangat pesat terutama
produk susu kental manis kaleng
• Merupakan produk andalan eksport AS, meskipun
permintaan masih lebih rendah dari susu bubuk.
Tipe susu konsentrasi
• Susu konsentrasi terbagi dua yaitu :
- Susu kondensasi dan susu evaporasi
• Susu kental manis mengandung 44 % gula yang
ditambahkan yang berfungsi sebagai pengawet
(umumnya berupa sukrosa atau campuran sukrosa
dan dektrosa)
• Susu kental manis umumnya dibuat dari susu skim
meskipun juga dapat dibuat dari susu penuh
• Rata-rata 2/3 susu kental tidak manis dibuat dari
susu skim
sambungan
• Sebagian susu kental juga dibuat dari susu skim
asam dan buttermilk disebut “buttermilk semisolid”
• Konsentrasi asam yang tinggi dalam produk
berfungsi sebagai preservatif
• Susu kondensasi dipanaskan dengan suhu
pasteurisasi sedang susu evaporasi disterilkan
• Susu evaporasi umumnya hanya dijual dalam
produk kalengan
• Susu kental dapat ditambah dengan bahan penstabil
tidak lebih dari 0,1% seperti disodium fosfat,
sodium sitrat atau kalsium klorida
Pembuatan susu kondensasi susu
1. Penambahan sukrosa : Fungsi sebagai preservatif
untuk mencegah pertumbuhan jamur dan kamir
tertentu dan bakteri. Pertumbuhan bakteri dapat
dicegah dengan ratio gula air kurang dari 0,64.
2. Forewarming : sebelum susu dimasukkan ke panci
kondensasi, dilakukan pemanasan pendahuluan
seperti pasteurisasi dengan tujuan menghancurkan
bakteri dan enzim dan juga untuk melarutkan gula.
Proses ini sangat penting untuk meningkatkan
kekntalan produk akhir. Selama penyimpanan susu
kental manis dapat melengket pada kaleng.
sambungan
3. Kondensasi : Dilakukan dengan panci vakum.
Evaporasi menyebabkan level susu dalam panci
mendekati konstan tetapi, tetapi susu menjadi lebih
kental. Susu menjadi menjadi 2-1 kali lebih kental
tergantung konsentrasi padatan susu. Pengurangan
konsentrasi yang terlalu banyak mempengaruhi
produk akhir, tapi bila konsentrasi terlalu tinggi
produk akan cepat mengalami pengentalan.
4. Kristalisasi laktosa: Susu kondensasi manis
mengandung lebih dari 10% laktosa dan hanya 28%
air, akibatnya air tidak cukup untuk memegang
laktosa dalam larutan, ½ laktosa akan mengkristal.
sambungan
5. Pengepakan: dipak vakum untuk mencegah
pertumbuhan bakteri aerob, meskipun telah
dipasteurisasi tetapi masih dikhawatirkan ada
reinfeksi.
6. Penyimpanan : Sebaiknya disimpan pada suhu
dingin 5o
C kalau memungkinkan. Kalau disimpan
pada suhu tinggi secara perlahan dapat terbentuk
jelly dan menjadi mengeras seperti keju.
Pembuatan susu evaporasi
• Pada pembuatan susu evaporasi yang ditakutkan
adalah terjadinya koagulasi selama sterilisasi.
• Susu untuk evaporasi harus diperiksa secara hati-
hati disebabkan susu mempunyai keseimbangan
garam abnormal yang menyebabkan koagulasi, jika
terjadi perubahan pH.
1. Forewarming: suhu pasteurisasi, sterilisasi susu
tanpa koagulasi, suhu dapat 95o
C selama 10 menit,
Pemanasan dapat lebih rendah tetapi akan lebih
sensitif terhadap panas, produk harus lebih kental
untuk mencegah menggabungan globula lemak
selama penyimpanan.
sambungan
2. Evaporasi: Proses kondensasi sama dengan yang
digunakan untuk susu kondensasi.
3. Homogenisasi: Susu evaporasi adalah selalu
dihomogenisasi untuk mencegah pembentukan
kriming pada produk akhir.
4. Pendinginan: Tidak ada perhatian khusus selama
pendinginan susu evaporasi, dimana tidak ada
tambahan gula, dan air yang ada melarutkan laktosa
dalam produk susu.
5. Stabilisasi: Susu sangat sensitif terhadap suhu,
sehingga perlu ditambah bahan penstabil seperti
disodium fosfat dan dan sodium sitrat.
sambungan
6. Pengepakan :menggunakan kaleng dan dilakukan
vakum
7. Sterilisasi : dipanaskan perlahan pada suhu 240 –
245o
F pada autoklaf, pada tekanan rendah selama 15
menit. Kaleng kemudian didinginkan dengan cepat
dengan penyemprotan atau dengan merendam dalam
air dingin.
8. Shaking :Selama proses sterilisasi mungkin terjadi
koagulasi membentuk jelly yang encer dalam
kaleng, oleh sebab itu perlu penggoyangan kaleng
dengan mesin khusus.
Beberapa faktor yang
mempengaruhi koagulasi panas
1. Asam
2. keseimbangan garam
3. Temperatur pemanasan pendahuluan
4. Bakteri tertentu yang menghasilkan enzim
protease
5. Adanya campuran kolostrum
Menjaga kualitas susu evaporasi
Susu evaporasi tahan terhadap kerusakan bakteri tetapi
menjadi berubah kualitasnya karena perubahan
Perubahan kimia alami pada susu
kental
• Produk menjadi berwarna lebih gelap
• Protein terhidrolisa karena adanya kandungan air
• Pembentukan kristal kalsium sitrat, akan melekat
pada dinding kaleng dan akan tersisa saat isi dituang
melalui lubang kecil pada tutupnya.
Susu evaporasi sebagai sumber pangan
• Susu evaporasi dalam pengolahan mempunyai kelebihan
dan kekurangan.
Kelebihan :
1. Produk steril
2. Susu evaporasi diberi tambahan Vit D sehingga secara
ekonomis lebih murah
3. Tidak membutuhkan penyimpanan refrigerasi
Kekurangan:
1. Untuk pembuatan keju, curd lembek, karena proses
homogenisasi menyebabkan lemak menyebar dengan rata
diantara molekul kasein
2. Produk rasanya tidak sama persis dengan susu segar
Pertanyaan
1. Apa arti dari istilah di bawah ini:
a. susu konsentrasi (susu kental)
b. susu evaporasi
c. Susu kondensasi manis (kental manis)
d. Pemanasan pendahuluan (forewarming)
2. Bagaimana pendapat anda tentang kemungkinan
produk ini didistribusikan ke konsumen, apa
prospeknya lebih baik di banding produk lainnya ?
Apa alasannya !
3. Sebutkan cara pembuatan susu evaporasi dan
kondensasi kental ?

More Related Content

What's hot (6)

Pengetahuan teknologi susu
Pengetahuan teknologi susuPengetahuan teknologi susu
Pengetahuan teknologi susu
 
Teknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuTeknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada Keju
 
Teknologi Fermentasi pada Brem
Teknologi Fermentasi pada BremTeknologi Fermentasi pada Brem
Teknologi Fermentasi pada Brem
 
Biokimia pangan
Biokimia panganBiokimia pangan
Biokimia pangan
 
Susu
SusuSusu
Susu
 
Milk industries
Milk industriesMilk industries
Milk industries
 

Similar to Susu konsentrasi -susu_kental-

pertemuan-1a-pengertian-susu.pptx
pertemuan-1a-pengertian-susu.pptxpertemuan-1a-pengertian-susu.pptx
pertemuan-1a-pengertian-susu.pptx
Rudiana12
 
Proses Industri Keju.pptx
Proses Industri Keju.pptxProses Industri Keju.pptx
Proses Industri Keju.pptx
ssuser997570
 
Wazo14 2
Wazo14 2 Wazo14 2
Wazo14 2
heraa29
 

Similar to Susu konsentrasi -susu_kental- (20)

pertemuan-1a-pengertian-susu.pptx
pertemuan-1a-pengertian-susu.pptxpertemuan-1a-pengertian-susu.pptx
pertemuan-1a-pengertian-susu.pptx
 
Melisa (f1c116023) Pembuatan Keju (Mikrobiologi Industri)
Melisa (f1c116023) Pembuatan Keju (Mikrobiologi Industri)Melisa (f1c116023) Pembuatan Keju (Mikrobiologi Industri)
Melisa (f1c116023) Pembuatan Keju (Mikrobiologi Industri)
 
Thickener, Starches, Gelatin & Gum
Thickener, Starches, Gelatin & GumThickener, Starches, Gelatin & Gum
Thickener, Starches, Gelatin & Gum
 
Bab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptx
Bab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptxBab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptx
Bab 11 SUSU DAN PRODUK SUSU_indrawaty.pptx
 
BAB 11 SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptx
BAB 11  SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptxBAB 11  SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptx
BAB 11 SUSU DAN PRODUK SUSU UNTUK KEBUTUHAN ORANG SEHAT DAN SAKIT.pptx
 
Proses Industri Keju.pptx
Proses Industri Keju.pptxProses Industri Keju.pptx
Proses Industri Keju.pptx
 
Bakteriiiiiiiiiii
BakteriiiiiiiiiiiBakteriiiiiiiiiii
Bakteriiiiiiiiiii
 
Teknologi Fermentasi pada Tahu
Teknologi Fermentasi pada TahuTeknologi Fermentasi pada Tahu
Teknologi Fermentasi pada Tahu
 
Moni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi Industri
Moni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi IndustriMoni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi Industri
Moni andri yanti (F1C116060) Mikrobiologi Industri
 
Wazo14 2
Wazo14 2 Wazo14 2
Wazo14 2
 
Sejarah cimory
Sejarah cimorySejarah cimory
Sejarah cimory
 
ilmu susu
ilmu susuilmu susu
ilmu susu
 
Presentasi kimia
Presentasi kimiaPresentasi kimia
Presentasi kimia
 
Presentasi kimia
Presentasi kimiaPresentasi kimia
Presentasi kimia
 
PPT Soya.pptx
PPT Soya.pptxPPT Soya.pptx
PPT Soya.pptx
 
Produk olahan telur
Produk olahan telurProduk olahan telur
Produk olahan telur
 
Kristalisasi gula
Kristalisasi gulaKristalisasi gula
Kristalisasi gula
 
Ilmu Bahan Pangan Penggolongan Pangan .pptx
Ilmu Bahan Pangan Penggolongan Pangan .pptxIlmu Bahan Pangan Penggolongan Pangan .pptx
Ilmu Bahan Pangan Penggolongan Pangan .pptx
 
Klasifikasi makanan
Klasifikasi makananKlasifikasi makanan
Klasifikasi makanan
 
Eggs and Dairy Product: www.chefqtrainer.blogspot.com
Eggs and Dairy Product: www.chefqtrainer.blogspot.comEggs and Dairy Product: www.chefqtrainer.blogspot.com
Eggs and Dairy Product: www.chefqtrainer.blogspot.com
 

More from Muhammad Luthfan

More from Muhammad Luthfan (20)

Pengumuman.pptx
Pengumuman.pptxPengumuman.pptx
Pengumuman.pptx
 
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptKuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
 
Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)
 
Seminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaSeminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas Brawijaya
 
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
 
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
 
Polisakarida Fungsional
Polisakarida FungsionalPolisakarida Fungsional
Polisakarida Fungsional
 
Suplemen makanan
Suplemen makanan Suplemen makanan
Suplemen makanan
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
 
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
 
Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017
 
Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015
 
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
 
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
 
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
 
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
 
Introduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisIntroduction to Electrophoresis
Introduction to Electrophoresis
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
 
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
 
Analisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACAnalisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORAC
 

Susu konsentrasi -susu_kental-

  • 2. ‫الرحيم‬ ‫الرحمن‬ ‫ال‬ ‫بسم‬ Dan Sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benat terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang berada dalam perutnya berupa susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya (Q- An-Nahl 66)
  • 3. PENDAHULUAN • Susu konsentrasi dibuat dengan menguapkan (evaporasi) bagian air sampai konsentrasi tertentu • Sekitar 6,7 % susu penuh dibuat menjadi susu konsentrasi, lainnya dibuat dari susu skim dan buttermilk. • Perkembangan produk ini sangat pesat terutama produk susu kental manis kaleng • Merupakan produk andalan eksport AS, meskipun permintaan masih lebih rendah dari susu bubuk.
  • 4. Tipe susu konsentrasi • Susu konsentrasi terbagi dua yaitu : - Susu kondensasi dan susu evaporasi • Susu kental manis mengandung 44 % gula yang ditambahkan yang berfungsi sebagai pengawet (umumnya berupa sukrosa atau campuran sukrosa dan dektrosa) • Susu kental manis umumnya dibuat dari susu skim meskipun juga dapat dibuat dari susu penuh • Rata-rata 2/3 susu kental tidak manis dibuat dari susu skim
  • 5. sambungan • Sebagian susu kental juga dibuat dari susu skim asam dan buttermilk disebut “buttermilk semisolid” • Konsentrasi asam yang tinggi dalam produk berfungsi sebagai preservatif • Susu kondensasi dipanaskan dengan suhu pasteurisasi sedang susu evaporasi disterilkan • Susu evaporasi umumnya hanya dijual dalam produk kalengan • Susu kental dapat ditambah dengan bahan penstabil tidak lebih dari 0,1% seperti disodium fosfat, sodium sitrat atau kalsium klorida
  • 6. Pembuatan susu kondensasi susu 1. Penambahan sukrosa : Fungsi sebagai preservatif untuk mencegah pertumbuhan jamur dan kamir tertentu dan bakteri. Pertumbuhan bakteri dapat dicegah dengan ratio gula air kurang dari 0,64. 2. Forewarming : sebelum susu dimasukkan ke panci kondensasi, dilakukan pemanasan pendahuluan seperti pasteurisasi dengan tujuan menghancurkan bakteri dan enzim dan juga untuk melarutkan gula. Proses ini sangat penting untuk meningkatkan kekntalan produk akhir. Selama penyimpanan susu kental manis dapat melengket pada kaleng.
  • 7. sambungan 3. Kondensasi : Dilakukan dengan panci vakum. Evaporasi menyebabkan level susu dalam panci mendekati konstan tetapi, tetapi susu menjadi lebih kental. Susu menjadi menjadi 2-1 kali lebih kental tergantung konsentrasi padatan susu. Pengurangan konsentrasi yang terlalu banyak mempengaruhi produk akhir, tapi bila konsentrasi terlalu tinggi produk akan cepat mengalami pengentalan. 4. Kristalisasi laktosa: Susu kondensasi manis mengandung lebih dari 10% laktosa dan hanya 28% air, akibatnya air tidak cukup untuk memegang laktosa dalam larutan, ½ laktosa akan mengkristal.
  • 8. sambungan 5. Pengepakan: dipak vakum untuk mencegah pertumbuhan bakteri aerob, meskipun telah dipasteurisasi tetapi masih dikhawatirkan ada reinfeksi. 6. Penyimpanan : Sebaiknya disimpan pada suhu dingin 5o C kalau memungkinkan. Kalau disimpan pada suhu tinggi secara perlahan dapat terbentuk jelly dan menjadi mengeras seperti keju.
  • 9. Pembuatan susu evaporasi • Pada pembuatan susu evaporasi yang ditakutkan adalah terjadinya koagulasi selama sterilisasi. • Susu untuk evaporasi harus diperiksa secara hati- hati disebabkan susu mempunyai keseimbangan garam abnormal yang menyebabkan koagulasi, jika terjadi perubahan pH. 1. Forewarming: suhu pasteurisasi, sterilisasi susu tanpa koagulasi, suhu dapat 95o C selama 10 menit, Pemanasan dapat lebih rendah tetapi akan lebih sensitif terhadap panas, produk harus lebih kental untuk mencegah menggabungan globula lemak selama penyimpanan.
  • 10. sambungan 2. Evaporasi: Proses kondensasi sama dengan yang digunakan untuk susu kondensasi. 3. Homogenisasi: Susu evaporasi adalah selalu dihomogenisasi untuk mencegah pembentukan kriming pada produk akhir. 4. Pendinginan: Tidak ada perhatian khusus selama pendinginan susu evaporasi, dimana tidak ada tambahan gula, dan air yang ada melarutkan laktosa dalam produk susu. 5. Stabilisasi: Susu sangat sensitif terhadap suhu, sehingga perlu ditambah bahan penstabil seperti disodium fosfat dan dan sodium sitrat.
  • 11. sambungan 6. Pengepakan :menggunakan kaleng dan dilakukan vakum 7. Sterilisasi : dipanaskan perlahan pada suhu 240 – 245o F pada autoklaf, pada tekanan rendah selama 15 menit. Kaleng kemudian didinginkan dengan cepat dengan penyemprotan atau dengan merendam dalam air dingin. 8. Shaking :Selama proses sterilisasi mungkin terjadi koagulasi membentuk jelly yang encer dalam kaleng, oleh sebab itu perlu penggoyangan kaleng dengan mesin khusus.
  • 12. Beberapa faktor yang mempengaruhi koagulasi panas 1. Asam 2. keseimbangan garam 3. Temperatur pemanasan pendahuluan 4. Bakteri tertentu yang menghasilkan enzim protease 5. Adanya campuran kolostrum Menjaga kualitas susu evaporasi Susu evaporasi tahan terhadap kerusakan bakteri tetapi menjadi berubah kualitasnya karena perubahan
  • 13. Perubahan kimia alami pada susu kental • Produk menjadi berwarna lebih gelap • Protein terhidrolisa karena adanya kandungan air • Pembentukan kristal kalsium sitrat, akan melekat pada dinding kaleng dan akan tersisa saat isi dituang melalui lubang kecil pada tutupnya.
  • 14. Susu evaporasi sebagai sumber pangan • Susu evaporasi dalam pengolahan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan : 1. Produk steril 2. Susu evaporasi diberi tambahan Vit D sehingga secara ekonomis lebih murah 3. Tidak membutuhkan penyimpanan refrigerasi Kekurangan: 1. Untuk pembuatan keju, curd lembek, karena proses homogenisasi menyebabkan lemak menyebar dengan rata diantara molekul kasein 2. Produk rasanya tidak sama persis dengan susu segar
  • 15. Pertanyaan 1. Apa arti dari istilah di bawah ini: a. susu konsentrasi (susu kental) b. susu evaporasi c. Susu kondensasi manis (kental manis) d. Pemanasan pendahuluan (forewarming) 2. Bagaimana pendapat anda tentang kemungkinan produk ini didistribusikan ke konsumen, apa prospeknya lebih baik di banding produk lainnya ? Apa alasannya ! 3. Sebutkan cara pembuatan susu evaporasi dan kondensasi kental ?