Dokumen tersebut membahas tentang letak sungsang pada kehamilan, termasuk pengertian, etiologi, klasifikasi, tanda dan gejala, diagnosis, patofisiologi, penatalaksanaan selama hamil dan persalinan, serta prinsip dasar persalinan pada letak sungsang."
Letak sungsang adalah letak janin dimana bagian bawahnya (bokong) menjadi bagian yang terlebih dahulu keluar saat persalinan. Penyebabnya antara lain ukuran janin, kehamilan ganda, kelainan rahim, dan posisi plasenta. Persalinan normal pada letak sungsang memiliki risiko terjadinya asfiksia pada janin. Koreksi posisi dapat dilakukan sebelum persalinan, namun persalinan secara caesar lebih
Persalinan sungsang oleh siti izatul muasarohMia Wibowo
Dokumen tersebut membahas tentang sungsang atau letak bokong janin saat persalinan, termasuk penyebab, mekanisme, dan prosedur persalinan sungsang secara spontan dan manual.
Dokumen tersebut membahas tentang distosia letak sungsang atau persalinan sungsang, yang terjadi ketika janin berada dalam posisi menyamping atau menghadap ke bawah di dalam rahim sehingga bagian tubuh selain kepala akan keluar terlebih dahulu saat persalinan. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, tanda dan gejala, komplikasi, diagnosis, serta cara mengatasi kondisi persalinan sungsang.
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan abnormal atau distosia. Persalinan abnormal terjadi ketika persalinan tidak berjalan normal dan melambat. Dokumen menjelaskan faktor-faktor penyebab persalinan abnormal seperti ketidakmampuan rahim berkontraksi dengan baik, kelainan pada pelvis ibu atau janin, serta penatalaksanaannya.
Pasien wanita berusia 26 tahun dengan keluhan perut terasa kencang selama 8 jam. Pasien sedang hamil anak pertama dengan usia kandungan 37 minggu dan janinnya memiliki letak sungsang. Pasien melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan akhirnya melakukan operasi sectio caesarea untuk melahirkan bayi laki-laki berat 2945 gram.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kehamilan khususnya teknik pemeriksaan Leopold untuk menentukan posisi dan letak janin di dalam rahim. Pemeriksaan Leopold terdiri atas 4 langkah yaitu untuk menentukan tinggi rahim, letak punggung janin, bagian janin di bagian bawah rahim, dan seberapa jauh bagian bawah janin masuk ke dalam panggul. Teknik ini berguna untuk memantau perkemb
Letak sungsang adalah letak janin dimana bagian bawahnya (bokong) menjadi bagian yang terlebih dahulu keluar saat persalinan. Penyebabnya antara lain ukuran janin, kehamilan ganda, kelainan rahim, dan posisi plasenta. Persalinan normal pada letak sungsang memiliki risiko terjadinya asfiksia pada janin. Koreksi posisi dapat dilakukan sebelum persalinan, namun persalinan secara caesar lebih
Persalinan sungsang oleh siti izatul muasarohMia Wibowo
Dokumen tersebut membahas tentang sungsang atau letak bokong janin saat persalinan, termasuk penyebab, mekanisme, dan prosedur persalinan sungsang secara spontan dan manual.
Dokumen tersebut membahas tentang distosia letak sungsang atau persalinan sungsang, yang terjadi ketika janin berada dalam posisi menyamping atau menghadap ke bawah di dalam rahim sehingga bagian tubuh selain kepala akan keluar terlebih dahulu saat persalinan. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, tanda dan gejala, komplikasi, diagnosis, serta cara mengatasi kondisi persalinan sungsang.
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan abnormal atau distosia. Persalinan abnormal terjadi ketika persalinan tidak berjalan normal dan melambat. Dokumen menjelaskan faktor-faktor penyebab persalinan abnormal seperti ketidakmampuan rahim berkontraksi dengan baik, kelainan pada pelvis ibu atau janin, serta penatalaksanaannya.
Pasien wanita berusia 26 tahun dengan keluhan perut terasa kencang selama 8 jam. Pasien sedang hamil anak pertama dengan usia kandungan 37 minggu dan janinnya memiliki letak sungsang. Pasien melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan akhirnya melakukan operasi sectio caesarea untuk melahirkan bayi laki-laki berat 2945 gram.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kehamilan khususnya teknik pemeriksaan Leopold untuk menentukan posisi dan letak janin di dalam rahim. Pemeriksaan Leopold terdiri atas 4 langkah yaitu untuk menentukan tinggi rahim, letak punggung janin, bagian janin di bagian bawah rahim, dan seberapa jauh bagian bawah janin masuk ke dalam panggul. Teknik ini berguna untuk memantau perkemb
Dokumen tersebut membahas konsep medis mengenai distosia (persalinan sulit), yang didefinisikan sebagai persalinan yang panjang, sulit, atau abnormal yang disebabkan oleh berbagai faktor terkait janin, pelvis, dan kontraksi rahim. Distosia diklasifikasi berdasarkan kelainan his, letak janin, bentuk janin, dan ukuran pelvis. Beberapa penyebab distosia yang dijelaskan meliputi inersia uteri, presentasi belakang kepala, let
Menyambut Si Kecil Trimester 3 - Bila Janin SungsangDina Bakrie
Menyambut Si Kecil Trimester III : Bila Janin Sungsang
Bila posisi bayi melintang masih dapat berputar ke posisi normal dengan trik khusus. Tingkat keberhasilannya mencapai 90%.
Normalnya, menjelang kelahiran, posisi janin adalah kepala di bawah, kaki di atas. Tapi, ada calon ibu yang posisi janinnya abnormal. Oleh kebanyakan orang, posisi ini kerap disebut sungsang. Sedangkan di dunia kedokteran disebut malpresentasi.
Ada 4 tipe malpresentasi, yaitu posisi bayi melintang dan sungsang. Bayi disebut melintang dalam kandungan jika posisinya horizontal (transverse pregnancy), sumbu tubuh bayi melintang terhadap sumbu tubuh ibu, dengan kepala pada sisi samping rahim yang satu dan bokong atau kaki pada sisi yang lain. Sedangkan sungsang adalah posisi bayi sejajar dengan sumbu tubuh ibu tapi kepala bayi ada di atas.
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan sungsang, yang merupakan kehamilan dimana bayi berada dalam posisi bokong menghadap ke bawah. Terdapat beberapa jenis letak sungsang berdasarkan posisi bokong dan kaki bayi, serta faktor penyebabnya dari sisi ibu dan janin. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme, tahapan, pemeriksaan, persiapan, dan teknik-teknik persalinan sungsang
Pemantauan ibu selama kala II persalinan meliputi kontraksi, tanda-tanda kala II, tanda vital, kandung kemih, hidrasi, kemajuan persalinan, dan integritas perineum. Penting untuk memantau frekuensi DJJ, bagian terendah janin, dan penurunannya. Setelah bayi lahir, perlu dinilai warna kulit dan tangisnya. Penolong persalinan perlu melihat tanda kala II, menyiapkan peralatan dan ibu,
Dokumen tersebut membahas berbagai faktor yang dapat menyebabkan distosia (kesulitan persalinan) seperti makrosomia (bayi besar), kembar siam, hidrosefalus, pembesaran abdomen janin, dan anensefalus. Dokumen ini juga menjelaskan diagnosis dan penatalaksanaan masing-masing kondisi tersebut untuk menangani distosia dan menjamin keselamatan ibu dan janin.
Persalinan normal terdiri dari 4 tahapan, dimulai dari pembukaan serviks hingga keluarnya bayi dan plasenta. Tahap pertama melibatkan pembukaan serviks, tahap kedua pengeluaran kepala bayi, tahap ketiga pengeluaran tubuh bayi, dan tahap keempat pengeluaran plasenta. Proses ini melibatkan kontraksi rahim dan pergerakan kepala bayi di dalam pelvis ibu untuk memfasilitasi keluarnya
Modul ini membahas tentang persalinan dan masa nifas. Pada bagian persalinan dijelaskan proses, tanda-tanda, dan tahapan persalinan normal serta adaptasi ibu dan janin selama proses persalinan. Sedangkan pada bagian nifas diuraikan tentang definisi, tahapan, dan perubahan fisiologis ibu selama masa nifas hingga kembali normal setelah melahirkan.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas mekanisme persalinan normal yang terdiri dari 6 tahapan yaitu penurunan kepala, fleksi, rotasi dalam, ekstensi, rotasi luar, dan ekspulsi.
2. Tiga faktor penting dalam persalinan normal adalah kekuatan ibu, keadaan jalan lahir, dan kondisi janin.
3. Persalinan normal terbagi atas 4 kala yakni kala 1, 2, 3
Mekanisme persalinan normal terdiri dari 6 tahapan yaitu: 1) penurunan kepala ke pelvis, 2) fleksi, 3) rotasi dalam, 4) ekstensi, 5) rotasi luar, dan 6) ekspulsi. Tahapan-tahapan ini melibatkan serangkaian gerakan pasif janin agar bagian terendahnya (kepala) dapat melewati jalan lahir dengan baik. Dokumen ini juga menjelaskan peranan ibu dan tenaga kesehat
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan pada presentasi bokong janin, yang memiliki risiko kematian perinatal lebih tinggi dibanding presentasi kepala. Jenis dan penyebab letak sungsang dijelaskan, beserta diagnosa, mekanisme, dan prosedur persalinannya, baik secara spontan maupun dengan bantuan medis. Prosedur persalinan bokong murni dan bahu juga diuraikan secara rinci.
Dokumen tersebut membahas konsep medis mengenai distosia (persalinan sulit), yang didefinisikan sebagai persalinan yang panjang, sulit, atau abnormal yang disebabkan oleh berbagai faktor terkait janin, pelvis, dan kontraksi rahim. Distosia diklasifikasi berdasarkan kelainan his, letak janin, bentuk janin, dan ukuran pelvis. Beberapa penyebab distosia yang dijelaskan meliputi inersia uteri, presentasi belakang kepala, let
Menyambut Si Kecil Trimester 3 - Bila Janin SungsangDina Bakrie
Menyambut Si Kecil Trimester III : Bila Janin Sungsang
Bila posisi bayi melintang masih dapat berputar ke posisi normal dengan trik khusus. Tingkat keberhasilannya mencapai 90%.
Normalnya, menjelang kelahiran, posisi janin adalah kepala di bawah, kaki di atas. Tapi, ada calon ibu yang posisi janinnya abnormal. Oleh kebanyakan orang, posisi ini kerap disebut sungsang. Sedangkan di dunia kedokteran disebut malpresentasi.
Ada 4 tipe malpresentasi, yaitu posisi bayi melintang dan sungsang. Bayi disebut melintang dalam kandungan jika posisinya horizontal (transverse pregnancy), sumbu tubuh bayi melintang terhadap sumbu tubuh ibu, dengan kepala pada sisi samping rahim yang satu dan bokong atau kaki pada sisi yang lain. Sedangkan sungsang adalah posisi bayi sejajar dengan sumbu tubuh ibu tapi kepala bayi ada di atas.
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan sungsang, yang merupakan kehamilan dimana bayi berada dalam posisi bokong menghadap ke bawah. Terdapat beberapa jenis letak sungsang berdasarkan posisi bokong dan kaki bayi, serta faktor penyebabnya dari sisi ibu dan janin. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme, tahapan, pemeriksaan, persiapan, dan teknik-teknik persalinan sungsang
Pemantauan ibu selama kala II persalinan meliputi kontraksi, tanda-tanda kala II, tanda vital, kandung kemih, hidrasi, kemajuan persalinan, dan integritas perineum. Penting untuk memantau frekuensi DJJ, bagian terendah janin, dan penurunannya. Setelah bayi lahir, perlu dinilai warna kulit dan tangisnya. Penolong persalinan perlu melihat tanda kala II, menyiapkan peralatan dan ibu,
Dokumen tersebut membahas berbagai faktor yang dapat menyebabkan distosia (kesulitan persalinan) seperti makrosomia (bayi besar), kembar siam, hidrosefalus, pembesaran abdomen janin, dan anensefalus. Dokumen ini juga menjelaskan diagnosis dan penatalaksanaan masing-masing kondisi tersebut untuk menangani distosia dan menjamin keselamatan ibu dan janin.
Persalinan normal terdiri dari 4 tahapan, dimulai dari pembukaan serviks hingga keluarnya bayi dan plasenta. Tahap pertama melibatkan pembukaan serviks, tahap kedua pengeluaran kepala bayi, tahap ketiga pengeluaran tubuh bayi, dan tahap keempat pengeluaran plasenta. Proses ini melibatkan kontraksi rahim dan pergerakan kepala bayi di dalam pelvis ibu untuk memfasilitasi keluarnya
Modul ini membahas tentang persalinan dan masa nifas. Pada bagian persalinan dijelaskan proses, tanda-tanda, dan tahapan persalinan normal serta adaptasi ibu dan janin selama proses persalinan. Sedangkan pada bagian nifas diuraikan tentang definisi, tahapan, dan perubahan fisiologis ibu selama masa nifas hingga kembali normal setelah melahirkan.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor keberhasilan persalinan alami, anatomi jalan lahir ibu yang terdiri atas bagian tulang dan lunak, biometri kepala janin, fase-fase persalinan, dan mekanisme persalinan belakang kepala.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas mekanisme persalinan normal yang terdiri dari 6 tahapan yaitu penurunan kepala, fleksi, rotasi dalam, ekstensi, rotasi luar, dan ekspulsi.
2. Tiga faktor penting dalam persalinan normal adalah kekuatan ibu, keadaan jalan lahir, dan kondisi janin.
3. Persalinan normal terbagi atas 4 kala yakni kala 1, 2, 3
Mekanisme persalinan normal terdiri dari 6 tahapan yaitu: 1) penurunan kepala ke pelvis, 2) fleksi, 3) rotasi dalam, 4) ekstensi, 5) rotasi luar, dan 6) ekspulsi. Tahapan-tahapan ini melibatkan serangkaian gerakan pasif janin agar bagian terendahnya (kepala) dapat melewati jalan lahir dengan baik. Dokumen ini juga menjelaskan peranan ibu dan tenaga kesehat
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan pada presentasi bokong janin, yang memiliki risiko kematian perinatal lebih tinggi dibanding presentasi kepala. Jenis dan penyebab letak sungsang dijelaskan, beserta diagnosa, mekanisme, dan prosedur persalinannya, baik secara spontan maupun dengan bantuan medis. Prosedur persalinan bokong murni dan bahu juga diuraikan secara rinci.
Dokumen tersebut membahas konsep medis tentang distosia (persalinan sulit), yang didefinisikan sebagai persalinan yang lambat, sulit, atau abnormal yang disebabkan oleh berbagai faktor terkait janin, pelvis, atau kontraksi rahim. Dokumen tersebut menjelaskan klasifikasi, penyebab, diagnosa, prognosis, dan penanganan distosia berdasarkan kelainan rahim, letak janin, bentuk janin, dan ukuran pelvis.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai malpresentasi dan malposisi janin selama persalinan, seperti presentasi kepala dengan oksiput posterior, presentasi dahi, presentasi muka, presentasi bokong, presentasi ganda, serta komplikasi yang mungkin terjadi. Dokumen ini juga menjelaskan penanganan dan mekanisme persalinan pada setiap kondisi tersebut, serta merekomendasikan seksio sesarea pada kondisi-kondisi tertentu.
Tali pusat janin dapat menumbung di samping atau di bawah bagian terendahnya. Kondisi ini dapat terjadi karena ketidakcocokan ukuran kepala janin dan pelvis ibu, atau karena presentasi janin yang abnormal seperti letak lintang atau presentasi bokong. Upaya yang dapat dilakukan antara lain mengurangi kompresi tali pusat dan memperbaiki posisi janin, serta melakukan ekstraksi secepat mungkin jika pembu
Tiga jenis komplikasi utama persalinan sungsang adalah persalinan bokong murni, persalinan bokong kaki sempurna, dan persalinan bokong tak sempurna. Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi kelahiran bayi dengan presentasi sungsang seperti teknik Bracht, teknik klasik, dan teknik Muller. Ekstraksi total dapat dilakukan jika proses persalinan tidak dapat diselesaikan secara spon
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan letak sungsang, termasuk definisi, tipe, etiologi, mekanisme, dan diagnosa kedudukan janin pada persalinan letak sungsang. Persalinan letak sungsang merupakan kondisi dimana janin terletak memanjang dengan kepala di atas dan bokong di bawah. Diagnosa dilakukan melalui pemeriksaan abdominal dan auskultasi DJJ.
Dokumen tersebut membahas tentang presentasi janin selain presentasi belakang kepala pada saat persalinan, yaitu presentasi puncak kepala, presentasi dahi, dan presentasi muka. Presentasi-presentasi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti letak janin, ukuran kepala janin, dan kelainan panggul ibu. Mekanisme dan penanganannya berbeda-beda tergantung jenis presentasinya. Presentasi muka memiliki prognosis terburuk bagi
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kehamilan yang meliputi empat teknik pemeriksaan Leopold untuk menentukan posisi dan letak janin dalam rahim. Pemeriksaan tersebut meliputi Leopold I untuk menentukan usia kehamilan dan bagian janin di fundus, Leopold II untuk menentukan letak punggung atau ekstremitas janin, Leopold III untuk mengetahui bagian janin di bagian bawah rahim dan apakah sudah masuk ke d
Palpasi Leopold adalah teknik pemeriksaan perut ibu hamil untuk menentukan posisi dan letak janin, serta mengestimasi usia kehamilan dan berat janin. Terdiri atas empat manuver untuk memeriksa fundus uteri, batas samping, bagian terendah, dan derajat desensus janin ke dalam rongga panggul. Tujuannya adalah mengetahui tinggi fundus, letak janin, apakah sudah masuk rongga panggul, dan mendeng
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang presentasi muka pada bayi saat kelahiran. Presentasi muka terjadi ketika kepala bayi terlalu mengeksten pada leher sehingga wajahnya yang pertama keluar melalui panggul ibu. Dokumen tersebut menjelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan presentasi muka, diagnosis, mekanisme kelahiran, komplikasi, dan penanganannya baik selama proses kelahiran maupun setelah kel
Asuhan persalinan kala II memberikan informasi tentang:
1. Asuhan sayang ibu dan posisi meneran yang nyaman bagi ibu
2. Mekanisme persalinan normal meliputi proses penurunan dan rotasi kepala janin
3. Pemantauan ibu dan janin selama persalinan kala II seperti kontraksi, tanda-tanda kala II, kemajuan persalinan, dan kesejahteraan janin
Istilah cephalopelvic disproportion mulai digunakan pada abad 20 untuk menggambarkan adanya hambatan persalinan akibat ketidakseimbangan ukuran kepala bayi dengan pelvis ibu. Penyebabnya adalah janin yang besar, kelainan posisi dan presentasi janin, serta panggul ibu yang sempit.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. LETAK SUNGSANG
A. Pengertian
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah
(presentase bokong). Letak sungsang dibagi sebagai berikut :
1. Letak sungsang murni yaitu bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua
tungkai lurus keatas.
2. Letak bokong kaki.
3. Letak lutut.
4. Letak kaki.
Frekuensi letak sungsang murni lebih tinggi pada kehamilan muda dibanding kehamilan tua
dan multigravida lebih banyak dibandingkan dengan primigravida.
B. Etiologi
Adapun penyebab letak sungang yaitu :
1. Prematuritas karena bentuk rahim relative kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan
kepala anak relative besar.
2. Kelainan bentuk kepala seperti hiydrocepalus, anencephalus, karena kepala kurang sesuai
dengan bentuk pintu atas panggul.
3. Janin mudah bergerak,seperti pada hidramnion, multipara, janin kecil (prematur).
4. Gemeli (kehamilan ganda).
5. Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul.
6. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus ; bikornis, mioma uteri.
7. Panggul sempit, walaupun panggul sempit sebagai sebab letak sunsang masih di
sangsikan oleh berbagai penulis.
8. Janin sedah lama mati.
9. Sebab yang tidak diketahui.
C. Klasifikasi
1. Letak bokong (Frank Breech). Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat keatas (75
%).
2. Letak sungsang sempurna (Complete Breech)
Letak bokong dimana kedua kaki ada disamping bokong (letak bokong kaki sempurna / lipat
kejang ).
2. Letak Sungsang tidak sempurna (incomplete Breech) adalah letak sungsang dimana selain
bokong bagian yang terendah juga kaki dan lutut, terdiri dari :
Kadua kaki : Letak kaki sempurna.
Satu kaki : Letak kaki tidak sempurna.
Kedua lutut : Letak lutut sempurna.
Satu lutut : Letak lutut tidak sempurna.
Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi :
1) Left sacrum anterior (sakrum kiri depan)
2) Right sacrum anterior (sakrum kanan depan)
3) Left sacrum posterior (sakrum kiri belakang)
4) Right sacrum posterior (sakrum kanan belakang)
D. Tanda dan Gejala
1. Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian perut bawah dibawah pusat dan ibu sering
merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
2. Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri.
3. Punggung anak dapat teraba pada salat satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada pihak
yang berlawanan. Diatas sympisis teraba bagian yang kurang budar dan lunak.
4. Bunyi jantung janin terdengar pada punggung anak setinggi pusat.
E. Diagnosis
1. Palpasi
Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong ,dan punggung dikiri atau kanan.
2. Auskultasi
DJJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat.
3. Pemeriksaan dalam
Dapat diraba os sakrum, tuber ischii, dan anus, kadang – kadang kaki (pada letak kaki).
4. Pemeriksaan foto rontgen : bayangan kepala di fundus.
3. Patofisiologi
1. Hidramnion : anak mudah bergerak karena mobilisasi
2. Plasenta Previda : Menghalangi kepala turun ke panggul
3. Panggul Sempit : Kepala susah menyesuaikan ke jalan lahir
F. Sebab – sebab kematian bayi karena letak sunsang
Adapun yang menjadi sebab tingginya angka kematian yang di sebabkan oleh letak sunsang
yaitu :
1. Setelah tali pusat lahir, maka kepala anak mulai masuk ke dalam rongga panggul,
sehingga tali pusat tertekan antara kepala dan rongga panggul. Diduga bahwa kepala
harus lahir dalam 8 menit sesudah pusat lahir sepaya anak dapat lahir dengan selamat.
2. Pada letak sunsang dapat terjadi perdarahan otak karena kepala dilahirkan dengan
cepat.
3. Dapat terjadi kerusakan dari tulang belakang karena tarikan pada badan anak.
4. Pada letak sunsang lebih sering terjadi prolapsus foeniculi, karena bagian depan
kurang baik menutup bagian bawah rahim.
5. Selain dari itu karena pertolongan mungkin terjadi fraktur dari humerus atau
clavikula, paralyse lengan karena tekanan atau tarikan pada flexus brachialis.
G. Penatalaksanaan
1. Sewaktu Hamil
Yang terpenting ialah usaha untuk me/mperbaiki letak sebelum persalinan terjadi dengen
versi luar. Tehnik :
a. Sebagai persiapan :
1. Kandung kencing harus dikosongkan.
2. Pasien ditidurkan terlentang.
3. Bunyi jantung anak diperiksa dahulu.
4. Kaki dibengkokan pada lututkuhu dan pangkal paha supaya dinding perut kendor.
b. Mobilisasi : bokong dibebaskan dahulu.
c. Sentralisasi : kepala dan bokong anak dipegang dan didekatkan satusama lain sehingga
badan anak membulat dengan demikian anak mudah diputar.
4. d. Versi : anak diputar sehingga kepala anak terdapat dibawah. Arah pemutaran hendaknya
kearah yang lebih mudah yang paling sedikit tekanannya. Kalau ada pilihan putar kearah
perut anak supaya tidak terjadi defleksi. Setelah versi berhasil bunyi jantung anak diperiksa
lagi dan kalau tetap buruk anak diputar lagi ketempat semula.
e. Setelah berhasil pasang gurita, observasai tensi, DJJ, serta keluhan.
2. Pimpinan Persalinan
a. Cara berbaring :
1. Litotomi sewaktu inpartu.
2. Trendelenburg
b. Melahirkan bokong :
a. Mengawasi sampai lahir spontan.
b. Mengait dengan jari.
c. Mengaik dengan pengait bokong.
d. Mengait dengan tali sebesar kelingking.
c. Ekstraksi kaki
Ekstraksi pada kaki lebih mudah. Pada letak bokong janin dapat dilahirkan dengan cara
vaginal atau abdominal (seksio sesarea)
3. Cara Melahirkan Pervaginam
Terdiri dari partus spontan ( pada letak sungsang janin dapat lahir secara spontan seluruhnya)
dan manual aid (manual hilfe). Waktumemimpin partus dengan letak sungsang harus diingat
bahwa ada 2 fase :
Fase I : fase menunggu
Sebelum bokong lahir seluruhnya, kita hanya melakukan observasi. Bila tangan tidak
menjungkit ka atas (nuchee arm), persalinan akan mudah. Sebaiknya jangan dilakukan
ekspresi kristeller,karena halini akan memudahkan terjadinya nuchee arm
Fase II : fase untuk bertindak cepat.
Bila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan tertekan antara kepala dan panggul,
maka janin harus lahir dalam waktu 8 menit.Untuk mempercepatnya lahirnya janin dapat
dilakukan manual aid.
5. Jenis Persalinan
Untuk memilih jenis persalinan pada letak sungsang Zatuchni dan Andros telah membuat
suatu indeks prognosis untuk menilai apakah persalinan dapat dilahirkan pervaginam atau
perabdominan. Jika nilai kurang atau sama dengan 3 dilakukan persalinan perabdominan, jika
nilai 4 dilakukan evaluasi kembali secara cermat, khususnya berat badan janin; bila nilai tetap
dapat dilahirkan pervaginam, jika nilai lebih dari 5 dilahirkan pervaginam.
ALARM memberikan kriteria seleksi untuk partus pervaginam yaitu jenis letak sungsang
adalah frank atau bokong komplit, kepala fetus tidak hiperekstensi dan taksiran berat janin
2500-3600 gram serta tindakan augmentasi dan induksi persalinan diperbolehkan pada janin
letak sungsang.
Prinsip Dasar Persalinan Sungsang
Persalinan pervaginam :
1. Persalinan spontan; janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Cara ini
disebut Bracht.
2. Manual aid (partial breech extraction); janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan
kekuatan ibu dan sebagian lagi dengan tenaga penolong.
3. Ektraksi sungsang (total breech extraction); janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai
tenaga penolong.
4. Persalinan perabdominan (sectio caesaria).
1. Persalinan sungsang secara spontan
Prosedurnya yaitu:
Tahap lambat : mulai lahirnya bokong sampai pusar merupakan fase yang tidak
berbahaya.
Tahap cepat : dari lahirnya pusar sampai mulut, pada fase ini kepala janin masuk PAP,
sehingga kemungkinan tali pusat terjepit.
Tahap lama : lahirnya mulut sampai seluruh bagian kepala, kepala keluar dari ruangan
yang bertekanan tinggi (uterus) ke dunia luar yang tekanannya lebih rendah sehingga kepala
harus dilahirkan perlahan-lahan untuk menghindari pendarahan intrakranial (adanya
tentorium cerebellum).