Dokumen tersebut membahas tentang teorema faktor dan akar-akar rasional dari persamaan sukubanyak. Teorema faktor menyatakan hubungan antara faktor sukubanyak dengan nilai nol persamaannya, sedangkan akar-akar rasional adalah faktor-faktor bulat dari koefisien paling besar. Dokumen ini juga menjelaskan cara menentukan jumlah dan hasil kali akar-akar suatu persamaan.
Soal latihan ujian mencakup materi persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat, termasuk menentukan himpunan penyelesaian dan jenis akar persamaan kuadrat, nilai m agar persamaan kuadrat mempunyai akar kembar, rumus persamaan kuadrat berdasarkan akar-akarnya, nilai m agar fungsi kuadrat definit positif, koordinat titik puncak dan rumus fungsi berdasarkan dua titik, serta waktu bola mencapai ketinggian
Modul ini membahas tentang persamaan parabola, meliputi persamaan parabola dengan puncak (0,0) dan puncak (a,b), bentuk umum persamaan parabola, serta garis singgung parabola. Modul ini memberikan contoh-contoh soal dan penyelesaiannya untuk memahami konsep-konsep tersebut.
Turunan fungsi kompleks dapat didefinisikan sebagai limit rasio perbedaan antara nilai fungsi dengan nilai fungsi di titik tersebut dibagi perbedaan antara variabel kompleks dengan titik tersebut ketika perbedaan variabel kompleks mendekati nol. Turunan dapat dihitung secara langsung menggunakan definisi atau menggunakan teknik turunan seperti aturan produk dan aturan rantai.
Dokumen tersebut membahas tentang grup permutasi. Grup permutasi adalah himpunan permutasi-permutasi dari suatu himpunan yang membentuk sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi grup permutasi, sifat-sifatnya, cycle dan orbit dalam grup permutasi, serta beberapa teorema yang berkaitan dengan grup permutasi seperti teorema produk disjoint cycles dan order suatu permutasi.
Dokumen tersebut membahas relasi rekurensi, yang merupakan persamaan yang menghubungkan suatu fungsi numerik dengan dirinya sendiri atau fungsi sebelumnya. Relasi rekurensi dapat berupa linier atau non-linier, homogen atau non-homogen, dan metode penyelesaiannya bergantung pada akar karakteristik dari persamaan terkait. Contoh relasi rekurensi dan cara penyelesaiannya juga diberikan.
Soal latihan ujian mencakup materi persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat, termasuk menentukan himpunan penyelesaian dan jenis akar persamaan kuadrat, nilai m agar persamaan kuadrat mempunyai akar kembar, rumus persamaan kuadrat berdasarkan akar-akarnya, nilai m agar fungsi kuadrat definit positif, koordinat titik puncak dan rumus fungsi berdasarkan dua titik, serta waktu bola mencapai ketinggian
Modul ini membahas tentang persamaan parabola, meliputi persamaan parabola dengan puncak (0,0) dan puncak (a,b), bentuk umum persamaan parabola, serta garis singgung parabola. Modul ini memberikan contoh-contoh soal dan penyelesaiannya untuk memahami konsep-konsep tersebut.
Turunan fungsi kompleks dapat didefinisikan sebagai limit rasio perbedaan antara nilai fungsi dengan nilai fungsi di titik tersebut dibagi perbedaan antara variabel kompleks dengan titik tersebut ketika perbedaan variabel kompleks mendekati nol. Turunan dapat dihitung secara langsung menggunakan definisi atau menggunakan teknik turunan seperti aturan produk dan aturan rantai.
Dokumen tersebut membahas tentang grup permutasi. Grup permutasi adalah himpunan permutasi-permutasi dari suatu himpunan yang membentuk sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi grup permutasi, sifat-sifatnya, cycle dan orbit dalam grup permutasi, serta beberapa teorema yang berkaitan dengan grup permutasi seperti teorema produk disjoint cycles dan order suatu permutasi.
Dokumen tersebut membahas relasi rekurensi, yang merupakan persamaan yang menghubungkan suatu fungsi numerik dengan dirinya sendiri atau fungsi sebelumnya. Relasi rekurensi dapat berupa linier atau non-linier, homogen atau non-homogen, dan metode penyelesaiannya bergantung pada akar karakteristik dari persamaan terkait. Contoh relasi rekurensi dan cara penyelesaiannya juga diberikan.
Ringkuman dari dokumen tersebut adalah:
1. Definisi ring polinomial atas suatu ring komutatif R adalah himpunan semua ekspresi polinomial dengan koefisien dari R.
2. Jika R adalah ring, maka himpunan ring polinomial R[x] dengan operasi penjumlahan dan perkalian polinomial adalah ring.
3. Jika D adalah daerah integral, maka ring polinomial D[x] juga merupakan daerah integral.
1. Ring faktor adalah ring yang terbentuk dari ideal suatu ring R, ditandai R/S. Operasinya mempertahankan struktur ring asli.
2. Homomorfisma ring adalah pemetaan yang melestarikan operasi penjumlahan dan perkalian ring. Contohnya pemetaan identitas antara bilangan bulat dan riil.
This document contains exercises and solutions related to monotone sequences, convergent subsequences, and the Bolzano-Weierstrass theorem from an introduction to real analysis course. It includes 4 problems examining properties of specific sequences, showing whether they are bounded/monotone and finding their limits, as well as examples of an unbounded sequence with a convergent subsequence and sequences that diverge. The solutions provide detailed proofs of the properties of each sequence using induction and algebraic manipulations.
Dokumen tersebut membahas tentang turunan dan rumus-rumus dasar turunan. Terdapat penjelasan tentang definisi turunan, rumus turunan untuk fungsi bilangan real, dan contoh soal beserta pembahasannya untuk mempelajari konsep turunan.
Persamaan eksponen adalah persamaan yang memuat variabel pada bilangan pokok atau pangkatnya. Terdapat beberapa sifat yang berlaku pada persamaan eksponen seperti penjumlahan dan pengurangan pangkat, perkalian dan pembagian bilangan berpangkat, serta penentuan himpunan penyelesaian berdasarkan bentuk persamaan eksponen tertentu.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip inklusi-eksklusi dalam menghitung banyaknya obyek yang memenuhi beberapa sifat tertentu.
2. Bentuk umum prinsip inklusi-eksklusi ditulis sebagai rumus yang menghitung jumlah obyek tanpa sifat tertentu berdasarkan jumlah obyek dengan berbagai kombinasi sifat.
3. Beberapa contoh penerapan prinsip inklusi-eksklusi untuk
1. Volume terbesar kotak terbuka yang dibuat dari kertas karton berukuran 24 cm x 24 cm dengan memotong pojoknya adalah 1024 cm^3 dengan ukuran potongan 12 cm x 12 cm.
2. Ukuran penampang tegak talang air yang dihasilkan dari pelat seng lebar 50 cm dengan melipat kedua sisinya adalah panjang 15 cm dan lebar 7,5 cm untuk mendapatkan luas penampang maksimum.
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
1. Barisan (xn) terbatas dan monoton turun. Limitnya adalah 2.
2. Barisan (xn) terbatas antara 0 dan 1/2 dan monoton naik. Limitnya adalah 1/2.
3. Barisan (xn) terbatas dibawah oleh √a dan monoton turun. Limitnya adalah √a.
1. Teknik integral parsial digunakan untuk mengintegralkan fungsi produk dengan menggunakan rumus integral u dv = uv - ∫v du. Rumus ini berguna bila integral ruas kanan menghasilkan konstanta.
2. Terdapat beberapa teknik untuk mengintegralkan fungsi trigonometri, yaitu dengan menggunakan identitas trigonometri, membentuk fungsi menjadi jumlah deret trigonometri, dan substitusi variabel.
3. Integral fungsi rasional d
Ringkuman dari dokumen tersebut adalah:
1. Definisi ring polinomial atas suatu ring komutatif R adalah himpunan semua ekspresi polinomial dengan koefisien dari R.
2. Jika R adalah ring, maka himpunan ring polinomial R[x] dengan operasi penjumlahan dan perkalian polinomial adalah ring.
3. Jika D adalah daerah integral, maka ring polinomial D[x] juga merupakan daerah integral.
1. Ring faktor adalah ring yang terbentuk dari ideal suatu ring R, ditandai R/S. Operasinya mempertahankan struktur ring asli.
2. Homomorfisma ring adalah pemetaan yang melestarikan operasi penjumlahan dan perkalian ring. Contohnya pemetaan identitas antara bilangan bulat dan riil.
This document contains exercises and solutions related to monotone sequences, convergent subsequences, and the Bolzano-Weierstrass theorem from an introduction to real analysis course. It includes 4 problems examining properties of specific sequences, showing whether they are bounded/monotone and finding their limits, as well as examples of an unbounded sequence with a convergent subsequence and sequences that diverge. The solutions provide detailed proofs of the properties of each sequence using induction and algebraic manipulations.
Dokumen tersebut membahas tentang turunan dan rumus-rumus dasar turunan. Terdapat penjelasan tentang definisi turunan, rumus turunan untuk fungsi bilangan real, dan contoh soal beserta pembahasannya untuk mempelajari konsep turunan.
Persamaan eksponen adalah persamaan yang memuat variabel pada bilangan pokok atau pangkatnya. Terdapat beberapa sifat yang berlaku pada persamaan eksponen seperti penjumlahan dan pengurangan pangkat, perkalian dan pembagian bilangan berpangkat, serta penentuan himpunan penyelesaian berdasarkan bentuk persamaan eksponen tertentu.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip inklusi-eksklusi dalam menghitung banyaknya obyek yang memenuhi beberapa sifat tertentu.
2. Bentuk umum prinsip inklusi-eksklusi ditulis sebagai rumus yang menghitung jumlah obyek tanpa sifat tertentu berdasarkan jumlah obyek dengan berbagai kombinasi sifat.
3. Beberapa contoh penerapan prinsip inklusi-eksklusi untuk
1. Volume terbesar kotak terbuka yang dibuat dari kertas karton berukuran 24 cm x 24 cm dengan memotong pojoknya adalah 1024 cm^3 dengan ukuran potongan 12 cm x 12 cm.
2. Ukuran penampang tegak talang air yang dihasilkan dari pelat seng lebar 50 cm dengan melipat kedua sisinya adalah panjang 15 cm dan lebar 7,5 cm untuk mendapatkan luas penampang maksimum.
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
1. Barisan (xn) terbatas dan monoton turun. Limitnya adalah 2.
2. Barisan (xn) terbatas antara 0 dan 1/2 dan monoton naik. Limitnya adalah 1/2.
3. Barisan (xn) terbatas dibawah oleh √a dan monoton turun. Limitnya adalah √a.
1. Teknik integral parsial digunakan untuk mengintegralkan fungsi produk dengan menggunakan rumus integral u dv = uv - ∫v du. Rumus ini berguna bila integral ruas kanan menghasilkan konstanta.
2. Terdapat beberapa teknik untuk mengintegralkan fungsi trigonometri, yaitu dengan menggunakan identitas trigonometri, membentuk fungsi menjadi jumlah deret trigonometri, dan substitusi variabel.
3. Integral fungsi rasional d
Dokumen tersebut membahas tentang polinomial dan operasi-operasi dasarnya, termasuk pembagian sukubanyak, teorema sisa, dan teorema faktor. Secara khusus, dibahas tentang algoritma pembagian sukubanyak, penentuan derajat hasil bagi dan sisa, serta penggunaan teorema untuk menentukan hasil bagi, sisa, dan akar-akar suatu persamaan polinomial.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang teorema faktor dan contoh-contoh penerapannya dalam menentukan faktor-faktor suku banyak; (2) Metode yang digunakan adalah substitusi nilai dan pembagian horner; (3) Contoh-contoh soal meliputi menentukan faktor suku banyak, menghitung koefisien, dan menyelesaikan persamaan untuk menentukan nilai
Suku banyak adalah bentuk aljabar yang mengandung variabel berpangkat. Suku banyak dalam x berderajat n dan memiliki bentuk umum anxn + an-1xn-1 + ... + a1x + a0, dengan syarat n adalah bilangan bulat dan an ≠ 0.
Polinomial adalah suatu bentuk matematika yang memuat variable berpangkat. Dokumen ini membahas operasi aljabar pada polinomial seperti penjumlahan, pengurangan, kesamaan, dan identitas nilai suku banyak, serta cara memecahkan persamaan suku banyak melalui pembagian polinomial dan metode faktorisasi.
Dalam modul ini, kita mempelajari :
Algoritma pembagian sukubanyak.
Derajat sukubanyak hasil bagi dan sisa pembagian dalam algoritma pembagian.
Sisa pembagian suku-banyak oleh bentuk linear dan kuadrat dengan teorema sisa.
Faktor linear dari suku-banyak dengan teorema faktor.
Persamaan suku-banyak dengan menggunakan teorema faktor.
Dokumen tersebut membahas tentang suku banyak dan teorema sisa. Suku banyak adalah bentuk aljabar polinom yang terdiri dari koefisien dan variabel. Teorema sisa menyatakan bahwa hasil bagi suku banyak oleh suatu pembagi akan sama dengan nilai sisa pembagian pada nilai pembagi tersebut.
Polynomials SMA Global Prestasi (Dwito, Kevin, So Yuan XI SC-1)SoYuan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan operasi-operasi dasar pada polinomial seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, serta teorema-teorema terkait seperti teorema faktor dan teorema Vieta."
6. Cara lain untuk menunjukan
(x + 1) adalah faktor dari
x3 + 4x2 + 2x – 1 adalah dengan
pembagian horner:
1
4 2 -1 koefisien
-1
Suku banyak +
6
-1
3
-3
-1
10
P(-1) = 0
berarti (x + 1)
artinya dikali (-1) faktornya
7. Contoh 2:
Tentukan faktor-faktor dari
P(x) = 2x3 – x2 – 7x + 6
Jawab:
Misalkan faktornya (x – k), maka
nilai k yang mungkin adalah
pembagi bulat dari 6, yaitu
7
8. pembagi bulat dari 6 ada 8
yaitu: ±1, ±2, ±3, dan ±6.
Nilai-nilai k itu kita substitusikan
ke P(x), misalnya k = 1
diperoleh:
P(1) = 2.13 – 1.12 – 7.1 + 6
8
= 2 – 1 – 7 + 6
= 0
9. Oleh karena P(1) = 0, maka
(x – 1) adalah salah satu faktor
dari P(x) = 2x3 – x2 -7x + 6
Untuk mencari faktor yang lain,
kita tentukan hasil bagi P(x)
oleh (x – 1) dengan
pembagian horner:
9
10. 10
Koefisien sukubanyak
P(x) = 2x3 – x2 – 7x + 6
adalah
2 -1 -7 6
k = 1
+
2
0
Koefisien hasil bagi
2
1
1
-6
-6
Hasil baginya: H(x) = 2x2 + x - 6
11. Karena hasil baginya adalah
H(x) = 2x2 + x – 6 = (2x – 3)(x + 2)
dengan demikian
2x3 – x – 7x + 6 = (x – 1)(2x2 + x – 6)
2x3 – x – 7x + 6 = (x – 1)(2x – 3)(x + 2)
Jadi faktor-faktornya adalah
(x – 1), (2x – 3 ) dan (x + 2)
11
12. Contoh 3:
Diketahui (x – 2) adalah faktor
P(x) = 2x3 + x2 + ax - 6.
Salah satu faktor yang lainnya
adalah…. a. x + 3
12
b. x – 3
c. x – 1
d. 2x – 3
e. 2x + 3
13. Jawab:
Kita tentukan terlebih dahulu
koefisien x2 yaitu a = ?
Jika (x – 2) faktornya P(x) maka
13
P(2) = 0
Þ 2.23 + 22 + 2a - 6 = 0
16 + 4 + 2a - 6 = 0
2a + 14 = 0
2a = -14 Þ a = -7
14. P(x) = 2x3 + x2 - 7x - 6
berarti koefisien P(x) adalah
14
2 1 -7 -6
k = 2
+
2
0
Koefisien hasil bagi
4
5
10
3
6
Hasil baginya: H(x) = 2x2 + 5x + 3
= (2x + 3)(x + 1)
Jadi faktor yang lain adalah 2x + 3
15. Contoh 4:
Sukubanyak f(x) = x3 - ax2 + bx – 2
mempunyai faktor (x – 1). Jika dibagi
oleh (x + 2) bersisa -36, maka nilai
a + b adalah….
a. 5 b. 6 c. 7 d.8 e.9
15
18. Persamaan (1): -a + b = 1
Persamaan (2): 2a + b = 13
-3a = -12
18
a = 4
b = 1 + 4 = 5
Jadi nilai a + b = 4 + 5 = 9
19. Akar-akar Rasional
Persamaan Sukubanyak
Salah satu penggunaan teorema
faktor adalah mencari akar-akar
sebuah persamaan sukubanyak,
karena ada hubungan antara
faktor dengan akar-akar
persamaan sukubanyak
19
20. Jika P(x) adalah sukubanyak;
(x – k) merupakan faktor dari P(x)
jika dan hanya jika k akar dari
persamaan P(k) = 0
k disebut akar atau nilai nol
dari persamaan sukubanyak:
20
P(x) = 0
21. Teorema Akar-akar Rasional
0
21
Jika
P(x) =anxn + an-1xn-1 + …+ a1x + ao
dan
(x – k) merupakan faktor dari P(x)
maka
n
bulat dari a
bulat dari a
faktor
faktor
k =
22. Contoh 1:
Tunjukan -3 adalah salah satu
akar dari x3 – 7x + 6. Kemudian
tentukan akar-akar yang lain.
Jawab:
Untuk menunjukan -3 akar dari
P(x), cukup kita tunjukan bahwa
P(-3) = 0
22
23. 23
P(x) = x3 – 7x + 6.
P(-3) = (-3)3 – 7(-3) + 6
= -27 + 21 + 6
= 0
Oleh karena P(-3) = 0,
maka -3 adalah akar dari
Persamaan P(x) = x3 – 7x + 6 = 0
24. 24
Untuk menentukan
akar-akar yang lain,
kita tentukan terlebih dahulu
hasil bagi
P(x) = x3 – 7x + 6 dengan x + 3
dengan pembagian Horner
sebagai berikut
25. P(x) = x3 – 7x + 6
berarti koefisien P(x) adalah
25
1 0 -7 6
k = -3
+
Hasil baginya: H(x) = x2 – 3x + 2
=(x – 1)(x – 2)
1
-3
- 3
9
2
-6
0
Koefisien hasil bagi
26. Hasil baginya: H(x) = x2 – 3x + 2
= (x – 1)(x – 2)
sehingga persamaan sukubanyak
tsb dapat ditulis menjadi
(x + 3)(x – 1)(x – 2) = 0.
Jadi akar-akar yang lain
adalah x = 1 dan x = 2
26
27. Contoh 2:
Banyaknya akar-akar rasional
dari persamaan x4 – 3x2 + 2 = 0
adalah….
a. 4 b. 3 c. 2 d.1 e.o
27
28. Jawab:
Karena persamaan sukubanyak
berderajat 4, maka akar-akar
rasionalnya paling banyak ada 4
yaitu faktor-faktor bulat dari 2.
Faktor-faktor bulat dari 2 adalah
1, -1, 2 dan -2
28
29. Dari 4 kemungkinan yang akan
menjadi akar-akar rasional
persamaan sukubanyak tsb,
kita coba nilai 1
Koefisien x4 – 3x2 + 6 = 0
adalah 1, 0, -3, 0, dan 6
29
30. +
30
1 0 -3 0 2
k = 1
1
1
1
1
-2
-2
- 2 0
-2
Ternyata P(1) = 0, berarti
1 adalah akar rasionalnya,
Selanjutnya kita coba -1.
Koefisien hasil bagi: 1,1,-2, dan -2
31. 31
1 1 -2 -2
k = -1
+
1
-1
0
0
-2
2
0
Ternyata P(-1) = 0, berarti
-1 adalah akar rasionalnya,
Sehingga:
(x – 1)(x + 1)(x2 – 2) = 0
32. (x – 1)(x + 1)(x2 – 2) = 0
(x2 – 2) difaktorkan lagi menjadi
(x - √2)(x + √2) = 0
Berarti akar yang lain: √2 dan -√2,
tapi bukan bilangan rasional.
Jadi akar-akar rasionalnya hanya
ada 2 yaitu 1 dan -1.
32
34. c
34
Jika akar-akar
Persamaan Sukubanyak:
ax3 + bx2 + cx + d = 0
adalah x1, x2, dan x3 maka
x1 + x2 + x3 =
-b
x1.x2 + x1.x3 + x2.x3 =
x1.x2.x3 =
a
a
-d
a
35. Contoh 1:
Jumlah akar-akar persamaan
x3 – 3x2 + 2 = 0 adalah….
Jawab:
a = 1, b = -3, c = 0, d = 2
x1 + x2 + x3 =
35
=
-b
a
-- 3 = 3
1
36. Contoh 2:
Hasilkali akar-akar persamaan
2x3 – x2 + 5x – 8 = 0 adalah….
Jawab:
a = 2, b = -1, c = 5, d = -8
x1.x2.x3 =
36
=
-d
a
-- 8 = 4
2
37. Contoh 3:
Salah satu akar persamaan
x3 + px2 – 3x – 10 = 0 adalah -2
Jumlah akar-akar persamaan
tersebut adalah….
37