Sistem integumen terdiri atas kulit dan derivat kulit seperti rambut, kuku, dan kelenjar. Kulit merupakan organ terbesar dan penting untuk melindungi tubuh serta mengatur suhu dan sensasi. Kulit terdiri atas epidermis dan dermis, dengan fungsi masing-masing untuk pelindungan dan penerimaan sensasi. Kulit juga menghasilkan berbagai derivat seperti folikel rambut, kelenjar minyak dan keringat, serta kuku.
Filum Echinodermata adalah filum hewan laut berkulit duri yang dapat ditemukan di berbagai kedalaman laut. Hewan ini memiliki tubuh beragam bentuk seperti bintang, tumbuhan, bunga, ular, dan lainnya. Echinodermata terbagi menjadi lima kelas berdasarkan bentuk tubuhnya.
This document discusses the different types of plant tissues, their functions, and characteristics. It begins by introducing the topic of plant tissues and noting that the class will discuss meristematic tissues, embryonic tissues, mature tissues, epidermal tissues, parenchyma tissues, supporting tissues, and vascular tissues. It then proceeds to define each type of tissue in more detail, describing their components, roles, and specializations. Videos and additional resources are also referenced to reinforce the lesson.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi reptil. Terdapat tiga kelas reptil utama yaitu kura-kura, kadal, dan buaya. Dokumen menjelaskan ciri-ciri morfologi masing-masing kelas tersebut seperti struktur tubuh, sistem skeleton, ekstremitas, mata, mulut, dan kloaka. Hal ini berguna untuk melatih kemampuan mengidentifikasi jenis reptil menggunakan kunci identifikasi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kelompok V yang terdiri dari 5 orang siswa dan ciri-ciri umum burung (aves). Aves memiliki kemampuan terbang dengan sayap dan bulu, serta berbagai adaptasi seperti paruh dan kaki yang bervariasi untuk mendukung gaya hidupnya.
Jaringan ikat terdiri dari sel-sel dan serat yang menghubungkan sel-sel. Terdapat dua jenis jaringan ikat, yaitu bentuk amorfus dan fibrosa. Jaringan ikat memiliki berbagai fungsi seperti membentuk sel darah, memakan bakteri, membentuk antibodi, mencegah pembekuan darah, dan melindungi organ tubuh. Komponen penting jaringan ikat adalah matriks dan sel-sel ikat seperti fibroblas, makrofag, dan sel mast.
Sistem integumen terdiri atas kulit dan derivat kulit seperti rambut, kuku, dan kelenjar. Kulit merupakan organ terbesar dan penting untuk melindungi tubuh serta mengatur suhu dan sensasi. Kulit terdiri atas epidermis dan dermis, dengan fungsi masing-masing untuk pelindungan dan penerimaan sensasi. Kulit juga menghasilkan berbagai derivat seperti folikel rambut, kelenjar minyak dan keringat, serta kuku.
Filum Echinodermata adalah filum hewan laut berkulit duri yang dapat ditemukan di berbagai kedalaman laut. Hewan ini memiliki tubuh beragam bentuk seperti bintang, tumbuhan, bunga, ular, dan lainnya. Echinodermata terbagi menjadi lima kelas berdasarkan bentuk tubuhnya.
This document discusses the different types of plant tissues, their functions, and characteristics. It begins by introducing the topic of plant tissues and noting that the class will discuss meristematic tissues, embryonic tissues, mature tissues, epidermal tissues, parenchyma tissues, supporting tissues, and vascular tissues. It then proceeds to define each type of tissue in more detail, describing their components, roles, and specializations. Videos and additional resources are also referenced to reinforce the lesson.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi reptil. Terdapat tiga kelas reptil utama yaitu kura-kura, kadal, dan buaya. Dokumen menjelaskan ciri-ciri morfologi masing-masing kelas tersebut seperti struktur tubuh, sistem skeleton, ekstremitas, mata, mulut, dan kloaka. Hal ini berguna untuk melatih kemampuan mengidentifikasi jenis reptil menggunakan kunci identifikasi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kelompok V yang terdiri dari 5 orang siswa dan ciri-ciri umum burung (aves). Aves memiliki kemampuan terbang dengan sayap dan bulu, serta berbagai adaptasi seperti paruh dan kaki yang bervariasi untuk mendukung gaya hidupnya.
Jaringan ikat terdiri dari sel-sel dan serat yang menghubungkan sel-sel. Terdapat dua jenis jaringan ikat, yaitu bentuk amorfus dan fibrosa. Jaringan ikat memiliki berbagai fungsi seperti membentuk sel darah, memakan bakteri, membentuk antibodi, mencegah pembekuan darah, dan melindungi organ tubuh. Komponen penting jaringan ikat adalah matriks dan sel-sel ikat seperti fibroblas, makrofag, dan sel mast.
Dokumen ini membahas tentang sel dan jaringan. Terdapat penjelasan tentang struktur dan komponen utama sel seperti membran sel, sitoplasma, inti sel, organel-organel seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan lainnya. Juga dijelaskan tentang sistem fungsional sel seperti difusi, transport aktif, endositosis. Kemudian dibahas tentang pembelahan sel dan jenis-jenisnya. Terakhir membahas tentang jaringan dan jenis-
Sel merupakan unit terkecil dari mahluk hidup yang berarti sel mampu atau dapat tetap hidup tanpa kehadiran sel lain. Sel merupakan struktur terkecil yang mampu melakukan pertumbuhan dan reproduksi. Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik.
[Ringkasan]
Buku teks ini membahas lima kegiatan pembelajaran tentang reproduksi hewan, yaitu organ reproduksi, siklus reproduksi, hormon reproduksi, penampungan semen, dan penanganan semen. Tujuannya agar siswa dapat menjelaskan dan memahami proses reproduksi hewan serta dapat melakukan penampungan dan penanganan semen hewan. Materi ini mencakup anatomi, fisiologi, dan tata cara reproduksi beberapa jenis hewan seperti sapi, ayam,
Kelompok Chelicerata terdiri dari tiga kelas utama, yaitu Arachnida, Merostomata, dan Pycnogonida. Arachnida meliputi berbagai jenis laba-laba dan kalajengking. Merostomata dikenal sebagai mimi atau "kuda laut". Pycnogonida adalah laba-laba laut.
Ektoparasit adalah parasit yang hidup di permukaan tubuh inangnya. Kutu dan tungau merupakan contoh ektoparasit yang sering menyerang unggas. Kutu hidup dengan menghisap darah, sedangkan tungau aktif di malam hari. Pengendalian ektoparasit dapat dilakukan dengan mengontrol lingkungan dan memperhatikan faktor internal ternak.
Dokumen tersebut membahas tentang pencernaan protein di sistem pencernaan manusia, mulai dari lambung hingga penyerapan di usus halus. Protein dicerna menjadi asam amino, dipeptida, dan tripeptida oleh enzim pepsin di lambung dan tripsin, kimotripsin, elastase di usus halus. Hasil pencernaan kemudian diserap dan diangkut ke seluruh tubuh.
Dokumen tersebut merangkum tentang plasmid pada mikroba. Plasmid adalah DNA ekstrakromosomal yang dapat mereplikasi secara mandiri dan diwariskan secara stabil. Plasmid hanya dimiliki organisme prokariot dan memiliki peran penting seperti membawa gen virulensi dan resistensi antibiotik serta digunakan sebagai vektor dalam rekayasa genetika.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang unggas, termasuk definisi unggas, jenis-jenis unggas yang dapat diternak untuk manfaat manusia seperti daging, telur, dan bulu, serta klasifikasi taksonomi unggas berdasarkan ordo dan jenis.
Udang memiliki berbagai organ indera termasuk chemoreseptor yang berfungsi untuk mendeteksi makanan. Chemoreseptor utama udang terdapat pada antenula dan memiliki rambut-rambut halus yang peka terhadap zat kimia dalam lingkungan. Chemoreseptor memungkinkan udang menemukan sumber makanan dengan sensitivitas tinggi meskipun dari jarak jauh.
Dokumen ini membahas tentang sel dan jaringan. Terdapat penjelasan tentang struktur dan komponen utama sel seperti membran sel, sitoplasma, inti sel, organel-organel seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan lainnya. Juga dijelaskan tentang sistem fungsional sel seperti difusi, transport aktif, endositosis. Kemudian dibahas tentang pembelahan sel dan jenis-jenisnya. Terakhir membahas tentang jaringan dan jenis-
Sel merupakan unit terkecil dari mahluk hidup yang berarti sel mampu atau dapat tetap hidup tanpa kehadiran sel lain. Sel merupakan struktur terkecil yang mampu melakukan pertumbuhan dan reproduksi. Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik.
[Ringkasan]
Buku teks ini membahas lima kegiatan pembelajaran tentang reproduksi hewan, yaitu organ reproduksi, siklus reproduksi, hormon reproduksi, penampungan semen, dan penanganan semen. Tujuannya agar siswa dapat menjelaskan dan memahami proses reproduksi hewan serta dapat melakukan penampungan dan penanganan semen hewan. Materi ini mencakup anatomi, fisiologi, dan tata cara reproduksi beberapa jenis hewan seperti sapi, ayam,
Kelompok Chelicerata terdiri dari tiga kelas utama, yaitu Arachnida, Merostomata, dan Pycnogonida. Arachnida meliputi berbagai jenis laba-laba dan kalajengking. Merostomata dikenal sebagai mimi atau "kuda laut". Pycnogonida adalah laba-laba laut.
Ektoparasit adalah parasit yang hidup di permukaan tubuh inangnya. Kutu dan tungau merupakan contoh ektoparasit yang sering menyerang unggas. Kutu hidup dengan menghisap darah, sedangkan tungau aktif di malam hari. Pengendalian ektoparasit dapat dilakukan dengan mengontrol lingkungan dan memperhatikan faktor internal ternak.
Dokumen tersebut membahas tentang pencernaan protein di sistem pencernaan manusia, mulai dari lambung hingga penyerapan di usus halus. Protein dicerna menjadi asam amino, dipeptida, dan tripeptida oleh enzim pepsin di lambung dan tripsin, kimotripsin, elastase di usus halus. Hasil pencernaan kemudian diserap dan diangkut ke seluruh tubuh.
Dokumen tersebut merangkum tentang plasmid pada mikroba. Plasmid adalah DNA ekstrakromosomal yang dapat mereplikasi secara mandiri dan diwariskan secara stabil. Plasmid hanya dimiliki organisme prokariot dan memiliki peran penting seperti membawa gen virulensi dan resistensi antibiotik serta digunakan sebagai vektor dalam rekayasa genetika.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang unggas, termasuk definisi unggas, jenis-jenis unggas yang dapat diternak untuk manfaat manusia seperti daging, telur, dan bulu, serta klasifikasi taksonomi unggas berdasarkan ordo dan jenis.
Udang memiliki berbagai organ indera termasuk chemoreseptor yang berfungsi untuk mendeteksi makanan. Chemoreseptor utama udang terdapat pada antenula dan memiliki rambut-rambut halus yang peka terhadap zat kimia dalam lingkungan. Chemoreseptor memungkinkan udang menemukan sumber makanan dengan sensitivitas tinggi meskipun dari jarak jauh.
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutan. Epidermis berfungsi sebagai pelindung, dermis mengandung pembuluh darah dan jaringan ikat, sedangkan subkutan berisi jaringan lemak. Kulit juga mengandung kelenjar keringat dan sebasea yang berperan dalam thermoregulasi dan melindungi kulit. Warna kulit dipengaruhi oleh produksi melanin, darah, dan karoten. Struktur rambut dan
Kulit adalah lapisan luar yang melindungi tubuh dan terdiri dari epidermis, dermis, dan hipodermis. Epidermis terdiri dari beberapa lapisan sel yang melindungi tubuh, dermis berisi jaringan pengikat dan otot yang memberikan elastisitas, sedangkan hipodermis berisi jaringan lemak. Kulit memiliki fungsi seperti termoregulasi, proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, dan produksi vitamin D.
1. Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutan. Epidermis berisi sel-sel mati yang melindungi tubuh, sementara dermis berisi pembuluh darah, otot, dan kelenjar. Subkutan berisi jaringan lemak.
2. Kulit memiliki fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, termoregulasi, dan pembentukan vitamin D. Fungsi proteksi dilakukan oleh lapisan epidermis dan pigmen, sementara ekskresi dilak
Dokumen tersebut membahas tentang biopsikologi kulit, termasuk fungsi, bagian-bagian, jenis, dan penyakit kulit. Kulit berfungsi untuk melindungi tubuh, sebagai indra peraba, alat eksresi, pengatur suhu tubuh, dan tempat pembuatan vitamin D. Kulit terdiri atas epidermis, dermis, dan hipodermis, serta memiliki berbagai jenis seperti kulit normal, berminyak, kering, dan sensitif. Beberapa
Sistem integumen terdiri atas kulit, rambut, dan kelenjar yang melindungi tubuh, mencegah dehidrasi, mensintesis vitamin D, dan mengatur suhu tubuh. Kulit terdiri atas epidermis, dermis, dan hipodermis, masing-masing memiliki fungsi penting seperti perlindungan, ekskresi, dan pengaturan suhu. Kelenjar keringat dan sebum dalam dermis membantu menjaga homeostasis tubuh.
Sistem ekskresi pada kulit manusia terdiri dari kelenjar keringat, pori-pori, dan lapisan epidermis dan dermis. Kulit berperan sebagai alat ekskresi, pelindung tubuh, tempat indra peraba, dan pengatur suhu tubuh. Proses ekskresi keringat dikontrol oleh hipotalamus dan terjadi melalui kelenjar keringat, pembuluh darah, dan pori-pori.
MEKANISME PENGELUARAN KERINGAT
Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (otak). Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika hipotalamus mendapat rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.
Sistem koordinasi terdiri atas reseptor, konduktor, dan efektor yang bekerja bersama untuk mengatur dan mengendalikan kerja sistem organ tubuh. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), sistem saraf tepi, dan sistem hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Ketiga sistem ini bekerja sama untuk menjaga homeostasis tubuh.
1. Dokumen tersebut menjelaskan beberapa bagian utama mata dan fungsinya, termasuk kornea, iris, lensa, retina, saraf optik, dan mekanisme penglihatan normal.
2. Ada dua jenis kelainan penglihatan yaitu rabun jauh dan rabun dekat, yang dapat dikoreksi dengan lensa konvergen atau divergen.
3. Rabun jauh disebabkan oleh bola mata yang terlalu lonjong atau kornea yang terlal
The major organs of the integumentary system are the skin, hair, nails, and sweat glands. The integumentary system has three main functions: 1) acting as a protective barrier against harmful UV rays, bacteria, and injury; 2) maintaining a constant body temperature through shivering and sweating; 3) removing waste through sweat.
Sistem Integumen (Universitas Kuningan)Nursidiq 92
Dokumen tersebut membahas tentang sistem integumen vertebrata yang meliputi kulit dan derivatnya. Struktur kulit terdiri atas epidermis, dermis, dan hipodermis. Kulit berfungsi sebagai pelindung dan memiliki struktur yang berbeda pada ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Kulit juga mengandung pigmen, kelenjar, sisik, bulu, dan rambut.
Sistem integumen terdiri dari 3 lapisan utama: epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis mengandung sel-sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi jaringan ikat dan pembuluh darah, serta organ sensorik. Subkutis berisi jaringan lemak. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, persepsi, dan pengaturan suhu tubuh.
Organ permukaan tubuh utama manusia adalah kulit dan rambut. Kulit terdiri atas epidermis, dermis, dan hipodermis, sedangkan rambut terdiri atas medula, kortex, dan kutikula. Kulit dan rambut memiliki berbagai fungsi seperti melindungi tubuh, mengatur suhu dan kelembaban, serta menampilkan warna kulit dan rambut manusia.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi sistem integumen yang mencakup kulit, rambut, dan kuku. Kulit terdiri atas epidermis, dermis, dan subdermis, masing-masing memiliki struktur dan fungsi tertentu seperti perlindungan, regulasi suhu, dan absorpsi. Dokumen ini juga menjelaskan komponen pendukung kulit seperti rambut, kuku, kelenjar-kelenjar dan pembuluh darah di dalam dermis.
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis mengandung sel-sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh, dermis berisi jaringan ikat dan otot, sedangkan subkutis berisi jaringan lemak. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, dan pengaturan suhu tubuh.
Kulit adalah organ luar yang kompleks yang terdiri dari 3 lapisan utama (epidermis, dermis, subkutis) dan memiliki berbagai fungsi seperti perlindungan, regulasi suhu tubuh, dan persepsi. Kulit juga mengandung rambut, kuku, kelenjar keringat dan sebasea.
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi pembuluh darah, saraf, dan otot yang memberikan sensasi. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai cadangan energi. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, sensorik, dan pengaturan suhu tubuh.
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi pembuluh darah, saraf, dan otot yang memberikan sensasi. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai cadangan energi. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, sensorik, dan pengaturan suhu tubuh.
Makalah ini membahas tentang anatomi dan fisiologi kulit dan kelamin serta beberapa penyakit yang dapat menyerangnya seperti kusta. Juga dibahas mengenai definisi, etiologi, patofisiologi, pemeriksaan penunjang dan pengobatan dari penyakit-penyakit tersebut.
1. Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa stratum yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh.
2. Dermis berisi jaringan ikat, otot, dan saraf yang memberikan sensori dan elastisitas. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai penyangga.
3. Sistem integumen meliputi kulit, rambut, kuku, kelenjar, dan adneksa yang bersama-
Sistem integumen adalah sistem terbesar dan paling kompleks dalam tubuh manusia. Sistem ini meliputi kulit, rambut, kuku, dan gigi. Kulit berfungsi sebagai pelindung tubuh, penerima sensasi, pengatur suhu tubuh, dan memiliki fungsi metabolik dan ekskresi. Kulit terdiri atas epidermis dan dermis, sedangkan struktur kulit mencakup lapisan sel, jaringan serat, otot, dan pembuluh darah.
This document discusses pullet temperature, relative humidity, ventilation, air quality, lighting, feeding, water consumption, and chick processing such as beak trimming. It notes the ideal relative humidity range for pullets is 40-60% to prevent issues like mold growth or respiratory problems. Ventilation rates and air quality are also addressed. The document also examines signs of a hen's laying state, including comb size and softness, wattle elongation, pelvic bone separation, and vent size/color as indicators of production level.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen perkawinan pada ternak sapi potong di peternakan rakyat. Terdapat beberapa teknik perkawinan yang dibahas seperti perkawinan alam, inseminasi buatan dengan semen beku/cair, dan faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi reproduksi. Teknik perkawinan alam meliputi kandang individu, kelompok, mini rench, dan padang penggembalaan.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara ternak kambing dan domba, termasuk jenis dan karakteristik berbagai ras kambing dan domba baik lokal maupun asing. Secara khusus dijelaskan ciri khas beberapa ras populer seperti Boer, Merino, dan Peranakan Etawah serta kontribusi penting ternak kambing dan domba bagi peternakan di Indonesia.
Babi merupakan ternak yang paling efisien dalam pembentukan daging dan lemak tubuh dibandingkan ternak lain. Babi membutuhkan pakan lebih sedikit untuk membentuk daging dan memiliki tingkat prolifikasi yang tinggi dengan presentase karkas yang besar. Usaha peternakan babi juga membutuhkan modal yang relatif kecil. Terdapat berbagai bangsa babi lokal maupun asing yang diternakkan di Indonesia.
Carcass grade determines the quality and yield of meat from slaughtered livestock. For beef, yield grade is based on fat thickness, %KPH, hot carcass weight and ribeye area, with 1 being highest yield. Quality grade depends on marbling and maturity, with Prime having the most marbling. Lamb yield grade considers fat thickness and % kidney/pelvic fat while quality looks at maturity, flank streaking and conformation. Pork grades consider %yield of cuts and measures of length, backfat thickness and muscling. Carcass traits like fat depth and muscle area are used to determine grade.
The document discusses the nutritional content of various meats including lean beef, lamb, chicken, pork, and fish. It then provides information on common beef cattle breeds from around the world as well as their origins and characteristics. Some key beef breeds mentioned are Angus, Hereford, Shorthorn, Limousin, and Belgian Blue cattle. The document also briefly describes mutations in the myostatin gene that can result in double muscling as seen in Belgian Blue cattle.
Inseminasi buatan adalah deposisi semen ke dalam organ reproduksi betina dengan menggunakan alat. Tujuannya antara lain meningkatkan kualitas genetik keturunan, mencegah penyakit veneris, dan menghemat biaya pemeliharaan pejantan. Prosesnya meliputi seleksi pejantan, penampungan semen, evaluasi kualitas, pemrosesan, inseminasi, pencatatan, dan evaluasi keberhasilan. Pemrosesan semen mencakup pengenceran
1. Penetapan waktu kadaluwarsa pada makanan bergantung pada jenis dan kondisi penyimpanannya, serta daya simpan yang menunjukkan kisaran waktu produk masih bermutu baik sejak diproduksi hingga dikonsumsi.
2. Parameter penentuan waktu kadaluwarsa adalah tingkat ekonomi dan sosial untuk mengetahui apakah produk masih pantas dikonsumsi.
3. Ada tiga jenis penandaan waktu k
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan pemerintah nomor 69 tahun 1999 mengenai label dan iklan pangan. Peraturan tersebut mengatur ketentuan umum, label pangan, iklan pangan, pengawasan, ketentuan peralihan dan khusus, serta ketentuan penutup. Label pangan harus memuat informasi penting seperti nama produk, berat, tanggal kadaluarsa, dan kandungan gizi. Iklan pangan juga diatur untuk mencegah penyalahgunaan
This document discusses several events from January to June 2013 and lists various challenges encountered. In January, challenges included a broken projector, missing LCD display, and certification errors. From January to March, issues were some invalid emails, many empty Twitter accounts, unclear active status, and changed blog address. The timeline for activities was pushed back 3 weeks in March. In April, internal time management was lacking and there was insufficient communication between departments. Guest speakers presented in April and June.
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan kulit ternak sebagai bahan pangan, khususnya untuk membuat kerupuk rambak dan gelatin. Disebutkan proses pembuatan kerupuk rambak meliputi pencucian, perebusan, pengeringan, dan penggorengan kulit sapi, serta kandungan gizinya yang kaya protein dan mineral. Sedangkan gelatin diperoleh dari proses penyamakan kulit tanpa bulu dan digunakan dalam berbagai
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. I. DASAR TEKNOLOGI DAN KIMIA KULIT
II. TEKNIK PENYAMAKAN KULIT UNTUK PEDESAAN
III. DEFEK-DEFEK PADA KULIT MENTAH DAN KULIT SAMAK
JUDOAMIDJOJO
IV. THE CHEMISTRY AND TECHNOLOGY OF LEATHER
OFLAHERTY ET AL
V. SHARPHOUSE LEATHER TECHNICION HAND
BOOK
3. KULIT
HASIL SISA PEMOTONGAN TERNAK
Kadar air ± 65 %
Protein ± 33 %
Lemak ± 2,0 %
BISA DIGUNAKAN MEDIA M.O
RUSAK
PENGOLAHAN
FOOD NON FOOD
- Krupuk Rambak - Penyamakan
- Gelatin
4. KULIT FS melindungi tubuh faktor luar
exkresi sisa metabolisme
Berbeda = tergantung kemampuannya
sehingga tiap kulit ciri khas/karakteristik
dipengaruhi : jenis makan
bangsa Energi
iklim
Beda kulit Tropis vs Subtropis
Tropis Subtropis
• kulit tipis • tebal
• stratum korneum tebal • tipis
• rambut kaku dan pendek • lemas dan panjang
• warna rambut muda • gelap
• warna kulit gelap lateral & dorsal • muda/pucat
tapi kulitnya tipis
• folikel rambut/kelenjar tertanam dangkal • dalam/ kurang dari kecil
dengan sudut miring besar
• jaringan ikat pada corium agak longgar • longgar
5. SIFAT KULIT
1.SIFAT FISIK Kekuatan fisik
Keadaan fisik/struktur kulit
2.SIFAT KIMIA Komposisi kimia/kadar kimia dalam kulit
Kekuatan fisik terhadap pengaruh energi
- pengaruh thd kekuatan mekanik, kondisi E,
penyimpanan
kuantitatif : - kekuatan tarik
- kemuluran
- suhu kerut
- kekauan
Struktur kulit
•Kualitatif bentuk, warna, struktur, jaringan
•Kuantitatif fibril, serabut, ketebalan lapisan kulit
Sifat kimia : Protein fiber dan globular
KH, Lemak, Mineral
7. Leher
Badan
Punggung
Perut
Ekor
SIFAT MAKROKOPIS
- Bentuk kulit sesuai dengan bentuk hewan
- Komponen / bag. Berbeda
• buaya tanduk
• ular sisik
• burung lar
• kambing wol & lurus
• domba wol
Pembagian daerah kulit
A.CROUPON (BUTT)
- mutu terbaik
- 55 %
- susunan serat padat dan
merata
8. Sketsa bagian kulit.
A. DAERAH PIPI
B. DAERAH PUNDAK
C. DAERAH CROUPON
D. DAERAH BADAN
E. DAERAH PINGGUL
F. DAERAH PERUT
10. Pembagian daerah kulit
A. CROUPON (BUTT)
- mutu terbaik
- 55 %
- susunan serat padat dan merata
B. KEPALA dan LEHER
- lebih tebal (tertebal)
- hanya tenunan kolagen longgar
- 23 %
C. KAKI, PERUT dan EKOR
- disebut vlam
- susunan serat & ketebalan yang bervariasi
- perut lebih tipis dibanding kaki tebal & padat
- 22 %
19. I. Epidermis :
• Sel Ephitel Squamous complex
kepermukaan
• Berlapis bentuk pipih sel ephitel pipih
keluar
• Lapis tanduk pelindung hewan/ternak
• Protein keratin
•Struktur seluler berkembang membentuk sel baru secara konstan
ke arah luar mendorong lapisan diatasnya sel memipih &
keras karena : H2O + makanan kering ketombe
•Sel Ephitel membentuk rambut, kelj. Sudoriferous, kelj. Sebaceus
•Sel terdalam pigmen warna kulit & rambut
20. Epidermis 1. Lap. Profundal/stratum germinativum 2 lap
(1%) - str. Lucidum Lap. Tembus cahaya
- lap. Tanduk
2. Lap. Superfisial / str. Corneum 3 lap.
- Lap. Sel silinder
- Lap. Sel berduri (srt. Spinosum)
- - ,, - srt. Granulosum
1. Lap. Sel silinder / Gernativum
- terdiri sel-sel kolumner
- terjadi pembelahan sel mitosis
- dibagian basal terdapat penjuluran-penjuluran ke membran balasis
2. Lap. Sel berduri / Spinosum
- tdr bebrapa lapis & mengisi lembah diantara papilla corium.
- antar sel dihubungkan dengan jembatan inter seluler
- tdp lapisan tanduk sejati (keratin)
3. Lap. Sel Granulosum
- tdr sel-sel yang fusiform (kumparan)
- bergerigi
- tdpt penandukan bentuk butiran keratohyalin
21. 4. Lap. Tembus cahaya / str lucidum
- lapisan yang terang
- acidophil
- sel-sel tidak berinti
5. Lap. Tanduk / str Kornium
- sel-sel yang pipih
- sel-sel punya penjuluran seperti gigi (fu.jembatan antar
sel)
- dipermukaan tdp lap. Tanduk sejati
- tdk tdpt inti sel
- sel-sel berupa anyaman
22. II. CORIUM / DERMA / CUTIS (84-85%)
• Bag. Kulit diubah kulit samak
• Kulit asli
• Tda serat tenunan pengikat
kolagen, elastin, reticular
tenunan utama
kulit samak
Dibagi 2 1. Lap. Thermostat / Rajah
- teratas akar rambut, kelenjar
- hewan kecil lebih besar %
- serat kecil & halus
- kompak & tdk beraturan
2. Lap. reticular
- tda serat kolagen (putih)
- serat lebih besar, lurus, belok-belok yang terikat
retikulin + elastin (kuning)
23. Berdasarkan Arah Berkas Serabut
1.Lap. Papilla (str. Papilare/corpus papillare
- berkas kolagen teranyam padat, permukaan papilla yang bbtk
kerucut
- kulit yang berambut kecil, tdk terlihat
- bentuk papilla : panjang ramping
pendek tebal
besar bercabang
besar lurus
2.Lap. Anyaman / str. Reticulare
- batasan dengan lapisan papilla tidak jelas
- di bag. Profundal dari Corium
- Lap. Tertebal & teranyam Horizontal
24. III. SUBCUTAN / SUBCUTIS / HYPODERMIS
• Merupakan tenunan pengikat longgar yang menghubungkan corium dengan
bagian daging
• Tdpt serat kolagen + elastin
• Susunan longgar tdpt tenunan lemak
• Dsbt tenunan daging fleshing dibuang
• Serat-serat kolagen yang bentuk balok, tersusun longgar, berisi serabut
elastis yang bersilangan anyaman, ruang diantara anyaman berisi,
berkas halus elastin yang diliputi membran
25. Kelenjar-kelenjar kulit
1.Glandula Sebacea
- merupakan kel. Superfisial tdpt ½ dr corium
- bermuara pd folikel rambut
- sel didekat permukaan kecil & rendah, makin ke pusat makin
membesar & bentuk poligonal
- sel-sel menunjukkan aktifitas sekretorik mmbtk globulus
(gelembung lemak) s/d disentegrasi sel
- inti sel mengkerut/mengecil lenyap
- ductus ekskresinya punya epithel dilapisi str.
Corneum
- pd rambut panjang/lebat glandula tsb panjang & ramping
- jarang bulat
- makin kecil rambut makin besar glandulanya
- fungsinya : - menjaga agar rambut tetap lentur
- tdk terlalu kering/basah
- sekresi pengaruh kerja otot rambut (musculus arrecto respilli)
26. 2. Glandula Tubuler
a). Merokrimon
- bag. Sekretoriknya tdpt tabung sempit
- tdk sama, tergulung (gl. Globiformis)
- bentuk sel kuboid kolumner sekresi berair/berkeringat
- daerah ductus ekskresinya diluar membran basalis
- sel-sel berlapis ganda, tda kuboid diliputi cuticula yang makin rendah
ke epidermis
- ductus bermuara diantara papilla dermal
b). Apokrinon
- sal axcretoriknya lebih lebar, bentuk menjulur tergulung bola,
dan mempunyai kantong-kantong
- sel kolumner berpenjuluran kuncup, bulat, pipih
- sel epitel lebih banyak dp merokrinon
- tiap kel apokrin hubung 1 folikel rambut
- bag. Sekretoriknya brd lebih dalam dp gl. sebacea
31. RAMBUT
• Tssn prot fibrous keratin
derivat epidermis
• warna, ukuran, arah, kepadatan berbeda
tgtng : tempat pd kulit
umur
jenis ternak
• tiap rambut dlm folikel rambut pangkal rambut (Bulbus)
papila (me .) akhiran syaraf, limfe & darah)
• Warna rambut tgt pd sel melanocyte yang terletak
diantara papila & sel akar rambut
32. RAMBUT
- Kulit tertutup rambut kecuali ujung hidung, telapak kaki
- Akar rambut tertancap miring sampai derma kecuali domba vertikal
erat hubungannya pd papilla derma bulbus/bungkul papilla
menjulur ke bulbus mangkok
- Akar rambut tertanam pd folikel yang mempunyai dasar bbtk tandus (kantong),
berleher sempit dan muara lebar
- folikel rambut tda jaringan ikat perifer