Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kelompok V yang terdiri dari 5 orang siswa dan ciri-ciri umum burung (aves). Aves memiliki kemampuan terbang dengan sayap dan bulu, serta berbagai adaptasi seperti paruh dan kaki yang bervariasi untuk mendukung gaya hidupnya.
1. KELOMPOK V
1. Andi Marwah Bakri
2. Firdayana
3. Herfianti
4. Nur Azizah Hasyim
5. Putri Rabiyah Al-
adawiyah
2. Aves adalah hewan yang paling dikenal orang, karena
dapat dilihat dimana-mana; aktif pada siang hari dan
unik dalam hal memiliki bulu sebagai penutup tubuh.
Dengan bulu itu tubuh dapat mengatur suhu dan
terbang. Dengan kemempuan terbang itu aves
mendiami semua habitat. Warna dan suara beberapa
Aves merupakan daya tarik mata dan telinga manusia.
Banyak diantaranya mempunyai arti penting dalam
ekonomi, sebagaian merupakan bahan makanan sumber
protein. Beberapa diantaranya diternakkan. Kata aves
berasal dari kata latin dipakai sebagai nama Klas,
sedang Ornis dari kata Yunani dipakai dalam
“Ornithologhy” berarti ilmu yang mempelajari burung-
burung.
3. Kelas aves ini diduga berawal dari reptile terbang.
kelas aves berevolusi selama radiasi reptilia yang
sangat hebat pada masa mesozoikum. Fosil burung
purba tertua yang ditemukan adalah Archaeopteryx
lithograpica. Fosil ini ditemukan di German, yang
berusia 150 juta tahun, termasuk kedalam masa jura.
Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari
burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta,
yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat
sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh
dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di
Indonesia.
5. CIRI-CIRI UMUM AVES
a) Suhu tubuh tidak di pengaruhi oleh perubahan suhu disebut juga
homolotermis.
b) Mempunyai sepasang sayap.
c) Alat penglihatan, pendengaran, dan alat suara rendah lebih sempurna
dari pada kelas sebelumnya.
d) Mempunyai kemampuan melindungi anak-anaknya dan tubuhnya.
e) Bernapas dengan paru-paru dan pundi-pundi hawa.
f) Badannya berbulu.
g) Mulut tidak bergigi
h) Paruh dibentuk oleh maksila (rahang atas), mandi bula (rahang Bawah)
i) Peredaran darah tertutup dan berganda.
j) Berkembang biak dengan bertelur (ovipar).
k) Tulangnya tipis dan berlubang.
l) Pada sebagian besar spesies, anggota gerak atas berfunfsi untuk
terbang.
m) Kulit kakinya diselubungi semacam sisik yang disebut tasometatarsus.
n) Memiliki kantong udara untuk membantu pernapasan pada saat
terbang.
6. KELEBIHAN AVES
Aves menunjukkan kemajuan bila dibandingkan dengan
kelas-kelas hewan yang mendahului dalam hal:
1. Tubuh memiliki penutup yang bersifat isolasi
2. Darah vena dan darah arteri terpisah secara
sempurna dalam sirkulasi pada jantung
3. Pengaturan suhu tubuh
4. Rata-rata metabolismenya tinggi
5. Kemampuan untuk terbang
6. Suaranya berkembang dengan baik
7. Menjaga anaknya secara khusus
Hal-hal tersebut menunjukkan kedudukan lebih
tinggi dari pada Reptilia. Sedangkan dengan mamalia
berbeda dalam tipe penutup tubuh, kemampuan
maupun terbang dan hal reproduksi.
7. STRUKTUR DAN FUNGSI
1. Caput (kepala)
2. Cervix (leher)
3. Truncus (badan)
4. Cauda (ekor)
5. Sepasang Extremitas anterior = ala (sayap)
6. Extremitas pasterior berupa kaki, otot daging paha kuat,
sedang bagian bawahnya bersisik dan bercakar.
7. Mulut mempunyai rostrum (paruh) maxilla (ruang atas),
mandibula (ruang bawah)
8. Bagian dalam rostrum dilapisi oleh lapisan yg disebut
cera
9. Pada atas paruh terdapat lubang hidung (nares interna
sebelah dalam dan nares externa sebelah luar)
10. Di belakang mata terdapat lubang telinga yang
terl;indungi di bawah bulu khusus
11. Di bawah ekor terdapat anus.
8.
9. PENUTUP TUBUH
Berdasaran susunan anatomis bulu dibagi tiga
macam:
1. Filoplumae , sebagai rambut yang di ujungnya
bercabang-cabang pendek halus.
2. Plumulae, berbentuk hampir seperti filoplumae
dengan perbedaan ditail.
3. Pluma, merupakan bulu yang sempurna.
10.
11. Menurut letaknya bulu digolongkan menjadi:
1. Tectrices, yang menutupi badan.
2. Retrices, yang berpangkal pada ekor,
vexillumnya simetris karena berfungsi sebagai
kemudi.
3. Remiges, yang terdapat pada sayap dan di bagi
atas Remiges primariae dan Remiges
secundariae.
4. Parapterum, yang menutupi daerah bahu
5. Ala spuria, sebagai bulu kecil yang menempel
pada poluk (ibu jari).
12.
13. 1. KLASIFIKASI AVES
1. Ordo Galliformes, contoh : Ayam, Kalkun.
2. Ordo Psittaciformes, contoh : Kakaktua, Betet.
3. Ordo Passeriformes, contoh : Kutilang.
4. Ordo Columbiformes, contoh : Merpati,
Perkutut.
5. Ordo Strigiformes, contoh : Burung Hantu.
6. Ordo Piciformes, contoh : Burung Pelatuk.
7. Ordo Gelliformes, contoh : Burung Merak.
8. Ordo Falconiformes, contoh : Elang.
9. Ordo Casuariformes, contoh : Kasuari.
10. Ordo Struthioniformes, contoh : Burung Unta.
24. EKOLOGI AVES
Sebagian besar burung menempati berbagai lokasi
dalam ekologi. Sementara beberapa burung umum
yang lain menempati tempat yang sangat khusus
di habitatnya atau berdasarkan dimana letak jenis
makanannya berada. Bahkan di dalam sebuah habitat
tunggal, seperti hutan, area ini bisa ditempati oleh
berbagai jenis burung yang bervariasi, dengan
beberapa spesies hidup dalam hutan kanopi, beberapa
di bawah kanopi itu sendiri, serta beberapa yang
lainnya dalam hutan itu sendiri. Burung yang hidup di
sekitar perairan umumnya mencari makanan dengan
memancing, memakan tanaman, dan membajak
makanan hewan lain. Burung pemangsa mengkhususkan
diri pada berburu hewan atau burung lain.
28. SISTEM PERNAPASAN
Mekanisme pernapasan saat istirahat:
Inspirasi:
1. Pengambilan udara adalah dimulai dari adanya
pergerakan tulang rusuk ke arah depan bawah
2. Rongga dada membesar tetapi tekanan udara mengecil
3. Diikuti mengembangnya paru-paru dan mengecilnya
tekanan di dalam rongga paru-paru
4. Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru melalui
saluran pernapasan antara lain lewat lubang hidung luar,
lubang hidung dalam, celah tekak, trakea, siring, dan
terakhir udara masuk ke paru-paru
5. Setelah udara masuk ke paru-paru, udara akan masuk ke
dalam parabronkus
6. Di dalam parabronkus terjadi pertukaran O2 dan
CO2 semua udara yang masuk sebagian udara masuk ke
dalam paru-paru dan sebagian udara lainnya masuk ke
kantong udara.
29. Ekspirasi :
1. Tulang rusuk kembali ke posisi semula
2. Otot-otot dada bekerja dengan mengecilkan
rongga dada, sedangkan tekanan rongga dada
menjadi besar
3. Ruangan dari paru-paru menjadi tertekan sehingga
menjadi sempit sedangkan tekanan dalam ruang
paru-paru menjadi besar
4. Udara ke luar dari kantong udara dan paru-paru
5. Saat udara melewati paru-paru terjadi difusi
O2 dan CO2 lagi.
30. Mekanisme pernapasan saat terbang:
1. Pada saat burung terbang mengangkat sayapnya, maka
mengakibatkan kantong udara antar tulang korakoid
terjepit tetapi kantong udara yang terletak di bawah
mengembang
2. Udara masuk ke kantong udara yang berada di bawah
ketiak
3. Terjadi proses masuknya udara (inspirasi) yang ditandai
dengan terjadinya difusi O2 dan CO2 dalam paru-paru
4. Pada saat burung menurunkan sayapnya mengakibatkan
kantong udara yang berada di bawah ketiak terjepit
sehingga menyebabkan kantorng udara antartulang
korakoid mengembang
5. Kemudian udara masuk ke dalam kantong udara
antartulang korakoid.
6. Sehingga terjadilah ekspresi yang juga ditandai
terjadinya difusi O2 dan CO2
31. Paru-paru adalah alat penapasan
pada burung, namun pada
waktu terbang burung
menggunakan alat bantu
pernapasan yakni kantong
udara.
Fungsi kantong udara:
1. membantu pernapasan,
terutama saat terbang;
2. menyimpan cadangan udara
(oksigen);
3. memperbesar atau
memperkecil berat jenis pada
saat berenang;
4. mencegah hilangnya panas
tubuh yang terlalu banyak.
32. SISTEM SARAF/KOORDINASI
Enchephalon (otak) secara relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan reptil dibagi 3 bgian pokok:
A. Prosencephalon (bagian muka) :
1. Telencephalon ( bagian termuka)
2. Diencephalon (bagian belakangnya)
B. Mesencephalon (bagian tengah)
C. Rhombencephalon terbagi atas:
1. Metencephalon (bagian atas)
2. Myencephalon (bagian bawah)
35. SISTEM EKSKRESI
Burung tidak mempunyai vesika urinaria
sehingga sisa metabolisme di ekskresikan
langsung dari ginjal ke kloaka melalui ureter.
Burung mengekskresikan asam urat berbentuk
kristal putih bercampur feses.
Selain ginjal alat pengeluaran burung yang
lainnya adalah: paru-paru, hati dan kulit.
36.
37. SISTEM SIRKULASI
Sebagai sentral adalah cor, yang terletak di
lenea mediana, berbentuk kerucut, diliputi oleh
pembungkus pericardium. Terbagi atas empat
ruangan : atrium sinistrum dan atrium
dextrum, yang terpisahkan oleh septum
atrium, verticulum sinistrum dan ventriculum
dextrum yang terpisah oleh septum
ventriculum. Pada aves tidak terdapat lagi
sinus venosus. Pembuluh darah seperti halnya
pada kelas yang terdahulu dibedakan atas
pembuluh darah arteri dan pembuluh darah
vena.
38.
39. Cara / proses kerja jantung pada aves :
A. Pembuluh balik (vena) dibedakan atas:
1. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior);
vena ini membawa darah dari kepala,anggota depan, dan
anggota otot-otot pektoralis menuju jantung
2. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior);
membawa darah dari bagian bawah tubuh ke jantung.
3. Pembuluh balik yang datang jari paru - paru (pulmo)
kanan dan paru – paru kiri serta membawa darah menuju
serambi kiri jantung
B. Darah vena dari seluruh tubuh akan mengalir ke atrium kanan,
kemudian ventrikel kanan
C. Dari ventrikel kanan darah dipompa maenuju paru-paru melalui
arteri pulmonalis.
D. Dari paru-paru darah menuju ke atrium kiri melalui vena
pulmonalis.
E. Dari atrium kiri darah akan mengalir ke ventrikel kiri untuk
dipompa melalui aorta menuju ke bagian-bagian tubuh.
40. SISTEM PENCERNAAN
Dari lambung, makanan hasil pencernaan menuju
usus halus. Di dalam usus halus
terjadi pencernaan secara kimiawi oleh enzim-
enzim pencernaan yang dihasilkan oleh pankreas,
dan empedu yang dihasilkan oleh hati. Sari-sari
makanan hasil pencernaan diserap oleh pembuluh-
pembuluh darah di usus halus. Selanjutnya, sari-
sari makanan diedarkan ke seluruh tubuh oleh
darah. Sisa-sisa makanan yang tidak diserap akan
masuk ke usus besar menjadi feses (kotoran).
Feses akan menuju rektum dan dikeluarkan
melalui kloaka. Kloaka merupakan muara tiga
saluran, yaitu saluran pencernaan, saluran urin,
dan saluran kelamin (saluran perkembangbiakan).
43. SISTEM REPRODUKSI
Pada hewan jantan terdapat sepasang testis
yang bulat, berwarna putih, melekat di sebelah
anterior dari ren dengan suatu alat
penggantung. Testis sebelah kanan lebih kecil
dari pada yang kiri. Pada sebagian Aves
memiliki vesicula seminalis yang merupakan
gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai
tempat menampung sementara sperma sebelum
dituangkan melalui papil yang terletak pada
kloaka. Di dalam kloaka pada beberapa speciec
memiliki penis sebagai alat untuk menuangkan
sperma ke kloaka hewan betina.
44. Pada hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya
yang destrum mengalami atrophis ( mengecil dan
tidak bekerja lagi). Dari ovari menjulur oviduct
panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian
cranial dengan suatu bentuk corong. Lubang oviduct
(ostium abdominalis . Dinding oviduct selanjutnya
tersusun atas musculus dan epithelium yang bersifat
glandular, yang memberi sekresi yang kelak
membungkus telur, yakni albumen sebagai putih
telur, membrana tipis di sebelah luar albumen, dan
cangkok yang berbahan zat kapur yang disebut oleh
kelenjar di sebelah caudal.
Fertilisasi terjadi di dlam tubuh dengan jalan
mengadakan kopulasi.
45.
46. SISTEM GERAK
Burung juga memiliki rangka dalam. Burung terbang dengan
cara mengepakkan sayap. Gerakan sayap dapat dikendalikan
oleh otot-otot terbang yang sangat kuat. Otot-otot tersebut
melekat pada tulang dada. Burung memiliki dua otot terbang,
ketika salah satu otot menarik ke bawah otot yang lain
menarik sayap ke atas. Bulu burung selain berfungsi untuk
terbang, bulu-bulu pada burung juga berfungsi untuk menahan
panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas
tubuhnya. Otot pada tubuhnya bekerja lebih efisien dalam
keadaan hangat. Contohnya pada burung merpati. Burung
memiliki teknik untuk terbang (teknik terbang). Burung
terbang dengan mengepakkan sayap, yaitu mengepakkan sayap
dari atas ke bawah untuk menimbulkan gerakan yang
mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Gerakan
mendorong dan mengangkatkan sayap, memerlukan kekuatan
yang paling besar. Sementara pada saat mengangkat sayap,
memerlukan kekuatan yang lebih kecil.Pada saat mengangkat
sayap, burung menempatkan posisi sayapnya ke semula, untuk
memulai gerakan gerakan mendorong dan mengangkat tubuh
kembali.
47.
48. FUNGSI BAGIAN-BAGIAN RANGKA
Tengkorak : Melindungi otak dan isi kepala
Tulang leher : Untuk menghubungkan ke tempurung kepala
Tulang lengan : Untuk menggerakkan sayap
Tulang hasta : Tulang sayap yang menghubungkan dengan
tulang lengan
Tulang pengumpil: Tulang sayap yang menghubungkan dengan
tulang lengan
Korakoid : Penghubung tulang dada
Tulang dada : Tempat melekatnya oto untuk terbang
Tulang rusuk : Tulang yang melindungi isi perut
Pelvis : Penghubung tulang ekor
Tulang ekor : Tulang penghubung dengan kloaka
Tulang kering : Penghubung tulang paha kebetis
Tulang paha : Untuk persendian.
49.
50. Karena burung dirancang untuk tujuan terbang,
tulang-tulang mereka berongga dan terbungkus
otot-otot, yang menghasilkan keringanan luar
biasa tanpa mengorbankan kekuatan. Sayap
tertarik ke bawah oleh otot yang mengerut.
Ketika sayap diangkat dan otot dada kecil
(supracoracoideus) mengerut, otot dada besar
(pectoralis major) mengendur. Ketika otot dada
besar dikerutkan dan otot dada kecil
dikendurkan, sayap turun.