SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
KELOMPOK 1
1. Aloysius Nong Susar (202113500293)
2. Ahmad Sugiyarto (202113500051)
3. Roseva D Samosir (202113500278)
STRUKTUR
ATOM
A. Partikel Dasar Penyusun Atom
B. Nomor Atom, Nomor Massa, Isotop,
Isoton, Isobar, dan Isoelektron
C. Perkembangan Teori Atom
STRUKTUR ATOM
DEFINISI ATOM
Atom adalah partikel kecil yang tidak dapat dibagi
lagi. Atom juga partikel yang terdiri atas neutron dan
proton, serta dikelilingi oleh elektron.
A. Partikel Dasar Penyusun Atom
▪Elektron : Partikel subatom yang memiliki muatan negatif dan
tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun
yang diketahui (sering disebut Partikel Elementer)
▪Proton : Partikel Subatomik dengan muatan listrik positif dan
massa sedikit lebih kecil dari Neutron
▪Neutron : Partikel Subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan
memiliki massa 940 MeV/c
1. Elektron ( )
2. Proton ( )
3. Neutron ( )
1. Elektron ( )
Menurut penemuan J.J. Thomson pada
tahun 1897 melalui eksperimen dengan
tabung sinar katode. Dimana Sifat-sifat
sinar katode, yaitu :
○ Partikel kecil yang tidak dapat
dilihat
○ Memiliki sifat cahaya dan sifat
materi.
○ Merambat tegak lurus dari
permukaan katode menuju
anode.
○ Tidak tergantung pada jenis gas
dan jenis elektrode.
○ Bermuatan negatif sehingga
dalam medan magnet dan medan
listrik dibelokkan ke kutub positif. Sinar katode tersebut merupakan elektron.
Menurut penemuan Robert Andrew Milikan tahun 1908, menemukan
besarnya muatan dalam elektron dengan percobaan tetes minyak
seperti pada gambar di samping.
Percobaan ini dilakukan dengan menyemprotkan minyak ke dalam
tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya gravitasi akan
mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak
diberi muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik.
Dari hasil percobaan yang dilakukan oleh Milikan dan Thomson
diperoleh muatan elektron -1 dan masa elektron 0, sehingga elektron
dapat dilambangkan ( )
Besar muatan elektron yang ditemukan dalam percobaan tersebut
sebesar -1,6 x 10–19
Gambar percobaan tetes
minyak Milikan
2. Proton ( )
Menurut penemeuan Eugen Goldstein pada tahun 1886,
melalui percobaan tabung gas berkatode (tabung Crookes).
Sifat-sifat sinar anode:
• Bermuatan positif karena dapat dibelokkan medan
magnet dan medan listrik menuju kutub negatif.
• Merupakan radiasi partikel karena dapat memutar kincir.
• Perbandingan e/m tergantung pada gas yang diisikan
dalam tabung.
• Ukuran partikel sinar anode bergantung pada jenis gas
dalam tabung.
• Muatan proton = +1 atau 1,6 × 10–19 C.
• Semakin besar massa partikel, sinar anodenya semakin
sukar dibelokkan.
Menurut Penemuan Ernest Rutherford, melalui
penembakan lempeng emas tipis dengan sinar alfa.
Pada percobaan tersebut, sebagian besar sinar alfa
diteruskan atau menembus lempeng emas,
sebagian kecil dibelokkan, dan sebagian kecil lagi
dipantulkan.
Adanya sebagian kecil sinar alfa yang dipantulkan
menunjukkan adanya inti atom yang bermuatan
positif.
Percobaan Hamburan Sinar Alfa
Partikel Penemu Massa
(sma)
Muatan Lambang
Elektron J.J.
Thomson
0 -1
Proton Goldstein 1 +1
Neutron J. Chadwick 1 0
3. Neutron ( )
Pada tahun 1930 W. Bothe dan H. Becker
melakukan percobaan penembakan partikel
alfa pada inti atom berilium (Be). Percobaan
ini menghasilkan radiasi partikel berdaya
tembus tinggi.
Pada tahun 1932 James Chadwick
melanjutkan kembali percobaan
penembakan partikel yang dilakukan oleh W.
Bothe dan H. Becker, dan ia membuktikan
bahwa partikel yang menimbulkan radiasi
berdaya tembus tinggi tersebut bersifat netral
atau tidak bermuatan dan disebut neutron.
B. Nomor Atom, Nomor Massa, Isotop, Isoton, Isobar, dan
Isoelektron
1. Nomor Atom (Z)
2. Nomor Massa (A)
3. Notasi Unsur
4. Isotop, Isoton, Isobar,
dan Isoelektron
5. Massa Atom Relatif (Ar)
1. Nomor Atom (Z)
Nomor Atom (Z) = jumlah proton
Pada Ion:
Jumlah elektron = jumlah proton - muatan
= nomor atom - muatan
Pada atom netral:
Jumlah proton = jumlah elektron
Anion adalah ion yang bermuatan negatif
karena terjadi pengikatan atau penerimaan
elektron untuk mencapai tingkat kestabilan
sesuai kaidah duplet dan oktet.
Pada anion 🡪
jumlah proton < jumlah elektron
Kation adalah ion yang bermuatan positif
dikarenakan pelepasan elektron untuk
mencapai tingkat kestabilan sesuai kaidah
duplet dan oktet.
Pada kation 🡪
jumlah proton > jumlah elektron
2. Nomor Massa (A)
Nomor massa = jumlah proton +
jumlah neutron = nomor atom +
jumlah neutron
Nomor Massa merupakan bilangan yang
menunjukkan jumlah Proton dan Neutron
dalam inti Atom
Contoh:
3. Notasi Unsur
Keterangan:
A = nomor massa
Z = nomor atom = jumlah proton
X = lambang unsur
nomor atom = jumlah proton
= jumlah elektron
= 9
nomor massa = 19
jumlah neutron
= nomor massa - nomor atom
= 19 - 9 = 10
4. Isotop, Isoton,
Isobar, dan Isoelektron
Isotop Isoton Isobar Isoelektron
Pengerti
an
Atom-atom yang
mempunyai
nomor atom
sama, tetapi
nomor massa
berbeda.
Atom-atom
yang
mempunyai
jumlah neutron
sama.
Atom-atom
yang
mempunyai
nomor massa
sama.
Atom-atom yang
mempunyai jumlah
elektron
sama setelah
melepaskan
atau menangkap
elektron.
Contoh
Massa atom relatif merupakan
perbandingan massa suatu
atom terhadap massa atom C-
12 (Karbon-12).
5. Massa Atom Relatif (Ar)
C. Perkembangan Teori Atom
perkembangan Teori atom
tersebut terdiri dari :
1. Model atom J.J
Thompson
2. Model atom
Rutherford
3. Model atom Bohr
4. Model atom mekanika
kuantum
Thomson menggambarkan atom
sebagai sebuah bola bermuatan
positif yang di dalamnya tersebar
elektron seperti kismis dalam roti
kismis.
Model Atom Thomson
Model Atom Rutherford
1. Atom terdiri atas inti atom yang
bermuatan positif dan dikelilingi oleh
elektron-elektron yang bermuatan
negatif seperti model tata surya.
2. Secara keseluruhan atom bersifat
netral karena jumlah muatan positif
sama dengan jumlah muatan negatif.
3. Selama mengelilingi inti terbentuk
gaya sentripetal pada elektron.
4. Semua proton terkumpul dalam inti
atom sehingga inti atom bermuatan
positif.
5. Sebagian besar volume atom
merupakan ruang kosong.
Model Atom Bohr
1. Elektron mengelilingi inti atom pada
orbit tertentu.
2. Selama elektron berada dalam
lintasannya, energi elektron tetap
sehingga tidak ada energi yang
diserap dan dipancarkan.
3.Elektron hanya dapat berpindah dari
satu lintasan stasioner ke lintasan
stasioner lainnya dengan menyerap
atau melepas energi.
4. Lintasan stasioner elektron yang
diperbolehkan memiliki momentum
sudut kelipatan dari
▪Model atom modern dibangun oleh beberapa
ilmuwan seperti Louis de Broglie, Wolfgang Pauli,
Erwin Schrödinger, dan Werner Heisenberg.
▪Menurut teori dualisme, elektron di dalam atom
dapat dipandang sebagai partikel dan gelombang.
▪Teori ketidakpastian menyatakan bahwa kedudukan
dan kecepatan gerak elektron tidak dapat ditentukan
secara pasti, yang dapat ditentukan hanyalah
kemungkinan terbesarnya atau probabilitasnya.
▪Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian
untuk mendapatkan elektron disebut orbital.
Model Atom Berdasarkan Teori
Mekanika Kuantum/Modern
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Struktur Atom kel. 1 materi fisika g.pptx (20)

Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2
 
Bab 5 atom
Bab 5 atomBab 5 atom
Bab 5 atom
 
BAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docx
BAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docxBAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docx
BAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docx
 
Presentasi kimia fisika
Presentasi kimia fisikaPresentasi kimia fisika
Presentasi kimia fisika
 
Buku struktur atom
Buku struktur atomBuku struktur atom
Buku struktur atom
 
struktur-atom.pdf
struktur-atom.pdfstruktur-atom.pdf
struktur-atom.pdf
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Perkembangan teori atom
Perkembangan teori atomPerkembangan teori atom
Perkembangan teori atom
 
Susunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiSusunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat Inti
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Struktur Atom-OK.ppt
Struktur Atom-OK.pptStruktur Atom-OK.ppt
Struktur Atom-OK.ppt
 
Bab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulBab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekul
 
Presentasi hukum dasar kimia
Presentasi hukum dasar kimiaPresentasi hukum dasar kimia
Presentasi hukum dasar kimia
 
Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom
 
1.atomic sructure
1.atomic sructure1.atomic sructure
1.atomic sructure
 
Kimia Dasar Pertemuan I.pdf
Kimia Dasar Pertemuan I.pdfKimia Dasar Pertemuan I.pdf
Kimia Dasar Pertemuan I.pdf
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Uraian materi model atom
Uraian materi model atomUraian materi model atom
Uraian materi model atom
 
Perkembangan model atom
Perkembangan model atomPerkembangan model atom
Perkembangan model atom
 

Recently uploaded

1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
indahningsih541
 
7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
ahmadirhamni
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAHSOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptxPerspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
7._MODUL_8_MATEMATIKA sdisudssasasa 1.pptx
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 

Struktur Atom kel. 1 materi fisika g.pptx

  • 1. KELOMPOK 1 1. Aloysius Nong Susar (202113500293) 2. Ahmad Sugiyarto (202113500051) 3. Roseva D Samosir (202113500278) STRUKTUR ATOM
  • 2. A. Partikel Dasar Penyusun Atom B. Nomor Atom, Nomor Massa, Isotop, Isoton, Isobar, dan Isoelektron C. Perkembangan Teori Atom STRUKTUR ATOM
  • 3. DEFINISI ATOM Atom adalah partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Atom juga partikel yang terdiri atas neutron dan proton, serta dikelilingi oleh elektron.
  • 4. A. Partikel Dasar Penyusun Atom ▪Elektron : Partikel subatom yang memiliki muatan negatif dan tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang diketahui (sering disebut Partikel Elementer) ▪Proton : Partikel Subatomik dengan muatan listrik positif dan massa sedikit lebih kecil dari Neutron ▪Neutron : Partikel Subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan memiliki massa 940 MeV/c
  • 5. 1. Elektron ( ) 2. Proton ( ) 3. Neutron ( )
  • 6. 1. Elektron ( ) Menurut penemuan J.J. Thomson pada tahun 1897 melalui eksperimen dengan tabung sinar katode. Dimana Sifat-sifat sinar katode, yaitu : ○ Partikel kecil yang tidak dapat dilihat ○ Memiliki sifat cahaya dan sifat materi. ○ Merambat tegak lurus dari permukaan katode menuju anode. ○ Tidak tergantung pada jenis gas dan jenis elektrode. ○ Bermuatan negatif sehingga dalam medan magnet dan medan listrik dibelokkan ke kutub positif. Sinar katode tersebut merupakan elektron.
  • 7. Menurut penemuan Robert Andrew Milikan tahun 1908, menemukan besarnya muatan dalam elektron dengan percobaan tetes minyak seperti pada gambar di samping. Percobaan ini dilakukan dengan menyemprotkan minyak ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan yang dilakukan oleh Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron -1 dan masa elektron 0, sehingga elektron dapat dilambangkan ( ) Besar muatan elektron yang ditemukan dalam percobaan tersebut sebesar -1,6 x 10–19 Gambar percobaan tetes minyak Milikan
  • 8. 2. Proton ( ) Menurut penemeuan Eugen Goldstein pada tahun 1886, melalui percobaan tabung gas berkatode (tabung Crookes). Sifat-sifat sinar anode: • Bermuatan positif karena dapat dibelokkan medan magnet dan medan listrik menuju kutub negatif. • Merupakan radiasi partikel karena dapat memutar kincir. • Perbandingan e/m tergantung pada gas yang diisikan dalam tabung. • Ukuran partikel sinar anode bergantung pada jenis gas dalam tabung. • Muatan proton = +1 atau 1,6 × 10–19 C. • Semakin besar massa partikel, sinar anodenya semakin sukar dibelokkan.
  • 9. Menurut Penemuan Ernest Rutherford, melalui penembakan lempeng emas tipis dengan sinar alfa. Pada percobaan tersebut, sebagian besar sinar alfa diteruskan atau menembus lempeng emas, sebagian kecil dibelokkan, dan sebagian kecil lagi dipantulkan. Adanya sebagian kecil sinar alfa yang dipantulkan menunjukkan adanya inti atom yang bermuatan positif. Percobaan Hamburan Sinar Alfa
  • 10. Partikel Penemu Massa (sma) Muatan Lambang Elektron J.J. Thomson 0 -1 Proton Goldstein 1 +1 Neutron J. Chadwick 1 0 3. Neutron ( ) Pada tahun 1930 W. Bothe dan H. Becker melakukan percobaan penembakan partikel alfa pada inti atom berilium (Be). Percobaan ini menghasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi. Pada tahun 1932 James Chadwick melanjutkan kembali percobaan penembakan partikel yang dilakukan oleh W. Bothe dan H. Becker, dan ia membuktikan bahwa partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi tersebut bersifat netral atau tidak bermuatan dan disebut neutron.
  • 11. B. Nomor Atom, Nomor Massa, Isotop, Isoton, Isobar, dan Isoelektron 1. Nomor Atom (Z) 2. Nomor Massa (A) 3. Notasi Unsur 4. Isotop, Isoton, Isobar, dan Isoelektron 5. Massa Atom Relatif (Ar)
  • 12. 1. Nomor Atom (Z) Nomor Atom (Z) = jumlah proton Pada Ion: Jumlah elektron = jumlah proton - muatan = nomor atom - muatan Pada atom netral: Jumlah proton = jumlah elektron Anion adalah ion yang bermuatan negatif karena terjadi pengikatan atau penerimaan elektron untuk mencapai tingkat kestabilan sesuai kaidah duplet dan oktet. Pada anion 🡪 jumlah proton < jumlah elektron Kation adalah ion yang bermuatan positif dikarenakan pelepasan elektron untuk mencapai tingkat kestabilan sesuai kaidah duplet dan oktet. Pada kation 🡪 jumlah proton > jumlah elektron
  • 13. 2. Nomor Massa (A) Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron = nomor atom + jumlah neutron Nomor Massa merupakan bilangan yang menunjukkan jumlah Proton dan Neutron dalam inti Atom
  • 14. Contoh: 3. Notasi Unsur Keterangan: A = nomor massa Z = nomor atom = jumlah proton X = lambang unsur nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 9 nomor massa = 19 jumlah neutron = nomor massa - nomor atom = 19 - 9 = 10
  • 15. 4. Isotop, Isoton, Isobar, dan Isoelektron Isotop Isoton Isobar Isoelektron Pengerti an Atom-atom yang mempunyai nomor atom sama, tetapi nomor massa berbeda. Atom-atom yang mempunyai jumlah neutron sama. Atom-atom yang mempunyai nomor massa sama. Atom-atom yang mempunyai jumlah elektron sama setelah melepaskan atau menangkap elektron. Contoh
  • 16. Massa atom relatif merupakan perbandingan massa suatu atom terhadap massa atom C- 12 (Karbon-12). 5. Massa Atom Relatif (Ar)
  • 17. C. Perkembangan Teori Atom perkembangan Teori atom tersebut terdiri dari : 1. Model atom J.J Thompson 2. Model atom Rutherford 3. Model atom Bohr 4. Model atom mekanika kuantum
  • 18. Thomson menggambarkan atom sebagai sebuah bola bermuatan positif yang di dalamnya tersebar elektron seperti kismis dalam roti kismis. Model Atom Thomson
  • 19. Model Atom Rutherford 1. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif seperti model tata surya. 2. Secara keseluruhan atom bersifat netral karena jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif. 3. Selama mengelilingi inti terbentuk gaya sentripetal pada elektron. 4. Semua proton terkumpul dalam inti atom sehingga inti atom bermuatan positif. 5. Sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong.
  • 20. Model Atom Bohr 1. Elektron mengelilingi inti atom pada orbit tertentu. 2. Selama elektron berada dalam lintasannya, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi yang diserap dan dipancarkan. 3.Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lainnya dengan menyerap atau melepas energi. 4. Lintasan stasioner elektron yang diperbolehkan memiliki momentum sudut kelipatan dari
  • 21. ▪Model atom modern dibangun oleh beberapa ilmuwan seperti Louis de Broglie, Wolfgang Pauli, Erwin Schrödinger, dan Werner Heisenberg. ▪Menurut teori dualisme, elektron di dalam atom dapat dipandang sebagai partikel dan gelombang. ▪Teori ketidakpastian menyatakan bahwa kedudukan dan kecepatan gerak elektron tidak dapat ditentukan secara pasti, yang dapat ditentukan hanyalah kemungkinan terbesarnya atau probabilitasnya. ▪Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Model Atom Berdasarkan Teori Mekanika Kuantum/Modern