Bab ini membahas tentang struktur atom, yang terdiri dari partikel-partikel penyusun atom seperti elektron, proton, dan neutron. Juga dibahas mengenai nomor atom, nomor massa, dan konsep isotop, isoton, isobar, dan isoelektron. Selanjutnya dijelaskan perkembangan model-model atom seperti model Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, hingga model atom modern berdasarkan mekanika kuantum.
struktur atom, perkembangan teori atom, teori atom dalton, teori atom JJ Thompson, milikan, Teori Atom Rutherford, teori atom Bohr, mekanika kuantum, nomor atom, nomor massa, konfigurasi elektron,
struktur atom, perkembangan teori atom, teori atom dalton, teori atom JJ Thompson, milikan, Teori Atom Rutherford, teori atom Bohr, mekanika kuantum, nomor atom, nomor massa, konfigurasi elektron,
BAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdfAsaniHasan
Â
Inti atom tersusun atas proton dan neutron yang jaraknya saling berdekatan. Proton adalah partikel penyusun yang bermuatan listrik positif, dan neutron adalah partikel yang tidak bermuatan atau netral. Kedua partikel pembentuk inti atom ini disebut juga nukleon.
1. BAB
II
A. Partikel Dasar Penyusun Atom
B. Nomor Atom, Nomor Massa, Isotop,
Isoton, Isobar, dan Isoelektron
C. Perkembangan Teori Atom, Konfigurasi
Elektron, dan Mekanika Kuantum
<< Alam semesta tersusun atas
galaksi-galaksi
Struktur Atom
Kembali ke daftar isi
2. A. Partikel-Partikel Dasar
Penyusun Atom
1. Elektron ( )
2. Proton ( )
3. Neutron ( )
e0
1ï€
p1
1
n1
0
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. 1. Elektron ( )• Elektron ditemukan oleh J.J. Thomson
pada tahun 1897 melalui eksperimen
dengan tabung sinar katode.
• Sifat-sifat sinar katode:
a. Merupakan partikel kecil yang
tidak dapat dilihat
b. Memiliki sifat cahaya dan sifat
materi.
c. Merambat tegak lurus dari
permukaan katode menuju
anode.
d. Tidak tergantung pada jenis gas
dan jenis elektrode.
e. Bermuatan negatif sehingga
dalam medan magnet dan
medan listrik dibelokkan ke
kutub positif.
• Sinar katode tersebut merupakan
elektron.
e0
1ï€
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Pada tahun 1908
Robert Andrew Milikan
menemukan muatan
elektron sebesar
-1,6 x 10-19 C melalui
percobaan tetes
minyak.
Muatan tersebut diberi
tanda -1.
1. Elektron ( )e0
1ï€
Gambar percobaan tetes
minyak Milikan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
5. 2. Proton ( )
• Proton ditemukan oleh Eugen Goldstein
pada tahun 1886 melalui percobaan
tabung gas berkatode (tabung
Crookes).
• Sifat-sifat sinar anode:
• Bermuatan positif karena dapat
dibelokkan medan magnet dan
medan listrik menuju kutub negatif.
• Merupakan radiasi partikel karena
dapat memutar kincir.
• Perbandingan e/m tergantung pada
gas yang diisikan dalam tabung.
• Ukuran partikel sinar anode
bergantung pada jenis gas dalam
tabung.
• Muatan proton = +1 atau 1,6 × 10–19
C.
• Semakin besar massa partikel, sinar
anodenya semakin sukar dibelokkan.
p1
1
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
6. 2. Proton ( )
• Ernest Rutherford melakukan
penembakan lempeng emas
tipis dengan sinar alfa.
• Pada percobaan tersebut,
sebagian besar sinar alfa
diteruskan atau menembus
lempeng emas, sebagian kecil
dibelokkan, dan sebagian kecil
lagi dipantulkan.
• Adanya sebagian kecil sinar alfa
yang dipantulkan menunjukkan
adanya inti atom yang
bermuatan positif.
p1
1
Percobaan Hamburan Sinar Alfa
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
7. Partikel Penemu Massa
(sma)
Muatan Lambang
Elektron J.J.
Thomson
0 -1
Proton Goldstein 1 +1
Neutron J. Chadwick 1 0
3. Neutron ( )n1
0
• Pada tahun 1930 W. Bothe dan H.
Becker melakukan percobaan
penembakan partikel alfa pada inti
atom berilium (Be). Percobaan ini
menghasilkan radiasi partikel berdaya
tembus tinggi.
n1
0
Pada tahun 1932 James Chadwick
membuktikan bahwa partikel yang
menimbulkan radiasi berdaya tembus
tinggi tersebut bersifat netral atau
tidak bermuatan dan disebut
neutron.
p1
1
e0
1ï€
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
8. B. Nomor Atom, Nomor
Massa, Isotop, Isoton,
Iosbar, dan Isoelektron1. Nomor Atom (Z)
2. Nomor Massa (A)
3. Notasi Unsur
4. Isotop, Isoton, Isobar, dan
Isoelektron
5. Massa Atom Relatif (Ar)
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
9. 1. Nomor Atom (Z)
Nomor Atom (Z) = jumlah proton
Pada Ion:
Jumlah elektron = jumlah proton -
muatan
= nomor atom - muatan
Pada atom netral:
Jumlah proton = jumlah
elektron
Pada anion ïƒ
jumlah proton < jumlah
elektron
Pada kation ïƒ
jumlah proton > jumlah
elektron
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
10. 2. Nomor Massa (A)
Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
= nomor atom + jumlah neutron
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
11. Contoh:
3. Notasi Unsur
Keterangan:
A = nomor massa
Z = nomor atom = jumlah
proton
X = lambang unsur
F19
9
nomor atom = jumlah proton
= jumlah
elektron
= 9
nomor massa = 19
jumlah neutron
= nomor massa - nomor atom
= 19 - 9 = 10
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
12. 4. Isotop, Isoton,
Isobar, dan Isoelektron
Isotop Isoton Isobar Isoelektron
Pengerti
an
Atom-atom yang
mempunyai
nomor atom
sama, tetapi
nomor massa
berbeda.
Atom-atom
yang
mempunyai
jumlah neutron
sama.
Atom-atom
yang
mempunyai
nomor massa
sama.
Atom-atom yang
mempunyai jumlah
elektron
sama setelah
melepaskan
atau menangkap
elektron.
Contoh NN,N, 15
7
14
7
13
7 CadanK 40
20
39
19
NdanC 13
7
13
6
ï€ï€«
FdanNa 19
9
23
11
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
13. Massa atom relatif
merupakan perbandingan
massa suatu atom terhadap
massa atom C-12.
5. Massa Atom Relatif (Ar)
12Catom1massa
12
1
unsuratom1rataratamassa
Xunsurr
ï€ï‚´
ï€

X
A
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
14. C. Perkembangan Teori Atom,
Konfigurasi Elektron, dan
Mekanika
Kuantum
1. Perkembangan Model Atom
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
15. 1. Perkembangan
Model Atom
Model Atom
Rutherford
Model Atom
Thomson
Model Atom
Bohr
Model Atom
Modern
Model Atom
Dalton
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
16. 1. Atom adalah bagian terkecil dari suatu
unsur dan tidak dapat dibagi lagi.
2. Atom-atom unsur sejenis mempunyai
sifat yang sama meliputi volume,
bentuk, maupun massanya. Sebaliknya,
atom-atom unsur tidak sejenis
mempunyai sifat berbeda.
3. Dalam reaksi kimia terjadi
penggabungan atau pemisahan atom.
4. Atom dapat bergabung dengan atom
lain untuk membentuk suatu molekul
dengan angka perbandingan bulat dan
sederhana.
1. Perkembangan
Model Atom
Model Atom Dalton
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
17. Thomson menggambarkan atom sebagai
sebuah bola bermuatan positif yang di
dalamnya tersebar elektron seperti kismis
dalam roti kismis.
1. Perkembangan
Model Atom
Model Atom Thomson
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
18. 1. Perkembangan
Model Atom
Model Atom Rutherford 1. Atom terdiri atas inti atom yang
bermuatan positif dan dikelilingi oleh
elektron-elektron yang bermuatan negatif
seperti model tata surya.
2. Secara keseluruhan atom bersifat netral
karena jumlah muatan positif sama
dengan jumlah muatan negatif.
3. Selama mengelilingi inti terbentuk gaya
sentripetal pada elektron.
4. Semua proton terkumpul dalam inti
atom sehingga inti atom bermuatan
positif.
5. Sebagian besar volume atom
merupakan ruang kosong.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
19. 1. Perkembangan
Model Atom
Model Atom Bohr
1. Elektron mengelilingi inti atom
pada orbit tertentu.
2. Selama elektron berada dalam
lintasannya, energi elektron tetap
sehingga tidak ada energi yang
diserap dan dipancarkan.
3. Elektron hanya dapat berpindah
dari satu lintasan stasioner ke
lintasan stasioner lainnya dengan
menyerap atau melepas energi.
4. Lintasan stasioner elektron yang
diperbolehkan memiliki
momentum sudut kelipatan dari
3,14)(Ï€,
2Ï€
h

20.  Model atom modern dibangun oleh beberapa
ilmuwan seperti Louis de Broglie, Wolfgang Pauli,
Erwin Schrödinger, dan Werner Heisenberg.
 Menurut teori dualisme, elektron di dalam atom
dapat dipandang sebagai partikel dan gelombang.
 Teori ketidakpastian menyatakan bahwa
kedudukan dan kecepatan gerak elektron tidak
dapat ditentukan secara pasti, yang dapat
ditentukan hanyalah kemungkinan terbesarnya
atau probabilitasnya.
 Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian
untuk mendapatkan elektron disebut orbital.
1. Perkembangan
Model Atom
Model Atom Berdasarkan Teori
Mekanika Kuantum
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab