2. • Strategi Manajemen Proses Bisnis.
• Business Process Reengineering (BPR).
Pokok Bahasan
3. Strategi
Manajemen Proses Bisnis
Jika bisnis terdapat kendala dengan proses
dukungan, manajemen, dan operasional
yang rumit, berlebihan, terlalu panjang,
lambat, serta mahal, maka membuat
strategi BPM yang menyeluruh akan
membantu mengatasinya.
4. Strategi
Manajemen Proses Bisnis ...
Praktik terbaik berikut akan membantu dalam
meluncurkan inisiatif/strategi BPM dan untuk
mengevaluasi pencapaiannya:
• Dapatkan dukungan dari manajemen.
• Bentuk Tim BPM.
• Analisis dan petakan proses tertentu.
• Pendesain ulang proses tertentu.
• Kumpulkan sumber daya dan terapkan
perubahan.
• Lakukan pelacakan dan pengoptimalan.
5. • Ini adalah hal penting jika Anda
membutuhkan sumber daya untuk
mendukung rencana peningkatan
proses bisnis Anda.
Dapatkan dukungan dari manajemen.
6. Tim BPM yang berhasil di perusahaan besar dapat
terdiri dari semua peran berikut:
a. Direktur proses bisnis. Seorang direktur
memimpin upaya BPM di seluruh organisasi.
b. Pemimpin proses bisnis. Seorang pemimpin
memahami manfaat secara luas dan
menyampaikan nilai BPM kepada organisasi.
c. Pemilik proses. Seseorang atau tim yang harus
menghadapi tantangan bisnis, merampingkan
alur kerja, atau memanfaatkan peluang, dapat
memberikan perspektif dan masukan utama.
Hal ini penting untuk dukungan pengguna dan
keberhasilan BPM.
Bentuk Tim BPM
Setelah mendapat dukungan manajemen, maka
dapat dibentuk Tim BPM.
7. Tim BPM ...
d. Konsultan proses bisnis. Seorang konsultan
menggunakan kemampuan dan pemahaman
teknis BPM untuk memberi masukan kepada
direktur proses bisnis.
e. Manajer proyek. Seorang manajer proyek
membantu pembuatan dan penerapan rencana
proyek serta mengatur komunikasi, tahapan,
hasil kerja, dan tenggat waktu tim.
f. Analis bisnis. Seorang analis menunjukkan
peningkatan proses yang diperlukan.
8. g. Arsitek solusi. Seorang arsitek solusi memberikan
dukungan teknis, terutama dalam hal
interoperabilitas dengan aplikasi lini bisnis yang ada.
h. Influencer. Sering kali merupakan pemimpin di
antara rekan-rekannya, para influencer mengadopsi
lebih awal serta memimpin ide, praktik, dan alat
baru. Mereka juga membantu menyempurnakan
peningkatan proses bisnis dan memberikan saran
perubahan.
i. Grup dukungan BPM. Grup ini terdiri dari tenaga
profesional TI, pejabat perencana perusahaan, dan
pemimpin utama lainnya yang membantu
melembagakan standar, metode, tata kelola, dan
teknologi BPM.
Tim BPM ...
9. • Gunakan diagram alur, pemetaan pikiran,
atau perangkat lunak penggalian proses
untuk menemukan hambatan, upaya yang
berulang, dan penundaan yang tidak perlu.
• Minta masukan dari orang yang memiliki
keterlibatan besar dalam proses untuk
mengetahui hal yang dapat Anda
tingkatkan—dukungan untuk perubahan
dimulai dari mereka.
Analisis dan petakan proses tertentu.
10. • Kumpulkan masukan dari pemangku
kepentingan dan pastikan bahwa setiap
orang memahami nilai dalam perampingan
proses.
• Manfaatkan hal-hal yang Anda pelajari dari
pemetaan pikiran dan analisis.
• Pertimbangkan analisis dampak untuk alur
kerja yang penting atau kompleks.
Desain ulang proses tertentu.
11. • Kumpulkan sumber daya yang Anda butuhkan
untuk membuat platform BPM yang efektif,
seperti perangkat lunak manajemen proyek,
alat otomatisasi alur kerja, dan dasbor real-
time.
• Tentukan sumber daya yang selaras dengan
nilai bisnis yang ingin Anda buat dan kelola
perubahannya dengan target dan jadwal yang
spesifik.
• Melalui uji coba kecil terlebih dahulu, Anda
dapat mengatasi bug, membangun antusiasme
untuk praktik yang lebih baik, dan mendorong
penerapan.
Kumpulkan sumber daya dan terapkan
perubahan.
12. • Pantau kinerja proses baru Anda dengan
mendiskusikannya bersama pemangku
kepentingan.
• Bersiaplah untuk melakukan/
menambahkan penyesuaian yang
diperlukan.
Lakukan pelacakan dan pengoptimalan.
13. Business Process Reengineering (BPR)
Dalam penerapan Manajemen Proses Bisnis
bisa terjadi :
Business Process
Reengineering
(BPR)
Continuous
Process
Improvement (CPI)
• Tidak dipertanyakan struktur proses
saat ini.
• Mengidentifikasi masalah dan
menyelesaikannya secara bertahap.
• Mempertanyakan asumsi dan prinsip
dasar dari proses yang sudah ada.
• Bertujuan untuk mencapai terobosan,
misalnya dengan penghapusan tugas
yang memakan biaya banyak dan tidak
secara langsung menambah nilai.
1
2