Root Cause Analysis (RCA) adalah alat pemecahan masalah yang efektif untuk mengidentifikasi penyebab utama suatu masalah dan merancang solusi yang tepat. RCA penting dalam manajemen proses bisnis karena membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah inti yang mempengaruhi proses, mencegah kegagalan berulang, dan mendorong perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Proses RCA melibatkan langkah-langk
2. Introduction
• Dengan menggunakan pendekatan
sistematis, RCA membantu mengungkap
sumber sebenarnya dari suatu masalah
daripada hanya menangani gejala atau efek
yang tampak. Dengan begitu, tindakan
perbaikan yang tepat dapat diambil.
• Dengan pemahaman yang baik tentang RCA,
akan dapat memperkuat kemampuan dalam
mengatasi tantangan yang kompleks dan
mendorong perbaikan berkelanjutan dalam
berbagai aspek kehidupan.
3. What is Root Cause Analysis?
https://www.workfellow.ai/learn/what-is-root-
cause-analysis
4. ....
• Root Cause Analysis (Analisis Akar
Penyebab) adalah alat pemecahan
masalah yang efektif yang membantu
mengidentifikasi penyebab utama suatu
masalah.
• Dalam ilmu dan teknik data, ini digunakan
untuk mengidentifikasi penyebab utama
suatu masalah dan merancang solusi
yang efektif.
5. • Analisis akar penyebab adalah proses
menemukan penyebab utama suatu
masalah untuk mengidentifikasi solusi
yang tepat.
• Ini banyak digunakan dalam operasi TI
dan bisnis, manufaktur, dan penambangan
proses.
....
6. The Importance of
Root Cause Analysis in BPM
• Analisis akar penyebab adalah komponen
kunci dari Business Process Management
(BPM) karena membantu organisasi
mengidentifikasi dan mengatasi masalah
mendasar yang menyebabkan masalah
dalam proses mereka.
• Dengan mengidentifikasi akar permasalahan
ini, perusahaan dapat melakukan perbaikan
jangka panjang yang mengarah pada
peningkatan efisiensi, efektivitas, dan
profitabilitas.
7. Some Reasons Why RCA is
Important in BPM
Berikut beberapa alasan mengapa RCA
penting dalam BPM:
• Identifikasi dan perbaikan masalah inti.
• Mencegah kegagalan dan kemacetan.
• Perbaikan terus-menerus.
• Mengurangi biaya.
• Meningkatkan kepuasan pelanggan.
• Identifikasi sumber keunggulan kompetitif.
• Meningkatkan kepuasan karyawan.
8. • RCA membantu dalam mengidentifikasi
isu-isu inti yang mungkin mempengaruhi
proses bisnis, daripada berfokus pada
gejala atau masalah yang dangkal.
• Hal ini memungkinkan pemahaman yang
lebih menyeluruh tentang situasi dan
faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
masalah tersebut.
.
Identify and fix core problems
(Identifikasi dan perbaikan masalah inti)
9. • Dengan mengidentifikasi akar penyebab
masalah, organisasi dapat menerapkan
tindakan perbaikan untuk mencegah
terulangnya masalah serupa di masa
depan.
• Pendekatan proaktif ini membantu
meningkatkan stabilitas dan efisiensi
proses bisnis secara keseluruhan.
.
Prevent failures and bottlenecks
(Mencegah kegagalan dan kemacetan)
10. • RCA merupakan aspek penting dari
perbaikan berkelanjutan, yang merupakan
prinsip utama BPM.
• Dengan terus-menerus menganalisis
proses untuk mencari akar penyebab
masalah, organisasi dapat membuat
perubahan bertahap yang mengarah pada
peningkatan kinerja dan produktivitas yang
signifikan dalam jangka panjang.
.
Continuous Improvement
(Perbaikan terus-menerus)
11. • Mengatasi akar penyebab masalah sering
kali menghasilkan penghematan biaya,
karena mengurangi kebutuhan akan
perbaikan sementara, pengerjaan ulang, atau
sumber daya tambahan untuk mengelola
masalah yang sedang berlangsung.
• Dengan mengoptimalkan proses dan
menghilangkan pemborosan, perusahaan
dapat mencapai lebih banyak hal dengan
biaya lebih sedikit.
.
Reduce costs (Mengurangi biaya)
12. • Memperbaiki proses bisnis dengan
mengatasi akar permasalahan dapat
menghasilkan pengalaman pelanggan yang
lebih baik.
• Proses yang efisien menghasilkan
pengiriman produk dan layanan yang tepat
waktu, lebih sedikit kesalahan, dan
peningkatan kualitas, yang semuanya
berkontribusi pada kepuasan pelanggan yang
lebih tinggi.
.
Improve customer satisfaction
(Meningkatkan kepuasan pelanggan)
13. • Perusahaan yang secara konsisten
melakukan analisis akar masalah dan
mengatasi permasalahan mendasar akan
memiliki posisi yang lebih baik untuk tetap
berada di depan para pesaingnya.
• Dengan terus meningkatkan proses dan
menyelesaikan masalah, bisnis dapat
beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan
kondisi pasar dan mempertahankan
keunggulan kompetitif.
.
Identify sources of competitive advantage
(Sumber keunggulan kompetitif)
14. • Ketika karyawan memahami pentingnya
RCA dan berpartisipasi dalam proses
tersebut, mereka akan lebih merasa
terlibat dan berkomitmen terhadap
kesuksesan organisasi.
• Melibatkan karyawan dalam aktivitas
pemecahan masalah dapat menumbuhkan
budaya perbaikan berkelanjutan dan
akuntabilitas bersama.
.
Improve employee satisfaction
(Meningkatkan kepuasan karyawan)
15. Kapan Perusahaan Menerapkan
Root Cause Analysis?
• Perusahaan dapat menerapkan Root Cause
Analysis dalam berbagai situasi dan konteks.
Semakin cepat perusahaan mengidentifikasi
masalah, maka akan semakin cepat juga solusi
ditemukan.
• Misalnya, ketika perusahaan dihadapkan dengan
situasi seperti kegagalan produk, kerusakan
peralatan, insiden kecelakaan kerja, atau
pelanggaran kebijakan.
• Dalam hal ini, perusahaan menggunakan RCA
untuk mengidentifikasi dan menganalisis akar
penyebab kejadian tersebut agar dapat
mengambil tindakan yang tepat.
16. Kapan Perusahaan Menerapkan
Root Cause Analysis? ...
• Contoh lainnya adalah saat perusahaan
mengalami masalah yang berulang. Misalnya
dalam proses produksi, pengiriman, atau
layanan pelanggan, RCA dapat digunakan
untuk menggali lebih dalam dan
mengidentifikasi akar penyebab masalah
yang mendasarinya.
• Metode RCA ini juga bisa dilakukan ketika
perusahaan ingin melakukan perbaikan atau
perubahan pada proses operasionalnya.
17. • RCA dapat digunakan untuk memahami
penyebab masalah yang ada dan
menerapkan perubahan yang tepat.
• Dengan melakukan analisis akar
penyebab masalahnya, perusahaan dapat
mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki
atau ditingkatkan, sehingga dapat
meningkatkan efisiensi, kualitas, atau
kepuasan pelanggan.
Kapan Perusahaan Menerapkan
Root Cause Analysis? ...
18. Langkah-Langkah Melakukan
Root Cause Analysis
Secara umum, proses RCA melibatkan langkah-
langkah berikut:
1. Identifikasi Masalah
2. Kumpulkan Data dan Informasi
3. Analisis Fakta dan Bukti
4. Identifikasi Gejala
5. Gunakan Metrik Analisis
6. Identifikasi Akar Penyebab
7. Verifikasi Akar Penyebab
8. Rancang Tindakan Perbaikan
9. Implementasikan Tindakan Perbaikan
10. Evaluasi dan Tinjau Ulang
20. Proses PDCA ...
• Teknik manajemen yang menekankan
pada suatu perbaikan kualitas secara
berkesinambungan yang melibatkan
semua pihak dengan biaya yang rendah,
melalui Proses/Siklus PDCA.
• Siklus PDCA terdiri dari Plan, Do, Check,
dan Action merupakan sarana yang
menjamin terlaksananya kesinambungan
di Perusahaan.
• Siklus PDCA ini berguna dalam
mewujudkan suatu kebijakan untuk
memelihara dan memperbaiki serta
meningkatkan standar suatu pekerjaan.
21. DELTA
(Delapan Langkah & Tujuh Alat)
Delapan Langkah Tujuh Alat
1. Check Sheet
2. Stratifikasi
3. Diagram Pareto
4. Diagram Ishikawa
(Fishbone)
5. Histogram
6. Control Chart
7. Scatter Diagram
DELTA ini sering digunakan dalam Putaran PDCA pada Gugus Kendali Mutu
Root cause analysis is an effective problem solving tool that helps to identify the main cause of an issue. In data science and engineering it is used to identify the underlying cause of a problem and devise an effective solution. In this simply explained guide, we will look at the steps of root cause analysis, provide examples, and discuss common pitfalls.
Root cause analysis is the process of discovering the underlying key causes of problems in order to identify appropriate solutions. It is widely used in IT and business operations, manufacturing, and process mining.
Importance of root cause analysis in BPM
Root cause analysis is a key component of business process management (BPM) because it helps organizations identify and address the underlying issues causing problems within their processes. By pinpointing these root causes, companies can make lasting improvements that lead to increased efficiency, effectiveness, and profitability.
Here are some reasons why RCA is important in BPM:
Identify and fix core problems.
Prevent failures and bottlenecks.
Continuous Improvement.
Reduce costs.
Improve customer satisfaction.
Identify sources of competitive advantage.
Improve employee satisfaction.
RCA aids in identifying the core issues that may be affecting a business process, rather than focusing on the symptoms or superficial problems. This allows for a more thorough understanding of the situation and the factors contributing to the problem.
By identifying the root causes of issues, organizations can implement corrective actions that prevent the recurrence of similar problems in the future. This proactive approach helps to improve the overall stability and efficiency of business processes.
RCA is an essential aspect of continuous improvement, which is a key principle of BPM. By constantly analyzing processes for root causes of problems, organizations can make incremental changes that lead to significant long-term improvements in performance and productivity.
Addressing the root causes of problems often leads to cost savings, as it reduces the need for temporary fixes, rework, or additional resources to manage ongoing issues. By optimizing processes and eliminating waste, companies can achieve more with less.
Improving business processes by addressing root causes can lead to a better customer experience. Efficient processes result in timely delivery of products and services, fewer errors, and improved quality, all of which contribute to higher customer satisfaction.
Companies that consistently perform root cause analysis and address underlying issues are better positioned to stay ahead of their competitors. By continually improving processes and resolving problems, businesses can adapt more quickly to changing market conditions and maintain a competitive edge.
When employees understand the importance of RCA and participate in the process, they are more likely to feel engaged and committed to the organization's success. Involving employees in problem-solving activities can foster a culture of continuous improvement and shared accountability.