[Ringkasan]
1. Peserta ujian diminta untuk melakukan pemeriksaan refraksi pada pasien dengan keluhan penglihatan kabur saat membaca jauh. Peserta melakukan pemeriksaan visus, refraksi subjektif, menegakkan diagnosis miopi ringan, dan meresepkan kacamata.
Mempelajari tentang pemeriksaan fisik thorax dengan cara inspeksi, pelpasi, perkusi dan auskultasi. serta harus mengetahui suara atau bunyi yang dihasilkan dan batas pemeriksaan antara jantung dan paru. maka perawat dapat mempelajari dan harus mengetahui tentang pemeriksaan paru dan jantung
Mempelajari tentang pemeriksaan fisik thorax dengan cara inspeksi, pelpasi, perkusi dan auskultasi. serta harus mengetahui suara atau bunyi yang dihasilkan dan batas pemeriksaan antara jantung dan paru. maka perawat dapat mempelajari dan harus mengetahui tentang pemeriksaan paru dan jantung
LAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docxsalmanalfarisi637456
Seluruh angggota tim sudah melakukan konfirmasi, dokter Sp.Ortopedi, dokter Sp.An, Penata anestesi serta perawat sudah melakukan konfirmasi nama pasien, prosedur, dan lokasi insisi
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari IniWen4D
Wen4D adalah pilihan situs judi slot terbaik di Indonesia dan terpercaya yang menghadirkan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi para pemain yang bergabung. Sistem game yang kami sajikan 100% fairplay di mana artinya memang tidak ada campur tangan pihak manapun yang menentukan kemenangan.
Link Alternatif : https://heylink.me/WEN4D.com/
Pedoman BOS Kinerja Sekolah Prestasi Tahun 2024.pdf
Station 1 miop levior (visus & refraksi subyektif)
1. 1. Nomor Station 01
2. Judul Station Miopia (SKDI: Penyakit-02.07)
3. Alokasi Waktu 8 menit
4. Tingkat Kemampuan
Kasus yang Diujikan
Tingkat Kemampuan SKDI:(4A)
mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan
tuntas.
5. Kompetensi Diujikan 1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Visus
3. Pemeriksaan Refraksi Subjektif
4. Pemeriksaan Segmen anterior
5. Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang
6. Penegakan diagnosis
7. Tatalaksana nonfarmakoterapi
8. Tatalaksana farmakoterapi
9. Komunikasi dan edukasi pasien
10. Perilaku profesional
6. Instruksi
Peserta Ujian
SKENARIO KLINIK:
Seorang laki-laki, usia 20 tahun datang ke klinik umum RS dengan keluhan penglihatan kabur saat
membaca jauh, dialami sejak 3 bulan yang lalu, memberat 1 bulan ini. Riwayat mata merah, kotoran mata
berlebih dan trauma tidak ada. Riwayat pemakaian kacamata sebelumnya ada, tetapi kacamata dirasaka
tidak cocok lagi.
TUGAS :
1. Lakukan pemeriksaan visus pada pasien ini! Perlihatkan hasil pemeriksaan pada penguji!
2. Lakukan pemeriksaan refraksi subjektif pada pasien ini! Perlihatkan hasil pemeriksaan pada penguji!
3. Tegakkan diagnosis pada pasien ini!
4. Tetapkan talaksana non farmakoterapi pada pasien ini
7. Instruksi
Penguji
INSTRUKSI UMUM
1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian sesuai !
2. Amatilah dan berilah skor (0/1/2/3) atas tugas yang dikerjakan peserta ujian serta skor Global Rating
sesuai rubrik penilaian pada lembar nilai tulis dan komputer!
3. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang diminta dalam instruksi penguji!
4. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian telah
melakukan dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang dimaksud (perhatikan instruksi khusus)!
5. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan tugas sebagai penguji UK OSCE!
INSTRUKSI KHUSUS
(Tuliskan/lampirkan hasil/prosedur/foto/ilustrasi pada aspek penilaian yang bersesuaian)
1. Penguji mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan lembar penilaian
2. Penguji mengingatkan peserta untuk hanya melakukan VISUS dan KOREKSI (Refraksi Subjektif) dan
tidak melakukan anamnesis
3. Bila peserta ujian melakukan pemeriksaan di bawah ini, penguji menyampaikan hasil pada peserta.
Hasil Pemeriksaan Fisik/Psikiatri
KU: Compos mentis/Sakit ringan/Gizi Baik
Tanda Vital: TD:120 /80 mmHg; N: 72x /menit; R: 16x /menit; t 36,5: OC
Kepala/leher: dalam batas normal
Toraks: dalam batas normal
Abdomen: dalam batas normal
Ekstremitas: dalam batas normal
Pemeriksaan Oftalmologi :Segmen anterior dalam batas normal
Konjungtiva : Tidak hiperemis
Kornea : Jernih
Bilik Mata Depan : Dalam batas normal
Iris : Coklat, kripte ada
Pupil : Refleks cahaya ada
Lensa : Jernih
4. Penguji menilai hasil pemeriksaan visus pasien dengan cara :
a. Menjelaskan teknis pemeriksaan
b. Memasang trial frame
c. Memasang occluder pada mata yang tidak diperiksa
d. Menginstruksikan PS untuk menyebutkan objek snellen yang ditunjuk
e. Mendokumentasikan visus PS dengan benar (VOD : 20/30 ; VOS : 20/30 )
f. Melakukan pada kedua mata
5. Penguji menilai hasil pemeriksaan visus pasien dengan cara :
a. Menjelaskan teknis pemeriksaan
b. Memasang trial frame
c. Memasang occluder pada mata yang tidak diperiksa
d. Memasangkan lensa coba (+)/positif dan (-)/negatif 0.5 D bergantian pada trial frame dan
minta penderita menyebutkan lensa mana yang memberikan bayangan yang lebih jelas.
e. Apabila penderita sudah menentukan lensa yang memberikan bayangan lebih jelas dan
kemudian minta penderita membaca kembali obyek snellen yang ditunjuk
f. Mengganti lensa coba hingga penderita dapat membaca obyek snellen secara maksimal
g. Melakukan pada mata sebelahnya
h. Mendokumentasikan hasil koreksi dengan benar
(VOD : 20/30 -0,75 20/20 ; VOS : 20/30 -0,75 20/20)
2. 6. Penguji menilai diagnosis
Diagnosis: ODS. Miop Levior
7. Penguji menilai penulisan resep kacamata :
a. Menuliskan koreksi jauh pada resep kacamata
b. Menilai pengukuran distansia pupil, dengan meminta PS memfokuskan pandangan ke jarak dekat
(mata atau dahi)
c. Mengarahkan senter ke arah PS kemudian mengukur distansia pupil dengan penggaris.
d. Menuliskan hasil pengukuran pada resep kacamata dan menentukan jenis lensa yang digunakan
Instruksi
Pasien Standar
Nama Tn. Andrian
Usia 20 tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Pekerjaan Mahasiswa
Status pernikahan Belum Menikah
Pendidikan terakhir SMA
Pertanyaan wajib oleh PS -
Peran yang wajib ditunjukkan Mengatakan pandangan kabur dan menyesuaikan visus sesuai skenario
Foto untuk molase Tidak ada
5. Tata Letak Station Model 1
6. Kebutuhan Laboran Ada, laboran bertugas merapikan kembali trial lens yang sudah digunakan, tidak untuk membantu tindakan.
7. Kebutuhan Manekin Tidak ada
8. Kebutuhan Set Alat Jenis set yang dipakai : Ruangan dengan ukuran panjang minimal 5 meter dengan cermin ukuran 1 x 1
meter yang diletakkan 3 meter di depan PS dan kartu Snellen diletakkan di belakang PS
Meja pemeriksaan = 1
meja alat = 1
kursi = 3
Senter = 1
Penlight = 1
Loupe 1
Snellen Test = 1 set
Trial lens = 1 set
Trial frame = 1
Wastafel = 1
Sabun cair = 1
Tissue = 1 dos
Tempat sampah = 1
Catatan rekam medik & ATK
Lembar penilaian
9. Penulis Institusi : Departemen IK Mata UNHAS
10. Referensi Jack J.Kanski: Clinical Ophthalmology, A. Khurana : Comprehensive Ophthalmology
Wilson, F.M. 2005. Practical Ophthalmology
3. TEMPLATE OSCE STATION
RUBRIK PENILAIAN OSCE
STATION REFRAKSI
I. Rubrik
KOMPETENSI 0 1 2 3 BOBOT SKOR
1. Pemeriksaan Visus Peserta ujian tidak melakukan
pemeriksaan visus
Peserta ujian melakukan 1-2 hal dibawah ini
dengan benar :
1. Menjelaskan teknis pemeriksaan
2. Meminta pasien menutup mata
yang tidak diperiksa dengan
tangan
3. Menginstruksikan PS untuk
menyebutkan objek snellen yang
ditunjuk
4. Mendokumentasikan visus PS
dengan benar
5. Melakukan pada kedua mata
Peserta ujian melakukan 3-4 hal dibawah ini
dengan benar :
1. Menjelaskan teknis pemeriksaan
2. Meminta pasien menutup mata yang
tidak diperiksa dengan tangan
3. Menginstruksikan PS untuk
menyebutkan objek snellen yang
ditunjuk
4. Mendokumentasikan visus PS dengan
benar
5. Melakukan pada kedua mata
Peserta ujian melakukan SEMUA hal dibawah
ini dengan benar :
1. Menjelaskan teknis pemeriksaan
2. Meminta pasien menutup mata yang
tidak diperiksa dengan tangan
3. Menginstruksikan PS untuk
menyebutkan objek snellen yang
ditunjuk
4. Mendokumentasikan visus PS dengan
benar
5. Melakukan pada kedua mata
3
2. Koreksi Jauh Peserta ujian tidak melakukan koreksi
jauh
Peserta ujian melakukan 1-3 hal dibawah
ini dengan benar :
1. Menjelaskan teknis pemeriksaan
2. Memasang trial frame
3. Memasang occluder pada mata yang
tidak diperiksa
4. Memasangkan lensa coba (+)/positif
dan (-)/negatif 0.5 D bergantian pada
trial frame dan minta penderita
menyebutkan lensa mana yang
memberikan bayangan yang lebih
jelas.
5. Apabila penderita sudah menentukan
lensa yang memberikan bayangan
lebih jelas dan kemudian minta
penderita membaca kembali obyek
snellen yang ditunjuk
6. Mengganti lensa coba hingga
penderita dapat membaca obyek
snellen secara maksimal
7. Melakukan pada mata sebelahnya
8. Mendokumentasikan hasil koreksi
dengan benar
Peserta ujian melakukan >4 dan <8 hal dibawah
ini dengan benar :
1. Memasang trial frame dengan lensa
Menjelaskan teknis pemeriksaan
2. Memasang trial frame
3. Memasang occluder pada mata yang
tidak diperiksa
4. Memasangkan lensa coba (+)/positif dan
(-)/negatif 0.5 D bergantian pada trial
frame dan minta penderita
menyebutkan lensa mana yang
memberikan bayangan yang lebih jelas.
5. Apabila penderita sudah menentukan
lensa yang memberikan bayangan lebih
jelas dan kemudian minta penderita
membaca kembali obyek snellen yang
ditunjuk
6. Mengganti lensa coba hingga penderita
dapat membaca obyek snellen secara
maksimal
7. Melakukan pada mata sebelahnya
8. Mendokumentasikan hasil koreksi
dengan benar
Peserta ujian melakukan SEMUA hal dibawah
ini dengan benar :
1. Menjelaskan teknis pemeriksaan
2. Memasang trial frame
3. Memasang occluder pada mata yang
tidak diperiksa
4. Memasangkan lensa coba (+)/positif
dan (-)/negatif 0.5 D bergantian pada
trial frame dan minta penderita
menyebutkan lensa mana yang
memberikan bayangan yang lebih
jelas.
5. Apabila penderita sudah menentukan
lensa yang memberikan bayangan
lebih jelas dan kemudian minta
penderita membaca kembali obyek
snellen yang ditunjuk
6. Mengganti lensa coba hingga
penderita dapat membaca obyek
snellen secara maksimal
7. Melakukan pada mata sebelahnya
8. Mendokumentasikan hasil koreksi
dengan benar
3
4. (VOD : 20/30 -0,75 20/20 ;
VOS : 20/30 -0,75 20/20)
(VOD : 20/30 -0,75 20/20 ;
VOS : 20/30 -0,75 20/20)
(VOD : 20/30 -0,75 20/20 ;
VOS : 20/30 -0,75 20/20)
3. Tatalaksana
nonfarmakoterapi
Peserta ujian tidak menuliskan resep
kacamata
Peserta menuliskan 1 dari kriteria di bawah
ini:
1. Identitas
2. pilihan kacamata : monofokal
3. pilihan kekuatan dan jenis lensa: S-
1.00 D dan mencoret silinder + prisma
4. Menuliskan DP (distansia Pupil) : 62
mm
Peserta menuliskan 2-3 dari kriteria di bawah
ini:
1. Identitas
2. pilihan kacamata : monofokal
3. pilihan kekuatan dan jenis lensa: S-1.00
D dan mencoret silinder + prisma
4. Menuliskan DP (distansia Pupil) : 62 mm
Peserta menuliskan SEMUA kriteria di bawah
ini:
1. Identitas
2. pilihan kacamata : monofokal
3. pilihan kekuatan dan jenis lensa: S-
1.00 D dan mencoret silinder + prisma
4. Menuliskan DP (distansia Pupil) : 62
mm
2
4. Menegakkan
diagnosis
Peserta ujian tidak dapat menegakkan
diagnosis
Peserta ujian tidak dapat menegakkan
diagnosis tidak tepat
Peserta ujian dapat menegakkan diagnosis tapi
tidak lengkap :
ODS.Miop
Peserta ujian dapat menegakkan diagnosis
dengan BENAR :
ODS Miop Levior
2
5. Komunikasi dan atau
edukasi pasien
Peserta ujian sama sekali tidak
melakukan 4 prinsip komunikasi
Peserta ujian menunjukkan kemampuan
berkomunikasi dengan menerapkan salah
satu prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan baik
dengan pasien secara verbal non
verbal (ramah, terbuka, kontak mata,
salam, empati dan hubungan
komunikasi dua arah, respon)
2. mampu memberikan kesempatan
pasien untuk bercerita dan
mengarahkan cerita
3. mampu untuk melibatkan pasien
dalam membuat keputusan klinik,
pemeriksaan klinik.
4. mampu memberikan penyuluhan
yang isinya sesuai dengan masalah
pasien
Peserta ujian menunjukkan kemampuan
berkomunikasi dengan menerapkan 2-3 dari 4
prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan baik dengan
pasien secara verbal non verbal (ramah,
terbuka, kontak mata, salam, empati dan
hubungan komunikasi dua arah, respon)
2. mampu memberikan kesempatan pasien
untuk bercerita dan mengarahkan cerita
3. mampu untuk melibatkan pasien dalam
membuat keputusan klinik, pemeriksaan
klinik.
4. mampu memberikan penyuluhan yang isinya
sesuai dengan masalah pasien
Peserta ujian menunjukkan kemampuan
berkomunikasi dengan menerapkan SELURUH
prinsip berikut:
1. mampu membina hubungan baik dengan
pasien secara verbal non verbal (ramah,
terbuka, kontak mata, salam, empati dan
hubungan komunikasi dua arah, respon)
2. mampu memberikan kesempatan pasien
untuk bercerita dan mengarahkan cerita
3. mampu untuk melibatkan pasien dalam
membuat keputusan klinik, pemeriksaan
klinik.
4. mampu memberikan penyuluhan yang
isinya sesuai dengan masalah pasien
1
6. Perilaku profesional Peserta ujian tidak meminta izin
secara lisan dan sama sekali tidak
melakukan poin berikut:
1. melakukan setiap tindakan dengan
berhati-hati dan teliti sehingga tidak
membahayakan pasien dan diri
sendiri
2. memperhatikan kenyamanan
pasien
3. melakukan tindakan sesuai prioritas
Meminta izin secara lisan dan melakukan
1-2 poin berikut :
1. melakukan setiap tindakan
dengan berhati-hati dan teliti
sehingga tidak membahayakan
pasien dan diri sendiri
2. memperhatikan kenyamanan
pasien
3. melakukan tindakan sesuai
prioritas
Meminta izin secara lisan dan melakukan 3 poin
berikut:
1. melakukan setiap tindakan dengan
berhati-hati dan teliti sehingga tidak
membahayakan pasien dan diri sendiri
2. memperhatikan kenyamanan pasien
3. melakukan tindakan sesuai prioritas
4. menunjukan rasa hormat kepada pasien
5. mengetahui keterbatasan dengan
merujuk atau melakukan konsultasi bila
Meminta izin secara lisan dan melakukan
SEMUA poin di bawah ini secara lengkap:
1. melakukan setiap tindakan dengan
berhati-hati dan teliti sehingga tidak
membahayakan pasien dan diri sendiri
2. memperhatikan kenyamanan pasien
3. melakukan tindakan sesuai prioritas
4. menunjukan rasa hormat kepada
pasien
5. mengetahui keterbatasan dengan
1
5. 4. menunjukan rasa hormat kepada
pasien
5. mengetahui keterbatasan dengan
merujuk atau melakukan konsultasi
bila diperlukan
4. menunjukan rasa hormat kepada
pasien
5. mengetahui keterbatasan dengan
merujuk atau melakukan
konsultasi bila diperlukan
diperlukan merujuk atau melakukan konsultasi
bila diperlukan
II. Global performance
Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian!
TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR