Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang pelaksanaan ujian OSCE untuk menilai kompetensi mahasiswa bidan. Ujian dilaksanakan di beberapa station dengan durasi waktu tertentu untuk setiap station dan disetiap station peserta diuji untuk satu atau beberapa kompetensi khusus. Pelaksanaan ujian diatur dengan ketentuan dan prosedur yang jelas untuk memastikan objektivitas penilaian.
2. Konsep OSCE
Teknis pelaksanaan
Format station
Tata tertib
Aba-aba waktu
3. ◦ Objective Semua mahasiswa
diuji dengan ujian yang sama
◦ Structure Penilaian di setiap
station terstruktur dan sangat
spesifik
◦ Clinical examination
Penilaian kemampuan/performa
keterampilan klinik
6. 1. Anamnesis
2. Prosedur pemeriksaan fisik dan laboratorium
sederhana
3. Perumusan diagnosis dan/ masalah
4. Keterampilan prosedur tindakan sesuai dengan
diagnosis dan/ masalah
5. Pendidikan kesehatan/konseling
6. Rujukan/Kolaborasi
7. Pendokumentasian
8. Prilaku profesional
1 STASI akan mengujikan 3-4 area kompetensi
Perilaku p rofesional akan diujikan pada semua
stasi
7. 1. Kehamilan Fisiologis
2. Deteksi dini komplikasi dan
penanganan awal kegawatdaruratan
pada kehamilan
3. Deteksi dini komplikasi dan
penanganan awal kegawatdaruratan
pada persalinan
4. KB Fisiologis
8. Selama kegiatan di lokasi OSCE, peserta ujian
WAJIB
◦ Mengenakan baju/seragam menyesuaikan hari
pelaksanaan osce (karena jumat seragam hijau)
◦ Mengenakan tanda pengenal peserta ujian OSCE
Seluruh barang bawaan lain dilarang dibawa
ke lokasi ujian, termasuk alat elektronik jenis
apapun (telepon selular, jam tangan arloji,
komputer jinjing, kamera, pemutar musik,
perekam suara, dan lainnya)
.
9. Total stasi yang digunakan 5 stas1
1 stasi mendapat alokasi waktu 10 menit
(1 menit akan digunakan untuk membaca soal di luar
stasi)
10. Instruksi peserta ujian
Mencantumkan skenario klinik dan tugas yang harus dilakukan
peserta ujian
Diletakkan di pintu station dan di meja di dalam station
Pasien Standar (PS) dan manekin
Peserta ujian diharapkan mampu berinteraksi dengan PS
Peserta ujian diharapkan mampu melakukan kompetensi sesuai
instruksi dan berlaku profesional terhadap PS dan/atau manekin
Tenaga kesehatan terstandar
Peserta ujian diharapkan mampu berkolaborasi /konsultasi dengan
tenaga kesehatan terstandar melalui via HP yang disediakan diatas
meja penguji. Gunakan teknik komunikasi terstandar saat melakukan
komunikasi
11. Ruang pelayanan kebidanan sesuai setting
soal
Penguji (1-2 orang)
Mungkin ada pasien standar dan Nakes
terstandar
Jika ada alat yang kurang bisa melapor pada
penguji
12. Station Kehamilan Fisiologis
Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, datang ke
PMB untuk memeriksakan kehamilan. Hasil anamesis: nafsu makan biasa.
Pemeriksaan sebelumnya: BB sebelum hamil 45 kg, TB 154 cm, 2 minggu
yang lalu BB 54 kg dan Hb 11 g/dL. Hasil pemeriksaan: N 80 x/menit, P 24
x/menit, S 36,60C, BB 55 kg, payudara bersih putting susu menonjol.
Tugas:
•Lakukan pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan yang berkaitan
dengan kondisi janin.
•Setelah melakukan pemeriksaan, dengarkan penguji menyebutkan hasil
pemeriksaan
•Catat hasil pemeriksaan (“O”) dan tulis “A” sesuai dengan metode S-O-A-P.
13. Penguji menilai peserta menggunakan dua hal :
Nilai Actual Mark
0 = tidak lulus
1 = Borderline
2 = Lulus
3 = Superior
Global rating
Penilaian penguji sebagai pakar, dengan koding:
1= tidak lulus
2= Borderline
3= Lulus
4= Superior
14. Perilaku professional
1.melakukan setiap tindakan dengan berhati-
hati dan teliti sehingga tidak membahayakan
pasien dan diri sendiri
2.memperhatikan kenyamanan pasien
3.melakukan tindakan sesuai prioritas
4.menunjukan rasa hormat kepada pasien
5.mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau
melakukan konsultasi bila diperlukan
15. KOMPETENSI 0 1 2 3
Pemeriksaan
fisik:
a.TD
b.Abdomen
Peserta ujian tidak
melakukan atau hanya
melakukan 1-2 dari 8
pemeriksaan
a.Pemeriksaan TD sebagai
berikut:
1.Memposisikan manset
dan alat ukurnya
2.Melakukan pemeriksaan
denyut nadi pada arteri
brachialis.
3.Meletakan stetoskop pada
area arteri brachialis.
4.Melakukan pengukuran
tekanan darah.
5.Menempatkan alat
keposisi semula setelah
pengukuran selesai
dilakukan.
a.Pemeriksaan abdomen
sebagai berikut:
1.Menentukan TFU dengan
centimeter kain (Metlin)
2.Menentukan bagian
terbawah janin
3.Melakukan auskultasi
dengan alat dople
Peserta ujian dapat melakukan 3-4
dari 8 langkah pemeriksaan fisik:
a.Pemeriksaan TD sebagai berikut:
1.Memposisikan manset dan alat
ukurnya
2.Melakukan pemeriksaan denyut
nadi pada arteri brachialis.
3.Meletakan stetoskop pada area
arteri brachialis.
4.Melakukan pengukuran tekanan
darah.
5.Menempatkan alat keposisi
semula setelah pengukuran selesai
dilakukan.
a.Pemeriksaan abdomen sebagai
berikut:
1.Menentukan TFU dengan
centimeter kain (Metlin)
2.Menentukan bagian terbawah
janin
3.Melakukan auskultasi dengan
alat dopler
Catatan:
Dilakukan semua tetapi sebagian
kecil kurang tepat
Peserta ujian dapat melakukan 5-
7 dari 8 langkah pemeriksaan
fisik:
a.Pemeriksaan TD sebagai
berikut:
1.Memposisikan manset dan alat
ukurnya
2.Melakukan pemeriksaan denyut
nadi pada arteri brachialis.
3.Meletakan stetoskop pada area
arteri brachialis.
4.Melakukan pengukuran
tekanan darah.
5.Menempatkan alat keposisi
semula setelah pengukuran
selesai dilakukan.
a.Pemeriksaan abdomen sebagai
berikut:
1.Menentukan TFU dengan
centimeter kain (Metlin)
2.Menentukan bagian terbawah
janin
3.Melakukan auskultasi dengan
alat dopler
Catatan:
Dilakukan semua tetapi sebagian
kecil kurang tepat
Peserta ujian dapat melakukan
pemeriksaan fisik:
a.TD dengan benar dan lengkap
sebagai berikut:
1.Memposisikan manset dan alat
ukurnya
2.Melakukan pemeriksaan denyut nadi
pada arteri brachialis.
3.Meletakan stetoskop pada area arteri
brachialis.
4.Melakukan pengukuran tekanan
darah.
5.Menempatkan alat keposisi semula
setelah pengukuran selesai dilakukan.
a.Pemeriksaan abdomen dengan benar
dan lengkap sebagai berikut:
1.Menentukan TFU dengan centimeter
kain (Metlin)
2.Menentukan bagian terbawah janin
3.Melakukan auskultasi dengan alat
dopler
16. Persiapan
◦ Persiapkan fisik dan mental sebaik-baiknya
◦ Jangan lupa sarapan dan cukup tidur
◦ Rileks
◦ Usahakan ke kamar kecil sebelum ujian
Saat OSCE
◦ Fokus pada tugas dalam instruksi
◦ Hindari membuang waktu dengan memberi
penjelasan pada penguji tanpa melakukan
keterampilan yang diminta
17. Tidak ada perubahan soal
Interupsi dari penguji hanya jika
◦ penguji diwajibkan untuk bertanya atau
◦ memberikan informasi atau
◦ memberikan intervensi kepada PS jika dirasa ada
kesalahan fatal
Peserta tidak perlu bertanya kepada penguji di luar yang
diinstruksikan dalam soal.
Setelah selesai ujian, WAJIB mengisi kuesioner manual
pada lembar umpan balik di ruang pengarahan peserta
secara bergantian.
18. Jika pasien standar menjawab “ tidak ada
data” maka artinya arah kasus tidak
mengarah ke bagian tersebut peserta uji
memikirkan alternatif pertanyaan lain yang
menjawab soal secara terfokus
20. Peserta mengikuti aba waktu dalam menjalani ujian.
Misal: “peserta menempatkan diri”, “membaca soal”,
dsb
Waktu untuk membaca instruksi soal: 1 menit
3 menit sebelum waktu station soal berakhir, ada
bunyi bel penanda. Perhatikan waktu yang tersisa!
“Waktu habis, silakan pindah ke station berikutnya”
baru diperbolehkan meninggalkan ruang ujian
Di tengah ujian: waktu rehat (freeze) selama 8 menit
untuk penguji dan PS. Peserta tetap duduk di station
berikutnya.
21. Bila peserta menemui masalah kesehatan pribadi,
gawat darurat, atau administratif selama sesi ujian
yang dapat mempengaruhi hasil ujiannya secara
signifikan, maka segera menyampaikan masalah
kepada KOC
22. jadwal ujian peserta, lokasi ujian, lokasi
ruang briefing dan lokasi ruang karantina
23. JAM KEGIATAN LOKASI PJ
07.30 – 09.00 Brefing dan persiapan komponen
Ujian
Lantai 1 Pendopo meating room KOC
09.00 – 10.00 Ujian OSCE sessi 1 Lantai 1 lab OSCE
10.00 – 10.30 WIB Debriefing, karantina dan istirahat
Istirahat antar sessi para penguji
Lantai 1 Pendopo meating room
Lantai 1 Gedung D
10.30 – 12.00 WIB Ujian OSCE sessi 2 Lantai 1 Lab OSCE
12.00 – 13.00 WIB ISHOMA