2. Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dihara
pkan mampu memahami dan mengaplikasikan Stra
tegi Penilaian Menghadapi Asesmen Nasional
3. INDIKATOR KEBERHASILAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini,Peserta dapat
memahami penilaian HOTs
mampu menyusun soal HOTs ( setara AKM)
mampu menganalisis soal HOTs setara AKM
Menyusun strategi sekolah menyiapkan
sistem penilaian yang mendukung AN
4. @ Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan
Mengapa asesmen di Indonesia diarahkan ke
model asesmen Higher Order Thinking Skills
(HOTS) dan Contextual Assessment?
5. 5
Agenda
Kualitas Karakter
Bagaimana menghadapi lingkungan ya
ng terus berubah.
Kompetensi
Bagaimana mengatasi tantangan yang
kompleks.
Literasi Dasar
Bagaimana menerapkan keterampilan i
nti untuk kegiatan sehari-hari.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Iman & taqwa
Rasa ingin tahu
Inisiatif
Gigih
Kemampuan beradaptasi
Kepemimpinan
Kesadaran sosial dan budaya
1.
2.
3.
4.
Berpikir kritis/memecahkan mas
alah
Kreativitas
Komunikasi
Kolaborasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Baca tulis
Berhitung
Literasi sains
Literasi informasi teknologi dan
komunikasi
Literasi keuangan
Literasi budaya dan kewargane
garaan
1 2 3
Kecakapan Abad 21yang dibutuhkan
6. 6
Matematika Membaca
Source: Rodrigo, World Bank, Extracted from OECD. Pisa 2012 Results in Focus: What Students Know and What They Can Do With What
They Know.
75% siswa di bawah kompetensi minimum 56% siswa di bawah kompetensi minimum
Hasil PISA 2012: mayoritas siswa usia 15 tahun belum memiliki literasi
dasar (membaca, matematika, sains)
Anak-anak kita tidak akan berdaya saing bila di sekolah mereka tidak dilatih kecakapan hidup abad 21,
misalnya: untuk membuat perbandingan, membuat penilaian data, berpikir kritis, membuat kesimpulan,
memecahkan masalah dan menerapkan pengetahuan mereka pada konteks kehidupan nyata serta pada
situasi yang masih asing
7. Kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall),
menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan
pengolahan (recite)
Soal-soal HOTS mengukur kemampuan:
1) transfer satu konsep ke konsep lainnya,
2) memproses dan menerapkan informasi,
3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-
beda,
4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah,
5) menelaah ide dan informasi secara kritis.
@ Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan
8. Table of Thinking
Krulik &
Rudnick
Bloom
Orisinil
Bloom
Revisi
Presseisen “HOTS”
recall Pengetahuan Mengingat
basic Pemahaman Memahami
Penerapan Menerapkan
critical Analisis Menganalisis Berpikir kritis; Berpikir kre
atif; Pemecahan masalah;
Pembuatan keputusan
creative Sintesis Mengevaluasi
Evaluasi Mencipta
@ Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan
9. 1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi,
meminimalkan aspek ingatan atau pengetahuan,
Ciri-ciri berpikir tingkat tinggi, kemampuan:
– menemukan
– menganalisis
– menciptakan metode baru
– mereflksi
– memprediksi
– berargumen
– mengambil keputusan yang tepat
2. Berbasis permasalahan kontekstual;
3. Stimulus menarik;
@ Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan
10. ‘Difficulty’ is NOT the same as
higher-order thinking.
Mengetahui arti dari kata yang jarang di
gunakan mungkin sulit, tetapi ini bukanlah H
igher-Order Thinking kecuali melibatkan
proses bernalar (seperti mencari arti dari k
onteks/stimulus).
@ Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan
11. Sumber: Anderson&Krathwohl (2001)
HOTS
Mengkreasi
• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
• Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi, mengembangkan,
menulis, memformulasikan.
Mengevaluasi
• Mengambil keputusan sendiri.
• Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah, memutuskan,
memilih, mendukung.
Menganalisis
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
• Kata kerja: membandingkan, memeriksa, , mengkritisi,
menguji.
MOTS
Mengaplikasi
• Menggunakan informasi pada domain berbeda
• Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan,
mengilustrasikan, mengoperasikan.
Memahami
• Menjelaskan ide/konsep.
• Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi, menerima,
melaporkan.
LOTS Mengetahui
• Mengingat kembali.
• Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang, menirukan.
@ Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan
12. NO. LEVEL KOGNITIF KARAKTERISTIK SOAL
1. Pengetahuan dan
Pemahaman/
Knowing
Mengukur pengetahuan faktual, konsep,
dan prosedural.
2. Aplikasi / Applying Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural te
rtentu pada konsep lain dalam mapel yang sama atau
mapel lainnya;
Menggunakan pengetahuan faktual,
konsep, dan prosedural tertentu untuk
menyelesaikan masalah kontekstual (situasi
lain).
3. Penalaran/
Reasoning
Menggunakan penalaran dan logika untuk:
Mengambil keputusan (evaluasi)
Memprediksi & Refleksi
Menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah
@ Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan
13. 1. Menjabarkan KD Menjadi IPK dan Indikator Soal
Esensi IPK:
Menentukan tujuan pembelajaran
Menentukan materi pelajaran (faktual, konseptual,
prosedural, metakognitif)
Menentukan langkah-langkah pembelajaran
Menentukan media dan sumber belajar
Menentukan bentuk instrumen penilaian
@ Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan
14. 2. Menyusun stimulus HOTS
a. Pilihlah beberapa informasi dapat berupa gambar, grafik,
tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan dalam sebuah
kasus.
b. Stimulus hendaknya menuntut kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis,
menyimpulkan, atau menciptakan.
c. Pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan menarik
(terkini) memotivasi peserta didik untuk membaca.
Pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak
kontekstual.
d. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal), berfungsi.
@ Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan
17. Komponen AKM
Asesmen
Nasional
1
7
Bentuk Soal
Bentuk soal
Objektif
Pilihan Ganda
(hanya 1 jawaban benar)
Pilihan Ganda kompleks
(jawaban benar lebih dari 1)
Menjodohkan
Isian Singkat (angka, nama/
benda yang sudah fixed)
Non- Objektif (essay)
18. CONTOH KATA KERJA OPERASIONAL UNTUK
MENUNJUKKAN HASIL BELAJAR TERTENTU
TINGKAT KOMPETENSI CONTOH KATA KERJA
KNOWLEDGE
COMPREHENSION
APPLICATION
ANALYSIS
SYNTHESIS
EVALUATION
• Mendeskripsikan, menamakan, mendefinisikan, memasa
ngkan, memilih
• Mengklasifikasikan, menjelaskan, mengikhtisarkan, memb
edakan
• Mendemonstrasikan, menghitung, menyelesaikan, menye
suaikan, mengoperasikan, menghubungkan, menyusun
• Menemukan perbedaan, memisahkan, membuat diagram
, membuat estimasi, menyusun urutan
• Menggabungkan, menciptakan, merumuskan, merancang,
membuat komposisi, menyusun kembali, merevisi
• Mengritik, membandingkan, memberi alasan, me nyimpu
lkan
18
27. D. LEVEL KOGNITIF
• Menemukan informasi (access and
retrieve)
• Menafsirkan dan Mengintegrasi
(interpret and integrat)
• Mengevaluasi dan merefleksi (evaluate
and reflect)
29. MENAFSIRKAN DAN MENGINTEGRASI
Perka No.15 Th 2023_AN (hal 29)
• Mengolah …..pemahaman
• Menguraikan dan mengintegrasikan informasi,
• membandingkan dan mengontraskan ide,
• Membuat simpulan
• Mengelompokkan
• Mengombinasikan ide/informasi dalam teks /ant
arteks
• Menyimpulkan informasi implisit dalam/antarteks
30. Proses Kognitif Konteks
Menemukan informasi:
❖ mencari, mengakses serta menemukan
informasi tersurat dari wacana.
Interpretasi dan integrasi:
❖ memahami informasi tersurat maupun
tersirat, memadukan interpretasi antar
bagian teks untuk menghasilkan inferensi.
Evaluasi dan refleksi:
❖ menilai kredibilitas, kesesuaian maupun
keterpercayaan teks serta mampu mengaitkan isi
teks dengan hal lain di luar teks.
Personal:
❖ berkaitan dengan kepentingan
diri secara pribadi.
Sosial Budaya:
❖ berkaitan dengan kepentingan
antar individu, budaya dan isu
kemasyarakatan.
Saintifik:
❖ berkaitan dengan isu, aktivitas,
serta fakta ilmiah baik yang telah
dilakukan maupun futuristic.
31. Mengevaluasi dan Merefleksi
• Menggunakan pengetahuan, ide atau sikap di l
uar teks untuk membuat penilaian atau refleksi
terhadap teks.
• Menganalisis
• Memprediksi
• Menilai konten, bahasa, dan unsur-unsur teks
• Merefleksi atau membuat gambaran/opini (dikaitka
n dengan pengalaman diri dan kehidupan sekitar)
33. E. LEARNING PROGRESSION
(Kemajuan Pembelajaran)
Urutan atau tahapan pembelajaran yang
berkesinambungan:
Karakteristik
Keluasan
Kedalaman materi pembelajaran
39. Konteks AKM Numerasi
• Konteks yang luas sangat penting digunakan pada AKM Numerasi seh
ingga peserta didik dapat mengenali peran matematika dalam kehidu
pan sehari-hari.
• Pemilihan strategi dan penggunaan konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika untuk menjelaskan kejadian, menyelesaikan masalah, atau
mengambil keputusan sangat bergantung pada konteks di mana keja
dian atau masalah tersebut timbul.
• Konteks dalam AKM Numerasi mencakup konteks yang dekat dengan
dunia peserta didik, sosial, budaya, lingkungan, sains, maupun keilmu
an matematika.
39
41. Konteks Personal
41
■ Fokus : aktivitas seseorang, keluarganya, atau kelompoknya.
■ Jenis-jenis konteks : hal-hal yang berkaitan dengan persiapan makanan,
belanja, permainan, kesehatan pribadi, transportasi pribadi, olahraga,
perjalanan, penjadwalan pribadi, dan keuangan pribadi (Definisi Konteks
Personal, 2018, PISA Framework).
■ Mencakup juga : hobi, cita-cita, dan juga cara sesorang dalam melakukan
pekerjaan seperti mengukur, menghitung biaya, memesan bahan untuk
bangunan, penggajian, akuntansi, kontrol kualitas, penjadwalan, dan
pengambilan keputusan terkait pekerjaan (Definisi Konteks Pekerjaan,
2018, PISA Framework).
■ Yang diharapkan : peserta didik dapat mengenali peran matematika
dalam kehidupan pribadi mereka.
43. Konteks Sosial-Budaya
43
■ Masalah yang diklasifikasikan dalam konteks ini : masalah komunitas
atau masyarakat (baik itu lokal/daerah, nasional, maupun global).
Misal : sistem pemungutan suara, transportasi publik,
pemerintahan, kebijakan publik, demografi, periklanan, statistik, dan
ekonomi nasional.
■ Meskipun individu tidak terlibat secara pribadi, namun kategori konteks
ini memfokuskan masalah pada perspektif/ pandangan masyarakat
(Definisi KonteksSosial, 2018, PISA Framework).
■ Konteks ini juga meliputi masalah sosial dan kebudayaan.
■ Peserta didik diharapkan dapat mengenali peran matematika dalam
hidup sebagai anggota komunitas yang konstruktif.
45. Konteks Saintifik
45
■ Masalah yang berkaitan dengan aplikasi matematika di
alam semesta dan isu serta topik yang berkaitan
dengan sains dan teknologi.
Misal : cuaca atau iklim, ekologi, ilmu medis (obat-
obatan), ilmu ruang angkasa, genetika, pengukuran,
dan keilmuan matematika itu sendiri.
■ Ada 2 macam konteks :
Intra-matematika : terkait dengan keilmuan
matematika
Ekstra-matematika : terkait dengan keilmuan lainnya
48. Level Kognitif AKM Numerasi
■ AKM mengharuskan peserta didik menggunaka
n berbagai keterampilan kognitif dalam menjaw
ab soal-soal.
■ Level kognitif AKM numerasi dibagi menjadi tig
a level
48
50. Knowing
• Menilai kemampuan pengetahuan peserta didik tentang
fakta, proses, konsep, dan prosedur
• Kata kunci yang biasa digunakan antara lain: menginga,
mengidentifikasi, mengklasifikasikan, menghitung, meng
ambil/memperoleh, dan mengukur
50
51. Applying
• Menilai kemampuan matematika dalam menera
pkan pengetahuan dan pemahaman tentang fa
kta-fakta, relasi, proses, konsep, prosedur, dan
metode pada konteks situasi nyata untuk meny
elesaikan masalah atau menjawab pertanyaan.
• Kata kunci yang biasa digunakan antara lain :
memilih/ menentukan, menyatakan/ membuat
model, dan menerapkan/ melaksanakan
51
52. Reasoning
• Menilai kemampuan penalaran peserta didik dalam me
nganalisis data dan informasi, membuat kesimpulan, da
n memperluas pemahaman mereka dalam situasi baru,
meliputi situasi yang tidak diketahui sebelumnya atau k
onteks yang lebih kompleks
• Pertanyaan dapat mencakup lebih dari satu pendekatan
atau strategi.
• Kata kunci yang biasa digunakan antara lain menganali
sis, memadukan (mensintesis), mengevaluasi, menyimp
ulkan, dan membuat justifikasi
52
55. Pengembangan Soal AKM. ( 1 SOAL LITERASI, 1 SOAL NUMERASI)
Menulis soal dari stimulus (literasi): 1 stimulus minimal 3 soal
dengan level kognitif yang berbeda: menemukan, intrepretasi
dan integrasi, evaluasi dan refleksi
Membuat stimulus + soal (Numerasi): 1 stimulus minimal 3 soal
dengan level kognitif yang berbeda: pemahaman, aplikasi,
penalaran
Soal dibuat menarik dan mengukur literasi/numerasi
Ada kebaruan
Soal mengikuti model soal PISA
56. CONTOH FORM KISI-KISI LITERASI
NO KONTEN KONTEKS KELAS KOMPETENSI SUB
KOMPETENSI
RINCIAN KO
MPETENSI
LEVEL
KOGNI
TIF
BENTUK S
OAL
INDIKATOR
CONTOH FORM KISI-KISI NUMERASI
NO DOMAIN/K
ONTEN
SUB DOMAIN
/Sub
Konten
KELAS KONTEKS KOMPETENSI LEVEL KOGNIT
IF
BENTUK S
OAL
INDIKATOR
57. CONTOH KISI-KISI NUMERASI
No
Domain
KONTEN
Sub domain
Sub Konten
Kelas Konteks Kompetensi Level kognitif
Bentuk so
al
Indikator
1
Data dan Keti dak
pastian
Ketidakpasti an
dan Peluan
g
10 Personal
Memahami dan me ngg
unakan sifat- sifat peluan
g kejadian.
Diberikan kasus berupa d
ata tentang pemutaran fil
m, peserta didik dapat:
Knowing
PG Komplek
s (Multiple T
rue-False)
1. Memutuskan benar
atau salah suatu feno
mena
Reasoning (Penalara
n)
uraian 2. Memutuskan setu ju at
au tidak setuju dengan
memberi alasan
Applying (Penerapa
n)
uraian 3. Dapat menyelesai kan
masalah dari memban
dingkan dua data
58.
59.
60. Tahapan penyusunan strategi penilaian:
1. Melakukan identifikasi permasalahan
pada standar penilaian berdasarkan
rapot mutu/audit mutu.
2. Merancang alternatif-alternatif solusi peme caha
n masalah yang ditemukan.
3. Menyusun Program dan kegiatan untuk menyiap
kan sistem penilaian yang
mendukung AN.
Menyusun
Strategi Penilaian
61. NO
IDENTIFIKASI MASAL
AH
ALTERNATIF SOLUSI P
EMECAHAN MASALA
H
PROGRAM KEGATAN
1 Perangkat teknik penilai
an tidak lengkap
Menyediakan perangk
at penialian secara len
gkap yang meliputi as
pek Sikap, pengetahau
an dan ketrampilan ya
ng mendukung AN.
- Melakukan work sh
op tentang penyus
unan perangkat pe
nilaian.
- Peserta : Semua Gu
ru
- Waktu : 3 hari
- Narasumber : Peng
awas Sekolah
- Biaya : BOS
2. Dst……
LK 2 : STRATEGI PENILAIAN