Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum prototipe yang dirancang untuk mengembangkan siswa secara holistik melalui pembelajaran berbasis proyek. Kurikulum ini memberikan fleksibilitas kepada guru dan sekolah dalam menyusun pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Terdapat pula panduan untuk penerapan kurikulum prototipe di sekolah secara bertahap.
2. Tahun Kurikulum
1945 –
1947
Rencana pelajaran dirinci dalam rencana pelajaran
terurai
1955 –
1965
Rencana Pendidikan Sekolah Dasar
1968 Kurikulum Sekolah Dasar
1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan
(PPSP)
1975 Kurikulum Sekolah Dasar / TIK
1984 –
1985
Kurikulum 1984
1994 Kurikulum 1994 / 1995
1997 Revisi Kurikulum 1994
2004 –
2006
• KBK – Kurikulum Berbasis Kompetensi
• KTSP – Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
2013 Kurikulum 2013
3. Tujuan Pendidikan Nasional
Profil Pelajar Pancasila
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi Standar Proses
Standar Penilaian
Pendidikan
Capaian Pembelajaran
Struktur Kurikulum Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Perangkat ajar: Buku Teks Pelajaran, contoh modul
ajar mata pelajaran, contoh panduan projek profil
pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan pendidikan
Kurikulum operasional dikembangkan di
satuan pendidikan
Satuan pendidikan dan pendidikan memiliki
keleluasaan untuk:
• Memilih atau memodifikasi perangkat ajar dan
contoh kurikulum operasional yang sudah
disediakan pemerintah untuk menyesuaikan
dengan karakteristik peserta didik, atau
• Menyusun perangkat ajar sesuai dengan
karakteristik peserta didik
(Kepmen 162/2021 tentang Program Sekolah
Penggerak dan Kepmen 167/2021 tentang Program
SMK Pusat Keunggulan
4. Kurikulum 2013 sudah
menekankan pada
pengembangan
karakter, namun belum
memberi porsi khusus
dalam struktur
kurikulumnya.
Dalam struktur kurikulum
prototipe, 20 – 30 persen
jam pelajaran digunakan
untuk pengembangan
karakter Profil Pelajar
Pancasila melalui
pembelajaran berbasis
projek.
Pembelajaran berbasis
projek penting untuk
pengembangan karakter
karena:
a) Memberi kesempatan
belajar melalui
pengalaman
(experiential learning)
b) Mengintegrasikan
kompetensi esensial
yang dipelajari peserta
didik dari berbagai
disiplin ilmu
c) Struktur belajar yang
fleksibel
5. Profil
Pelajar
Pancasila
Budaya Sekolah
Iklim sekolah, kebijakan,
pola interaksi dan
komunikasi, serta norma
yang berlaku disekolah
Projek
Intrakurikuler
Muatan Pelajaran
Kegiatan / Pengalaman
belajar
Pembelajaran berbasis
projek yang kolntekstual
dan interaksi dengan
lingkungan sekitar
Ekstrakurikuler
Kegiatan untuk
mengembangkan minat
dan bakat
6. Kurikulum prototipe melanjutkan arah pengembangan
kurikulum sebelumnya:
1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk
mengembangkan murid secara holistik, mencakup
kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi
kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum
dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin
dikembangkang, bukan berdasarkan konten atau materi
tertentu.
3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum
dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah,
lingkungan lokal) dan kebutuhan murid
Benang Merah Pengembangan Kurikulum
7. Kurikulum prototipe memiliki beberapa karakteristik
utama yang mendukung pemulihan pembelajaran:
Kurikulum prototipe mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta
memberi ruang lebih luas pada pengembangan kaarakter dan kompetensi dasar
Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan
soft skills dan karakter (iman, taqwa dan akhlak mulia;
gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar
kritis; kreativitas).
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup
untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi
dasar seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran
yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the righ
level) dan melakukan penyesuaian konteks dan muatan
lokal.
1
2
3
8. Pembelajaran berbasis projek dinilai membantu guru dalam mengembangkan
karakter dan soft skills siswa
“… kegiatan projek diharapkan dapat menjadi
solusi dari masalah waktu belajar yang terlalu
padat dihabiskan untuk pembelajaran
intrakurikuler, dengan adanya projek
penguatan profil pelajar Pancasila dan
didukung oleh struktur kurikulum prototipe,
kami dapat mempersiapkan peserta didik
dengan pengalaman pengetahuan dan
kompetensi yang sesuai dengan tuntutan
zaman.”
Dewi Turyanti Kusumah
(Guru SMPN 3 Cipatat, Bandung Barat)
9. Kemendikbudristek menyediakan 7 tema utama yang perlu
dikembangkan menjadi modul dengan topik dan tujuan
yang lebih spesifik.
1. Bangunlah Jiwa dan Raganya
2. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun
NKRI
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Gaya Hidup Berkelanjutan
5. Kearifan Lokal
6. Kewirausahaan
7. Suara Demokrasi
Tema – tema Utama Pembelajaran Bebasis Projek
10. MATERI ESENSIAL
1. Laksanakan Analisis Materi
a.- materi pokok
- materi penunjang
- materi mudah
b.- UKRK
2. Evaluasi Ruang Lingkup Materi
a. Meniadakan materi yang tidak esensial (tidak relevan bagi siswa)
b. Mempertahankan materi sesuai dengan kebutuhan siswa
c. Menambah materi yang dianggap penting dalam kebutuhan globalisasi
d. Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai tuntutan pembelajaran era 4.0 dan menetapkan materi
yang dibutuhkan.
3. Pengembangan Materi
a. Mendaftar pokok materi
- Kognitif
- Afektif
- Psikomotor
b. Mengurutkan urutan materi
11. - Kognitif : meliputi tingkat pengetahuan
- Ingatan – recall
- Pemahaman
- Aplikasi
- Analisis
- Sintesis & Evaluasi
- Afektif : meliputi pemberian respon, penilaian, apresiasi,
internalisasi
- Psikomotor : keterampilan gerak awal dan seni rutin
12. FAKTA KONSEP PROSEDUR PRINSIP
Menyebutkan Kapan,
Berapa, Nama dan
Dimana
Definisi Identifikasi,
Klasifikasi dan ciri-ciri
Flowchart (diagram alir),
langkah-langkah
mengerjakan secara urut
Penerapan dalih, hukum,
rumus, Hipotesis,
hubungan antar variabel
Catatan : Rumusan ini berkaitan dengan rumusan indikator dan evaluasi
13. 5. Keterampilan Dasar yang Harus di Kuasai guru
a. Menemukan sumber pembelajaran
b. Memiliki kegiatan pembelajaran
- Pepaduan dua keterampilan tersebut dapat membantu guru melakukan
pembelajaran aktif dan kontekstual
- Menentukan sumber belajar berkaitan dengan kompetensi apa yang
akan diajarkan
14. KONSEP DASAR LITERASI
A. Pengertian
1. Literasi didefenisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan bahasa dan gambar, untuk
membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, melihat, menanyakan dan berfikir kritis tentang
ide-ide.
2. Multiliterasi, merupakan kemampuan memandang pengetahuan secara integratif, tematik, multi
modal dan interdisipliner (Eisner).
Pembelajaran Multiliterasi
Konsep Multiliterasi
Multi Konteks
Multi Media
Multi Budaya
Multi Inteligensi
Multi Gaya Belajar
Multi Modal
Multi Kompetensi
Tuntutan
Zaman
15. Pembelajaran Integratif
Pelajaran yang memadukan berbagai disiplin ilmu
Pemaduan tersebut bukan hanya pada konten kompetensi
tetapi lebih jauh memadukan konteks hasil belajar,
pengalaman belajar, konteks konten belajar
16. Mata Pelajaran
Sosial
Sains
Bahasa
Pengetahuan
Disipliner
Sumber Daya
Alam
Bahan Bakar
Fosil
Struktur Teks
Eksplanasi
Pengetahuan
Indisipliner
Bahan Bakar
Fosil merupakan
SDA yang tidak
terbarukan
Teks Eksplanasi
Menjelaskan
Konsep Tertentu
Pengetahuan
Akhir
Membuat teks
eksplonasi
berbentuk mini
book tentang
mengenal dan
menghemat
bahan bakar
17. Guna mampu membangun pemahaman mendalam, kegiatan membaca hendaknya diawali dengan
kegiatan bertanya tingkat tinggi, yang biasanya ditandai dengan kata tanya "mengapa" dan
“bagaimana". Guna menjawab pertanyaan tersebut, pembaca harus mampu menganalisis teks,
membuat infe-rensi, dan mengevaluasi teks. Pembuktian jawaban juga harus secara langsung disertai
bukti-bukti kutipan dari teks tersebut, sehingga kegiatan membaca cer-mat sering dikatakani sebagai
kegiatan membaca yang terikat pada teks.
Sumber:Frey dan Fisher dalam Tantillo (2014)
Gambar Tingkatan Pemahaman Membaca Cermat
18. LITERASI MATEMATIS
Literasi matematika dibagi menjadi beberapa dimensi,antara lain literasi numerik, literasi spasial, dan literasi
data yang digambarkan dalam diagram berikut.
Sumber: de Lange(2007)
Gambar 4.2 Bidang Literasi Matematis
Literasi numerik adalah kemampuan seseorang untuk terlibat dalam penggunaan penalaran. Penalaran berarti
memahami dan menganalisis suatu pernyataan, melalui aktivitas memanipulasi bahasa matematika (simbol)
yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, serta mengungkapkannya baik secara lisan maupun tulisan.
Literasi spasial adalah kemampuan mengguna-kan kemampuan berpikir spasial untuk memvisualisasikan ide-
ide, situasi, dan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan dunia di sekitar kita. Literasi data adalah
kemampuan untuk membaca, memahami, membuat, dan me-ngomunikasikan data sebagai sumber informasi
yang disajikan dalam ber-bagai konteks.
19. Project Based Learning
PBL dapat dkerjakan sendiri dan kelompok
Buatlah rincian tugas sesuai materi ajar
Mengembangkan kreativitas siswa, pembagian tugas, pemilihan tugas bedasar kehidupan nyata
(Kontekstual)
Desain
1. Siapkan tugas sesuai dengan kehidupan nyata (Kontelektual)
2. Siswa membuat rancangan / ide dan kreativitas
3. Siswa membahas rancangan tugas dalam kelompok
4. Siapkan rubrick penilaian
5. Siswa / kel. Mengumpulkan bahan / alat yang diperlukan
6. Siswa / kel. Mulai mengerjakan tugas / projek
7. Menetapkan jadwal persentasi
8. Persentasi
9. Evaluasi / Refleksi
20. OBOR EDU 2022
Karakteristik kurikulum Prototipe
1. Berbasis projek, soft skill / karakter
2. Materis Esensial
3. Fleksibilitas Pembelajaran
Persiapan
1. Pemda
2. Satuan Pendidikan
Kewenangan Satuan Pendidikan
1. Visi – misi – Tujuan Satuan Pendidikan
2. Arah & Kebijakan
3. Merancang Pembelajaran
4. Formulasi Asesmen
Kewenangan Pusat
1. Struktur Kurikulum
2. Profil Karakter Panca Sila
3. Capaian Pembelajaran
4. Prinsip Pembelajaran (H. Asesmen)
21. Asesmen Formatip – merupakan ketercapaian
pembelajaran
As of Learning – akhir semester / UTS
As of Learning – Remedial
As of Learning – selesai pembelajaran (Pre dan Post
Tes)
BSKAP = Badan Standar Kurikulum dan Asesmen
Pendidikan (Anindito Aditomo)
22. TAHAPAN PENERAPAN KURIKULUM PROTOTIPE
DI SEKOLAH
1. Ka. S. mempelajari materi yang disiapkan Kementrian Pendidikan Budaya Ristek
2. Mengisi form pendaftaran
2 Skema TK. Penerapan
Kurikulum Prototipe Bagi Sekolah
1. Sekolah yang sudah terbiasa mengadaptasi materi, kerangka kurikulum
– Mengadopsi Kurikulum Prototipe secara penuh
– Selanjutnya akan diberi penguatan
2. Sekolah yang belum terbiasa
– Coba laksanakan secara parsial
– Atau yang merupakan bagian dari keseluruha€n
TK ke 1 mempelajari beberapa komponen kur. Prototipe
– Penggunaan buku teks
– Penerapan asesmen diagnostik untuk literasi / numerasi
– Pembelajaran berbasis projek untuk Teman tertentu
Selanjutnya Kemendikbud Ristek melakukan pemetaan tingkat kesiapan dan menyiapkan bantuan sesuai
kebutuhan masing-masing, sesuai hasil survey dalam proses pendaftaran 2022 – 2024. Evaluasi untuk
penerapan selanjutnya.