1. Dokumen menjelaskan definisi iman dan aqidah secara bahasa dan istilah. Iman adalah keyakinan pasti berdasarkan dalil, sedangkan aqidah adalah kepercayaan kepada Allah dan segala atribut-Nya.
2. Manusia memiliki akal dan naluri. Proses berfikir manusia didasarkan pada realitas, indra, informasi, dan dalil agak maupun naqli.
3. Alquran diketahui sebagai w
Harta yang diperoleh dengan cara haram akan membawa bencana di dunia dan akhirat. Di dunia, harta haram dapat menyebabkan kebangkrutan dan kesulitan jika belum diselesaikan masalahnya. Di akhirat, harta haram akan menjadi beban hisab dan dapat menyebabkan dosa dan siksaan jika tidak diminta maaf dan diselesaikan masalahnya di dunia. Oleh karena itu, bisnis harus dilakukan secara syaria
Tiga kalimat ringkasan:
Dokumen tersebut membahas tentang arti taqwa secara kaffah yang mencakup taat pada seluruh syariat Islam dan meninggalkan segala larangan-Nya, serta bahaya mengikuti kehendak manusia yang bertentangan dengan ajaran agama.
Menyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan HakikiAnas Wibowo
Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Kami akan membukakan pintu keberkahan atas mereka dari langit dan bumi (QS al-A’raf [7]: 96).
Indikator keberhasilan ramadhan:
Apakah setelah RAMADHAN Al-Qur’an dijadikan petunjuk atau tidak?
1. Dokumen menjelaskan definisi iman dan aqidah secara bahasa dan istilah. Iman adalah keyakinan pasti berdasarkan dalil, sedangkan aqidah adalah kepercayaan kepada Allah dan segala atribut-Nya.
2. Manusia memiliki akal dan naluri. Proses berfikir manusia didasarkan pada realitas, indra, informasi, dan dalil agak maupun naqli.
3. Alquran diketahui sebagai w
Harta yang diperoleh dengan cara haram akan membawa bencana di dunia dan akhirat. Di dunia, harta haram dapat menyebabkan kebangkrutan dan kesulitan jika belum diselesaikan masalahnya. Di akhirat, harta haram akan menjadi beban hisab dan dapat menyebabkan dosa dan siksaan jika tidak diminta maaf dan diselesaikan masalahnya di dunia. Oleh karena itu, bisnis harus dilakukan secara syaria
Tiga kalimat ringkasan:
Dokumen tersebut membahas tentang arti taqwa secara kaffah yang mencakup taat pada seluruh syariat Islam dan meninggalkan segala larangan-Nya, serta bahaya mengikuti kehendak manusia yang bertentangan dengan ajaran agama.
Menyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan HakikiAnas Wibowo
Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Kami akan membukakan pintu keberkahan atas mereka dari langit dan bumi (QS al-A’raf [7]: 96).
Indikator keberhasilan ramadhan:
Apakah setelah RAMADHAN Al-Qur’an dijadikan petunjuk atau tidak?
Ramadhan dan Persatuan Umat - KH.M.Shiddiq Al JawiRidwan Kurniawan
Dokumen membahas persiapan Ramadhan dan persatuan umat Islam. Persatuan umat dijelaskan sebagai kesatuan seluruh umat Islam di bawah satu kepemimpinan Khalifah. Dokumen juga menyebutkan dalil-dalil wajibnya persatuan umat berdasarkan sunnah dan ijma' para sahabat, di antaranya hadis tentang pembunuhan bagi yang memecah belah kesatuan umat.
Dokumen tersebut membahas tentang asal usul kehidupan, alam semesta, dan manusia berdasarkan pemikiran manusia menggunakan akal. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa alam semesta, manusia, dan kehidupan pasti memiliki ciri-ciri terbatas, teratur, terpaksa, lemah, dan bergantung, sehingga mustahil bersifat kekal kecuali adanya pencipta. Dokumen tersebut juga mencontoh
“Pemikiran Islam”. Disebut demikian karena kaidah dasar yang membangun pemikiran tersebut adalah akidah Islam.
Akidah Islam bukan berasal dari orang Arab atau manusia lainnya.
Akidah Islam berasal dari Allah swt Dialah yang telah memberi nama bagi ideologi (mabda’) dan agama ini dengan nama Islam. Allah swt berfirman:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam. (QS Ali Imran [3]: 19).
1. Dokumen ini membahas pentingnya sedekah dalam Islam dan berbagai pahala yang diperoleh dari bersedekah, baik di dunia maupun akhirat.
2. Beberapa contoh kisah shahabat seperti Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf yang bersedekah dengan sangat besar dijelaskan.
3. Bersedekah dipandang sebagai ibadah yang sangat mulia dan bermanfaat bagi umat Islam.
Tiga kalimat utama dalam dokumen tersebut adalah:
1) Ketika terjadi benturan antara kewajiban dan kewajiban lainnya, prioritas harus diberikan kepada kewajiban yang lebih penting menurut syariat Islam.
2) Kewajiban fardhu kifayah dapat menjadi fardhu 'ain jika belum terpenuhi sepenuhnya, sehingga harus didahulukan.
3) Dalam kondisi terpaksa seperti kelaparan, bole
1. Allah berjanji kepada orang-orang beriman bahwa mereka akan menjadi penguasa di bumi seperti umat-umat sebelumnya.
2. Allah akan menegakkan agama yang diridhai-Nya dan menjadikan mereka aman walaupun sebelumnya dalam ketakutan.
3. Barang siapa yang kafir setelah janji itu, mereka adalah orang-orang fasik.
Akhlak Islami mengajarkan akhlak yang mulia. Syariat Islam tidak hanya mengajarkan aqidah dan ibadah yang benar, tetapi juga mengajarkan akhlak. Ayat Al-Baqarah:177 menunjukkan bahwa orang yang baik di sisi Allah adalah orang yang hubungannya dengan Allah dan manusia baik. Hadits menunjukkan bahwa semakin tinggi iman seseorang, maka semakin baik pula akhlaknya. Beberapa akhlak yang dip
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit.” (QS. Thaha: 124)
Menurut Imam Ibnu Katsir makna “berpaling dari peringatan-Ku” adalah: menyalahi Perintah-Ku dan apa yang Aku turunkan kepada Rasul-Ku, melupakannya dan mengambil petunjuk dari selainnya...
“Maka baginya kehidupan yang sempit” yakni di dunia, tidak ada ketentraman baginya dan tidak ada kelapangan untuk dadanya…” (Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim)
Nabi memberikan nasihat bahwa kebahagiaan sejati berasal dari menjalankan tugas sebagai hamba Allah yaitu beribadah dan menjalankan risalah Islam. Kekayaan, ketenaran, dan kekuasaan tidak menjamin kebahagiaan. Para sahabat Nabi merupakan teladan kebahagiaan karena patuh pada Allah dan mengutamakan jihad. Kaya miskin bukan penentu kebahagiaan, yang penting melaksanakan ibadah.
Lembaga Infaq, Lembaga Infaq Zakat, Lembaga Infaq Dan Shodaqoh. SINERGI FOUND...Lembagawakafdanzakat
Tiga dokumen menjelaskan tentang bersedekah dari harta yang diperoleh secara halal dan baik. Dokumen menekankan pentingnya bersedekah untuk membantu orang lain dan mendapat ridho Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum syara dalam Islam yang mengatur perbuatan manusia berdasarkan al-Quran dan sunnah. Hukum syara menentukan status kehalalan suatu perbuatan atau benda menjadi wajib, sunnah, mubah, makruh, atau haram. Semua aktivitas manusia tunduk pada satu hukum syara yang ditentukan oleh dalil-dalil pasti dari al-Quran dan sunnah.
Mt albarokah 25_a_gt_2019_hidayah_kesesatan AMIR HAMZAH
Dokumen tersebut membahas makna hidayah dan kesesatan menurut pandangan Islam. Terdapat pemahaman umum bahwa hidayah dan kesesatan berasal dari kehendak Allah, namun dokumen ini menjelaskan bahwa manusia memiliki peran dalam mendapatkan hidayah atau tersesat melalui usaha dan pilihan mereka, sedang Allah hanya menentukan siapa yang diberi hidayah berdasarkan taubat mereka.
07. [remake] potensi manusia dan pengembangannyaMuhammad Lukman
Alqur'an merupakan amanah yang sangat besar. Pernah Allah menwarkan amanah ini kepada gunung dan langit,namun mereka bergetar karena khwatir mengkhianati amanah ini.
Namun manusia bersedia memikul amanah ini. Sanggupkah ia? Temukan jawabannya!
Ramadhan dan Persatuan Umat - KH.M.Shiddiq Al JawiRidwan Kurniawan
Dokumen membahas persiapan Ramadhan dan persatuan umat Islam. Persatuan umat dijelaskan sebagai kesatuan seluruh umat Islam di bawah satu kepemimpinan Khalifah. Dokumen juga menyebutkan dalil-dalil wajibnya persatuan umat berdasarkan sunnah dan ijma' para sahabat, di antaranya hadis tentang pembunuhan bagi yang memecah belah kesatuan umat.
Dokumen tersebut membahas tentang asal usul kehidupan, alam semesta, dan manusia berdasarkan pemikiran manusia menggunakan akal. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa alam semesta, manusia, dan kehidupan pasti memiliki ciri-ciri terbatas, teratur, terpaksa, lemah, dan bergantung, sehingga mustahil bersifat kekal kecuali adanya pencipta. Dokumen tersebut juga mencontoh
“Pemikiran Islam”. Disebut demikian karena kaidah dasar yang membangun pemikiran tersebut adalah akidah Islam.
Akidah Islam bukan berasal dari orang Arab atau manusia lainnya.
Akidah Islam berasal dari Allah swt Dialah yang telah memberi nama bagi ideologi (mabda’) dan agama ini dengan nama Islam. Allah swt berfirman:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam. (QS Ali Imran [3]: 19).
1. Dokumen ini membahas pentingnya sedekah dalam Islam dan berbagai pahala yang diperoleh dari bersedekah, baik di dunia maupun akhirat.
2. Beberapa contoh kisah shahabat seperti Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf yang bersedekah dengan sangat besar dijelaskan.
3. Bersedekah dipandang sebagai ibadah yang sangat mulia dan bermanfaat bagi umat Islam.
Tiga kalimat utama dalam dokumen tersebut adalah:
1) Ketika terjadi benturan antara kewajiban dan kewajiban lainnya, prioritas harus diberikan kepada kewajiban yang lebih penting menurut syariat Islam.
2) Kewajiban fardhu kifayah dapat menjadi fardhu 'ain jika belum terpenuhi sepenuhnya, sehingga harus didahulukan.
3) Dalam kondisi terpaksa seperti kelaparan, bole
1. Allah berjanji kepada orang-orang beriman bahwa mereka akan menjadi penguasa di bumi seperti umat-umat sebelumnya.
2. Allah akan menegakkan agama yang diridhai-Nya dan menjadikan mereka aman walaupun sebelumnya dalam ketakutan.
3. Barang siapa yang kafir setelah janji itu, mereka adalah orang-orang fasik.
Akhlak Islami mengajarkan akhlak yang mulia. Syariat Islam tidak hanya mengajarkan aqidah dan ibadah yang benar, tetapi juga mengajarkan akhlak. Ayat Al-Baqarah:177 menunjukkan bahwa orang yang baik di sisi Allah adalah orang yang hubungannya dengan Allah dan manusia baik. Hadits menunjukkan bahwa semakin tinggi iman seseorang, maka semakin baik pula akhlaknya. Beberapa akhlak yang dip
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit.” (QS. Thaha: 124)
Menurut Imam Ibnu Katsir makna “berpaling dari peringatan-Ku” adalah: menyalahi Perintah-Ku dan apa yang Aku turunkan kepada Rasul-Ku, melupakannya dan mengambil petunjuk dari selainnya...
“Maka baginya kehidupan yang sempit” yakni di dunia, tidak ada ketentraman baginya dan tidak ada kelapangan untuk dadanya…” (Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim)
Nabi memberikan nasihat bahwa kebahagiaan sejati berasal dari menjalankan tugas sebagai hamba Allah yaitu beribadah dan menjalankan risalah Islam. Kekayaan, ketenaran, dan kekuasaan tidak menjamin kebahagiaan. Para sahabat Nabi merupakan teladan kebahagiaan karena patuh pada Allah dan mengutamakan jihad. Kaya miskin bukan penentu kebahagiaan, yang penting melaksanakan ibadah.
Lembaga Infaq, Lembaga Infaq Zakat, Lembaga Infaq Dan Shodaqoh. SINERGI FOUND...Lembagawakafdanzakat
Tiga dokumen menjelaskan tentang bersedekah dari harta yang diperoleh secara halal dan baik. Dokumen menekankan pentingnya bersedekah untuk membantu orang lain dan mendapat ridho Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum syara dalam Islam yang mengatur perbuatan manusia berdasarkan al-Quran dan sunnah. Hukum syara menentukan status kehalalan suatu perbuatan atau benda menjadi wajib, sunnah, mubah, makruh, atau haram. Semua aktivitas manusia tunduk pada satu hukum syara yang ditentukan oleh dalil-dalil pasti dari al-Quran dan sunnah.
Mt albarokah 25_a_gt_2019_hidayah_kesesatan AMIR HAMZAH
Dokumen tersebut membahas makna hidayah dan kesesatan menurut pandangan Islam. Terdapat pemahaman umum bahwa hidayah dan kesesatan berasal dari kehendak Allah, namun dokumen ini menjelaskan bahwa manusia memiliki peran dalam mendapatkan hidayah atau tersesat melalui usaha dan pilihan mereka, sedang Allah hanya menentukan siapa yang diberi hidayah berdasarkan taubat mereka.
07. [remake] potensi manusia dan pengembangannyaMuhammad Lukman
Alqur'an merupakan amanah yang sangat besar. Pernah Allah menwarkan amanah ini kepada gunung dan langit,namun mereka bergetar karena khwatir mengkhianati amanah ini.
Namun manusia bersedia memikul amanah ini. Sanggupkah ia? Temukan jawabannya!
Kewajiban penerapan syariah islam oleh Allah SWT, karena Allah SWT menghendaki manusia hidup bahagia di bumi dan selamat di akherat. Hanya dengan syariah Allah manusia bisa mensolusi masalah tanpa menimbulkan masalah baru.
Kesurupan dan cara mengatasinya dalam pandangan islamMuhsin Hariyanto
Dokumen tersebut membahas tentang pandangan Islam terhadap fenomena kesurupan. Menurut Islam, kesurupan terjadi ketika jin atau setan memasuki tubuh manusia yang sedang lemah imannya. Cara mengobati kesurupan secara Islam adalah dengan melakukan ruqyah dengan membaca beberapa ayat Alquran seperti ayat Kursi dan surat Al-Fatihah.
Dokumen tersebut membahas tentang dakwah Rasulullah SAW dan para sahabatnya dalam memperkenalkan Islam kepada orang-orang di sekitarnya. Dakwah dilakukan secara bertahap dengan mendekati kerabat, sahabat dekat, hingga masyarakat luas di Madinah. Rasulullah SAW juga mengutus Mush'ab bin Umair RA untuk meneruskan dakwah kepada penduduk Madinah. Dokumen tersebut menekankan penting
3 road to mef 2012 - ver mengapa harus syariah khilafahTiga Rezki Utama
Dokumen tersebut membahas sejarah berakhirnya sistem Khilafah Islam pada tahun 1924 dan akibat hilangnya Khilafah bagi umat Islam, yaitu kehilangan sarana untuk mewujudkan misi sebagai rahmat bagi seluruh alam serta terjerembab dalam penjajahan Barat di berbagai bidang."
Dokumen tersebut membahas tentang hisab (perhitungan amal) di hari kiamat, yang meliputi proses hisab bagi orang mukmin, kafir, dan berbeda cara penerimaan kitab hisab."
Dokumen tersebut membahas tentang etos kerja manusia sebagai khalifah Allah di bumi. Manusia diberi tugas mengelola sumber daya alam secara bijak untuk mencari ridho Allah. Dokumen juga menjelaskan mengenai sistem kehidupan manusia berdasarkan hukum-hukum agama serta instrumen psikologis yang diberikan Tuhan seperti akal, hati, hati nurani, syahwat, dan hawa nafsu.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya bisnis berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Pertama, menjelaskan larangan memakan harta sesamanya dengan cara yang batil kecuali berdasarkan perniagaan yang sah. Kedua, menyinggung tentang pertanggungjawaban harta dan perbuatan seseorang di akhirat. Ketiga, membahas tentang dosa-dosa yang terkait muamalah jika dilakukan dengan cara yang tidak sesuai sy
Dokumen tersebut membahas tentang larangan berbagai sifat negatif seperti mengumpat, menghina, mengumbar aib orang lain, sombong dengan kekayaan, dan merendahkan orang lain ketika mereka mengalami musibah. Disebutkan pula kalimat yang dapat diucapkan untuk terhindar dari musibah.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penciptaan manusia secara azali dan alami oleh Allah SWT, dimulai dari bahan dasar tanah liat hingga ditiupkan ruh. Manusia diberi potensi internal seperti fitrah untuk mengenal Allah dan potensi eksternal seperti al-Quran dan sunnah untuk memimpin manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang manusia dan alam semesta. Ia menjelaskan bahwa sebelum penciptaan manusia, alam semesta telah diciptakan Allah dengan tatanan yang teratur sesuai sunnatullah. Dokumen tersebut juga menjelaskan tiga sifat utama sunnatullah yaitu pasti, tetap, dan objektif.
Dokumen tersebut membahas tentang problematika umat Islam yang meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam tubuh umat Islam sendiri, sedangkan faktor eksternal merupakan konspirasi dari kaum kafir penjajah. Problematika tersebut dijelaskan meliputi bidang politik, pendidikan, hukum, ekonomi, dan pemiskinan yang terstruktur.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam. Ia menjelaskan bahwa Ukhuwah Islamiyah merupakan ikatan syar'i yang menyatukan seluruh umat Islam di seluruh dunia berdasarkan iman kepada Allah dan agama Islam. Dokumen tersebut juga menyebutkan beberapa dalil Al-Quran dan hadis yang menegaskan kewajiban umat Islam untuk saling menjaga persaudaraan.
Kedudukan Dan Pengujian Otensitas Sejarah (Tarikh) IslamMaulanaFirdaus19
Tiga poin utama dalam dokumen tersebut adalah:
1. Kedudukan sejarah Islam sebagai sumber hukum syariah dan pelajaran berharga.
2. Sirah Nabi sebagai bagian dari hadits yang menjadi dalil syariah.
3. Kedudukan sejarah sahabat yang dapat menjadi sumber ijmak atau hasil ijtihad individu sahabat sebagai hukum syara'."
6. hukum mentalak namun hanya bergurau (abu zaid)MaulanaFirdaus19
Talak yang diucapkan dalam keadaan bercanda atau bergurau tetap sah dan jatuh talak jika lafazh talaknya tegas, meskipun orang tersebut tidak berniat untuk mentalak. Hal ini didasarkan pada dalil-dalil Al Quran dan hadis serta ijma' ulama yang menyatakan bahwa talak baik yang serius maupun bercanda sama-sama dianggap sah.
5. hukum mentalak dalam keadaan marah (abu zaid)MaulanaFirdaus19
Dokumen membahas tentang sah tidaknya talak yang diucapkan dalam keadaan marah atau emosi. Terdapat beberapa kasus yang dibahas seperti orang yang keliru, dipaksa, marah, idiot, dan sakit menjelang kematian. Talak dalam keadaan marah masih sah jika masih sadar, sedangkan tidak sah jika hilang kesadaran. Talak orang yang dipaksa atau keliru juga tidak sah.
Dokumen tersebut membahas tentang konsekuensi keimanan dalam berbagai aspek kehidupan seperti hubungan dengan Allah, diri sendiri, dan sesama manusia. Konsekuensi keimanan mencakup pelaksanaan ibadah, akhlak mulia, dan muamalah yang adil sesuai ajaran agama.
Konsekuensi Keimanan
- Menjadi hamba Allah SWT yang bertaqwa
- Menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan
- Mengadopsi secara kaffah seluruh syariat dalam al-Quran
1. PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM ZAKAT
2. KRITERIA MAMPU DALAM BERZAKAT FITRAH
3. KADAR ZAKAT FITRAH
4. BOLEHKAH ZAKAT FITRAH DALAM BENTUK UANG?
5. KEPADA SIAPAKAH ZAKAT FITRAH DIBAYARKAN
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Hukum menjual kulit kurban adalah haram, begitu pula memberikan kulit atau kepala hewan kurban kepada jagal sebagai upah. Berkurban untuk orang yang sudah meninggal diperbolehkan menurut pendapat yang paling kuat, baik ada wasiat atau tidak.
3. ِرْصَعْٱل َو
ِىفَلِ َن ََٰسن ِْٱْلَّنإٍرْسُخ
ِ۟ا ْوَصا َوَت َِو ِّقَحْٱلِب۟ا ْوَصا َوَت َِوت ََٰحل ََّٰصِٱل۟واُلمَع َِو۟واُنَماَءِ َينذَّلِٱ ََّّلإ
ِْربَّصٱلب
(1)”Demi waktu/masa”
(2) “Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,”
(3) “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran.”
(Q.S. Al-Ashr : 1-3)
PERBUATAN MANUSIA MENURUT ISLAM
4. PERBUATAN MANUSIA MENURUT ISLAM
Apa yang harus dilakukan agar tidak merugi dan
temasuk orang yang bangkrut di akhirat?
Manusia harus mengetahui dan memahami hakikat
sifat, motivasi dan tujuan atas perbuatannya
Setiap hari kita melakukan aktivitas dari detik ke
detik, menit ke menit, jam ke jam
Aktivitas keseharian kita itulah yang akan menentukan
Apakah kita tegolong orang yang merugi atau tidak
5. Sifat Perbuatan Manusia 1.
Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
Nilai Perbuatan Manusia
(al-Qimah al-’Amal) 3.
PERBUATAN MANUSIA MENURUT ISLAM
6. Sifat Perbuatan Manusia 1.
Sifat Perbuatan
Manusia
Standar
(Akal Manusia)
Motivasi & Tujuan
Harus ada unsur dari luar
yang akan memberi sifat
perbuatan secara benar,
itu adalah Hukum Syara’
Harus ada unsur dari luar
yang akan memberi sifat
perbuatan secara benar,
itu adalah Hukum Syara’
Dibenci
Buruk (Syarr)
Disukai
Baik (Khayr)
Berdasarkan Zat
Perbuatan
Ada sangsi
PahalaDosa
Tercela (Qabih)
Ada balasan
Terpuji (Hasan)
RidhaAllahMurka Allah
Konsekuensi
Hukum
Mudharat Manfaat
7. Sifat Perbuatan Manusia 1.
ِْلُقِاةَيَحْيِالِفْمُهُيْعَسَِّلَضِ َينذَّلِا ااَّلَمْعَِأ َينرَسْخَ ْاْلِبْمُكُئِّبَنُنِْلَه
ااعْنُصِ َونُنسُْحيِْمُهَّنَِأ َُونبَسْحَيِْمُه َاِوَيْنُّدال
“Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang
yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia
perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka
bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya”
(QS. Al Kahfi: 103-104)
Tanpa unsur dari luar (Hukum Syara’) manusia akan
membuat penilaian baik/buruk sesuai akalnya
8. ُِمالَعِهْبيَغِ َٰىَلَعُِرهُْظيِ ََلَفِْبيَغْالاادَحَأ
ُِهَّنإَفٍُِولسَّنِرِم َٰىَضَتِْارنَمِ ََّّلإُِكُلْسَي
اادَصَِرهفْلَِخ ْنم َِوْهيَدَيِْنيَبِنم
“(Dia adalah) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan
kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-
Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di
muka dan di belakangnya.”
(Al-Jin: 26-27)
Sifat Perbuatan Manusia 1.
Akal manusia sangat lemah, terbatas dan tidak dapat
menjangkau dampak perbuatan stlh kematian (Ghaib)
9. َِبتُكِ َُوه َاِوائْيَشُِواهَرْكَتِ ْنَِأ َٰىَسَع َِۖوِْمُكَلٌِهْرُكِ َُوه َُِولاَتقِْالُمُكْيَلَع
ِ ََِّلْمُتْنَأ َِوُمَلْعَيُِ ََّّللا َِۗوِْمُكَلٌِّرَشِ َُوه َاِوائْيَشُِّوابحُتِ ْنَِأ َٰىَسَع َِۖوِْمُكَلٌِرْيَخ
َُِونمَلْعَت
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah
sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui.”
(Al-Baqarah : 216)
Sifat Perbuatan Manusia 1.
Apa yang dianggap baik/buruk dan terpuji/tercela
menurut akal belum tentu demikian menurut Islam
10. ُِديُريُِانَسْن ِْاْل َقلُخ َِۚوِْمُكْنَعِ َفِّفَُخيِ ْنَِأُ ََّّللاِاافيعَض
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia
dijadikan bersifat lemah..”
(Q.S. An-Nisa’ : 28)
Sifat Perbuatan Manusia 1.
Menjadikan akal sebagai tolak ukur perbuatan hanya
akan mendatangkan pertentangan dan kekacauan
11. ِرخ ِْاْلم ْوَيْال َِو َّاَّللِب َونُنم ْؤُتِْمُتنُكِنِإُولسَّالر َِو َّىَِّللاَلُِإهوُّدُرَفٍِء ْيَشِيِفْمُتْعَازَنَتِنإَف
ُِنَس ْحَأ َِوٌرْيَِخَكل ََٰذِايَلوْأَت
"Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah ia kepada
Allah (Al-Quran) dan Rasul (as-Sunnah) jika kalian benar-benar mengimani Allah dan
Hari Akhir. Yang demikian lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya .”
(TQS an-Nisa’ [4]: 59)
Sifat Perbuatan Manusia 1.
«ِاادَبَواِأُّلضَتِ ْنَلَفِهِبْمُتْمَصَتِْاعناِإَمِْمُكيِفُتْكَرَتِْدَقِىِّنِإُاسَّناِالَهُّيَاِأَي
ِِّهيبَنَِةَّنُس َِو ََِّّللا َابَتك»
“Wahai manusia, sungguh telah aku tinggalkan di tengah-tengah kalian suatu perkara
yang jika kalian pegang teguh niscaya kalian tidak akan tersesat selamanya:
Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya.”
(HR al-Hakim, al-Baihaqi)
WAJIB bagi kaum muslim menjadikan Hukum Syara’
sbg tolak ukur perbuatannya shingga Allah SWT ridha
12. Al-Quwwah adalah dorongan yang mempengaruhi
seseorang untuk melakukan suatu perbuatan
Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
Al-Quwwah salah satu menentukan berhasil atau
tidaknya perbuatan yang dilakukan oleh manusia
WAJIB bagi seseorang memahami al-Quwwah yg
shahih & kuat agar aktivitasnya dapat teralisiasi
Ada 3 (tiga) jenis al-Quwwah yang masing-masing
pengaruhnya berbeda satu dengan yang lainnya
Al-Quwwah sangat mempengaruhi kuat lemahnya
seseorang untuk melakukan suatu perbuatan
Apa saja ketiga jenis al-Quwwah itu?
Kita lanjutkan setelah iklan yang satu ini…
13. Setiap hendak melakukan suatu perbuatan pasti
memiliki motivasi yang melatar belakanginya
Tidak ada orang ujug-ujug
senyum hanya karena
ingin senyum saja
Tidak ada orang ujug-
ujug jujur hanya karena
ingin jujur aja
Tidak ada orang ujug-
ujug sholat hanya
karena ingin sholat aja
Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
Suatu amal/perbuatan tidak berdiri sendiri, pasti
akan ada faktor pendorongnya
15. Motivasi Materi
(al-Quwwah al-Madiyyah)1.
Adalah dorongan yang membuat setiap manusia
melakukan aktivias yang besifat materi/kebendaan
Motivasi seperti ini sangat lemah, mudah untuk
dipatahkan, orientasi jangka pendek/hanya sesaat
Motivasi ini berlatar belakang pamrih semata, jika
gagal mendapatkannya biasanya hati akan kecewa
Motivasi ini tidak bisa dijadikan sebagai landasan
untuk membangun perbuatan yg mantap & shahih
Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
Motivasi ini berlatar belakang karena ada imbalan
berupa keuntungan materi, jika tdk ada; enggan
16. Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
ِةَرَطْنَقُمِْاليراطَنَقْال َِو َيننَبْال َِواءَسِّنِال َنِمات َوَهَّشِالُُّبحِاسَّنلِل َِّنيُز
َِكل ََٰذِِۗثْرَحْال َِوامَعْنَ ْاْل َِوةَم َّوَُسمِْالْليَخْال َِوَّةضفْال َِوبَهَِّالذ َنم
ِآبَمِْالُنُْسحُِهَدْنِعُ ََّّللا َِۖوِاَيْنُّدِالاةَيَحُِْالعاَتَم
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa
yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak
dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak
dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah
tempat kembali yang baik (surga).
(Q.S. Ali-Imran : 14)
Motivasi Materi
(al-Quwwah al-Madiyyah)1.
20. Motivasi Moral/Emosional
(al-Quwwah al-Ma’nawiyah)2.
Adalah dorongan yang merupakan kondisi
kejiwaan/psikologis manusia yg bersifat temporal
Motivasi ini pengaruhnya lebih kuat dibandingkan
dengan motivasi materi atau kebendaan
Motivasi ini berubah-ubah sehingga bisa seketika
berhenti melakukanya bahkan berbalik menjauhi
Motivasi ini tetap tidak bisa dijadikan sbg landasan
untuk membangun perbuatan yg mantap & shahih
Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
Motivasi ini dimulai dari perasaan iba/baper yang
mampu menggugah seseorang untuk berindak
21. Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
ِااعوُلَهِ َقلُخِ َانَسْن ِْاْلَّنإ)(ِااعوُزَِجُّرَّشُِالهَّسَمِاَذإ)(ُِهَّسَمِاَذإ َو
ااعوُنَمُِرْيَخْال
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia
ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan
(harta) ia amat kikir.”
(Q.S. Al-Ma’arij: 19-21)
Motivasi Moral/Emosional
(al-Quwwah al-Ma’nawiyah)2.
24. Motivasi Spiritual
(al-Quwwah ar-Ruhiyyah)3.
Adalah dorongan yang lahir dari kesadaran bahwa
dirinya mempunyai hubungan dengan Allah SWT
Kesadaran inilah yang mampu mendorong sese-
orang utk mengorbankan semua yang dimilikinya
Motivasi ini yang biasa disebut “ihlash”: berbuat
kebaikan semata mengharap ridha Allah SWT
WAJIB menjadikan motivasi ini sebagai landasan
diatas prinsip perintah dan larangan Allah SWT
Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
Motivasi ini pengaruhnya paling kuat dibanding
dua motivasi lainnya & bersifat jangka panjang اإلخالص
25. اإلخالص
Motivasi Spiritual
(al-Quwwah ar-Ruhiyyah)3.
Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
“Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga Adn yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah
ridha terhadap mereka dan meraka pun ridha kepadanya."
(QS al-Bayyinah : 8)
ِ َيندالَُِخراَهْنَ ْاِاْلَهتْحَتِ ْنيِمرْجَتٍِنْدَعُِاتَّنَِجْمِّهبََِردْنِعْمُه ُاؤَزَج
ُِهَّبَِرَيشَِخ ْنَمِلَكل ََٰذُِِۚهْنَعُِواضَر َِوْمُهْنَِعُ ََِّّللاَيضَِۖرِاادَبَاِأَهيف
27. اإلخالص
Motivasi Spiritual
(al-Quwwah ar-Ruhiyyah)3.
Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
“Apabila sholat telah
dilaksanakan, maka
bertebaranlah kamu di
bumi. Carilah karunia Allah
dan ingatlah Allah banyak-
banyak agar kamu
beruntung,”
(Q.S. al-Jumu’ah : 10)
29. Nilai Perbuatan Manusia
(al-Qimah al-’Amal) 3.
Nilai Perbuatan manusia (al-Qimah al-’Amal) adalah tujuan
yang hendak diraih saat melakukan suatu perbuatan
Seseorang yang akan melakukan suatu perbuatan harus
mempunyai satu tujuan untuk mencapai satu nilai tertentu
‘Amal/perbuatan akan menjadi rusak dan beresiko tidak
mendapat pahala apabila salah menentukan qimah
‘Amal/perbuatan juga akan menjadi rusak atau bahkan
berdosa apabila memasang lebih dari satu qimah
“Berilmu sebelum berbuat” menjadi modal dasar bagi
seorang mulim dalam menjalankan segala aktivitasnya
Sehingga, seorang muslim WAJIB mengetahui qimah apa
yang akan dicapai saat melakukan suatu ‘amal/perbuatan
30. Nilai Perbuatan Manusia
(al-Qimah al-’Amal) 3.
Nilai Perbuatan
(al-Qimah al-Amal)
Nilai Materi
(al-Qimah al-Madiyyah)
Nilai Kemanusiaan
(al-Qimah
al-Insaniyyah)
Nilai Akhlak/Moral
(al-Qimah al-Akhlaqiyyah)
Nilai Spiritual
(al-Qimah
Ar-Ruhiyyah)
31. Nilai Materi
(al-Qimah al-Madiyyah)1.
Nilai Perbuatan Manusia
(al-Qimah al-’Amal) 3.
Adalah nilai yang berorientasi kepada materi /keuntungan
berupa benda berharga yang dapat diindera
ُِِۚهُبْسَِح َُوهَفِ َّىَِّللاَلَعِْلَّك َوَتَيِ ْنَم َِۚوُِبسَتْحَيِ ََِّلُْثيَِح ْنُِمهْقُزْرَي َو
اارْدَقٍِء ْيَشِِّلُكِلُ ََِّّللاَلَعَِجْدَقِِۚهرْمَِأُغالَبَِ ََِّّللاَّنإ
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan
bagi tiap-tiap sesuatu.
(Q.S. ath-Thalaq : 3)
35. Nilai Kemanusiaan
(al-Qimah al-Insaniyyah)2.
Nilai Perbuatan Manusia
(al-Qimah al-’Amal) 3.
Adalah nilai yang ditegakkan untuk menolong sesama manusia
secara universal tanpa melihat agama, ras, suku, warna kulit, dll.
ِاانيكْسِمِّهبُحِ َٰىَلَِعَماَعَِّالط َُونمعُْطي َو
ِااميتَي َواايرسَأ َو
ِْمُكْنِمُديرُنِ ََِّل ََِّّللاه ْج َوِلْمُكُمعْطُنِاَمَّنإ
ِ ََّل َِواءاَزَجااورُكُش
Dan mereka memberikan makanan yang
disukainya kepada orang miskin, anak yatim
dan orang yang ditawan.
Sesungguhnya kami memberi makanan
kepadamu hanyalah untuk mengharapkan
keridhaan Allah, kami tidak menghendaki
balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan)
terima kasih.
(Q.S. al-Insan : 8-9)
39. Nilai Akhlak/Moral
(al-Qimah al-Akhlaqiyyah)3.
Nilai Perbuatan Manusia
(al-Qimah al-’Amal) 3.
Adalah sikap baik yang semata dilakukan sesuai dengan sifat
yg diperintahkan Allah tanpa memandang materi/kemanusiaan
ِْلُقِاَيْنُّدِالهذ ََٰهِيواِفُنَسْحَِأ َينذَّلِۚلِْمُكَّبَواِرُقَّتواِاُنَمِآ َينذَّلِاادَباِعَي
ِْريَغِبْمُهَرْجَِأ َُونرَّابصىِالَّف َُويِاَمَّنِۗإٌِةَعاس َِو ََِّّللاُضْرَأ َِۗوٌِةَنَسَح
ٍِباَسح
“Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu.’
Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu
adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan
pahala mereka tanpa batas.”
(QS. Az-Zumar :10)
41. Nilai Spiritual
(al-Qimah ar-Ruhiyyah)4.
Nilai Perbuatan Manusia
(al-Qimah al-’Amal) 3.
Adalah nilai yang dikerjakan oleh seorang muslim agar hubungan
dengan Allah SWT semakin meningkat sehingga hatinya tenang
ِونُدُبْعَيِل ََّّلِإ َسْن ْاْل َِو َّنجِْالُتْقَلَاِخَم َو
“Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”
(Q.S. adz-Dzaariyaat : 56)