Laporan praktikum ini membahas pengamatan tanah dengan indra. Terdapat 4 jenis tanah yang diamati warna dan teksturnya, yaitu Entisol berwarna dark yellowish brown dengan tekstur lempung berpasir, Vertisol berwarna hitam dengan tekstur liat berdebu, Inseptisol berwarna dark redish brown dengan tekstur liat, dan Andisol berwarna dark red dengan tekstur liat berpasir. Laporan ini juga membahas mengenai latar belak
Interaksi sosial antara warga dua desa di Lampung terjadi akibat pencurian ayam oleh dua pelaku. Salah satu pelaku dibunuh warga setelah tertangkap, sementara pelaku lain melaporkan kejadian tersebut ke warga desanya sendiri. Ini memicu bentrokan bersenjata antar warga dua desa yang mengakibatkan empat orang tewas dan beberapa luka-luka serta kerusakan harta benda. Polisi berhasil menghentikan bentro
Tumbuhan dapat memberi respon terhadap lingkungan melalui berbagai jenis gerak, seperti tropisme, taksis, dan nasti. Gerak tropisme ditentukan oleh arah stimulus dan diatur oleh hormon seperti auksin. Gerak tumbuhan memungkinkan adaptasi terhadap faktor lingkungan seperti cahaya, air, dan gravitasi.
Laporan praktikum ini membahas pengamatan tanah dengan indra. Terdapat 4 jenis tanah yang diamati warna dan teksturnya, yaitu Entisol berwarna dark yellowish brown dengan tekstur lempung berpasir, Vertisol berwarna hitam dengan tekstur liat berdebu, Inseptisol berwarna dark redish brown dengan tekstur liat, dan Andisol berwarna dark red dengan tekstur liat berpasir. Laporan ini juga membahas mengenai latar belak
Interaksi sosial antara warga dua desa di Lampung terjadi akibat pencurian ayam oleh dua pelaku. Salah satu pelaku dibunuh warga setelah tertangkap, sementara pelaku lain melaporkan kejadian tersebut ke warga desanya sendiri. Ini memicu bentrokan bersenjata antar warga dua desa yang mengakibatkan empat orang tewas dan beberapa luka-luka serta kerusakan harta benda. Polisi berhasil menghentikan bentro
Tumbuhan dapat memberi respon terhadap lingkungan melalui berbagai jenis gerak, seperti tropisme, taksis, dan nasti. Gerak tropisme ditentukan oleh arah stimulus dan diatur oleh hormon seperti auksin. Gerak tumbuhan memungkinkan adaptasi terhadap faktor lingkungan seperti cahaya, air, dan gravitasi.
Kangkung darat tumbuh dengan baik selama 5 minggu praktikum. Jumlah daun dan tinggi tanaman meningkat setiap minggunya. Pada minggu ke-5, jumlah daun mencapai rata-rata 34 dan tinggi tanaman mencapai rata-rata 22 cm. Luas daun dihitung untuk mengukur indeks luas daun.
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3Joel mabes
Dokumen tersebut membahas berbagai konsep hubungan antar suku bangsa dan konflik antar etnis, termasuk pola hubungan antar bangsa, sumber konflik, penyelesaian konflik, dan upaya menciptakan hubungan harmonis. Secara khusus dibahas tiga pola hubungan antar bangsa beserta kelebihan dan kekurangannya, serta beberapa prinsip hubungan sosial antar kelompok masyarakat seperti kekerabatan dan kedekatan wil
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
Dokumen tersebut membahas tentang dua tipe mulut dasar serangga yaitu pengunyah dan penghisap, serta jenis-jenis hama tanaman berdasarkan cara merusaknya seperti penyebab puru, pemakan, penggerek, penghisap, penggulung, penyebab busuk buah, dan pengorok.
Laporan ini menjelaskan 7 jenis penyakit tanaman yang diamati pada berbagai tanaman seperti kakao, cabai, pisang, tomat dan singkong. Jenis penyakitnya meliputi busuk buah, mosaik, antraknosa, bercak daun, nematoda bengkak akar, dan bercak coklat. Gejala dan penyebab masing-masing penyakit dijelaskan beserta gambar atau foto ilustrasi.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis rancangan statistik yang digunakan dalam penelitian, termasuk rancangan acak lengkap, rancangan acak kelompok, rancangan bujur sangkar latin, dan rancangan acak lengkap faktorial.
Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam secara bijak untuk produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan. Ciri-cirinya adalah ekonomis, ramah lingkungan, adil secara sosial, menghargai budaya lokal, dan dapat beradaptasi dengan perubahan. Indikator utamanya adalah produktivitas yang stabil, keberlangsungan, dan keadilan dalam mendistribusikan keuntungan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kultur teknis sebagai cara perlindungan tanaman dengan memanfaatkan kondisi lingkungan yang dibutuhkan oleh tanaman tetapi tidak oleh pengganggu. Diberikan contoh kultur teknis seperti penggunaan mulsa jerami dan sistem tanam serempak. Tujuan kultur teknis adalah menemukan kelemahan siklus musiman hama. Dokumen ini juga menjelaskan sasaran dan mekanisme kultur te
Daftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitianAYU Hardiyanti
Dokumen tersebut membahas tentang distribusi frekuensi dan aplikasinya pada data penelitian. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, jenis, langkah pembuatan, dan contoh aplikasi distribusi frekuensi pada data hasil penelitian nilai ulangan siswa."
Kangkung darat tumbuh dengan baik selama 5 minggu praktikum. Jumlah daun dan tinggi tanaman meningkat setiap minggunya. Pada minggu ke-5, jumlah daun mencapai rata-rata 34 dan tinggi tanaman mencapai rata-rata 22 cm. Luas daun dihitung untuk mengukur indeks luas daun.
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3Joel mabes
Dokumen tersebut membahas berbagai konsep hubungan antar suku bangsa dan konflik antar etnis, termasuk pola hubungan antar bangsa, sumber konflik, penyelesaian konflik, dan upaya menciptakan hubungan harmonis. Secara khusus dibahas tiga pola hubungan antar bangsa beserta kelebihan dan kekurangannya, serta beberapa prinsip hubungan sosial antar kelompok masyarakat seperti kekerabatan dan kedekatan wil
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
Dokumen tersebut membahas tentang dua tipe mulut dasar serangga yaitu pengunyah dan penghisap, serta jenis-jenis hama tanaman berdasarkan cara merusaknya seperti penyebab puru, pemakan, penggerek, penghisap, penggulung, penyebab busuk buah, dan pengorok.
Laporan ini menjelaskan 7 jenis penyakit tanaman yang diamati pada berbagai tanaman seperti kakao, cabai, pisang, tomat dan singkong. Jenis penyakitnya meliputi busuk buah, mosaik, antraknosa, bercak daun, nematoda bengkak akar, dan bercak coklat. Gejala dan penyebab masing-masing penyakit dijelaskan beserta gambar atau foto ilustrasi.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis rancangan statistik yang digunakan dalam penelitian, termasuk rancangan acak lengkap, rancangan acak kelompok, rancangan bujur sangkar latin, dan rancangan acak lengkap faktorial.
Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam secara bijak untuk produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan. Ciri-cirinya adalah ekonomis, ramah lingkungan, adil secara sosial, menghargai budaya lokal, dan dapat beradaptasi dengan perubahan. Indikator utamanya adalah produktivitas yang stabil, keberlangsungan, dan keadilan dalam mendistribusikan keuntungan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kultur teknis sebagai cara perlindungan tanaman dengan memanfaatkan kondisi lingkungan yang dibutuhkan oleh tanaman tetapi tidak oleh pengganggu. Diberikan contoh kultur teknis seperti penggunaan mulsa jerami dan sistem tanam serempak. Tujuan kultur teknis adalah menemukan kelemahan siklus musiman hama. Dokumen ini juga menjelaskan sasaran dan mekanisme kultur te
Daftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitianAYU Hardiyanti
Dokumen tersebut membahas tentang distribusi frekuensi dan aplikasinya pada data penelitian. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, jenis, langkah pembuatan, dan contoh aplikasi distribusi frekuensi pada data hasil penelitian nilai ulangan siswa."
The document discusses several key concepts related to customer service management in public administration. It defines primary and secondary customers, as well as stakeholders. It also outlines three basic strategic approaches for public agencies to be accountable to customers: giving customers choices, combining customer strategies with consequences, and ensuring customer quality assurance. Finally, it discusses six fundamental elements of effective customer service: recruiting the right people, understanding customers, developing a customer service strategy, creating service standards, shaping policy with customer input, and focusing on core principles of accountability, respect, and integrity.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem politik Indonesia. Secara singkat, sistem politik Indonesia adalah mekanisme interaksi antar lembaga politik seperti legislatif, eksekutif, dan yudikatif di Indonesia yang berfungsi untuk menetapkan kebijakan publik dan melaksanakannya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) mulai dari pengertian MSDM, teori-teori yang berkaitan dengan SDM, sejarah perkembangan MSDM di Indonesia, jenis-jenis organisasi dan hubungan kepegawaian, serta peran MSDM dalam mencapai tujuan organisasi.
Dokumen ini membahas tentang hati nurani sebagai fenomena moral. Hati nurani didefinisikan sebagai instansi internal yang menilai tindakan seseorang dari sudut pandang moral. Hati nurani dapat bersifat retrospektif dengan menilai tindakan masa lalu atau prospektif dengan memberi petunjuk tentang tindakan masa depan. Dokumen ini juga membahas tentang pembinaan hati nurani dan pandangan Freud terhadap superego sebagai bagian d
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...Uofa_Unsada
[Ringkasan]
Dokumen tersebut merupakan laporan penelitian yang menganalisis harga pokok produksi ball bearing dengan metode activity-based costing di PT SKF Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung harga pokok produksi ball bearing secara lebih akurat dengan menggunakan metode activity-based costing dibandingkan metode tradisional. Metode ini dilakukan dengan mengalokasikan biaya overhead pabrik berdasarkan aktivitas yang dikonsumsi setiap produk. Hasilny
Sosiologi Pedesaan: Proses dan Interaksi Sosial Masyarakat DesaYaser Lopekabausirah
Dokumen tersebut membahas tentang proses sosial dan berbagai bentuk interaksi sosial yang terjadi di pedesaan, seperti kerjasama, akomodasi, asimilasi, kompetisi, konflik, serta pengaruh interaksi terhadap masyarakat desa seperti peningkatan pengetahuan dan hubungan sosial ekonomi.
The document discusses paper batteries, which are flexible, ultra-thin energy storage devices made by combining carbon nanotubes with paper. A paper battery acts as both a battery and supercapacitor. It has advantages over traditional lithium-ion batteries such as being thinner, more flexible, and operating over a wider temperature range. Paper batteries are constructed by coating carbon nanotube films onto substrates and sandwiching them between electrolyte layers and paper. They work by producing electrons through the interaction of electrolytes during charging and discharging. Potential applications include powering small electronics and medical devices.
Kelompok dan organisasi sosial di pedesaan dan perkotaan memiliki perbedaan, seperti kelompok primer hanya ada di pedesaan, sedangkan kelompok sekunder dan formal hanya ada di perkotaan. Kelompok di pedesaan cenderung bersifat paguyuban, sementara di perkotaan lebih bersifat patembayan. Kelompok di pedesaan juga memiliki kelebihan seperti ikatan emosional yang kuat namun kekurangannya adalah
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat masyarakat, yang didefinisikan sebagai perwujudan kehidupan bersama manusia dimana terjadi proses sosial dan interaksi antar anggota. Dibahas pula pengertian dan struktur sosial masyarakat, pandangan filosofis tentang hakikat masyarakat seperti teori atomistik, organisme, dan integralistik, serta hubungan antara masyarakat dan pendidikan.
Makalah ini membahas tentang proses sosial dan interaksi sosial, meliputi definisi, ciri-ciri, tujuan, faktor-faktor yang mendasari, syarat-syarat, dan bentuk-bentuk interaksi sosial. Makalah ini juga menggunakan contoh kasus untuk menganalisis bentuk interaksi sosial.
Makalah ini membahas tentang program dan peranan pekerja pengembangan masyarakat. Program yang dijalankan oleh LSM PPNSI adalah penyuluhan dan pembinaan kepada petani dan nelayan agar aktif dalam kelembagaan kelompok. Peranan pekerja pengembangan masyarakat terbagi menjadi empat, yaitu sebagai fasilitator, pendidik, wakil, dan teknis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sosiologi, objek, dan metode sosiologi. Sosiologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam masyarakat dengan pendekatan observasi terhadap interaksi sosial, struktur sosial, dan proses sosial. Objek sosiologi adalah masyarakat dan interaksi sosial. Metode yang digunakan sosiologi adalah kual
Makalah ini membahas tentang pemecahan konflik, lobi, dan negosiasi. Ia menjelaskan definisi konflik, penyebabnya, jenis-jenisnya, serta cara pemecahannya seperti eliminasi, dominasi, keputusan mayoritas, persetujuan minoritas, kompromi, dan integrasi. Makalah ini juga menjelaskan perbedaan lobi dan negosiasi, di mana lobi bersifat informal dan terus-menerus sedangkan negosiasi bersif
Disajikan oleh Isti Yuliawati dan Dessy Indrisari, mahasiswi di Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta pada tahun 2014. Semoga bermanfaat :)
Makalah ini membahas tentang manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam 3 poin utama:
1) Manusia sebagai individu memiliki karakteristik unik pribadi tetapi juga dipengaruhi lingkungan sosial.
2) Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan interaksi dengan orang lain untuk tumbuh dan berkembang.
3) Manusia merupakan gabungan antara individu dan makhluk sosial, di mana keduanya saling
Makalah ini membahas tentang manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam 3 poin utama:
1) Manusia memiliki sifat sebagai individu dengan karakteristik pribadi namun juga membutuhkan interaksi sosial.
2) Interaksi sosial membentuk kepribadian seseorang dan memungkinkan pembagian peran serta pencapaian tujuan bersama.
3) Terjalinnya hubungan sosial yang sehat membutuhkan kese
Makalah ini membahas tentang profesi pengembangan masyarakat profesional. Pengembangan masyarakat didefinisikan sebagai upaya mengembangkan kondisi masyarakat secara berkelanjutan dengan prinsip keadilan sosial. Pekerja sosial adalah profesi yang membantu meningkatkan kemampuan masyarakat melalui interaksi. Peran pekerja sosial antara lain sebagai fasilitator, edukator, dan teknisi
Similar to Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian (20)
Dokumen tersebut membahas tentang kalsium klorida (CaCl2) yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan buah-buahan. CaCl2 bekerja dengan cara meresap ke dalam sel-sel buah dan membentuk kompleks dengan pektin, sehingga menguatkan dinding sel dan menghambat proses respirasi serta produksi etilen yang berperan dalam pematangan buah. Perlakuan CaCl2 dapat menunda pematangan dan memperpanjang umur simpan buah hingga be
Teknologi pertanian Indonesia berkembang dari yang bergantung pada alam menjadi revolusi hijau dengan penerapan irigasi, pupuk, dan pestisida yang meningkatkan produksi pangan namun juga merusak lingkungan. Pertanian berkelanjutan bertujuan menjaga keseimbangan antara manusia dan lingkungan dengan meningkatkan efisiensi sumber daya tanah dan mengurangi ketergantungan pupuk yang dapat merusak kesuburan tanah.
1. Penelitian ini menguji pengaruh konsentrasi kalsium terhadap pertumbuhan dan produksi dua varietas tanaman melon (var. Ivory dan var. Clara) pada sistem hidroponik media padat.
2. Hasilnya menunjukkan var. Ivory tumbuh lebih baik dan memberikan bobot buah rata-rata lebih tinggi 24,84% dari var. Clara.
3. Respons tanaman terhadap konsentrasi kalsium antara 100-300 ppm masih linier sehingga bel
Makalah ini membahas tentang pertumbuhan Islam di Myanmar. Islam masuk ke Myanmar sejak abad ke-8 M melalui perdagangan. Pada abad ke-15, Kesultanan Arakan berdiri di pesisir barat daya Myanmar. Pada abad ke-18, Arakan jatuh ke tangan Burma, kemudian Inggris pada 1824. Saat ini, mayoritas Muslim di Myanmar adalah etnis Rohingya yang mengalami konflik dengan mayoritas Budha. Makalah ini juga menganalisis dinamika
Makalah ini membahas tentang klasifikasi dan proses panen serta pasca panen tanaman kakao. Tanaman kakao diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok berdasarkan bentuk buah dan biji. Proses panen dan pasca panen kakao meliputi kegiatan seperti panen buah, sortasi, pemecahan buah, fermentasi, pencucian, pengeringan, pengemasan hingga penyimpanan.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
1. SOSIOLOGI KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN
Proses Sosial Assosiatif Dalam Bidang Pertanian
Kelompok 1
Sarjan Alatas
Jurusan Agroteknologi
Fakultas Pertanian dan Peternakan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru
2016
2. 2 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah swt., karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah Sosiologi Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian ini dengan baik.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah Sosiologi Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian. Makalah ini ditulis
dari sumber-sumber referensi yang penulis baca, tidak lupa penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada pengajar mata kuliah Sosiologi Komunikasi dan Penyuluhan
Pertanian atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, serta kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Penulis berharap
dengan menulis makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca, semoga dapat menambah
wawasan kita terhadap Sosiologi Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian khususnya mengenai
”Proses Sosial Assosiatif dalam Bidang Pertanian”. dalam kehidupan kita sehari-hari.
Memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Demikan makalah ini, semoga
dapat bermanfaat bagi penulis dan yang membacanya, sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan.
Pekanbaru, 14 April 2016
Penulis
3. 3 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................4
I. Latar belakang...................................................................................................4
II Rumusan masalah...............................................................................................5
III Tujuan................................................................................................................5
IV Mamfaat............................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
I Kerjasama (Coorporation)...................................................................................7
II Akomodasi (Akomodation).................................................................................8
III Asimilasi (Asimilation)......................................................................................9
IV Contoh Kasus..................................................................................................10
BAB III PENUTUP
I. Kesimpulan........................................................................................................15
II. Saran................................................................................................................15
Daftar pustaka.......................................................................................................16
4. 4 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
BAB I
PENDAHULUAN
I.Latar Belakang
Menurut Soekanto (1987), proses sosial adalah cara-cara berhubungan
yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia
saling bertemu, dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut
atau apa yang terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan
goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. Atau kata lain, proses-proses sosial
diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
Bentuk umum proses-proses sosial adalah interaksi sosial. Susanto (1977)
mendefinisikan sebagai suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia,
dimana individu yang satu mempengaruhi, mengubah dan memperbaiki kelakuan
individu lain, atau sebaliknya. Soekanto (1987) mengemukakan bahwa bentuk-
bentuk interaksi sosial didefinisikan sebagai bentuk-bentuk yang tampak apabila
orang-orang perorangan ataupun kelompok-kelompok manusia itu mengadakan
hubungan satu sama lain dengan terutama mengetengahkan dalam interaksi sosial
tersebut kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial sebagai unsur-unsur
pokok dari struktur sosial.
Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa
interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Susanto (1977)
mengemukakan bahwa awal dari suatu interkasi sosial adalah adanya kegiatan
dari dua orang atau lebih yang melibatkan sikap, nilai maupun harapan masing-
masing.
Bentuk-bentuk interaksi sosial mengutip Park dan Burgess dalam setiap
fase interaksi akan terdapat suatu gejala ataupun kriteria khusus yang menonjol,
yaitu : persaingan, pertentangan, akomodasi dan asimilasi (Susanto, 1997).
5. 5 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
Hampir sama dengan pembagian diatas, mengutip Selo Soemardjan membagi
menjadi empat bentuk yaitu kerjasama (co-operation), persaingan (competition),
pertentangan atau pertikaian (conflict) dan akomodasi (accommodation)
(Soekanto, 1977). Dari empat pengelompokkan ini terdapat satu perbedaan, yaitu
Park dan Burgess memunculkan asimilasi sebagai salah satu bentuk proses sosial
(Susanto, 1977), sementara Selo Soemardjan memunculkan kerjasama (Susanto,
1977). Mengutip Gillin dan Gillin mengelompokkan menjadi dua macam proses
sosial yang timbul akibat interaksi sosial, yaitu :
1. Proses assosiatif (processes of association) yang terbagi dalam tiga bentuk
yakni :
a. Akomodasi
b. Asimilasi
c. Akulturasi
2. Proses disosiatif (processes of disisociatif) yang terdiri atas :
a. Persaingan
b. “contravensi” dan pertentangan atau pertikaian
II. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, telah dipaparkan penulisan makalah ini
pada proses sosial. Dengan demikian, dapat dibuat pertanyaan penulisan sebagai
berikut. Pertama apakah yang dimaksud proses sosial assosiatif kerjasama?,
Kedua apakah yang dimaksud dengan proses sosial assosiatif akomodasi?, Ketiga
apakah yang dimaksud dengan proses sosial assosiatif assimilasi?, Keempat
apakah yang dimaksud dengan proses sosial assosiatif akulturasi?. Kelima
bagaimana contoh proses sosial assosiatif?.
III. Tujuan Makalah
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah sebagai berikut. Pertama kami
ingin mengetahui proses sosial assosiatif kerjasama. Kedua kami ingin
6. 6 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
mengetahui proses sosial assosiatif akomodasi. Ketiga kami ingin mengetahui
proses sosial assosiatif assimilasi. Keempat kami ingin mengetahui dan
memahami proses sosial assosiatif akulturasi. Kelima kami ingin mengetahui
contoh kasus dari proses sosial assosiatif?.
III. Manfaat Makalah
Manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut. Pertama agar kita
mengetahui proses sosial assosiatif kerjasama. Kedua agar kita lebih mengetahui
dan mendalami mengenai proses sosial assosiatif akomodasi. Ketiga agar kita
mengetahui dan memahami proses sosial assosiatif assimilasi. Keempat agar kita
dapat mengetahui proses sosial assosiatif akulturasi. Kelima agar kita dapat
mengetahui contoh kasus proses sosial assosiatif.
7. 7 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerjasama (co-operation)
Definisi kerjasama menurut Soekanto (1987) adalah suatu
kerjasama antara orang perorangan atau kelompok manusia, untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Kerjasama ini timbul karena
orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-group-nya)
dan kelompok lainnya (yang merupakan out-group-nya).
Dalam hubungannya dengan kebudayaan suatu masyarakat, maka
kebudayaan itu yang mengarahkan dan mendorong terjadinya kerjasama.
Pada masyarakat Indonesia umumnya, dikenal bentuk kerjasama yang
tradisional seperti “gotong-royong”. Menurut Hasansulama (1983) ada
beberapa faktor yang mendorong untuk terciptanya kerjasama, antara lain
ialah :
1. Adanya dorongan pribadi atau orang perorangan sehubungan dengan
adanya pemahaman bahwa keuntungan pribadi akan lebih mudah
dicapai dengan jalan bekerjasama.
2. Adanya pengukuhan terhadap tujuan yang ingin dicapai orang
perorangan, sedemikian rupa merupakan kepentingan umum yang
dianggap bernilai tinggi, sehingga mendorong untuk bekerjasama.
3. Adanya dorongan yang timbul atau bersumber dari keinginan orang
perorangan untuk menolong pihak-pihak lain.
4. Adanya tuntunan situasi yang dianggap membahayakan kepentingan
bersama, sehingga perlu ditanggulangi bersama pula.
8. 8 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
Pada kerjasama ini menurut Susanto (1977), maka interaksi antar
kelompok maupun terhadap nilai-nilai dan tujuan adalah lansung dan
positif.
B. Akomodasi
Akomodasi dalam pemunculannya dapat dipandang dari dua segi.
Dari satu segi akomodasi dapat diartikan sebagai proses sosial. Dari segi
lain dapat pula diartikan sebagai hasil dari interaksi sosial. Menurut
Hasansulama (1983), sebagai suatu proses sosial akomodasi mencakup
usaha-usaha orang atau kelompok yang ditujukan untuk meredakan suatu
pertikaian sehingga tercipta suatu kemantapan kelompok dan
kelangsungan hubungan antar kelompok. Sebagai hasil dari interaksi sosial
pengertian akomodasi menunjuk adanya suatu situasi yang berlaku yang
menggambarkan adanya suatu keseimbangan baru setelah pihak-pihak
yang bertikai berbaik kembali. Sehingga dalam situasi tersebut muncul
iklim baru yang menjurus ke arah terjadinya kerjasama kermbali, baik
berupa perjanjian kerjasama secara tertulis maupun tidak tertulis yang
sifatnya mungkin sementara. Pendapat ini senada dengan Gillin dan Gillin
bahwa akomodasi adalah suatu pengertian yang dipergunakan oleh para
sosiolog untuk mengambarkan suatu proses dalam hubungan sosial yang
sama artinya dengan pengertian adaptasi (adaptation) yang dipergunakan
oleh ahli-ahli biologi untuk menunjukkan pada suatu proses dimana
mahluk-mahluk hidup menyesuiakan dirinya dengan alam sekitarnya
(Soekanto, 1987). Jadi, akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara
untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan,
sehingga lawan tersebut tidak hilang kepribadiaannya.
9. 9 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
C. Asimilasi
Mengutip Gillin dan Gillin asimilasi merupakan suatu proses sosial
dalam tahap kelanjutan yang ditandai dengan adanya usaha-usaha
mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan
atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk
mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan
memperhatikan adanya tuntutan situasi yang dianggap membahayakan
kepentingan bersama, sehingga perlu ditanggulangi bersama-sama
(Soekanto, 1987).
Susanto (1977), mengatakan bahwa karena asimilasi adalah proses,
maka asimilasi pun melalui bebrapa tahap. Tahap-tahap ini berkisar pada
fase; perubahan dari nilai-nilai dan kebudayaan semula ke penerimaan cara
hidup yang baru, termasuk penggunaan bahasa kelompok. Dengan singkat,
maka proses asimilasi adalah proses mengakhiri kebiasaan lama dan
sekaligus mempelajari dan menerima kehidupan yang baru.
Dalam bentuk asimilasi mengutip Park dan Burgess maka setiap
pihak akhirnya menyesuaikan diri sehingga antara kelompok-kelompok
yang bertentangan telah tercapai suatu situasi adanya pengalaman bersama
dan tradisi bersama (Susanto,1977).
Mengutip Koentjaraningrat mengemukakan bahwa proses asimilasi
timbul bila ada (Soekanto,1987) :
1. Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.
2. Orang-perorangan sebagai warga kelompok-kelompok tadi
saling bergaul secara lansung dan intensif untuk waktu yang
lana, sehingga
3. Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia
tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.
10. 10 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
Menurut Soekanto (1987), faktor-faktor yang mempermudah
terjadinya suatu asimilasi adalah :
a. Toleransi
b. Kesempatan-kesempatan dibidang ekonomi yang seimbang
c. Suatu sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
d. Sikap yang terbuka dari golongan yang berkuasa dalam
masyarakat.
e. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
f. Perkawinan campuran (amalgamation)
g. Adanya musuh bersama diluar.
D. Contoh Kasus
PROSES SOSIAL ANTAR KELOMPOK ETNIS DI PEMUKIMAN
TRANSMIGRASI SPONTAN
(Kasus pada Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten
Lampung Barat, Propinsi Lampung)
Oleh :
Nelvia Agustina
1) Kerjasama (co-operation)
Bentuk-bentuk kerjasama yang terjadi antar kelompok atnis pekon
Marang sangat beragam kegiatannya seperti tabel berikut :
11. 11 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
12. 12 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
2) Akomodasi
Dalam interkasi sehari-hari antara kelompok masyarakat yang
berbeda latarbelakang terdapat berbagai masalah yang terjadi, namun
maslaha itu dapat teratasi dengan jalan damai. Berikut bentuk akomodasi
hasil di Pekon Marang pada tabel beikut :
Dalam permasalahan pertama yaitu pembuatan jalan, awalnya jalan
yang menghubungkan Pekon Marang dengan desa lainnya mengikuti garis
pantai dan melewati tempat tinggal orang Lampung, karena memang jalan
itu sudah ada sebelum masyarakat Jawa tinggal di sana. Tapi kondisi ini
memberatkan bagi orang Jawa karena letak jalan tersebut jauh dari tempat
13. 13 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
tinggal mereka, selain itu mereka bercocok tanam singkong dan jagung
sehingga beban bawaan mereka lebih beratm dibandingkan dengan
dagangan orang Lampung yang berupan lada dan kopi. Maka hasil rembuk
antar warga Jawa, mereka memutuskan untuk membuat jalan penghubung
baru yang lebih cepat dan melewati lokasi tempat tinggal mereka.
Pembuatan jalan baru ini di tentang oleh tokoh masyarakat
Lampung. Mereka mengganggap orang Jawa tidak meminta izin dan
dianggap tidak sopan dan meminta agar diberhentikan pembuatan jalan
tersebut. Tapi masyarakat Jawa tidak terima alasan ini, karena menurut
mereka pembangunan jalan tersebut juga akan membawa keuntungan bagi
masyarakat Lampung, terutama lokasi tempat tinggalnya berdekatan
dengan jalan baru tersebut. Akhirnya permasalahan ini dibawa ke rapat
desa yang dihadiri aparat, tokoh kedua pihak. Dalam hasil rapat,
masyarakat Jawa berhasil meyakinkan masyarakat Lampung, bahwa
pembangunan jalan ini tidak hanya untuk kepentingan orang Jawa saja,
tapi menguntungkan juga siapa saja yang melewati jalan tersebut.
Contoh lain dari akomodasi yang terjadi antar pribadi, yaitu
percekcokan yang timbul karena masalah batas lahan pertanian, tetapi
biasanya cepat teratasi dengan melibatkan individu yang berbatasan lahan
tersebut. Hal ini dialami oleh Nizar Rasyid (34 tahun) warga Dusun
Marang Inti yang sawahnya berbatasan dengan milik orang Bali, dia
merasa petani Bali tersebut mengikis pematang sawah yang menjadi
pembatas lahan mereka, sehingga makin lama makin menjorok ke
lahannya, merasa dirugikan dia menegur orang Bali tersebut, namun orang
Bali tersebut tidak mau menerima dan akhirnya terjadi pertengkaran
mulut. Tetapi hal ini tidak berlansung lama, karena keesokan harinya
dengan kesadaran diri dan tanpa melibatkan pihak lain mereka saling
memaafkan dan sama-sama memperlebar pematangan sawah tersebut.
14. 14 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
3) Asimilasi
Kasus asimilasi yang terjadi antar kelompok masyarakat di Pekon
Marang dapat dilihat sebagai berikut :
Asimilasi dalam bidang pertanian dapat dilihat pada saat orang
Lampung dan Semendo biasa menanam padi, kelapa, kopi dan lada.
Kemudian orang Jawa di daerah asalnya biasa menanam padi, singkong
dan jagung sama seperti orang Bali. Namun, mereka setelah tinggal
dalam satu desa dan lahan mereka bersebelahan, masing-masing pihak
mengamati dan mempelajari cara bercocok tanam pihak lainnya.
Masyarakat Lampung dan Semendo misalnya mempelajari cara bercocok
tanam singkong dan jagung orang Bali atau Jawa, tergantung pada etnis
mana yang paling dekat lahannya. Sedangkan pada orang Bali dan Jawa
mereka mempelajari cara bercocok tanam kelapa, kopi dan lada dari
masyarakat Lampung dan Semendo. Mereka yang bertetangga lahannya
juga biasanya saling bertukar informasi tentang bibit dan masalah
pertanian disela-sela waktu istirahat mereka, walauupun berbeda etnis dan
agama.
15. 15 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan yang dilakukan mengenai proses sosial
assosiatif dalam bidang pertanian. maka penulis menyimpulkan bahwa bentuk
proses sosial yang terjadi adalah (1) Kerjasama; berupa gotong-royong (2)
Akomodasi; berupa penyelesaian masalah pembuatan lahan, (3) Asimilasi; berupa
adanya perkawinan antar etnis dan dalam pertanian saling bertukar ilmu bercocok
tanam antar etnis.
II. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka penulis
menyarankan agar makalah ini dapat menjadi rujukan dan pengetahuan tentang
proses sosial assosiatif dalam bidang pertanian untuk mahasiswa lainnya dan
masyarakat petani tentunya.
16. 16 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
DAFTAR PUSTAKA
Hasansulama MI, Mahmudin E, & Tarya JS. 1983. Sosiologi Pedesaan. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Soekanto, Soerjono. 1987. Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali.
Susanto, Astrid S. 1977. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung :
Binacipta.