SlideShare a Scribd company logo
SOSIOLOGI KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN
Proses Sosial Assosiatif Dalam Bidang Pertanian
Kelompok 1
Sarjan Alatas
Jurusan Agroteknologi
Fakultas Pertanian dan Peternakan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru
2016
2 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah swt., karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah Sosiologi Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian ini dengan baik.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah Sosiologi Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian. Makalah ini ditulis
dari sumber-sumber referensi yang penulis baca, tidak lupa penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada pengajar mata kuliah Sosiologi Komunikasi dan Penyuluhan
Pertanian atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, serta kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Penulis berharap
dengan menulis makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca, semoga dapat menambah
wawasan kita terhadap Sosiologi Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian khususnya mengenai
”Proses Sosial Assosiatif dalam Bidang Pertanian”. dalam kehidupan kita sehari-hari.
Memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Demikan makalah ini, semoga
dapat bermanfaat bagi penulis dan yang membacanya, sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan.
Pekanbaru, 14 April 2016
Penulis
3 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................4
I. Latar belakang...................................................................................................4
II Rumusan masalah...............................................................................................5
III Tujuan................................................................................................................5
IV Mamfaat............................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
I Kerjasama (Coorporation)...................................................................................7
II Akomodasi (Akomodation).................................................................................8
III Asimilasi (Asimilation)......................................................................................9
IV Contoh Kasus..................................................................................................10
BAB III PENUTUP
I. Kesimpulan........................................................................................................15
II. Saran................................................................................................................15
Daftar pustaka.......................................................................................................16
4 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
BAB I
PENDAHULUAN
I.Latar Belakang
Menurut Soekanto (1987), proses sosial adalah cara-cara berhubungan
yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia
saling bertemu, dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut
atau apa yang terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan
goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. Atau kata lain, proses-proses sosial
diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
Bentuk umum proses-proses sosial adalah interaksi sosial. Susanto (1977)
mendefinisikan sebagai suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia,
dimana individu yang satu mempengaruhi, mengubah dan memperbaiki kelakuan
individu lain, atau sebaliknya. Soekanto (1987) mengemukakan bahwa bentuk-
bentuk interaksi sosial didefinisikan sebagai bentuk-bentuk yang tampak apabila
orang-orang perorangan ataupun kelompok-kelompok manusia itu mengadakan
hubungan satu sama lain dengan terutama mengetengahkan dalam interaksi sosial
tersebut kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial sebagai unsur-unsur
pokok dari struktur sosial.
Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa
interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Susanto (1977)
mengemukakan bahwa awal dari suatu interkasi sosial adalah adanya kegiatan
dari dua orang atau lebih yang melibatkan sikap, nilai maupun harapan masing-
masing.
Bentuk-bentuk interaksi sosial mengutip Park dan Burgess dalam setiap
fase interaksi akan terdapat suatu gejala ataupun kriteria khusus yang menonjol,
yaitu : persaingan, pertentangan, akomodasi dan asimilasi (Susanto, 1997).
5 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
Hampir sama dengan pembagian diatas, mengutip Selo Soemardjan membagi
menjadi empat bentuk yaitu kerjasama (co-operation), persaingan (competition),
pertentangan atau pertikaian (conflict) dan akomodasi (accommodation)
(Soekanto, 1977). Dari empat pengelompokkan ini terdapat satu perbedaan, yaitu
Park dan Burgess memunculkan asimilasi sebagai salah satu bentuk proses sosial
(Susanto, 1977), sementara Selo Soemardjan memunculkan kerjasama (Susanto,
1977). Mengutip Gillin dan Gillin mengelompokkan menjadi dua macam proses
sosial yang timbul akibat interaksi sosial, yaitu :
1. Proses assosiatif (processes of association) yang terbagi dalam tiga bentuk
yakni :
a. Akomodasi
b. Asimilasi
c. Akulturasi
2. Proses disosiatif (processes of disisociatif) yang terdiri atas :
a. Persaingan
b. “contravensi” dan pertentangan atau pertikaian
II. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, telah dipaparkan penulisan makalah ini
pada proses sosial. Dengan demikian, dapat dibuat pertanyaan penulisan sebagai
berikut. Pertama apakah yang dimaksud proses sosial assosiatif kerjasama?,
Kedua apakah yang dimaksud dengan proses sosial assosiatif akomodasi?, Ketiga
apakah yang dimaksud dengan proses sosial assosiatif assimilasi?, Keempat
apakah yang dimaksud dengan proses sosial assosiatif akulturasi?. Kelima
bagaimana contoh proses sosial assosiatif?.
III. Tujuan Makalah
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah sebagai berikut. Pertama kami
ingin mengetahui proses sosial assosiatif kerjasama. Kedua kami ingin
6 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
mengetahui proses sosial assosiatif akomodasi. Ketiga kami ingin mengetahui
proses sosial assosiatif assimilasi. Keempat kami ingin mengetahui dan
memahami proses sosial assosiatif akulturasi. Kelima kami ingin mengetahui
contoh kasus dari proses sosial assosiatif?.
III. Manfaat Makalah
Manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut. Pertama agar kita
mengetahui proses sosial assosiatif kerjasama. Kedua agar kita lebih mengetahui
dan mendalami mengenai proses sosial assosiatif akomodasi. Ketiga agar kita
mengetahui dan memahami proses sosial assosiatif assimilasi. Keempat agar kita
dapat mengetahui proses sosial assosiatif akulturasi. Kelima agar kita dapat
mengetahui contoh kasus proses sosial assosiatif.
7 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerjasama (co-operation)
Definisi kerjasama menurut Soekanto (1987) adalah suatu
kerjasama antara orang perorangan atau kelompok manusia, untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Kerjasama ini timbul karena
orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-group-nya)
dan kelompok lainnya (yang merupakan out-group-nya).
Dalam hubungannya dengan kebudayaan suatu masyarakat, maka
kebudayaan itu yang mengarahkan dan mendorong terjadinya kerjasama.
Pada masyarakat Indonesia umumnya, dikenal bentuk kerjasama yang
tradisional seperti “gotong-royong”. Menurut Hasansulama (1983) ada
beberapa faktor yang mendorong untuk terciptanya kerjasama, antara lain
ialah :
1. Adanya dorongan pribadi atau orang perorangan sehubungan dengan
adanya pemahaman bahwa keuntungan pribadi akan lebih mudah
dicapai dengan jalan bekerjasama.
2. Adanya pengukuhan terhadap tujuan yang ingin dicapai orang
perorangan, sedemikian rupa merupakan kepentingan umum yang
dianggap bernilai tinggi, sehingga mendorong untuk bekerjasama.
3. Adanya dorongan yang timbul atau bersumber dari keinginan orang
perorangan untuk menolong pihak-pihak lain.
4. Adanya tuntunan situasi yang dianggap membahayakan kepentingan
bersama, sehingga perlu ditanggulangi bersama pula.
8 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
Pada kerjasama ini menurut Susanto (1977), maka interaksi antar
kelompok maupun terhadap nilai-nilai dan tujuan adalah lansung dan
positif.
B. Akomodasi
Akomodasi dalam pemunculannya dapat dipandang dari dua segi.
Dari satu segi akomodasi dapat diartikan sebagai proses sosial. Dari segi
lain dapat pula diartikan sebagai hasil dari interaksi sosial. Menurut
Hasansulama (1983), sebagai suatu proses sosial akomodasi mencakup
usaha-usaha orang atau kelompok yang ditujukan untuk meredakan suatu
pertikaian sehingga tercipta suatu kemantapan kelompok dan
kelangsungan hubungan antar kelompok. Sebagai hasil dari interaksi sosial
pengertian akomodasi menunjuk adanya suatu situasi yang berlaku yang
menggambarkan adanya suatu keseimbangan baru setelah pihak-pihak
yang bertikai berbaik kembali. Sehingga dalam situasi tersebut muncul
iklim baru yang menjurus ke arah terjadinya kerjasama kermbali, baik
berupa perjanjian kerjasama secara tertulis maupun tidak tertulis yang
sifatnya mungkin sementara. Pendapat ini senada dengan Gillin dan Gillin
bahwa akomodasi adalah suatu pengertian yang dipergunakan oleh para
sosiolog untuk mengambarkan suatu proses dalam hubungan sosial yang
sama artinya dengan pengertian adaptasi (adaptation) yang dipergunakan
oleh ahli-ahli biologi untuk menunjukkan pada suatu proses dimana
mahluk-mahluk hidup menyesuiakan dirinya dengan alam sekitarnya
(Soekanto, 1987). Jadi, akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara
untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan,
sehingga lawan tersebut tidak hilang kepribadiaannya.
9 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
C. Asimilasi
Mengutip Gillin dan Gillin asimilasi merupakan suatu proses sosial
dalam tahap kelanjutan yang ditandai dengan adanya usaha-usaha
mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan
atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk
mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan
memperhatikan adanya tuntutan situasi yang dianggap membahayakan
kepentingan bersama, sehingga perlu ditanggulangi bersama-sama
(Soekanto, 1987).
Susanto (1977), mengatakan bahwa karena asimilasi adalah proses,
maka asimilasi pun melalui bebrapa tahap. Tahap-tahap ini berkisar pada
fase; perubahan dari nilai-nilai dan kebudayaan semula ke penerimaan cara
hidup yang baru, termasuk penggunaan bahasa kelompok. Dengan singkat,
maka proses asimilasi adalah proses mengakhiri kebiasaan lama dan
sekaligus mempelajari dan menerima kehidupan yang baru.
Dalam bentuk asimilasi mengutip Park dan Burgess maka setiap
pihak akhirnya menyesuaikan diri sehingga antara kelompok-kelompok
yang bertentangan telah tercapai suatu situasi adanya pengalaman bersama
dan tradisi bersama (Susanto,1977).
Mengutip Koentjaraningrat mengemukakan bahwa proses asimilasi
timbul bila ada (Soekanto,1987) :
1. Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.
2. Orang-perorangan sebagai warga kelompok-kelompok tadi
saling bergaul secara lansung dan intensif untuk waktu yang
lana, sehingga
3. Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia
tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.
10 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
Menurut Soekanto (1987), faktor-faktor yang mempermudah
terjadinya suatu asimilasi adalah :
a. Toleransi
b. Kesempatan-kesempatan dibidang ekonomi yang seimbang
c. Suatu sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
d. Sikap yang terbuka dari golongan yang berkuasa dalam
masyarakat.
e. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
f. Perkawinan campuran (amalgamation)
g. Adanya musuh bersama diluar.
D. Contoh Kasus
PROSES SOSIAL ANTAR KELOMPOK ETNIS DI PEMUKIMAN
TRANSMIGRASI SPONTAN
(Kasus pada Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten
Lampung Barat, Propinsi Lampung)
Oleh :
Nelvia Agustina
1) Kerjasama (co-operation)
Bentuk-bentuk kerjasama yang terjadi antar kelompok atnis pekon
Marang sangat beragam kegiatannya seperti tabel berikut :
11 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
12 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
2) Akomodasi
Dalam interkasi sehari-hari antara kelompok masyarakat yang
berbeda latarbelakang terdapat berbagai masalah yang terjadi, namun
maslaha itu dapat teratasi dengan jalan damai. Berikut bentuk akomodasi
hasil di Pekon Marang pada tabel beikut :
Dalam permasalahan pertama yaitu pembuatan jalan, awalnya jalan
yang menghubungkan Pekon Marang dengan desa lainnya mengikuti garis
pantai dan melewati tempat tinggal orang Lampung, karena memang jalan
itu sudah ada sebelum masyarakat Jawa tinggal di sana. Tapi kondisi ini
memberatkan bagi orang Jawa karena letak jalan tersebut jauh dari tempat
13 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
tinggal mereka, selain itu mereka bercocok tanam singkong dan jagung
sehingga beban bawaan mereka lebih beratm dibandingkan dengan
dagangan orang Lampung yang berupan lada dan kopi. Maka hasil rembuk
antar warga Jawa, mereka memutuskan untuk membuat jalan penghubung
baru yang lebih cepat dan melewati lokasi tempat tinggal mereka.
Pembuatan jalan baru ini di tentang oleh tokoh masyarakat
Lampung. Mereka mengganggap orang Jawa tidak meminta izin dan
dianggap tidak sopan dan meminta agar diberhentikan pembuatan jalan
tersebut. Tapi masyarakat Jawa tidak terima alasan ini, karena menurut
mereka pembangunan jalan tersebut juga akan membawa keuntungan bagi
masyarakat Lampung, terutama lokasi tempat tinggalnya berdekatan
dengan jalan baru tersebut. Akhirnya permasalahan ini dibawa ke rapat
desa yang dihadiri aparat, tokoh kedua pihak. Dalam hasil rapat,
masyarakat Jawa berhasil meyakinkan masyarakat Lampung, bahwa
pembangunan jalan ini tidak hanya untuk kepentingan orang Jawa saja,
tapi menguntungkan juga siapa saja yang melewati jalan tersebut.
Contoh lain dari akomodasi yang terjadi antar pribadi, yaitu
percekcokan yang timbul karena masalah batas lahan pertanian, tetapi
biasanya cepat teratasi dengan melibatkan individu yang berbatasan lahan
tersebut. Hal ini dialami oleh Nizar Rasyid (34 tahun) warga Dusun
Marang Inti yang sawahnya berbatasan dengan milik orang Bali, dia
merasa petani Bali tersebut mengikis pematang sawah yang menjadi
pembatas lahan mereka, sehingga makin lama makin menjorok ke
lahannya, merasa dirugikan dia menegur orang Bali tersebut, namun orang
Bali tersebut tidak mau menerima dan akhirnya terjadi pertengkaran
mulut. Tetapi hal ini tidak berlansung lama, karena keesokan harinya
dengan kesadaran diri dan tanpa melibatkan pihak lain mereka saling
memaafkan dan sama-sama memperlebar pematangan sawah tersebut.
14 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
3) Asimilasi
Kasus asimilasi yang terjadi antar kelompok masyarakat di Pekon
Marang dapat dilihat sebagai berikut :
Asimilasi dalam bidang pertanian dapat dilihat pada saat orang
Lampung dan Semendo biasa menanam padi, kelapa, kopi dan lada.
Kemudian orang Jawa di daerah asalnya biasa menanam padi, singkong
dan jagung sama seperti orang Bali. Namun, mereka setelah tinggal
dalam satu desa dan lahan mereka bersebelahan, masing-masing pihak
mengamati dan mempelajari cara bercocok tanam pihak lainnya.
Masyarakat Lampung dan Semendo misalnya mempelajari cara bercocok
tanam singkong dan jagung orang Bali atau Jawa, tergantung pada etnis
mana yang paling dekat lahannya. Sedangkan pada orang Bali dan Jawa
mereka mempelajari cara bercocok tanam kelapa, kopi dan lada dari
masyarakat Lampung dan Semendo. Mereka yang bertetangga lahannya
juga biasanya saling bertukar informasi tentang bibit dan masalah
pertanian disela-sela waktu istirahat mereka, walauupun berbeda etnis dan
agama.
15 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan yang dilakukan mengenai proses sosial
assosiatif dalam bidang pertanian. maka penulis menyimpulkan bahwa bentuk
proses sosial yang terjadi adalah (1) Kerjasama; berupa gotong-royong (2)
Akomodasi; berupa penyelesaian masalah pembuatan lahan, (3) Asimilasi; berupa
adanya perkawinan antar etnis dan dalam pertanian saling bertukar ilmu bercocok
tanam antar etnis.
II. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka penulis
menyarankan agar makalah ini dapat menjadi rujukan dan pengetahuan tentang
proses sosial assosiatif dalam bidang pertanian untuk mahasiswa lainnya dan
masyarakat petani tentunya.
16 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
DAFTAR PUSTAKA
Hasansulama MI, Mahmudin E, & Tarya JS. 1983. Sosiologi Pedesaan. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Soekanto, Soerjono. 1987. Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali.
Susanto, Astrid S. 1977. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung :
Binacipta.

More Related Content

What's hot

EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTANEKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EDIS BLOG
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Putrimian Hairani
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
Joel mabes
 
Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas BrawijayaTugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Jean Tambunan
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Jidun Cool
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
dyahpuspita73
 
Rumus statistik
Rumus statistikRumus statistik
Rumus statistik
Aprisal Noer
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Novia Tri Handayani S
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Yusuf Ahmad
 
4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & airdenotsudiana
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
Gyshaa Annishaa
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian
Muhammad Sabrin
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
Kharistya Amaru
 
manfaat mempelajari agroklimatologi dan efek rumah kaca
manfaat mempelajari agroklimatologi dan efek rumah kacamanfaat mempelajari agroklimatologi dan efek rumah kaca
manfaat mempelajari agroklimatologi dan efek rumah kaca
Joel mabes
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduIeke Ayu
 
Hama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karetHama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karetfebrianiwijaya7
 
Strategi pengembangan komoditas unggulan sektor pertanian tanaman pangan di k...
Strategi pengembangan komoditas unggulan sektor pertanian tanaman pangan di k...Strategi pengembangan komoditas unggulan sektor pertanian tanaman pangan di k...
Strategi pengembangan komoditas unggulan sektor pertanian tanaman pangan di k...
anif fahmi
 
Daftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitian
Daftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitianDaftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitian
Daftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitian
AYU Hardiyanti
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Alfian Nopara Saifudin
 

What's hot (20)

EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTANEKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 3
 
Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas BrawijayaTugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Rumus statistik
Rumus statistikRumus statistik
Rumus statistik
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 
4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
manfaat mempelajari agroklimatologi dan efek rumah kaca
manfaat mempelajari agroklimatologi dan efek rumah kacamanfaat mempelajari agroklimatologi dan efek rumah kaca
manfaat mempelajari agroklimatologi dan efek rumah kaca
 
Dasar Dasar Agronomi
Dasar Dasar AgronomiDasar Dasar Agronomi
Dasar Dasar Agronomi
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
 
Hama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karetHama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karet
 
Strategi pengembangan komoditas unggulan sektor pertanian tanaman pangan di k...
Strategi pengembangan komoditas unggulan sektor pertanian tanaman pangan di k...Strategi pengembangan komoditas unggulan sektor pertanian tanaman pangan di k...
Strategi pengembangan komoditas unggulan sektor pertanian tanaman pangan di k...
 
Daftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitian
Daftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitianDaftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitian
Daftar distribusi frekuensi dan aplikasi pada data penelitian
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
 

Viewers also liked

Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasarDeterminan status gizi pada siswa sekolah dasar
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar
Fuadrizalfauzi
 
HRM Planning (Perencanaan MSDM)
HRM Planning (Perencanaan MSDM)HRM Planning (Perencanaan MSDM)
HRM Planning (Perencanaan MSDM)
Raja Matridi Aeksalo
 
Customer Service (Pelayanan Pelanggan)
Customer Service (Pelayanan Pelanggan)Customer Service (Pelayanan Pelanggan)
Customer Service (Pelayanan Pelanggan)
Raja Matridi Aeksalo
 
Keterkaitan ilmu (sospol)
Keterkaitan ilmu (sospol)Keterkaitan ilmu (sospol)
Keterkaitan ilmu (sospol)
John Exe
 
Sistem Politik Indonesia (A Basic Concept)
Sistem Politik Indonesia (A Basic Concept)Sistem Politik Indonesia (A Basic Concept)
Sistem Politik Indonesia (A Basic Concept)
Raja Matridi Aeksalo
 
Intro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Intro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya ManusiaIntro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Intro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Raja Matridi Aeksalo
 
Labour Procurement of HRM (Pengadaan Tenaga Kerja)
Labour Procurement of HRM (Pengadaan Tenaga Kerja)Labour Procurement of HRM (Pengadaan Tenaga Kerja)
Labour Procurement of HRM (Pengadaan Tenaga Kerja)
Raja Matridi Aeksalo
 
Asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Asal usul nenek moyang bangsa indonesiaAsal usul nenek moyang bangsa indonesia
Asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Student
 
Understanding Ethics (Etika dan Akuntabilitas) #2
Understanding Ethics (Etika dan Akuntabilitas) #2Understanding Ethics (Etika dan Akuntabilitas) #2
Understanding Ethics (Etika dan Akuntabilitas) #2
Raja Matridi Aeksalo
 
Hati Nurani (Etika dan Akuntabilitas) #3
Hati Nurani (Etika dan Akuntabilitas) #3Hati Nurani (Etika dan Akuntabilitas) #3
Hati Nurani (Etika dan Akuntabilitas) #3
Raja Matridi Aeksalo
 
Teori keadilan
Teori keadilanTeori keadilan
Teori keadilan
Raja Matridi Aeksalo
 
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
Uofa_Unsada
 
Manajemen pelayanan publik #1
Manajemen pelayanan publik #1Manajemen pelayanan publik #1
Manajemen pelayanan publik #1
Raja Matridi Aeksalo
 
Perkembangan alam pikiran manusia (bab 1)
Perkembangan alam pikiran manusia (bab 1)Perkembangan alam pikiran manusia (bab 1)
Perkembangan alam pikiran manusia (bab 1)Ayi Suwandi
 
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
Nurainun Adamy
 
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
Ervina Sugianti
 
Etika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
Etika profesi, profesionalisme dan Kode EtikaEtika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
Etika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
Raja Matridi Aeksalo
 
Sosiologi Pedesaan: Proses dan Interaksi Sosial Masyarakat Desa
Sosiologi Pedesaan: Proses dan Interaksi Sosial Masyarakat DesaSosiologi Pedesaan: Proses dan Interaksi Sosial Masyarakat Desa
Sosiologi Pedesaan: Proses dan Interaksi Sosial Masyarakat Desa
Yaser Lopekabausirah
 
Bhasa indonesia
Bhasa indonesiaBhasa indonesia
Bhasa indonesia
aldobrahma
 
Paper battery
Paper batteryPaper battery
Paper battery
Biswajit Pratihari
 

Viewers also liked (20)

Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasarDeterminan status gizi pada siswa sekolah dasar
Determinan status gizi pada siswa sekolah dasar
 
HRM Planning (Perencanaan MSDM)
HRM Planning (Perencanaan MSDM)HRM Planning (Perencanaan MSDM)
HRM Planning (Perencanaan MSDM)
 
Customer Service (Pelayanan Pelanggan)
Customer Service (Pelayanan Pelanggan)Customer Service (Pelayanan Pelanggan)
Customer Service (Pelayanan Pelanggan)
 
Keterkaitan ilmu (sospol)
Keterkaitan ilmu (sospol)Keterkaitan ilmu (sospol)
Keterkaitan ilmu (sospol)
 
Sistem Politik Indonesia (A Basic Concept)
Sistem Politik Indonesia (A Basic Concept)Sistem Politik Indonesia (A Basic Concept)
Sistem Politik Indonesia (A Basic Concept)
 
Intro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Intro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya ManusiaIntro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Intro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Labour Procurement of HRM (Pengadaan Tenaga Kerja)
Labour Procurement of HRM (Pengadaan Tenaga Kerja)Labour Procurement of HRM (Pengadaan Tenaga Kerja)
Labour Procurement of HRM (Pengadaan Tenaga Kerja)
 
Asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Asal usul nenek moyang bangsa indonesiaAsal usul nenek moyang bangsa indonesia
Asal usul nenek moyang bangsa indonesia
 
Understanding Ethics (Etika dan Akuntabilitas) #2
Understanding Ethics (Etika dan Akuntabilitas) #2Understanding Ethics (Etika dan Akuntabilitas) #2
Understanding Ethics (Etika dan Akuntabilitas) #2
 
Hati Nurani (Etika dan Akuntabilitas) #3
Hati Nurani (Etika dan Akuntabilitas) #3Hati Nurani (Etika dan Akuntabilitas) #3
Hati Nurani (Etika dan Akuntabilitas) #3
 
Teori keadilan
Teori keadilanTeori keadilan
Teori keadilan
 
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
 
Manajemen pelayanan publik #1
Manajemen pelayanan publik #1Manajemen pelayanan publik #1
Manajemen pelayanan publik #1
 
Perkembangan alam pikiran manusia (bab 1)
Perkembangan alam pikiran manusia (bab 1)Perkembangan alam pikiran manusia (bab 1)
Perkembangan alam pikiran manusia (bab 1)
 
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
 
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
Hubungan Antara Sosiologi dan Ilmu Sosial Lain (Powerpoint)
 
Etika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
Etika profesi, profesionalisme dan Kode EtikaEtika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
Etika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
 
Sosiologi Pedesaan: Proses dan Interaksi Sosial Masyarakat Desa
Sosiologi Pedesaan: Proses dan Interaksi Sosial Masyarakat DesaSosiologi Pedesaan: Proses dan Interaksi Sosial Masyarakat Desa
Sosiologi Pedesaan: Proses dan Interaksi Sosial Masyarakat Desa
 
Bhasa indonesia
Bhasa indonesiaBhasa indonesia
Bhasa indonesia
 
Paper battery
Paper batteryPaper battery
Paper battery
 

Similar to Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian

Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaanMakalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
AChorymsUchihaNamiMa
 
Makala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan KotaMakala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan Kota
robiyanto
 
PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx
PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docxPROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx
PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx
IndraMaulana96
 
landasan sosiologi dan antropologi pendidikan
landasan sosiologi dan antropologi pendidikanlandasan sosiologi dan antropologi pendidikan
landasan sosiologi dan antropologi pendidikan
Mey Wulan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
kholisun07
 
Gotong Royong pkn
Gotong Royong pknGotong Royong pkn
Gotong Royong pkn
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Peranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakatPeranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakat
Anank Clalu Stia
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Dini Nur Hanifah
 
Tik
TikTik
Makalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMakalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya Organisasi
Muhammad Fajar
 
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era MilenialPerubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Muhammad Fajar
 
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptxSLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
renjiryuujinjakka
 
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Febri Yatmiko
 
Tugas final pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasi
Tugas final pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasiTugas final pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasi
Tugas final pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasi
ambar diniati gumilar
 
Buku cd 2007
Buku cd 2007Buku cd 2007
Buku cd 2007
Be Susantyo
 
Makalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialMakalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosial
istiyuliawati
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosial
Firman Putra Pratama
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individuMakalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Firman Putra Pratama
 
SOSIOLOGI POLITIK
SOSIOLOGI POLITIKSOSIOLOGI POLITIK
SOSIOLOGI POLITIK
nuralfiyani24
 
Profesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Profesi Pengembangan Masyarakat ProfesionalProfesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Profesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Munawwarah Nasir
 

Similar to Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian (20)

Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaanMakalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
 
Makala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan KotaMakala Masyarakat Desa Dan Kota
Makala Masyarakat Desa Dan Kota
 
PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx
PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docxPROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx
PROSES_SOSIAL_DAN_INTERAKSI_SOSIAL.docx
 
landasan sosiologi dan antropologi pendidikan
landasan sosiologi dan antropologi pendidikanlandasan sosiologi dan antropologi pendidikan
landasan sosiologi dan antropologi pendidikan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Gotong Royong pkn
Gotong Royong pknGotong Royong pkn
Gotong Royong pkn
 
Peranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakatPeranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakat
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
Tik
TikTik
Tik
 
Makalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMakalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya Organisasi
 
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era MilenialPerubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
 
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptxSLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
 
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
 
Tugas final pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasi
Tugas final pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasiTugas final pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasi
Tugas final pemecahan konflik tehnik lobi dan negosiasi
 
Buku cd 2007
Buku cd 2007Buku cd 2007
Buku cd 2007
 
Makalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialMakalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosial
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosial
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individuMakalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
 
SOSIOLOGI POLITIK
SOSIOLOGI POLITIKSOSIOLOGI POLITIK
SOSIOLOGI POLITIK
 
Profesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Profesi Pengembangan Masyarakat ProfesionalProfesi Pengembangan Masyarakat Profesional
Profesi Pengembangan Masyarakat Profesional
 

More from Sarjan Alatas

Post harvest tecnology
Post harvest tecnologyPost harvest tecnology
Post harvest tecnology
Sarjan Alatas
 
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahKesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Sarjan Alatas
 
Kesuburan dan kesehatan tanah
Kesuburan dan kesehatan tanahKesuburan dan kesehatan tanah
Kesuburan dan kesehatan tanah
Sarjan Alatas
 
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanianSosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian
Sarjan Alatas
 
Studi islam asia tenggara
Studi islam asia tenggaraStudi islam asia tenggara
Studi islam asia tenggara
Sarjan Alatas
 
Post harvest tecnology
Post harvest tecnology Post harvest tecnology
Post harvest tecnology
Sarjan Alatas
 
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
Sarjan Alatas
 

More from Sarjan Alatas (7)

Post harvest tecnology
Post harvest tecnologyPost harvest tecnology
Post harvest tecnology
 
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahKesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
 
Kesuburan dan kesehatan tanah
Kesuburan dan kesehatan tanahKesuburan dan kesehatan tanah
Kesuburan dan kesehatan tanah
 
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanianSosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian
 
Studi islam asia tenggara
Studi islam asia tenggaraStudi islam asia tenggara
Studi islam asia tenggara
 
Post harvest tecnology
Post harvest tecnology Post harvest tecnology
Post harvest tecnology
 
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
POST HARVEST TECNOLOGY CACAO
 

Recently uploaded

FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 

Recently uploaded (20)

FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 

Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian

  • 1. SOSIOLOGI KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN Proses Sosial Assosiatif Dalam Bidang Pertanian Kelompok 1 Sarjan Alatas Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru 2016
  • 2. 2 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah swt., karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Sosiologi Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian ini dengan baik. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Sosiologi Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian. Makalah ini ditulis dari sumber-sumber referensi yang penulis baca, tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah Sosiologi Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, serta kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Penulis berharap dengan menulis makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca, semoga dapat menambah wawasan kita terhadap Sosiologi Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian khususnya mengenai ”Proses Sosial Assosiatif dalam Bidang Pertanian”. dalam kehidupan kita sehari-hari. Memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Demikan makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan yang membacanya, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Pekanbaru, 14 April 2016 Penulis
  • 3. 3 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n DAFTAR ISI Kata Pengantar.......................................................................................................2 Daftar Isi................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................4 I. Latar belakang...................................................................................................4 II Rumusan masalah...............................................................................................5 III Tujuan................................................................................................................5 IV Mamfaat............................................................................................................6 BAB II PEMBAHASAN I Kerjasama (Coorporation)...................................................................................7 II Akomodasi (Akomodation).................................................................................8 III Asimilasi (Asimilation)......................................................................................9 IV Contoh Kasus..................................................................................................10 BAB III PENUTUP I. Kesimpulan........................................................................................................15 II. Saran................................................................................................................15 Daftar pustaka.......................................................................................................16
  • 4. 4 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n BAB I PENDAHULUAN I.Latar Belakang Menurut Soekanto (1987), proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu, dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. Atau kata lain, proses-proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Bentuk umum proses-proses sosial adalah interaksi sosial. Susanto (1977) mendefinisikan sebagai suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, dimana individu yang satu mempengaruhi, mengubah dan memperbaiki kelakuan individu lain, atau sebaliknya. Soekanto (1987) mengemukakan bahwa bentuk- bentuk interaksi sosial didefinisikan sebagai bentuk-bentuk yang tampak apabila orang-orang perorangan ataupun kelompok-kelompok manusia itu mengadakan hubungan satu sama lain dengan terutama mengetengahkan dalam interaksi sosial tersebut kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial sebagai unsur-unsur pokok dari struktur sosial. Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Susanto (1977) mengemukakan bahwa awal dari suatu interkasi sosial adalah adanya kegiatan dari dua orang atau lebih yang melibatkan sikap, nilai maupun harapan masing- masing. Bentuk-bentuk interaksi sosial mengutip Park dan Burgess dalam setiap fase interaksi akan terdapat suatu gejala ataupun kriteria khusus yang menonjol, yaitu : persaingan, pertentangan, akomodasi dan asimilasi (Susanto, 1997).
  • 5. 5 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n Hampir sama dengan pembagian diatas, mengutip Selo Soemardjan membagi menjadi empat bentuk yaitu kerjasama (co-operation), persaingan (competition), pertentangan atau pertikaian (conflict) dan akomodasi (accommodation) (Soekanto, 1977). Dari empat pengelompokkan ini terdapat satu perbedaan, yaitu Park dan Burgess memunculkan asimilasi sebagai salah satu bentuk proses sosial (Susanto, 1977), sementara Selo Soemardjan memunculkan kerjasama (Susanto, 1977). Mengutip Gillin dan Gillin mengelompokkan menjadi dua macam proses sosial yang timbul akibat interaksi sosial, yaitu : 1. Proses assosiatif (processes of association) yang terbagi dalam tiga bentuk yakni : a. Akomodasi b. Asimilasi c. Akulturasi 2. Proses disosiatif (processes of disisociatif) yang terdiri atas : a. Persaingan b. “contravensi” dan pertentangan atau pertikaian II. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, telah dipaparkan penulisan makalah ini pada proses sosial. Dengan demikian, dapat dibuat pertanyaan penulisan sebagai berikut. Pertama apakah yang dimaksud proses sosial assosiatif kerjasama?, Kedua apakah yang dimaksud dengan proses sosial assosiatif akomodasi?, Ketiga apakah yang dimaksud dengan proses sosial assosiatif assimilasi?, Keempat apakah yang dimaksud dengan proses sosial assosiatif akulturasi?. Kelima bagaimana contoh proses sosial assosiatif?. III. Tujuan Makalah Tujuan penulis membuat makalah ini adalah sebagai berikut. Pertama kami ingin mengetahui proses sosial assosiatif kerjasama. Kedua kami ingin
  • 6. 6 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n mengetahui proses sosial assosiatif akomodasi. Ketiga kami ingin mengetahui proses sosial assosiatif assimilasi. Keempat kami ingin mengetahui dan memahami proses sosial assosiatif akulturasi. Kelima kami ingin mengetahui contoh kasus dari proses sosial assosiatif?. III. Manfaat Makalah Manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut. Pertama agar kita mengetahui proses sosial assosiatif kerjasama. Kedua agar kita lebih mengetahui dan mendalami mengenai proses sosial assosiatif akomodasi. Ketiga agar kita mengetahui dan memahami proses sosial assosiatif assimilasi. Keempat agar kita dapat mengetahui proses sosial assosiatif akulturasi. Kelima agar kita dapat mengetahui contoh kasus proses sosial assosiatif.
  • 7. 7 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n BAB II PEMBAHASAN A. Kerjasama (co-operation) Definisi kerjasama menurut Soekanto (1987) adalah suatu kerjasama antara orang perorangan atau kelompok manusia, untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Kerjasama ini timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-group-nya) dan kelompok lainnya (yang merupakan out-group-nya). Dalam hubungannya dengan kebudayaan suatu masyarakat, maka kebudayaan itu yang mengarahkan dan mendorong terjadinya kerjasama. Pada masyarakat Indonesia umumnya, dikenal bentuk kerjasama yang tradisional seperti “gotong-royong”. Menurut Hasansulama (1983) ada beberapa faktor yang mendorong untuk terciptanya kerjasama, antara lain ialah : 1. Adanya dorongan pribadi atau orang perorangan sehubungan dengan adanya pemahaman bahwa keuntungan pribadi akan lebih mudah dicapai dengan jalan bekerjasama. 2. Adanya pengukuhan terhadap tujuan yang ingin dicapai orang perorangan, sedemikian rupa merupakan kepentingan umum yang dianggap bernilai tinggi, sehingga mendorong untuk bekerjasama. 3. Adanya dorongan yang timbul atau bersumber dari keinginan orang perorangan untuk menolong pihak-pihak lain. 4. Adanya tuntunan situasi yang dianggap membahayakan kepentingan bersama, sehingga perlu ditanggulangi bersama pula.
  • 8. 8 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n Pada kerjasama ini menurut Susanto (1977), maka interaksi antar kelompok maupun terhadap nilai-nilai dan tujuan adalah lansung dan positif. B. Akomodasi Akomodasi dalam pemunculannya dapat dipandang dari dua segi. Dari satu segi akomodasi dapat diartikan sebagai proses sosial. Dari segi lain dapat pula diartikan sebagai hasil dari interaksi sosial. Menurut Hasansulama (1983), sebagai suatu proses sosial akomodasi mencakup usaha-usaha orang atau kelompok yang ditujukan untuk meredakan suatu pertikaian sehingga tercipta suatu kemantapan kelompok dan kelangsungan hubungan antar kelompok. Sebagai hasil dari interaksi sosial pengertian akomodasi menunjuk adanya suatu situasi yang berlaku yang menggambarkan adanya suatu keseimbangan baru setelah pihak-pihak yang bertikai berbaik kembali. Sehingga dalam situasi tersebut muncul iklim baru yang menjurus ke arah terjadinya kerjasama kermbali, baik berupa perjanjian kerjasama secara tertulis maupun tidak tertulis yang sifatnya mungkin sementara. Pendapat ini senada dengan Gillin dan Gillin bahwa akomodasi adalah suatu pengertian yang dipergunakan oleh para sosiolog untuk mengambarkan suatu proses dalam hubungan sosial yang sama artinya dengan pengertian adaptasi (adaptation) yang dipergunakan oleh ahli-ahli biologi untuk menunjukkan pada suatu proses dimana mahluk-mahluk hidup menyesuiakan dirinya dengan alam sekitarnya (Soekanto, 1987). Jadi, akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan, sehingga lawan tersebut tidak hilang kepribadiaannya.
  • 9. 9 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n C. Asimilasi Mengutip Gillin dan Gillin asimilasi merupakan suatu proses sosial dalam tahap kelanjutan yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan adanya tuntutan situasi yang dianggap membahayakan kepentingan bersama, sehingga perlu ditanggulangi bersama-sama (Soekanto, 1987). Susanto (1977), mengatakan bahwa karena asimilasi adalah proses, maka asimilasi pun melalui bebrapa tahap. Tahap-tahap ini berkisar pada fase; perubahan dari nilai-nilai dan kebudayaan semula ke penerimaan cara hidup yang baru, termasuk penggunaan bahasa kelompok. Dengan singkat, maka proses asimilasi adalah proses mengakhiri kebiasaan lama dan sekaligus mempelajari dan menerima kehidupan yang baru. Dalam bentuk asimilasi mengutip Park dan Burgess maka setiap pihak akhirnya menyesuaikan diri sehingga antara kelompok-kelompok yang bertentangan telah tercapai suatu situasi adanya pengalaman bersama dan tradisi bersama (Susanto,1977). Mengutip Koentjaraningrat mengemukakan bahwa proses asimilasi timbul bila ada (Soekanto,1987) : 1. Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya. 2. Orang-perorangan sebagai warga kelompok-kelompok tadi saling bergaul secara lansung dan intensif untuk waktu yang lana, sehingga 3. Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.
  • 10. 10 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n Menurut Soekanto (1987), faktor-faktor yang mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah : a. Toleransi b. Kesempatan-kesempatan dibidang ekonomi yang seimbang c. Suatu sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya d. Sikap yang terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat. e. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan f. Perkawinan campuran (amalgamation) g. Adanya musuh bersama diluar. D. Contoh Kasus PROSES SOSIAL ANTAR KELOMPOK ETNIS DI PEMUKIMAN TRANSMIGRASI SPONTAN (Kasus pada Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Lampung Barat, Propinsi Lampung) Oleh : Nelvia Agustina 1) Kerjasama (co-operation) Bentuk-bentuk kerjasama yang terjadi antar kelompok atnis pekon Marang sangat beragam kegiatannya seperti tabel berikut :
  • 11. 11 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n
  • 12. 12 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n 2) Akomodasi Dalam interkasi sehari-hari antara kelompok masyarakat yang berbeda latarbelakang terdapat berbagai masalah yang terjadi, namun maslaha itu dapat teratasi dengan jalan damai. Berikut bentuk akomodasi hasil di Pekon Marang pada tabel beikut : Dalam permasalahan pertama yaitu pembuatan jalan, awalnya jalan yang menghubungkan Pekon Marang dengan desa lainnya mengikuti garis pantai dan melewati tempat tinggal orang Lampung, karena memang jalan itu sudah ada sebelum masyarakat Jawa tinggal di sana. Tapi kondisi ini memberatkan bagi orang Jawa karena letak jalan tersebut jauh dari tempat
  • 13. 13 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n tinggal mereka, selain itu mereka bercocok tanam singkong dan jagung sehingga beban bawaan mereka lebih beratm dibandingkan dengan dagangan orang Lampung yang berupan lada dan kopi. Maka hasil rembuk antar warga Jawa, mereka memutuskan untuk membuat jalan penghubung baru yang lebih cepat dan melewati lokasi tempat tinggal mereka. Pembuatan jalan baru ini di tentang oleh tokoh masyarakat Lampung. Mereka mengganggap orang Jawa tidak meminta izin dan dianggap tidak sopan dan meminta agar diberhentikan pembuatan jalan tersebut. Tapi masyarakat Jawa tidak terima alasan ini, karena menurut mereka pembangunan jalan tersebut juga akan membawa keuntungan bagi masyarakat Lampung, terutama lokasi tempat tinggalnya berdekatan dengan jalan baru tersebut. Akhirnya permasalahan ini dibawa ke rapat desa yang dihadiri aparat, tokoh kedua pihak. Dalam hasil rapat, masyarakat Jawa berhasil meyakinkan masyarakat Lampung, bahwa pembangunan jalan ini tidak hanya untuk kepentingan orang Jawa saja, tapi menguntungkan juga siapa saja yang melewati jalan tersebut. Contoh lain dari akomodasi yang terjadi antar pribadi, yaitu percekcokan yang timbul karena masalah batas lahan pertanian, tetapi biasanya cepat teratasi dengan melibatkan individu yang berbatasan lahan tersebut. Hal ini dialami oleh Nizar Rasyid (34 tahun) warga Dusun Marang Inti yang sawahnya berbatasan dengan milik orang Bali, dia merasa petani Bali tersebut mengikis pematang sawah yang menjadi pembatas lahan mereka, sehingga makin lama makin menjorok ke lahannya, merasa dirugikan dia menegur orang Bali tersebut, namun orang Bali tersebut tidak mau menerima dan akhirnya terjadi pertengkaran mulut. Tetapi hal ini tidak berlansung lama, karena keesokan harinya dengan kesadaran diri dan tanpa melibatkan pihak lain mereka saling memaafkan dan sama-sama memperlebar pematangan sawah tersebut.
  • 14. 14 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n 3) Asimilasi Kasus asimilasi yang terjadi antar kelompok masyarakat di Pekon Marang dapat dilihat sebagai berikut : Asimilasi dalam bidang pertanian dapat dilihat pada saat orang Lampung dan Semendo biasa menanam padi, kelapa, kopi dan lada. Kemudian orang Jawa di daerah asalnya biasa menanam padi, singkong dan jagung sama seperti orang Bali. Namun, mereka setelah tinggal dalam satu desa dan lahan mereka bersebelahan, masing-masing pihak mengamati dan mempelajari cara bercocok tanam pihak lainnya. Masyarakat Lampung dan Semendo misalnya mempelajari cara bercocok tanam singkong dan jagung orang Bali atau Jawa, tergantung pada etnis mana yang paling dekat lahannya. Sedangkan pada orang Bali dan Jawa mereka mempelajari cara bercocok tanam kelapa, kopi dan lada dari masyarakat Lampung dan Semendo. Mereka yang bertetangga lahannya juga biasanya saling bertukar informasi tentang bibit dan masalah pertanian disela-sela waktu istirahat mereka, walauupun berbeda etnis dan agama.
  • 15. 15 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n BAB III PENUTUP I. Kesimpulan Berdasarkan hasil penulisan yang dilakukan mengenai proses sosial assosiatif dalam bidang pertanian. maka penulis menyimpulkan bahwa bentuk proses sosial yang terjadi adalah (1) Kerjasama; berupa gotong-royong (2) Akomodasi; berupa penyelesaian masalah pembuatan lahan, (3) Asimilasi; berupa adanya perkawinan antar etnis dan dalam pertanian saling bertukar ilmu bercocok tanam antar etnis. II. Saran Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka penulis menyarankan agar makalah ini dapat menjadi rujukan dan pengetahuan tentang proses sosial assosiatif dalam bidang pertanian untuk mahasiswa lainnya dan masyarakat petani tentunya.
  • 16. 16 | S o s i o l o g i K o m u n i k a s i d a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n DAFTAR PUSTAKA Hasansulama MI, Mahmudin E, & Tarya JS. 1983. Sosiologi Pedesaan. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Soekanto, Soerjono. 1987. Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali. Susanto, Astrid S. 1977. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung : Binacipta.