SlideShare a Scribd company logo
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas berkat
dan limpahan rahmatNyalah maka penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat
waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah Sosial dan Politik dengan judul
“Kelompok Sosial”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk
mempelajari materi ini.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang
tepat.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
Bekasi, 13 Juni 2014
“Penulis”
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………… 1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….. 2
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………… 3
TUJUAN…………………………………………………………………...... 4
RUMUSAN MASALAH……………………………………………………. 4
BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………………………….. 5
A. Pengertian kelompok social…………………………………………….. 5
B. Macam-macam kelompok social……………………………………….. l5
C. Kelompok social yang tidak teratur…………………………………….. 8
D. Masyarakat desa dan masyarakat kota…………………………………. 10
BAB III : PENUTUP…………………………………………………………………...
KESIMPULAN……………………………………………………………... 14
BAB IV : DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kita semua tahu bahwa manusia adalah makhluk yang sangat lemah dari segi fisik,
sehinggaga manusia akan senantiasa bergantung kepada manusia yang lain. Ketergantungan ini
terjadi sampai dewasa bahkan meninggal dunia. Seorang bayi senantias bergantung kepada
ibunya, dan pertama kali hanya mengenal ibunya. Semakin dewasa seseorang lingkungannya
juga semakin meluas. Semakin dewasa pula semakin kelihatan ketergantungan manusia akan
manusia yang lain.
Menyikapi hal di atas maka manusia senantiasa ingin hidup dengan manusia yang lain.
Kecenderungan manusia untuk selalu bergaul dengan orang lain disebut dengan istilah
gregariousness.
Karena ketergantungannya, manusia senantiasa akan menantikan kehadiran orang lain
dalam kehdupannya. Dengan hidup secara bersama sama keperluan keperluan manusia dapat
dilengkapi dan disempurnakan. Sejak dilahirkan manusia mempunyai dua hasrat atau keinginan
pokok yaitu :
a. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya ( yaitu masyarakat )
b. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
4
TUJUAN
Memahami bahwa Manusia adalah sebagai makhluk berkelompok dan sejauh mana
perbedaan masyarakat kota dan desa serta hubungan antara masyarakat kota dan masyarakat
desa.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian manusia sebagai makhluk hidup yang berkelompok ?
2. Apa saja macam-macam kelompok sosial ?
3. Apa saja kelompok social yang tidak teratur ?
4. Apa perbedaan masyarakat kota dan masyarakat desa?
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kelompok sosial
Kelompok sosial (social group) merupakan suatu himpunan atau suatu kesatuan-
kesatuan manusia manusia yang hidup bersama, yang disebabkan oleh adanya hubungan
antara mereka yang menyangkut hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi dan
adanya kesadaran untuk saling tolong menolong.
Manusia sebagai manusi memiliki 2 harkat, yaitu :
1. Keinginan untuk bersatu dengan manusia lainnya (masyarakat) Dalam keinginan
untuk bersatu dengan manusia lainnya (bermasyarakat), manusia cenderung untuk
memenuhi tujuan hidupnya dalam menyejahterakan kehidupannya, misalnya saja
dalam hal untuk mewujudkan suatu keamanan dalam suatu tempat tinggal dan dalam
berbagai hal lainnya yang tak luput dengan membutuhkan bantuan orang lain.
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi dalam hal pangan dan lain sebagainya, manusia sebagai makhluk sosial
cenderung pula berkeinginan untuk menjadi satu dengan alam sekitarnya. Manusia
mencoba untuk memahami bagaimana suatu sumber daya alam dapat menghasilkan
suatu produk untuk memenuhi kelangsungan hidup manusia tersebut, sehingga dalam
proses inilah diperlukannya suatu bentuk interaksi dengan alam sekitar.
B. Macam-macam kelompok sosial
a. In Group dan Out Group
Summer membedakan antara in group dan out group :
6
 In Group merupakan kelompok sosial yang dijadikan tempat oleh individu-
individunya untuk mengidentifikasikan dirinya.
Contoh : Seorang pelajar dari SMA Islam akan bergaya atau berperilaku sebagaimana
orang mengenal ciri dari SMA Islam tersebut.
 Out Group merupakan kelompok sosial yang oleh individunya diartikan sebagai
lawan in Group.
Contoh : Orang-orang kulit hitam di lingkungan orang-orang kulit putih.
b. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
Charles Horton Cooley mengemukakan :
 Kelompok primer yang ditandai dengan ciri-ciri saling mengenal antara anggota-
anggotanya, kerja sama yang erat dan bersifat pribadi,interaksi sosial dilakukan secara
tatap muka (face to face).
Contoh : Keluarga. Dalam keluarga setiap anggota keluarga mengenal siapa bapak,
ibu, dan anak.
 Kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang terdiri dari banyak orang, antara
siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga
sifatnya tidak begitu langgeng.
Contoh : Hubungan kontrak jual beli. Hubungan ini hanya berlangsung pada saat
kedua belah pihak sedang berada pada satu kontrak saja dan pada saat
kontrak mereka habis maka hubungan keduanya biasa saja berakhir.
c. Gemainschaft dan Gesellschaft
Ferdinand Tonnies mengemukakan tentang hubungan antara individu-individu dalam
kelompok sosial sebagai Gemainschaft (paguyuban) dan Gesellschaft (patembayan).
 Gemainschaft merupakan bentuk-bentuk kehidupan yang di mana para anggota-
anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat ilmiah, dan kekal.
7
Contoh: Keluarga merupakan sebuah paguyuban yang sangat nyata karena dalam
keluarga selalu terjalin yang namanya ikatan batin yang kuat dan didasarkan
pada rasa cinta. Oleh karena itu, jika ada salah satu anggota keluarga yang
sakit maka orang- orang yang menjadi bagian dari keluarga tersebut akan
menjenguknya walaupun tempat tinggal mereka saling berjauhan.
 Gesellschaft (patembayan) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka
waktu tertentu (yang pendek), bersifat pamrih ekonomi atau bersifat kontraktual.
Contoh: Ikatan buruh yang ada di sebuah pabrik. Para buruh yang bekerja di pabrik
tersebut akan menjadi bagian dari organisasi tersebut, namun jika buruh
tersebut keluar dari pekerjaannya sebagai buruh di pabrik tersebut maka ia
tidak lagi menjadi bagian dari ikatan buruh yang ada di pabrik tersebut.
d. Kelompok Formal dan Informal
J.A.A. Van Doorn membedakan kelomok Formal dan Informal.
 Kelompok Formal mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh para
anggotanya untuk mengatur hubungan mereka, misalnya pemerintah memilih ketua,
iuran anggota, dll.
Contoh : Organisasi kepemudaan di suatu daerah. Organisasi tersebut memiliki
paraturan yang sangat jelas dan sengaja diciptakan untuk menumbuhkan
rasa kesatuan setiap pemuda yang ada di daerah tersebut. Apabila
seseorang melanggar peraturan yang ada, maka bukan sesuatu yang tidak
mungkin apabila orang tersebut akan mendapatkan sanksi yang telah
disepakati bersama.
 Kelompok Informal tidak mempunyai struktur atau organisasi tertentu. Kelompok ini
terbentuk karena pertemuan berulang-ulang, misal kelompok dalam belajar.
Contoh : Kelompok arisan ibu- ibu yang tinggal di RT yang sama. Hal ini dapat
terjadi karena seringnya mereka bertemu dalam sebuah kesempatan dengan
kepentingan yang sama sehingga muncul ide untuk membuat kelompok
arisan untuk RT tersebut.
8
e. Membership group dan reference group
Robert K. Merton membedakan kelompok membership dengan kelompok reference.
 Kelompok membership merupakan kelompok yang para anggotanya tercatat secara
fisik sebagai anggota.
Contoh : Membership Fitness Club. Seseorang yang terdaftar menjadi member dari
klub tersebut akan secara otomatis akan ikut mengambil bagian dalam setiap
acara yang diadakan oleh klub tersebut yang membuat mereka mau atau tidak
mau terlibat secara fisik dalam acara yang diadakan tersebut.
 Kelompok reference merupakan kelompok sosial yang dijadikan acuan atau rujukan
oleh individu-individu yang tidak tercatat dalam anggota kelompok tersebut untuk
membentuk atau mengembangkan kepribadiannya atau dalam berperilaku.
Contoh : Seseorang yang tidak ikut dalam anggota klub fitness, pada saat mereka
melihat orang- orang yang mengikuti klub fitness memiliki tubuh yang
bagus akan merasa terpancing untuk memiliki tubuh seperti orang yang ikut
dalam klub tersebut walaupun bukan dengan cara ikut dalam klub fitness
juga.
C. Kelompok-kelompok social yang tidak teratur
a. Kerumunan (crowd)
Kerumunan dapat saja memiliki pemimpin, namun tidak mempunyai sistem
pembagian kerja maupun sistem pelapisan sosial. Interaksinya bersifat spontan dan tidak
terduga. Individu-individu yang merupakan kerumunan, berkumpul secara kebetulan di
suatu tempat, dan juga pada waktu yang bersamaan. Bentuk-bentuk kerumunan, yaitu
sebagai berikut :
 Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur social :
1. Formal audiences (pendengar yang formal)
Kerumunan-kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan,
tetapi sifatnya pasif.
9
Contoh : Penonton film, orang-orang yang menghadiri khotbah keagamaan.
2. Planned expenssive group (kelompok ekspensif yang telah direncanakan)
Kerumunan yang pusat perhatiannya tak begitu penting, tetapi mempunyai
persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitas kerumunan tersebut serta
kepuasan yang dihasilkannya.
Contoh : Orang yang berpesta, berdansa, dan sebagainya.
 Kerumunan bersifat sementara :
1. Inconvenient aggregations (kumpulan yang kurang menyenangkan)
Contoh : Orang-orang yang antri karcis, orang-orang yang menunggu bis, dsb.
Dalam kerumunan itu kehadiran orang-orang lain merupakan halangan
terhadap tercapainya maksud seseorang.
2. Panic crowds (kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik)
Contoh : Orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari
suatu bahaya.
3. Spectator crowds (kerumunan penonton)
Terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu. Kerumunan semacam ini
hampir sama dengan khalayak penonton, tetapi bedanya adalah bahwa
kerumunan penonton tidak direncanakan, sedangkan kegiatan-kegiatan juga pada
umumnya tak terkendalikan.
Contoh : Ingin melihat korban lalu lintas.
 Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hokum (lawless crowds) :
1. Acting mobs (kerumunan yang bertindak emosional)
Bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan
fisik yang brlawanan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Contoh : Aksi demonstrasi dengan kekerasan.
10
2. Immoral crowds (kerumunan yang bersifat immoral)
Hampir sama dengan kelompok ekspresif. Bedanya adalah kerumunan yang
bersifat immoral bertentangan dengan norma-norma masyarakat.
Contoh : Orang-orang mabuk.
b. Publik
Berbeda dengan kerumunan, publik lebih merupakan kelompok yang tidak
merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi
seperti misalnya pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus, surat kabar, radio,
televisi, film, dsb. Setiap aksi publik diprakarsai oleh keinginan individual (contoh :
pemungutan suara dalam pemilihan umum), dan ternyata individu-individu dalam suatu
publik masih mempunyai kesadaran akan kedudukan sosial yang sesungguhnya dan juga
masih lebih mementingkan kepentingan-kepentingan pribadi daripada mereka yang
tergabung dalam kerumunan. Dengan demikian, tingkah laku pribadi kelakuakn publik
didasarkan pada tingkah laku atau perilaku individu.
D. Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota
1. Masyarakat Desa
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat
pemerintahan tersendiri.
Ciri-ciri masyarakat desa :
 Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
 Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan.
 Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat
dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan
pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
11
 Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang
lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya
di luar batas wilayahnya.
 Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
 Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
 Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat
istiadat, dan sebagainya.
Menurut Landis, terdapat beberapa karateristik masyarakat desa :
 Umumnya mereka curiga terhadap orang luar yang masuk
 Para orang tua umumya otoriter terhadap anak-anaknya
 Cara berfkir dn sikapnya konservatif dan statis
 Mereka amat toleran terhadap ninlai-nlai budayanya sendiri, sehingga kurang
toleran terhadap budaya lain
 Adanya sikap pasrah menerima nasib dan kurang kompetitif
 Memiliki sikap udik dan isolatif serta kurang komunikatif dengan kelompok
sosial diatasnya.
2. Masyarakat Kota
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-
orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
Cirri-ciri masyarakat kota :
 Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di
desa.
 Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus
bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau
individu.
 Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai
batas-batas yang nyata.
12
 Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak
diperoleh warga kota dari pada warga desa.
 Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada
faktor pribadi.
 Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar
kebutuhan individu.
 Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota
biasanya terbuka dalam menerima pengaruh.
Karateristik masyarakat kota:
 Anonimitas
Kebanyakan warga kota menghabiskan waktunya di tengah-tengah kumpulan
manusia yang anonim.Heterogenitas kehidupan kota dengan keaneka ragaman
manusianya yang berlatar belakang kelompok ras, etnik, kepercayaan, pekerjaan,
kelas sosial yang berbeda-beda mempertajam suasana anonim.
 Jarak Sosial
Secara fisik orang-orang dalam keramaian, akan tetapi mereka hidup berjauhan.
 Keteraturan
Keteraturan kehidupan kota lebih banyak diatur oleh aturan-aturan legal rasional.
(contoh: rambu-rambu lalu lintas, jadwal kereta api, acara televisi, jam kerja, dll)
 Keramaian (Crowding)
Keramaian berkaitan dengan kepadatan dan tingginya tingkat aktivitas penduduk
kota. Sehingga mereka suatu saat berkerumun pada pusat keramaian tertentu yang
bersifat sementara (tidak permanen).
 Kepribadian Kota
13
Sorokh, Zimmerman, dan Louis Wirth menyimpulkan bahwa kehidupan kota
menciptakan kepribadian kota, materealistis, berorientasi, kepentingan, berdikari
(self sufficient), impersonal, tergesa-gesa, interaksi social dangkal, manipualtif,
insekuritas (perasaan tidak aman) dan disorganisasi pribadi.
3. Hubungan Desa dan Kota
Masyarakat kota dan desa memiliki hubungan yang saling menuntungkan.
Contonnya, yaitu: seorang petani/peternak dengan seorang pengusaha fast food. Fast food
memebutuhkan bahan makanan yang fresh. Petani/peternak memberikan bahan makanan
ke pengusaha fast food, dan pengusaha fast food mendapat untung dari olahan bahan
makanan dari petani/petrnak. Dan petani/peternak juga mendapat untung dari hasil
penjualan bahan makanan tersebut.
Jadi, masyarakat kota dan desa itu saling berketergantungan. Masyarakat Kota
bergantung pada masyarakat desa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yaitu: Pangan
(beras, sayur-mayur, buah-buahan, daging, susu, dll) dan membutuhkan pekerja rumah
tangga (pembantu, tukang kebun, supir) dan begitu pun masyarakat desa membutukan
masyarakat kota. Masyarakat desa memerlukan sandang (pakaian), alat modern untuk
mempermudah pekerjaan petani/peternak, obat-obatan dan alat medis yang lengkap, dll.
Tetapi banyak masyarakat kota sekarang yang menganggap remeh masyarakat
desa, karena masyarakat desa tidak begitu mengerti dan kurang update mengenai
tekhnologi. Padahal kalau tidak ada ada petani/peternak, masyarakat kota mau makan
apa? Dan begitu pun sebaliknya, masyakat desa selalu memandang negatif kepada
masyarakat kota karena kehidupannya yang sudah modern. Padahal, kehidupan modern
juga membantu petani/petrnak mempermudah perkerjaan dengan alat-alat modern.
14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Manusia sangat memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri, pengakuan dan
tanggapan-tanggapan emosional yang sangat penting artinya bagi pergaulan dan
kelangsungan hidup yang sehat. Inilah kodrat manusia, sebagai makhluk individu dan juga
sebagai makhluk sosial. Tak ada seorangpun yang dapat mengingkari hal ini, karena
ternyata bahwa manusia baru dapat disebut manusia dalam hubungannya dengan orang
lain, bukan dalam kesendiriannya.
2. Masyarakat pedeasaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama
yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hamper sama (homogen)
disuatu daerah atau wilayah tertentu dengan bermata pencaharian dari sektor pertanian
(agraris).Sedangkan masyarakat kota ialah masyarakat yang tinggal di tengah-tengah
kota,gaya hidup individual,jalan pikiran yang rasional dan tidak terikat oleh adapt atau
norma tertentu
3. Meskipun banyak sekali perbedaan antara masyarakat desa dan kota,namun diantara kedua
komponen tersebut memiliki hubungan yang signifikan,artinya kehidupan perekonomian
dikota tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada pasokan tenaga atau barang dari
desa,begitu juga sebaliknya.
15
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120804055710AACRwWM
http://merryyuch.blogspot.com/2010/03/manusia-sebagai-mahluk-yang-hidup.html
http://estuputri.wordpress.com/2010/05/19/kelompok-kelompok-sosial-yang-tidak-teratur/
http://bagaspramadit.blogspot.com/
http://ekofoundation.wordpress.com/2012/05/25/kelompok-sosial-3/

More Related Content

What's hot

Definisi dan ciri kelompok sosial
Definisi dan ciri kelompok sosialDefinisi dan ciri kelompok sosial
Definisi dan ciri kelompok sosial
Mahmudaah Mahmudaah
 
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Nurul Khairani Firnia
 
Kelompok sosial sosiologi kelas XI IIS
Kelompok sosial sosiologi kelas XI IISKelompok sosial sosiologi kelas XI IIS
Kelompok sosial sosiologi kelas XI IIS
sofiana S
 
Sosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakat
Sosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakatSosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakat
Sosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakat
Mutoharoh Mut
 
Presentasi ips (kelompok sosial)
Presentasi ips (kelompok sosial)Presentasi ips (kelompok sosial)
Presentasi ips (kelompok sosial)
Kurniawan Suganda
 
Kelompok nyata (Sosiologi)
Kelompok nyata (Sosiologi)Kelompok nyata (Sosiologi)
Kelompok nyata (Sosiologi)
Talitha Lintang Pertiwi
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
adult415
 
Kelompoknya bagus
Kelompoknya bagusKelompoknya bagus
Kelompoknya bagus
Bagus Aji
 
Ciri dan Syarat Kelompok Sosial
Ciri dan Syarat Kelompok SosialCiri dan Syarat Kelompok Sosial
Ciri dan Syarat Kelompok Sosial
ade indriani safitri
 
XI IPS ket kelompok 5
XI IPS ket kelompok 5XI IPS ket kelompok 5
XI IPS ket kelompok 5
Muh Kurnia Syah Putra
 
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosialSosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosial
Erika N. D
 
SOSIOLOGI
SOSIOLOGISOSIOLOGI
SOSIOLOGI
meyta kharisma
 
Klasifikasi menurut kualitas hubungan antar anggota
Klasifikasi menurut kualitas hubungan antar anggotaKlasifikasi menurut kualitas hubungan antar anggota
Klasifikasi menurut kualitas hubungan antar anggota
merrychristine27
 
Makalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompokMakalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompok
Apapunituzar
 
kelompok sosial
kelompok sosialkelompok sosial
kelompok sosial
Ester Tjk
 
Geo.sosial
Geo.sosialGeo.sosial
Geo.sosial
Lina Moe
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosialomcivics
 
Lembaga sosial 2016
Lembaga sosial 2016Lembaga sosial 2016
Lembaga sosial 2016
Muchlis Soleiman
 
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompokKelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Nari Chaos
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
Arldiean Al Rumbaka
 

What's hot (20)

Definisi dan ciri kelompok sosial
Definisi dan ciri kelompok sosialDefinisi dan ciri kelompok sosial
Definisi dan ciri kelompok sosial
 
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
 
Kelompok sosial sosiologi kelas XI IIS
Kelompok sosial sosiologi kelas XI IISKelompok sosial sosiologi kelas XI IIS
Kelompok sosial sosiologi kelas XI IIS
 
Sosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakat
Sosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakatSosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakat
Sosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakat
 
Presentasi ips (kelompok sosial)
Presentasi ips (kelompok sosial)Presentasi ips (kelompok sosial)
Presentasi ips (kelompok sosial)
 
Kelompok nyata (Sosiologi)
Kelompok nyata (Sosiologi)Kelompok nyata (Sosiologi)
Kelompok nyata (Sosiologi)
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Kelompoknya bagus
Kelompoknya bagusKelompoknya bagus
Kelompoknya bagus
 
Ciri dan Syarat Kelompok Sosial
Ciri dan Syarat Kelompok SosialCiri dan Syarat Kelompok Sosial
Ciri dan Syarat Kelompok Sosial
 
XI IPS ket kelompok 5
XI IPS ket kelompok 5XI IPS ket kelompok 5
XI IPS ket kelompok 5
 
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosialSosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosial
 
SOSIOLOGI
SOSIOLOGISOSIOLOGI
SOSIOLOGI
 
Klasifikasi menurut kualitas hubungan antar anggota
Klasifikasi menurut kualitas hubungan antar anggotaKlasifikasi menurut kualitas hubungan antar anggota
Klasifikasi menurut kualitas hubungan antar anggota
 
Makalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompokMakalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompok
 
kelompok sosial
kelompok sosialkelompok sosial
kelompok sosial
 
Geo.sosial
Geo.sosialGeo.sosial
Geo.sosial
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Lembaga sosial 2016
Lembaga sosial 2016Lembaga sosial 2016
Lembaga sosial 2016
 
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompokKelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompok
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 

Viewers also liked

Service solahart jakarta selatan 082122541663
Service solahart jakarta selatan 082122541663 Service solahart jakarta selatan 082122541663
Service solahart jakarta selatan 082122541663
service-solahart-jakarta-selatan
 
Chapter 10,-class-3
Chapter 10,-class-3Chapter 10,-class-3
Chapter 10,-class-3
Abdulláh Mámun
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
tyaawe
 
Published - Badovli Thermal Analysis
Published - Badovli Thermal AnalysisPublished - Badovli Thermal Analysis
Published - Badovli Thermal Analysis
Hamidreza Araghian
 
Unit i
Unit iUnit i
Unit i
snehaarao19
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar Manajemen
nuralfiyani24
 
2014_Resume_ADouglas
2014_Resume_ADouglas2014_Resume_ADouglas
2014_Resume_ADouglas
Alicia K. Douglas
 
Contrive Experiences prepared By Liselle Bautista
Contrive Experiences prepared By Liselle BautistaContrive Experiences prepared By Liselle Bautista
Contrive Experiences prepared By Liselle Bautista
pompoms29
 
ct0018
ct0018ct0018
Inama_Erin_PPP
Inama_Erin_PPPInama_Erin_PPP
Inama_Erin_PPP
erininama
 
03 routing protocols-giai thua tim duong
03 routing protocols-giai thua tim duong03 routing protocols-giai thua tim duong
03 routing protocols-giai thua tim duong
Nông Ngọc Bảo
 
Quý ông “treo máy” vì áp lực ngày tết
Quý ông “treo máy” vì áp lực ngày tếtQuý ông “treo máy” vì áp lực ngày tết
Quý ông “treo máy” vì áp lực ngày tếtkraig710
 
Avijit KumarSingh.29.03.2015
Avijit KumarSingh.29.03.2015Avijit KumarSingh.29.03.2015
Avijit KumarSingh.29.03.2015
Avijit Singh
 
F Giordano Proton Spin from Sea Quarks
F Giordano Proton Spin from Sea QuarksF Giordano Proton Spin from Sea Quarks
F Giordano Proton Spin from Sea Quarks
Francesca Giordano
 
G.R.O.W Ben & Chloe - Piezoelectricity
G.R.O.W Ben & Chloe - Piezoelectricity G.R.O.W Ben & Chloe - Piezoelectricity
G.R.O.W Ben & Chloe - Piezoelectricity
bri01216
 
Unit v
Unit vUnit v
Unit v
snehaarao19
 
F Giordano Collins Fragmentation for Kaon
F Giordano Collins Fragmentation for KaonF Giordano Collins Fragmentation for Kaon
F Giordano Collins Fragmentation for Kaon
Francesca Giordano
 
ct0019
ct0019ct0019
MOWCM AR15 final SR
MOWCM AR15 final SRMOWCM AR15 final SR
MOWCM AR15 final SR
Holly Blackledge
 

Viewers also liked (20)

Service solahart jakarta selatan 082122541663
Service solahart jakarta selatan 082122541663 Service solahart jakarta selatan 082122541663
Service solahart jakarta selatan 082122541663
 
Chapter 10,-class-3
Chapter 10,-class-3Chapter 10,-class-3
Chapter 10,-class-3
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Published - Badovli Thermal Analysis
Published - Badovli Thermal AnalysisPublished - Badovli Thermal Analysis
Published - Badovli Thermal Analysis
 
Unit i
Unit iUnit i
Unit i
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar Manajemen
 
2014_Resume_ADouglas
2014_Resume_ADouglas2014_Resume_ADouglas
2014_Resume_ADouglas
 
Upstream facings in RCC dams
Upstream facings in RCC damsUpstream facings in RCC dams
Upstream facings in RCC dams
 
Contrive Experiences prepared By Liselle Bautista
Contrive Experiences prepared By Liselle BautistaContrive Experiences prepared By Liselle Bautista
Contrive Experiences prepared By Liselle Bautista
 
ct0018
ct0018ct0018
ct0018
 
Inama_Erin_PPP
Inama_Erin_PPPInama_Erin_PPP
Inama_Erin_PPP
 
03 routing protocols-giai thua tim duong
03 routing protocols-giai thua tim duong03 routing protocols-giai thua tim duong
03 routing protocols-giai thua tim duong
 
Quý ông “treo máy” vì áp lực ngày tết
Quý ông “treo máy” vì áp lực ngày tếtQuý ông “treo máy” vì áp lực ngày tết
Quý ông “treo máy” vì áp lực ngày tết
 
Avijit KumarSingh.29.03.2015
Avijit KumarSingh.29.03.2015Avijit KumarSingh.29.03.2015
Avijit KumarSingh.29.03.2015
 
F Giordano Proton Spin from Sea Quarks
F Giordano Proton Spin from Sea QuarksF Giordano Proton Spin from Sea Quarks
F Giordano Proton Spin from Sea Quarks
 
G.R.O.W Ben & Chloe - Piezoelectricity
G.R.O.W Ben & Chloe - Piezoelectricity G.R.O.W Ben & Chloe - Piezoelectricity
G.R.O.W Ben & Chloe - Piezoelectricity
 
Unit v
Unit vUnit v
Unit v
 
F Giordano Collins Fragmentation for Kaon
F Giordano Collins Fragmentation for KaonF Giordano Collins Fragmentation for Kaon
F Giordano Collins Fragmentation for Kaon
 
ct0019
ct0019ct0019
ct0019
 
MOWCM AR15 final SR
MOWCM AR15 final SRMOWCM AR15 final SR
MOWCM AR15 final SR
 

Similar to SOSIOLOGI POLITIK

KELOMPOK SOSIAL.pptx
KELOMPOK SOSIAL.pptxKELOMPOK SOSIAL.pptx
KELOMPOK SOSIAL.pptx
Aisyahnurjannah4
 
KELOMPOK SOSIAL.ppt
KELOMPOK SOSIAL.pptKELOMPOK SOSIAL.ppt
KELOMPOK SOSIAL.ppt
egiwagya
 
BAB I.pptx
BAB I.pptxBAB I.pptx
BAB I.pptx
nitasari50
 
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfModul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
FifinFebriani1
 
Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaanMakalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
AChorymsUchihaNamiMa
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Siti Hadiarti
 
Kelompok Sosial.ppt
Kelompok Sosial.pptKelompok Sosial.ppt
Kelompok Sosial.ppt
LestariLusiani
 
Lembaga-Lembaga Sosial, Mata kuliah Sosiologi
Lembaga-Lembaga Sosial, Mata kuliah SosiologiLembaga-Lembaga Sosial, Mata kuliah Sosiologi
Lembaga-Lembaga Sosial, Mata kuliah Sosiologi
Munawwarah Nasir
 
11.-Kelompok-Sosial.ppt
11.-Kelompok-Sosial.ppt11.-Kelompok-Sosial.ppt
11.-Kelompok-Sosial.ppt
annajihachannel
 
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnya
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnyaKelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnya
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnya
bismarsiregar93
 
11.-Kelompok-Sosial.ppt
11.-Kelompok-Sosial.ppt11.-Kelompok-Sosial.ppt
11.-Kelompok-Sosial.ppt
sukseszainal22mutaki
 
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fixBab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
BudionoDrs
 
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fixBab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
BudionoDrs
 
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fixBab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
BudionoDrs
 
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fixBab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
BudionoDrs
 
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
cynthiaphlndr
 
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
RezaWahyuni5
 
Bab 1 kelompok sosial di masyarakat
Bab 1 kelompok sosial di masyarakat Bab 1 kelompok sosial di masyarakat
Bab 1 kelompok sosial di masyarakat
BudionoDrs
 
Bab 1 kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1 kelompok sosial di masyarakat std fixBab 1 kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1 kelompok sosial di masyarakat std fix
BudionoDrs
 

Similar to SOSIOLOGI POLITIK (20)

KELOMPOK SOSIAL.pptx
KELOMPOK SOSIAL.pptxKELOMPOK SOSIAL.pptx
KELOMPOK SOSIAL.pptx
 
KELOMPOK SOSIAL.ppt
KELOMPOK SOSIAL.pptKELOMPOK SOSIAL.ppt
KELOMPOK SOSIAL.ppt
 
BAB I.pptx
BAB I.pptxBAB I.pptx
BAB I.pptx
 
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfModul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
 
Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaanMakalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
Makalah sisiologi pedesaan dan perkotaan
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
 
Kelompok Sosial.ppt
Kelompok Sosial.pptKelompok Sosial.ppt
Kelompok Sosial.ppt
 
Lembaga-Lembaga Sosial, Mata kuliah Sosiologi
Lembaga-Lembaga Sosial, Mata kuliah SosiologiLembaga-Lembaga Sosial, Mata kuliah Sosiologi
Lembaga-Lembaga Sosial, Mata kuliah Sosiologi
 
11.-Kelompok-Sosial.ppt
11.-Kelompok-Sosial.ppt11.-Kelompok-Sosial.ppt
11.-Kelompok-Sosial.ppt
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnya
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnyaKelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnya
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnya
 
11.-Kelompok-Sosial.ppt
11.-Kelompok-Sosial.ppt11.-Kelompok-Sosial.ppt
11.-Kelompok-Sosial.ppt
 
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fixBab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
 
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fixBab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
 
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fixBab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
 
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fixBab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1. b. bentuk dan jenis kelompok sosial di masyarakat std fix
 
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
 
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
 
Bab 1 kelompok sosial di masyarakat
Bab 1 kelompok sosial di masyarakat Bab 1 kelompok sosial di masyarakat
Bab 1 kelompok sosial di masyarakat
 
Bab 1 kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1 kelompok sosial di masyarakat std fixBab 1 kelompok sosial di masyarakat std fix
Bab 1 kelompok sosial di masyarakat std fix
 

Recently uploaded

Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 

Recently uploaded (20)

Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 

SOSIOLOGI POLITIK

  • 1. 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas berkat dan limpahan rahmatNyalah maka penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu. Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah Sosial dan Politik dengan judul “Kelompok Sosial”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari materi ini. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Bekasi, 13 Juni 2014 “Penulis”
  • 2. 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………………………………… 1 DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….. 2 BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………… 3 TUJUAN…………………………………………………………………...... 4 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………. 4 BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………………………….. 5 A. Pengertian kelompok social…………………………………………….. 5 B. Macam-macam kelompok social……………………………………….. l5 C. Kelompok social yang tidak teratur…………………………………….. 8 D. Masyarakat desa dan masyarakat kota…………………………………. 10 BAB III : PENUTUP…………………………………………………………………... KESIMPULAN……………………………………………………………... 14 BAB IV : DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 15
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kita semua tahu bahwa manusia adalah makhluk yang sangat lemah dari segi fisik, sehinggaga manusia akan senantiasa bergantung kepada manusia yang lain. Ketergantungan ini terjadi sampai dewasa bahkan meninggal dunia. Seorang bayi senantias bergantung kepada ibunya, dan pertama kali hanya mengenal ibunya. Semakin dewasa seseorang lingkungannya juga semakin meluas. Semakin dewasa pula semakin kelihatan ketergantungan manusia akan manusia yang lain. Menyikapi hal di atas maka manusia senantiasa ingin hidup dengan manusia yang lain. Kecenderungan manusia untuk selalu bergaul dengan orang lain disebut dengan istilah gregariousness. Karena ketergantungannya, manusia senantiasa akan menantikan kehadiran orang lain dalam kehdupannya. Dengan hidup secara bersama sama keperluan keperluan manusia dapat dilengkapi dan disempurnakan. Sejak dilahirkan manusia mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok yaitu : a. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya ( yaitu masyarakat ) b. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
  • 4. 4 TUJUAN Memahami bahwa Manusia adalah sebagai makhluk berkelompok dan sejauh mana perbedaan masyarakat kota dan desa serta hubungan antara masyarakat kota dan masyarakat desa. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian manusia sebagai makhluk hidup yang berkelompok ? 2. Apa saja macam-macam kelompok sosial ? 3. Apa saja kelompok social yang tidak teratur ? 4. Apa perbedaan masyarakat kota dan masyarakat desa?
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian kelompok sosial Kelompok sosial (social group) merupakan suatu himpunan atau suatu kesatuan- kesatuan manusia manusia yang hidup bersama, yang disebabkan oleh adanya hubungan antara mereka yang menyangkut hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi dan adanya kesadaran untuk saling tolong menolong. Manusia sebagai manusi memiliki 2 harkat, yaitu : 1. Keinginan untuk bersatu dengan manusia lainnya (masyarakat) Dalam keinginan untuk bersatu dengan manusia lainnya (bermasyarakat), manusia cenderung untuk memenuhi tujuan hidupnya dalam menyejahterakan kehidupannya, misalnya saja dalam hal untuk mewujudkan suatu keamanan dalam suatu tempat tinggal dan dalam berbagai hal lainnya yang tak luput dengan membutuhkan bantuan orang lain. 2. Keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dalam hal pangan dan lain sebagainya, manusia sebagai makhluk sosial cenderung pula berkeinginan untuk menjadi satu dengan alam sekitarnya. Manusia mencoba untuk memahami bagaimana suatu sumber daya alam dapat menghasilkan suatu produk untuk memenuhi kelangsungan hidup manusia tersebut, sehingga dalam proses inilah diperlukannya suatu bentuk interaksi dengan alam sekitar. B. Macam-macam kelompok sosial a. In Group dan Out Group Summer membedakan antara in group dan out group :
  • 6. 6  In Group merupakan kelompok sosial yang dijadikan tempat oleh individu- individunya untuk mengidentifikasikan dirinya. Contoh : Seorang pelajar dari SMA Islam akan bergaya atau berperilaku sebagaimana orang mengenal ciri dari SMA Islam tersebut.  Out Group merupakan kelompok sosial yang oleh individunya diartikan sebagai lawan in Group. Contoh : Orang-orang kulit hitam di lingkungan orang-orang kulit putih. b. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder Charles Horton Cooley mengemukakan :  Kelompok primer yang ditandai dengan ciri-ciri saling mengenal antara anggota- anggotanya, kerja sama yang erat dan bersifat pribadi,interaksi sosial dilakukan secara tatap muka (face to face). Contoh : Keluarga. Dalam keluarga setiap anggota keluarga mengenal siapa bapak, ibu, dan anak.  Kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang terdiri dari banyak orang, antara siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga sifatnya tidak begitu langgeng. Contoh : Hubungan kontrak jual beli. Hubungan ini hanya berlangsung pada saat kedua belah pihak sedang berada pada satu kontrak saja dan pada saat kontrak mereka habis maka hubungan keduanya biasa saja berakhir. c. Gemainschaft dan Gesellschaft Ferdinand Tonnies mengemukakan tentang hubungan antara individu-individu dalam kelompok sosial sebagai Gemainschaft (paguyuban) dan Gesellschaft (patembayan).  Gemainschaft merupakan bentuk-bentuk kehidupan yang di mana para anggota- anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat ilmiah, dan kekal.
  • 7. 7 Contoh: Keluarga merupakan sebuah paguyuban yang sangat nyata karena dalam keluarga selalu terjalin yang namanya ikatan batin yang kuat dan didasarkan pada rasa cinta. Oleh karena itu, jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit maka orang- orang yang menjadi bagian dari keluarga tersebut akan menjenguknya walaupun tempat tinggal mereka saling berjauhan.  Gesellschaft (patembayan) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu (yang pendek), bersifat pamrih ekonomi atau bersifat kontraktual. Contoh: Ikatan buruh yang ada di sebuah pabrik. Para buruh yang bekerja di pabrik tersebut akan menjadi bagian dari organisasi tersebut, namun jika buruh tersebut keluar dari pekerjaannya sebagai buruh di pabrik tersebut maka ia tidak lagi menjadi bagian dari ikatan buruh yang ada di pabrik tersebut. d. Kelompok Formal dan Informal J.A.A. Van Doorn membedakan kelomok Formal dan Informal.  Kelompok Formal mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan mereka, misalnya pemerintah memilih ketua, iuran anggota, dll. Contoh : Organisasi kepemudaan di suatu daerah. Organisasi tersebut memiliki paraturan yang sangat jelas dan sengaja diciptakan untuk menumbuhkan rasa kesatuan setiap pemuda yang ada di daerah tersebut. Apabila seseorang melanggar peraturan yang ada, maka bukan sesuatu yang tidak mungkin apabila orang tersebut akan mendapatkan sanksi yang telah disepakati bersama.  Kelompok Informal tidak mempunyai struktur atau organisasi tertentu. Kelompok ini terbentuk karena pertemuan berulang-ulang, misal kelompok dalam belajar. Contoh : Kelompok arisan ibu- ibu yang tinggal di RT yang sama. Hal ini dapat terjadi karena seringnya mereka bertemu dalam sebuah kesempatan dengan kepentingan yang sama sehingga muncul ide untuk membuat kelompok arisan untuk RT tersebut.
  • 8. 8 e. Membership group dan reference group Robert K. Merton membedakan kelompok membership dengan kelompok reference.  Kelompok membership merupakan kelompok yang para anggotanya tercatat secara fisik sebagai anggota. Contoh : Membership Fitness Club. Seseorang yang terdaftar menjadi member dari klub tersebut akan secara otomatis akan ikut mengambil bagian dalam setiap acara yang diadakan oleh klub tersebut yang membuat mereka mau atau tidak mau terlibat secara fisik dalam acara yang diadakan tersebut.  Kelompok reference merupakan kelompok sosial yang dijadikan acuan atau rujukan oleh individu-individu yang tidak tercatat dalam anggota kelompok tersebut untuk membentuk atau mengembangkan kepribadiannya atau dalam berperilaku. Contoh : Seseorang yang tidak ikut dalam anggota klub fitness, pada saat mereka melihat orang- orang yang mengikuti klub fitness memiliki tubuh yang bagus akan merasa terpancing untuk memiliki tubuh seperti orang yang ikut dalam klub tersebut walaupun bukan dengan cara ikut dalam klub fitness juga. C. Kelompok-kelompok social yang tidak teratur a. Kerumunan (crowd) Kerumunan dapat saja memiliki pemimpin, namun tidak mempunyai sistem pembagian kerja maupun sistem pelapisan sosial. Interaksinya bersifat spontan dan tidak terduga. Individu-individu yang merupakan kerumunan, berkumpul secara kebetulan di suatu tempat, dan juga pada waktu yang bersamaan. Bentuk-bentuk kerumunan, yaitu sebagai berikut :  Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur social : 1. Formal audiences (pendengar yang formal) Kerumunan-kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya pasif.
  • 9. 9 Contoh : Penonton film, orang-orang yang menghadiri khotbah keagamaan. 2. Planned expenssive group (kelompok ekspensif yang telah direncanakan) Kerumunan yang pusat perhatiannya tak begitu penting, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitas kerumunan tersebut serta kepuasan yang dihasilkannya. Contoh : Orang yang berpesta, berdansa, dan sebagainya.  Kerumunan bersifat sementara : 1. Inconvenient aggregations (kumpulan yang kurang menyenangkan) Contoh : Orang-orang yang antri karcis, orang-orang yang menunggu bis, dsb. Dalam kerumunan itu kehadiran orang-orang lain merupakan halangan terhadap tercapainya maksud seseorang. 2. Panic crowds (kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik) Contoh : Orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya. 3. Spectator crowds (kerumunan penonton) Terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu. Kerumunan semacam ini hampir sama dengan khalayak penonton, tetapi bedanya adalah bahwa kerumunan penonton tidak direncanakan, sedangkan kegiatan-kegiatan juga pada umumnya tak terkendalikan. Contoh : Ingin melihat korban lalu lintas.  Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hokum (lawless crowds) : 1. Acting mobs (kerumunan yang bertindak emosional) Bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang brlawanan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Contoh : Aksi demonstrasi dengan kekerasan.
  • 10. 10 2. Immoral crowds (kerumunan yang bersifat immoral) Hampir sama dengan kelompok ekspresif. Bedanya adalah kerumunan yang bersifat immoral bertentangan dengan norma-norma masyarakat. Contoh : Orang-orang mabuk. b. Publik Berbeda dengan kerumunan, publik lebih merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi seperti misalnya pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus, surat kabar, radio, televisi, film, dsb. Setiap aksi publik diprakarsai oleh keinginan individual (contoh : pemungutan suara dalam pemilihan umum), dan ternyata individu-individu dalam suatu publik masih mempunyai kesadaran akan kedudukan sosial yang sesungguhnya dan juga masih lebih mementingkan kepentingan-kepentingan pribadi daripada mereka yang tergabung dalam kerumunan. Dengan demikian, tingkah laku pribadi kelakuakn publik didasarkan pada tingkah laku atau perilaku individu. D. Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota 1. Masyarakat Desa Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri. Ciri-ciri masyarakat desa :  Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.  Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan.  Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
  • 11. 11  Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.  Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.  Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.  Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya. Menurut Landis, terdapat beberapa karateristik masyarakat desa :  Umumnya mereka curiga terhadap orang luar yang masuk  Para orang tua umumya otoriter terhadap anak-anaknya  Cara berfkir dn sikapnya konservatif dan statis  Mereka amat toleran terhadap ninlai-nlai budayanya sendiri, sehingga kurang toleran terhadap budaya lain  Adanya sikap pasrah menerima nasib dan kurang kompetitif  Memiliki sikap udik dan isolatif serta kurang komunikatif dengan kelompok sosial diatasnya. 2. Masyarakat Kota Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang- orang yang heterogen kedudukan sosialnya. Cirri-ciri masyarakat kota :  Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.  Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.  Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
  • 12. 12  Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.  Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.  Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.  Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh. Karateristik masyarakat kota:  Anonimitas Kebanyakan warga kota menghabiskan waktunya di tengah-tengah kumpulan manusia yang anonim.Heterogenitas kehidupan kota dengan keaneka ragaman manusianya yang berlatar belakang kelompok ras, etnik, kepercayaan, pekerjaan, kelas sosial yang berbeda-beda mempertajam suasana anonim.  Jarak Sosial Secara fisik orang-orang dalam keramaian, akan tetapi mereka hidup berjauhan.  Keteraturan Keteraturan kehidupan kota lebih banyak diatur oleh aturan-aturan legal rasional. (contoh: rambu-rambu lalu lintas, jadwal kereta api, acara televisi, jam kerja, dll)  Keramaian (Crowding) Keramaian berkaitan dengan kepadatan dan tingginya tingkat aktivitas penduduk kota. Sehingga mereka suatu saat berkerumun pada pusat keramaian tertentu yang bersifat sementara (tidak permanen).  Kepribadian Kota
  • 13. 13 Sorokh, Zimmerman, dan Louis Wirth menyimpulkan bahwa kehidupan kota menciptakan kepribadian kota, materealistis, berorientasi, kepentingan, berdikari (self sufficient), impersonal, tergesa-gesa, interaksi social dangkal, manipualtif, insekuritas (perasaan tidak aman) dan disorganisasi pribadi. 3. Hubungan Desa dan Kota Masyarakat kota dan desa memiliki hubungan yang saling menuntungkan. Contonnya, yaitu: seorang petani/peternak dengan seorang pengusaha fast food. Fast food memebutuhkan bahan makanan yang fresh. Petani/peternak memberikan bahan makanan ke pengusaha fast food, dan pengusaha fast food mendapat untung dari olahan bahan makanan dari petani/petrnak. Dan petani/peternak juga mendapat untung dari hasil penjualan bahan makanan tersebut. Jadi, masyarakat kota dan desa itu saling berketergantungan. Masyarakat Kota bergantung pada masyarakat desa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yaitu: Pangan (beras, sayur-mayur, buah-buahan, daging, susu, dll) dan membutuhkan pekerja rumah tangga (pembantu, tukang kebun, supir) dan begitu pun masyarakat desa membutukan masyarakat kota. Masyarakat desa memerlukan sandang (pakaian), alat modern untuk mempermudah pekerjaan petani/peternak, obat-obatan dan alat medis yang lengkap, dll. Tetapi banyak masyarakat kota sekarang yang menganggap remeh masyarakat desa, karena masyarakat desa tidak begitu mengerti dan kurang update mengenai tekhnologi. Padahal kalau tidak ada ada petani/peternak, masyarakat kota mau makan apa? Dan begitu pun sebaliknya, masyakat desa selalu memandang negatif kepada masyarakat kota karena kehidupannya yang sudah modern. Padahal, kehidupan modern juga membantu petani/petrnak mempermudah perkerjaan dengan alat-alat modern.
  • 14. 14 BAB III PENUTUP KESIMPULAN 1. Manusia sangat memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri, pengakuan dan tanggapan-tanggapan emosional yang sangat penting artinya bagi pergaulan dan kelangsungan hidup yang sehat. Inilah kodrat manusia, sebagai makhluk individu dan juga sebagai makhluk sosial. Tak ada seorangpun yang dapat mengingkari hal ini, karena ternyata bahwa manusia baru dapat disebut manusia dalam hubungannya dengan orang lain, bukan dalam kesendiriannya. 2. Masyarakat pedeasaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hamper sama (homogen) disuatu daerah atau wilayah tertentu dengan bermata pencaharian dari sektor pertanian (agraris).Sedangkan masyarakat kota ialah masyarakat yang tinggal di tengah-tengah kota,gaya hidup individual,jalan pikiran yang rasional dan tidak terikat oleh adapt atau norma tertentu 3. Meskipun banyak sekali perbedaan antara masyarakat desa dan kota,namun diantara kedua komponen tersebut memiliki hubungan yang signifikan,artinya kehidupan perekonomian dikota tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada pasokan tenaga atau barang dari desa,begitu juga sebaliknya.