Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui berbagai pelatihan seperti Management of Training (MOT), Training Officers Course (TOC), dan Revolusi Mental (REVMEN). Pelatihan-pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM ASN agar mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas.
2. Mandat Pengembangan Kompetensi ASN
2
UU NO. 5 TH. 2014
TENTANG ASN
PP NO. 11/2017 TENTANG
MANAJEMEN PNS
RPP TENTANG
MANAJEMEN PPPK
PASAL 70 AYAT (1)
Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan
untuk mengembangkan kompetensi
PASAL 70 AYAT (4)
Dalam mengembangkan kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) setiap Instansi Pemerintah wajib
menyusun rencana pengembangan kompetensi tahunan
yang tertuang dalam rencana kerja anggaran
tahunan instansi masing-masing
ASN memiliki hak untuk
dikembangkan kompetensinya
minimal 20 JP pertahun bagi PNS,
dan maksimal 24 JP pertahun bagi
PPPK (dalam RPP Manajemen
PPPK)
3. Pengembangan Kompetensi ASN
3
PENGEMBANGAN
ASN
MENCAKUP
KOMPETENSI MANAJERIAL
yang diukur dari tingkat pendidikan,
pelatihan struktural atau
manajemen, dan pengalaman
kepemimpianan
KOMPETENSI SOSIAL
KULTURAL
yang diukur dari pengalaman kerja
berkaitan dengan masyarakat majemuk
dalam hal agama, suku, dan budaya
sehingga memiliki wawasan kebangsaan
KOMPETENSI
TEKNIS
yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan,
pelatihan teknis fungsional dan pengalaman bekerja
secara teknis
4. 4
Pengembangan
didasarkan pada
- Kesenjangan
Kompetensi
- Kesenjangan Kinerja
- Rencana
Pengembangan
Karier
Seluruh Instansi
Pusat dan Daerah
wajib menyusun
Perencanaan
Pengembangan
Kompetensi
Hak
Pengembangan
Kompetensi
minimal
20 JP/Tahun
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
ASN
Terdapat
Pelatihan Klasikal
dan Non-Klasikal
Integrasi melalui
ASN CorpU
5. 5
HAKPENGEMBANGANKOMPETENSIASN(PNS)
MANAJERIAL SOSIAL
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PENGEMBANGANKOMPETENSITINGKAT INSTANSI
TUJUANPEMERINTAHAN
DAN PEMBANGUNAN
PENGEMBANGANKOMPETENSITINGKAT NASIONAL
1. Inventarisasi
Kebutuhan
2. Verifikasi
3. Validasi
1. Bentuk
2. Jalur
3. Konversi JP
4. Penyelenggara
1. Kesesuaian
dengan
Standkom
Jabatandan
Pengembangan
Karier
2. Kesesuaian
rencanadengan
pelaksanaan
Terintegrasi
padaSIPKA
RPJMN,
RKP,
PROGRAM
PRIORITASNASIONAL
PolaKarir
Manajemen
Karir
Manajemen
Talenta
Profil PNS
StandarKompetesijabatan
PenilaianKinerja
PenilaianKompetensi
POLA
KARIR
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
MANAJEMEN
TALENTA
MANAJEMEN
KARIR
EVALUASINEVALUASI
TEKNISSOSIAL KULTURAL
GrandDesainKebijakanPengembangan Kompetensi
(PEGAWAINEGERISIPIL–ASN)
6. 6
Pelatihan yang dikembangkan untuk meningkatkan
kemampuan para pengelola pelatihan dalam
melaksanakan tugasnya yang meliputi memahami
analisis kebutuhan pengembangan kompetensi,
membangun lembaga pelatihan yang memiliki
keunggulan dan mampu melakukan evaluasi yang
berkelanjutan.
Tujuan: meningkatkan kualitas dan kompetensinya
dalam mengelola pelatihan secara profesional
Sasaran: terwujudnya pengelola pelatihan yang
memenuhi standar kompetensi sebagai pengelola
pelatihan yang profesional
MOT (Management of Training)
Mata Pelatihan/
Kegiatan Pembelajaran
Jumlah Jam Pembelajaran (JP)
Tahap Pembelajaran Nonklasikal
Mandiri
Synchronous (Live
Chat)
Total
Overview Program Pelatihan MoT 3 1 4
Building Learning Commitment (BLC) 3 1 4
Kebijakan Pengembangan
Kompetensi ASN
3 1 4
Organisasi Berkinerja Tinggi 3 1 4
Analisis Kebutuhan Pengembangan
Kompetensi
3
1 4
Rancang Bangun Program Pelatihan 3 1 4
Manajemen Lembaga Pelatihan 3 1 4
Penyelenggaraan Program Pelatihan 3 1 4
Evaluasi Program Pelatihan 3 1 4
Penjelasan Studi Lapangan 3 1 4
Tahap Pembelajaran Klasikal
Overview Pembelajaran Klasikal 3
Pembimbingan
• Penguatan Mata Pelatihan 5
• Penyusunan Laporan Studi Lapangan 5
• Bahan Uji Kompetensi 5
Studi Lapangan 5
Uji Kompetensi 1
Jumlah 64
7. Agenda Pembelajaran
Agenda
Orientasi
dan
Wawasan
Agenda
Aktualisasi
Agenda
Inti
7
diarahkan pada pemahaman
peserta terkait dengan kebijakan
pengembangan Kompetensi ASN,
pembangunan komitmen belajar
serta pemahaman peserta terhadap
ciri organisasi berkinerja tinggi.
membekali peserta dengan pemahaman dan
kemampuan mengelola pelatihan secara
profesional yang meliputi analisis kebutuhan
pengembangan Kompetensi, rancang bangun
program pelatihan, manajemen lembaga
pelatihan, penyelenggaraan program
pelatihan serta evaluasi program pelatihan
membekali peserta
dalam
mengaktualisasika
n kemampuannya
mengelola
lembaga pelatihan
melalui kegiatan
studi lapangan dan
uji Kompetensi
8. 8
SYARAT DAN
JUMLAH
PESERTA
Peserta MoT paling
banyak berjumlah 30
(tiga puluh) orang
Peserta bertugas sebagai
Pengelola Pelatihan pada
unit kerja penyelenggara
pelatihan
Peserta ditugaskan oleh
pejabat yang berwenang
(PyB) pada instansi asal
Peserta
9. 9
EVALUASI
Evaluasi
Peserta
terdiri atas evaluasi
penugasan mata pelatihan
agenda inti, evaluasi
laporan studi lapangan, dan
uji kompetensi
Evaluasi
Tenaga
Pelatihan
memberikan respons atau
persepsi dari Peserta
terhadap kualitas
pengajar
Evaluasi
Penyeleng
garaan
terdiri atas evaluasi
penyelenggaraan
nonklasikal dan klasikal
10. 10
EVALUASI
Peserta
EVALUASI PENUGASAN MATA PELATIHAN AGENDA INTI
Peserta diminta untuk menunjukkan kemampuannya dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan dari setiap mata
pelatihan dan keaktifan dalam percakapan dalam jaringan (live
chat) dengan bobot 20%
EVALUASI LAPORAN STUDI LAPANGAN
Peserta diminta untuk menunjukkan kemampuannya dalam
mendeskripsikan lembaga penyelenggara pelatihan yang
dikunjungi dan mengambil manfaat dari praktek terbaik
pengelolaan lembaga pelatihan, dengan bobot 30%
UJI KOMPETENSI
Peserta diminta untuk menunjukkan kemampuannya dalam
mengelola penyelenggaraan pelatihan, dengan bobot 50%
11. 11
Pelatihan yang dikembangkan untuk
meningkatkan kemampuan para
penyelenggara pelatihan sebagai
ujung tombak pelaksanaan pelatihan.
Tujuan: agar peserta dapat
meningkatkan kualitas dan
kompetensinya dalam
penyelenggaraan pelatihan secara
profesional
Sasaran: terwujudnya
penyelenggara pelatihan yang
memenuhi standar kompetensi
yang dapat menyelenggarakan
pelatihan secara profesional
TOC (Training Officers Course)
Mata Pelatihan / Kegiatan
Pembelajaran
Jumlah Jam Pembelajaran (JP)
Tahap Pembelajaran Nonklasikal
Mandiri
Synchronous
(Live Chat)
Total
Overview Program Pelatihan TOC 3 1 4
Building Learning Commitment (BLC) 3 1 4
Kebijakan Pengembangan Kompetensi
ASN
3 1 4
Etika Penyelenggaraan Pelatihan 3 1 4
Etos Kerja Penyelenggara Pelatihan 3 1 4
Koordinasi Penyelenggaraan Pelatihan 3 1 4
Fasilitas Pelatihan 3 1 4
Administrasi Penyelenggaraan
Pelatihan
3
1 4
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dalam Lingkungan Pelatihan
3
1 4
Pelayanan Prima Penyelenggaraan
Pelatihan
3
1 4
Protokoler Penyelenggaraan Pelatihan 3 1 4
Penjelasan Studi Lapangan 3 1 4
Tahap Pembelajaran Klasikal
Overview Pembelajaran Klasikal 3
Pembimbingan
a. Penguatan Mata Pelatihan 5
b. Penyusunan Laporan Studi Lapangan 5
c. Bahan Uji Kompetensi 5
Studi Lapangan 5
Uji Kompetensi 1
Jumlah 72
12. Agenda Pembelajaran
Agenda
Orientasi
dan
Wawasan
Agenda
Aktualisasi
Agenda
Inti
12
Agenda orientasi dan
wawasan diarahkan pada
pemahaman Peserta
terkait dengan kebijakan
pengembangan
Kompetensi ASN dan
pembangunan komitmen
belajar.
Agenda inti dimaksudkan untuk
membekali Peserta dengan pemahaman
dan kemampuan menyelenggarakan
pelatihan secara profesional yang
meliputi etika, etos kerja, koordinasi,
fasilitas, administrasi, keselamatan dan
kesehatan kerja, pelayanan prima dan
protokoler dalam penyelenggaraan
pelatihan.
Agenda aktualisasi ini
dimaksudkan untuk
membekali Peserta
dalam
mengaktualisasikan
kemampuannya
menyelenggarakan
pelatihan melalui
kegiatan studi lapangan
dan uji Kompetensi.
13. 13
SYARAT DAN
JUMLAH
PESERTA
Peserta TOC paling
banyak berjumlah 30
(tiga puluh) orang
Peserta bertugas sebagai
Pengelola Pelatihan pada
unit kerja penyelenggara
pelatihan
Peserta ditugaskan oleh
pejabat yang berwenang
(PyB) pada instansi asal
Peserta
14. 14
EVALUASI
Evaluasi
Peserta
terdiri atas evaluasi
penugasan mata pelatihan
agenda inti, evaluasi
laporan studi lapangan, dan
uji kompetensi
Evaluasi
Tenaga
Pelatihan
memberikan respons atau
persepsi dari Peserta
terhadap kualitas
pengajar
Evaluasi
Penyeleng
garaan
terdiri atas evaluasi
penyelenggaraan
nonklasikal dan klasikal
15. 15
EVALUASI
Peserta
EVALUASI PENUGASAN MATA PELATIHAN AGENDA INTI
Peserta diminta untuk menunjukkan kemampuannya dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan dari setiap mata
pelatihan dan keaktifan dalam percakapan dalam jaringan (live
chat) dengan bobot 20%
EVALUASI LAPORAN STUDI LAPANGAN
Peserta diminta untuk menunjukkan kemampuannya dalam
mendeskripsikan lembaga penyelenggara pelatihan yang
dikunjungi dan mengambil manfaat dari praktek terbaik
pengelolaan lembaga pelatihan, dengan bobot 30%
UJI KOMPETENSI
Peserta diminta untuk menunjukkan kemampuannya dalam
mengelola penyelenggaraan pelatihan, dengan bobot 50%
16. 16
Pelatihan yang dikembangkan untuk
mengarahkan ASN agar memiliki kompetensi
dalam melakukan revolusi cara pandang, cara
pikir dan cara kerja dalam memberikan
pelayanan dengan pemanfaatan teknologi.
Tujuan: meningkatkan kompetensi ASN
dalam melakukan perubahan yang cepat agar
terwujudnya ASN yang mampu memberikan
pelayanan publik yang berkualitas
Sasaran: tersedianya ASN yang memiliki
nilai-nilai revolusi mental atau mindset yang
berintegritas, memiliki etos kerja tinggi,
semangat gotong royong dan dapat
mengikuti perubahan
REVMEN (Revolusi Mental)
Mata Pelatihan/ Kegiatan Pembelajaran
Jumlah Jam
Pelatihan (JP)
Tahap Pembelajaran Nonklasikal
Overview Program Pelatihan Revmen* 3
Kebijakan Revolusi Mental Untuk Pelayanan
Publik*
3
Revolusi Budaya Pelayanan Publik Era Digital* 3
Inovasi Pelayanan Sektor Publik* 3
Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik* 3
Rancangan Revolusi Cara Kerja** 5
Tahap Pembelajaran Klasikal
Overview
• Kebijakan Revolusi Mental 2
• Kebijakan Pelatihan Revolusi Mental 3
Paradigma Baru Pelayanan Publik 3
Inovasi Pelayanan Sektor Publik*** 8
Presentasi Rancangan Revolusi Cara Kerja**** 8
Review Kebijakan Pelatihan dan Tindak Lanjut
Hasil Pelatihan Revmen
1
Total 45
17. 17
SYARAT DAN
JUMLAH
PESERTA
Peserta Revmen paling
banyak berjumlah 30 (tiga
puluh) orang.
Peserta berkomitmen
untuk melaksanakan
revolusi cara kerja sesuai
bidang tugasnya.
Peserta adalah PNS/Non
PNS yang ditugaskan oleh
pejabat yang berwenang
(PyB) pada instansi asal
Peserta.
18. 18
EVALUASI
Evaluasi
Peserta
terdiri atas evaluasi
penugasan mata pelatihan
agenda inti, evaluasi
laporan studi lapangan, dan
uji kompetensi
Evaluasi
Tenaga
Pelatihan
memberikan respons atau
persepsi dari Peserta
terhadap kualitas
pengajar
Evaluasi
Penyeleng
garaan
terdiri atas evaluasi
penyelenggaraan
nonklasikal dan klasikal
19. 19
EVALUASI
Peserta
Penugasan dari setiap materi e-learning
Dilakukan terhadap materi kebijakan revolusi mental, revolusi
budaya pelayanan publik era digital, inovasi pelayanan sektor
publik dan strategi peningkatan kualitas pelayanan publik,
dengan bobot 20%
Evaluasi RRCK
Meliputi penetapanstrategi perubahan pelayanan publik
ditempat kerja, tahapan kegiatan penerapan strategi,
penetapan output kegiatan penerapan strategi, penetapan
stakeholderdan penetapan jadwal kegiatan rancangan,
dengan bobot 40%
Presentasi RRCK
Penilaian terhadap presentasi rancangan revolusi rencana
kerja meliputi kelayakan, kemanfaatan, dan inovasi untuk
penyempurnaan RRCK, dengan bobot 40%
20. 20
Pelatihan yang dikembangkan untuk menjawab dan menyelesaikan kebutuhan akan pemimpin
reformasi.
Tujuan:
Membentuk sosok aparatur yang memiliki kompetensi dasar untuk mendukung percepatan
pelaksanaan reformasi birokrasi; dan
Mengembangkan insan ASN yang berkarakter kuat, berwawasan kebangsaan, memiliki
perspektif global dan kompeten memimpin perubahan untuk mempercepat reformasi birokrasi.
Mata Pelatihan dan JP:
Tahap Penetapan Isu Strategis Membangun Kapabilitas Kepemimpinan dan Manajemen
Perubahan melalui Pembelajaran e-learning (37 JP)
Tahap Membangun Kapabilitas Kepemimpinan dan Manajemen Perubahan melalui
Pembelajaran klasikal (138 JP)
Tahap Mendesain rencana Aksi RB
Tahap Implementasi Rencana Aksi RB (off Campus) (540 JP / 60 hari)
Tahap Evaluasi RB Instansi dan Konsolidasi Aksi RB Nasional (39 JP)
RLA (Reform Leadearship Academy)
21. 21
No. Mata Pelatihan/Materi Pembelajaran
Jumlah Jam
Pelatihan
(JP)
Tahap Penetapan Isu Strategis
Tahap Membangun Kapabilitas Kepemimpinan dan
Manajemen Perubahan melalui Pembelajaran e-learning
37 JP
1. Overview Program RLA 3
1. Konsep dan Kebijakan RB Nasional 3
1. Kepemimpinan Sinergistik 3
1. Kepemimpinan Transformasional 3
1. Manajemen Perubahan 3
1. Inovasi Sektor Publik 3
1. Peran Agen Perubahan 3
1. Koalisi Stakeholders 3
1. Kebutuhan RB Instansi 3
1. Penulisan Esai Tema 10
Tahap Membangun Kapabilitas Kepemimpinan dan Manajemen
Perubahan melalui Pembelajaran Klasikal
138 JP
1.
Overview RLA 3
1.
Kebijakan RLA 3
1.
Penjelasan Teknis Program RLA 3
1.
Kapabilitas Kolektif I (Outdoor Learning
Experience)*
10
1.
Kapabilitas Kolektif II (Outdoor Learning
Experience)*
10
1.
Presentasi Esai Tema** 9
Tahap Mendesain Rencana Aksi RB
1.
Konsep dan Kebijakan RB Nasional dan
Isu-isu strategis
27
1.
Visitasi dan/atau Benchmarking *** 27
1.
Rencana Aksi RB Nasional 9
1.
Kebutuhan RB Instansi 18
1.
Pembimbingan Rencana Aksi RB Instansi* 2
1.
Seminar Rencana Aksi RB Instansi 8
1.
Penyusunan Policy Paper 9
Tahap Implementasi Rencana Aksi RB (off Campus)
540 JP / 60 hari
Tahap Evaluasi RB Instansi dan Konsolidasi Aksi RB Nasional
39 JP
1.
Penjelasan Evaluasi dan Proses Kampanye 3
1.
Pembimbingan dan Seminar RB Instansi 2
1.
Seminar RB Instansi 8
1.
Konsolidasi RB Nasional 18
22. Agenda Pembelajaran
Agenda
Kepemimpina
n dan
Manajemen
Perubahan
Agenda Aksi
RB Instansi
Agenda Aksi
Reformasi
Birokrasi
Nasional
22
membekali peserta dengan
pengetahuan dan kemampuan
yang dibutuhkan untuk
melakukan perubahan sesuai
tema RLA terkait dengan
kebijakan Reformasi Birokrasi
baik nasional maupun instansi
membekali peserta dengan
kemampuan
mengaktualisasikan konsep
dan kebijakan Reformasi
Birokrasi Nasional sesuai
dengan tema RLA.
membekali peserta
dengan
kemampuan
mengaktualisasikan
konsep dan
kebijakan
Reformasi Birokrasi
Instansi yang
diturunkan dari Aksi
RB Nasional sesuai
dengan tema
strategis RLA.
23. 23
SYARAT DAN JUMLAH PESERTA
Peserta RLA paling
banyak berjumlah 25
(tiga puluh) orang
Peserta harus
memenuhi seleksi
administratif dan lulus
seleksi akademik
Persyaratan administratif :
PNS (menduduki jabatan
Administrator/lulus PKA),
Non PNS (paling rendah
menduduki jabatan setara
JA)
Seleksi Akademik dilakukan
setelah peserta dinyatakan
memenuhi syarat administratif.
Seleksi akademik RLA terdiri
dari: Tes Bahasa Inggris (25%),
Assessment Individu (40%),
Wawancara (35%)
24. 24
EVALUASI
Evaluasi
Peserta
diukur melalui tingkat
keberhasilan dalam
melakukan Aksi RB Instansi
yang terdiri atas Rencana
Aksi RB Instansi dan Hasil
Implementasi Rencana Aksi
RB Instansi
Evaluasi
Tenaga
Pelatihan
memberikan respons atau
persepsi dari Peserta
terhadap kualitas
pengajar
Evaluasi
Penyeleng
garaan
terdiri atas evaluasi
penyelenggaraan
nonklasikal dan klasikal
25. 25
EVALUASI
Peserta
RENCANA AKSI RB INSTANSI
Peserta diminta untuk menunjukkan kesungguhan
dalam berpartisipasi, kualitas hasil pemikiran dan
kemampuan menjawab pertanyaan dan tanggapan,
dengan bobot 40%
HASIL IMPLEMENTASI RENCANA AKSI RB
INSTANSI (60%)
Peserta diminta untuk menunjukkan dalam presentasi
hasil Implementasi Rencana Aksi RB Instansi meliputi
kesungguhan dalam berpartisipasi, kualitas hasil
pemikiran dan kemampuan menjawab pertanyaan dan
tanggapan, dengan bobot 60%
26. 26
Pelatihan Ekonomi Hijau selanjutnya
disebut pro hijau adalah paradigma
pembangunan yang menopang
pertumbuhan ekonomi terkait dengan
ekosistem ekonomi, ekonomi biofisik, dan
ekonomi sosial yang dilakukan secara
terintegrasi, inklusif dan berkelanjutan.
Tujuan: membentuk Pegawai ASN yang
mempunyai komitmen untuk merumuskan
dan melaksankan kebijakan di bidang
pengarusutamaan Pro Hijau,
mengembangkan kompetensi Pegawai
ASN dalam merumuskan dan
melaksanakan kebijakan di bidang
pengarusutamaan Pro Hijau.
PEH (Pelatihan Ekonomi Hijau)
Sasaran
Pelatihan Pro Hijau I : Perumusan
Kebijakan, Perubahan Paradigma, dan
implementasi komitmen yang
mendukung Pro Hijau.
Pelatihan Pro Hijau II: Perubahan
paradigma berkelanjutan,
pendayagunaan beberapa metode
analisis Pro Hijau, analisis kebijakan
dan urgensi Pro Hijau.
Pelatihan Pro Hijau III: Penerapan
metodologi dan alat analisis,
perencanaan dan pengukuruna
kinerjanya, penyusunan rencana aksi
program Pro Hijau.
27. Pelatihan Pro Hijau terdiri dari tiga angkatan:
Pelatihan
Pro hijau
I
Pelatihan
Pro hijau
III
Pelatihan
Pro hijau
II
27
• Menghayati,
mengubah
paradigma,
menganalisis Isu,
membangun
komitmen
• Memahami kondisi, menilai fenimena
perubahan iklim, memahami pro hijau,
metodologi dan alat analisis,
menganalisis kebijakan dan urgensi,
menyusun strategi implementasi
kebijakan
• Memahami isu
global,
memahami
metodologi,
mengintegrasikan
konsep pro hijau,
mengevaluasi
faktor
keberhasilan dan
kegagalan,
menyusun
rencana aksi
yang mendukung
pro hijau.
31. 31
SYARAT DAN
JUMLAH
PESERTA
Peserta Pelatihan Pro
Hijau paling banyak
berjumlah 30 (tiga
puluh) orang
Pelatihan Pro Hijau I :
PNS /Non PNS
ditugaskan oleh PyB.
Pemangku JPT Utama,
JPT Madya, JF Ahli
Utama
Pelatihan Pro Hijau II :
PNS /Non PNS
ditugaskan oleh PyB.
Pemangku JPT
Pratama, JF Ahli
Madya
Pelatihan Pro Hijau III :
PNS /Non PNS ditugaskan
oleh PyB. Pemangku
Jabatan Administrator, Jab.
Pengawas, Jbt. Pelaksana,
JF Ahli Muda, JF. Ahli
Pertama