Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan anggaran pemerintah pusat, mencakup konsep dan kebijakan perencanaan serta penganggaran, manajemen anggaran tingkat nasional dan kementerian, serta proses perencanaan dan penganggaran pemerintah pusat dan daerah.
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Dr. Zar Rdj
TUJUAN
1. Mengurangi tumpang tindih kegiatan (efektivitas dan efisiensi)
2. Meningkatkan konvergensi kegiatan pembangunan antar K/L (Lintas K/L)
3. Mengurangi cost of bureaucracy karena satu program bisa digunakan oleh beberapa UKE I
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Dr. Zar Rdj
TUJUAN
1. Mengurangi tumpang tindih kegiatan (efektivitas dan efisiensi)
2. Meningkatkan konvergensi kegiatan pembangunan antar K/L (Lintas K/L)
3. Mengurangi cost of bureaucracy karena satu program bisa digunakan oleh beberapa UKE I
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu persepsi publik mengenai lingkup dan wujud cinta tanah air dalam persepektif wawasan nusantara, kearifan lokal, dan Pancasila, sistem pemerintahan Indonesia dalam kerangka tujuan negara, dengan mengaktualisasi kepemimpinan dan nilai-nilai dasar bela negara dalam kompetisi dan konflik kepentingan dalam konteks aktual guna menangkal hambatan etika dan integritas pelayanan publik.
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...Rusman R. Manik
Tetap sekelumitan tetapi lebih detail tentang panduan ringkas penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut Permendagri 86 Tahun 2017.
Renja Perangkat Daerah, Renja PD, SKPD, Permendagri 86 Tahun 2017, RPJMD, Renstra PD, Renstra SKPD, Panduan,
Paparan Reformasi Birokrasi disampaikan oleh Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi, Prof Eko Prasojo dalam Acara Lecture Series di Gedung Dikti, 22 November 2012.
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorArdi Susanto
Berdasarkan analisis masalah dalam organisasi saat ini, dan mengingat pentingnya saluran komunikasi yang sesuai dengan perkembangan jaman. Dengan mempertimbangkan banyaknya produk kehumasan maka melalui pemanfaatan teknologi informasi kami mengajukan terobosan inovatif dengan membangun aplikasi yang bertujuan sebagai media informasi dan komunikasi publik dan berbasis pada aplikasi android yang dapat di download pada play store.
Terobosan inovatif dimaksud adalah membangun sebuah aplikasi android dengan nama Aplikasi #BarruBaik sebagai upaya untuk membangun saluran informasi secara mudah dan massif.
Dalam aplikasi ini nantinya, diharapkan semua stakeholder pemerintahan dan masyarakat dapat berkolaborasi menyampaikan informasi public termasuk sebagai sumber untuk mengetahui informasi terbaru secara up to date serta dapat mendownload ragam informasi yang tersimpan di dalamnya termasuk menyimpan beberapa produk komunikasi publik. Produk komunikasi publik dimaksud dapat berupa foto, video, konten grafis, rilis berita serta lainnya.
Selain itu, Aplikasi ini akan me-link-kan publik dengan beberapa Web milik Pemerintah Daerah semisal Barrukab.go.id maupun aplikasi yang bisa diakses publik lainnya. Kemudian, didalamnya diharapkan ada ruang diskusi publik terhadap issue terkini yang dapat terdokumentasi untuk di print out dan dilaporkan ke Pimpinan sebagai bahan pengambilan kebijakan selanjutnya.
Perlunya ruang komunikasi publik melakukan diskusi dengan memberi masukan berupa diskusi ide, saran dan ruang bersama antara pemerintah daerah dan publik yang nantinya dapat dihimpun kemudian dikelola untuk di jadikan sebagai bahan pertimbangan selanjutnya. Kemudian, saat ini diperlukan pertukaran informasi antara masayarakat khususnya bagi yang memiliki kompetensi maupun keahlian yang dapat ditawarkan ke public melalui aplikasi #BarruBaik pada fitur yang didesain untuk di isi dan dimanfaatkan sendiri dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Memberikan ruang bagi warga Barru untuk menawarkan diri kepada Publik untuk layanan jasa dan kompetensi yang ia miliki untuk dapat diketahui dan dimanfaatkan bagi pihak lainnya yang membutuhkan.
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaDr. Zar Rdj
TUJUAN
1. Implementasi kebijakan money follow program;
2. Memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja;
3. Meningkatkan konvergensi program dan kegiatan antar Kementerian/Lembaga
4. Keselarasan rumusan program dan kegiatan antara dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran;
5. Informasi kinerja yang mudah dipahami oleh publik;
6. Mendorong K/L menerapkan value for money dalam proses perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaannya;
7. Sinkronisasi Rumusan Program Belanja K/L dengan Belanja Daerah.
8. Menyelaraskan Visi Misi Presiden, Fokus Pembangunan (arahan Presiden), serta 7 Agenda
9. Pembangunan, Tusi K/L dan Daerah;
10. Rumusan nomenklatur Program, Kegiatan, Keluaran (Output) yang mencerminkan “real work” (konkret)
MANFAAT
1. Adanya hubungan yang jelas antara program, kegiatan, output dan outcome.
2. Meningkatkan Sinergi antar Unit Kerja Eselon I atau antar K/L dalam mencapai sasaran pembangunan.
3. Meningkatkan efisiensi belanja
4. Integrasi Sistem IT perencanaan dan penganggaran.
5. Efisieni organisasi
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu persepsi publik mengenai lingkup dan wujud cinta tanah air dalam persepektif wawasan nusantara, kearifan lokal, dan Pancasila, sistem pemerintahan Indonesia dalam kerangka tujuan negara, dengan mengaktualisasi kepemimpinan dan nilai-nilai dasar bela negara dalam kompetisi dan konflik kepentingan dalam konteks aktual guna menangkal hambatan etika dan integritas pelayanan publik.
Versi 2 Sekelumit Panduan Ringkas Penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut ...Rusman R. Manik
Tetap sekelumitan tetapi lebih detail tentang panduan ringkas penyusunan Renja Perangkat Daerah menurut Permendagri 86 Tahun 2017.
Renja Perangkat Daerah, Renja PD, SKPD, Permendagri 86 Tahun 2017, RPJMD, Renstra PD, Renstra SKPD, Panduan,
Paparan Reformasi Birokrasi disampaikan oleh Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi, Prof Eko Prasojo dalam Acara Lecture Series di Gedung Dikti, 22 November 2012.
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorArdi Susanto
Berdasarkan analisis masalah dalam organisasi saat ini, dan mengingat pentingnya saluran komunikasi yang sesuai dengan perkembangan jaman. Dengan mempertimbangkan banyaknya produk kehumasan maka melalui pemanfaatan teknologi informasi kami mengajukan terobosan inovatif dengan membangun aplikasi yang bertujuan sebagai media informasi dan komunikasi publik dan berbasis pada aplikasi android yang dapat di download pada play store.
Terobosan inovatif dimaksud adalah membangun sebuah aplikasi android dengan nama Aplikasi #BarruBaik sebagai upaya untuk membangun saluran informasi secara mudah dan massif.
Dalam aplikasi ini nantinya, diharapkan semua stakeholder pemerintahan dan masyarakat dapat berkolaborasi menyampaikan informasi public termasuk sebagai sumber untuk mengetahui informasi terbaru secara up to date serta dapat mendownload ragam informasi yang tersimpan di dalamnya termasuk menyimpan beberapa produk komunikasi publik. Produk komunikasi publik dimaksud dapat berupa foto, video, konten grafis, rilis berita serta lainnya.
Selain itu, Aplikasi ini akan me-link-kan publik dengan beberapa Web milik Pemerintah Daerah semisal Barrukab.go.id maupun aplikasi yang bisa diakses publik lainnya. Kemudian, didalamnya diharapkan ada ruang diskusi publik terhadap issue terkini yang dapat terdokumentasi untuk di print out dan dilaporkan ke Pimpinan sebagai bahan pengambilan kebijakan selanjutnya.
Perlunya ruang komunikasi publik melakukan diskusi dengan memberi masukan berupa diskusi ide, saran dan ruang bersama antara pemerintah daerah dan publik yang nantinya dapat dihimpun kemudian dikelola untuk di jadikan sebagai bahan pertimbangan selanjutnya. Kemudian, saat ini diperlukan pertukaran informasi antara masayarakat khususnya bagi yang memiliki kompetensi maupun keahlian yang dapat ditawarkan ke public melalui aplikasi #BarruBaik pada fitur yang didesain untuk di isi dan dimanfaatkan sendiri dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Memberikan ruang bagi warga Barru untuk menawarkan diri kepada Publik untuk layanan jasa dan kompetensi yang ia miliki untuk dapat diketahui dan dimanfaatkan bagi pihak lainnya yang membutuhkan.
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaDr. Zar Rdj
TUJUAN
1. Implementasi kebijakan money follow program;
2. Memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja;
3. Meningkatkan konvergensi program dan kegiatan antar Kementerian/Lembaga
4. Keselarasan rumusan program dan kegiatan antara dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran;
5. Informasi kinerja yang mudah dipahami oleh publik;
6. Mendorong K/L menerapkan value for money dalam proses perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaannya;
7. Sinkronisasi Rumusan Program Belanja K/L dengan Belanja Daerah.
8. Menyelaraskan Visi Misi Presiden, Fokus Pembangunan (arahan Presiden), serta 7 Agenda
9. Pembangunan, Tusi K/L dan Daerah;
10. Rumusan nomenklatur Program, Kegiatan, Keluaran (Output) yang mencerminkan “real work” (konkret)
MANFAAT
1. Adanya hubungan yang jelas antara program, kegiatan, output dan outcome.
2. Meningkatkan Sinergi antar Unit Kerja Eselon I atau antar K/L dalam mencapai sasaran pembangunan.
3. Meningkatkan efisiensi belanja
4. Integrasi Sistem IT perencanaan dan penganggaran.
5. Efisieni organisasi
Budget reform in Indonesia since 2003 has fundamentally changed the government's budget structure. From line items to performance-based budgets. The presentation also changed from T-account to I-account.
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...temanna #LABEDDU
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 39 TAHUN 2020
TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL ASESOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 38 TAHUN 2020 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PRANATA SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
2. POKOK BAHASAN
Konsep dan Kebijakan Perencanaan
Konsep dan Kebijakan Penganggaran
Manajemen Anggaran Tingkat Nasional (Kebijakan Fiskal
dan Penyusunan APBN)
Manajemen Penganggaran Tingkat Kementerian/Lembaga
Manajemen Pelaksanaan Anggaran
Manajemen Perencanaan dan Penganggaran Daerah
3. TUJUAN NEGARA
Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia
Memajukan kesejahteraan umum
Mencerdaskan kehidupan bangsa
Ikut serta mewujudkan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial
5. PENDEKATAN PROSES PERENCANAAN
Politik : Mengikuti rencana yg dibuat calon
presiden/gubernur/buati/walikota
Teknokratik: Menggunakan kerangka berfikir ilmiah dari
K/L berdasarkan fungsional/tugas yang diemban
Partisipatif: Melibatkan semua pihak yang berkepentingan
dalam pembangunan (jarring aspirasi masyarakat)
Atas-bawah & Bawah-atas: Rencana induk dibuat dari atas
dan diselaraskan dari bawah keatas melalui musyawarah
(musrenbang)
6. 6
Dasar Hukum
UUD 45 Amandemen ke 4
UU No. 17/2003 ttg Keuangan Negara (psl 14 & 19)
UU No. 1/2004 ttg Perbendaharaan Negara (psl 14)
UU No. 25/2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
PP No. 20/2004 Tentang RKP
PP No. 21/2004 Tentang Penyusunan RKA-K/L
7. RPJP – UU No. 17 Tahun 2007
Ditiadakannya GBHN (Amandemen ketiga UUD 45)
Memperkuat otonomi daerah dan desentralisasi
Pembangunan Nasional diartikan sebagai suatu
rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk
melaksanakan tugas mewujudkan tujuan
bernegara
8. RPJP
1. Amanah ps. 4 UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
2. Penjabaran dari tujuan dibentuknya Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
3. Dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk
periode 20 tahun (2005 – 2025)
9. RPJMN IV – Perpres No.18 Tahun 2020
Penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Presiden Hasil
Pemilu 2019
Memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum,
proyek prioritas strategis, program K/L, program lintas
K/L, arah pembangunan kewilayahan, listas wilayah,
kerangka ekonomi makro, arah kebijakan fiscal, dll
Pedoman K/L dalam Menyusun renstra
Bahan penyusunan dan penyesuaian RPJMD
Pedoman Pemerintah dalam Menyusun RKP
Acuan dasar pementauan dan evaluasi RPJMN
Acauan masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pembangunan
11. Anggaran & Proses Pembangunan
(Logic Model)
RPJPD / RPJMD
RKPD
Community
Needs
Government
Program
Desired
Outcomes
Efektivitas
Program
1
2
3
APBD
Ekonomis
Inputs Process Outputs
Actual
Outcomes
Efisiensi Efektivitas
Biaya
15. PENDEKATAN PENGANGGARAN
Unified Budgeting (Anggaran Terpadu): semua kegiatan
instansi pemerintah dalam APBN yang disusun secara
terpadu (dana, pelaksana);
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah: kerangka kerja
yang secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara
kedisiplinan pengeluaran pemerintah dalam kondisi
keterbatasan anggaran (budget constraint).
Anggaran Berbasis Kinerja: menghubungkan anggaran
negara (pengeluaran negara) dengan hasil yang diinginkan
(output dan outcome)
17. 17
SISTEM ANGGARAN KINERJA
Adalah
Metode pengganggaran bagi Manajemen
yang mengkaitkan setiap biaya yang dibebankan
dalam kegiatan-kegiatan dengan Hasil dan
Manfaat yang diperoleh
20. INDIKATOR KINERJA
1. Ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu kegiatan
2. Indikator kinerja dikategorikan ke dalam kelompok:
Masukan (input)
Keluaran (output)
Hasil (outcomes)
Manfaat (benefit)
3. Indikator Kinerja pada sisi penggunaan sumber daya adalah penetapan
standar biaya dengan tingkat efisiensi yang maksimal
4. Kinerja yang relatif lebih baik dapat diindikasikan dengan pencapaian
target output/outcomes yang sama dengan tingkat penggunaan
sumber daya yang lebih minimal dalam suatu kurun waktu tertentu
21. KRITERIA INDIKATOR KINERJA (SMART)
1. Specific
Jelas, Singkat dan Tepat Sasaran
2. Measureable
Sebaiknya dapat dikuantifikasikan
3. Achievable
Realistis, Praktis dan Masuk Akal
4. Relevant
Merupakan kebutuhan aktual
5. Time Frame
Memiliki rentang waktu kebijakan yang spesifik untuk
pencapaian target
28. STANDAR BIAYA
Standar biaya masukan (SBM) adalah satuan biaya
berupa harga satuan, tarif, dan indeks yang
ditetapkan yang digunakan untuk menyusun biaya
komponen masukan suatu kegiatan
Standar biaya keluaran adalah besaran biaya yang
ditetapkan untuk menghasilkan sebuah keluaran
(output) atau subkeluaran (suboutput)
29. STANDAR BIAYA
B. Metodologi penyusunan
1. Penyusunan dan Penyempurnaan Norma Satuan Biaya
2. Pelaksanaan survei harga barang/jasa
3. Penyusunan dan perhitungan forecasting inflasi
4. Penyusunan besaran (dengan mempertimbangkan:
Besaran satuan biaya pada tahun sebelumnya; Hasil
survei harga barang dan jasa di lapangan; Proyeksi inflasi;
serta Kepatutan dan kewajaran)
5. Penetapan dalam PMK Standar Biaya
30. FUNGSI STANDAR BIAYA
1. Batas tertinggi untuk menghasilkan biaya komponen keluaran (output)
a) Penyusunan RKA KL (batas tertinggi)
b) Pelaksanaan
Batas tertinggi (Lampiran I PMK SBM)
Estimasi (Lampiran II PMK SBM), dapat dilampaui dengan
pertimbangan tertentu
2. Alat reviu angka dasar (baseline)
sebagai salah satu alat untuk mereviu angka dasar atas komponen
masukan (input) dari keluaran (output) berlanjut
dilakukan dengan melakukan penyesuaian Standar Biaya Masukan pada
komponen biaya keluaran (output) prakiraan maju tahun sebelumnya
dengan Standar Biaya Masukan tahun yang direnca