SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
UPT
Puskesmas
Penanae
PEMBERIAN OKSIGEN
SOP
No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala
UPT Puskesmas Penanae
Nurahdiah, Amd Keb
Nip.19661231 198603 2 087
Terbitan :
No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
1. Pengertian Merupakan Prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dengan
penggunaan alat bantu oksigen
2. Tujuan 1. Memenuhi kebutuhan oksigen
2. Mencegah terjadi hipoksia
3. Sebagai tindakan pengobatan
3. Kebijakan
4. Refensi
5. Alat dan Bahan 1. Tabung oksigen atau outlet oksigen sentral dengan flowmeter
dan humidifier
2. Kateter nasal, kanula nasal atau masker
3. Vaselin / Jely
4. Plester
5. Gunting
6. Langkah - Langkah A. Menggunakan Kateter nasal
1. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
2. Cuci tangan
3. Observasi humidifier dengan melihat jumlah air yang sudah
disiapkan sesuai level yang telah ditetapkan
4. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan,
kemudian observasi humi difier pada tabubg air dengan
menunjukan adanay gelembung air
5. Atur posisi dengan semi fowler
6. Ukur kateter nasal dimulai dari lubang telinga sampai ke
hidung dan berikan tanda
7. Buka saluran udara dari flommeter oksigen
8. Berikan minyak pelumas ( vaselin / jely )
9. Masukan ke dalam hidung sampai batas yang ditentukan
10. Lakukan pengecekan kateter apakah sudah masuk atau
belum dengan menekan lidah pasien dengan menggunakan
spatel ( akan terlihat posisinya dibawah ( uvula )
11. Fiksasi pada daerah hidung
12. Periksa kateter nasal setiap 6-8 jam
13. Kaji cuping hidung, septum mukosa hidung serta periksa
kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon pasien.
14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
B. Menggunakan komula nasal
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Observasi humi difier dengan memihak jumlah air yang sudah
disiapkan sesuai level yang telah ditetapkan.
4. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan
kemudian observasi humi fier pada tabung air dengan
menunjukkan adanya gelembung air.
5. Pasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk
kenyamanan pasien.
6. Periksa konula nasal setiap 6-8 jam.
7. Kaji cuping hidung, septum, mukosa hidung serta
C. Menggunakan masker oksigen
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Atur posisi semi fowler
4. Observasi humi di fier dengan melihat jumlai air yang sudah
disiapkan sesuai level yang telah ditetapkan.
5. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan
kemudian observasi humi fier pada tabung air dengan
menunjukan adanya gelembung air.
6. Tempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung pasien
dan atur pengikat untuk penyemanan pasien
7. Periksa kanula nasal setiap 6-8 jam
8. Kaji cuping hidung, septum mukosa hidung serta periksa
kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon pasien
9. Cuci tangan setelah prosedur tindakan.
UPT
Puskesmas
Penanae
PROTAP MELAKUKAN PERAWATAN
LUKA MENGGANTI BALUTAN
SOP
No. Kode : Ditetapkan Oleh
Kepala UPT Puskesmas
Penanae
Nurahdiah, Amd Keb
Nip.19661231 198603 2 087
Terbitan :
No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
1. Pengertian Mengganti balutan yang kotor dengan balutan yang bersih, untuk
membantu proses penyembuhan luka.
2. Tujuan 1. Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorbsi cairan
dan dapat menjaga kebersihan luka.
2. Melindungi luka dari kontaminasi
3. Menutupi keadaan luka yang tidak menyenangkan.
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan Bahan 1. Set ganti balut sterit (pinset cirrungis, pinset anatomis, kasa dan
lidi kapas)
2. Kasa steril tambahan atau bantalan penutup (kalau perlu)
3. Hands con bersih dan handscon steril
4. Handuk
5. Bethadine, alkohol 70% kapas bulat, dan lidi kapas steril.
6. Nierbeken / Bengkok
7. Korentang steril
8. Kantung plastik tempat sampah
9. Baki instrumen / meja dorong
6. Langkah - Langkah 1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan dan mendekatkan peralatan
a. Membuka set ganti balu
b. Menambahkan kasa steril dan lidi kapas steril secukupnya
kedalam set ganti balut.
3. Memakai handscoen bersih
4. Meletakkan perlak dibawah luka.
5. Mengatur posisi yang nyaman dan tepat untuk perawatan luka.
6 Membuka plester searah tumbuhnya rambut dan membuka
balutan secara hati-hati masukkan balutan kotor ke dalam
kantong plastik yang sudah disediakan
7. Membersihkan sekitar luka dengan alkohol
a. Membersihkan dari arah atas ke bawah di setiap sisi luka
dengan arah keluar menjauh dari laku.
b. Membersihkan sisi sebelah luka dari bagian atas ke bawah di
ikuti sisi sebelahnya dengan arah usapan menjauh dari luka.
8. Mengolesi luka denga bethadine mulai dari tengah luka.
9. Menutup luka dengan kasa steril, dan fiksasi dengan plester pada
pinggiran kasa pembalut
10. Menuliskan tanggal dan waktu mengganti balutan pada plester
dan tempelkan pada balutan
11.Merapikan klien dan membersihkan alat
12.Melepaskan handscoen dan mencuci tangan
UPT
Puskesmas
Penanae
MENJAHIT LUKA
SOP
No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala
UPT Puskesmas
Penanae
Nurahdiah, Amd Keb
Nip.19661231 198603 2 087
Terbitan :
No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
1. Pengertian Tindakan mendekatkan tepi-tepi luka dan mempertahankan dengan
benang atau jahitan sampai tensite srength luka tersebut dapat
tersambung
2. Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak
terjadi infeksi lanjut
2. Mempercepat proses penyembuhan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan Bahan 1. Sarung tangan steril
2. Duk steril
3. Set alat bedah minor
4. Benang jahit
5. Jarum jahit
6. Kassa steril
7. Cairan Nacl 0,9%
8. Cairan antiseptic
9. Korentang steril dan tempatnya
10.Obat anastesi
11.Plester
12.Gunting plester
13.Kom steril
14.Tempat sampah medis
15.Disposable syringe
16.Perhidrol
6. Langkah - Langkah 1. Cuci tangan dan keringkan, kemudian pakai sarung tangan bersih
2. Menyiapkan alat
3. Bersihkan luka dengan cairan antiseptic
4. Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril
5. Jarigan disekitar luka di anastesi
6. Bila perlu bersihkan luka dengan NACL 0,9%
7. Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan perhidrol
8. Pasang duk lobang
9. Gunakan jarum untuk menjahit kulit , masukan benang ke
lubang jarum , pada penggunaan jarum melengkung dari
dalam keluar
10. Pegang jarum dengan menggunakan klem kemudian mulai
menjahit luka.
11. Jika luka dalam sampai jaringan otot, maka jahit lapis (jenis
benang di sesuaikan dengan jaringan yang robek)
12. Ikat benang dengan membentuk sampul
13. Potong benang sisakan sepanjang 1 mm
14. Lanjutkan jahitan luka sampai luka tertutup
15. Oleskan normal salin / desinfektan pada jahitan
16. Tutup dengan kasa steril
17. Pasang plaster
UPT
Puskesmas
Penanae
INSISI ABSES
SOP
No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala
UPT Puskesmas
Penanae
Nurahdiah, Amd Keb
Nip.19661231 198603 2 087
Terbitan :
No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
1. Pengertian Dalamarti umum berarti melakukan irisan pada kulit sedangkan
dalam khusus insisi abses berarti mengiris abses untuk
mengeluarkan pus yang ada di dalamnya.
2. Tujuan Untuk mempercepat penyembuhan luka
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan Bahan 1. Minor set
2. Kassa steril
3. Sarung tangan
4. Larutan desinfektan
5. Spuid 3 cc
6. Lidokain / chlor etyl
7. Tampon
6. Langkah - Langkah 1. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Inform consent
4. Siapkan alat , lakukan anastesi lokal
5. Pakai sarung tangan
6. Lakukan insisi ditempat fruktuasi yang maksimal irisan
sampai fascia
7. Buka abses dengan memasukan sumbu atau klem supaya
pus keluar
8. Keluarkan semua infiltrate dengan memakai sonde , pada
alat yang lunak ( missal mammae) cukup memakai jari
saja
9. Keluarkan pus dengan bersih , masukan tampon ( lebar ±
1 cm ) yang telah mengandung betadin ke dalam rongga
abses
10. Tampon tidak boleh dimasukan terlalu padat , kemudian
disisakan sepanjang ± 5 cm untuk mempermudah
pengangkatan
11. Atau gunakan drain ( dari bekas sarung tangan atau pipa
infuse ) dimasukan kedalam ronnga abses , difiksasi
dengan kulit dan ujung luar drain dipasang penampung
infus
12. Ganti tampon tiap hari , sampai secret yang berwarna
jernih ( biasanya 5 hari )
13. Beri salep untuk merangsang jaringan setelah tampon
dikeluarkan
14. Tutup luka dengan kasa dan betadine
15. Cuci tangan
UPT
Puskesmas
Penanae
STERILISASI
SOP
No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala
UPT Puskesmas Penanae
Nurahdiah, Amd Keb
Nip.19661231 198603 2 087
Terbitan :
No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
1. Pengertian Cara untuk membunuh atau menghancurkan semua
mikroganisme ,baik bentuk vegetative maupun spora dengan
menggunakan panas kering atau oven.
2. Tujuan 1. Mencegah peny ebaran penyakit dan terjadinya infeksi.
2. Mencegah pembusukan dan kerusakan bahan oleh
mikroganisme
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan bahan 1. Peralatan yang akan dibersihkan
2 Tempat pencucian dengan air yang mengalir atau baskom
yang berisi air bersih
5. Sabun cuci
6. Sikat halus
7. Bengkok (Nierbeken)
8. Lap kering
9. Larutan desinfektan
10. Kain kasa
11. Sterilisator dalam keadaan siap pakai
6. Langkah-langkah 1. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibillas air (sebaiknya
dibawah air mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang
melekat, kemudian direndam didalam larutan desinfektan
Gigasept sekurangnya 30 menit
- Prosedur pembuatan konsentrasi cairan Gigasept sbb :
Untuk membuat 1 liter cairan Gigasept 3% :
1. Ambil larutan Gigasept sebanyak 30 ML
2. Siapkan air bersih sebanyak 970 ML
3. Campurkan larutan Gigasept 30 ML dengan air 970
ML sehingga dihasilkan 1 liter cairan Gigasept 3%
2. Peralatan disabuni satu per satu, kemudian dibilas
selanjutnya disterilkan dengan cara pemanasan kering
3. Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan
dengan korentan steril ketempat penyimpanan yang steril
4. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan
dikembalikan ketempat semula
UPT
Puskesmas
Penanae
SUMBATAN SERUMEN
SOP
No. Kode : Ditetapkan Oleh
Kepala UPT Puskesmas
Penanae
Nurahdiah, Amd Keb
Nip.19661231 198603 2 087
Terbitan :
No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
1. Pengertian Hasil produksi kelenjar seromusinosa yang terdapat di liang
telinga luar , yang berguna untuk melicinkan dinding liang
telinga , dan mencegah masuknya serangga kecil keliang telinga
2. Tujuan Serumen yang lembek dan letaknya terlalu dalam , sehingga
mendekati membrane timpani , dapat dikeluarkan dengan
mengirigasi liang telinga
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan Bahan 1. Alat spooling atau spuit 20 cc
2. Kom berisi air hangat kuku secukupnya
3. Bak bengkok untuk menampung kotoran telinga
4. Handuk sebagai alat pelindung
5. Sarung tangan disposable
6. Otoscope
7. Cotton bud secukupnya
8. Cairan Nacl hangat atau air hangat
9. Cairan H2O2 3 % dalam tempatnya
6. Langkah - Langkah 1. Jelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan di
lakukan ( inform consent ) dan minta kepada pasien agar
bersikap kooperatif
2. Posisi pasien dengan terlentang dan kepala miring ke sisi
berlawanan dengan telinga yang akan di bersihkan
3. Tindakan
a. Tetesi telinga pasien dengan H2O2 3% ( jika masih ada
yang keras ) tunggu sampai kotoran hancur atau larut
kira- kira 10 – 15 menit
b. Tempatkan bak bengkok di bawah telinga yang di
bersihkan dan beri alas handuk untuk mencegah tetesan
air mengenai pasien
c. Perintahkan pasien agar bangun dan duduk tegak
d. Semprot telinga pasien dengan cairan Nacl hangat secara
perlahan sampai telinga bersih
315216053 sop-ruangan-tindakan

More Related Content

What's hot

004 evsurv001
004 evsurv001004 evsurv001
004 evsurv001
Pepi Umar
 
leaflet gizi lansia
leaflet gizi lansialeaflet gizi lansia
leaflet gizi lansia
MJM Networks
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
Joni Iswanto
 
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kbMonitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Agus Candra
 
Spo transfer pasien antar ruangan
Spo transfer pasien antar ruanganSpo transfer pasien antar ruangan
Spo transfer pasien antar ruangan
mayangsari67
 
Booklet phbs rumah tangga
Booklet phbs rumah tanggaBooklet phbs rumah tangga
Booklet phbs rumah tangga
Irene Susilo
 

What's hot (20)

Ppt Penyakit Asma
Ppt Penyakit AsmaPpt Penyakit Asma
Ppt Penyakit Asma
 
Posbindu – PTM
Posbindu – PTMPosbindu – PTM
Posbindu – PTM
 
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiMateri pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Leaflet anemia ibu hamil
Leaflet anemia ibu hamilLeaflet anemia ibu hamil
Leaflet anemia ibu hamil
 
004 evsurv001
004 evsurv001004 evsurv001
004 evsurv001
 
leaflet gizi lansia
leaflet gizi lansialeaflet gizi lansia
leaflet gizi lansia
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatanPromosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
 
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kbMonitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
 
Advokasi kesehatan jf pkm
Advokasi kesehatan   jf pkmAdvokasi kesehatan   jf pkm
Advokasi kesehatan jf pkm
 
Spo transfer pasien antar ruangan
Spo transfer pasien antar ruanganSpo transfer pasien antar ruangan
Spo transfer pasien antar ruangan
 
Nutrisi pada BBLR
Nutrisi pada BBLRNutrisi pada BBLR
Nutrisi pada BBLR
 
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan KeluargaProgram Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
 
Cara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptx
Cara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptxCara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptx
Cara Menghitung Kebutuhan Gizi ibu Hamil.pptx
 
Booklet phbs rumah tangga
Booklet phbs rumah tanggaBooklet phbs rumah tangga
Booklet phbs rumah tangga
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
Perlindungan Kesehatan Jemaah Haji
Perlindungan Kesehatan Jemaah HajiPerlindungan Kesehatan Jemaah Haji
Perlindungan Kesehatan Jemaah Haji
 
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataSk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
 
patient safety
patient safety patient safety
patient safety
 

Similar to 315216053 sop-ruangan-tindakan

MELEPAS INFUS.docx
MELEPAS INFUS.docxMELEPAS INFUS.docx
MELEPAS INFUS.docx
AlyLiah
 
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
willyharis1
 
pemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanpemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatan
indah puspa pratiwi
 
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infus
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infusStandar operasional prosedur (sop) penanganan infus
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infus
harvard medical scholarship
 

Similar to 315216053 sop-ruangan-tindakan (20)

PELAKSANAAN PELEPASAN.doc
PELAKSANAAN PELEPASAN.docPELAKSANAAN PELEPASAN.doc
PELAKSANAAN PELEPASAN.doc
 
Penanganan luka bakar dan luka kotor
Penanganan luka bakar dan luka kotorPenanganan luka bakar dan luka kotor
Penanganan luka bakar dan luka kotor
 
Sap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpkSap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpk
 
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.pptdokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
 
Sap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpkSap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpk
 
Pemberian cairan melalui infus
Pemberian cairan melalui infusPemberian cairan melalui infus
Pemberian cairan melalui infus
 
MELEPAS INFUS.docx
MELEPAS INFUS.docxMELEPAS INFUS.docx
MELEPAS INFUS.docx
 
151353600 sop-vulva-hygiene
151353600 sop-vulva-hygiene151353600 sop-vulva-hygiene
151353600 sop-vulva-hygiene
 
tindakan medis.docx
tindakan medis.docxtindakan medis.docx
tindakan medis.docx
 
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
 
MENGELUARKAN BENDASING DALAM MATA
MENGELUARKAN BENDASING DALAM MATAMENGELUARKAN BENDASING DALAM MATA
MENGELUARKAN BENDASING DALAM MATA
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
SOP Asma.docx
SOP Asma.docxSOP Asma.docx
SOP Asma.docx
 
Sop igd
Sop igdSop igd
Sop igd
 
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon SurveyorWorkshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
 
35 protapmemasanginfus
35 protapmemasanginfus35 protapmemasanginfus
35 protapmemasanginfus
 
SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
 
pemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanpemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatan
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infus
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infusStandar operasional prosedur (sop) penanganan infus
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infus
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

315216053 sop-ruangan-tindakan

  • 1. UPT Puskesmas Penanae PEMBERIAN OKSIGEN SOP No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala UPT Puskesmas Penanae Nurahdiah, Amd Keb Nip.19661231 198603 2 087 Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai Berlaku : Halaman : 1. Pengertian Merupakan Prosedur pemenuhan kebutuhan oksigen dengan penggunaan alat bantu oksigen 2. Tujuan 1. Memenuhi kebutuhan oksigen 2. Mencegah terjadi hipoksia 3. Sebagai tindakan pengobatan 3. Kebijakan 4. Refensi 5. Alat dan Bahan 1. Tabung oksigen atau outlet oksigen sentral dengan flowmeter dan humidifier 2. Kateter nasal, kanula nasal atau masker 3. Vaselin / Jely 4. Plester 5. Gunting 6. Langkah - Langkah A. Menggunakan Kateter nasal 1. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan 2. Cuci tangan 3. Observasi humidifier dengan melihat jumlah air yang sudah disiapkan sesuai level yang telah ditetapkan 4. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, kemudian observasi humi difier pada tabubg air dengan menunjukan adanay gelembung air 5. Atur posisi dengan semi fowler 6. Ukur kateter nasal dimulai dari lubang telinga sampai ke hidung dan berikan tanda 7. Buka saluran udara dari flommeter oksigen 8. Berikan minyak pelumas ( vaselin / jely ) 9. Masukan ke dalam hidung sampai batas yang ditentukan 10. Lakukan pengecekan kateter apakah sudah masuk atau belum dengan menekan lidah pasien dengan menggunakan spatel ( akan terlihat posisinya dibawah ( uvula ) 11. Fiksasi pada daerah hidung 12. Periksa kateter nasal setiap 6-8 jam
  • 2. 13. Kaji cuping hidung, septum mukosa hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon pasien. 14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan B. Menggunakan komula nasal 1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan 2. Cuci tangan 3. Observasi humi difier dengan memihak jumlah air yang sudah disiapkan sesuai level yang telah ditetapkan. 4. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan kemudian observasi humi fier pada tabung air dengan menunjukkan adanya gelembung air. 5. Pasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk kenyamanan pasien. 6. Periksa konula nasal setiap 6-8 jam. 7. Kaji cuping hidung, septum, mukosa hidung serta C. Menggunakan masker oksigen 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 2. Cuci tangan 3. Atur posisi semi fowler 4. Observasi humi di fier dengan melihat jumlai air yang sudah disiapkan sesuai level yang telah ditetapkan. 5. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan kemudian observasi humi fier pada tabung air dengan menunjukan adanya gelembung air. 6. Tempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung pasien dan atur pengikat untuk penyemanan pasien 7. Periksa kanula nasal setiap 6-8 jam 8. Kaji cuping hidung, septum mukosa hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon pasien 9. Cuci tangan setelah prosedur tindakan.
  • 3. UPT Puskesmas Penanae PROTAP MELAKUKAN PERAWATAN LUKA MENGGANTI BALUTAN SOP No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala UPT Puskesmas Penanae Nurahdiah, Amd Keb Nip.19661231 198603 2 087 Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai Berlaku : Halaman : 1. Pengertian Mengganti balutan yang kotor dengan balutan yang bersih, untuk membantu proses penyembuhan luka. 2. Tujuan 1. Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorbsi cairan dan dapat menjaga kebersihan luka. 2. Melindungi luka dari kontaminasi 3. Menutupi keadaan luka yang tidak menyenangkan. 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Alat dan Bahan 1. Set ganti balut sterit (pinset cirrungis, pinset anatomis, kasa dan lidi kapas) 2. Kasa steril tambahan atau bantalan penutup (kalau perlu) 3. Hands con bersih dan handscon steril 4. Handuk 5. Bethadine, alkohol 70% kapas bulat, dan lidi kapas steril. 6. Nierbeken / Bengkok 7. Korentang steril 8. Kantung plastik tempat sampah 9. Baki instrumen / meja dorong 6. Langkah - Langkah 1. Mencuci tangan 2. Menyiapkan dan mendekatkan peralatan a. Membuka set ganti balu b. Menambahkan kasa steril dan lidi kapas steril secukupnya kedalam set ganti balut. 3. Memakai handscoen bersih 4. Meletakkan perlak dibawah luka. 5. Mengatur posisi yang nyaman dan tepat untuk perawatan luka. 6 Membuka plester searah tumbuhnya rambut dan membuka balutan secara hati-hati masukkan balutan kotor ke dalam kantong plastik yang sudah disediakan 7. Membersihkan sekitar luka dengan alkohol a. Membersihkan dari arah atas ke bawah di setiap sisi luka dengan arah keluar menjauh dari laku. b. Membersihkan sisi sebelah luka dari bagian atas ke bawah di ikuti sisi sebelahnya dengan arah usapan menjauh dari luka. 8. Mengolesi luka denga bethadine mulai dari tengah luka. 9. Menutup luka dengan kasa steril, dan fiksasi dengan plester pada pinggiran kasa pembalut 10. Menuliskan tanggal dan waktu mengganti balutan pada plester dan tempelkan pada balutan 11.Merapikan klien dan membersihkan alat 12.Melepaskan handscoen dan mencuci tangan
  • 4. UPT Puskesmas Penanae MENJAHIT LUKA SOP No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala UPT Puskesmas Penanae Nurahdiah, Amd Keb Nip.19661231 198603 2 087 Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai Berlaku : Halaman : 1. Pengertian Tindakan mendekatkan tepi-tepi luka dan mempertahankan dengan benang atau jahitan sampai tensite srength luka tersebut dapat tersambung 2. Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi lanjut 2. Mempercepat proses penyembuhan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Alat dan Bahan 1. Sarung tangan steril 2. Duk steril 3. Set alat bedah minor 4. Benang jahit 5. Jarum jahit 6. Kassa steril 7. Cairan Nacl 0,9% 8. Cairan antiseptic 9. Korentang steril dan tempatnya 10.Obat anastesi 11.Plester 12.Gunting plester 13.Kom steril 14.Tempat sampah medis 15.Disposable syringe 16.Perhidrol 6. Langkah - Langkah 1. Cuci tangan dan keringkan, kemudian pakai sarung tangan bersih 2. Menyiapkan alat 3. Bersihkan luka dengan cairan antiseptic 4. Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril 5. Jarigan disekitar luka di anastesi 6. Bila perlu bersihkan luka dengan NACL 0,9% 7. Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan perhidrol 8. Pasang duk lobang 9. Gunakan jarum untuk menjahit kulit , masukan benang ke lubang jarum , pada penggunaan jarum melengkung dari dalam keluar 10. Pegang jarum dengan menggunakan klem kemudian mulai menjahit luka. 11. Jika luka dalam sampai jaringan otot, maka jahit lapis (jenis benang di sesuaikan dengan jaringan yang robek) 12. Ikat benang dengan membentuk sampul 13. Potong benang sisakan sepanjang 1 mm 14. Lanjutkan jahitan luka sampai luka tertutup
  • 5. 15. Oleskan normal salin / desinfektan pada jahitan 16. Tutup dengan kasa steril 17. Pasang plaster
  • 6. UPT Puskesmas Penanae INSISI ABSES SOP No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala UPT Puskesmas Penanae Nurahdiah, Amd Keb Nip.19661231 198603 2 087 Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai Berlaku : Halaman : 1. Pengertian Dalamarti umum berarti melakukan irisan pada kulit sedangkan dalam khusus insisi abses berarti mengiris abses untuk mengeluarkan pus yang ada di dalamnya. 2. Tujuan Untuk mempercepat penyembuhan luka 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Alat dan Bahan 1. Minor set 2. Kassa steril 3. Sarung tangan 4. Larutan desinfektan 5. Spuid 3 cc 6. Lidokain / chlor etyl 7. Tampon 6. Langkah - Langkah 1. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan 2. Cuci tangan 3. Inform consent 4. Siapkan alat , lakukan anastesi lokal 5. Pakai sarung tangan 6. Lakukan insisi ditempat fruktuasi yang maksimal irisan sampai fascia 7. Buka abses dengan memasukan sumbu atau klem supaya pus keluar 8. Keluarkan semua infiltrate dengan memakai sonde , pada alat yang lunak ( missal mammae) cukup memakai jari saja 9. Keluarkan pus dengan bersih , masukan tampon ( lebar ± 1 cm ) yang telah mengandung betadin ke dalam rongga abses 10. Tampon tidak boleh dimasukan terlalu padat , kemudian disisakan sepanjang ± 5 cm untuk mempermudah pengangkatan
  • 7. 11. Atau gunakan drain ( dari bekas sarung tangan atau pipa infuse ) dimasukan kedalam ronnga abses , difiksasi dengan kulit dan ujung luar drain dipasang penampung infus 12. Ganti tampon tiap hari , sampai secret yang berwarna jernih ( biasanya 5 hari ) 13. Beri salep untuk merangsang jaringan setelah tampon dikeluarkan 14. Tutup luka dengan kasa dan betadine 15. Cuci tangan
  • 8. UPT Puskesmas Penanae STERILISASI SOP No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala UPT Puskesmas Penanae Nurahdiah, Amd Keb Nip.19661231 198603 2 087 Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai Berlaku : Halaman : 1. Pengertian Cara untuk membunuh atau menghancurkan semua mikroganisme ,baik bentuk vegetative maupun spora dengan menggunakan panas kering atau oven. 2. Tujuan 1. Mencegah peny ebaran penyakit dan terjadinya infeksi. 2. Mencegah pembusukan dan kerusakan bahan oleh mikroganisme 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Alat dan bahan 1. Peralatan yang akan dibersihkan 2 Tempat pencucian dengan air yang mengalir atau baskom yang berisi air bersih 5. Sabun cuci 6. Sikat halus 7. Bengkok (Nierbeken) 8. Lap kering 9. Larutan desinfektan 10. Kain kasa 11. Sterilisator dalam keadaan siap pakai 6. Langkah-langkah 1. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibillas air (sebaiknya dibawah air mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam didalam larutan desinfektan Gigasept sekurangnya 30 menit - Prosedur pembuatan konsentrasi cairan Gigasept sbb : Untuk membuat 1 liter cairan Gigasept 3% : 1. Ambil larutan Gigasept sebanyak 30 ML 2. Siapkan air bersih sebanyak 970 ML 3. Campurkan larutan Gigasept 30 ML dengan air 970 ML sehingga dihasilkan 1 liter cairan Gigasept 3% 2. Peralatan disabuni satu per satu, kemudian dibilas selanjutnya disterilkan dengan cara pemanasan kering 3. Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan korentan steril ketempat penyimpanan yang steril 4. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat semula
  • 9. UPT Puskesmas Penanae SUMBATAN SERUMEN SOP No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala UPT Puskesmas Penanae Nurahdiah, Amd Keb Nip.19661231 198603 2 087 Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai Berlaku : Halaman : 1. Pengertian Hasil produksi kelenjar seromusinosa yang terdapat di liang telinga luar , yang berguna untuk melicinkan dinding liang telinga , dan mencegah masuknya serangga kecil keliang telinga 2. Tujuan Serumen yang lembek dan letaknya terlalu dalam , sehingga mendekati membrane timpani , dapat dikeluarkan dengan mengirigasi liang telinga 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Alat dan Bahan 1. Alat spooling atau spuit 20 cc 2. Kom berisi air hangat kuku secukupnya 3. Bak bengkok untuk menampung kotoran telinga 4. Handuk sebagai alat pelindung 5. Sarung tangan disposable 6. Otoscope 7. Cotton bud secukupnya 8. Cairan Nacl hangat atau air hangat 9. Cairan H2O2 3 % dalam tempatnya 6. Langkah - Langkah 1. Jelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan di lakukan ( inform consent ) dan minta kepada pasien agar bersikap kooperatif 2. Posisi pasien dengan terlentang dan kepala miring ke sisi berlawanan dengan telinga yang akan di bersihkan 3. Tindakan a. Tetesi telinga pasien dengan H2O2 3% ( jika masih ada yang keras ) tunggu sampai kotoran hancur atau larut kira- kira 10 – 15 menit b. Tempatkan bak bengkok di bawah telinga yang di bersihkan dan beri alas handuk untuk mencegah tetesan air mengenai pasien c. Perintahkan pasien agar bangun dan duduk tegak d. Semprot telinga pasien dengan cairan Nacl hangat secara perlahan sampai telinga bersih