Dokumen ini membahas analisis budaya organisasi Sony Corporation. Perusahaan ini awalnya menerapkan budaya adhocracy yang menekankan inovasi, kemudian berubah menjadi hierarki ketika berkembang menjadi perusahaan multinasional, dan saat ini menerapkan budaya pasar untuk bertahan dari persaingan.
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Budaya Organisasi Sony
1. ANALISIS BUDAYA ORGANISASI
SONY COORPORATION
diajukan untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah
Change Management and Handling Conflict
disusun oleh :
Agnesi C.M Sibuea 111400128
Kelas A
MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TELKOM BUSINESS SCHOOL
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2013
2. A. Sejarah Sony Coorporation
Sony Corporation adalah perusahaan multinasional yang didirikan pada 7 Mei 1946
oleh Masaru Ibuka dan Akio Morita dengan nama Tokyo Tsushin Kenkyujo (Totsuko) atau
Telecommunications Research Institute. Perusahaan ini memiliki kantor pusat di Jepang.
Pada awal berdiri, perusahaan Sony mempekerjakan sekitar 20 karyawan. Tujuan utama
didirikannya perusahaan ini adalah untuk menciptakan produk inovatif yang memberi
manfaat untuk masyarakat.
Sony Corporation adalah salah satu produsen terkemuka untuk barang elektronik,
video, alat komunikasi, console video game dan produk teknologi informasi untuk
konsumen dan pasar profesional. Selain itu, Sony Corporation juga terlibat dalam jasa
keuangan seperti asuransi dan sektor perbankan. Sony merupakan perusahaan induk dari
Grup Sony yang bergerak dalam bisnis di beberapa segmen yang membuat Sony berhasil
menjadi salah satu perusahaan hiburan paling komprehensif di dunia.
Produk pertama yang mereka hasilkan pada akhir tahun 1940-an adalah penanak
nasi yang kemudian berlanjut dengan menciptakan produk produk hit lainnya yang dikenal
dengan kualitasnya dan juga inovasi inovasi produk yang baru seperti radio transistor
pertama (1955), Trinitron colour television (1968), Walkman personal stereo (1979)
, Handycam video camera (1989), PlayStation (1994) , Blu-ray Disc recorder (2003) and
PlayStation 3 (2006).
Perubahan nama perusahaan menjadi Sony corporation terjadi tahun 1958. Nama
Sony dipilih sebagai gabungan kata Latin sonus, yang merupakan akar dari kata sonik dan
bunyi, dan kata sonny dari bahasa Inggris yang berarti anak kecil. Kemudian kata tersebut
dikombinasikan menjadi SONY yang berarti sekelompok kecil anak muda yang memiliki
energi dan kemauan keras terhadap kreasi dan inovasi ide yang tak terbataskan. Pada saat
itu, sangatlah aneh bagi sebuah perusahaan Jepang untuk menggunakan huruf Roman untuk
mengeja namanya, apalagi penggunaan aksara fonetis yang digunakan dalam penulisan
bahasa Jepang .
3. Pada tahun 2000, Sony mempunyai penjualan sebesar US $63 milyar dan 189.700
karyawan. Seiring dengan berkembangnya Sony sebagai perusahaan internasional yang
besar, ia membeli perusahaan lain yang mempunyai sejarah yang lebih lama termasuk
Columbia Records (perusahaan rekaman tertua yang masih ada, didirikan pada tahun 1888)
yang kemudian diberi nama Sony Music Entertainment. Sony juga mengakuisisi perusahaan
Aiwa . pada 2002, Sony memiliki saluran televisi di India dan saluran-saluran yang ditujukan
untuk komunitas India di Eropa.
Pada akhir tahun 2011, SONY Corporation resmi melakukan take over terhadap
perusahaan joint venturenya, Ericsson yang telah bekerjasama selama 10 tahun sejak tahun
2000. Anak perusahaan Sony ini pun berubah nama dari Sony Ericson menjadi Sony Mobile
Communications dan dimiliki sepenuhnya oleh raksasa entertainment Jepang.
Berikut produk yang dihasilkan oleh sony :
1. Televisi
Sony memproduksi TV yang diberi nama BRAVIA (Best Resolution Audio Visual
Integrated Architecture) yang memiliki fitur2 canggih, seperti full hd 1080p
definition,hdmi,usb slot,layar led triluminos,motionflow (memperhalus gerakan),dan
10-bit colour,dan bravia engine sebagai mesin grafisnya
2. Computer
VAIO (Visual Audio Intelligence Organiservaio ) adalah seri komputer dari sony,
komputer ini sudah memiliki spesifikasi tinggi yang dibutuhkan pengguna untuk
ngakses berbagai macam aplikasi dan media yang berat,
3. Music Player
SONY juga memiliki jajaran musik player, yang bernama WALKMAN.
4. Game Console
Game console Sony bernama PLAYSTATION. Playstatiom ini sendiri sudah sampai ke
generasi 3,5 (ps3 slim), hardisk sampai 120 gb, support bluray movies, wifi dan
tentunya full hd (hanya untuk ps3).
Selain produk diatas, Sony juga memproduksi mobile phone, tablet, accessories elektronik,
camera dan produk inovatif lainnya
4. B. Struktur Organisasi Sony Corp 2012
Pada tanggal 27 maret 2012 Sony Corporation membentuk struktur manajemen baru
yang dipimpin oleh Presiden dan CEO Kazuo Hirai. Struktur baru Sony Corporation
diresmikan tanggal 1 april 2012. Perubahan ini dimaksudkan untuk mendorong revitalisasi
dan pertumbuhan di bisnis elektronik inti , dan memberikan pengalaman pada pengguna
melalui konvergensi aset yang unik di seluruh Grup Sony . Hirai di pusat tim manajemen
akan bekerja sama dengan kepala masing-masing divisi usaha. Adapun platform struktur
bisnis baru ini dimaksudkan agar dapat menentukan keputusan keputusan yang cepat dan
optimal, yang secara signifikan dapat memperkuat dan mempercepat manajemen bisnis
Sony secara keseluruhan . Sony memposisikan digital imaging , permainan dan mobile
sebagai tiga pilar inti dari bisnis elektronik mereka. Sony juga berencana untuk
meningkatkan upaya mereka untuk mendorong inovasi dan penciptaan bisnis baru.
5. C. Tipe Budaya Organisasi
Pada awal berdirinya perusahaan pada tahun 1946, Sony corporation menerapkan
adhocracy culture. Hal ini karena pada awal berdirinya, perusahaan lebih menuntut inovasi
dan inisiatif dalam menciptakan produk produk baru untuk mengantisipasi dan persiapan
kebutuhan dimasa depan. Dalam perkembangannya, Sony berusaha untuk tetap berada
pada barisan terdepan perkembangan teknologi. Selalu meningkatkan prestasi dan
menciptakan terobosan baru dimana-mana. Sony menganggap bahwa karyawan adalah
salah satu aspek yang paling penting dari pondasi sebuah perusahaan. Dengan menerapkan
konsep keragaman, Sony merekrut individu-individu dari berbagai latar belakang. Sony juga
berusaha menciptakan lingkungan kerja yang positif dan kesempatan yang memungkinkan
individu-individu dengan berbagai latar belakang untuk memenuhi potensi mereka dengan
belajar dari satu sama lain.
Budaya yang dimiliki perusahaan Sony seperti kedisiplinan, inovasi, keberanian
mengambil resiko, kesederhanaan dan kebersamaan dapat diaplikasikan dengan baik.
Budaya-budaya tersebut memungkinkan karyawan-karyawan Sony mengeluarkan potensi
terbaik mereka untuk perusahaan. Sony juga sangat identik dengan inovasi. Produk-produk
yang dihasilkan sudah terkenal dengan kinerja dan desain yang prima.
Kemudian seiring perubahan nama menjadi Sony corporation dan berkembangnya
perusahaan ini menjadi perusahaan multinasional, culture perusahaan pun berubah menjadi
hierarchy culture . Hal ini dapat dilihat dari perubahan budaya perusahaan yang ditandai
dengan adanya bentuk perusahaan yang resmi dan terstruktur. Selain itu juga terjadi
beberapa merger dan joint venture perusahaan yang dilakukan Sony group, seperti pada
perusahaan Erricson, perusahaan aiwa, dan perusahaan rekaman yang mengharuskan
perusahaan untuk lebih terstruktur agar tidak terjadi masalah masalah management yang
merugikan perusahaan itu sendiri. Tugas utama manajemen pun berubah dari yang awalnya
memproduksi produk baru yang inovatif kini berubah memproduksi barang secara efisien
sehingga tercapai kesejahteraan dalam perusahaan. Produk yang diciptakan tidak lagi
produk baru yang belum ada dipasaran, tetapi lebih fokus pada pengembangan produk
produk yang sudah ada.
6. Ketika sedang terjadi krisis keuangan global, Sony Group telah melakukan reformasi
struktural dalam beberapa tahun terakhir, dengan tujuan untuk memperkuat manajemen
dan profitabilitas. Reformasi ini melibatkan penataan kembali lokasi manufaktur di Jepang
dan negara lainnya. Hal ini menghasilkan alokasi sumber daya manusia yang lebih tepat
untuk pertumbuhan bisnis. Sejak tahun 2005, Sony telah mengadakan pertemuan rutin dan
dialog bersama CEO untuk memfasilitasi komunikasi secara langsung dengan karyawan.
Inisiatif tersebut memungkinkan top management untuk menyampaikan kebijakan dan
pemikiran mereka secara langsung pada karyawan, sehingga baik karyawan maupun top
management memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan yang ingin dicapai dan
masalah apa yang akan dihadapi di depan. Top management juga menggunakan intranet
dan email untuk berkomunikasi dengan karyawan Sony Group.
Sony corp juga tidak terlepas dari masalah akibat pasar yang semakin kompetitif
yang mengharuskan Sony corp menetapkan strategi baru demi kelangsungan bisnis usaha.
Pada tahun 2012, Sony dilaporkan tengah bersiap menghadapi kerugian USD 2,9 miliar atau
sekitar Rp 26 triliun. Untuk itu, CEO baru Sony yaitu Kazuo Hirai, melakukan beberapa
strategi untuk menyelamatkan raksasa elektronik itu dari kondisi yang lebih buruk,yaitu:
1. Membangkitkan bisnis utama Sony
Hirai mengakui bahwa digital imaging dan gaming adalah dua tonggak kuat bisnis
perusahaan yang berbasis di Jepang ini. Ia berencana akan kembali membangkitkan aset
mereka di area tersebut, terutama di pasar mobile. Tak hanya itu, Hirai juga bakal
menerapkan teknologi Sony yang ada di digital imaging ke dalam industri medis. Bisa
jadi, industri media akan menjadi core business Sony selanjutnya. Untuk urusan gaming,
Hirai mengatakan akan membangun produk mobile yang unik dan diklaim hanya Sony
yang bisa mewujudkannya.
2. Mengevaluasi bisnis TV
Meski Hirai menyadari bahwa TV masih menjadi idola di ranah hiburan, namun ia
juga melihat bahwa LCD TV telah dikomoditasi dan perusahannya tidak ingin buang-buang
waktu di area ini. Sony akan lebih selektif lagi dalam memproduksi LCD TV dan
7. pihaknya mempertimbangkan untuk berkolaborasi dengan perusahaan lain guna
mengurangi ongkos produksi.
3. Mentransformasi portolio bisnis Sony
Raksasa elektronik ini memang memiliki bisnis di area yang beragam, namun Sony
agaknya perlu mempertimbangkan produk mana yang tidak memiliki value tambahan
sehingga bisa disingkirkan.
4. Meningkatkan inovasinya
Hirai optimistis posisi Sony cukup bagus untuk menjadikan area medis sebagai
tambang uang mereka yang baru. Mereka diketahui memiliki banyak inovasi di sensor,
signal processing, lensa dan display.
Dilihat dari permasalahan diatas dan strategi yang diterapkan, Sony Corporation
pada saat itu telah menerapkan market culture. Sony yang berfokus pada produk elektronik
sebagai pilarnya mengalami persaingan yang cukup ketat dan pasar yang semakin kompetiti f
seiring semakin bertamabahnya kompetitor di usaha bisnis elektronik. Untuk itu perusahaan
harus fokus dalam mencapai target target perusahaan jangka pendek maupun jangka
panjang. Tujuan pun berubah untuk mencapai profitabilitas dengan tidak melupakan
kualitas dari produk dan keinginan konsumen nya.
Kesimpulan
Dalam perkembangannya, Sony corporation mengalami beberapa perubahan culture
akibat pasar dan persaingan yang juga berubah. Pada awalnya, Sony corporation
menerapkan budaya adhocracy yaitu lebih fokus pada penciptaan produk yang inovatif.
Selanjutnya semakin berkembangnya perusahaan menjadi multinasional, budaya pun
berubah menjadi hierarchy culture yang lebih fokus pada organisasi resmi dan terstruktural.
Pada tahap selanjutnya, pasar semakin kompetitif dan banyaknya pesaing dari bisnis yang
sama mengharuskan Sony Corporation mengubah kembali budaya perusahaan menjadi
market culture. Saat ini, perusahaan lebih fokus pada penerapan strategi jangka panjang
agar dapat bertahan dipasar dan memenangkan persaingan sehingga dapat meningkatkan
profit perusahaan.