SlideShare a Scribd company logo
STRATEGIC MANAGEMENT “Tools for Strategy Implementation; Structure, System,
Control, Reward System, Corporate Culture, Leadership”
Universitas Mercubuana
Senin, 02-08 July 2018
Nama : Rudy Harland Seniang Sakti
NIM : 55117110019
Fakultas : Magister Management
Mata Kuliah : Strategic Management
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Implementasi Strategi
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan
untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses dimana
beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program,
anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi
dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen strategic.
Perumusan strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang.
Sehebat apapun strategi yang diformulasikan, tanpa implementasi yang efektif, hasilnya
akan sia-sia. Untuk implementasi yang efektif tersebut, dapat digunakan konsep yang terkenal
yaitu 7-S McKinsey Framework, keterpaduan dan keharmonisan 7-S.
Pengertian McKinsey 7s Framework dan Elemen-elemennya
McKinsey 7s Framework atau Kerangka Kerja 7s McKinsey adalah sebuah alat yang
digunakan untuk menganalisis aspek Internal organisasi sebuah perusahaan dengan menggunakan
7 elemen utama yaitu Strategy, Structure, Systems, Share-values, Style, Staff dan Skills. Model
Analisis McKinsey 7s ini diperkenalkan oleh Tom Peters dan Robert Waterman yang bekerja
sebagai Konsultan di Perusahaan McKinsey & Company pada tahun 1980-an. Menurut mereka,
keselarasan ketujuh elemen tersebut dalam organisasi merupakan faktor kunci keberhasilan sebuah
perusahaan.
Ketujuh Elemen yang dimaksud dalam McKinsey 7s ini memiliki hubungan yang saling
berketergantungan satu sama lainnya. Perubahan pada satu elemen akan mempengaruhi elemen
lainnya. Model McKinsey 7s ini dapat diterapkan pada berbagai situasi dan merupakan sebuah alat
yang sangat baik dalam merancang bentuk suatu organisasi, meningkatkan kinerja organisasi,
menguji faktor-faktor perubahaan pada organisasi, menyeleraskan departemen dan proses selama
akuisisi dan merger serta menentukan strategi yang terbaik untuk organisasi.
McKinsey 7s terdiri dari 7 elemen yang dibagi menjadi 2 kelompok besar, yang pertama
adalah Kelompok “Keras” atau “Hard” yang meliputi Strategy, Structure dan System. Ketiga
elemen tersebut dikategorikan sebagai Kelompok “Keras” karena lebih mudah diidentifikasikan
dan dapat dipengaruhi oleh Manajemen secara langsung. Sedangkan Kelompok kedua adalah
Kelompok “Lunak” atau “Soft” yang meliputi Share Values, Skills, Staff dan Style. Empat Elemen
tersebut dikategorikan sebagai Kelompok “Lunak” karena tidak berwujud dan relatif sulit untuk
dijabarkan serta sangat dipengaruhi oleh budaya suatu organisasi.
Keterkaitan antar elemen-elemen McKinsey 7s ini dapat dilihat dari gambar dibawah ini :
1. Strategy (Strategi)
Strategi merupakan suatu rumusan organsasi yang digunakan untuk mempertahankan dan
membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dalam persaingan. Strategi pada
dasarnya memiliki arahan yang tegas dan jelas sehingga setiap individu ataupun kelompok
mengetahui dengan jelas tentang cara yang diharus digunakan untuk mencapai sasaran
organisasi.
2. Structure (Struktur)
Struktur yang dimaksud disini adalah Struktur Organisasi Perusahaan yang mengatur sistem
kerja, komunikasi, wewenang dan tanggung jawab serta pendelegasian tugas kepada unit kerja
atau orang-orang tertentu untuk mencapai sasaran organisasi. Struktur merupakan elemen yang
dapat terlihat sehingga mudah untuk mengatur ataupun mengubahnya.
3. Systems (Sistem)
Sistem di dalam McKinsey 7s ini adalah Proses dan Prosedur Perusahaan yang berisikan
kegiatan operasional sehari-hari dan pembuatan keputusan dalam perusahaan. Sistem ini
merupakan fokus utama manajemen apabila terjadi perubahaan organisasi dalam suatu
perusahaan.
4. Skills (Keterampilan)
Skill adalah kemampuan karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga dapat
berkinerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan sehingga dapat membantu perusahaan
dalam mencapai sasarannya. Skill atau Keterampilan yang dimaksud ini juga termasuk
Kapabilitas (Capabilities) dan Kompetensi (Competences).
5. Staff (Karyawan)
Staff adalah Karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Elemen Staff berkaitan dengan
bagaimana karyawan tersebut diseleksi, direkrut, dilatih, dimotivasi dan dihargai.
6. Style (Gaya Kepemimpinan)
Elemen Style ini berkaitan dengan Gaya Kepemimpinan Manajemen yang digunakan dalam
organisasi untuk mencapai sasaran perusahaannya.
7. Shared Values (Nilai-nilai Perusahaan)
Shared Values merupakan inti utama dari Kerangka McKinsey 7s karena berkaitan dengan
nilai-nilai inti perusahaan yang menjadi budayanya. Share Values pada dasarnya adalah
Standar ataupun norma-norma yang menjadi panduan perilaku bagi semua karyawan dan
manajemen perusahaan.
Nilai-nilai perusahaan mengabstraksikan karakteristik ataupun citra di mata karyawan dan
masyarakat. Abstraksi nilai-nilai ini yang kemudian berkembang menjadi budaya perusahaan dan
hidup di tengah karyawan. Menurut Wirawan (2007), budaya perusahaan merupakan salah satu
sumber keunggulan kompetitif. Budaya perusahaan yang kuat mendorong motivasi kerja,
konsistensi, efektivitas, efisiensi, dan menurunkan ketidakpastian yang memungkinkan
kesuksesan perusahaan dalam pasar dan persaingan. Tentunya dengan motivasi kerja, konsistensi,
efektivitas dan efisiensi yang kuat akan menumbuhkan komitmen bagi karyawan kepada
perusahaan.
Saat ini, kebutuhan untuk pengoptimalan sumberdaya manusia suatu perusahaan menjadi
sangat penting melalui sinergi nilai, norma dan perilaku karyawan yang sejalan dengan tujuan
perusahaan. Sinergi ini akan efektif bila dilakukan secara terus menerus melalui proses sosialisasi
dan internalisasi dan dari pola keteladanan level pimpinan perusahaan melalui gaya kepemimpinan
yang diterapkannya. Sinergi nilai-nilai perusahaan yang dikembangkan dan gaya kepemimpinan
yang diterapkan akan berdampak pada tingkat komitmen karyawan terhadap organisasi sehingga
karyawan dapat memaksimalkan kemampuan dan kompetensi yang dimilikinya bagi kemajuan
kinerja perusahaan. Setiap sumberdaya manusia harus dapat memahami dengan benar sistem nilai
perusahaan yang ada karena sikap ini sangat berkaitan dengan setiap sikap ataupun perilaku, baik
perencanaan yang bersifat strategis dan taktikal maupun kegiatan implementasi perencanaan.
Untuk menyamakan sikap atas sistem nilai perusahaan tersebut dibutuhkan peran kepemimpinan
yang akan mendukung implementasi nilai-nilai perusahaan tersebut.
Sebagaimana dikemukakan Zwell (2000) bahwa terdapat tiga komponen penting pondasi
kesuksesan organisasi yaitu :
1) Kepemimpinan yang berkompeten
2) Karyawan yang berkompeten
3) Budaya perusahaan yang meningkatkan dan memaksimalkan kompetensi.
Terkait penanaman nilai-nilai perusahaan, ada tiga peran yang dapat dijalankan oleh
pemimpin, yaitu membentuk, mewariskan atau mengubah nilai-nilai perusahaan yang merupakan
ciri budaya perusahaan.
1. Peran pemimpin membentuk nilai-nilai perusahaan
Schein (1992) menjelaskan bahwa perusahaan diciptakan oleh wirausahawan (enterpreuner)
yang mempunyai visi bagaimana mengarahkan kelompok untuk menciptakan produk baru atau
pelayanan di suatu pasar. Sehingga wirausahawan tersebut harus memiliki ide asal yang
didasarkan atas sejarah budaya dan personalitasnya sendiri, selain itu mempunyai level
penentuan dan rasa percaya diri yang tinggi, memiliki asumsi yang kuat mengenai hakikat
dunia, peranan organisasi, hakikat sifat dan hubungan manusia, bagaimana kebenaran
ditegakkan serta bagaimana mengatur waktu dan ruang.
2. Peran pemimpin mewariskan nilai-nilai perusahaan
a) Mekanisme pewarisan, yaitu :
• Mengkomunikasikan apa yang mereka yakini dan menjadi pusat perhatian dengan
menjelaskan apa yang bisa diukur, dikendalikan dan diberi imbalan.
• Menciptakan norma baru, nilai dan prosedur kerja serta menyertakan asumsi pokok
untuk mengatasi krisis yang memungkinkan anggota organisasi memperagakan
langsung nilai-nilai tersebut.
• Menciptakan model peranan, pengajaran dan pelatihan.
• Menciptakan imbalan, promosi dan sistem status agar nilai-nilai dapat diserap oleh
anggota organisasi.
• Melakukan rekrutmen dan seleksi anggota baru yang sesuai dengan nilai organisasi.
b) Mekanisme sekunder : artikulasi dan perkuatan melalui penyusunan desain dan struktur
organisasi, prosedur dan sistem organisasi, mendesain ruang fisik dan bangunan kantor,
menanamkan sejarah, dan kejadian tertentu serta melalui pernyataan formal tentang filosofi
organisasi yang akan dijadikan pedoman bagi anggota organisasi.
3. Peran pemimpin mengubah nilai-nilai perusahaan
Perubahan nilai-nilai perusahaan memang tidak mudah dilakukan, membutuhkan kesabaran dan
komitmen pemimpin karena perubahan budaya umumnya membutuhkan waktu panjang untuk
menjadikan suatu budaya menjadi identitas setiap elemen perusahaan. Menurut Kottler dan
Hesket (1992), faktor tunggal yang paling mencuat yang membedakan perubahan budaya utama
yang berhasil dari perubahan yang tidak berhasil adalah kepemimpinan yang kompeten di
puncak.
Daftar Pustaka
1. https://senyummu13.wordpress.com/2012/03/27/implementasi-strategi/
2. http://www.belajarmanajemen.com/pentingnya-pemikiran-strategis-implementasi-
strategi.html
3. https://bscdesigner.com/7-s-framework.htm
4. https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-mckinsey-7s-framework-dan-elemen-
elemennya/
5. http://repository.sb.ipb.ac.id/1726/15/E31-05-Bambang-BabIPendahuluan.pdf
Implementasi McKinsey 7S Framework Pada PT Nestlé Indonesia
I. Sejarah PT. Nestle Indonesia
PT Nestlé Indonesia merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok
lebih dari 10 juta produk makanan ke pasaran setiap tahunnya "Good Good, Good Life‟
merupakan slogan yang menggambarkan komitmen sebagai produsen makanan yang peduli akan
kesehatan umat manusia dengan menghasilkan makanan yang sehat, bermutu, aman, berkualitas,
bergizi, dan menyenangkan untuk dikonsumsi demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Nestle didirikan pada tahun 1866 di Vevey, Swiss. Pendirinya adalah Henry Nestle,
seorang ahli gizi berkebangsaan Jerman. Hal yang melatarbelakangi Henry Nestle
adalah banyaknya bayi yang meninggal dunia sebelum usia mereka mencapai satu tahun, hal ini
dikarenakan para ibu tidak dapat menyusui sendiri bayinya. Terlebih lagi saat teman Henry Nestle
menghampiri dirinya untuk menyelamatkan bayi prematur. Henry Nestle kemudian membawa
bayi itu kerumahnya dan memberikan makanan berupa paduan dari roti, susu, dan gula. Kondisi
bayi tersebut pun berangsur pulih dari hari ke hari. Penemuan ini memberikan kabar gembira dan
langsung tersebar luas.
"Ferine Lactee Nestle‟ menjadi makanan pendamping ASI
sekaligus makanan penambah gizi yang berhasil menekan angka kematian bayi. Sejak saat itu
Nestle menjadi perusahaan produsen makanan yang mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Henry Nestle memanfaatkan nama keluarganya "Nestle" yang dalam bahasa Jerman Swiss berarti
sarang burung kecil "little nest" menjadi logo perusahaannya. Logo tersebut menjadi lambang rasa
aman, kasih sayang, kekeluargaan, dan pengasuhan.
Pada tahun 1910 susu "Tjap Nona‟ masuk ke pasaran Indonesia melalui distributor yang
ada di Singapura. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1965 pemerintah membuka
kesempatan berinvestasi bagi investor asing. Kebijakan ini mendorong Nestle dan para mitranya
untuk membuka usaha di Indonesia. Pada tanggal 29 Maret 1971, Nestle S.A yang berpusat di
Vevey, Swiss bersama mitra lokalnya mendirikan PT. Food Specialties Indonesia. Pabrik pertama
didirikan di Waru, Jawa Timur. Pabrik ini didirikan pada tahun 1972 dan mulai beroperasi pada
tahun 1975 yang menghasilkan susu Tjap Nona.
Pada tahun 1979, PT Nestle Beverages Indonesia (dahulu bernama PT Indofood Jaya Raya)
yang memiliki pabrik di Panjang" Lampung" mulai memproduksi kopi instan, Nescafe. Selain
pure coffee, PT Nestle Beverage Indonesia juga memproduksi mixes coffee dalam berbagai
aroma. Selanjutnya pada tahun 2001 sebagian proses pengemasan untuk produk 3in1
diserahkan ke co-manufacturer dan PT Nestle Beverages Indonesia berganti nama menjadi PT
Nestle Indonesia.
II. Implementasi McKinsey 7S Framework Pada PT Nestle Indonesia
Visi :
1. Meraih kepercayaan konsumen dan menjadi perusahaan makanan serta nutrisi yang
terkemuka serta terpandang di Indonesia.
2. Menjamin keuntungan dan kelangsungan pertumbuhan jangka panjang dengan modal yang
efisien bagi perusahaan, melalui pelayanan yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan
konsumen.
3. Menjadi pemimpin pangsa pasar atau posisi no. 2 yang kuat di setiap kategori.
Misi :
Untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui produk-
produknya yang berkualitas, bernutrisi, dan lezat rasanya. Selain itu kami juga memfokuskan
diri untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumen kami, antara lain
seperti tercantum dalam kemasan setiap produk kami. Dalam menjalankan bisnisnya, Nestle
berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab kepada masyarakat dan menciptakan
manfaat.
Selain visi dan misi, PT Nestle Indonesia juga menetapkan motto perusahaan mereka, yaitu
"Passion for Our Consumers". Melalui motto ini, PT Nestle Indonesia selalu berusaha untuk
memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Berdasarkan hal ini pula, PT Nestle
Indonesia menerapkan beberapa kebijakan Kualitas dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan
Lingkungan. Kebijakan Kualitas meliputi :
1. Produk dan jasa tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan
2. Selalu mematuhi peraturan yang berlaku
3. Hero waste dan zero defect
4. Berkomitmen secara terus menerus untuk meningkatkan standar kualitas
Kebijakan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan meliputi :
1. Karyawan dan mitra bisnis adalah alat yang paling berharga
2. Menerapkan praktek bisnis yang ramah lingkungan (mencegah pencemaran lingkungan)
3. Mematuhi semua peraturan di bidang lingkungan dan K3
4. Menihilkan kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat
5. Perbaikan secara terus menerus di bidang lingkungan dan PT Nestle Indonesia selalu
menerapkan nilai-nilai yang selama ini menjadi landasan bagi perusahaan dan seluruh
karyawan, nilai-nilai tersebut dikenal dengan istilah "PRIDE" yang merupakan singkatan dari
Passion (Semangat), Respect (Menghormati), Integrity (Integritas), Determination (Gigih), dan
Excellence (Unggul).
1. Shared Values (Nilai-nilai Perusahaan)
Sebagai perusahaan terdepan dalam bidang nutrisi, kesehatan, dan keafiatan (nutrition, health,
and wellness), kami di Nestle yakin bahwa untuk mencapai kesuksesan perusahaan dalam
jangka panjang serta menciptakan manfaat bagi para pemegang sahamnya, perusahaan harus
menciptakan manfaat bagi masyarakat, kami menyebutnya Creating Shared Value
(menciptakan manfaat bersama)
Kami tidak hanya akan memproduksi produk berkualitas tinggi dan bergizi bagi para
konsumen, namun juga akan membantu ribuan petani untuk meningkatkan kualitas
dan produktivitas hasil pertanian mereka, menciptakan lapangan pekerjaan baru,
menggunakan bahan baku dalam negeri yang akan diolah menjadi produk bernilai tambah
dan berkualitas tinggi. Dengan demikian menciptakan manfaat bersama sepanjang mata rantai
perusahaan
Dalam beroperasi, kami senantiasa memastikan standar perilaku bisnis yang ketat dan
mendukung pelestarian lingkungan sebagaimana tercantum dalam Nestle Corporate Business
Principles. Ini termasuk Prinsip-Prinsip Global Compact PBB tentang Hak Asasi Manusia,
Tenaga kerja, Lingkungan dan Korupsi. Dengan landasan strategi bisnis inilah kami
memastikan sukses jangka panjang bagi perusahaan.
2. Struktur
Berikut ini adalah struktur organisasi PT Nestle Indonesia.
Merupakan tipe Functional Organization Structure.
Struktur organisasi fungsional dibentuk berdasarkan tugas-tugas yang ada dalam organisasi.
Ciri-ciri nya adalah :
1. Di dalam nya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli
2. Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
3. Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
4. Pengawasan dilakukan secara ketat
PT Nestle Indonesia dipimpin oleh seorang manajer pabrik yang membawahi beberapa
departemen, yaitu FICO (Finance and Control), HR (Human Resource), Engineering, QA/AG
(Quality Assurance/Application Group), Production, RPU (Resource Planning Unit), IP-OD
(Industrial Performance-Operational Development), dan Training and SHE (Safety, Health,
and Environment). Berikut akan dijabarkan satu persatu fungsi dan tugas masing-masing
departemen :
• Tugas umum dari Finance adalah menghasilkan laporan keuangan rutin, memperkuat
kontrol internal, dan melindungi aset. Sedangkan fungsi khusus adalah sebagai
financial advisor untuk tim manajemen pabrik, menghasilkan laporan analisa,
rekomendasi, dan keputusan terbaik untuk pabrik.
• Departemen Human Resource berfokus pada pelatihan dan pengembangan karyawan
melalui penyediaan fasilitas pelatihan. Selain itu, HR juga mengatur pengadaan tenaga
kerja baru baik permanen, kontrak maupun outsourcing.
• Engineering bertanggung jawab menjaga aset perusahaan seperti alat-alat produksi, agar
dapat berfungsi secara optimal. 0epartemen ini juga bertanggung jawab
atas penyediaan dan penggunaan energi selalu dalam keadaan aman efisien dan ramah
lingkungan.
• Departemen Quality Assurance memiliki tugas pokok yaitu menjamin kualitas
produk sesuai dengan standar. Selain itu, mereka juga wajib meningkatkan tanggung jawab
seluruh karyawan pabrik terhadap sistem manajemen mutu.
• Departemen Application Group mempunyai tugas melakukan penelitian dan
pengembangan produk berupa desain kemasan, formulasi dan jenis produk, serta optimasi
proses produksi.
• Tanggung jawab Resource Planning Unit adalah mengatur rencana produksi rutin dan
mengatur penyediaan bahan baku hingga mendistribusikan produk jadi kepada para
distributor.
• Departemen Production bertugas untuk menghasilkan produk sesuai rencana dengan
waktu dan biaya yang efisien serta mutu yang sesuai dengan standar.
• IP-OD memiliki tiga fungsi utama yaitu mendukung operasional, mengubah dan
memperbaiki manajemen, dan melakukan manajemen peningkatan pengetahuan
dan pengembangan karyawan.
• Departemen terakhir, yaitu Safety Health & Environment memiliki tugas memastikan
kondisi kerja dalam keadaan yang aman bagi
kesehatan karyawan dan menjaga lingkungan sekitar pabrik dari pencemaran dengan
mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dari pemerintah.
3. System (Sistem)
Sistem Manajemen Mutu Nestle adalah platform yang digunakan secara global
untuk menjamin keamanan pangan, sesuai dengan standar kualitas dan untuk menciptakan
nilai bagi konsumen. Sistem Manajemen Mutu internal Nestle
diaudit dan diverifikasi oleh badan sertifikasi independen untuk membuktikan kesesuaian
dengan standar internal, norma ISO, hukum dan persyaratan peraturan. Dari peternakan Sistem
Manajemen Mutu dimulai. Nestle
memiliki sejarah panjang bekerja sama dengan masyarakat petani di pedesaan untuk memban
tu mereka meningkatkan kualitas produk mereka dan mengadopsi praktik pertanian berkelanj
utan lingkungan. Sistem Manajemen Mutu tidak hanya menjamin akses berkelanjutan Nestle
untuk bahan baku berkualitas tinggi. Hal ini juga
memungkinkan para petani untuk melindungi atau bahkan meningkatkan pendapatan mereka.
Seringkali standar hidup seluruh masyarakat pedesaan dinaikkan sebagai hasilnya. Sistem ini
membantu mengatasi isu lingkungan dan sosial global utama. Kualitas dengan desain Kualitas
dibangun selama pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen dan mengikuti
semua keamanan pangan dan persyaratan peraturan. R&D jaringan Nestle berlaku dalam
"Kualitas dengan desain" untuk semua produk mereka.
4. Staff (Karyawan)
Salah satu dimensi dalam analisis lingkungan adalah trend perubahan teknologi
atau penerapan teknologi yang berkembang di pasar atau industri yang selanjutnya akan
mempengaruhi strategi. Perubahan teknologi akan menghadirkan peluang dan sebaliknya
adanya alternatif teknologi baru juga akan menghadirkan ancaman. Oleh karena itu PT.
Nestle membuat suatu teknologi yang selalu baru tetapi selalu memperhatikan lingkungan
yang sehat. Dampak teknologi baru Nestle adalah merupakan masalah penting yang dapat
menjaga eksistensi di pasar dunia saat ini serta mendukung kualitas dari produk Nestle.
kadang-kadang teknologi baru justru menjadi masalah kritis untuk mengatasi transisi
perubahan ke teknologi baru Nestle selalu memberi pelatihan-pelatihan kepada karyawan-
karyawan nya terlebih dulu.
Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan
sistem teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas
bisnis agar diperoleh competitive advantage. Sebelumnya Nestle telah menerapkan corporate
intranet pada tahun 1997,
yang bertujuan mendukung lima kegiatan bisnisnya yaitu purchasing, marketing, business
intelligence, teknologi, dan manajemen sumberdaya manusia. Corporate intrenet ini
dikenal dengan Nestle Intranet Kit Assistant (NIKITA). NIKITA
ini merupakan software yang dikembangkan oleh
Nestle sendiri dan menjadi blueprint bagi pengembangan proyek intranet selanjutnya. Sistem
ini digunakan lebih dari 80.000 karyawan Nestle di seluruh dunia. Email merupakan sarana
interaksi yang fundamental di Nestle dan sudah menjadi budaya kerja di Nestle untuk
berinteraksi antar departemen dengan hanya menggunakan email. Pemberitahuan, berita-
berita penting, instruksi, dan komunikasi bisnis biasa menggunakan media email.
Oleh karena itu intrenet dan email merupakan kebutuhan pokok
Nestle dan membuat komunikasi menjadi lebih cepat dan efisien.
Dengan makin ketatnya persaingan di industri bisnis makanan, maka Nestle membutuhkan
dukungan teknologi informasi yang bisa menyatukan semua bisnis unit. Perubahan teknologi
Nestle tidak sekaligus langsung berpengaruh dalam suatu produk nya tetapi masih perlu
waktu. Biasanya pemanfaat berjalan dari sebagian pasar atau produk, tidak langsung seluruh
produk akan berubah tapi secara tahap demi tahap.
5. Skills (Keterampilan)
Melakukan banyak riset dan pelatihan dalam pengembangan kemampuan karyawan serta
semua karyawan mampu menciptakan inovasi dalam bidang kesehatan yang dimana mampu
menaikkan kredibilitas perusahaan.
6. Style (Gaya Kepemimpinan)
Hidup sampai dengan manajemen Nestle dan Prinsip Kepemimpinan adalah komitmen dan
tanggung jawab setiap orang di Perusahaan kami. Agar efektif, menarik dan inspiratif, semua
orang Nestle harus "berjalan pembicaraan" dan memimpin dengan contoh dalam pekerjaan
mereka sehari-hari, dalam konteks ini, tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata. Oleh
karena itu, di Nestle, selain professional keterampilan - dan terlepas dari asal-usul, kebangsaan,
agama, ras, jenis kelamin, orientasi seksual dan usia - kapasitas dan kemauan untuk hidup
sampai prinsip-prinsip adalah kriteria utama untuk maju dalam organisasi.
7. Strategy
Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi, dengan
mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit bisnis sehingga
keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi di masing-masing negara.
Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan
peranan sistem teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas
bisnis agar diperoleh competitive advantage.
Memilih atau membangun strategi yang tepat bagi perusahaan pada suatu periode waktu
menjadi kata kunci yang harus dilakukan oleh manajer Nestle. Strategi perusahaan
disesuaikan dengan ukuran dan karakter perusahaan. Perusahaan seperti Nestle yang telah
melakukan diversifikasi bisnis, pada umumnya memiliki dua tingkatan strategi : strategi
unit bisnis (competitive strategy) yang menitik-
beratkan pada upaya membangun keunggulan disetiap bidang usaha yang digeluti, dan strategi
korporasi yang menentukan berbagai bisnis
yang akan diusahakan termasuk pengelolaan keseluruhan portofolio bisnis perusahaan
tersebut. Satu hal yang perlu dicermati, kompetisi terjadi pada level unit bisnis, perusahaan
induk tidak terlibat langsung dalam persaingan. Strategi korporasi berpeluang sukses jika
memberi perhatian utama pada pemeliharaan keunggulan tiap-tiap unit bisnis.
Diversifikasi akan menambah biaya dan hambatan bagi unit bisnis yang sudah ada.
Hambatan dan biaya tersembunyi (hidden costs) yang dibebankan kepada unit bisnis, secara
terencana harus dapat dikurangi. Pemegang saham memiliki kesiapan untuk melakukan
diversifikasi sendiri dengan memilih portofolio bisnis yang resiko dan returnnya sesuai
dengan preferensi mereka. Hal ini menandakan strategi korporasi tidak dapat sukses kecuali ia
dapat memberikan tambahan nilai bagi shareholders, dan industri di mana unit bisnis baru yang
dibentuk memiliki struktur yang mendukung dihasilkannya return yang lebih tinggi dari biaya
modal.Pertimbangan lain dalam membangun strategi korporasi adalah apakah unit bisnis baru
dapat menghasilkan keunggulan bersaing dari hubungannya dengan unit-unit bisnis
lain atau dengan induk perusahaan.
Ada empat konsep strategi korporasi yang telah banyak diaplikasikan :
• Portfolio management, portfolio management mendasarkan pada sejumlah asumsi vital.
Diversifikasi dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti akuisisi, merger, atau
membangun unit bisnis baru (greenfield company).
• Restructuring, melalui strategi restructuring, perusahaan Nestle mencari perusahaan yang
tidak terlalu maju (undeveloped), sedang sakit, atau yang sedang menghadapi kesulitan
akibat perubahan lingkungan bisnis yang tidak dapat diatasi. Perusahaan induk
Nestle melakukan intervensi dengan mengubah tim manajemen, mengubah strategi bisnis,
memasukkan (infused) teknologi baru, atau menjual/menutup unit-unit yang tidak efisien
atau yang tidak terkait langsung dengan kompetensi inti unit bisnis terkait.
• Transferring skills, dalam transferring skills, terjadi sinergi dan proses aktif untuk
mengubah strategi atau operasional unit bisnis. Proses perubahan dalam suatu unit bisnis
sebagai sasaran transfer ketrampilan harus spesifik dan dapat dikenali.
• Sharing activities, hampir mirip dengan transferring skills, dalam sharing activities antar
unit bisnis menggunakan beberapa sumber daya dalam value chain secara bersama
Pada tataran global, variabel penentu keunggulan bersaing sangat berbeda dari persaingan
domestik.Untuk dapat sukses di arena bisnis global, pertama perusahaan
Nestle perlu mengubah diri menjadi pelaku usaha internasional (multidomestic competitor),
yang memungkinkan anak-anak perusahaan Nestle (subsidiaries) dapat bersaing secara
independen di berbagai pasar domestik. Selanjutnya, perusahaan induk
berevolusi menjadi organisasi global (global competitor) yang mampu mengadu seluruh
system produk dan posisi pasarnya
melawan berbagai pemain global lainnya. Tantangan bagi global competitor adalah
membangun dan sekaligus menerapkan strategi korporasi yang dilandasi oleh pemikiran :
inovasi stratejik apa yang perlu terus diupayakan sehingga perusahaan memiliki keunggulan
global.
Selain konsep strategi-strategi di atas Nestle menggunakan strategi merek monolitik, dualitik
atau multilitik yang bergantung pada keseimbangan antara investasi finansial yang ditanamkan
dengan manfaat strategis dan finansial yang hendak dicapai dari investasi ini. Lantaran strategi
merek monolitik dan dualitik memakai satu nama merek yang sama untuk berbagai produk,
nilai merek (brand value) dari merek yang sukses diharapkan bisa dieksploitasi. Kapitalisasi
pada nama merek bisa menghasilkan keuntungan finansial yang signifikan terhadap
pengembangan merek yang sifatnya berkelanjutan. Nestle
memiliki misi untuk dikenal sebagai pemimpin dalam Gizi, Kesehatan dan Keafiatan di dunia,
dipercaya oleh semua pemangku kepentingan, dan dijadikan acuan untuk kinerja keuangan
dalam industrinya.
Mereka percaya bahwa kepemimpinan bukan hanya soal besar kecilnya perusahaan,
tapi juga soal perilaku. Mereka paham bahwa kepercayaan hanyadapat diperoleh dengan
konsisten memenuhi janji-janji mereka dalam jangka panjang. Misi
dan perilaku ini terangkum dalam moto sederhana, "Good Food, Good Life", yang
mencerminkan keinginan lewat perusahaan mereka.Roadmap Nestle ditujukan
untuk menciptakan keselarasan antara karyawan mereka berdasarkan sejumlah prioritas
strategis terpadu untuk mempercepat tercapainya misi mereka. Misi tersebut menuntut seluruh
karyawan mereka untuk memiliki inspirasi jangka panjang yang dibutuhkan untuk membangun
masa depan dan aksi-aksi usaha jangka pendek, dan memberikan tingkatan kinerja yang
dibutuhkan.
Mereka berusaha meraih kepemimpinan dan mendapat kepercayaan dengan memenuhi
harapan konsumen yang pilihannya sehari-hari mendorong kinerja mereka, pemegang saham
mereka, komunitas tempat mereka beroperasi dan harapan masyarakat secara keseluruhan.
Mereka percaya nilai berkelanjutan bagi para pemegang saham hanya dapat terwujud
dalam jangka panjang jika perilaku, strategi dan operasi mereka juga memberi nilai
bagi masyarakattempat mereka beroperasi, bagi mitra bisnis mereka, dan tentu saja bagi para
konsumen. Mereka menyebutnya "Menciptakan Manfaat Bersama (Creating Shared Value)".
Mereka berinvestasi untuk masa depan untuk memastikan keberlangsungan keuangan
dan lingkungan dari kegiatan dan operasional mereka : dari segi kapasitas, teknologi,
kemampuan, karyawan, merek, Riset dan Pengembangan (R&D). Tujuan mereka adalah
memenuhi kebutuhan hari ini tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang
untuk memenuhi kebutuhannya, dan melakukannya dengan cara yang menjamin pertumbuhan
labatahun demi tahun dan timbal balik yang tinggi bagi para pemegang saham dan
masyarakat pada umumnya dalam jangka panjang.
Daftar Pustaka :
http://www.academia.edu/28707514/Implementasi_McKinsey_7S_Framework_Pada_PT_Nestl
%C3%A9_Indonesia, (8 Juli 2018, 06.30)

More Related Content

What's hot

minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksiminggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
rivayanto
 
Manajer sebagai pemimpin
Manajer sebagai pemimpinManajer sebagai pemimpin
Manajer sebagai pemimpinUmi Badriyah
 
Konsep dasar manajemen
Konsep dasar manajemenKonsep dasar manajemen
Konsep dasar manajemen
Universitas Muslim Indonesia
 
Overview of Strategic Management - riki ardoni
Overview of Strategic Management  - riki ardoniOverview of Strategic Management  - riki ardoni
Overview of Strategic Management - riki ardoni
Riki Ardoni
 
Manajemen kinerja dan mengelola perubahan
Manajemen kinerja dan mengelola perubahanManajemen kinerja dan mengelola perubahan
Manajemen kinerja dan mengelola perubahan
YahyaWaehayee
 
Materi 1 manajemen dan organisasi
Materi 1 manajemen dan organisasiMateri 1 manajemen dan organisasi
Materi 1 manajemen dan organisasi
Ghana Dharmawangsa
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...
Theofilus Pirri
 
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan PemberdayaanEKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
Ancilla Kustedjo
 
Pengorganisasian
PengorganisasianPengorganisasian
Pengorganisasian
sisteminformasi3403
 
Strategi dalam kepemimpinan
Strategi dalam kepemimpinanStrategi dalam kepemimpinan
Strategi dalam kepemimpinan
Victor Madritsta
 
Manajemen dan Organisasi
Manajemen dan OrganisasiManajemen dan Organisasi
Manajemen dan Organisasi
Annisa Wasistiana
 
Materi Pertemuan Ketiga Teori Organisasi (Efektivitas Organisasi)
Materi Pertemuan Ketiga Teori Organisasi (Efektivitas Organisasi)Materi Pertemuan Ketiga Teori Organisasi (Efektivitas Organisasi)
Materi Pertemuan Ketiga Teori Organisasi (Efektivitas Organisasi)
sudarsono mr
 
Linda
LindaLinda
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
Manajemen perusahaan   kurnia herdiani - matakuliah manajemen umumManajemen perusahaan   kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
Nia Tanjung
 
Aspek manajemen
Aspek manajemenAspek manajemen
Aspek manajemen
Indra Abdam Muwakhid
 
Strategi sumber daya manusia
Strategi sumber daya manusiaStrategi sumber daya manusia
Strategi sumber daya manusia
oman rachman
 
Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional
Kepemimpinan Transaksional dan TransformasionalKepemimpinan Transaksional dan Transformasional
Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional
Nurmansyah Arif W
 
Desain Struktur Organisasi (Kuliah 2 OMPI)
Desain Struktur Organisasi (Kuliah 2 OMPI)Desain Struktur Organisasi (Kuliah 2 OMPI)
Desain Struktur Organisasi (Kuliah 2 OMPI)
Wisnu Dewobroto
 

What's hot (20)

minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksiminggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
 
Manajer sebagai pemimpin
Manajer sebagai pemimpinManajer sebagai pemimpin
Manajer sebagai pemimpin
 
Konsep dasar manajemen
Konsep dasar manajemenKonsep dasar manajemen
Konsep dasar manajemen
 
Unit7 : pengarahan (kepimpinan)
Unit7 : pengarahan (kepimpinan)Unit7 : pengarahan (kepimpinan)
Unit7 : pengarahan (kepimpinan)
 
Overview of Strategic Management - riki ardoni
Overview of Strategic Management  - riki ardoniOverview of Strategic Management  - riki ardoni
Overview of Strategic Management - riki ardoni
 
Manajemen kinerja dan mengelola perubahan
Manajemen kinerja dan mengelola perubahanManajemen kinerja dan mengelola perubahan
Manajemen kinerja dan mengelola perubahan
 
Materi 1 manajemen dan organisasi
Materi 1 manajemen dan organisasiMateri 1 manajemen dan organisasi
Materi 1 manajemen dan organisasi
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, tools for strategy implementations , universit...
 
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan PemberdayaanEKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
 
Pengorganisasian
PengorganisasianPengorganisasian
Pengorganisasian
 
Strategi dalam kepemimpinan
Strategi dalam kepemimpinanStrategi dalam kepemimpinan
Strategi dalam kepemimpinan
 
Manajemen dan Organisasi
Manajemen dan OrganisasiManajemen dan Organisasi
Manajemen dan Organisasi
 
Materi Pertemuan Ketiga Teori Organisasi (Efektivitas Organisasi)
Materi Pertemuan Ketiga Teori Organisasi (Efektivitas Organisasi)Materi Pertemuan Ketiga Teori Organisasi (Efektivitas Organisasi)
Materi Pertemuan Ketiga Teori Organisasi (Efektivitas Organisasi)
 
Linda
LindaLinda
Linda
 
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
Manajemen perusahaan   kurnia herdiani - matakuliah manajemen umumManajemen perusahaan   kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
 
Aspek manajemen
Aspek manajemenAspek manajemen
Aspek manajemen
 
Manajemen mutu
Manajemen mutuManajemen mutu
Manajemen mutu
 
Strategi sumber daya manusia
Strategi sumber daya manusiaStrategi sumber daya manusia
Strategi sumber daya manusia
 
Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional
Kepemimpinan Transaksional dan TransformasionalKepemimpinan Transaksional dan Transformasional
Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional
 
Desain Struktur Organisasi (Kuliah 2 OMPI)
Desain Struktur Organisasi (Kuliah 2 OMPI)Desain Struktur Organisasi (Kuliah 2 OMPI)
Desain Struktur Organisasi (Kuliah 2 OMPI)
 

Similar to SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tools for Strategy Implementation; Structure, System, Control, Reward System, Corporate Culture, Leadership, Universitas Mercubuana, 2018

SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Alat untuk implem...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Alat untuk implem...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Alat untuk implem...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Alat untuk implem...
Ipung Sutoyo
 
manajemen organisasi.pptx
manajemen organisasi.pptxmanajemen organisasi.pptx
manajemen organisasi.pptx
numgroup
 
menjadi HR.pdf
menjadi HR.pdfmenjadi HR.pdf
menjadi HR.pdf
beezhi
 
Makalah evaluasi kinerja_&_kompensasi
Makalah evaluasi kinerja_&_kompensasiMakalah evaluasi kinerja_&_kompensasi
Makalah evaluasi kinerja_&_kompensasi
nurimaaaan
 
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1
adewijayaaa
 
Kepemimpinan Stratejik New
 Kepemimpinan Stratejik New Kepemimpinan Stratejik New
Kepemimpinan Stratejik New
jjiman
 
MEJIK SIAP PRESENTASI HG 2.pptx
MEJIK SIAP PRESENTASI HG 2.pptxMEJIK SIAP PRESENTASI HG 2.pptx
MEJIK SIAP PRESENTASI HG 2.pptx
TrianPamungkas1
 
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.pptprinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
ashrafkhairulAzam
 
Manajemen Perusahaan.pptx
Manajemen Perusahaan.pptxManajemen Perusahaan.pptx
Manajemen Perusahaan.pptx
NurmaOktavia
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Margii Utamii
 
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...
Hidayatdayat18
 
01 Materi Strategic & Perencanaan HRM- UCA Karawaci-kirim.pdf
01 Materi Strategic & Perencanaan  HRM- UCA Karawaci-kirim.pdf01 Materi Strategic & Perencanaan  HRM- UCA Karawaci-kirim.pdf
01 Materi Strategic & Perencanaan HRM- UCA Karawaci-kirim.pdf
Novita Setyawati
 
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
fahmynurdiansyah12
 
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxPengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
AGSI1
 
Tesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Tesis Kepemimpinan dan Budaya OrganisasiTesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Tesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
fyanty saja
 
Manaj. lembaga pendidikan
Manaj. lembaga pendidikanManaj. lembaga pendidikan
Manaj. lembaga pendidikan
eloksuciati
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2 Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
mbaybahiyah
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasiEvaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasi
mbaybahiyah
 
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...
Kerina Decia
 
Konsep
KonsepKonsep
Konsep
Heru Pramana
 

Similar to SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tools for Strategy Implementation; Structure, System, Control, Reward System, Corporate Culture, Leadership, Universitas Mercubuana, 2018 (20)

SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Alat untuk implem...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Alat untuk implem...SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary  mengenai: Alat untuk implem...
SM, Purwono Sutoyo, Hapzi Ali, Executive summary mengenai: Alat untuk implem...
 
manajemen organisasi.pptx
manajemen organisasi.pptxmanajemen organisasi.pptx
manajemen organisasi.pptx
 
menjadi HR.pdf
menjadi HR.pdfmenjadi HR.pdf
menjadi HR.pdf
 
Makalah evaluasi kinerja_&_kompensasi
Makalah evaluasi kinerja_&_kompensasiMakalah evaluasi kinerja_&_kompensasi
Makalah evaluasi kinerja_&_kompensasi
 
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1
Makalah evaluasi kinerja & kompensasi 1
 
Kepemimpinan Stratejik New
 Kepemimpinan Stratejik New Kepemimpinan Stratejik New
Kepemimpinan Stratejik New
 
MEJIK SIAP PRESENTASI HG 2.pptx
MEJIK SIAP PRESENTASI HG 2.pptxMEJIK SIAP PRESENTASI HG 2.pptx
MEJIK SIAP PRESENTASI HG 2.pptx
 
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.pptprinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
 
Manajemen Perusahaan.pptx
Manajemen Perusahaan.pptxManajemen Perusahaan.pptx
Manajemen Perusahaan.pptx
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
 
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...
Eby gel syahdilla putra, hidayat, indrianto, ichsan thariq, sardi efendi, yog...
 
01 Materi Strategic & Perencanaan HRM- UCA Karawaci-kirim.pdf
01 Materi Strategic & Perencanaan  HRM- UCA Karawaci-kirim.pdf01 Materi Strategic & Perencanaan  HRM- UCA Karawaci-kirim.pdf
01 Materi Strategic & Perencanaan HRM- UCA Karawaci-kirim.pdf
 
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
Makalah uts (fahmy nurdiansyah)
 
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxPengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
Tesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Tesis Kepemimpinan dan Budaya OrganisasiTesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Tesis Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
 
Manaj. lembaga pendidikan
Manaj. lembaga pendidikanManaj. lembaga pendidikan
Manaj. lembaga pendidikan
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2 Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Evaluasi kinerja dan kompensasi 2
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasiEvaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...
Sm,kerina decia,hapzi ali,mampu memamahami teori tentang tipe tipe strategi, ...
 
Konsep
KonsepKonsep
Konsep
 

More from Rudy Harland

SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
Rudy Harland
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, SWOT Analysis pada ...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, SWOT Analysis pada ...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, SWOT Analysis pada ...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, SWOT Analysis pada ...
Rudy Harland
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Implement...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Implement...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Implement...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Implement...
Rudy Harland
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Multi Business Stra...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Multi Business Stra...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Multi Business Stra...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Multi Business Stra...
Rudy Harland
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
Rudy Harland
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Level Stra...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Level Stra...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Level Stra...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Level Stra...
Rudy Harland
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
Rudy Harland
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
Rudy Harland
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...
Rudy Harland
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi,...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi,...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi,...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi,...
Rudy Harland
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
Rudy Harland
 
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Slide PP, Strategic Implementation From Short...
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Slide PP, Strategic Implementation From Short...13. Rudy Harland Seniang Sakti, Slide PP, Strategic Implementation From Short...
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Slide PP, Strategic Implementation From Short...
Rudy Harland
 
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...
Rudy Harland
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...
Rudy Harland
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
Rudy Harland
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
Rudy Harland
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...
Rudy Harland
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Penerapan Good ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Penerapan Good ...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Penerapan Good ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Penerapan Good ...
Rudy Harland
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Executive and D...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Executive and D...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Executive and D...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Executive and D...
Rudy Harland
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Budaya Kerja at...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Budaya Kerja at...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Budaya Kerja at...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Budaya Kerja at...
Rudy Harland
 

More from Rudy Harland (20)

SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, SWOT Analysis pada ...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, SWOT Analysis pada ...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, SWOT Analysis pada ...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, SWOT Analysis pada ...
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Implement...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Implement...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Implement...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Implement...
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Multi Business Stra...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Multi Business Stra...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Multi Business Stra...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Multi Business Stra...
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Unit Level...
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Level Stra...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Level Stra...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Level Stra...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Business Level Stra...
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Long Term-Objective...
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Internal Environmen...
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi,...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi,...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi,...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tipe-tipe Strategi,...
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Analisis Lingkungan...
 
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Slide PP, Strategic Implementation From Short...
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Slide PP, Strategic Implementation From Short...13. Rudy Harland Seniang Sakti, Slide PP, Strategic Implementation From Short...
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Slide PP, Strategic Implementation From Short...
 
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...
13. Rudy Harland Seniang Sakti, Strategic Implementation From Short Term Stra...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Review, Univers...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Ethics & Confli...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Governance Rati...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Penerapan Good ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Penerapan Good ...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Penerapan Good ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Penerapan Good ...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Executive and D...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Executive and D...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Executive and D...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Executive and D...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Budaya Kerja at...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Budaya Kerja at...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Budaya Kerja at...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Budaya Kerja at...
 

Recently uploaded

UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
unikbetslotbankmaybank
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
phbawaslujambi
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
classroomastitiani
 
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
12Halimatussadiah
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
FORTRESS
 
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdfCOMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
MuhammadRijalulamin
 
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptxCOMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
RezvaniDanumihardja2
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
lilis056
 
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi PengusahaBagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
ssuser437b77
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
sayangkamuu240203
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
unikbetslotbankmaybank
 
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docxATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
inekesarupy62
 
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumenStrategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
mayamonfori
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
jhanchoek885
 
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       pptPASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
forlifeyouu
 
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptxPENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
dyanamaniz78
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
Redis Manik
 

Recently uploaded (17)

UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
 
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
 
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdfCOMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
 
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptxCOMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
 
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi PengusahaBagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
 
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docxATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
 
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumenStrategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
 
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       pptPASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
 
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptxPENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
 

SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tools for Strategy Implementation; Structure, System, Control, Reward System, Corporate Culture, Leadership, Universitas Mercubuana, 2018

  • 1. STRATEGIC MANAGEMENT “Tools for Strategy Implementation; Structure, System, Control, Reward System, Corporate Culture, Leadership” Universitas Mercubuana Senin, 02-08 July 2018 Nama : Rudy Harland Seniang Sakti NIM : 55117110019 Fakultas : Magister Management Mata Kuliah : Strategic Management Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Implementasi Strategi Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen strategic. Perumusan strategi dan implementasi strategi harus dilihat seperti dua sisi mata uang. Sehebat apapun strategi yang diformulasikan, tanpa implementasi yang efektif, hasilnya akan sia-sia. Untuk implementasi yang efektif tersebut, dapat digunakan konsep yang terkenal yaitu 7-S McKinsey Framework, keterpaduan dan keharmonisan 7-S. Pengertian McKinsey 7s Framework dan Elemen-elemennya McKinsey 7s Framework atau Kerangka Kerja 7s McKinsey adalah sebuah alat yang digunakan untuk menganalisis aspek Internal organisasi sebuah perusahaan dengan menggunakan 7 elemen utama yaitu Strategy, Structure, Systems, Share-values, Style, Staff dan Skills. Model Analisis McKinsey 7s ini diperkenalkan oleh Tom Peters dan Robert Waterman yang bekerja sebagai Konsultan di Perusahaan McKinsey & Company pada tahun 1980-an. Menurut mereka, keselarasan ketujuh elemen tersebut dalam organisasi merupakan faktor kunci keberhasilan sebuah perusahaan. Ketujuh Elemen yang dimaksud dalam McKinsey 7s ini memiliki hubungan yang saling berketergantungan satu sama lainnya. Perubahan pada satu elemen akan mempengaruhi elemen lainnya. Model McKinsey 7s ini dapat diterapkan pada berbagai situasi dan merupakan sebuah alat yang sangat baik dalam merancang bentuk suatu organisasi, meningkatkan kinerja organisasi, menguji faktor-faktor perubahaan pada organisasi, menyeleraskan departemen dan proses selama akuisisi dan merger serta menentukan strategi yang terbaik untuk organisasi. McKinsey 7s terdiri dari 7 elemen yang dibagi menjadi 2 kelompok besar, yang pertama adalah Kelompok “Keras” atau “Hard” yang meliputi Strategy, Structure dan System. Ketiga elemen tersebut dikategorikan sebagai Kelompok “Keras” karena lebih mudah diidentifikasikan dan dapat dipengaruhi oleh Manajemen secara langsung. Sedangkan Kelompok kedua adalah Kelompok “Lunak” atau “Soft” yang meliputi Share Values, Skills, Staff dan Style. Empat Elemen tersebut dikategorikan sebagai Kelompok “Lunak” karena tidak berwujud dan relatif sulit untuk dijabarkan serta sangat dipengaruhi oleh budaya suatu organisasi.
  • 2. Keterkaitan antar elemen-elemen McKinsey 7s ini dapat dilihat dari gambar dibawah ini : 1. Strategy (Strategi) Strategi merupakan suatu rumusan organsasi yang digunakan untuk mempertahankan dan membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dalam persaingan. Strategi pada dasarnya memiliki arahan yang tegas dan jelas sehingga setiap individu ataupun kelompok mengetahui dengan jelas tentang cara yang diharus digunakan untuk mencapai sasaran organisasi. 2. Structure (Struktur) Struktur yang dimaksud disini adalah Struktur Organisasi Perusahaan yang mengatur sistem kerja, komunikasi, wewenang dan tanggung jawab serta pendelegasian tugas kepada unit kerja atau orang-orang tertentu untuk mencapai sasaran organisasi. Struktur merupakan elemen yang dapat terlihat sehingga mudah untuk mengatur ataupun mengubahnya. 3. Systems (Sistem) Sistem di dalam McKinsey 7s ini adalah Proses dan Prosedur Perusahaan yang berisikan kegiatan operasional sehari-hari dan pembuatan keputusan dalam perusahaan. Sistem ini merupakan fokus utama manajemen apabila terjadi perubahaan organisasi dalam suatu perusahaan.
  • 3. 4. Skills (Keterampilan) Skill adalah kemampuan karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga dapat berkinerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapai sasarannya. Skill atau Keterampilan yang dimaksud ini juga termasuk Kapabilitas (Capabilities) dan Kompetensi (Competences). 5. Staff (Karyawan) Staff adalah Karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Elemen Staff berkaitan dengan bagaimana karyawan tersebut diseleksi, direkrut, dilatih, dimotivasi dan dihargai. 6. Style (Gaya Kepemimpinan) Elemen Style ini berkaitan dengan Gaya Kepemimpinan Manajemen yang digunakan dalam organisasi untuk mencapai sasaran perusahaannya. 7. Shared Values (Nilai-nilai Perusahaan) Shared Values merupakan inti utama dari Kerangka McKinsey 7s karena berkaitan dengan nilai-nilai inti perusahaan yang menjadi budayanya. Share Values pada dasarnya adalah Standar ataupun norma-norma yang menjadi panduan perilaku bagi semua karyawan dan manajemen perusahaan. Nilai-nilai perusahaan mengabstraksikan karakteristik ataupun citra di mata karyawan dan masyarakat. Abstraksi nilai-nilai ini yang kemudian berkembang menjadi budaya perusahaan dan hidup di tengah karyawan. Menurut Wirawan (2007), budaya perusahaan merupakan salah satu sumber keunggulan kompetitif. Budaya perusahaan yang kuat mendorong motivasi kerja, konsistensi, efektivitas, efisiensi, dan menurunkan ketidakpastian yang memungkinkan kesuksesan perusahaan dalam pasar dan persaingan. Tentunya dengan motivasi kerja, konsistensi, efektivitas dan efisiensi yang kuat akan menumbuhkan komitmen bagi karyawan kepada perusahaan. Saat ini, kebutuhan untuk pengoptimalan sumberdaya manusia suatu perusahaan menjadi sangat penting melalui sinergi nilai, norma dan perilaku karyawan yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Sinergi ini akan efektif bila dilakukan secara terus menerus melalui proses sosialisasi dan internalisasi dan dari pola keteladanan level pimpinan perusahaan melalui gaya kepemimpinan yang diterapkannya. Sinergi nilai-nilai perusahaan yang dikembangkan dan gaya kepemimpinan yang diterapkan akan berdampak pada tingkat komitmen karyawan terhadap organisasi sehingga karyawan dapat memaksimalkan kemampuan dan kompetensi yang dimilikinya bagi kemajuan kinerja perusahaan. Setiap sumberdaya manusia harus dapat memahami dengan benar sistem nilai perusahaan yang ada karena sikap ini sangat berkaitan dengan setiap sikap ataupun perilaku, baik perencanaan yang bersifat strategis dan taktikal maupun kegiatan implementasi perencanaan. Untuk menyamakan sikap atas sistem nilai perusahaan tersebut dibutuhkan peran kepemimpinan yang akan mendukung implementasi nilai-nilai perusahaan tersebut. Sebagaimana dikemukakan Zwell (2000) bahwa terdapat tiga komponen penting pondasi kesuksesan organisasi yaitu : 1) Kepemimpinan yang berkompeten 2) Karyawan yang berkompeten 3) Budaya perusahaan yang meningkatkan dan memaksimalkan kompetensi. Terkait penanaman nilai-nilai perusahaan, ada tiga peran yang dapat dijalankan oleh pemimpin, yaitu membentuk, mewariskan atau mengubah nilai-nilai perusahaan yang merupakan ciri budaya perusahaan.
  • 4. 1. Peran pemimpin membentuk nilai-nilai perusahaan Schein (1992) menjelaskan bahwa perusahaan diciptakan oleh wirausahawan (enterpreuner) yang mempunyai visi bagaimana mengarahkan kelompok untuk menciptakan produk baru atau pelayanan di suatu pasar. Sehingga wirausahawan tersebut harus memiliki ide asal yang didasarkan atas sejarah budaya dan personalitasnya sendiri, selain itu mempunyai level penentuan dan rasa percaya diri yang tinggi, memiliki asumsi yang kuat mengenai hakikat dunia, peranan organisasi, hakikat sifat dan hubungan manusia, bagaimana kebenaran ditegakkan serta bagaimana mengatur waktu dan ruang. 2. Peran pemimpin mewariskan nilai-nilai perusahaan a) Mekanisme pewarisan, yaitu : • Mengkomunikasikan apa yang mereka yakini dan menjadi pusat perhatian dengan menjelaskan apa yang bisa diukur, dikendalikan dan diberi imbalan. • Menciptakan norma baru, nilai dan prosedur kerja serta menyertakan asumsi pokok untuk mengatasi krisis yang memungkinkan anggota organisasi memperagakan langsung nilai-nilai tersebut. • Menciptakan model peranan, pengajaran dan pelatihan. • Menciptakan imbalan, promosi dan sistem status agar nilai-nilai dapat diserap oleh anggota organisasi. • Melakukan rekrutmen dan seleksi anggota baru yang sesuai dengan nilai organisasi. b) Mekanisme sekunder : artikulasi dan perkuatan melalui penyusunan desain dan struktur organisasi, prosedur dan sistem organisasi, mendesain ruang fisik dan bangunan kantor, menanamkan sejarah, dan kejadian tertentu serta melalui pernyataan formal tentang filosofi organisasi yang akan dijadikan pedoman bagi anggota organisasi. 3. Peran pemimpin mengubah nilai-nilai perusahaan Perubahan nilai-nilai perusahaan memang tidak mudah dilakukan, membutuhkan kesabaran dan komitmen pemimpin karena perubahan budaya umumnya membutuhkan waktu panjang untuk menjadikan suatu budaya menjadi identitas setiap elemen perusahaan. Menurut Kottler dan Hesket (1992), faktor tunggal yang paling mencuat yang membedakan perubahan budaya utama yang berhasil dari perubahan yang tidak berhasil adalah kepemimpinan yang kompeten di puncak. Daftar Pustaka 1. https://senyummu13.wordpress.com/2012/03/27/implementasi-strategi/ 2. http://www.belajarmanajemen.com/pentingnya-pemikiran-strategis-implementasi- strategi.html 3. https://bscdesigner.com/7-s-framework.htm 4. https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-mckinsey-7s-framework-dan-elemen- elemennya/ 5. http://repository.sb.ipb.ac.id/1726/15/E31-05-Bambang-BabIPendahuluan.pdf
  • 5. Implementasi McKinsey 7S Framework Pada PT Nestlé Indonesia I. Sejarah PT. Nestle Indonesia PT Nestlé Indonesia merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok lebih dari 10 juta produk makanan ke pasaran setiap tahunnya "Good Good, Good Life‟ merupakan slogan yang menggambarkan komitmen sebagai produsen makanan yang peduli akan kesehatan umat manusia dengan menghasilkan makanan yang sehat, bermutu, aman, berkualitas, bergizi, dan menyenangkan untuk dikonsumsi demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Nestle didirikan pada tahun 1866 di Vevey, Swiss. Pendirinya adalah Henry Nestle, seorang ahli gizi berkebangsaan Jerman. Hal yang melatarbelakangi Henry Nestle adalah banyaknya bayi yang meninggal dunia sebelum usia mereka mencapai satu tahun, hal ini dikarenakan para ibu tidak dapat menyusui sendiri bayinya. Terlebih lagi saat teman Henry Nestle menghampiri dirinya untuk menyelamatkan bayi prematur. Henry Nestle kemudian membawa bayi itu kerumahnya dan memberikan makanan berupa paduan dari roti, susu, dan gula. Kondisi bayi tersebut pun berangsur pulih dari hari ke hari. Penemuan ini memberikan kabar gembira dan langsung tersebar luas. "Ferine Lactee Nestle‟ menjadi makanan pendamping ASI sekaligus makanan penambah gizi yang berhasil menekan angka kematian bayi. Sejak saat itu Nestle menjadi perusahaan produsen makanan yang mendapat kepercayaan dari masyarakat. Henry Nestle memanfaatkan nama keluarganya "Nestle" yang dalam bahasa Jerman Swiss berarti sarang burung kecil "little nest" menjadi logo perusahaannya. Logo tersebut menjadi lambang rasa aman, kasih sayang, kekeluargaan, dan pengasuhan. Pada tahun 1910 susu "Tjap Nona‟ masuk ke pasaran Indonesia melalui distributor yang ada di Singapura. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1965 pemerintah membuka kesempatan berinvestasi bagi investor asing. Kebijakan ini mendorong Nestle dan para mitranya untuk membuka usaha di Indonesia. Pada tanggal 29 Maret 1971, Nestle S.A yang berpusat di Vevey, Swiss bersama mitra lokalnya mendirikan PT. Food Specialties Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Waru, Jawa Timur. Pabrik ini didirikan pada tahun 1972 dan mulai beroperasi pada tahun 1975 yang menghasilkan susu Tjap Nona. Pada tahun 1979, PT Nestle Beverages Indonesia (dahulu bernama PT Indofood Jaya Raya) yang memiliki pabrik di Panjang" Lampung" mulai memproduksi kopi instan, Nescafe. Selain pure coffee, PT Nestle Beverage Indonesia juga memproduksi mixes coffee dalam berbagai aroma. Selanjutnya pada tahun 2001 sebagian proses pengemasan untuk produk 3in1 diserahkan ke co-manufacturer dan PT Nestle Beverages Indonesia berganti nama menjadi PT Nestle Indonesia.
  • 6. II. Implementasi McKinsey 7S Framework Pada PT Nestle Indonesia Visi : 1. Meraih kepercayaan konsumen dan menjadi perusahaan makanan serta nutrisi yang terkemuka serta terpandang di Indonesia. 2. Menjamin keuntungan dan kelangsungan pertumbuhan jangka panjang dengan modal yang efisien bagi perusahaan, melalui pelayanan yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan konsumen. 3. Menjadi pemimpin pangsa pasar atau posisi no. 2 yang kuat di setiap kategori. Misi : Untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui produk- produknya yang berkualitas, bernutrisi, dan lezat rasanya. Selain itu kami juga memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumen kami, antara lain seperti tercantum dalam kemasan setiap produk kami. Dalam menjalankan bisnisnya, Nestle berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab kepada masyarakat dan menciptakan manfaat.
  • 7. Selain visi dan misi, PT Nestle Indonesia juga menetapkan motto perusahaan mereka, yaitu "Passion for Our Consumers". Melalui motto ini, PT Nestle Indonesia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Berdasarkan hal ini pula, PT Nestle Indonesia menerapkan beberapa kebijakan Kualitas dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan. Kebijakan Kualitas meliputi : 1. Produk dan jasa tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan 2. Selalu mematuhi peraturan yang berlaku 3. Hero waste dan zero defect 4. Berkomitmen secara terus menerus untuk meningkatkan standar kualitas Kebijakan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan meliputi : 1. Karyawan dan mitra bisnis adalah alat yang paling berharga 2. Menerapkan praktek bisnis yang ramah lingkungan (mencegah pencemaran lingkungan) 3. Mematuhi semua peraturan di bidang lingkungan dan K3 4. Menihilkan kecelakaan kerja dan keluhan masyarakat 5. Perbaikan secara terus menerus di bidang lingkungan dan PT Nestle Indonesia selalu menerapkan nilai-nilai yang selama ini menjadi landasan bagi perusahaan dan seluruh karyawan, nilai-nilai tersebut dikenal dengan istilah "PRIDE" yang merupakan singkatan dari Passion (Semangat), Respect (Menghormati), Integrity (Integritas), Determination (Gigih), dan Excellence (Unggul). 1. Shared Values (Nilai-nilai Perusahaan) Sebagai perusahaan terdepan dalam bidang nutrisi, kesehatan, dan keafiatan (nutrition, health, and wellness), kami di Nestle yakin bahwa untuk mencapai kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang serta menciptakan manfaat bagi para pemegang sahamnya, perusahaan harus menciptakan manfaat bagi masyarakat, kami menyebutnya Creating Shared Value (menciptakan manfaat bersama) Kami tidak hanya akan memproduksi produk berkualitas tinggi dan bergizi bagi para konsumen, namun juga akan membantu ribuan petani untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian mereka, menciptakan lapangan pekerjaan baru, menggunakan bahan baku dalam negeri yang akan diolah menjadi produk bernilai tambah dan berkualitas tinggi. Dengan demikian menciptakan manfaat bersama sepanjang mata rantai perusahaan Dalam beroperasi, kami senantiasa memastikan standar perilaku bisnis yang ketat dan mendukung pelestarian lingkungan sebagaimana tercantum dalam Nestle Corporate Business Principles. Ini termasuk Prinsip-Prinsip Global Compact PBB tentang Hak Asasi Manusia, Tenaga kerja, Lingkungan dan Korupsi. Dengan landasan strategi bisnis inilah kami memastikan sukses jangka panjang bagi perusahaan.
  • 8. 2. Struktur Berikut ini adalah struktur organisasi PT Nestle Indonesia. Merupakan tipe Functional Organization Structure. Struktur organisasi fungsional dibentuk berdasarkan tugas-tugas yang ada dalam organisasi. Ciri-ciri nya adalah : 1. Di dalam nya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli 2. Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas 3. Target yang hendak dicapai jelas dan pasti 4. Pengawasan dilakukan secara ketat PT Nestle Indonesia dipimpin oleh seorang manajer pabrik yang membawahi beberapa departemen, yaitu FICO (Finance and Control), HR (Human Resource), Engineering, QA/AG (Quality Assurance/Application Group), Production, RPU (Resource Planning Unit), IP-OD (Industrial Performance-Operational Development), dan Training and SHE (Safety, Health, and Environment). Berikut akan dijabarkan satu persatu fungsi dan tugas masing-masing departemen : • Tugas umum dari Finance adalah menghasilkan laporan keuangan rutin, memperkuat kontrol internal, dan melindungi aset. Sedangkan fungsi khusus adalah sebagai financial advisor untuk tim manajemen pabrik, menghasilkan laporan analisa, rekomendasi, dan keputusan terbaik untuk pabrik. • Departemen Human Resource berfokus pada pelatihan dan pengembangan karyawan melalui penyediaan fasilitas pelatihan. Selain itu, HR juga mengatur pengadaan tenaga kerja baru baik permanen, kontrak maupun outsourcing. • Engineering bertanggung jawab menjaga aset perusahaan seperti alat-alat produksi, agar dapat berfungsi secara optimal. 0epartemen ini juga bertanggung jawab atas penyediaan dan penggunaan energi selalu dalam keadaan aman efisien dan ramah lingkungan.
  • 9. • Departemen Quality Assurance memiliki tugas pokok yaitu menjamin kualitas produk sesuai dengan standar. Selain itu, mereka juga wajib meningkatkan tanggung jawab seluruh karyawan pabrik terhadap sistem manajemen mutu. • Departemen Application Group mempunyai tugas melakukan penelitian dan pengembangan produk berupa desain kemasan, formulasi dan jenis produk, serta optimasi proses produksi. • Tanggung jawab Resource Planning Unit adalah mengatur rencana produksi rutin dan mengatur penyediaan bahan baku hingga mendistribusikan produk jadi kepada para distributor. • Departemen Production bertugas untuk menghasilkan produk sesuai rencana dengan waktu dan biaya yang efisien serta mutu yang sesuai dengan standar. • IP-OD memiliki tiga fungsi utama yaitu mendukung operasional, mengubah dan memperbaiki manajemen, dan melakukan manajemen peningkatan pengetahuan dan pengembangan karyawan. • Departemen terakhir, yaitu Safety Health & Environment memiliki tugas memastikan kondisi kerja dalam keadaan yang aman bagi kesehatan karyawan dan menjaga lingkungan sekitar pabrik dari pencemaran dengan mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dari pemerintah. 3. System (Sistem) Sistem Manajemen Mutu Nestle adalah platform yang digunakan secara global untuk menjamin keamanan pangan, sesuai dengan standar kualitas dan untuk menciptakan nilai bagi konsumen. Sistem Manajemen Mutu internal Nestle diaudit dan diverifikasi oleh badan sertifikasi independen untuk membuktikan kesesuaian dengan standar internal, norma ISO, hukum dan persyaratan peraturan. Dari peternakan Sistem Manajemen Mutu dimulai. Nestle memiliki sejarah panjang bekerja sama dengan masyarakat petani di pedesaan untuk memban tu mereka meningkatkan kualitas produk mereka dan mengadopsi praktik pertanian berkelanj utan lingkungan. Sistem Manajemen Mutu tidak hanya menjamin akses berkelanjutan Nestle untuk bahan baku berkualitas tinggi. Hal ini juga memungkinkan para petani untuk melindungi atau bahkan meningkatkan pendapatan mereka. Seringkali standar hidup seluruh masyarakat pedesaan dinaikkan sebagai hasilnya. Sistem ini membantu mengatasi isu lingkungan dan sosial global utama. Kualitas dengan desain Kualitas dibangun selama pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen dan mengikuti semua keamanan pangan dan persyaratan peraturan. R&D jaringan Nestle berlaku dalam "Kualitas dengan desain" untuk semua produk mereka. 4. Staff (Karyawan) Salah satu dimensi dalam analisis lingkungan adalah trend perubahan teknologi atau penerapan teknologi yang berkembang di pasar atau industri yang selanjutnya akan mempengaruhi strategi. Perubahan teknologi akan menghadirkan peluang dan sebaliknya adanya alternatif teknologi baru juga akan menghadirkan ancaman. Oleh karena itu PT. Nestle membuat suatu teknologi yang selalu baru tetapi selalu memperhatikan lingkungan yang sehat. Dampak teknologi baru Nestle adalah merupakan masalah penting yang dapat menjaga eksistensi di pasar dunia saat ini serta mendukung kualitas dari produk Nestle. kadang-kadang teknologi baru justru menjadi masalah kritis untuk mengatasi transisi
  • 10. perubahan ke teknologi baru Nestle selalu memberi pelatihan-pelatihan kepada karyawan- karyawan nya terlebih dulu. Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh competitive advantage. Sebelumnya Nestle telah menerapkan corporate intranet pada tahun 1997, yang bertujuan mendukung lima kegiatan bisnisnya yaitu purchasing, marketing, business intelligence, teknologi, dan manajemen sumberdaya manusia. Corporate intrenet ini dikenal dengan Nestle Intranet Kit Assistant (NIKITA). NIKITA ini merupakan software yang dikembangkan oleh Nestle sendiri dan menjadi blueprint bagi pengembangan proyek intranet selanjutnya. Sistem ini digunakan lebih dari 80.000 karyawan Nestle di seluruh dunia. Email merupakan sarana interaksi yang fundamental di Nestle dan sudah menjadi budaya kerja di Nestle untuk berinteraksi antar departemen dengan hanya menggunakan email. Pemberitahuan, berita- berita penting, instruksi, dan komunikasi bisnis biasa menggunakan media email. Oleh karena itu intrenet dan email merupakan kebutuhan pokok Nestle dan membuat komunikasi menjadi lebih cepat dan efisien. Dengan makin ketatnya persaingan di industri bisnis makanan, maka Nestle membutuhkan dukungan teknologi informasi yang bisa menyatukan semua bisnis unit. Perubahan teknologi Nestle tidak sekaligus langsung berpengaruh dalam suatu produk nya tetapi masih perlu waktu. Biasanya pemanfaat berjalan dari sebagian pasar atau produk, tidak langsung seluruh produk akan berubah tapi secara tahap demi tahap. 5. Skills (Keterampilan) Melakukan banyak riset dan pelatihan dalam pengembangan kemampuan karyawan serta semua karyawan mampu menciptakan inovasi dalam bidang kesehatan yang dimana mampu menaikkan kredibilitas perusahaan. 6. Style (Gaya Kepemimpinan) Hidup sampai dengan manajemen Nestle dan Prinsip Kepemimpinan adalah komitmen dan tanggung jawab setiap orang di Perusahaan kami. Agar efektif, menarik dan inspiratif, semua orang Nestle harus "berjalan pembicaraan" dan memimpin dengan contoh dalam pekerjaan mereka sehari-hari, dalam konteks ini, tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata. Oleh karena itu, di Nestle, selain professional keterampilan - dan terlepas dari asal-usul, kebangsaan, agama, ras, jenis kelamin, orientasi seksual dan usia - kapasitas dan kemauan untuk hidup sampai prinsip-prinsip adalah kriteria utama untuk maju dalam organisasi. 7. Strategy Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi, dengan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit bisnis sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi di masing-masing negara. Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh competitive advantage. Memilih atau membangun strategi yang tepat bagi perusahaan pada suatu periode waktu menjadi kata kunci yang harus dilakukan oleh manajer Nestle. Strategi perusahaan disesuaikan dengan ukuran dan karakter perusahaan. Perusahaan seperti Nestle yang telah
  • 11. melakukan diversifikasi bisnis, pada umumnya memiliki dua tingkatan strategi : strategi unit bisnis (competitive strategy) yang menitik- beratkan pada upaya membangun keunggulan disetiap bidang usaha yang digeluti, dan strategi korporasi yang menentukan berbagai bisnis yang akan diusahakan termasuk pengelolaan keseluruhan portofolio bisnis perusahaan tersebut. Satu hal yang perlu dicermati, kompetisi terjadi pada level unit bisnis, perusahaan induk tidak terlibat langsung dalam persaingan. Strategi korporasi berpeluang sukses jika memberi perhatian utama pada pemeliharaan keunggulan tiap-tiap unit bisnis. Diversifikasi akan menambah biaya dan hambatan bagi unit bisnis yang sudah ada. Hambatan dan biaya tersembunyi (hidden costs) yang dibebankan kepada unit bisnis, secara terencana harus dapat dikurangi. Pemegang saham memiliki kesiapan untuk melakukan diversifikasi sendiri dengan memilih portofolio bisnis yang resiko dan returnnya sesuai dengan preferensi mereka. Hal ini menandakan strategi korporasi tidak dapat sukses kecuali ia dapat memberikan tambahan nilai bagi shareholders, dan industri di mana unit bisnis baru yang dibentuk memiliki struktur yang mendukung dihasilkannya return yang lebih tinggi dari biaya modal.Pertimbangan lain dalam membangun strategi korporasi adalah apakah unit bisnis baru dapat menghasilkan keunggulan bersaing dari hubungannya dengan unit-unit bisnis lain atau dengan induk perusahaan. Ada empat konsep strategi korporasi yang telah banyak diaplikasikan : • Portfolio management, portfolio management mendasarkan pada sejumlah asumsi vital. Diversifikasi dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti akuisisi, merger, atau membangun unit bisnis baru (greenfield company). • Restructuring, melalui strategi restructuring, perusahaan Nestle mencari perusahaan yang tidak terlalu maju (undeveloped), sedang sakit, atau yang sedang menghadapi kesulitan akibat perubahan lingkungan bisnis yang tidak dapat diatasi. Perusahaan induk Nestle melakukan intervensi dengan mengubah tim manajemen, mengubah strategi bisnis, memasukkan (infused) teknologi baru, atau menjual/menutup unit-unit yang tidak efisien atau yang tidak terkait langsung dengan kompetensi inti unit bisnis terkait. • Transferring skills, dalam transferring skills, terjadi sinergi dan proses aktif untuk mengubah strategi atau operasional unit bisnis. Proses perubahan dalam suatu unit bisnis sebagai sasaran transfer ketrampilan harus spesifik dan dapat dikenali. • Sharing activities, hampir mirip dengan transferring skills, dalam sharing activities antar unit bisnis menggunakan beberapa sumber daya dalam value chain secara bersama Pada tataran global, variabel penentu keunggulan bersaing sangat berbeda dari persaingan domestik.Untuk dapat sukses di arena bisnis global, pertama perusahaan Nestle perlu mengubah diri menjadi pelaku usaha internasional (multidomestic competitor), yang memungkinkan anak-anak perusahaan Nestle (subsidiaries) dapat bersaing secara independen di berbagai pasar domestik. Selanjutnya, perusahaan induk berevolusi menjadi organisasi global (global competitor) yang mampu mengadu seluruh system produk dan posisi pasarnya melawan berbagai pemain global lainnya. Tantangan bagi global competitor adalah membangun dan sekaligus menerapkan strategi korporasi yang dilandasi oleh pemikiran : inovasi stratejik apa yang perlu terus diupayakan sehingga perusahaan memiliki keunggulan global.
  • 12. Selain konsep strategi-strategi di atas Nestle menggunakan strategi merek monolitik, dualitik atau multilitik yang bergantung pada keseimbangan antara investasi finansial yang ditanamkan dengan manfaat strategis dan finansial yang hendak dicapai dari investasi ini. Lantaran strategi merek monolitik dan dualitik memakai satu nama merek yang sama untuk berbagai produk, nilai merek (brand value) dari merek yang sukses diharapkan bisa dieksploitasi. Kapitalisasi pada nama merek bisa menghasilkan keuntungan finansial yang signifikan terhadap pengembangan merek yang sifatnya berkelanjutan. Nestle memiliki misi untuk dikenal sebagai pemimpin dalam Gizi, Kesehatan dan Keafiatan di dunia, dipercaya oleh semua pemangku kepentingan, dan dijadikan acuan untuk kinerja keuangan dalam industrinya. Mereka percaya bahwa kepemimpinan bukan hanya soal besar kecilnya perusahaan, tapi juga soal perilaku. Mereka paham bahwa kepercayaan hanyadapat diperoleh dengan konsisten memenuhi janji-janji mereka dalam jangka panjang. Misi dan perilaku ini terangkum dalam moto sederhana, "Good Food, Good Life", yang mencerminkan keinginan lewat perusahaan mereka.Roadmap Nestle ditujukan untuk menciptakan keselarasan antara karyawan mereka berdasarkan sejumlah prioritas strategis terpadu untuk mempercepat tercapainya misi mereka. Misi tersebut menuntut seluruh karyawan mereka untuk memiliki inspirasi jangka panjang yang dibutuhkan untuk membangun masa depan dan aksi-aksi usaha jangka pendek, dan memberikan tingkatan kinerja yang dibutuhkan.
  • 13. Mereka berusaha meraih kepemimpinan dan mendapat kepercayaan dengan memenuhi harapan konsumen yang pilihannya sehari-hari mendorong kinerja mereka, pemegang saham mereka, komunitas tempat mereka beroperasi dan harapan masyarakat secara keseluruhan. Mereka percaya nilai berkelanjutan bagi para pemegang saham hanya dapat terwujud dalam jangka panjang jika perilaku, strategi dan operasi mereka juga memberi nilai bagi masyarakattempat mereka beroperasi, bagi mitra bisnis mereka, dan tentu saja bagi para konsumen. Mereka menyebutnya "Menciptakan Manfaat Bersama (Creating Shared Value)". Mereka berinvestasi untuk masa depan untuk memastikan keberlangsungan keuangan dan lingkungan dari kegiatan dan operasional mereka : dari segi kapasitas, teknologi, kemampuan, karyawan, merek, Riset dan Pengembangan (R&D). Tujuan mereka adalah memenuhi kebutuhan hari ini tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya, dan melakukannya dengan cara yang menjamin pertumbuhan labatahun demi tahun dan timbal balik yang tinggi bagi para pemegang saham dan masyarakat pada umumnya dalam jangka panjang. Daftar Pustaka : http://www.academia.edu/28707514/Implementasi_McKinsey_7S_Framework_Pada_PT_Nestl %C3%A9_Indonesia, (8 Juli 2018, 06.30)