1. Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan
Tentang Tata Cara
Pembayaran Atas Beban
APBN dengan Menggunakan
Kartu Kredit Pemerintah
Domestik
Jakarta, 10 November 2022
Direktorat Jenderal Perbendaharaan | Direktorat Pelaksanaan Anggaran
3. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
LATAR BELAKANG
1. Transaksi KK di Indonesia didominasi transaksi
domestik (±80%) dimana hampir seluruhnya (±90%)
diproses di luar negeri.
2. Anggaran belanja barang dan jasa Pemerintah setiap
tahun mencapai ±Rp800 T. Potensi KKP Pusat dan
Daerah cukup besar karena minimal 40% wajib
menggunakan KK.
3. Pengembangan KKP Domestik merupakan dukungan
terhadap Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI)
khususnya terkait digitalisasi pembayaran khususnya
pembelian barang dan jasa Pemerintah.
4. Digitalisasi SP diharapkan dapat membantu jutaan
UMKM di daerah untuk naik kelas seiring dengan
P3DN.
5. Ke depan Pemerintah berencana mengintegrasikan
seluruh transaksi belanja melalui platform LKPP
secara online.
1. Mengurangi ketergantungan impor.
2. Mengefisiensikan biaya pemrosesan.
3. Mengedepankan kemandirian nasional.
4. Mengamankan data dan transaksi.
5. Mengoptimalkan skema domestik.
6. Memperluas akseptasi khususnya UMKM.
“Negara kita mengikuti kecepatan perubahan
teknologidigitaldi bidangekonomi”
PresidenJokowi,29 Agustus2022
“Peluncuran Kredit Pemerintah
Domestik dan QRIS Antar-Negara”
TUJUAN
4. SISTEMATIKA
BAB I
Ketentuan Umum
BAB II
Ruang Lingkup
BAB III
Prinsip Dasar
BAB IV
Proporsi Uang
Persediaan
BAB V
Organisasi dan Manajemen
Pengguna KKP Domestik
BAB XII
Biaya Penggunaan
KKP Domestik
BAB XIII
Pengawasan
BAB XIV
Monitoring dan Evaluasi
BAB XV
Ketentuan Lain-Lain
BAB VI
Tahapan Pelaksanaan KKP
Domestik
BAB VII
Pelaksanaan KKP
Domestik Tahap Pertama
BAB VIII
Pengajuan, Pengunduhan, Pemasangan
Aplikasi, Pendaftaran (Register), dan
Penggunaan KKP Domestik
BAB IX
Pelaksanaan Pembayaran
dengan KKP Domestik
BAB X
Keterlanjuran Pembayaran dan
Pengaduan Permasalahan Penggunaan
KKP Domestik
BAB XI
Penonaktifan
KKP Domestik
BAB XVI
Ketentuan Peralihan
BAB XVII
Ketentuan Penutup
8. Ruang Lingkup
Mengatur mengenai tata cara
pembayaran atas beban APBN dengan
menggunakan KKP Domestik dalam
penyelesaian tagihan kepada negara
melalui mekanisme UP pada Satker
selain Satker Perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri dan Satker Atase
Teknis
Penggunaan KKP Domestik dalam
penyelesaian tagihan kepada negara
melalui mekanisme UP terbatas untuk
penyelesaian tagihan belanja barang dan
belanja modal
1 2
10. Prinsip Dasar KKP Domestik
Menggunakan kartu dengan skema
pemrosesan domestik yang dapat
digunakan Satker untuk melakukan
pembayaran atas transaksi belanja
negara dalam penggunaan UP
Kartu Kredit Pemerintah
ALAT PEMBAYARAN
yang diterbitkan oleh Bank
Penerbit KKP Domestik
KKP DOMESTIK
merupakan bank yang sama
dengan tempat rekening BP/BPP
dibuka dan Kantor Pusat Bank
telah melakukan kerja sama
dengan DJPb
BANK PENERBIT KKP
DOMESTIK
11. Prinsip Penggunaan
AKSELERASI
FLEKSIBEL
AMAN
EFEKTIF
AKUNTABEL
Aman dalam bertransaksi
dan menghindari terjadinya
penyimpangan (fraud) dari
transaksi secara tunai
kemudahan penggunaan
kartu dengan jangkauan
pemakaian yang lebih luas
melalui mesin EDC/media
daring/QRIS
Efektif dalam mengurangi
UP yang menganggur (idle
cash) dan biaya dana (cost
of fund) Pemerintah dari
transaksi UP
Akuntabilitas pembayaran
tagihan negara dan
pembebanan biaya
penggunaan UP Kartu
Kredit Pemerintah
mendukung akselerasi
peningkatan penggunaan
produksi dalam negeri yang
dihasilkan oleh Usaha
Mikro, Usaha Kecil, dan
Koperasi
13. Proporsi Uang Persediaan (UP)
60%
40%
UP TUNAI
UP KKP
UP Tunai sebesar 60% dari besaran UP sebagaimana
diatur dalam PMK mengenai tata cara pembayaran
dalam rangka pelaksanaan APBN
UP Kartu Kredit Pemerintah sebesar 40% dari
besaran UP sebagaimana diatur dalam PMK mengenai
tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan
APBN
Proporsi UP Kartu Kredit Pemerintah sebagaimana
dimaksud telah memperhitungkan/mencakup proporsi
untuk KKP Domestik.
15. Organisasi dan Manajemen Pengguna KKP Domestik
ORGANISASI
DITJEN
PERBENDAHARAAN
DIREKTORAT
PELAKSANAAN
ANGGARAN
KANWIL DITJEN
PERBENDAHARAAN
KPPN
KANTOR PUSAT BANK
PENERBIT KKP
BANK PENERBIT KKP
KPA
PPK
PPSPM
BENDAHARA
PENGELUARAN
PEMEGANG KKP
DOMESTIK
ADMINISTRATOR KKP
DOMESTIK
16. Ditjen Perbendaharaan
TUGAS DAN WEWENANG
SOSIALI
SASI
PKS
INDUK
MONEV KOOR
DINASI
melakukan perjanjian kerja
sama induk dengan Kantor
Pusat Bank Penerbit KKP
Domestik terkait
koordinasi pengembangan
pelaksanaan pembayaran
dengan KKP Domestik
dalam rangka standardisasi
dan percepatan pelayanan
pembayaran dengan KKP
Domestik
melaksanakan sosialisasi
penggunaan KKP Domestik
kepada Satker dan para
pemangku kepentingan
melakukan monitoring
dan evaluasi atas
pelaksanaan pembayaran
dengan KKP Domestik
secara berjenjang dan
berkala
melaksanakan koordinasi
dengan Kantor Pusat Bank
Penerbit KKP Domestik dan
instansi terkait lainnya
dalam hal terjadi
permasalahan dalam
pelaksanaan KKP Domestik
di tingkat pusat dan daerah
17. Direktorat Pelaksanaan Anggaran
Menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
Pembayaran dengan KKP Domestik
Tingkat Pusat
dapat memberikan rekomendasi kepada
Kepala KPPN untuk memberikan surat
teguran kepada KPA
1
2
REKAPITULASI
REKOMENDASI
TUGAS DAN WEWENANG
18. Kanwil Ditjen Perbendaharaan
1
2
3
4
5
Memberikan persetujuan sebagian atau seluruhnya
permohonan dispensasi perubahan besaran UP
Memberikan persetujuan permohonan perubahan proporsi
besaran UP Kartu Kredit Pemerintah
Menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik
Tingkat Kanwil DJPb
Menyampaikan Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik
Tingkat Kanwil DJPb kepada Direktorat Pelaksanaan
Anggaran
Dapat memberikan rekomendasi kepada Kepala KPPN
untuk memberikan surat teguran dan/atau pemotongan
besaran UP Kartu Kredit Pemerintah
TUGAS DAN WEWENANG
19. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara …(1)
• Melakukan penelitian besaran/proporsi UP
KKP Domestik
• Menerbitkan Surat Persetujuan Besaran
UP Kartu Kredit Pemerintah Satker
• Melakukan pencatatan pagu jenis belanja
yang bisa dibayarkan melalui UP, pagu jenis
belanja yang bisa dibayarkan melalui UP
Kartu Kredit Pemerintah, dan
besaran/perubahan besaran/perubahan
proporsi UP Kartu Kredit Pemerintah ke
dalam Kartu Pengawasan UP/TUP Kartu
Kredit Pemerintah
• Melakukan pengujian atas SPM yang
diajukan oleh PPSPM
• Menerbitkan SP2D atas SPM-GUP KKP
Domestik yang telah memenuhi persyaratan
• Mengembalikan SPM-GUP KKP Domestik
kepada PPSPM dalam hal SPM-GUP KKP
Domestik tidak memenuhi persyaratan
• Melakukan koordinasi dengan Satker terkait
percepatan penyelesaian tagihan KKP
Domestik yang belum dibayarkan
• Melakukan evaluasi pembayaran dan
penggunaan KKP Domestik oleh KPA
TUGAS DAN WEWENANG
20. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara …. (2)
• Menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring
dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP
Domestik Tingkat KPPN
• Dapat melakukan koordinasi dengan Satker terkait
penyusunan Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring
dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP
Domestik Tingkat KPPN
• Meminta Satker untuk melakukan percepatan
penyampaian laporan dalam hal KPPN belum
menerima Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik
Tingkat Satker
• Menyampaikan Rekapitulasi Laporan Hasil
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran
dengan KKP Domestik Tingkat KPPN kepada Kanwil
DJPb
• Dapat memberikan surat teguran
kepada Satker
• Menyampaikan perubahan surat
persetujuan besaran UP Kartu Kredit
Pemerintah Satker kepada Satker dan
Bank Penerbit Kartu Kredit dengan
ditembuskan ke Kanwil DJPb
TUGAS DAN WEWENANG
21. Kantor Pusat Bank Penerbit KKP Domestik
Melakukan perjanjian
kerja sama induk dengan
DJPb terlebih dahulu
sebelum
penandatanganan
perjanjian kerja sama
Satker
PKS INDUK
Memastikan
standardisasi pelayanan
penerbitan KKP Domestik
telah dilaksanakan pada
Bank Penerbit KKP
Domestik
STANDARDISASI
PERCEPATAN
Memastikan standardisasi
pelayanan dalam percepatan
penandatanganan perjanjian
kerja sama Satker beserta
addendum telah dilaksanakan
pada seluruh cabang Bank
Penerbit KKP Domestik yang
menjadi mitra kerja Satker
baik di tingkat pusat dan/atau
daerah
STANDARDISASI
PENERBITAN
Memastikan standardisasi
pelayanan dalam
penggunaan/pembayaran
KKP Domestik telah
dilaksanakan pada seluruh
cabang Bank Penerbit KKP
Domestik yang menjadi mitra
kerja Satker baik di tingkat
pusat dan/atau daerah
STANDARDISASI
PENGGUNAAN/
PEMBAYARAN KKP
TUGAS DAN WEWENANG
22. k. memberitahukan kepada Administrator
KKP Domestik untuk memperbaiki
permintaan penyetoran kembali dalam
hal informasi permintaan penyetoran
kembali atas keterlanjuran pembayaran
tidak terpenuhi
m. menutup KKP Domestik berdasarkan
surat penarikan
n. membebaskan Satker dari biaya
penggunaan KKP Domestik, yang
meliputi biaya keanggotaan, biaya
pembayaran tagihan melalui Teller, ATM,
dan e-banking, biaya permintaan
kenaikan limit, biaya penggantian kartu
kredit karena hilang/dicuri atau rusak,
biaya penggantian PIN, biaya salinan
Billing Statement, biaya pencetakan
tambahan lembar tagihan, biaya
keterlambatan pembayaran, biaya bunga
atas tunggakan/tagihan yang terlambat
dibayarkan, dan biaya penggunaan
fasilitas airport lounge yang
berkerjasama dengan KKP Domestik
Bank Penerbit KKP Domestik
a. menandatangani PKS Satker
b. mengirimkan rangkap 1 asli PKS
Satker kepada KPA
c. melakukan verifikasi atas Surat
Permohonan Penerbitan KKP
Domestik dan dokumen
pendukung termasuk juga
verifikasi atas persetujuan
pemberian limit KKP Domestik
d. menyampaikan pemberitahuan
(notifikasi) melalui SMS atau
sarana lainnya dan welcome pack
dalam bentuk fisik surat kepada
KPA dan pemegang KKP dalam hal
disetujui/terpenuhi
e. menolak sebagian/seluruh
permohonan penerbitan KKP
Domestik dengan menyampaikan
surat pemberitahuan penolakan
kepada KPA dalam hal
ditolak/tidak terpenuhi
f. melakukan kenaikan limit KKP
Domestik secara sementara atau
permanen
g. menolak permintaan kenaikan
limit KKP Domestik dalam hal
informasi permintaan limit
KKP Domestik secara
sementara atau permanen
tidak terpenuhi
h. melakukan pengembalian
limit KKP Domestik ke limit
awal
i. menyampaikan laporan
tunggakan tagihan KKP
Domestik kepada Satker dan
ditembuskan ke KPPN dalam
hal terdapat tagihan KKP
Domestik yang belum
dibayarkan oleh Satker paling
singkat 1 bulan sejak tanggal
jatuh tempo pembayaran
j. melakukan penyetoran
kembali atas keterlanjuran
pembayaran ke rekening
BP/BPP
o. mengenakan biaya meterai dalam
penggunaan KKP Domestik
p. melakukan penurunan limit KKP
Domestik Satker secara permanen
berdasarkan perubahan surat
persetujuan besaran UP KKP
Domestik Satker dari KPPN
q. melakukan Monev terhadap
penyelesaian PKS Satker bagi yang
belum memiliki Kartu Kredit
Pemerintah dan KKP Domestik,
jumlah K/L dan Satker yang
menggunakan KKP Domestik, jumlah
Pemegang KKP Domestik, jumlah dan
total limit KKP Domestik yang
disetujui oleh Bank Penerbit KKP
Domestik, ringkasan belanja dan
pembayaran; dan hambatan dan
kendala
r. menyusun dan menyampaikan
Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran
dengan KKP Domestik Tingkat
Perbankan secara bulanan
S
P
TUGAS DAN WEWENANG
23. Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen,
Pejabat Penandatangan SPM, dan Bendahara Pengeluaran
1. Menandatangani PKS
2. Menetapkan Pemegang
KKP Domestik
3. Menyampaian surat
permohonan
penerbitan KKP
Domestik
4. Menyampaikan surat
pernyataan UP
5. Menerbitkan surat
penarikan KKP
Domestik
1. Menerbitkan daftar
usulan Pemegang KKP
Domestik
2. Melakukan pengujian
tagihan
3. Menerbitkan DPT KKP
Domestik
4. Melakukan verifikasi atas
indikasi penyalahgunaan
KKP Domestik
5. Menyampaikan surat
pernyataan UP
6. Menerbitkan SPBy
1. Melakukan pengujian SPP
2. Menyimpan dokumen
1. Melakukan pengujian SPby
2. Melakukan pembayaran
tagihan
KPA PPK PSPPM BP
24. membuat dan menandatangani Surat Perjanjian
Penggunaan KKP Domestik dengan KPA
memastikan kembali ketersediaan rekening tabungan
dan telepon seluler (ponsel) berbasis ios/iphone atau
android milik pribadi
mengunduh aplikasi mobile banking yang resmi milik
Bank Penerbit KKP Domestik melalui google play
store/apple store pada telepon seluler (ponsel)
pribadi
menginstal aplikasi mobile banking
melakukan pendaftaran (register) KKP Domestik pada
aplikasi mobile banking mengikuti
mekanisme/ketentuan dari masing-masing Bank
Penerbit KKP Domestik
melakukan aktivasi kartu dan request PIN KKP
Domestik untuk pertama kali sesuai
mekanisme/ketentuan dari masing-masing Bank
Penerbit KKP Domestik
Pemegang KKP Domestik …(1)
melakukan transaksi belanja dengan KKP Domestik
menggunakan fasilitas QRIS dari mobile banking sesuai
dengan kewenangan dan peruntukannya pada
merchant yang menggunakan QRIS
merahasiakan nomor kartu, PIN, One Time Password
(OTP), dan masa berlaku KKP Domestik
secara aktif memeriksa kondisi dan rincian transaksi KKP
Domestik untuk memastikan tidak terdapat transaksi
yang salah/tidak diakui (dispute)
dilarang memberikan informasi mengenai data diri dan
transaksi KKP Domestik kepada siapapun
memilih merchant Transaksi Perdagangan Melalui
Sistem Elektronik (e-commerce) yang menyediakan
fasilitas keamanan untuk transaksi secara daring
dapat mengajukan permohonan penonaktifkan kepada
Administrator KKP Domestik dalam hal KKP Domestik
tidak dipergunakan dalam jangka waktu lama
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
25. Pemegang KKP Domestik …(2)
mengumpulkan dokumen berupa Tagihan (e-billing)/Daftar Tagihan Sementara, Surat Tugas/Surat
Perjalanan Dinas/Perjanjian/Kontrak, dan bukti-bukti pengeluaran
membuat Daftar Pengeluaran Riil Keperluan Operasional Kantor Dengan KKP Domestik dan/atau
Daftar Pengeluaran Riil Keperluan Perjalanan Dinas Jabatan Dengan KKP Domestik
menyampaikan Daftar Pengeluaran Riil Keperluan Operasional Kantor Dengan KKP Domestik
dan/atau Daftar Pengeluaran Riil Keperluan Perjalanan Dinas Jabatan Dengan KKP Domestik kepada
PPK
dapat menyampaikan pengaduan secara lisan dan/atau tertulis kepada Bank Penerbit KKP
Domestik yang menjadi mitra kerjanya terkait permasalahan dalam penggunaan KKP Domestik
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
26. Administrator KKP Domestik
melakukan aktivasi KKP Domestik dan request/aktivasi PIN KKP Domestik
melalui call center/layanan SMS/sarana lainnya
meminta kenaikan limit KKP Domestik secara sementara atau permanen
kepada Bank Penerbit KKP Domestik melalui surat elektronik dan/atau sarana
tercepat lainnya setelah mendapat persetujuan dari KPA atau berdasarkan
Surat Persetujuan Pemberian TUP KKP Domestik
menginformasikan nilai kenaikan limit KKP Domestik, periode kenaikan limit
KKP Domestik, serta nomor dan nama KKP Domestik kepada Bank Penerbit
KKP Domestik dalam hal permintaan kenaikan limit KKP Domestik secara
sementara atau berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian TUP KKP Domestik
menginformasikan nilai kenaikan limit KKP Domestik, periode permanen,
serta nomor dan nama KKP Domestik kepada Bank Penerbit KKP Domestik
dalam hal permintaan kenaikan limit KKP Domestik secara permanen
melakukan monitoring pengembalian limit KKP Domestik secara sementara
ke limit awal setelah periode kenaikan limit sementara/masa berlaku
penggunaan TUP KKP Domestik berakhir
mengajukan permintaan pengembalian limit KKP
Domestik ke limit awal kepada Bank Penerbit KKP
Domestik dalam hal limit KKP Domestik yang
dinaikkan secara sementara tidak kembali ke limit
awal setelah periode berakhir
meminta penyetoran kembali atas Keterlanjuran
pembayaran kepada Bank Penerbit KKP Domestik
melalui surat elektronik dan/atau sarana tercepat
lainnya setelah mendapat persetujuan dari PPK
menginformasikan nilai keterlanjuran pembayaran,
nomor dan nama KKP Domestik, bukti-bukti
pembayaran/pemindahbukuan yang sah, dan
nomor rekening BP/BPP untuk penyetoran kembali
kepada Bank Penerbit KKP Domestik dalam hal
penyetoran kembali atas Keterlanjuran pembayaran
melaksanakan sosialisasi penggunaan KKP Domestik
kepada Satker dan para pemangku kepentingan
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
28. Tahapan Pelaksanaan Uji Coba KKP Domestik
Ketentuan mengenai pelaksanaan KKP Domestik tahap kedua akan mengikuti
Peraturan Menteri Keuangan mengenai penggunaan KKP Domestik.
Uji coba
Pembayaran KKP
Domestik dilakukan
secara bertahap
untuk KKP Domestik dengan metode transaksi melalui QRIS dari mobile
banking dengan menggunakan Skema Pemrosesan Domestik
(Paling cepat bulan Oktober 2022)
untuk KKP Domestik dengan menggunakan kartu kredit secara fisik dan
tambahan metode transaksi QRIS dari mobile banking yang saling
interkoneksi dan interoperable dengan menggunakan Skema Pemrosesan
Domestik (Paling cepat bulan Maret 2023 atau sesuai dengan kesiapan
pihak perbankan untuk tahap kedua).
1
2
TAHAP PERTAMA
TAHAP KEDUA
30. Besaran UP KKP Domestik
UP KKP Domestik merupakan bagian dari UP
Kartu Kredit Pemerintah yang dikelola oleh
BP/BPP
Dihitung dari proporsi UP
Kartu Kredit Pemerintah
atau perubahan proporsi
UP Kartu Kredit
Pemerintah yang telah
disetujui oleh Kepala
Kanwil DJPb
BESARAN UP KKP DOMESTIK
31. Alur Pendaftaran KKP Domestik
Disclaimer:
• Bank yang sudah bisa memfasilitasi KKPD untuk saat ini baru
HIMBARA (BRI, BNI, MANDIRI)
• Limit KKPD terpisah dengan Limit KKP existing
• Lembar tagihan KKPD terpisah dengan lembar tagihan KKP
existing
32. Permintaan UP KKP Domestik
32
BP menyampaikan
kebutuhan UP Kartu
Kredit Pemerintah
Domestik Satker
kepada PPK
Berdasarkan kebutuhan UP KKP
Domestik, PPK mencantumkan
kebutuhan UP KKP Domestik
dalam Surat Pernyataan UP
SPP-UP SPM-UP SP2D-UP
Surat
Pernyataan
UP
diterbitkan
oleh KPA
Dalam hal terdapat perubahan besaran UP Kartu Kredit Pemerintah atau perubahan proporsi UP Kartu Kredit
Pemerintah setelah adanya penyampaian SPM-UP, Satker mengajukan surat permohonan perubahan besaran UP
Kartu Kredit Pemerintah kepada KPPN dilampiri dengan Surat Pernyataan UP dari KPA dan surat persetujuan
perubahan besaran UP/proporsi UP Kartu Kredit Pemerintah dari Kanwil DJPb.
KPA
PPK PSPPM
BP
Rencana
Kegiatan
1
Rencana
Kegiatan
Surat Pernyataan
UP
2
Surat Pernyataan
UP
3
Surat
Persetujuan
Besaran UP
Kartu Kredit
Pemerintah
Satker
4
33. Jenis KKP Domestik
KKP Domestik dengan
menggunakan metode transaksi
QRIS dari mobile banking untuk
tahap pertama
KKP Domestik dengan menggunakan
kartu kredit secara fisik dan tambahan
metode transaksi QRIS dari mobile
banking untuk tahap kedua
ATK Pemelihara
an
Jamuan TiketPenginapan
Sewa
KKP Domestik dengan menggunakan metode
transaksi QRIS digunakan untuk memenuhi
keperluan belanja barang, modal, dan perjalanan
dinas jabatan.
1
2
34. Dalam hal KKP Domestik digunakan untuk transaksi di luar sarana
tersebut, nilai belanja paling banyak untuk 1 (satu) penerima
pembayaran berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan
mengenai tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN.
Penggunaan KKP Domestik dilakukan dengan nilai belanja paling
banyak Rp200.000.000,00 untuk 1 penerima pembayaran untuk
transaksi pengadaan barang/jasa yang merupakan produk dalam
negeri yang disediakan oleh Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi
melalui sarana :
a. katalog elektronik dan toko daring yang disediakan oleh lembaga
yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang kebijakan
pengadaan barang/jasa pemerintah; dan
b. marketplace berbasis platform pembayaran pemerintah yang
disediakan oleh Kementerian Keuangan.
Penggunaan KKP Domestik
Platform
PBJ
1
2
35. Jumlah Kepemilikan KKP Domestik
Satker hanya diperkenankan
memiliki Kartu Kredit Pemerintah
dan KKP Domestik dari 1 Bank
Penerbit.
Setiap Pemegang Kartu Kredit
Pemerintah merupakan
Pemegang KKP Domestik.
Jumlah kepemilikan KKP Domestik sama
dengan jumlah kepemilikan Kartu Kredit
Pemerintah yang disesuaikan dengan
kebutuhan penggunaan dan persetujuan
besaran UP Kartu Kredit Pemerintah dari KPPN
36. Pemegang KKP Domestik & Administrator KKP Domestik
PEJABAT NEGARA PEGAWAI NEGERI SIPIL
PRAJURIT
TENTARA NASIONAL INDONESIA
ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA PEGAWAI LAINNYA
Pegawai lainnya adalah pegawai nonPNS yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian/pejabat yang memiliki kewenangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, pada kementerian/lembaga
pemerintah nonkementerian/lembaga negara/lembaga
independen/lembaga lainnya selain lembaga nonstruktural termasuk
pegawai lainnya pada Badan Layanan Umum.
Dalam hal terdapat keterbatasan
jumlah pejabat/pegawai Satker yang
memenuhi, KPA dapat menetapkan
pegawai lainnya sebagai pemegang
KKP Domestik dan Administrator KKP
Domestik.
37. Batasan Belanja dan Nominal Transaksi KKP Domestik
Total batasan belanja (limit) KKP Domestik
Satker paling banyak sebesar UP KKP
Domestik yang telah disetujui
*Maksimal Rp10.000.000,00 per transaksi
pembayaran (1x scan QRIS)
Dalam hal kebutuhan penggunaan KKP Domestik Satker memerlukan batasan belanja (limit) yang lebih besar dari
batasan belanja (limit) KKP Domestik, dapat dilakukan perubahan/penyesuaian untuk pertama kali dengan tidak
melampaui persetujuan besaran UP Kartu Kredit Pemerintah dari KPPN.
Total besaran UP KKP Domestik dan/atau penggunaan UP KKP Domestik dan/atau persetujuan TUP KKP Domestik dalam
1 (satu) tahun tidak melebihi pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP KKP Domestik.
Batasan belanja (limit) KKP Domestik dalam
rangka keperluan operasional kantor dan
perjalanan dinas jabatan
38. Pengajuan, Pengunduhan, Pemasangan Aplikasi, Pendaftaran
(Register), Dan Penggunaan KKP Domestik
Satker wajib memiliki Kartu Kredit
Pemerintah terlebih dahulu sebelum
melakukan pengajuan, pengunduhan,
pendaftaran (register), dan penggunaan
KKP Domestik.
Dalam hal Satker belum memiliki
Kartu Kredit Pemerintah dan KKP
Domestik, proses pengajuan kepada
Pihak Perbankan dapat dilakukan
secara sekaligus.
Dalam hal Satker telah memiliki
Kartu Kredit Pemerintah, Satker
hanya mengajukan permintaan
untuk pengunduhan, pemasangan
aplikasi, dan pendaftaran (register)
KKP Domestik.
Mekanisme pengajuan, penerbitan,
penyerahan, dan penggunaan Kartu
Kredit Pemerintah mengikuti ketentuan
sebagaimana diatur dalam PMK
mengenai Tata Cara Pembayaran dan
Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah.
1 2
3 4
39. Perjanjian Kerja Sama
DJPb
Kantor Pusat Bank
Penerbit KKP
Domestik
PKS Induk PKS Induk
DJPb melakukan kerja sama
dengan Kantor Pusat Bank
Penerbit KKP Domestik
Bank Penerbit
KKP Domestik
Satker
PKS PKS
KPA melakukan kerja sama
dengan Pejabat Bank Penerbit
KKP Domestik
Dalam hal Kantor Pusat Bank Penerbit KKP Domestik telah memiliki perjanjian kerja sama induk,
dinyatakan dapat digunakan sebagai perjanjian kerja sama induk mengenai koordinasi pengembangan
pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik
Dalam hal Kantor Pusat Bank Penerbit KKP Domestik belum memiliki perjanjian kerja sama induk,
Kantor Pusat Bank dari masing-masing Bank Penerbit KKP Domestik berkewajiban melakukan
perjanjian kerja sama induk terlebih dahulu dengan DJPb
1 2
40. Penetapan Pemegang KKP Domestik dan
Administrator KKP Domestik
KPA
PPK
KPA menetapkan daftar Pemegang KKP Domestik
dan daftar Administrator KKP Domestik dalam
satu surat keputusan KPA.
Pejabat/pegawai yang diusulkan sebagai
Pemegang KKP Domestik sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) harus memiliki:
rekening tabungan pribadi yang sama
dengan tempat rekening BP/BPP dibuka;
dan
telepon seluler (ponsel) pribadi berbasis
ios/iphone atau android.
Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) PPK untuk
1 (satu) DIPA, KPA menunjuk salah satu PPK
sebagai koordinator untuk menyampaikan Daftar
Usulan Pemegang KKP Domestik dan Daftar
Usulan Administrator KKP Domestik.
PPK KPA
Daftar Usulan
Pemegang KKP
Domestik
Daftar Usulan
Administrator KKP
Domestik
KEPUTUSAN
KPA
42. (1)Pengajuan Kartu Kredit Pemerintah dan KKP Domestik
kepada pihak perbankan dapat dilakukan secara sekaligus.
(2)Dalam hal Pengajuan Kartu Kredit Pemerintah dan KKP
Domestik dilakukan secara sekaligus, KPA menyampaikan
Surat Permohonan Penerbitan Kartu Kredit Pemerintah
dan KKP Domestik dilampiri:
a. Surat Referensi
b. formulir aplikasi Kartu Kredit Pemerintah dan KKP
Domestik dari bank berkenaan
c. salinan KTP yang masih berlaku
d. salinan NPWP Satker dan/atau NPWP Pemegang KKP
Domestik
e. salinan Surat Persetujuan Besaran UP dari KPPN, dan
f. salinan surat keputusan penunjukkan KPA
(3) Dalam hal Satker telah memiliki Kartu Kredit Pemerintah,
KPA menyampaikan Surat Permohonan Penerbitan KKP
Domestik kepada pihak perbankan dilampiri:
a. Surat Referensi
b. formulir aplikasi KKP Domestik dari bank berkenaan
c. salinan Surat Persetujuan Besaran UP dari KPPN, dan
d. salinan surat keputusan penunjukkan KPA
Pengajuan KKP Domestik
KPA
Bank Penerbit
KKP
Pemegang KKP
Surat
Permohonan
Lampiran
Rekapitulasi
Tanda terima
Berita Acara
Surat
Perjanjian
43. Pengunduhan dan Pemasangan Aplikasi KKP Domestik
• Bank Penerbit KKP Domestik melakukan verifikasi atas
Surat Permohonan Penerbitan Kartu Kredit Pemerintah
dan/atau KKP Domestik beserta dokumen pendukung.
• Dalam hal hasil verifikasi atas permohonan KKP
Domestik terpenuhi, Bank Penerbit KKP Domestik
menyampaikan pemberitahuan (notifikasi)
• Atas pemberitahuan (notifikasi) dimaksud, pemegang
KKP Domestik melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. memastikan kembali ketersediaan rekening tabungan
dan telepon seluler (ponsel) berbasis ios/iphone atau
android milik pribadi
b. mengunduh aplikasi mobile banking yang resmi milik
Bank Penerbit KKP Domestik melalui google play
store/apple store pada telepon seluler (ponsel)
pribadi, dan
c. melakukan pemasangan (menginstal) aplikasi mobile
banking
44. Pendaftaran (Register) dan Penggunaan KKP Domestik
Pemegang KKP Domestik melakukan pendaftaran (register) KKP Domestik
pada aplikasi mobile banking mengikuti mekanisme/ketentuan dari
masing-masing Bank Penerbit KKP Domestik.
Setelah aktivasi Kartu dan request PIN KKP Domestik selesai dilakukan,
status KKP Domestik secara otomatis aktif dan siap digunakan.
Pemegang KKP Domestik melakukan transaksi belanja dengan KKP
Domestik yang telah aktif/siap digunakan, menggunakan metode
transaksi melalui QRIS dari mobile banking sesuai dengan kewenangan
dan peruntukannya
Tata cara/mekanisme penggunaan KKP Domestik dengan metode
transaksi melalui QRIS mengikuti ketentuan dari masing-masing Bank
Penerbit KKP Domestik.
Dalam hal KKP Domestik tidak dipergunakan dalam jangka waktu lama,
Pemegang KKP Domestik dapat mengajukan permohonan penonaktifkan
kepada Administrator KKP Domestik
1
2
3
4
5
45. Kenaikan Batasan Belanja KKP Domestik
Satker melalui Administrator KKP Domestik dapat meminta kenaikan
batasan belanja (limit) KKP Domestik secara sementara atau permanen
kepada Bank Penerbit KKP Domestik.
Satker dapat meminta kenaikan batasan belanja (limit) KKP Domestik
secara sementara dalam hal terdapat:
a. keperluan belanja operasional serta belanja modal dan/atau
belanja perjalanan dinas jabatan melebihi batasan belanja (limit)
sebuah kartu yang telah ditentukan, dan/atau
b. persetujuan TUP KKP Domestik
Satker dapat meminta kenaikan batasan belanja (limit) KKP Domestik
secara permanen dalam hal terdapat:
a. keperluan operasional kantor serta belanja modal dan/atau belanja
perjalanan dinas jabatan melebihi batasan belanja (limit) sebuah
kartu yang telah ditentukan, dan/atau
b. kenaikan proporsi atau besaran UP KKP Domestik
47. Alur Pertanggungjawaban Penggunaan KKP Domestik
BP/BPP melakukan
pengujian
6
Tagihan
ST/Perjanjian/Kontrak
Bukti Pengeluaran
Mengumpulkan
dokumen
1
Daftar
Pengeluaran Riil
Berdasarkan
dokumen kemudian
membuat daftar
pengeluaran riil
2
Pengujian
Berdasarkan
dokumen, PPK
melakukan pengujian
3
Pengesahan
Mengesahkan
dokumen dan bukti
pengeluaran
4
Daftar
Pembayaran
Tagihan
Menerbitkan
SPBy
5
SPBy
Pengujian
Permintaan
penggantian UP
KKP
BP/BPP mengajukan
permintaan
penggantian UP KKP
Domestik ke PPK
7
SPP-GUP
KKP
Menerbitkan SPP-
GUP KKP Domestik
8
SPM-GUP KKP
Domestik
Pengujian SP2D
Menerbitkan
SP2D
10
Pendebitan
Pendebitan
Rekening BP/BPP
11
PPK PSPPM
BP/BPP
PEMEGANG
KKP DOMESTIK
pengujian atas SPP-GUP
KKP Domestik beserta
dokumen pendukung
9
48. Pengujian SPM dan Penerbitan SP2D di KPPN
Mekanisme pengujian SPM
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata
cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja negara.
Tata cara penyelesaian SP2D
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata
cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja negara.
PMK Nomor 190/PMK.05/2012 jo. PMK 178/PMK.05/2018
49. Pembayaran Tagihan KKP Domestik
49
Pemungutan/ Pemotongan
Pajak/Bukan Pajak
Pendebitan Rekening BP
Sebelum melakukan pembayaran tagihan KKP Domestik,
BP/BPP melakukan pemungutan/ pemotongan Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 23/bukan pajak atas tagihan
dalam SPBy dan melakukan penyetoran ke kas Negara
sesuai dengan daftar pungutan/potongan
BP melakukan pembayaran tagihan KKP Domestik melalui pendebitan
rekening BP ke rekening Bank Penerbit KKP Domestik paling lambat 2 (dua)
hari kerja setelah pencairan dana SP2D diterima/masuk ke rekening BP.
Untuk BP yang dibantu oleh beberapa BPP, pendebitan rekening BP ke
rekening BPP dilakukan BP paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah
pencairan dana SP2D diterima/masuk ke rekening BP.
BPP melakukan pembayaran tagihan KKP Domestik melalui pendebitan
rekening BPP ke rekening Bank Penerbit KKP Domestik paling lambat 1
(satu) hari kerja setelah pencairan dana SP2D diterima/masuk ke rekening
BPP.
Pendebitan rekening BP/BPP dilakukan sejumlah tagihan yang harus dibayar
sebagaimana tercantum dalam DPT KKP Domestik.
Pendebitan rekening BP/BPP menggunakan:
Layanan Perbankan Secara Elektronik (Internet
Banking, Kartu Debit)
Cek/bilyet giro.
Biaya yang timbul akibat pendebitan rekening
penggunaan Layanan Perbankan Secara Elektronik
dari Rekening BP/BPP dibebankan pada DIPA
Kantor/Satker berkenaan.
Tata cara pendebitan rekening BP/BPP berpedoman pada
ketentuan Peraturan Menteri Keuangan mengenai
kedudukan dan tanggungjawab bendahara pada satuan
kerja pengelola anggaran pendapatan dan belanja negara
50. TUP KKP Domestik
Permohonan
TUP KKP
Surat Persetujuan
TUP KKP Domestik
KPA dapat
mengajukan TUP
KKP ke KPPN
1
Arsip Surat
Persetujuan TUP
KKP Domestik
KPPN melakukan
penilaian dan
menerbitkan surat
persetujuan
2
Surat
permintaan
kenaikan Limit
Admin KKP mengajukan
permintaan kenaikan limitKKP
Domestik secara sementara
kepada Bank Penerbit KKP
Domestik
3
Menaikan
Limit
Bank Penerbit KKP Domestik
melakukan kenaikan limit KKP
Domestik secara sementara
4
Bank Penerbit
KKP Domestik
Admin KKP
Domestik
KPA
52. Keterlanjuran Pembayaran
Keterlanjuran
pembayaran harus
disetorkan kembali
oleh Bank Penerbit
KKP Domestik ke
rekening BP/BPP
untuk penyetoran
kembali
1
Penyetoran kembali
dimintakan oleh
Adminintrator KKP
Domestik kepada Bank
Penerbit KKP Domestik
melalui surat elektronik
dan/atau sarana tercepat
lainnya setelah mendapat
persetujuan dari PPK
2
Administrator KKP Domestik harus
menginformasikan:
nilai keterlanjuran pembayaran
nomor dan nama KKP Domestik
bukti-bukti pembayaran/
pemindahbukuan yang sah, dan
nomor rekening BP/BPP dan/atau
rekening yang ditunjuk untuk
penyetoran kembali
3
KETERLANJURAN
PEMBAYARAN
54. Penonaktifan KKP Domestik
PENYALAHGUNAAN
KEADAAN TERTENTU
a. penggunaan KKP Domestik untuk
pembayaran selain keperluan operasional
kantor dan perjalanan dinas jabatan
b. penggunaan KKP Domestik untuk
pembayaran keperluan operasional kantor
tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang
disebutkan dalam dokumen penerimaan
barang/jasa dengan spesifikasi teknis yang
disebutkan dalam dokumen rencana
kegiatan
c. manipulasi data antara Tagihan
(e-billing)/Daftar Tagihan Sementara dengan
bukti-bukti pengeluaran, atau
d. penarikan uang secara tunai
a. dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat
b. dijatuhi hukuman yang sudah mempunyai
kekuatan hukum tetap
c. diberhentikan sebagai Pejabat Negara,
Pegawai Negeri Sipil, dan pegawai lainnya
d. sakit berkepanjangan
e. meninggal dunia
f. tugas belajar, atau
g. mutasi/berpindah tempat kerja
KPA dapat melakukan PENONAKTIFAN KKP Domestik karena
penyalahgunaan atau keadaan tertentu Pemegang KKP Domestik
56. Biaya Penggunaan KKP Domestik
56
Dalam penggunaan KKP Domestik, biaya yang dibebankan pada
APBN hanya biaya meterai.
Pengaturan biaya dituangkan dalam PKS penggunaan KKP Domestik
antara Satker dengan Bank Penerbit KKP Domestik yang menjadi
mitra kerjanya
58. Pengawasan
KPA melakukan pengawasan secara
internal atas kewajiban pembayaran
tagihan KKP Domestik agar tidak
melewati batas waktu/jatuh tempo
pembayaran
Satker membuat Standard Operating
Procedure (SOP) Internal terkait norma
waktu penggunaan, penyelesaian
tagihan, dan pertanggungjawaban KKP
Domestik dengan berpedoman pada
ketentuan peraturan perundang-
undangan
SOP INTERNAL
ditetapkan oleh KPA
60. Monitoring dan Evaluasi
60
DIT. PA
KPPN
KPPN menyusunan Rekapitulasi Laporan Hasil
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran
dengan KKP Domestik Tingkat KPPN
KPPN menyampaikan Rekapitulasi Laporan Hasil
Monitoring dan Evaluasi kepada Kanwil DJPb paling
lambat 5 hari kerja setelah Laporan Hasil Monitoring
dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP
Domestik Tingkat Satker diterima
KPA
KPA menyusun Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP
Domestik Tingkat Satker secara triwulanan
KPA menyampaikan Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi kepada KPPN paling lambat 5 hari kerja
setelah periode triwulanan berakhir
KANWIL
Kanwil DJPb menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat
Kanwil DJPb
Kanwil DJPb menyampaikan Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring
dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik
Tingkat Kanwil DJPb kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran paling
lambat 5 hari kerja setelah Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat Kanwil
DJPb diterima
Dalam pelaksanaan pembayaran dan penggunaan KKP Domestik, K/L dan Kementerian Keuangan c.q. DJPb melakukan
monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik secara berjenjang dan berkala
Direktorat Pelaksanaan Anggaran menyusun
Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP
Domestik Tingkat Pusat
62. Ketentuan Lain-Lain
KETENTUAN TEKNIS
Ketentuan pelaksanaan pembayaran
dan penggunaan KKP Domestik pada
akhir tahun anggaran diatur dengan
Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan.
SATKER DIKECUALIKAN
Ketentuan pembayaran dan penggunaan KKP Domestik dikecualikan bagi Satker
yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. memiliki UP yang telah disetujui oleh KPPN paling banyak sebesar
Rp20.000.000,00
b. tidak memiliki UP dengan sumber dana berasal dari rupiah murni;
c. UP dengan sumber dana berasal dari PNBP
d. UP untuk pengeluaran belanja pegawai dan bantuan sosial
e. Satker Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan, dan/atau
f. seluruh anggaran belanja Satker bersumber dari hibah/pinjaman dalam
negeri/luar negeri dan/atau SBSN
64. Ketentuan Peralihan
PERJANJIAN KERJA SAMA
SEBELUM PERDIRJEN
PENYESUAIAN
SEBELUM PERDIRJEN
Seluruh PKS induk antara Direktur Jenderal
Perbendaharaan dengan Para Pimpinan Bank
Penerbit Kartu Kredit Pemerintah dalam
pelaksanaan uji coba pembayaran dengan Kartu
Kredit dalam rangka penggunaan UP yang telah
ditandatangani sebelum Peraturan Direktur
Jenderal ini mulai berlaku, dinyatakan tetap
berlaku dan diakui sebagai PKS induk antara
Direktur Jenderal Perbendaharaan dengan Para
Pimpinan Bank Penerbit KKP Domestik
berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal ini
Seluruh PKS Satker antara KPA dengan Pejabat Bank
Penerbit Kartu Kredit Pemerintah yang telah
ditandatangani sebelum Peraturan Direktur Jenderal
ini mulai berlaku, dinyatakan tetap berlaku dan diakui
sebagai PKS Satker antara KPA dengan Pejabat Bank
Penerbit KKP Domestik berdasarkan Peraturan Direktur
Jenderal ini
66. Ketentuan Penutup
PKS Satker, penetapan Pemegang KKP Domestik dan Administrator KKP Domestik,
surat perjanjian antara KPA dengan Pemegang KKP Domestik, dan surat
permohonan penerbitan KKP Domestik yang diperlukan untuk pembayaran dan
penggunaan KKP Domestik dapat ditandatangani/ditetapkan sebelum Tahun
Anggaran dimulai
PKS Satker, penetapan Pemegang KKP Domestik dan Administrator KKP Domestik, surat
perjanjian antara KPA dengan Pemegang KKP Domestik, dan surat permohonan
penerbitan KKP Domestik yang ditandatangani/ditetapkan sebelum Tahun Anggaran
dimulai mulai berlaku dan dilaksanakan setelah DIPA berlaku efektif
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.