SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan
Tentang Tata Cara
Pembayaran Atas Beban
APBN dengan Menggunakan
Kartu Kredit Pemerintah
Domestik
Jakarta, 10 November 2022
Direktorat Jenderal Perbendaharaan | Direktorat Pelaksanaan Anggaran
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN
JAKARTA 2
OUTLINE SISTEMATIKA
LATAR BELAKANG
DAN TUJUAN
PEMBAHASAN
1
2
3
LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
LATAR BELAKANG
1. Transaksi KK di Indonesia didominasi transaksi
domestik (±80%) dimana hampir seluruhnya (±90%)
diproses di luar negeri.
2. Anggaran belanja barang dan jasa Pemerintah setiap
tahun mencapai ±Rp800 T. Potensi KKP Pusat dan
Daerah cukup besar karena minimal 40% wajib
menggunakan KK.
3. Pengembangan KKP Domestik merupakan dukungan
terhadap Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI)
khususnya terkait digitalisasi pembayaran khususnya
pembelian barang dan jasa Pemerintah.
4. Digitalisasi SP diharapkan dapat membantu jutaan
UMKM di daerah untuk naik kelas seiring dengan
P3DN.
5. Ke depan Pemerintah berencana mengintegrasikan
seluruh transaksi belanja melalui platform LKPP
secara online.
1. Mengurangi ketergantungan impor.
2. Mengefisiensikan biaya pemrosesan.
3. Mengedepankan kemandirian nasional.
4. Mengamankan data dan transaksi.
5. Mengoptimalkan skema domestik.
6. Memperluas akseptasi khususnya UMKM.
“Negara kita mengikuti kecepatan perubahan
teknologidigitaldi bidangekonomi”
PresidenJokowi,29 Agustus2022
“Peluncuran Kredit Pemerintah
Domestik dan QRIS Antar-Negara”
TUJUAN
SISTEMATIKA
BAB I
Ketentuan Umum
BAB II
Ruang Lingkup
BAB III
Prinsip Dasar
BAB IV
Proporsi Uang
Persediaan
BAB V
Organisasi dan Manajemen
Pengguna KKP Domestik
BAB XII
Biaya Penggunaan
KKP Domestik
BAB XIII
Pengawasan
BAB XIV
Monitoring dan Evaluasi
BAB XV
Ketentuan Lain-Lain
BAB VI
Tahapan Pelaksanaan KKP
Domestik
BAB VII
Pelaksanaan KKP
Domestik Tahap Pertama
BAB VIII
Pengajuan, Pengunduhan, Pemasangan
Aplikasi, Pendaftaran (Register), dan
Penggunaan KKP Domestik
BAB IX
Pelaksanaan Pembayaran
dengan KKP Domestik
BAB X
Keterlanjuran Pembayaran dan
Pengaduan Permasalahan Penggunaan
KKP Domestik
BAB XI
Penonaktifan
KKP Domestik
BAB XVI
Ketentuan Peralihan
BAB XVII
Ketentuan Penutup
PEMBAHASAN:
BAB I
Ketentuan Umum
Ketentuan Umum
DEFINISI
01 APBN
02
03
04
05
06 -
07
08
09
10
-
DIPA
BP/BPP
KKP Domestik
Daftar Pembayaran
Tagihan KKP Domestik
Pemegang KKP
Domestik
Administrator KKP
Domestik
Bank Penerbit KKP
Domestik
PIN
UP Tunai/UP KKP
Domestik
BAB II
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup
Mengatur mengenai tata cara
pembayaran atas beban APBN dengan
menggunakan KKP Domestik dalam
penyelesaian tagihan kepada negara
melalui mekanisme UP pada Satker
selain Satker Perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri dan Satker Atase
Teknis
Penggunaan KKP Domestik dalam
penyelesaian tagihan kepada negara
melalui mekanisme UP terbatas untuk
penyelesaian tagihan belanja barang dan
belanja modal
1 2
BAB III
Prinsip Dasar
Prinsip Dasar KKP Domestik
Menggunakan kartu dengan skema
pemrosesan domestik yang dapat
digunakan Satker untuk melakukan
pembayaran atas transaksi belanja
negara dalam penggunaan UP
Kartu Kredit Pemerintah
ALAT PEMBAYARAN
yang diterbitkan oleh Bank
Penerbit KKP Domestik
KKP DOMESTIK
merupakan bank yang sama
dengan tempat rekening BP/BPP
dibuka dan Kantor Pusat Bank
telah melakukan kerja sama
dengan DJPb
BANK PENERBIT KKP
DOMESTIK
Prinsip Penggunaan
AKSELERASI
FLEKSIBEL
AMAN
EFEKTIF
AKUNTABEL
Aman dalam bertransaksi
dan menghindari terjadinya
penyimpangan (fraud) dari
transaksi secara tunai
kemudahan penggunaan
kartu dengan jangkauan
pemakaian yang lebih luas
melalui mesin EDC/media
daring/QRIS
Efektif dalam mengurangi
UP yang menganggur (idle
cash) dan biaya dana (cost
of fund) Pemerintah dari
transaksi UP
Akuntabilitas pembayaran
tagihan negara dan
pembebanan biaya
penggunaan UP Kartu
Kredit Pemerintah
mendukung akselerasi
peningkatan penggunaan
produksi dalam negeri yang
dihasilkan oleh Usaha
Mikro, Usaha Kecil, dan
Koperasi
BAB IV
Proporsi Uang
Persediaan
Proporsi Uang Persediaan (UP)
60%
40%
UP TUNAI
UP KKP
UP Tunai sebesar 60% dari besaran UP sebagaimana
diatur dalam PMK mengenai tata cara pembayaran
dalam rangka pelaksanaan APBN
UP Kartu Kredit Pemerintah sebesar 40% dari
besaran UP sebagaimana diatur dalam PMK mengenai
tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan
APBN
Proporsi UP Kartu Kredit Pemerintah sebagaimana
dimaksud telah memperhitungkan/mencakup proporsi
untuk KKP Domestik.
BAB V
Organisasi dan
Manajemen Pengguna
KKP Domestik
Organisasi dan Manajemen Pengguna KKP Domestik
ORGANISASI
DITJEN
PERBENDAHARAAN
DIREKTORAT
PELAKSANAAN
ANGGARAN
KANWIL DITJEN
PERBENDAHARAAN
KPPN
KANTOR PUSAT BANK
PENERBIT KKP
BANK PENERBIT KKP
KPA
PPK
PPSPM
BENDAHARA
PENGELUARAN
PEMEGANG KKP
DOMESTIK
ADMINISTRATOR KKP
DOMESTIK
Ditjen Perbendaharaan
TUGAS DAN WEWENANG
SOSIALI
SASI
PKS
INDUK
MONEV KOOR
DINASI
melakukan perjanjian kerja
sama induk dengan Kantor
Pusat Bank Penerbit KKP
Domestik terkait
koordinasi pengembangan
pelaksanaan pembayaran
dengan KKP Domestik
dalam rangka standardisasi
dan percepatan pelayanan
pembayaran dengan KKP
Domestik
melaksanakan sosialisasi
penggunaan KKP Domestik
kepada Satker dan para
pemangku kepentingan
melakukan monitoring
dan evaluasi atas
pelaksanaan pembayaran
dengan KKP Domestik
secara berjenjang dan
berkala
melaksanakan koordinasi
dengan Kantor Pusat Bank
Penerbit KKP Domestik dan
instansi terkait lainnya
dalam hal terjadi
permasalahan dalam
pelaksanaan KKP Domestik
di tingkat pusat dan daerah
Direktorat Pelaksanaan Anggaran
Menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
Pembayaran dengan KKP Domestik
Tingkat Pusat
dapat memberikan rekomendasi kepada
Kepala KPPN untuk memberikan surat
teguran kepada KPA
1
2
REKAPITULASI
REKOMENDASI
TUGAS DAN WEWENANG
Kanwil Ditjen Perbendaharaan
1
2
3
4
5
Memberikan persetujuan sebagian atau seluruhnya
permohonan dispensasi perubahan besaran UP
Memberikan persetujuan permohonan perubahan proporsi
besaran UP Kartu Kredit Pemerintah
Menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik
Tingkat Kanwil DJPb
Menyampaikan Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik
Tingkat Kanwil DJPb kepada Direktorat Pelaksanaan
Anggaran
Dapat memberikan rekomendasi kepada Kepala KPPN
untuk memberikan surat teguran dan/atau pemotongan
besaran UP Kartu Kredit Pemerintah
TUGAS DAN WEWENANG
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara …(1)
• Melakukan penelitian besaran/proporsi UP
KKP Domestik
• Menerbitkan Surat Persetujuan Besaran
UP Kartu Kredit Pemerintah Satker
• Melakukan pencatatan pagu jenis belanja
yang bisa dibayarkan melalui UP, pagu jenis
belanja yang bisa dibayarkan melalui UP
Kartu Kredit Pemerintah, dan
besaran/perubahan besaran/perubahan
proporsi UP Kartu Kredit Pemerintah ke
dalam Kartu Pengawasan UP/TUP Kartu
Kredit Pemerintah
• Melakukan pengujian atas SPM yang
diajukan oleh PPSPM
• Menerbitkan SP2D atas SPM-GUP KKP
Domestik yang telah memenuhi persyaratan
• Mengembalikan SPM-GUP KKP Domestik
kepada PPSPM dalam hal SPM-GUP KKP
Domestik tidak memenuhi persyaratan
• Melakukan koordinasi dengan Satker terkait
percepatan penyelesaian tagihan KKP
Domestik yang belum dibayarkan
• Melakukan evaluasi pembayaran dan
penggunaan KKP Domestik oleh KPA
TUGAS DAN WEWENANG
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara …. (2)
• Menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring
dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP
Domestik Tingkat KPPN
• Dapat melakukan koordinasi dengan Satker terkait
penyusunan Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring
dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP
Domestik Tingkat KPPN
• Meminta Satker untuk melakukan percepatan
penyampaian laporan dalam hal KPPN belum
menerima Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik
Tingkat Satker
• Menyampaikan Rekapitulasi Laporan Hasil
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran
dengan KKP Domestik Tingkat KPPN kepada Kanwil
DJPb
• Dapat memberikan surat teguran
kepada Satker
• Menyampaikan perubahan surat
persetujuan besaran UP Kartu Kredit
Pemerintah Satker kepada Satker dan
Bank Penerbit Kartu Kredit dengan
ditembuskan ke Kanwil DJPb
TUGAS DAN WEWENANG
Kantor Pusat Bank Penerbit KKP Domestik
Melakukan perjanjian
kerja sama induk dengan
DJPb terlebih dahulu
sebelum
penandatanganan
perjanjian kerja sama
Satker
PKS INDUK
Memastikan
standardisasi pelayanan
penerbitan KKP Domestik
telah dilaksanakan pada
Bank Penerbit KKP
Domestik
STANDARDISASI
PERCEPATAN
Memastikan standardisasi
pelayanan dalam percepatan
penandatanganan perjanjian
kerja sama Satker beserta
addendum telah dilaksanakan
pada seluruh cabang Bank
Penerbit KKP Domestik yang
menjadi mitra kerja Satker
baik di tingkat pusat dan/atau
daerah
STANDARDISASI
PENERBITAN
Memastikan standardisasi
pelayanan dalam
penggunaan/pembayaran
KKP Domestik telah
dilaksanakan pada seluruh
cabang Bank Penerbit KKP
Domestik yang menjadi mitra
kerja Satker baik di tingkat
pusat dan/atau daerah
STANDARDISASI
PENGGUNAAN/
PEMBAYARAN KKP
TUGAS DAN WEWENANG
k. memberitahukan kepada Administrator
KKP Domestik untuk memperbaiki
permintaan penyetoran kembali dalam
hal informasi permintaan penyetoran
kembali atas keterlanjuran pembayaran
tidak terpenuhi
m. menutup KKP Domestik berdasarkan
surat penarikan
n. membebaskan Satker dari biaya
penggunaan KKP Domestik, yang
meliputi biaya keanggotaan, biaya
pembayaran tagihan melalui Teller, ATM,
dan e-banking, biaya permintaan
kenaikan limit, biaya penggantian kartu
kredit karena hilang/dicuri atau rusak,
biaya penggantian PIN, biaya salinan
Billing Statement, biaya pencetakan
tambahan lembar tagihan, biaya
keterlambatan pembayaran, biaya bunga
atas tunggakan/tagihan yang terlambat
dibayarkan, dan biaya penggunaan
fasilitas airport lounge yang
berkerjasama dengan KKP Domestik
Bank Penerbit KKP Domestik
a. menandatangani PKS Satker
b. mengirimkan rangkap 1 asli PKS
Satker kepada KPA
c. melakukan verifikasi atas Surat
Permohonan Penerbitan KKP
Domestik dan dokumen
pendukung termasuk juga
verifikasi atas persetujuan
pemberian limit KKP Domestik
d. menyampaikan pemberitahuan
(notifikasi) melalui SMS atau
sarana lainnya dan welcome pack
dalam bentuk fisik surat kepada
KPA dan pemegang KKP dalam hal
disetujui/terpenuhi
e. menolak sebagian/seluruh
permohonan penerbitan KKP
Domestik dengan menyampaikan
surat pemberitahuan penolakan
kepada KPA dalam hal
ditolak/tidak terpenuhi
f. melakukan kenaikan limit KKP
Domestik secara sementara atau
permanen
g. menolak permintaan kenaikan
limit KKP Domestik dalam hal
informasi permintaan limit
KKP Domestik secara
sementara atau permanen
tidak terpenuhi
h. melakukan pengembalian
limit KKP Domestik ke limit
awal
i. menyampaikan laporan
tunggakan tagihan KKP
Domestik kepada Satker dan
ditembuskan ke KPPN dalam
hal terdapat tagihan KKP
Domestik yang belum
dibayarkan oleh Satker paling
singkat 1 bulan sejak tanggal
jatuh tempo pembayaran
j. melakukan penyetoran
kembali atas keterlanjuran
pembayaran ke rekening
BP/BPP
o. mengenakan biaya meterai dalam
penggunaan KKP Domestik
p. melakukan penurunan limit KKP
Domestik Satker secara permanen
berdasarkan perubahan surat
persetujuan besaran UP KKP
Domestik Satker dari KPPN
q. melakukan Monev terhadap
penyelesaian PKS Satker bagi yang
belum memiliki Kartu Kredit
Pemerintah dan KKP Domestik,
jumlah K/L dan Satker yang
menggunakan KKP Domestik, jumlah
Pemegang KKP Domestik, jumlah dan
total limit KKP Domestik yang
disetujui oleh Bank Penerbit KKP
Domestik, ringkasan belanja dan
pembayaran; dan hambatan dan
kendala
r. menyusun dan menyampaikan
Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran
dengan KKP Domestik Tingkat
Perbankan secara bulanan
S
P
TUGAS DAN WEWENANG
Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen,
Pejabat Penandatangan SPM, dan Bendahara Pengeluaran
1. Menandatangani PKS
2. Menetapkan Pemegang
KKP Domestik
3. Menyampaian surat
permohonan
penerbitan KKP
Domestik
4. Menyampaikan surat
pernyataan UP
5. Menerbitkan surat
penarikan KKP
Domestik
1. Menerbitkan daftar
usulan Pemegang KKP
Domestik
2. Melakukan pengujian
tagihan
3. Menerbitkan DPT KKP
Domestik
4. Melakukan verifikasi atas
indikasi penyalahgunaan
KKP Domestik
5. Menyampaikan surat
pernyataan UP
6. Menerbitkan SPBy
1. Melakukan pengujian SPP
2. Menyimpan dokumen
1. Melakukan pengujian SPby
2. Melakukan pembayaran
tagihan
KPA PPK PSPPM BP
 membuat dan menandatangani Surat Perjanjian
Penggunaan KKP Domestik dengan KPA
 memastikan kembali ketersediaan rekening tabungan
dan telepon seluler (ponsel) berbasis ios/iphone atau
android milik pribadi
 mengunduh aplikasi mobile banking yang resmi milik
Bank Penerbit KKP Domestik melalui google play
store/apple store pada telepon seluler (ponsel)
pribadi
 menginstal aplikasi mobile banking
 melakukan pendaftaran (register) KKP Domestik pada
aplikasi mobile banking mengikuti
mekanisme/ketentuan dari masing-masing Bank
Penerbit KKP Domestik
 melakukan aktivasi kartu dan request PIN KKP
Domestik untuk pertama kali sesuai
mekanisme/ketentuan dari masing-masing Bank
Penerbit KKP Domestik
Pemegang KKP Domestik …(1)
 melakukan transaksi belanja dengan KKP Domestik
menggunakan fasilitas QRIS dari mobile banking sesuai
dengan kewenangan dan peruntukannya pada
merchant yang menggunakan QRIS
 merahasiakan nomor kartu, PIN, One Time Password
(OTP), dan masa berlaku KKP Domestik
 secara aktif memeriksa kondisi dan rincian transaksi KKP
Domestik untuk memastikan tidak terdapat transaksi
yang salah/tidak diakui (dispute)
 dilarang memberikan informasi mengenai data diri dan
transaksi KKP Domestik kepada siapapun
 memilih merchant Transaksi Perdagangan Melalui
Sistem Elektronik (e-commerce) yang menyediakan
fasilitas keamanan untuk transaksi secara daring
 dapat mengajukan permohonan penonaktifkan kepada
Administrator KKP Domestik dalam hal KKP Domestik
tidak dipergunakan dalam jangka waktu lama
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Pemegang KKP Domestik …(2)
 mengumpulkan dokumen berupa Tagihan (e-billing)/Daftar Tagihan Sementara, Surat Tugas/Surat
Perjalanan Dinas/Perjanjian/Kontrak, dan bukti-bukti pengeluaran
 membuat Daftar Pengeluaran Riil Keperluan Operasional Kantor Dengan KKP Domestik dan/atau
Daftar Pengeluaran Riil Keperluan Perjalanan Dinas Jabatan Dengan KKP Domestik
 menyampaikan Daftar Pengeluaran Riil Keperluan Operasional Kantor Dengan KKP Domestik
dan/atau Daftar Pengeluaran Riil Keperluan Perjalanan Dinas Jabatan Dengan KKP Domestik kepada
PPK
 dapat menyampaikan pengaduan secara lisan dan/atau tertulis kepada Bank Penerbit KKP
Domestik yang menjadi mitra kerjanya terkait permasalahan dalam penggunaan KKP Domestik
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Administrator KKP Domestik
 melakukan aktivasi KKP Domestik dan request/aktivasi PIN KKP Domestik
melalui call center/layanan SMS/sarana lainnya
 meminta kenaikan limit KKP Domestik secara sementara atau permanen
kepada Bank Penerbit KKP Domestik melalui surat elektronik dan/atau sarana
tercepat lainnya setelah mendapat persetujuan dari KPA atau berdasarkan
Surat Persetujuan Pemberian TUP KKP Domestik
 menginformasikan nilai kenaikan limit KKP Domestik, periode kenaikan limit
KKP Domestik, serta nomor dan nama KKP Domestik kepada Bank Penerbit
KKP Domestik dalam hal permintaan kenaikan limit KKP Domestik secara
sementara atau berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian TUP KKP Domestik
 menginformasikan nilai kenaikan limit KKP Domestik, periode permanen,
serta nomor dan nama KKP Domestik kepada Bank Penerbit KKP Domestik
dalam hal permintaan kenaikan limit KKP Domestik secara permanen
 melakukan monitoring pengembalian limit KKP Domestik secara sementara
ke limit awal setelah periode kenaikan limit sementara/masa berlaku
penggunaan TUP KKP Domestik berakhir
 mengajukan permintaan pengembalian limit KKP
Domestik ke limit awal kepada Bank Penerbit KKP
Domestik dalam hal limit KKP Domestik yang
dinaikkan secara sementara tidak kembali ke limit
awal setelah periode berakhir
 meminta penyetoran kembali atas Keterlanjuran
pembayaran kepada Bank Penerbit KKP Domestik
melalui surat elektronik dan/atau sarana tercepat
lainnya setelah mendapat persetujuan dari PPK
 menginformasikan nilai keterlanjuran pembayaran,
nomor dan nama KKP Domestik, bukti-bukti
pembayaran/pemindahbukuan yang sah, dan
nomor rekening BP/BPP untuk penyetoran kembali
kepada Bank Penerbit KKP Domestik dalam hal
penyetoran kembali atas Keterlanjuran pembayaran
 melaksanakan sosialisasi penggunaan KKP Domestik
kepada Satker dan para pemangku kepentingan
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
BAB VI
Tahapan Pelaksanaan
KKP Domestik
Tahapan Pelaksanaan Uji Coba KKP Domestik
Ketentuan mengenai pelaksanaan KKP Domestik tahap kedua akan mengikuti
Peraturan Menteri Keuangan mengenai penggunaan KKP Domestik.
Uji coba
Pembayaran KKP
Domestik dilakukan
secara bertahap
untuk KKP Domestik dengan metode transaksi melalui QRIS dari mobile
banking dengan menggunakan Skema Pemrosesan Domestik
(Paling cepat bulan Oktober 2022)
untuk KKP Domestik dengan menggunakan kartu kredit secara fisik dan
tambahan metode transaksi QRIS dari mobile banking yang saling
interkoneksi dan interoperable dengan menggunakan Skema Pemrosesan
Domestik (Paling cepat bulan Maret 2023 atau sesuai dengan kesiapan
pihak perbankan untuk tahap kedua).
1
2
TAHAP PERTAMA
TAHAP KEDUA
BAB VII
Pelaksanaan KKP
Domestik Tahap Pertama
Besaran UP KKP Domestik
UP KKP Domestik merupakan bagian dari UP
Kartu Kredit Pemerintah yang dikelola oleh
BP/BPP
Dihitung dari proporsi UP
Kartu Kredit Pemerintah
atau perubahan proporsi
UP Kartu Kredit
Pemerintah yang telah
disetujui oleh Kepala
Kanwil DJPb
BESARAN UP KKP DOMESTIK
Alur Pendaftaran KKP Domestik
Disclaimer:
• Bank yang sudah bisa memfasilitasi KKPD untuk saat ini baru
HIMBARA (BRI, BNI, MANDIRI)
• Limit KKPD terpisah dengan Limit KKP existing
• Lembar tagihan KKPD terpisah dengan lembar tagihan KKP
existing
Permintaan UP KKP Domestik
32
BP menyampaikan
kebutuhan UP Kartu
Kredit Pemerintah
Domestik Satker
kepada PPK
Berdasarkan kebutuhan UP KKP
Domestik, PPK mencantumkan
kebutuhan UP KKP Domestik
dalam Surat Pernyataan UP
SPP-UP SPM-UP SP2D-UP
Surat
Pernyataan
UP
diterbitkan
oleh KPA
Dalam hal terdapat perubahan besaran UP Kartu Kredit Pemerintah atau perubahan proporsi UP Kartu Kredit
Pemerintah setelah adanya penyampaian SPM-UP, Satker mengajukan surat permohonan perubahan besaran UP
Kartu Kredit Pemerintah kepada KPPN dilampiri dengan Surat Pernyataan UP dari KPA dan surat persetujuan
perubahan besaran UP/proporsi UP Kartu Kredit Pemerintah dari Kanwil DJPb.
KPA
PPK PSPPM
BP
Rencana
Kegiatan
1
Rencana
Kegiatan
Surat Pernyataan
UP
2
Surat Pernyataan
UP
3
Surat
Persetujuan
Besaran UP
Kartu Kredit
Pemerintah
Satker
4
Jenis KKP Domestik
KKP Domestik dengan
menggunakan metode transaksi
QRIS dari mobile banking untuk
tahap pertama
KKP Domestik dengan menggunakan
kartu kredit secara fisik dan tambahan
metode transaksi QRIS dari mobile
banking untuk tahap kedua
ATK Pemelihara
an
Jamuan TiketPenginapan
Sewa
KKP Domestik dengan menggunakan metode
transaksi QRIS digunakan untuk memenuhi
keperluan belanja barang, modal, dan perjalanan
dinas jabatan.
1
2
Dalam hal KKP Domestik digunakan untuk transaksi di luar sarana
tersebut, nilai belanja paling banyak untuk 1 (satu) penerima
pembayaran berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan
mengenai tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN.
Penggunaan KKP Domestik dilakukan dengan nilai belanja paling
banyak Rp200.000.000,00 untuk 1 penerima pembayaran untuk
transaksi pengadaan barang/jasa yang merupakan produk dalam
negeri yang disediakan oleh Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi
melalui sarana :
a. katalog elektronik dan toko daring yang disediakan oleh lembaga
yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang kebijakan
pengadaan barang/jasa pemerintah; dan
b. marketplace berbasis platform pembayaran pemerintah yang
disediakan oleh Kementerian Keuangan.
Penggunaan KKP Domestik
Platform
PBJ
1
2
Jumlah Kepemilikan KKP Domestik
Satker hanya diperkenankan
memiliki Kartu Kredit Pemerintah
dan KKP Domestik dari 1 Bank
Penerbit.
Setiap Pemegang Kartu Kredit
Pemerintah merupakan
Pemegang KKP Domestik.
Jumlah kepemilikan KKP Domestik sama
dengan jumlah kepemilikan Kartu Kredit
Pemerintah yang disesuaikan dengan
kebutuhan penggunaan dan persetujuan
besaran UP Kartu Kredit Pemerintah dari KPPN
Pemegang KKP Domestik & Administrator KKP Domestik
PEJABAT NEGARA PEGAWAI NEGERI SIPIL
PRAJURIT
TENTARA NASIONAL INDONESIA
ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA PEGAWAI LAINNYA
Pegawai lainnya adalah pegawai nonPNS yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian/pejabat yang memiliki kewenangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, pada kementerian/lembaga
pemerintah nonkementerian/lembaga negara/lembaga
independen/lembaga lainnya selain lembaga nonstruktural termasuk
pegawai lainnya pada Badan Layanan Umum.
Dalam hal terdapat keterbatasan
jumlah pejabat/pegawai Satker yang
memenuhi, KPA dapat menetapkan
pegawai lainnya sebagai pemegang
KKP Domestik dan Administrator KKP
Domestik.
Batasan Belanja dan Nominal Transaksi KKP Domestik
Total batasan belanja (limit) KKP Domestik
Satker paling banyak sebesar UP KKP
Domestik yang telah disetujui
*Maksimal Rp10.000.000,00 per transaksi
pembayaran (1x scan QRIS)
 Dalam hal kebutuhan penggunaan KKP Domestik Satker memerlukan batasan belanja (limit) yang lebih besar dari
batasan belanja (limit) KKP Domestik, dapat dilakukan perubahan/penyesuaian untuk pertama kali dengan tidak
melampaui persetujuan besaran UP Kartu Kredit Pemerintah dari KPPN.
 Total besaran UP KKP Domestik dan/atau penggunaan UP KKP Domestik dan/atau persetujuan TUP KKP Domestik dalam
1 (satu) tahun tidak melebihi pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP KKP Domestik.
Batasan belanja (limit) KKP Domestik dalam
rangka keperluan operasional kantor dan
perjalanan dinas jabatan
Pengajuan, Pengunduhan, Pemasangan Aplikasi, Pendaftaran
(Register), Dan Penggunaan KKP Domestik
Satker wajib memiliki Kartu Kredit
Pemerintah terlebih dahulu sebelum
melakukan pengajuan, pengunduhan,
pendaftaran (register), dan penggunaan
KKP Domestik.
Dalam hal Satker belum memiliki
Kartu Kredit Pemerintah dan KKP
Domestik, proses pengajuan kepada
Pihak Perbankan dapat dilakukan
secara sekaligus.
Dalam hal Satker telah memiliki
Kartu Kredit Pemerintah, Satker
hanya mengajukan permintaan
untuk pengunduhan, pemasangan
aplikasi, dan pendaftaran (register)
KKP Domestik.
Mekanisme pengajuan, penerbitan,
penyerahan, dan penggunaan Kartu
Kredit Pemerintah mengikuti ketentuan
sebagaimana diatur dalam PMK
mengenai Tata Cara Pembayaran dan
Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah.
1 2
3 4
Perjanjian Kerja Sama
DJPb
Kantor Pusat Bank
Penerbit KKP
Domestik
PKS Induk PKS Induk
DJPb melakukan kerja sama
dengan Kantor Pusat Bank
Penerbit KKP Domestik
Bank Penerbit
KKP Domestik
Satker
PKS PKS
KPA melakukan kerja sama
dengan Pejabat Bank Penerbit
KKP Domestik
 Dalam hal Kantor Pusat Bank Penerbit KKP Domestik telah memiliki perjanjian kerja sama induk,
dinyatakan dapat digunakan sebagai perjanjian kerja sama induk mengenai koordinasi pengembangan
pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik
 Dalam hal Kantor Pusat Bank Penerbit KKP Domestik belum memiliki perjanjian kerja sama induk,
Kantor Pusat Bank dari masing-masing Bank Penerbit KKP Domestik berkewajiban melakukan
perjanjian kerja sama induk terlebih dahulu dengan DJPb
1 2
Penetapan Pemegang KKP Domestik dan
Administrator KKP Domestik
KPA
PPK
KPA menetapkan daftar Pemegang KKP Domestik
dan daftar Administrator KKP Domestik dalam
satu surat keputusan KPA.
Pejabat/pegawai yang diusulkan sebagai
Pemegang KKP Domestik sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) harus memiliki:
 rekening tabungan pribadi yang sama
dengan tempat rekening BP/BPP dibuka;
dan
 telepon seluler (ponsel) pribadi berbasis
ios/iphone atau android.
Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) PPK untuk
1 (satu) DIPA, KPA menunjuk salah satu PPK
sebagai koordinator untuk menyampaikan Daftar
Usulan Pemegang KKP Domestik dan Daftar
Usulan Administrator KKP Domestik.
PPK KPA
Daftar Usulan
Pemegang KKP
Domestik
Daftar Usulan
Administrator KKP
Domestik
KEPUTUSAN
KPA
BAB VIII
Pengajuan, Pengunduhan,
Pemasangan Aplikasi,
Pendaftaran (Register), dan
Penggunaan KKP Domestik
(1)Pengajuan Kartu Kredit Pemerintah dan KKP Domestik
kepada pihak perbankan dapat dilakukan secara sekaligus.
(2)Dalam hal Pengajuan Kartu Kredit Pemerintah dan KKP
Domestik dilakukan secara sekaligus, KPA menyampaikan
Surat Permohonan Penerbitan Kartu Kredit Pemerintah
dan KKP Domestik dilampiri:
a. Surat Referensi
b. formulir aplikasi Kartu Kredit Pemerintah dan KKP
Domestik dari bank berkenaan
c. salinan KTP yang masih berlaku
d. salinan NPWP Satker dan/atau NPWP Pemegang KKP
Domestik
e. salinan Surat Persetujuan Besaran UP dari KPPN, dan
f. salinan surat keputusan penunjukkan KPA
(3) Dalam hal Satker telah memiliki Kartu Kredit Pemerintah,
KPA menyampaikan Surat Permohonan Penerbitan KKP
Domestik kepada pihak perbankan dilampiri:
a. Surat Referensi
b. formulir aplikasi KKP Domestik dari bank berkenaan
c. salinan Surat Persetujuan Besaran UP dari KPPN, dan
d. salinan surat keputusan penunjukkan KPA
Pengajuan KKP Domestik
KPA
Bank Penerbit
KKP
Pemegang KKP
 Surat
Permohonan
 Lampiran
 Rekapitulasi
 Tanda terima
 Berita Acara
 Surat
Perjanjian
Pengunduhan dan Pemasangan Aplikasi KKP Domestik
• Bank Penerbit KKP Domestik melakukan verifikasi atas
Surat Permohonan Penerbitan Kartu Kredit Pemerintah
dan/atau KKP Domestik beserta dokumen pendukung.
• Dalam hal hasil verifikasi atas permohonan KKP
Domestik terpenuhi, Bank Penerbit KKP Domestik
menyampaikan pemberitahuan (notifikasi)
• Atas pemberitahuan (notifikasi) dimaksud, pemegang
KKP Domestik melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. memastikan kembali ketersediaan rekening tabungan
dan telepon seluler (ponsel) berbasis ios/iphone atau
android milik pribadi
b. mengunduh aplikasi mobile banking yang resmi milik
Bank Penerbit KKP Domestik melalui google play
store/apple store pada telepon seluler (ponsel)
pribadi, dan
c. melakukan pemasangan (menginstal) aplikasi mobile
banking
Pendaftaran (Register) dan Penggunaan KKP Domestik
 Pemegang KKP Domestik melakukan pendaftaran (register) KKP Domestik
pada aplikasi mobile banking mengikuti mekanisme/ketentuan dari
masing-masing Bank Penerbit KKP Domestik.
 Setelah aktivasi Kartu dan request PIN KKP Domestik selesai dilakukan,
status KKP Domestik secara otomatis aktif dan siap digunakan.
 Pemegang KKP Domestik melakukan transaksi belanja dengan KKP
Domestik yang telah aktif/siap digunakan, menggunakan metode
transaksi melalui QRIS dari mobile banking sesuai dengan kewenangan
dan peruntukannya
 Tata cara/mekanisme penggunaan KKP Domestik dengan metode
transaksi melalui QRIS mengikuti ketentuan dari masing-masing Bank
Penerbit KKP Domestik.
 Dalam hal KKP Domestik tidak dipergunakan dalam jangka waktu lama,
Pemegang KKP Domestik dapat mengajukan permohonan penonaktifkan
kepada Administrator KKP Domestik
1
2
3
4
5
Kenaikan Batasan Belanja KKP Domestik
 Satker melalui Administrator KKP Domestik dapat meminta kenaikan
batasan belanja (limit) KKP Domestik secara sementara atau permanen
kepada Bank Penerbit KKP Domestik.
 Satker dapat meminta kenaikan batasan belanja (limit) KKP Domestik
secara sementara dalam hal terdapat:
a. keperluan belanja operasional serta belanja modal dan/atau
belanja perjalanan dinas jabatan melebihi batasan belanja (limit)
sebuah kartu yang telah ditentukan, dan/atau
b. persetujuan TUP KKP Domestik
 Satker dapat meminta kenaikan batasan belanja (limit) KKP Domestik
secara permanen dalam hal terdapat:
a. keperluan operasional kantor serta belanja modal dan/atau belanja
perjalanan dinas jabatan melebihi batasan belanja (limit) sebuah
kartu yang telah ditentukan, dan/atau
b. kenaikan proporsi atau besaran UP KKP Domestik
BAB IX
Pelaksanaan
Pembayaran dengan
KKP Domestik
Alur Pertanggungjawaban Penggunaan KKP Domestik
BP/BPP melakukan
pengujian
6
 Tagihan
 ST/Perjanjian/Kontrak
 Bukti Pengeluaran
Mengumpulkan
dokumen
1
Daftar
Pengeluaran Riil
Berdasarkan
dokumen kemudian
membuat daftar
pengeluaran riil
2
Pengujian
Berdasarkan
dokumen, PPK
melakukan pengujian
3
Pengesahan
Mengesahkan
dokumen dan bukti
pengeluaran
4
Daftar
Pembayaran
Tagihan
Menerbitkan
SPBy
5
SPBy
Pengujian
Permintaan
penggantian UP
KKP
BP/BPP mengajukan
permintaan
penggantian UP KKP
Domestik ke PPK
7
SPP-GUP
KKP
Menerbitkan SPP-
GUP KKP Domestik
8
SPM-GUP KKP
Domestik
Pengujian SP2D
Menerbitkan
SP2D
10
Pendebitan
Pendebitan
Rekening BP/BPP
11
PPK PSPPM
BP/BPP
PEMEGANG
KKP DOMESTIK
pengujian atas SPP-GUP
KKP Domestik beserta
dokumen pendukung
9
Pengujian SPM dan Penerbitan SP2D di KPPN
Mekanisme pengujian SPM
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata
cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja negara.
Tata cara penyelesaian SP2D
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata
cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja negara.
PMK Nomor 190/PMK.05/2012 jo. PMK 178/PMK.05/2018
Pembayaran Tagihan KKP Domestik
49
Pemungutan/ Pemotongan
Pajak/Bukan Pajak
Pendebitan Rekening BP
 Sebelum melakukan pembayaran tagihan KKP Domestik,
BP/BPP melakukan pemungutan/ pemotongan Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 23/bukan pajak atas tagihan
dalam SPBy dan melakukan penyetoran ke kas Negara
sesuai dengan daftar pungutan/potongan
 BP melakukan pembayaran tagihan KKP Domestik melalui pendebitan
rekening BP ke rekening Bank Penerbit KKP Domestik paling lambat 2 (dua)
hari kerja setelah pencairan dana SP2D diterima/masuk ke rekening BP.
 Untuk BP yang dibantu oleh beberapa BPP, pendebitan rekening BP ke
rekening BPP dilakukan BP paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah
pencairan dana SP2D diterima/masuk ke rekening BP.
 BPP melakukan pembayaran tagihan KKP Domestik melalui pendebitan
rekening BPP ke rekening Bank Penerbit KKP Domestik paling lambat 1
(satu) hari kerja setelah pencairan dana SP2D diterima/masuk ke rekening
BPP.
 Pendebitan rekening BP/BPP dilakukan sejumlah tagihan yang harus dibayar
sebagaimana tercantum dalam DPT KKP Domestik.
Pendebitan rekening BP/BPP menggunakan:
 Layanan Perbankan Secara Elektronik (Internet
Banking, Kartu Debit)
 Cek/bilyet giro.
Biaya yang timbul akibat pendebitan rekening
penggunaan Layanan Perbankan Secara Elektronik
dari Rekening BP/BPP dibebankan pada DIPA
Kantor/Satker berkenaan.
Tata cara pendebitan rekening BP/BPP berpedoman pada
ketentuan Peraturan Menteri Keuangan mengenai
kedudukan dan tanggungjawab bendahara pada satuan
kerja pengelola anggaran pendapatan dan belanja negara
TUP KKP Domestik
Permohonan
TUP KKP
Surat Persetujuan
TUP KKP Domestik
KPA dapat
mengajukan TUP
KKP ke KPPN
1
Arsip Surat
Persetujuan TUP
KKP Domestik
KPPN melakukan
penilaian dan
menerbitkan surat
persetujuan
2
Surat
permintaan
kenaikan Limit
Admin KKP mengajukan
permintaan kenaikan limitKKP
Domestik secara sementara
kepada Bank Penerbit KKP
Domestik
3
Menaikan
Limit
Bank Penerbit KKP Domestik
melakukan kenaikan limit KKP
Domestik secara sementara
4
Bank Penerbit
KKP Domestik
Admin KKP
Domestik
KPA
BAB X
Keterlanjuran Pembayaran
dan Pengaduan Permasalahan
Penggunaan KKP Domestik
Keterlanjuran Pembayaran
Keterlanjuran
pembayaran harus
disetorkan kembali
oleh Bank Penerbit
KKP Domestik ke
rekening BP/BPP
untuk penyetoran
kembali
1
Penyetoran kembali
dimintakan oleh
Adminintrator KKP
Domestik kepada Bank
Penerbit KKP Domestik
melalui surat elektronik
dan/atau sarana tercepat
lainnya setelah mendapat
persetujuan dari PPK
2
Administrator KKP Domestik harus
menginformasikan:
 nilai keterlanjuran pembayaran
 nomor dan nama KKP Domestik
 bukti-bukti pembayaran/
pemindahbukuan yang sah, dan
 nomor rekening BP/BPP dan/atau
rekening yang ditunjuk untuk
penyetoran kembali
3
KETERLANJURAN
PEMBAYARAN
BAB XI
Penonaktifan KKP Domestik
Penonaktifan KKP Domestik
PENYALAHGUNAAN
KEADAAN TERTENTU
a. penggunaan KKP Domestik untuk
pembayaran selain keperluan operasional
kantor dan perjalanan dinas jabatan
b. penggunaan KKP Domestik untuk
pembayaran keperluan operasional kantor
tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang
disebutkan dalam dokumen penerimaan
barang/jasa dengan spesifikasi teknis yang
disebutkan dalam dokumen rencana
kegiatan
c. manipulasi data antara Tagihan
(e-billing)/Daftar Tagihan Sementara dengan
bukti-bukti pengeluaran, atau
d. penarikan uang secara tunai
a. dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat
b. dijatuhi hukuman yang sudah mempunyai
kekuatan hukum tetap
c. diberhentikan sebagai Pejabat Negara,
Pegawai Negeri Sipil, dan pegawai lainnya
d. sakit berkepanjangan
e. meninggal dunia
f. tugas belajar, atau
g. mutasi/berpindah tempat kerja
KPA dapat melakukan PENONAKTIFAN KKP Domestik karena
penyalahgunaan atau keadaan tertentu Pemegang KKP Domestik
BAB XII
Biaya Penggunaan
KKP Domestik
Biaya Penggunaan KKP Domestik
56
Dalam penggunaan KKP Domestik, biaya yang dibebankan pada
APBN hanya biaya meterai.
Pengaturan biaya dituangkan dalam PKS penggunaan KKP Domestik
antara Satker dengan Bank Penerbit KKP Domestik yang menjadi
mitra kerjanya
BAB XIII
Pengawasan
Pengawasan
KPA melakukan pengawasan secara
internal atas kewajiban pembayaran
tagihan KKP Domestik agar tidak
melewati batas waktu/jatuh tempo
pembayaran
Satker membuat Standard Operating
Procedure (SOP) Internal terkait norma
waktu penggunaan, penyelesaian
tagihan, dan pertanggungjawaban KKP
Domestik dengan berpedoman pada
ketentuan peraturan perundang-
undangan
SOP INTERNAL
ditetapkan oleh KPA
BAB XIV
Monitoring dan
Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi
60
DIT. PA
KPPN
 KPPN menyusunan Rekapitulasi Laporan Hasil
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran
dengan KKP Domestik Tingkat KPPN
 KPPN menyampaikan Rekapitulasi Laporan Hasil
Monitoring dan Evaluasi kepada Kanwil DJPb paling
lambat 5 hari kerja setelah Laporan Hasil Monitoring
dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP
Domestik Tingkat Satker diterima
KPA
 KPA menyusun Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP
Domestik Tingkat Satker secara triwulanan
 KPA menyampaikan Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi kepada KPPN paling lambat 5 hari kerja
setelah periode triwulanan berakhir
KANWIL
 Kanwil DJPb menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat
Kanwil DJPb
 Kanwil DJPb menyampaikan Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring
dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik
Tingkat Kanwil DJPb kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran paling
lambat 5 hari kerja setelah Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat Kanwil
DJPb diterima
Dalam pelaksanaan pembayaran dan penggunaan KKP Domestik, K/L dan Kementerian Keuangan c.q. DJPb melakukan
monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik secara berjenjang dan berkala
 Direktorat Pelaksanaan Anggaran menyusun
Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP
Domestik Tingkat Pusat
BAB XV
Ketentuan Lain-lain
Ketentuan Lain-Lain
KETENTUAN TEKNIS
Ketentuan pelaksanaan pembayaran
dan penggunaan KKP Domestik pada
akhir tahun anggaran diatur dengan
Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan.
SATKER DIKECUALIKAN
Ketentuan pembayaran dan penggunaan KKP Domestik dikecualikan bagi Satker
yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. memiliki UP yang telah disetujui oleh KPPN paling banyak sebesar
Rp20.000.000,00
b. tidak memiliki UP dengan sumber dana berasal dari rupiah murni;
c. UP dengan sumber dana berasal dari PNBP
d. UP untuk pengeluaran belanja pegawai dan bantuan sosial
e. Satker Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan, dan/atau
f. seluruh anggaran belanja Satker bersumber dari hibah/pinjaman dalam
negeri/luar negeri dan/atau SBSN
BAB XVI
Ketentuan Peralihan
Ketentuan Peralihan
PERJANJIAN KERJA SAMA
SEBELUM PERDIRJEN
PENYESUAIAN
SEBELUM PERDIRJEN
Seluruh PKS induk antara Direktur Jenderal
Perbendaharaan dengan Para Pimpinan Bank
Penerbit Kartu Kredit Pemerintah dalam
pelaksanaan uji coba pembayaran dengan Kartu
Kredit dalam rangka penggunaan UP yang telah
ditandatangani sebelum Peraturan Direktur
Jenderal ini mulai berlaku, dinyatakan tetap
berlaku dan diakui sebagai PKS induk antara
Direktur Jenderal Perbendaharaan dengan Para
Pimpinan Bank Penerbit KKP Domestik
berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal ini
Seluruh PKS Satker antara KPA dengan Pejabat Bank
Penerbit Kartu Kredit Pemerintah yang telah
ditandatangani sebelum Peraturan Direktur Jenderal
ini mulai berlaku, dinyatakan tetap berlaku dan diakui
sebagai PKS Satker antara KPA dengan Pejabat Bank
Penerbit KKP Domestik berdasarkan Peraturan Direktur
Jenderal ini
BAB XVII
Ketentuan Penutup
Ketentuan Penutup
PKS Satker, penetapan Pemegang KKP Domestik dan Administrator KKP Domestik,
surat perjanjian antara KPA dengan Pemegang KKP Domestik, dan surat
permohonan penerbitan KKP Domestik yang diperlukan untuk pembayaran dan
penggunaan KKP Domestik dapat ditandatangani/ditetapkan sebelum Tahun
Anggaran dimulai
PKS Satker, penetapan Pemegang KKP Domestik dan Administrator KKP Domestik, surat
perjanjian antara KPA dengan Pemegang KKP Domestik, dan surat permohonan
penerbitan KKP Domestik yang ditandatangani/ditetapkan sebelum Tahun Anggaran
dimulai mulai berlaku dan dilaksanakan setelah DIPA berlaku efektif
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
TERIMA KASIH
www.djpb.kemenkeu.go.id @ditjenperbendaharaan DJPb.KemenkeuRI
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
- DJPb Kemenkeu RI
@DJPbKemenkeu_RI

More Related Content

Similar to Slide Materi Perdirjen KKP Domestik_Net 01112022.pptx

ARAH_KEBIJAKAN_PERMENDAGRI_NO_77_TAHUN_2020 (1).pptx
ARAH_KEBIJAKAN_PERMENDAGRI_NO_77_TAHUN_2020 (1).pptxARAH_KEBIJAKAN_PERMENDAGRI_NO_77_TAHUN_2020 (1).pptx
ARAH_KEBIJAKAN_PERMENDAGRI_NO_77_TAHUN_2020 (1).pptxnatta sanjaya
 
ARAH KEBIJAKAN PMDN 77 DAN 90.pdf
ARAH KEBIJAKAN PMDN 77 DAN 90.pdfARAH KEBIJAKAN PMDN 77 DAN 90.pdf
ARAH KEBIJAKAN PMDN 77 DAN 90.pdfYandryAbun1
 
Paparan-PEN-Daerah-Provinsi-Jawa-Barat-10-Sep-2020-edit.pptx
Paparan-PEN-Daerah-Provinsi-Jawa-Barat-10-Sep-2020-edit.pptxPaparan-PEN-Daerah-Provinsi-Jawa-Barat-10-Sep-2020-edit.pptx
Paparan-PEN-Daerah-Provinsi-Jawa-Barat-10-Sep-2020-edit.pptxsubditpenanganankonf
 
Prinsip2 transfer ke daerah
Prinsip2 transfer ke daerah Prinsip2 transfer ke daerah
Prinsip2 transfer ke daerah Herry Prananto
 
2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa
2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa
2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana DesaAhmad Abdul Haq
 
ARAH_KEBIJAKAN_PERMENDAGRI_NO_77_TAHUN_2020.pptx
ARAH_KEBIJAKAN_PERMENDAGRI_NO_77_TAHUN_2020.pptxARAH_KEBIJAKAN_PERMENDAGRI_NO_77_TAHUN_2020.pptx
ARAH_KEBIJAKAN_PERMENDAGRI_NO_77_TAHUN_2020.pptxRicardoStevens1
 
2018-03-26 Tugas Fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yg Dilimpahkan ke ver...
2018-03-26 Tugas Fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yg Dilimpahkan ke ver...2018-03-26 Tugas Fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yg Dilimpahkan ke ver...
2018-03-26 Tugas Fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yg Dilimpahkan ke ver...Ahmad Abdul Haq
 
LLAT TAHUN ANGGARAN 2020
LLAT TAHUN ANGGARAN 2020LLAT TAHUN ANGGARAN 2020
LLAT TAHUN ANGGARAN 2020BaliTopHoliday
 
FINAL PEMAPARAN PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020_pelaksanaan dan penatausahaan k...
FINAL PEMAPARAN PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020_pelaksanaan dan penatausahaan k...FINAL PEMAPARAN PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020_pelaksanaan dan penatausahaan k...
FINAL PEMAPARAN PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020_pelaksanaan dan penatausahaan k...fisika putra
 
ARAH-KEBIJAKAN-PERMENDAGRI-NO.-77-TAHUN-2020-BAB-I-SIPD.pptx
ARAH-KEBIJAKAN-PERMENDAGRI-NO.-77-TAHUN-2020-BAB-I-SIPD.pptxARAH-KEBIJAKAN-PERMENDAGRI-NO.-77-TAHUN-2020-BAB-I-SIPD.pptx
ARAH-KEBIJAKAN-PERMENDAGRI-NO.-77-TAHUN-2020-BAB-I-SIPD.pptxarraf3
 
INPRES NO 2 TH 2022.pptx
INPRES NO 2 TH 2022.pptxINPRES NO 2 TH 2022.pptx
INPRES NO 2 TH 2022.pptxssuserbf9df1
 
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptxWakhyudi
 
03 Bahan Diklat DJPK.pdf
03 Bahan Diklat DJPK.pdf03 Bahan Diklat DJPK.pdf
03 Bahan Diklat DJPK.pdfdinkes4
 
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019Ayu U.
 
Bahan SMART BUN 2022 .pptx
Bahan SMART BUN 2022 .pptxBahan SMART BUN 2022 .pptx
Bahan SMART BUN 2022 .pptxIsnenHadi2
 
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdfErickTanalepy
 

Similar to Slide Materi Perdirjen KKP Domestik_Net 01112022.pptx (20)

ARAH_KEBIJAKAN_PERMENDAGRI_NO_77_TAHUN_2020 (1).pptx
ARAH_KEBIJAKAN_PERMENDAGRI_NO_77_TAHUN_2020 (1).pptxARAH_KEBIJAKAN_PERMENDAGRI_NO_77_TAHUN_2020 (1).pptx
ARAH_KEBIJAKAN_PERMENDAGRI_NO_77_TAHUN_2020 (1).pptx
 
ARAH KEBIJAKAN PMDN 77 DAN 90.pdf
ARAH KEBIJAKAN PMDN 77 DAN 90.pdfARAH KEBIJAKAN PMDN 77 DAN 90.pdf
ARAH KEBIJAKAN PMDN 77 DAN 90.pdf
 
Paparan-PEN-Daerah-Provinsi-Jawa-Barat-10-Sep-2020-edit.pptx
Paparan-PEN-Daerah-Provinsi-Jawa-Barat-10-Sep-2020-edit.pptxPaparan-PEN-Daerah-Provinsi-Jawa-Barat-10-Sep-2020-edit.pptx
Paparan-PEN-Daerah-Provinsi-Jawa-Barat-10-Sep-2020-edit.pptx
 
Prinsip2 transfer ke daerah
Prinsip2 transfer ke daerah Prinsip2 transfer ke daerah
Prinsip2 transfer ke daerah
 
2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa
2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa
2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa
 
ARAH_KEBIJAKAN_PERMENDAGRI_NO_77_TAHUN_2020.pptx
ARAH_KEBIJAKAN_PERMENDAGRI_NO_77_TAHUN_2020.pptxARAH_KEBIJAKAN_PERMENDAGRI_NO_77_TAHUN_2020.pptx
ARAH_KEBIJAKAN_PERMENDAGRI_NO_77_TAHUN_2020.pptx
 
2018-03-26 Tugas Fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yg Dilimpahkan ke ver...
2018-03-26 Tugas Fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yg Dilimpahkan ke ver...2018-03-26 Tugas Fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yg Dilimpahkan ke ver...
2018-03-26 Tugas Fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yg Dilimpahkan ke ver...
 
LLAT TAHUN ANGGARAN 2020
LLAT TAHUN ANGGARAN 2020LLAT TAHUN ANGGARAN 2020
LLAT TAHUN ANGGARAN 2020
 
FINAL PEMAPARAN PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020_pelaksanaan dan penatausahaan k...
FINAL PEMAPARAN PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020_pelaksanaan dan penatausahaan k...FINAL PEMAPARAN PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020_pelaksanaan dan penatausahaan k...
FINAL PEMAPARAN PERMENDAGRI NO. 77 TAHUN 2020_pelaksanaan dan penatausahaan k...
 
paparan awal ASB.pptx
paparan awal ASB.pptxpaparan awal ASB.pptx
paparan awal ASB.pptx
 
17021348.ppt
17021348.ppt17021348.ppt
17021348.ppt
 
ARAH-KEBIJAKAN-PERMENDAGRI-NO.-77-TAHUN-2020-BAB-I-SIPD.pptx
ARAH-KEBIJAKAN-PERMENDAGRI-NO.-77-TAHUN-2020-BAB-I-SIPD.pptxARAH-KEBIJAKAN-PERMENDAGRI-NO.-77-TAHUN-2020-BAB-I-SIPD.pptx
ARAH-KEBIJAKAN-PERMENDAGRI-NO.-77-TAHUN-2020-BAB-I-SIPD.pptx
 
INPRES NO 2 TH 2022.pptx
INPRES NO 2 TH 2022.pptxINPRES NO 2 TH 2022.pptx
INPRES NO 2 TH 2022.pptx
 
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptx
 
03 Bahan Diklat DJPK.pdf
03 Bahan Diklat DJPK.pdf03 Bahan Diklat DJPK.pdf
03 Bahan Diklat DJPK.pdf
 
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
[1 1] hamdani - paparan pp 12 2019
 
85 pmk.03 2019
85 pmk.03 201985 pmk.03 2019
85 pmk.03 2019
 
EFISKUS Paradigma 2022.pdf
EFISKUS Paradigma 2022.pdfEFISKUS Paradigma 2022.pdf
EFISKUS Paradigma 2022.pdf
 
Bahan SMART BUN 2022 .pptx
Bahan SMART BUN 2022 .pptxBahan SMART BUN 2022 .pptx
Bahan SMART BUN 2022 .pptx
 
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
 

Recently uploaded

Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 

Recently uploaded (14)

Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 

Slide Materi Perdirjen KKP Domestik_Net 01112022.pptx

  • 1. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Tentang Tata Cara Pembayaran Atas Beban APBN dengan Menggunakan Kartu Kredit Pemerintah Domestik Jakarta, 10 November 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan | Direktorat Pelaksanaan Anggaran
  • 2. DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN JAKARTA 2 OUTLINE SISTEMATIKA LATAR BELAKANG DAN TUJUAN PEMBAHASAN 1 2 3
  • 3. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN LATAR BELAKANG 1. Transaksi KK di Indonesia didominasi transaksi domestik (±80%) dimana hampir seluruhnya (±90%) diproses di luar negeri. 2. Anggaran belanja barang dan jasa Pemerintah setiap tahun mencapai ±Rp800 T. Potensi KKP Pusat dan Daerah cukup besar karena minimal 40% wajib menggunakan KK. 3. Pengembangan KKP Domestik merupakan dukungan terhadap Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) khususnya terkait digitalisasi pembayaran khususnya pembelian barang dan jasa Pemerintah. 4. Digitalisasi SP diharapkan dapat membantu jutaan UMKM di daerah untuk naik kelas seiring dengan P3DN. 5. Ke depan Pemerintah berencana mengintegrasikan seluruh transaksi belanja melalui platform LKPP secara online. 1. Mengurangi ketergantungan impor. 2. Mengefisiensikan biaya pemrosesan. 3. Mengedepankan kemandirian nasional. 4. Mengamankan data dan transaksi. 5. Mengoptimalkan skema domestik. 6. Memperluas akseptasi khususnya UMKM. “Negara kita mengikuti kecepatan perubahan teknologidigitaldi bidangekonomi” PresidenJokowi,29 Agustus2022 “Peluncuran Kredit Pemerintah Domestik dan QRIS Antar-Negara” TUJUAN
  • 4. SISTEMATIKA BAB I Ketentuan Umum BAB II Ruang Lingkup BAB III Prinsip Dasar BAB IV Proporsi Uang Persediaan BAB V Organisasi dan Manajemen Pengguna KKP Domestik BAB XII Biaya Penggunaan KKP Domestik BAB XIII Pengawasan BAB XIV Monitoring dan Evaluasi BAB XV Ketentuan Lain-Lain BAB VI Tahapan Pelaksanaan KKP Domestik BAB VII Pelaksanaan KKP Domestik Tahap Pertama BAB VIII Pengajuan, Pengunduhan, Pemasangan Aplikasi, Pendaftaran (Register), dan Penggunaan KKP Domestik BAB IX Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik BAB X Keterlanjuran Pembayaran dan Pengaduan Permasalahan Penggunaan KKP Domestik BAB XI Penonaktifan KKP Domestik BAB XVI Ketentuan Peralihan BAB XVII Ketentuan Penutup
  • 6. Ketentuan Umum DEFINISI 01 APBN 02 03 04 05 06 - 07 08 09 10 - DIPA BP/BPP KKP Domestik Daftar Pembayaran Tagihan KKP Domestik Pemegang KKP Domestik Administrator KKP Domestik Bank Penerbit KKP Domestik PIN UP Tunai/UP KKP Domestik
  • 8. Ruang Lingkup Mengatur mengenai tata cara pembayaran atas beban APBN dengan menggunakan KKP Domestik dalam penyelesaian tagihan kepada negara melalui mekanisme UP pada Satker selain Satker Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dan Satker Atase Teknis Penggunaan KKP Domestik dalam penyelesaian tagihan kepada negara melalui mekanisme UP terbatas untuk penyelesaian tagihan belanja barang dan belanja modal 1 2
  • 10. Prinsip Dasar KKP Domestik Menggunakan kartu dengan skema pemrosesan domestik yang dapat digunakan Satker untuk melakukan pembayaran atas transaksi belanja negara dalam penggunaan UP Kartu Kredit Pemerintah ALAT PEMBAYARAN yang diterbitkan oleh Bank Penerbit KKP Domestik KKP DOMESTIK merupakan bank yang sama dengan tempat rekening BP/BPP dibuka dan Kantor Pusat Bank telah melakukan kerja sama dengan DJPb BANK PENERBIT KKP DOMESTIK
  • 11. Prinsip Penggunaan AKSELERASI FLEKSIBEL AMAN EFEKTIF AKUNTABEL Aman dalam bertransaksi dan menghindari terjadinya penyimpangan (fraud) dari transaksi secara tunai kemudahan penggunaan kartu dengan jangkauan pemakaian yang lebih luas melalui mesin EDC/media daring/QRIS Efektif dalam mengurangi UP yang menganggur (idle cash) dan biaya dana (cost of fund) Pemerintah dari transaksi UP Akuntabilitas pembayaran tagihan negara dan pembebanan biaya penggunaan UP Kartu Kredit Pemerintah mendukung akselerasi peningkatan penggunaan produksi dalam negeri yang dihasilkan oleh Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi
  • 13. Proporsi Uang Persediaan (UP) 60% 40% UP TUNAI UP KKP UP Tunai sebesar 60% dari besaran UP sebagaimana diatur dalam PMK mengenai tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN UP Kartu Kredit Pemerintah sebesar 40% dari besaran UP sebagaimana diatur dalam PMK mengenai tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN Proporsi UP Kartu Kredit Pemerintah sebagaimana dimaksud telah memperhitungkan/mencakup proporsi untuk KKP Domestik.
  • 14. BAB V Organisasi dan Manajemen Pengguna KKP Domestik
  • 15. Organisasi dan Manajemen Pengguna KKP Domestik ORGANISASI DITJEN PERBENDAHARAAN DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN KPPN KANTOR PUSAT BANK PENERBIT KKP BANK PENERBIT KKP KPA PPK PPSPM BENDAHARA PENGELUARAN PEMEGANG KKP DOMESTIK ADMINISTRATOR KKP DOMESTIK
  • 16. Ditjen Perbendaharaan TUGAS DAN WEWENANG SOSIALI SASI PKS INDUK MONEV KOOR DINASI melakukan perjanjian kerja sama induk dengan Kantor Pusat Bank Penerbit KKP Domestik terkait koordinasi pengembangan pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik dalam rangka standardisasi dan percepatan pelayanan pembayaran dengan KKP Domestik melaksanakan sosialisasi penggunaan KKP Domestik kepada Satker dan para pemangku kepentingan melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik secara berjenjang dan berkala melaksanakan koordinasi dengan Kantor Pusat Bank Penerbit KKP Domestik dan instansi terkait lainnya dalam hal terjadi permasalahan dalam pelaksanaan KKP Domestik di tingkat pusat dan daerah
  • 17. Direktorat Pelaksanaan Anggaran Menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat Pusat dapat memberikan rekomendasi kepada Kepala KPPN untuk memberikan surat teguran kepada KPA 1 2 REKAPITULASI REKOMENDASI TUGAS DAN WEWENANG
  • 18. Kanwil Ditjen Perbendaharaan 1 2 3 4 5 Memberikan persetujuan sebagian atau seluruhnya permohonan dispensasi perubahan besaran UP Memberikan persetujuan permohonan perubahan proporsi besaran UP Kartu Kredit Pemerintah Menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat Kanwil DJPb Menyampaikan Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat Kanwil DJPb kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran Dapat memberikan rekomendasi kepada Kepala KPPN untuk memberikan surat teguran dan/atau pemotongan besaran UP Kartu Kredit Pemerintah TUGAS DAN WEWENANG
  • 19. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara …(1) • Melakukan penelitian besaran/proporsi UP KKP Domestik • Menerbitkan Surat Persetujuan Besaran UP Kartu Kredit Pemerintah Satker • Melakukan pencatatan pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP, pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP Kartu Kredit Pemerintah, dan besaran/perubahan besaran/perubahan proporsi UP Kartu Kredit Pemerintah ke dalam Kartu Pengawasan UP/TUP Kartu Kredit Pemerintah • Melakukan pengujian atas SPM yang diajukan oleh PPSPM • Menerbitkan SP2D atas SPM-GUP KKP Domestik yang telah memenuhi persyaratan • Mengembalikan SPM-GUP KKP Domestik kepada PPSPM dalam hal SPM-GUP KKP Domestik tidak memenuhi persyaratan • Melakukan koordinasi dengan Satker terkait percepatan penyelesaian tagihan KKP Domestik yang belum dibayarkan • Melakukan evaluasi pembayaran dan penggunaan KKP Domestik oleh KPA TUGAS DAN WEWENANG
  • 20. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara …. (2) • Menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat KPPN • Dapat melakukan koordinasi dengan Satker terkait penyusunan Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat KPPN • Meminta Satker untuk melakukan percepatan penyampaian laporan dalam hal KPPN belum menerima Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat Satker • Menyampaikan Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat KPPN kepada Kanwil DJPb • Dapat memberikan surat teguran kepada Satker • Menyampaikan perubahan surat persetujuan besaran UP Kartu Kredit Pemerintah Satker kepada Satker dan Bank Penerbit Kartu Kredit dengan ditembuskan ke Kanwil DJPb TUGAS DAN WEWENANG
  • 21. Kantor Pusat Bank Penerbit KKP Domestik Melakukan perjanjian kerja sama induk dengan DJPb terlebih dahulu sebelum penandatanganan perjanjian kerja sama Satker PKS INDUK Memastikan standardisasi pelayanan penerbitan KKP Domestik telah dilaksanakan pada Bank Penerbit KKP Domestik STANDARDISASI PERCEPATAN Memastikan standardisasi pelayanan dalam percepatan penandatanganan perjanjian kerja sama Satker beserta addendum telah dilaksanakan pada seluruh cabang Bank Penerbit KKP Domestik yang menjadi mitra kerja Satker baik di tingkat pusat dan/atau daerah STANDARDISASI PENERBITAN Memastikan standardisasi pelayanan dalam penggunaan/pembayaran KKP Domestik telah dilaksanakan pada seluruh cabang Bank Penerbit KKP Domestik yang menjadi mitra kerja Satker baik di tingkat pusat dan/atau daerah STANDARDISASI PENGGUNAAN/ PEMBAYARAN KKP TUGAS DAN WEWENANG
  • 22. k. memberitahukan kepada Administrator KKP Domestik untuk memperbaiki permintaan penyetoran kembali dalam hal informasi permintaan penyetoran kembali atas keterlanjuran pembayaran tidak terpenuhi m. menutup KKP Domestik berdasarkan surat penarikan n. membebaskan Satker dari biaya penggunaan KKP Domestik, yang meliputi biaya keanggotaan, biaya pembayaran tagihan melalui Teller, ATM, dan e-banking, biaya permintaan kenaikan limit, biaya penggantian kartu kredit karena hilang/dicuri atau rusak, biaya penggantian PIN, biaya salinan Billing Statement, biaya pencetakan tambahan lembar tagihan, biaya keterlambatan pembayaran, biaya bunga atas tunggakan/tagihan yang terlambat dibayarkan, dan biaya penggunaan fasilitas airport lounge yang berkerjasama dengan KKP Domestik Bank Penerbit KKP Domestik a. menandatangani PKS Satker b. mengirimkan rangkap 1 asli PKS Satker kepada KPA c. melakukan verifikasi atas Surat Permohonan Penerbitan KKP Domestik dan dokumen pendukung termasuk juga verifikasi atas persetujuan pemberian limit KKP Domestik d. menyampaikan pemberitahuan (notifikasi) melalui SMS atau sarana lainnya dan welcome pack dalam bentuk fisik surat kepada KPA dan pemegang KKP dalam hal disetujui/terpenuhi e. menolak sebagian/seluruh permohonan penerbitan KKP Domestik dengan menyampaikan surat pemberitahuan penolakan kepada KPA dalam hal ditolak/tidak terpenuhi f. melakukan kenaikan limit KKP Domestik secara sementara atau permanen g. menolak permintaan kenaikan limit KKP Domestik dalam hal informasi permintaan limit KKP Domestik secara sementara atau permanen tidak terpenuhi h. melakukan pengembalian limit KKP Domestik ke limit awal i. menyampaikan laporan tunggakan tagihan KKP Domestik kepada Satker dan ditembuskan ke KPPN dalam hal terdapat tagihan KKP Domestik yang belum dibayarkan oleh Satker paling singkat 1 bulan sejak tanggal jatuh tempo pembayaran j. melakukan penyetoran kembali atas keterlanjuran pembayaran ke rekening BP/BPP o. mengenakan biaya meterai dalam penggunaan KKP Domestik p. melakukan penurunan limit KKP Domestik Satker secara permanen berdasarkan perubahan surat persetujuan besaran UP KKP Domestik Satker dari KPPN q. melakukan Monev terhadap penyelesaian PKS Satker bagi yang belum memiliki Kartu Kredit Pemerintah dan KKP Domestik, jumlah K/L dan Satker yang menggunakan KKP Domestik, jumlah Pemegang KKP Domestik, jumlah dan total limit KKP Domestik yang disetujui oleh Bank Penerbit KKP Domestik, ringkasan belanja dan pembayaran; dan hambatan dan kendala r. menyusun dan menyampaikan Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat Perbankan secara bulanan S P TUGAS DAN WEWENANG
  • 23. Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penandatangan SPM, dan Bendahara Pengeluaran 1. Menandatangani PKS 2. Menetapkan Pemegang KKP Domestik 3. Menyampaian surat permohonan penerbitan KKP Domestik 4. Menyampaikan surat pernyataan UP 5. Menerbitkan surat penarikan KKP Domestik 1. Menerbitkan daftar usulan Pemegang KKP Domestik 2. Melakukan pengujian tagihan 3. Menerbitkan DPT KKP Domestik 4. Melakukan verifikasi atas indikasi penyalahgunaan KKP Domestik 5. Menyampaikan surat pernyataan UP 6. Menerbitkan SPBy 1. Melakukan pengujian SPP 2. Menyimpan dokumen 1. Melakukan pengujian SPby 2. Melakukan pembayaran tagihan KPA PPK PSPPM BP
  • 24.  membuat dan menandatangani Surat Perjanjian Penggunaan KKP Domestik dengan KPA  memastikan kembali ketersediaan rekening tabungan dan telepon seluler (ponsel) berbasis ios/iphone atau android milik pribadi  mengunduh aplikasi mobile banking yang resmi milik Bank Penerbit KKP Domestik melalui google play store/apple store pada telepon seluler (ponsel) pribadi  menginstal aplikasi mobile banking  melakukan pendaftaran (register) KKP Domestik pada aplikasi mobile banking mengikuti mekanisme/ketentuan dari masing-masing Bank Penerbit KKP Domestik  melakukan aktivasi kartu dan request PIN KKP Domestik untuk pertama kali sesuai mekanisme/ketentuan dari masing-masing Bank Penerbit KKP Domestik Pemegang KKP Domestik …(1)  melakukan transaksi belanja dengan KKP Domestik menggunakan fasilitas QRIS dari mobile banking sesuai dengan kewenangan dan peruntukannya pada merchant yang menggunakan QRIS  merahasiakan nomor kartu, PIN, One Time Password (OTP), dan masa berlaku KKP Domestik  secara aktif memeriksa kondisi dan rincian transaksi KKP Domestik untuk memastikan tidak terdapat transaksi yang salah/tidak diakui (dispute)  dilarang memberikan informasi mengenai data diri dan transaksi KKP Domestik kepada siapapun  memilih merchant Transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (e-commerce) yang menyediakan fasilitas keamanan untuk transaksi secara daring  dapat mengajukan permohonan penonaktifkan kepada Administrator KKP Domestik dalam hal KKP Domestik tidak dipergunakan dalam jangka waktu lama TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
  • 25. Pemegang KKP Domestik …(2)  mengumpulkan dokumen berupa Tagihan (e-billing)/Daftar Tagihan Sementara, Surat Tugas/Surat Perjalanan Dinas/Perjanjian/Kontrak, dan bukti-bukti pengeluaran  membuat Daftar Pengeluaran Riil Keperluan Operasional Kantor Dengan KKP Domestik dan/atau Daftar Pengeluaran Riil Keperluan Perjalanan Dinas Jabatan Dengan KKP Domestik  menyampaikan Daftar Pengeluaran Riil Keperluan Operasional Kantor Dengan KKP Domestik dan/atau Daftar Pengeluaran Riil Keperluan Perjalanan Dinas Jabatan Dengan KKP Domestik kepada PPK  dapat menyampaikan pengaduan secara lisan dan/atau tertulis kepada Bank Penerbit KKP Domestik yang menjadi mitra kerjanya terkait permasalahan dalam penggunaan KKP Domestik TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
  • 26. Administrator KKP Domestik  melakukan aktivasi KKP Domestik dan request/aktivasi PIN KKP Domestik melalui call center/layanan SMS/sarana lainnya  meminta kenaikan limit KKP Domestik secara sementara atau permanen kepada Bank Penerbit KKP Domestik melalui surat elektronik dan/atau sarana tercepat lainnya setelah mendapat persetujuan dari KPA atau berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian TUP KKP Domestik  menginformasikan nilai kenaikan limit KKP Domestik, periode kenaikan limit KKP Domestik, serta nomor dan nama KKP Domestik kepada Bank Penerbit KKP Domestik dalam hal permintaan kenaikan limit KKP Domestik secara sementara atau berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian TUP KKP Domestik  menginformasikan nilai kenaikan limit KKP Domestik, periode permanen, serta nomor dan nama KKP Domestik kepada Bank Penerbit KKP Domestik dalam hal permintaan kenaikan limit KKP Domestik secara permanen  melakukan monitoring pengembalian limit KKP Domestik secara sementara ke limit awal setelah periode kenaikan limit sementara/masa berlaku penggunaan TUP KKP Domestik berakhir  mengajukan permintaan pengembalian limit KKP Domestik ke limit awal kepada Bank Penerbit KKP Domestik dalam hal limit KKP Domestik yang dinaikkan secara sementara tidak kembali ke limit awal setelah periode berakhir  meminta penyetoran kembali atas Keterlanjuran pembayaran kepada Bank Penerbit KKP Domestik melalui surat elektronik dan/atau sarana tercepat lainnya setelah mendapat persetujuan dari PPK  menginformasikan nilai keterlanjuran pembayaran, nomor dan nama KKP Domestik, bukti-bukti pembayaran/pemindahbukuan yang sah, dan nomor rekening BP/BPP untuk penyetoran kembali kepada Bank Penerbit KKP Domestik dalam hal penyetoran kembali atas Keterlanjuran pembayaran  melaksanakan sosialisasi penggunaan KKP Domestik kepada Satker dan para pemangku kepentingan TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
  • 28. Tahapan Pelaksanaan Uji Coba KKP Domestik Ketentuan mengenai pelaksanaan KKP Domestik tahap kedua akan mengikuti Peraturan Menteri Keuangan mengenai penggunaan KKP Domestik. Uji coba Pembayaran KKP Domestik dilakukan secara bertahap untuk KKP Domestik dengan metode transaksi melalui QRIS dari mobile banking dengan menggunakan Skema Pemrosesan Domestik (Paling cepat bulan Oktober 2022) untuk KKP Domestik dengan menggunakan kartu kredit secara fisik dan tambahan metode transaksi QRIS dari mobile banking yang saling interkoneksi dan interoperable dengan menggunakan Skema Pemrosesan Domestik (Paling cepat bulan Maret 2023 atau sesuai dengan kesiapan pihak perbankan untuk tahap kedua). 1 2 TAHAP PERTAMA TAHAP KEDUA
  • 30. Besaran UP KKP Domestik UP KKP Domestik merupakan bagian dari UP Kartu Kredit Pemerintah yang dikelola oleh BP/BPP Dihitung dari proporsi UP Kartu Kredit Pemerintah atau perubahan proporsi UP Kartu Kredit Pemerintah yang telah disetujui oleh Kepala Kanwil DJPb BESARAN UP KKP DOMESTIK
  • 31. Alur Pendaftaran KKP Domestik Disclaimer: • Bank yang sudah bisa memfasilitasi KKPD untuk saat ini baru HIMBARA (BRI, BNI, MANDIRI) • Limit KKPD terpisah dengan Limit KKP existing • Lembar tagihan KKPD terpisah dengan lembar tagihan KKP existing
  • 32. Permintaan UP KKP Domestik 32 BP menyampaikan kebutuhan UP Kartu Kredit Pemerintah Domestik Satker kepada PPK Berdasarkan kebutuhan UP KKP Domestik, PPK mencantumkan kebutuhan UP KKP Domestik dalam Surat Pernyataan UP SPP-UP SPM-UP SP2D-UP Surat Pernyataan UP diterbitkan oleh KPA Dalam hal terdapat perubahan besaran UP Kartu Kredit Pemerintah atau perubahan proporsi UP Kartu Kredit Pemerintah setelah adanya penyampaian SPM-UP, Satker mengajukan surat permohonan perubahan besaran UP Kartu Kredit Pemerintah kepada KPPN dilampiri dengan Surat Pernyataan UP dari KPA dan surat persetujuan perubahan besaran UP/proporsi UP Kartu Kredit Pemerintah dari Kanwil DJPb. KPA PPK PSPPM BP Rencana Kegiatan 1 Rencana Kegiatan Surat Pernyataan UP 2 Surat Pernyataan UP 3 Surat Persetujuan Besaran UP Kartu Kredit Pemerintah Satker 4
  • 33. Jenis KKP Domestik KKP Domestik dengan menggunakan metode transaksi QRIS dari mobile banking untuk tahap pertama KKP Domestik dengan menggunakan kartu kredit secara fisik dan tambahan metode transaksi QRIS dari mobile banking untuk tahap kedua ATK Pemelihara an Jamuan TiketPenginapan Sewa KKP Domestik dengan menggunakan metode transaksi QRIS digunakan untuk memenuhi keperluan belanja barang, modal, dan perjalanan dinas jabatan. 1 2
  • 34. Dalam hal KKP Domestik digunakan untuk transaksi di luar sarana tersebut, nilai belanja paling banyak untuk 1 (satu) penerima pembayaran berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan APBN. Penggunaan KKP Domestik dilakukan dengan nilai belanja paling banyak Rp200.000.000,00 untuk 1 penerima pembayaran untuk transaksi pengadaan barang/jasa yang merupakan produk dalam negeri yang disediakan oleh Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi melalui sarana : a. katalog elektronik dan toko daring yang disediakan oleh lembaga yang menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah; dan b. marketplace berbasis platform pembayaran pemerintah yang disediakan oleh Kementerian Keuangan. Penggunaan KKP Domestik Platform PBJ 1 2
  • 35. Jumlah Kepemilikan KKP Domestik Satker hanya diperkenankan memiliki Kartu Kredit Pemerintah dan KKP Domestik dari 1 Bank Penerbit. Setiap Pemegang Kartu Kredit Pemerintah merupakan Pemegang KKP Domestik. Jumlah kepemilikan KKP Domestik sama dengan jumlah kepemilikan Kartu Kredit Pemerintah yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan dan persetujuan besaran UP Kartu Kredit Pemerintah dari KPPN
  • 36. Pemegang KKP Domestik & Administrator KKP Domestik PEJABAT NEGARA PEGAWAI NEGERI SIPIL PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEGAWAI LAINNYA Pegawai lainnya adalah pegawai nonPNS yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian/pejabat yang memiliki kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, pada kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian/lembaga negara/lembaga independen/lembaga lainnya selain lembaga nonstruktural termasuk pegawai lainnya pada Badan Layanan Umum. Dalam hal terdapat keterbatasan jumlah pejabat/pegawai Satker yang memenuhi, KPA dapat menetapkan pegawai lainnya sebagai pemegang KKP Domestik dan Administrator KKP Domestik.
  • 37. Batasan Belanja dan Nominal Transaksi KKP Domestik Total batasan belanja (limit) KKP Domestik Satker paling banyak sebesar UP KKP Domestik yang telah disetujui *Maksimal Rp10.000.000,00 per transaksi pembayaran (1x scan QRIS)  Dalam hal kebutuhan penggunaan KKP Domestik Satker memerlukan batasan belanja (limit) yang lebih besar dari batasan belanja (limit) KKP Domestik, dapat dilakukan perubahan/penyesuaian untuk pertama kali dengan tidak melampaui persetujuan besaran UP Kartu Kredit Pemerintah dari KPPN.  Total besaran UP KKP Domestik dan/atau penggunaan UP KKP Domestik dan/atau persetujuan TUP KKP Domestik dalam 1 (satu) tahun tidak melebihi pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP KKP Domestik. Batasan belanja (limit) KKP Domestik dalam rangka keperluan operasional kantor dan perjalanan dinas jabatan
  • 38. Pengajuan, Pengunduhan, Pemasangan Aplikasi, Pendaftaran (Register), Dan Penggunaan KKP Domestik Satker wajib memiliki Kartu Kredit Pemerintah terlebih dahulu sebelum melakukan pengajuan, pengunduhan, pendaftaran (register), dan penggunaan KKP Domestik. Dalam hal Satker belum memiliki Kartu Kredit Pemerintah dan KKP Domestik, proses pengajuan kepada Pihak Perbankan dapat dilakukan secara sekaligus. Dalam hal Satker telah memiliki Kartu Kredit Pemerintah, Satker hanya mengajukan permintaan untuk pengunduhan, pemasangan aplikasi, dan pendaftaran (register) KKP Domestik. Mekanisme pengajuan, penerbitan, penyerahan, dan penggunaan Kartu Kredit Pemerintah mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam PMK mengenai Tata Cara Pembayaran dan Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah. 1 2 3 4
  • 39. Perjanjian Kerja Sama DJPb Kantor Pusat Bank Penerbit KKP Domestik PKS Induk PKS Induk DJPb melakukan kerja sama dengan Kantor Pusat Bank Penerbit KKP Domestik Bank Penerbit KKP Domestik Satker PKS PKS KPA melakukan kerja sama dengan Pejabat Bank Penerbit KKP Domestik  Dalam hal Kantor Pusat Bank Penerbit KKP Domestik telah memiliki perjanjian kerja sama induk, dinyatakan dapat digunakan sebagai perjanjian kerja sama induk mengenai koordinasi pengembangan pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik  Dalam hal Kantor Pusat Bank Penerbit KKP Domestik belum memiliki perjanjian kerja sama induk, Kantor Pusat Bank dari masing-masing Bank Penerbit KKP Domestik berkewajiban melakukan perjanjian kerja sama induk terlebih dahulu dengan DJPb 1 2
  • 40. Penetapan Pemegang KKP Domestik dan Administrator KKP Domestik KPA PPK KPA menetapkan daftar Pemegang KKP Domestik dan daftar Administrator KKP Domestik dalam satu surat keputusan KPA. Pejabat/pegawai yang diusulkan sebagai Pemegang KKP Domestik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memiliki:  rekening tabungan pribadi yang sama dengan tempat rekening BP/BPP dibuka; dan  telepon seluler (ponsel) pribadi berbasis ios/iphone atau android. Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) PPK untuk 1 (satu) DIPA, KPA menunjuk salah satu PPK sebagai koordinator untuk menyampaikan Daftar Usulan Pemegang KKP Domestik dan Daftar Usulan Administrator KKP Domestik. PPK KPA Daftar Usulan Pemegang KKP Domestik Daftar Usulan Administrator KKP Domestik KEPUTUSAN KPA
  • 41. BAB VIII Pengajuan, Pengunduhan, Pemasangan Aplikasi, Pendaftaran (Register), dan Penggunaan KKP Domestik
  • 42. (1)Pengajuan Kartu Kredit Pemerintah dan KKP Domestik kepada pihak perbankan dapat dilakukan secara sekaligus. (2)Dalam hal Pengajuan Kartu Kredit Pemerintah dan KKP Domestik dilakukan secara sekaligus, KPA menyampaikan Surat Permohonan Penerbitan Kartu Kredit Pemerintah dan KKP Domestik dilampiri: a. Surat Referensi b. formulir aplikasi Kartu Kredit Pemerintah dan KKP Domestik dari bank berkenaan c. salinan KTP yang masih berlaku d. salinan NPWP Satker dan/atau NPWP Pemegang KKP Domestik e. salinan Surat Persetujuan Besaran UP dari KPPN, dan f. salinan surat keputusan penunjukkan KPA (3) Dalam hal Satker telah memiliki Kartu Kredit Pemerintah, KPA menyampaikan Surat Permohonan Penerbitan KKP Domestik kepada pihak perbankan dilampiri: a. Surat Referensi b. formulir aplikasi KKP Domestik dari bank berkenaan c. salinan Surat Persetujuan Besaran UP dari KPPN, dan d. salinan surat keputusan penunjukkan KPA Pengajuan KKP Domestik KPA Bank Penerbit KKP Pemegang KKP  Surat Permohonan  Lampiran  Rekapitulasi  Tanda terima  Berita Acara  Surat Perjanjian
  • 43. Pengunduhan dan Pemasangan Aplikasi KKP Domestik • Bank Penerbit KKP Domestik melakukan verifikasi atas Surat Permohonan Penerbitan Kartu Kredit Pemerintah dan/atau KKP Domestik beserta dokumen pendukung. • Dalam hal hasil verifikasi atas permohonan KKP Domestik terpenuhi, Bank Penerbit KKP Domestik menyampaikan pemberitahuan (notifikasi) • Atas pemberitahuan (notifikasi) dimaksud, pemegang KKP Domestik melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. memastikan kembali ketersediaan rekening tabungan dan telepon seluler (ponsel) berbasis ios/iphone atau android milik pribadi b. mengunduh aplikasi mobile banking yang resmi milik Bank Penerbit KKP Domestik melalui google play store/apple store pada telepon seluler (ponsel) pribadi, dan c. melakukan pemasangan (menginstal) aplikasi mobile banking
  • 44. Pendaftaran (Register) dan Penggunaan KKP Domestik  Pemegang KKP Domestik melakukan pendaftaran (register) KKP Domestik pada aplikasi mobile banking mengikuti mekanisme/ketentuan dari masing-masing Bank Penerbit KKP Domestik.  Setelah aktivasi Kartu dan request PIN KKP Domestik selesai dilakukan, status KKP Domestik secara otomatis aktif dan siap digunakan.  Pemegang KKP Domestik melakukan transaksi belanja dengan KKP Domestik yang telah aktif/siap digunakan, menggunakan metode transaksi melalui QRIS dari mobile banking sesuai dengan kewenangan dan peruntukannya  Tata cara/mekanisme penggunaan KKP Domestik dengan metode transaksi melalui QRIS mengikuti ketentuan dari masing-masing Bank Penerbit KKP Domestik.  Dalam hal KKP Domestik tidak dipergunakan dalam jangka waktu lama, Pemegang KKP Domestik dapat mengajukan permohonan penonaktifkan kepada Administrator KKP Domestik 1 2 3 4 5
  • 45. Kenaikan Batasan Belanja KKP Domestik  Satker melalui Administrator KKP Domestik dapat meminta kenaikan batasan belanja (limit) KKP Domestik secara sementara atau permanen kepada Bank Penerbit KKP Domestik.  Satker dapat meminta kenaikan batasan belanja (limit) KKP Domestik secara sementara dalam hal terdapat: a. keperluan belanja operasional serta belanja modal dan/atau belanja perjalanan dinas jabatan melebihi batasan belanja (limit) sebuah kartu yang telah ditentukan, dan/atau b. persetujuan TUP KKP Domestik  Satker dapat meminta kenaikan batasan belanja (limit) KKP Domestik secara permanen dalam hal terdapat: a. keperluan operasional kantor serta belanja modal dan/atau belanja perjalanan dinas jabatan melebihi batasan belanja (limit) sebuah kartu yang telah ditentukan, dan/atau b. kenaikan proporsi atau besaran UP KKP Domestik
  • 47. Alur Pertanggungjawaban Penggunaan KKP Domestik BP/BPP melakukan pengujian 6  Tagihan  ST/Perjanjian/Kontrak  Bukti Pengeluaran Mengumpulkan dokumen 1 Daftar Pengeluaran Riil Berdasarkan dokumen kemudian membuat daftar pengeluaran riil 2 Pengujian Berdasarkan dokumen, PPK melakukan pengujian 3 Pengesahan Mengesahkan dokumen dan bukti pengeluaran 4 Daftar Pembayaran Tagihan Menerbitkan SPBy 5 SPBy Pengujian Permintaan penggantian UP KKP BP/BPP mengajukan permintaan penggantian UP KKP Domestik ke PPK 7 SPP-GUP KKP Menerbitkan SPP- GUP KKP Domestik 8 SPM-GUP KKP Domestik Pengujian SP2D Menerbitkan SP2D 10 Pendebitan Pendebitan Rekening BP/BPP 11 PPK PSPPM BP/BPP PEMEGANG KKP DOMESTIK pengujian atas SPP-GUP KKP Domestik beserta dokumen pendukung 9
  • 48. Pengujian SPM dan Penerbitan SP2D di KPPN Mekanisme pengujian SPM dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara. Tata cara penyelesaian SP2D dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara. PMK Nomor 190/PMK.05/2012 jo. PMK 178/PMK.05/2018
  • 49. Pembayaran Tagihan KKP Domestik 49 Pemungutan/ Pemotongan Pajak/Bukan Pajak Pendebitan Rekening BP  Sebelum melakukan pembayaran tagihan KKP Domestik, BP/BPP melakukan pemungutan/ pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23/bukan pajak atas tagihan dalam SPBy dan melakukan penyetoran ke kas Negara sesuai dengan daftar pungutan/potongan  BP melakukan pembayaran tagihan KKP Domestik melalui pendebitan rekening BP ke rekening Bank Penerbit KKP Domestik paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pencairan dana SP2D diterima/masuk ke rekening BP.  Untuk BP yang dibantu oleh beberapa BPP, pendebitan rekening BP ke rekening BPP dilakukan BP paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah pencairan dana SP2D diterima/masuk ke rekening BP.  BPP melakukan pembayaran tagihan KKP Domestik melalui pendebitan rekening BPP ke rekening Bank Penerbit KKP Domestik paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah pencairan dana SP2D diterima/masuk ke rekening BPP.  Pendebitan rekening BP/BPP dilakukan sejumlah tagihan yang harus dibayar sebagaimana tercantum dalam DPT KKP Domestik. Pendebitan rekening BP/BPP menggunakan:  Layanan Perbankan Secara Elektronik (Internet Banking, Kartu Debit)  Cek/bilyet giro. Biaya yang timbul akibat pendebitan rekening penggunaan Layanan Perbankan Secara Elektronik dari Rekening BP/BPP dibebankan pada DIPA Kantor/Satker berkenaan. Tata cara pendebitan rekening BP/BPP berpedoman pada ketentuan Peraturan Menteri Keuangan mengenai kedudukan dan tanggungjawab bendahara pada satuan kerja pengelola anggaran pendapatan dan belanja negara
  • 50. TUP KKP Domestik Permohonan TUP KKP Surat Persetujuan TUP KKP Domestik KPA dapat mengajukan TUP KKP ke KPPN 1 Arsip Surat Persetujuan TUP KKP Domestik KPPN melakukan penilaian dan menerbitkan surat persetujuan 2 Surat permintaan kenaikan Limit Admin KKP mengajukan permintaan kenaikan limitKKP Domestik secara sementara kepada Bank Penerbit KKP Domestik 3 Menaikan Limit Bank Penerbit KKP Domestik melakukan kenaikan limit KKP Domestik secara sementara 4 Bank Penerbit KKP Domestik Admin KKP Domestik KPA
  • 51. BAB X Keterlanjuran Pembayaran dan Pengaduan Permasalahan Penggunaan KKP Domestik
  • 52. Keterlanjuran Pembayaran Keterlanjuran pembayaran harus disetorkan kembali oleh Bank Penerbit KKP Domestik ke rekening BP/BPP untuk penyetoran kembali 1 Penyetoran kembali dimintakan oleh Adminintrator KKP Domestik kepada Bank Penerbit KKP Domestik melalui surat elektronik dan/atau sarana tercepat lainnya setelah mendapat persetujuan dari PPK 2 Administrator KKP Domestik harus menginformasikan:  nilai keterlanjuran pembayaran  nomor dan nama KKP Domestik  bukti-bukti pembayaran/ pemindahbukuan yang sah, dan  nomor rekening BP/BPP dan/atau rekening yang ditunjuk untuk penyetoran kembali 3 KETERLANJURAN PEMBAYARAN
  • 54. Penonaktifan KKP Domestik PENYALAHGUNAAN KEADAAN TERTENTU a. penggunaan KKP Domestik untuk pembayaran selain keperluan operasional kantor dan perjalanan dinas jabatan b. penggunaan KKP Domestik untuk pembayaran keperluan operasional kantor tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang disebutkan dalam dokumen penerimaan barang/jasa dengan spesifikasi teknis yang disebutkan dalam dokumen rencana kegiatan c. manipulasi data antara Tagihan (e-billing)/Daftar Tagihan Sementara dengan bukti-bukti pengeluaran, atau d. penarikan uang secara tunai a. dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat b. dijatuhi hukuman yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap c. diberhentikan sebagai Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan pegawai lainnya d. sakit berkepanjangan e. meninggal dunia f. tugas belajar, atau g. mutasi/berpindah tempat kerja KPA dapat melakukan PENONAKTIFAN KKP Domestik karena penyalahgunaan atau keadaan tertentu Pemegang KKP Domestik
  • 56. Biaya Penggunaan KKP Domestik 56 Dalam penggunaan KKP Domestik, biaya yang dibebankan pada APBN hanya biaya meterai. Pengaturan biaya dituangkan dalam PKS penggunaan KKP Domestik antara Satker dengan Bank Penerbit KKP Domestik yang menjadi mitra kerjanya
  • 58. Pengawasan KPA melakukan pengawasan secara internal atas kewajiban pembayaran tagihan KKP Domestik agar tidak melewati batas waktu/jatuh tempo pembayaran Satker membuat Standard Operating Procedure (SOP) Internal terkait norma waktu penggunaan, penyelesaian tagihan, dan pertanggungjawaban KKP Domestik dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang- undangan SOP INTERNAL ditetapkan oleh KPA
  • 60. Monitoring dan Evaluasi 60 DIT. PA KPPN  KPPN menyusunan Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat KPPN  KPPN menyampaikan Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi kepada Kanwil DJPb paling lambat 5 hari kerja setelah Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat Satker diterima KPA  KPA menyusun Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat Satker secara triwulanan  KPA menyampaikan Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi kepada KPPN paling lambat 5 hari kerja setelah periode triwulanan berakhir KANWIL  Kanwil DJPb menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat Kanwil DJPb  Kanwil DJPb menyampaikan Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat Kanwil DJPb kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran paling lambat 5 hari kerja setelah Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat Kanwil DJPb diterima Dalam pelaksanaan pembayaran dan penggunaan KKP Domestik, K/L dan Kementerian Keuangan c.q. DJPb melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pembayaran dengan KKP Domestik secara berjenjang dan berkala  Direktorat Pelaksanaan Anggaran menyusun Rekapitulasi Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran dengan KKP Domestik Tingkat Pusat
  • 62. Ketentuan Lain-Lain KETENTUAN TEKNIS Ketentuan pelaksanaan pembayaran dan penggunaan KKP Domestik pada akhir tahun anggaran diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan. SATKER DIKECUALIKAN Ketentuan pembayaran dan penggunaan KKP Domestik dikecualikan bagi Satker yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a. memiliki UP yang telah disetujui oleh KPPN paling banyak sebesar Rp20.000.000,00 b. tidak memiliki UP dengan sumber dana berasal dari rupiah murni; c. UP dengan sumber dana berasal dari PNBP d. UP untuk pengeluaran belanja pegawai dan bantuan sosial e. Satker Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan, dan/atau f. seluruh anggaran belanja Satker bersumber dari hibah/pinjaman dalam negeri/luar negeri dan/atau SBSN
  • 64. Ketentuan Peralihan PERJANJIAN KERJA SAMA SEBELUM PERDIRJEN PENYESUAIAN SEBELUM PERDIRJEN Seluruh PKS induk antara Direktur Jenderal Perbendaharaan dengan Para Pimpinan Bank Penerbit Kartu Kredit Pemerintah dalam pelaksanaan uji coba pembayaran dengan Kartu Kredit dalam rangka penggunaan UP yang telah ditandatangani sebelum Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, dinyatakan tetap berlaku dan diakui sebagai PKS induk antara Direktur Jenderal Perbendaharaan dengan Para Pimpinan Bank Penerbit KKP Domestik berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal ini Seluruh PKS Satker antara KPA dengan Pejabat Bank Penerbit Kartu Kredit Pemerintah yang telah ditandatangani sebelum Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, dinyatakan tetap berlaku dan diakui sebagai PKS Satker antara KPA dengan Pejabat Bank Penerbit KKP Domestik berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal ini
  • 66. Ketentuan Penutup PKS Satker, penetapan Pemegang KKP Domestik dan Administrator KKP Domestik, surat perjanjian antara KPA dengan Pemegang KKP Domestik, dan surat permohonan penerbitan KKP Domestik yang diperlukan untuk pembayaran dan penggunaan KKP Domestik dapat ditandatangani/ditetapkan sebelum Tahun Anggaran dimulai PKS Satker, penetapan Pemegang KKP Domestik dan Administrator KKP Domestik, surat perjanjian antara KPA dengan Pemegang KKP Domestik, dan surat permohonan penerbitan KKP Domestik yang ditandatangani/ditetapkan sebelum Tahun Anggaran dimulai mulai berlaku dan dilaksanakan setelah DIPA berlaku efektif Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
  • 67. TERIMA KASIH www.djpb.kemenkeu.go.id @ditjenperbendaharaan DJPb.KemenkeuRI Direktorat Jenderal Perbendaharaan - DJPb Kemenkeu RI @DJPbKemenkeu_RI