2. FAKTA
Potensi Pajak Daerah
Cukup Tinggi
Upaya memperluas
cakupan obyek pajak
Cita-cita menjadi pemda
dengan APBD mandiri
Pengelolaan perpajakan
masih banyak yang
dilakukan secara manual
Upaya meningkatkan
kepatuhan WP
3. Latar Belakang, Permasalahan, dan Solusi
Penerimaan Pajak Hotel,
Restoran/Kafe, dan Hiburan
Pemerintah Daerah
OPTIMALISASI
1 2
3 4
• Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun
2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Pasal 174
• Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2022
Tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan
Daerah
• PP 55 Tahun 2016 tentang KUPD
Dasar Hukum
Tidak adanya data transaksi yang sebenarnya sebagai
pembanding terhadap apa yang dilaporkan dan dibayarkan
oleh Wajib Pajak. Sehingga pengawasan kepatuhan Wajib
Pajak tidak dapat dilakukan secara efektif. Secara sistem
tidak ada kontrol dari Bapenda terhadap kepatuhan WP
dalam membayar pajak dengan jumlah yang sesungguhnya
Permasalahan Saat Ini
Fiskus atau Aparatur Pajak atau Pejabat Pajak adalah orang
atau badan yang bertugas untuk melakukan pemungutan
pajak atau iuran kepada Wajib Pajak. Salah satu kewajiban
Fiskus adalah mengawasi para Wajib Pajak secara teratur
agar Wajib Pajak patuh. Oleh karenanya jika Wajib Pajak
patuh, maka penerimaan pajak optimal
Dasar Pemikiran
Adalah sistem aplikasi terpadu, mengintegrasikan antar
sistem (internal dan eksternal) yang secara online
digunakan untuk administrasi perpajakan, baik yang
dilakukan oleh Wajib Pajak maupun Petugas Pajak
(Fiskus). Maka sistem EFiskus merupakan solusi untuk
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak agar penerimaan
pajak optimal
Pengertian dan Solusi Sistem EFiskus
4. Tingkat Kepatuhan WP
WP TERDAFTAR
25%
50%
75%
99%
10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 99%
50% WP Tidak Patuh
Penerimaan Pajak Tidak Optimal
20% WP Kurang Patuh
Penerimaan Pajak Kurang Optimal
20% WP Patuh
Penerimaan Pajak Optimal
Posisi kepatuhan WP saat ini bagaimana ?
Bagaimana mengukurnya?
Gap Secara Umum Kepatuhan WPD:
G1 = Potensial WP vs WP Terdaftar
G2 = WP Terdaftar vs WP Lapor SPTPD
G3 = WP Lapor SPT vs Benar Penghitungannya
Bagaimana mengetahui Laporan WP (SPTPD)
penghitungannya sudah benar???
CONTOH ASUMSI KEPATUHAN WP
DATA
Transaksi
Ketersediaan Data Transaksi
Jawabannya
UKURAN OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK
5. KENAPA TINGKAT KEPATUHAN HARUS TINGGI?
Pembangunan Daerah
Perekonomian Daerah
Meningkat
Penerimaan Pajak Optimal →
Pendapatan Asli Daerah Meningkat
Tingkat Konsumsi
Meningkat
Kepatuhan WP Tinggi
6. Generate
Draft SPTD
Layanan Online
Data
Matching
Data
Transaksi POS
Data
Pelaporan
Data
Tagihan &
Pembayaran
Sistem Administrasi Pajak
Wajib Pajak Bank
Konsolidasi
Data
Transaksi
1
FISKUS
Dashboard Penerimaan Pajak & Analisis Perpajakan
✓ Pelaporan Pajak Online
✓ Taxpayer Account
✓ Monitoring Omzet
✓ Analisis Pendapatan
✓ Dashboard Pendapatan
✓ Pembayaran Pajak (menggunakan fasilitas yang disediakan oleh BANK)
2
DB
Pemda
Keuangan SDM Aset PBB DLL
✓ Sinkronisasi
Data Tagihan &
Pembayaran 4
3
FITUR-FITUR DASAR
1) Konsolidasi Data Transaksi
(struk digital)
2) Layanan WP
3) Pembayaran (billing)
4) Sinkronisasi Data Tagihan
& Pembayaran
5) Dashboard & Analisis Data
Perpajakan
5
Mekanisme Kerja Sistem Efiskus Pemkot/Pemkab
Restoran
Parkir
Wisata
Hotel
Hiburan
CLOUD APP
PUBLIC
INTERNET
7. Konsolidasi Data
Transaksi
Data transaksi dari
PoS WP
Data transaksi dari
PoS yang disediakan
oleh EFiskus
Pelaporan Pajak
Penyiapan SPTPD
Status pelaporan
Pembayaran
Pajak
Penyiapan Kode
Billing
Integrasi dengan
sistem pembayaran
pada Bank Daerah &
PPOB
Pengawasan
Analisa Kewajaran
Analisa Tingkat
Kepatuhan
Tindak lanjut
Pengawasan dan
langkah Penegakan
Hukum
Dashboard,
Monitoring
Profil WP
Monitoring
Transaksi, Omzet,
status perangkat,
pelaporan dan
pembayaran
Dashboard
penerimaan dan
perkembangan
jumlah WP
FITUR UTAMA SISTEM
Salah satu keunggulan sistem adalah fitur yang dibangun secara modular dimana modul-modul utama dan pendukung nya dapat
digunakan baik secara keseluruhan maupun di integrasikan dengan sistem pengelolaan pajak daerah atau pengelolaan keuangan
yang sudah dimiliki oleh Pemda.
8. Strategi Implementasi Sistem EFiskus – Pajak Hotel,
Restoran,Parkir dan Hiburan
Kalkulator (manual)
Offline cash register
PoS di cloud
PoS dengan koneksi internet
PoS tanpa koneksi internet
Digantikan aplikasi POS android yang sudah terpasang agen EFiskus dengan
Perangkat pendukung (tablet dengan paket data dan bluetooth printer ) yang
di sediakan oleh Pemkot/Bank
Membutuhkan informasi URL dan akses ke sistem (user & password) yang
akan digunakan EFiskus konsolidasi sumber data transaksi penjualan
Pasang/instal agen EFiskus dan akses data transaksi penjualan
serta informasi akses ke sistem (user & password)
Pasang/instal modem internet (dengan paket data), agen EFiskus dan akses data
transaksi penjualan
Objek Pajak Objek Pajak Objek Pajak Objek Pajak Objek Pajak
Digantikan aplikasi POS android yang sudah terpasang agen EFiskus dengan
Perangkat pendukung (tablet dengan paket data dan bluetooth printer ) yang
di sediakan oleh Pemkot/Bank
9. Tahapan Implementasi Sistem EFiskus
• Survei dijadwalkan minimal 1 (satu) minggu sebelum dilakukan instalasi untuk mengetahui kondisi tiap Objek Pajak, dan menentukan model implementasi
untuk masing-masing Objek Pajak
• Tim survei perlu dilengkapi dengan surat-surat resmi dari Bapenda Kab/Kota
• Rekonsiliasi data dilakukan untuk memastikan data transaksi yang di konsolidasi kedalam sistem telah sesuai
Tahap III
•Evaluasi dan penyusunan
Laporan atas implementasi
EFiskus
•Rekonsiliasi data antara
Wajib Pajak dan Bappenda
Tahap II
• Instalasi dan Konfigurasi
Sistem
• Survei dan instalasi
agent/aplikasi Calculator
EFiskus pada Objek Pajak
Tahap I
•Sosialisasi Peraturan terkait
Pajak Daerah (terutama
terkait implementasi sistem
monitoring pajak) oleh Pemda
•Sosialisasi sistem EFiskus pada
seluruh Wajib Pajak
Sosialisasi Implementasi Evaluasi
11. BANK DKI
Solusi Sistem EFiskus
Optimalisasi Pendapatan Daerah
BANK JATIM
BANK BNI
Pemda Kabupaten Jombang
Pemda Kabupaten Sidoarjo
Pemda Kota Pasuruan
Pemda Kabupaten Situbondo
Pemda Kabupaten Banyuwangi
Pemda Kota Medan
Solusi Sistem EFiskus
Optimalisasi Pendapatan Daerah
Solusi Sistem EFiskus
Optimalisasi Pendapatan Daerah
Solusi Sistem EFiskus
Optimalisasi Pendapatan Daerah
Solusi Sistem EFiskus
Optimalisasi Pendapatan Daerah
Solusi Sistem EFiskus
Optimalisasi Pendapatan Daerah
Solusi Sistem EFiskus
Optimalisasi Pendapatan Daerah
Solusi Sistem EFiskus
Optimalisasi Pendapatan Daerah
Solusi Sistem EFiskus
Optimalisasi Pendapatan Daerah
Mitra Pengguna Solusi Sistem EFiskus
12. Rekapitulasi Data Hasil Konsolidasi Sistem EFiskus
Tahun 2022
Bulan Nilai Pajak Omset
Jumlah Transaksi
Per 17 Ags’ 2022
Jumlah
Objek Pajak
Januari Rp 7.686.655.805 Rp 81.469.897.850 1.087.185 222
Februari Rp 6.203.164.679 Rp 66.026.463.110 896.236 226
Maret Rp 7.777.546.634 Rp 83.258.613.574 1.020.509 242
April Rp 7.651.779.387 Rp 80.940.780.034 1.212.997 255
Mei Rp 10.777.990.755 Rp 112.451.614.149 1.704.949 261
Juni Rp 8.857.046.191 Rp 94.240.622.362 1.335.168 276
Juli Rp 9.707.240.322 Rp 103.108.431.506 1.454.010 299
Agustus Rp 3.645.104.317 Rp 38.914.438.294 657.663 302
Total Rp 62.306.528.092 Rp 660.410.860.878 9.368.717
2083
Rata - Rata Rp 7.788.316.011 Rp 82.551.357.610 1.171.090 260
13. BPD/Pemda
Kebutuhan Aplikasi
RAM : 4 GB
CPU : 2 Core
DISK : 80 GB
OS : Linux
WEB SERVER : NGINX/APACHE
PHP : 7
Port : 80
Kebutuhan Database
RAM : 8 GB
CPU : 4 Core
DISK : 120 GB
OS : Linux
DATABASE : PostgreSQL
Port : 5432
Kebutuhan Lain
1 IP Public
Akses Server
• Remote Team Viewer
• Remote AnyDesk
• Remote Server (SSH/RDP)
Infrastruktur Sistem EFiskus
14. Manfaat Sistem EFiskus
Pemerintah Daerah
Modernisasi administrasi
Perpajakan Daerah.
Menciptakan tatakelola
pemerintahan yang baik
Optimalisasi potensi pajak
daerah
Wajib Pajak
Memudahkan Wajib Pajak
dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya
Pengawasan dan pelayanan
oleh Petugas Pajak Daerah
Membantu WP dalam mengawasi dan
mengembangkan usahanya
Bank
Mengelola pertambahan dana
PB1
Referensi analisis penyaluran
kredit bagi Bank Daerah
15. KUNCI SUKSES
Melaksanakan Modernisasi
Administrasi Perpajakan sebagai
wujud pelaksanaan tatakelola
pemerintahan yang baik
Implementasi secara bertahap
sesuai prioritas (dimulai dengan
ekstensifikasi dan intensifikasi)
Melaksanakan Undang Undang dan
Peraturan Yang Berlaku dengan
prinsip Equal Treatment
Sosialisasi secara terus
menerus kepada semua
stakeholder