SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
Skor
Keamanan
Pangan
SATWIKA ARYA
PRATAMA, S.GZ., M.SC.
PRODI S1 GIZI PKK FT
UNIVERSITAS NEGERI
SURABAYA
Skor Keamanan Pangan
➢SKP adalah skor yang menggambarkan kelayakan makanan untuk
dikonsumsi, yang merupakan hasil pengamatan terhadap pemilihan
dan penyimpanan bahan makanan, higiene pengolah, pengolahan, dan
distribusi makanan.
➢Tujuannya adalah untuk menjaga dan mengontrol makanan dari
segala kontaminan yang mungkin akan menkontaminasi.
Skor Keamanan Pangan
Skor Keamanan Pangan terdiri atas:
1. Pemilihan dan Penyimpanan Bahan
Makanan (PPB), (8)
2. Higiene pemasak (HGP) (8)
3. Pengolahan Bahan Makanan (PBM)
(27)
4. DistribusiMakanan (DPM) (7)
Kriteria SKP meliputi kategori
1. Baik/aman
2. Sedang,
3. Rawan tapi masih aman untuk
dikonsumsi,
4. Rawan serta tidak aman untuk
dikonsumsi.
Pemilihan dan Penyimpanan Bahan
Makanan (PPB)
1. Bahan makanan yang digunakan masih
segar*
2. Bahan makanan yang digunakan tidak
rusak
3. Bahan makanan yang digunakan tidak
busuk
4. Tidak menggunakan wadah / kotak
bekas pupuk atau pestisida untuk
menyimpan dan membawa bahan
makanan
5. Bahan makanan disimpan jauh dari
bahan beracun / berbahaya
6. Bahan makanan disimpan pada
tempat tertutup*
7. Bahan makanan disimpan pada
tempat bersih
8. Bahan makanan disimpan pada
tempat yang tidak terkena sinar
matahari langsung
* -> dapat ditolerir untuk kategori keamanan pangan tertentu
Pemilihan dan Penyimpanan Bahan Makanan (PPB)
HIGIENE PEMASAK (HGP)
1. Pemasak harus berbadan sehat
2. Pemasak harus berpakaian bersih
3. Pemasak memakai tutup kepala
selama memasak*
4. Pemasak memakai alas kaki
selama memasak*
5. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah memasak
6. Mencuci tangan menggunakan
sabun sesudah dari WC (buang
air)*
7. Ketika bersin tidak menghadap
ke makanan
8. Kuku pemasak selalu bersih dan
tidak panjang
* -> dapat ditolerir untuk kategori keamanan pangan tertentu
HIGIENE PEMASAK (HGP)
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN (PBM)
1. Peralatan memasak yang digunakan
harus bersih dan kering
2. Peralatan memasak harus dicuci
sebelum dan sesudah dipakai
memasak*
3. Peralatan memasak dikeringkan terlebih
dahulu setelah dicuci*
4. Peralatan memasak disimpan di tempat
yang bersih
5. Peralatan memasak disimpan di tempat
yang jauh dari bahan beracun atau
bahan berbahaya
6. Dapur tempat memasak harus dalam
keadaan bersih
7. Dapur tempat memasak harus dalam
keadaan kering*
8. Dapur tempat memasak harus
mempunyai ventilasi yang cukup*
9. Dapur terletak jauh dari kandang ternak
* -> dapat ditolerir untuk kategori keamanan pangan tertentu
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN (PBM)
10. Selalu tersedia air bersih dalam wadah
tertutup*
11. Di dapur tersedia tempat sampah yang
tertutup*
12. Pembuangan air limbah harus lancar*
13. Bahan beracun / berbahaya tidak boleh
disimpan di dapur
14. Jarak tempat memasak ke tempat
distribusi (sekolah) tidak lebih dari satu
jam*
15. Pisau dan telenan yang digunakan harus
bersih
16. Bagian makanan yang tidak dimakan tidak
ikut dimasak*
17. Bahan makanan dicusi dengan air bersih
18. Meracik / membuat adonan menggunakan
alat yang bersih
19. Adonan / bahan makanan yang telah
diracik harus segera di masak*
20. Makanan segera diangkat setelah matang*
* -> dapat ditolerir untuk kategori keamanan pangan tertentu
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN (PBM)
21. Makanan yang telah matang
ditempatkan pada wadah bersih dan
terhindar dari debu dan serangga
22. Makanan tidak dibungkus dengan
menggunakan pembungkus dari kertas
koran dan kertas ketikan*
23. Makanan dibungkus dgan pembungkus
yg bersih, tidak menggunakan bekas
pembungkus bhn beracun
24. Memegang makanan yang telah matang
menggunakan sendok, garpu, alat
penjepit, sarung tangan*
25. Tidak menyimpan makanan yang matang
lebih dari 4 jam terutama makanan
berkuah dan bersantan
26. Untuk makanan goreng, minyak goreng
tidak boleh digunakan jika sudah
berwarna coklat tua, atau sudah dipakai
setelah 4 kali
27. Untuk makanan basah, merebus dan
mengukus makanan dalam wadah
tertutup
* -> dapat ditolerir untuk kategori keamanan pangan tertentu
PENGOLAHAN BAHAN
MAKANAN (PBM)
DISTRIBUSI MAKANAN (DPM)
1. Selama distribusi, makanan ditempatkan
dalam wadah yang bersih dan tertutup
2. Pembawa makanan berpakaian bersih
dan mencuci tangan
3. Tangan dicuci dengan sabun sebelum
membagikan makanan*
4. Makanan tidak boleh berlendir, berubah
rasa, atau berbau basi sebelum
dibagikan
5. Makanan ditempatkan dalam
tempat yang bersih dan kering
6. Mencuci tangan sebelum makan*
7. Makanan tidak dipegang langsung,
menggunakan alat untuk
memegang makanan saat
membagikan*
* -> dapat ditolerir untuk kategori keamanan pangan tertentu
DISTRIBUSI MAKANAN (DPM)
Langkah Penilaian SKP
1.Siapkan form
2.Lakukan observasi / pengamatan terhadap komponen dan subkomponen
3.Berilah tanda (v) pada kolom form yang menunjukkan nilai untuk tiap sub komponen
4.Lakukan penjumlahan nilai untuk tiap komponen (jumlah dari langkah 3)
5.Lakukan perhitungan nilai tiap komponen ke dalam skala nilai 0 – 1,00 (langkah 4 : nilai maksimal), → (nilai
riil : nilai maksimal) tiap komponen
6. Lakukan perhitungan skor tiap komponen (langkah 5 x bobot) (nilai skala 0 – 1,00 x bobot) tiap komponen
7. Jumlahkan skor tiap komponen ( Σ dari langkah 6) → skor keamanan pangan (SKP)
8. Tetapkan kriteria Skor Keamanan Pangan
Interpretasi Skor Penilaian SKP
Kategori Keamanan
Pangan
SKP %
Baik 0,703 – 1,000 97,03 – 100
Sedang 0,9332 – 0,9702 93,32 – 97,02
Rawan, tetapi aman
dikonsumsi
0,6217 – 0,9331 62,17 – 93,31
Rawan, tidak aman
dikonsumsi
< 0,6217 < 62,17
Penghitungan Skor SKP (maks)
KOMPONEN NILAI YANG
DITOLERIR
NILAI HARUS
DIPENUHI
NILAI KOMPONEN SKOR
(1) (2) (3) (4) → SKALA 0 – 1,00 (5)= (BOBOT) x (4)
PPB 0 22 – 0 = 22 22 : 22 = 1,0000 0,16 x 1,0000 = 0,1600
HGP 0 20 – 0 = 20 20 : 20 = 1,0000 0,15 x 1,0000 = 0,1500
PBM 0 74 – 0 = 74 74 : 74 = 1,0000 0,55 x 1,0000 = 0,5500
DMP 0 19 – 0 = 19 19 : 19 = 1,0000 0,14 x 1,0000 = 0,1400
SKP Maks = 1,0000
Keterangan :
(1) → Nilai maksimal jika kriteria terpenuhi ;
(2) → Nilai, jika kriteria tidak terpenuhi (diberi nilai 0)
* → dapat ditolerir untuk kategori keamanan pangan tertentu
Penghitungan Skor SKP (Baik)
KOMPON
EN
NILAI YANG
DITOLERIR
NILAI HARUS
DIPENUHI
NILAI KOMPONEN SKOR
(1) (2) (3) (4) → SKALA 0 –
1,00
(5)=(BOBOT) x (4)
PPB 0 22 – 0 = 22 22 : 22 = 1,0000 0,16 x 1,0000 = 0,1600
HGP 0 20 – 0 = 20 20 : 20 = 1,0000 0,15 x 1,0000 = 0,1500
PBM 4 74 – 4 = 70 70 : 74 = 0,9459 0,55 x 0,9459 = 0,5203
DMP 0 19 – 0 = 19 19 : 19 = 1,0000 0,14 x 1,0000 = 0,1400
SKP Minimal=
0,9703
SKP Maks = 1,0000
Penghitungan
Skor SKP
(Sedang)
KOMPON
EN
NILAI YANG
DITOLERIR
NILAI
HARUS
DIPENUHI
NILAI
KOMPONEN
SKOR
(1) (2) (3) (4) → SKALA 0
– 1,00
(5)=(BOBOT) x
(4)
PPB 1 22 – 1 = 21 21 : 22 = 0,9545 0,16 x 0,9545 =
0,1527
HGP 2 20 – 2 = 18 18 : 20 = 0,9000 0,15 x 0,9000 =
0,1350
PBM 5 74 – 5 = 69 69 : 74 = 0,9324 0,55 x 0,9324 =
0,5128
DMP 1 19 – 1 = 18 18 : 19 = 0,9474 0,14 x 0,9474 =
0,1327
SKP Minimal=
0,9332
SKP Maks =
0,9702
Penghitungan Skor SKP
(Rawan, tetapi Aman Dikonsumsi )
KOMPONEN NILAI YANG
DITOLERIR
NILAI HARUS
DIPENUHI
NILAI KOMPONEN SKOR
(1) (2) (3) (4) → SKALA 0 – 1,00 (5)=(BOBOT) x (4)
PPB 4 22 – 4 = 18 18 : 22 = 0,8182 0,16 x 0,8182 = 0,1309
HGP 5 20 – 5 = 15 15 : 20 = 0,7500 0,15 x 0,7500 = 0,1125
PBM 35 74 – 35 = 39 39 : 74 = 0,5270 0,55 x 0,5270 = 0,2899
DMP 7 19 – 7 = 12 12 : 19 = 0,6316 0,14 x 0,6316 = 0,0884
SKP Minimal= 0,6217
SKP Maks = 0,9331
Penghitungan Skor SKP
(Rawan, Tidak Aman Dikonsumsi )
SKP < 0,6217 (atau < 62,17 %) → RAWAN, TIDAK AMAN UNTUK DIKONSUMSI
KOMPONEN NILAI NILAI KOMPONEN SKOR
(1) (3) (4) → SKALA 0 – 1,00 (5)=(BOBOT) x (4)
PPB 12 12 : 22 = 0,5454 0,16 x 0,5454 = 0,0872
HGP 12 12 : 20 = 0,6000 0,15 x 0,6000 = 0,0900
PBM 34 34 : 74 = 0,4595 0,55 x 0,4595 = 0,2527
DMP 11 11 : 19 = 0,5789 0,14 x 0,5789 = 0,0811
SKP = 0,511
Tugas Individu
Rangkuman SNI CAC/RCP 1:2011
Rekomendasi nasional kode praktis
– Prinsip Umum Higiene Pangan
Halaman 28 – 33
Tulis Tangan, format pdf
Vinesa
Deadline tanggal 8 Mei 2022 23:59

More Related Content

What's hot

tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)Feny Kartika
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompokYohanes Kristianto
 
Perencanaan menu untuk balita
Perencanaan menu untuk  balitaPerencanaan menu untuk  balita
Perencanaan menu untuk balitaTriana Septianti
 
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifSurvai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifHadik27
 
Penilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananPenilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananAgnescia Sera
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananAgnescia Sera
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSDwi Handayani
 
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darahDiit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darahsusi wartini
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananCahya
 
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi panganPeningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi panganAgnescia Sera
 
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemakPengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemakmikikihg
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratFanny K. Sari
 

What's hot (20)

Makanan untuk diet
Makanan untuk dietMakanan untuk diet
Makanan untuk diet
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
 
Perencanaan menu untuk balita
Perencanaan menu untuk  balitaPerencanaan menu untuk  balita
Perencanaan menu untuk balita
 
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifSurvai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
 
Penilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananPenilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu Makanan
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makanan
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
 
Kasus 2 mspmi
Kasus 2 mspmiKasus 2 mspmi
Kasus 2 mspmi
 
Bentuk makanan
Bentuk makananBentuk makanan
Bentuk makanan
 
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darahDiit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darah
 
Kontaminasi makanan
Kontaminasi makananKontaminasi makanan
Kontaminasi makanan
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi panganPeningkatan kadar dan mutu gizi pangan
Peningkatan kadar dan mutu gizi pangan
 
9. gizi bencana
9. gizi bencana9. gizi bencana
9. gizi bencana
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Gizi dewasa
 
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemakPengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
FORMULA KEP
FORMULA KEPFORMULA KEP
FORMULA KEP
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

Skor Keamanan Pangan.pdf

  • 1. Skor Keamanan Pangan SATWIKA ARYA PRATAMA, S.GZ., M.SC. PRODI S1 GIZI PKK FT UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
  • 2. Skor Keamanan Pangan ➢SKP adalah skor yang menggambarkan kelayakan makanan untuk dikonsumsi, yang merupakan hasil pengamatan terhadap pemilihan dan penyimpanan bahan makanan, higiene pengolah, pengolahan, dan distribusi makanan. ➢Tujuannya adalah untuk menjaga dan mengontrol makanan dari segala kontaminan yang mungkin akan menkontaminasi.
  • 3. Skor Keamanan Pangan Skor Keamanan Pangan terdiri atas: 1. Pemilihan dan Penyimpanan Bahan Makanan (PPB), (8) 2. Higiene pemasak (HGP) (8) 3. Pengolahan Bahan Makanan (PBM) (27) 4. DistribusiMakanan (DPM) (7) Kriteria SKP meliputi kategori 1. Baik/aman 2. Sedang, 3. Rawan tapi masih aman untuk dikonsumsi, 4. Rawan serta tidak aman untuk dikonsumsi.
  • 4. Pemilihan dan Penyimpanan Bahan Makanan (PPB) 1. Bahan makanan yang digunakan masih segar* 2. Bahan makanan yang digunakan tidak rusak 3. Bahan makanan yang digunakan tidak busuk 4. Tidak menggunakan wadah / kotak bekas pupuk atau pestisida untuk menyimpan dan membawa bahan makanan 5. Bahan makanan disimpan jauh dari bahan beracun / berbahaya 6. Bahan makanan disimpan pada tempat tertutup* 7. Bahan makanan disimpan pada tempat bersih 8. Bahan makanan disimpan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung * -> dapat ditolerir untuk kategori keamanan pangan tertentu
  • 5. Pemilihan dan Penyimpanan Bahan Makanan (PPB)
  • 6. HIGIENE PEMASAK (HGP) 1. Pemasak harus berbadan sehat 2. Pemasak harus berpakaian bersih 3. Pemasak memakai tutup kepala selama memasak* 4. Pemasak memakai alas kaki selama memasak* 5. Mencuci tangan sebelum dan sesudah memasak 6. Mencuci tangan menggunakan sabun sesudah dari WC (buang air)* 7. Ketika bersin tidak menghadap ke makanan 8. Kuku pemasak selalu bersih dan tidak panjang * -> dapat ditolerir untuk kategori keamanan pangan tertentu
  • 8. PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN (PBM) 1. Peralatan memasak yang digunakan harus bersih dan kering 2. Peralatan memasak harus dicuci sebelum dan sesudah dipakai memasak* 3. Peralatan memasak dikeringkan terlebih dahulu setelah dicuci* 4. Peralatan memasak disimpan di tempat yang bersih 5. Peralatan memasak disimpan di tempat yang jauh dari bahan beracun atau bahan berbahaya 6. Dapur tempat memasak harus dalam keadaan bersih 7. Dapur tempat memasak harus dalam keadaan kering* 8. Dapur tempat memasak harus mempunyai ventilasi yang cukup* 9. Dapur terletak jauh dari kandang ternak * -> dapat ditolerir untuk kategori keamanan pangan tertentu
  • 9. PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN (PBM) 10. Selalu tersedia air bersih dalam wadah tertutup* 11. Di dapur tersedia tempat sampah yang tertutup* 12. Pembuangan air limbah harus lancar* 13. Bahan beracun / berbahaya tidak boleh disimpan di dapur 14. Jarak tempat memasak ke tempat distribusi (sekolah) tidak lebih dari satu jam* 15. Pisau dan telenan yang digunakan harus bersih 16. Bagian makanan yang tidak dimakan tidak ikut dimasak* 17. Bahan makanan dicusi dengan air bersih 18. Meracik / membuat adonan menggunakan alat yang bersih 19. Adonan / bahan makanan yang telah diracik harus segera di masak* 20. Makanan segera diangkat setelah matang* * -> dapat ditolerir untuk kategori keamanan pangan tertentu
  • 10. PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN (PBM) 21. Makanan yang telah matang ditempatkan pada wadah bersih dan terhindar dari debu dan serangga 22. Makanan tidak dibungkus dengan menggunakan pembungkus dari kertas koran dan kertas ketikan* 23. Makanan dibungkus dgan pembungkus yg bersih, tidak menggunakan bekas pembungkus bhn beracun 24. Memegang makanan yang telah matang menggunakan sendok, garpu, alat penjepit, sarung tangan* 25. Tidak menyimpan makanan yang matang lebih dari 4 jam terutama makanan berkuah dan bersantan 26. Untuk makanan goreng, minyak goreng tidak boleh digunakan jika sudah berwarna coklat tua, atau sudah dipakai setelah 4 kali 27. Untuk makanan basah, merebus dan mengukus makanan dalam wadah tertutup * -> dapat ditolerir untuk kategori keamanan pangan tertentu
  • 12. DISTRIBUSI MAKANAN (DPM) 1. Selama distribusi, makanan ditempatkan dalam wadah yang bersih dan tertutup 2. Pembawa makanan berpakaian bersih dan mencuci tangan 3. Tangan dicuci dengan sabun sebelum membagikan makanan* 4. Makanan tidak boleh berlendir, berubah rasa, atau berbau basi sebelum dibagikan 5. Makanan ditempatkan dalam tempat yang bersih dan kering 6. Mencuci tangan sebelum makan* 7. Makanan tidak dipegang langsung, menggunakan alat untuk memegang makanan saat membagikan* * -> dapat ditolerir untuk kategori keamanan pangan tertentu
  • 14. Langkah Penilaian SKP 1.Siapkan form 2.Lakukan observasi / pengamatan terhadap komponen dan subkomponen 3.Berilah tanda (v) pada kolom form yang menunjukkan nilai untuk tiap sub komponen 4.Lakukan penjumlahan nilai untuk tiap komponen (jumlah dari langkah 3) 5.Lakukan perhitungan nilai tiap komponen ke dalam skala nilai 0 – 1,00 (langkah 4 : nilai maksimal), → (nilai riil : nilai maksimal) tiap komponen 6. Lakukan perhitungan skor tiap komponen (langkah 5 x bobot) (nilai skala 0 – 1,00 x bobot) tiap komponen 7. Jumlahkan skor tiap komponen ( Σ dari langkah 6) → skor keamanan pangan (SKP) 8. Tetapkan kriteria Skor Keamanan Pangan
  • 15. Interpretasi Skor Penilaian SKP Kategori Keamanan Pangan SKP % Baik 0,703 – 1,000 97,03 – 100 Sedang 0,9332 – 0,9702 93,32 – 97,02 Rawan, tetapi aman dikonsumsi 0,6217 – 0,9331 62,17 – 93,31 Rawan, tidak aman dikonsumsi < 0,6217 < 62,17
  • 16. Penghitungan Skor SKP (maks) KOMPONEN NILAI YANG DITOLERIR NILAI HARUS DIPENUHI NILAI KOMPONEN SKOR (1) (2) (3) (4) → SKALA 0 – 1,00 (5)= (BOBOT) x (4) PPB 0 22 – 0 = 22 22 : 22 = 1,0000 0,16 x 1,0000 = 0,1600 HGP 0 20 – 0 = 20 20 : 20 = 1,0000 0,15 x 1,0000 = 0,1500 PBM 0 74 – 0 = 74 74 : 74 = 1,0000 0,55 x 1,0000 = 0,5500 DMP 0 19 – 0 = 19 19 : 19 = 1,0000 0,14 x 1,0000 = 0,1400 SKP Maks = 1,0000 Keterangan : (1) → Nilai maksimal jika kriteria terpenuhi ; (2) → Nilai, jika kriteria tidak terpenuhi (diberi nilai 0) * → dapat ditolerir untuk kategori keamanan pangan tertentu
  • 17. Penghitungan Skor SKP (Baik) KOMPON EN NILAI YANG DITOLERIR NILAI HARUS DIPENUHI NILAI KOMPONEN SKOR (1) (2) (3) (4) → SKALA 0 – 1,00 (5)=(BOBOT) x (4) PPB 0 22 – 0 = 22 22 : 22 = 1,0000 0,16 x 1,0000 = 0,1600 HGP 0 20 – 0 = 20 20 : 20 = 1,0000 0,15 x 1,0000 = 0,1500 PBM 4 74 – 4 = 70 70 : 74 = 0,9459 0,55 x 0,9459 = 0,5203 DMP 0 19 – 0 = 19 19 : 19 = 1,0000 0,14 x 1,0000 = 0,1400 SKP Minimal= 0,9703 SKP Maks = 1,0000
  • 18. Penghitungan Skor SKP (Sedang) KOMPON EN NILAI YANG DITOLERIR NILAI HARUS DIPENUHI NILAI KOMPONEN SKOR (1) (2) (3) (4) → SKALA 0 – 1,00 (5)=(BOBOT) x (4) PPB 1 22 – 1 = 21 21 : 22 = 0,9545 0,16 x 0,9545 = 0,1527 HGP 2 20 – 2 = 18 18 : 20 = 0,9000 0,15 x 0,9000 = 0,1350 PBM 5 74 – 5 = 69 69 : 74 = 0,9324 0,55 x 0,9324 = 0,5128 DMP 1 19 – 1 = 18 18 : 19 = 0,9474 0,14 x 0,9474 = 0,1327 SKP Minimal= 0,9332 SKP Maks = 0,9702
  • 19. Penghitungan Skor SKP (Rawan, tetapi Aman Dikonsumsi ) KOMPONEN NILAI YANG DITOLERIR NILAI HARUS DIPENUHI NILAI KOMPONEN SKOR (1) (2) (3) (4) → SKALA 0 – 1,00 (5)=(BOBOT) x (4) PPB 4 22 – 4 = 18 18 : 22 = 0,8182 0,16 x 0,8182 = 0,1309 HGP 5 20 – 5 = 15 15 : 20 = 0,7500 0,15 x 0,7500 = 0,1125 PBM 35 74 – 35 = 39 39 : 74 = 0,5270 0,55 x 0,5270 = 0,2899 DMP 7 19 – 7 = 12 12 : 19 = 0,6316 0,14 x 0,6316 = 0,0884 SKP Minimal= 0,6217 SKP Maks = 0,9331
  • 20. Penghitungan Skor SKP (Rawan, Tidak Aman Dikonsumsi ) SKP < 0,6217 (atau < 62,17 %) → RAWAN, TIDAK AMAN UNTUK DIKONSUMSI KOMPONEN NILAI NILAI KOMPONEN SKOR (1) (3) (4) → SKALA 0 – 1,00 (5)=(BOBOT) x (4) PPB 12 12 : 22 = 0,5454 0,16 x 0,5454 = 0,0872 HGP 12 12 : 20 = 0,6000 0,15 x 0,6000 = 0,0900 PBM 34 34 : 74 = 0,4595 0,55 x 0,4595 = 0,2527 DMP 11 11 : 19 = 0,5789 0,14 x 0,5789 = 0,0811 SKP = 0,511
  • 21. Tugas Individu Rangkuman SNI CAC/RCP 1:2011 Rekomendasi nasional kode praktis – Prinsip Umum Higiene Pangan Halaman 28 – 33 Tulis Tangan, format pdf Vinesa Deadline tanggal 8 Mei 2022 23:59