3. Waktu dan tempat pelaksanaan
Alat dan bahan
Teknik pengumpulan data
• Persiapan kandang
• Pemilihan bibit kelinci
• Pemeliharaan
• Pembuatan luka insisi
• Perawatan luka insisi
Prosedur pelaksanaan
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
Panjang luka
No Pengamatan ke
Panjang luka (cm)
perlakuan kontrol
1. Perlukaan awal 5 5
2. 1 4,225 4,275
3. 2 3,100 3,300
4. 3 2,625 2,775
5. 4 0 1,525
6. 5 0 0
7. KESIMPULAN
Pada kegiatan PUM ini dapat disimpulkan
penggunaan serbuk kopi robusta dapat
mempercepat penyembuhan luka insisi pada kelinci.
1. Penyembuhan luka melalui pengamatan pada
perlakuan lebih cepat 4 hari dibandingkan
kontrol.
2. Pertambahan bobot badan kelinci pada perlakuan
(112 gram) lebih besar dibandingkan kelompok
kontrol (83 gram).
3. Dari pengamatan langsung dapat dilihat bahwa
luka pada kelompok perlakuan lebih sempit
dibandingkan luka pada kelompok kontrol.
8. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Farmakologi dan Terapi. edisi 5, Departemen Farmakologi
Terapeutik, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.
Atik, N., Januarsih Iwan A.R., 2009, Perbedaan Efek Pemberian Topikal Gel
Lidah Buaya(Aleo vera L.) dengan Solusio Povidone iodine terhadap
Penyembuhan Luka Sayatpada Kulit Mencit (Mus musculus), Artikel
Penelitian, Unpad, Bandung.
Cockbill S. 2002. Wounds The Healing Process. The Welsh School Of
Pharmacy. University College.Cardiff.
Damron, M. 2003. Klasifikasi Makhluk Hidup : Mamalia. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
DiMaio, V., dan Dana, S., 2007, Handbook of Forensic Pathology, Edisi 2, CRC
Press, United State of America, 4.
Farrel, D.J. dan Y.C.Raharjo. 1984. Potensi ternak Kelinci sebagai Penghasil
Daging. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pe-ternakan, Bogor.
Gayatri, S et al. 2005. Analisis Ekonomi Pemberian Kredit Sapi
Terhadap Tingkat Pendapatan Peternak Sapi Perah di
Kecamatan Pakem Sleman Yogyakarta. Jurnal Seminar Nasional
Tekonologi Peternakan dan Veteriner 2005. Semarang.
http://peternakan.litbang.pertanian.go.id/fullteks/semnas/pro05
47.pdf?secure=1.
9. Ingold W. 1993. Wound Therapy: Growth Agents As Factor to Promotes Wound
Healing. Trends Biotechnol 11, Hal 387-392.
Lestari, C.M.S., 2004. Penampilan produksi kelinci lokal menggunakan pakan pellet
dengan berbagai aras kulit biji kedelai. Pros. Seminar Nasional Teknologi
dan Peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan
Penelitian dan Pengem-bangan Pertanian
Muhammad, N. K., 2005, Antiseptics, iodine, povidone iodine and traumatic wound
cleansing, Artikel Publikasi, dikutip tanggal 2 Maret 2012.
Najiyati dan Danarti. 2004. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen, edisi
revisi. Penebar Swadaya. Jakarta
Pusponegoro AD. Luka Dalam Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi ke-2. Jakarta: EGC,
Penyunting: Sjamsuhidajat R, De Jong W. 2005.
Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan
Robusta. Penebar Swadaya:Jakarta.
Ridwansyah. (2003). Pengolahan Kopi. Departemen Teknologi Pertanian.
Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Robert, F. D., dan Evans, M. C. 2004. Wound healing: An Overview Of Acute,
Fibrotic and Delayed Healing. Frontiers in Bioscience, No. 9, 283-
289.
Rukhmana. H. R., 2005. Prospek Beter-nak Kelinci.
www.SuaraKaryaOnline.com/news.Diakses tanggal 27 Februari 2016.
Suriadi, 2004, Perawatan Luka, Sagung Seto, Jakarta.
Syarfati K, Eriani, Damhoeri A. 2011. The potential of jarak cina
(Jatrophamultifida L.) secretion in healing newwounded mice.Jurnal Natural;