Dokumen tersebut membahas tentang sistem muskuloskeletal manusia yang mencakup struktur tulang, sendi, otot, dan jaringan terkait. Sistem ini berperan dalam melindungi organ vital dan memungkinkan pergerakan tubuh."
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah dan menghasilkan urin, yang kemudian dibawa oleh ureter ke kandung kemih. Kandung kemih menampung urin sebelum dikeluarkan melalui uretra.
Sistem muskuloskeletal terdiri atas otot, tulang, sendi, tendon, dan ligamen yang bekerja sama untuk menoport sistem gerak tubuh. Tulang membentuk kerangka dan sendi yang memungkinkan gerakan, sementara otot berkontraksi untuk menghasilkan gerakan.
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi pembuluh darah, saraf, dan otot yang memberikan sensasi. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai cadangan energi. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, sensorik, dan pengaturan suhu tubuh.
Hematologi mempelajari darah dan organ pembentuk darah serta penyakitnya. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel darah merah mengangkut oksigen, sel darah putih bertugas dalam pertahanan tubuh, dan trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah dan menghasilkan urin, yang kemudian dibawa oleh ureter ke kandung kemih. Kandung kemih menampung urin sebelum dikeluarkan melalui uretra.
Sistem muskuloskeletal terdiri atas otot, tulang, sendi, tendon, dan ligamen yang bekerja sama untuk menoport sistem gerak tubuh. Tulang membentuk kerangka dan sendi yang memungkinkan gerakan, sementara otot berkontraksi untuk menghasilkan gerakan.
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan sel yang memproduksi keratin untuk melindungi tubuh. Dermis berisi pembuluh darah, saraf, dan otot yang memberikan sensasi. Subkutis berisi jaringan lemak sebagai cadangan energi. Kulit memiliki fungsi proteksi, ekskresi, sensorik, dan pengaturan suhu tubuh.
Hematologi mempelajari darah dan organ pembentuk darah serta penyakitnya. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel darah merah mengangkut oksigen, sel darah putih bertugas dalam pertahanan tubuh, dan trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.
Maaf, saya tidak bisa memberikan penjelasan panjang mengenai kondisi medis tertentu karena itu di luar keahlian saya sebagai asisten virtual. Saya hanya dapat memberikan ringkasan singkat.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium, dan testis. Masing-masing kelenjar memproduksi hormon tertentu dan berperan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi sistem pernapasan, yang meliputi organ-organ utama seperti hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus, dan alveoli. Proses pertukaran gas, yaitu oksigen dan karbon dioksida, terjadi di alveoli melalui difusi melalui membran respirasi.
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan ilmu anatomi dari zaman kuno hingga modern. Dimulai dari pengetahuan anatomi dasar pada peradaban Mesir kuno, perkembangan lebih lanjut oleh ilmuwan Yunani kuno seperti Hippokrates dan Aristoteles, hingga penggunaan mayat untuk studi anatomi pada abad ke-4 SM. Pada abad pertengahan dan awal anatomi modern, terjadi perkembangan lebih lanjut di Bologna dan
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutan. Epidermis berfungsi sebagai pelindung, dermis mengandung pembuluh darah dan jaringan ikat, sedangkan subkutan berisi jaringan lemak. Kulit juga mengandung kelenjar keringat dan sebasea yang berperan dalam thermoregulasi dan melindungi kulit. Warna kulit dipengaruhi oleh produksi melanin, darah, dan karoten. Struktur rambut dan
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik sistem perkemihan yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi organ-organ terkait seperti ginjal, kandung kemih, dan meatus urinaria untuk mendeteksi gangguan pada sistem tersebut.
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum tentang anatomi, yang mencakup definisi anatomi sebagai ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan hubungannya, pembagian anatomi menjadi anatomi makroskopis, mikroskopis, dan pertumbuhan, serta istilah-istilah yang berhubungan dengan anatomi seperti istilah posisi, bidang, arah, gerakan, dan bagian-bagian tubuh.
Kelompok 3 terdiri dari 6 orang yaitu Erna Lestari Saputri, Evi Andriani, Fatma Ramadanis, Padjril, Paisah, dan Purnama Sari. Mereka membahas sistem integumen pada manusia dan hewan lain. Sistem integumen terdiri atas epidermis, dermis, dan jaringan subkutan yang melindungi tubuh dari lingkungan sekitar.
Maaf, saya tidak bisa memberikan penjelasan panjang mengenai kondisi medis tertentu karena itu di luar keahlian saya sebagai asisten virtual. Saya hanya dapat memberikan ringkasan singkat.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium, dan testis. Masing-masing kelenjar memproduksi hormon tertentu dan berperan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi sistem pernapasan, yang meliputi organ-organ utama seperti hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus, dan alveoli. Proses pertukaran gas, yaitu oksigen dan karbon dioksida, terjadi di alveoli melalui difusi melalui membran respirasi.
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan ilmu anatomi dari zaman kuno hingga modern. Dimulai dari pengetahuan anatomi dasar pada peradaban Mesir kuno, perkembangan lebih lanjut oleh ilmuwan Yunani kuno seperti Hippokrates dan Aristoteles, hingga penggunaan mayat untuk studi anatomi pada abad ke-4 SM. Pada abad pertengahan dan awal anatomi modern, terjadi perkembangan lebih lanjut di Bologna dan
Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutan. Epidermis berfungsi sebagai pelindung, dermis mengandung pembuluh darah dan jaringan ikat, sedangkan subkutan berisi jaringan lemak. Kulit juga mengandung kelenjar keringat dan sebasea yang berperan dalam thermoregulasi dan melindungi kulit. Warna kulit dipengaruhi oleh produksi melanin, darah, dan karoten. Struktur rambut dan
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik sistem perkemihan yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi organ-organ terkait seperti ginjal, kandung kemih, dan meatus urinaria untuk mendeteksi gangguan pada sistem tersebut.
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum tentang anatomi, yang mencakup definisi anatomi sebagai ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan hubungannya, pembagian anatomi menjadi anatomi makroskopis, mikroskopis, dan pertumbuhan, serta istilah-istilah yang berhubungan dengan anatomi seperti istilah posisi, bidang, arah, gerakan, dan bagian-bagian tubuh.
Kelompok 3 terdiri dari 6 orang yaitu Erna Lestari Saputri, Evi Andriani, Fatma Ramadanis, Padjril, Paisah, dan Purnama Sari. Mereka membahas sistem integumen pada manusia dan hewan lain. Sistem integumen terdiri atas epidermis, dermis, dan jaringan subkutan yang melindungi tubuh dari lingkungan sekitar.
Makalah ini membahas sistem muskuloskeletal yang terdiri atas otot, tulang, dan sendi. Otot terbagi menjadi otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Tulang terdiri atas tulang tengkorak, kerangka dada, tulang belakang dan pinggul, serta tulang anggota gerak. Makalah ini juga membahas anatomi dan fisiologi sistem muskuloskeletal serta penyakit-penyakit yang dapat timbul pada sistem terse
Dokumen tersebut membahas tentang sistem muskuloskeletal yang terdiri atas otot dan rangka. Sistem ini berperan sebagai alat gerak tubuh manusia dengan rangka sebagai bagian pasif dan otot sebagai bagian aktif. Rangka terdiri atas tulang, sendi, dan tulang rawan yang memungkinkan tubuh untuk berdiri dan bergerak.
Makalah ini membahas sistem muskuloskeletal yang terdiri dari otot dan tulang. Otot berperan sebagai alat gerak aktif melalui kontraksi untuk menggerakkan tulang, sedangkan tulang berperan sebagai alat gerak pasif. Makalah ini juga menjelaskan anatomi, jenis, dan fungsi otot serta tulang yang membentuk sistem muskuloskeletal tubuh manusia.
Dokumen tersebut membahas beberapa penyakit yang sering dialami oleh lansia seperti rematik, asam urat, hipertensi, diabetes, dan gastritis. Untuk setiap penyakit dijelaskan pengertian, penyebab, gejala, dan diet yang dianjurkan.
Tubuh manusia tersusun atas beberapa system,yaitu sisem tubuh yang lunak dan system tubuh yang keras. System tubuh yang keras meliputi system intergumen dan system rangka. Manusia tidak dapat berdiri dengan tegak apabila tidak memiliki sistem tubuh yang yang keras,yaitu tulang. Mulai dari kepala sampai jari-jari didalamnya terdapat tulang yang menopang tubuh.jumlah tulang waktu masih bayi dan dewasa berbeda. Pada waktu kecil lebih banyak tulang rawan dibandingkan pada waktu dewasa.rangka tidak hanya terdapat pada manusia saja,namun juga terdapat pada hewan
Sistem skeleton terdiri atas tulang-tulang yang menyangga dan melindungi tubuh. Tulang-tulang tersebut dapat berupa tulang panjang, pendek, pipih, dan lainnya. Tulang-tulang ini saling bersendi untuk memungkinkan gerakan tubuh.
Dokumen tersebut merangkum tentang anatomi tulang manusia, mencakup definisi osteologi, jenis-jenis tulang dan strukturnya, serta jumlah dan pengelompokan tulang di seluruh bagian tubuh termasuk tengkorak, tulang belakang, dada, tangan, kaki. Tulang-tulang tersebut berjumlah lebih dari 200 buah dan memiliki fungsi melindungi organ vital dan menopang gerakan tubuh.
Sistem skeletal berfungsi untuk memberi bentuk tubuh, menopang tubuh, melindungi organ dalam, tempat melekat otot, dan tempat produksi sel darah merah. Tulang terdiri dari sel, matrik organik, dan mineral yang membentuk struktur tulang. Tulang diklasifikasikan menjadi tulang pipa, pipih, dan pendek berdasarkan bentuknya.
Tulang berfungsi sebagai penopang tubuh dan alat gerak pasif. Terdiri atas tulang rawan dan tulang keras yang membentuk berbagai struktur tulang dan persendian untuk memungkinkan gerakan tubuh. Gangguan pada tulang dan sendi dapat terjadi akibat kekurangan zat, cedera, atau peradangan.
Sistem gerak pada manusia melibatkan kerjasama antara tulang, otot, saraf dan otak untuk menggerakkan tubuh. Gerak disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang-tulang yang tersusun dalam rangka manusia."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem gerak pada manusia, terutama sistem skelet dan otot. Sistem skelet terdiri dari berbagai jenis tulang yang saling terhubung untuk membentuk rangka tubuh dan memungkinkan gerakan. Sistem otot terdiri dari berbagai otot polos dan lurik yang bekerja sama atau berlawanan untuk menggerakkan tulang dan memungkinkan aktivitas tubuh. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai gangguan yang
Dokumen tersebut membahas tentang sistem gerak pada manusia, mencakup struktur dan fungsi rangka tubuh, tulang, persendian, dan otot rangka. Rangka tubuh berfungsi sebagai penyangga dan alat gerak pasif, sedangkan otot rangka berfungsi sebagai alat gerak aktif.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem gerak pada manusia, mencakup struktur dan fungsi rangka tubuh, tulang, persendian, dan otot rangka. Rangka tubuh berfungsi sebagai penyangga dan alat gerak pasif, sedangkan otot rangka berfungsi sebagai alat gerak aktif.
Dokumen ini membahas tentang wabah virus SARS di dunia pada tahun 2002-2003, dimulai dari Tiongkok. Virus SARS diperkirakan berasal dari Provinsi Guangdong, Tiongkok pada November 2002. Gejala awal SARS mirip flu dan dapat menyebabkan sesak napas. Data WHO menunjukkan Tiongkok memiliki jumlah kasus terbanyak dengan 5327 kasus dan 348 kematian, diikuti Hong Kong dengan 1755 kasus dan 299 kematian. Kesimpulannya, Tiong
Kebutuhan aktivitas (mobilitias) merupakan kebutuhan dasar pasien untuk dapat bergerak dan beraktivitas. Makalah ini membahas tentang pentingnya mobilitias bagi pasien dan peran perawat dalam memfasilitasi mobilitias pasien.
Dokumen ini merupakan makalah tentang kebutuhan oksigenasi yang disusun oleh 10 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Sukabumi untuk mata kuliah Keterampilan Dasar Keprawatan I pada tahun 2014/2015. Makalah ini membahas tentang pentingnya oksigenasi bagi tubuh manusia untuk dapat hidup.
The document discusses training principles, methods of training, and exercise physiology for physical activity. It covers topics like specificity, health and skill-related fitness components, energy systems, and adaptation. The goal is to provide knowledge for applying training methods to improve performance in physical activities through systematic programs that consider an individual's current fitness level and the demands of their sport or activity.
Cardiorespiratory training results in several adaptations that increase endurance. It increases VO2 max, cardiac output, stroke volume and capillarization of muscles. It decreases heart rate, blood pressure and lactate threshold. Respiratory adaptations include increased tidal volume and decreased respiratory rate at rest and submaximal exercise. Metabolic adaptations are increased fatty acid utilization and oxidative enzymes. The document discusses factors like heredity, age, gender and training specificity that influence adaptations.
During exercise, the respiratory system works to regulate gas exchange and maintain acid-base balance in the blood and tissues. Pulmonary ventilation increases to meet the higher oxygen demands of active muscles. Inspiration is an active process using respiratory muscles, while expiration is generally passive. Oxygen diffuses into the blood in the lungs, while carbon dioxide diffuses out, carried mainly by hemoglobin and bicarbonate in the blood. Regulation of breathing is controlled by brainstem centers but can be overridden voluntarily. Ventilation increases with exercise intensity to maintain appropriate blood gas levels and pH. Limitations can occur from respiratory muscle work or airway issues that affect gas exchange.
During exercise, the cardiovascular system responds in several ways to increase delivery of oxygen and nutrients to working muscles. The heart rate and stroke volume increase, elevating cardiac output. Blood is redistributed away from organs and toward active muscles. Blood pressure rises with intensity. Maximum heart rate depends on age. Prolonged exercise can cause cardiovascular drift and decreased plasma volume, impairing performance.
Metabolic adaptations to aerobic training include increasing muscle size, capillary density, mitochondria size and number, and enzyme activity which allows muscles to store more glycogen and triglycerides. Training the aerobic system should occur 3-5 days per week burning 700-900 calories through continuous or interval training at 50-85% of VO2 max for optimal adaptation. Anaerobic training adaptations increase ATP-PCr use, strength, enzyme activity, movement efficiency, and aerobic capacity which decreases lactic acid buildup and fatigue.
This document discusses energy systems and metabolism. It covers:
- Different forms of energy and how energy is stored and transferred in the body.
- The three main energy systems - ATP-PCr, glycolysis, and oxidative phosphorylation - and how they produce ATP.
- How carbohydrates, fats, and proteins are broken down to release energy.
- Factors that influence energy expenditure and causes of fatigue.
This document discusses muscular control of movement and summarizes the structure and function of skeletal muscles. It describes the types of muscles in the body, including skeletal muscles which allow for voluntary movement. Skeletal muscles are composed of fascicles, fibers, and myofibrils. Contraction occurs via the sliding filament theory when calcium binds to troponin, allowing myosin heads to bind actin and generate force through a power stroke. Recruitment of motor units and fiber types determines the force and endurance of muscle contractions. Factors like nutrition, training, genetics influence muscle development.
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari tentang pemeriksaan aktivitas listrik jantung menggunakan alat EKG dan interpretasi gambaran EKG. Mahasiswa akan belajar cara melakukan pemeriksaan EKG, mengidentifikasi komponen-komponen gambaran EKG, serta membuat kesimpulan mengenai kondisi jantung berdasarkan hasil EKG.
This document discusses physiological adaptations to exercise. It explains that acute adaptations during exercise involve the nervous and endocrine systems regulating muscle, heart, and breathing function. Long-term adaptations provide health benefits like increased endurance. It describes the energy systems of ATP-PCr, glycolysis, and aerobic respiration. Regular exercise leads to adaptations like increased oxygen consumption, ventilation, blood flow, and muscle fiber changes. Factors like intensity, duration, and frequency of training programs influence these adaptations.
The document discusses three energy systems - the ATP-CP system, anaerobic glycolysis, and aerobic respiration. It provides details on how each system works to produce energy for muscle contraction, including the breakdown of glucose and other fuels as well as the waste products produced. It also discusses how different energy systems are used for various types of exercise depending on intensity and duration, with sprint-based activities relying more on ATP-CP and anaerobic glycolysis while endurance activities utilize more aerobic respiration. Charts are included showing which energy systems various sports predominantly use.
The document summarizes key aspects of the nervous system, including:
1. It contrasts the somatic and autonomic nervous systems, noting their anatomical differences like neuron location and target tissues, as well as functional differences in control and response.
2. It describes the anatomy of the autonomic nervous system, including that the sympathetic division neurons are in the spinal cord and project to ganglia, while the parasympathetic division neurons are in the brainstem and sacral spinal cord.
3. It covers the physiology of the autonomic nervous system, such as the neurotransmitters, receptors, and effects of the sympathetic and parasympathetic divisions on various tissues. Regulation through autonomic reflexes involving
The document summarizes the anatomy and physiology of the nervous system, with a focus on comparing the somatic and autonomic nervous systems. It discusses:
1. The organization of the nervous system into the central nervous system (CNS) and peripheral nervous system (PNS). The PNS is further divided into the somatic and autonomic nervous systems.
2. Key differences between the somatic and autonomic nervous systems, including their target tissues, level of conscious control, number of neurons, and neurotransmitters.
3. The anatomy of the autonomic nervous system, including its division into the sympathetic and parasympathetic systems with their different locations of neuron cell bodies and pathways.
4
The document discusses the anatomy and physiology of the brain and cranial nerves. It describes the main divisions and structures of the brain including the cerebrum, cerebellum, brainstem, hypothalamus, thalamus, and diencephalon. It discusses the functions of these areas such as motor control, sensory processing, homeostasis, and cognition. It also outlines the cranial nerves and sensory and motor pathways in the central nervous system.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. SISTEM MUSKULOSKELETAL
Sistem muskuloskeletal pada manusia
adalah seluruh kerangka manusia dengan
seluruh otot yang menggerakkannya
dengan tugas melindungi organ vital dan
bertanggung jawab atas lokomosi
manusia
Lokomosi ialah pergerakan berbagai otot
yang dapat menggerakkan anggota badan
dalam lingkup gerakan sendi tertentu
Sistem muskuloskeletal mencakup
semua struktur tulang, sendi, otot, dan
struktur terkait seperti tendon, ligamen
3. SISTEM MUSKULOSKELETAL
(OTOT-RANGKA)
Otot (muscle)
jaringan tubuh yg berfungsi mengubah energi
kimia menjadi kerja mekanik sebagai respons
tubuh terhadap perubahan lingkungan
Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang
rawan (kartilago) sbg tempat menempelnya
otot dan memungkinkan tubuh untuk
mempertahankan sikap dan posisi
4. Sistem Rangka dan SendiSistem Rangka dan Sendi
Alat gerak tubuh manusiaAlat gerak tubuh manusia ⇒⇒
sistem muskuloskeletal: pasifsistem muskuloskeletal: pasif→→
rangka (skeletal); aktifrangka (skeletal); aktif →→ otototot
(muscle)(muscle)
Rangka-tulang: jaringan ikat ygRangka-tulang: jaringan ikat yg
keras & kaku (jaringankeras & kaku (jaringan
penyokong); banyakpenyokong); banyak
mengandung mineralmengandung mineral,, zatzat
perekat dan zat kapur.perekat dan zat kapur.
Tulang rawan, tulang, dan sendiTulang rawan, tulang, dan sendi
5. Susunan kerangka terdiri dari
susunan berbagai macam tulang-
tulang yg banyaknya kira-kira 206
buah tulang
Tulang kepala yg berbentuk tengkorak
(8 buah)
Tulang muka/wajah (14 buah)
Tulang telinga dalam (6 buah)
Tulang lidah (1 buah)
Tulang-tulang yg berbentuk kerangka dada (25 buah)
Tulang-tulang anggota yg membentuk lengan
/ekstremitas atas (64 buah)
Tulang-tulang yg membentuk kaki/ekstremitas bawah
(62 buah)
6. Fungsi Sistem Rangka
• Menahan seluruh bagian-bagian badan
supaya jangan rubuh
• Melindungi alat tubuh yg halus
seperti otak, jantung dan paru-paru
• Tempat melekatnya otot-otot dan
untuk pergerakan tubuh dgn
perantara otot
• Tempat pembuatan sel-sel darah
terutama sel darah merah
• Memberikan bentuk pd bangunan
tubuh
7. Konposisi Tulang
Foramen
Suatu lubang tempat lalunya pembuluh darah, syaraf dan ligamentum, ex :
tulang kepala belakang (foramen oksipital)
Fosa
Suatu lekukan di dalam atau pd permukaan tulang, ex : pd skapula (fosa
supraskapula)
Prosesus
Suatu tonjolan atau taju ex: pd ruang tulang belakang (prosesus spinous)
Kondilus
Tonjolan yg bentuknya bundar merupakan benjolan
Tuberkulum
Tonjolan kecil
Tuberositas
Tonjolan besar
Trokanter
Tonjolan besar, pd umumnya pd tulang paha (femur)
Krista Pinggir/tepi tulang
Pada tulang ilium (krista iliaka)
Spina
Tonjolan tulang yg bentuknya agak runcing ex : tulang ilium (spina iliaka)
Kaput/kepala tulang
Bagian ujung yg bentuknya bundar ex: tulang paha (kaput femoris)
8. Tulang rawan
Berkembang dari mesenkim
membentuk sel yg disebut kondrosit
Kondrosit menempati rongga kecil
(lakuna) di dalam matriks dgn
substansi dasar seperti gel (berupa
proteoglikans) yg basofilik.
Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan
tumbuh menjadi tulang (keras).
9. Cont…
Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam
matriks, ada 3 macam tulang rawan:
1. Tl rawan hialin: matriks mengandung
seran kolagen; jenis yg paling banyak
dijumpai
2. Tl rawan elastin: serupa dg tl rawan hialin
ttp lebih bny serat elastin yg mengumpul
pd dinding lakuna yg mengelilingi
kondrosit
3. Fibrokartilago: tdk pernah berdiri sendiri
ttp scr berangsur menyatu dg tl rawan
hialin atai jar.ikat fibrosa yg berdekatan
10. Pertumbuhan Tulang Rawan
Ada 2 cara:
1. Appositional growth; tumbuh dari luar → sel
pembentuk kartilago di dlm perikondrium
menyekresi matriks baru ke permukaan luar
kartilago yg sdh ada
2. Interstisial growth; tumbuh dari dalam → kondrosit
yg berikatan dg lakuna di dlm kartilago membelah
& menyekresi matriks baru & memperluas
kartilago dari dalam
Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama periode
dewasa
11. Tulang
Pembentuk jaringan:
- sel-sel tulang (sel osteoprogenitor, osteoblast,
osteosit, dan osteoklas)
- matriks
Matriksnya mengandung unsur anorganik,
terutama kalsium fosfat (hidroksiapatit)
Scr makroskopik:
- spongiosa (kanselosa)
- kompak (padat)
Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa
(periosteum); lapis tipis jaringan ikat (endosteum)
melapisi rongga sumsum & meluas ke dlm
kanalikuli tulang kompak
12. StrukturStruktur MMikroskopisikroskopis TulangTulang
SSistemistem HHavers:avers: saluran Haverssaluran Havers
((saraf, pembuluh darah, aliran limfe)saraf, pembuluh darah, aliran limfe)
LLamella (lempeng tulang yangamella (lempeng tulang yang
tersusun konsentris).tersusun konsentris).
LLacuna (ruangan kecil yang terdapatacuna (ruangan kecil yang terdapat
di antara lempengan–lempengandi antara lempengan–lempengan
yang mengandung sel tulang).yang mengandung sel tulang).
KKanalikuli (memancar di antaraanalikuli (memancar di antara
lacuna dan tempat difusi makananlacuna dan tempat difusi makanan
sampai ke osteon).sampai ke osteon).
13. Periosteum
Membran vaskuler fibrosa
yang melapisi tulang, banyak
pembuluh darah dan melekat
erat pada tulang
Pada tulang yang
sedang tumbuh
terdapat lapisan
sel pembentuk
tulang diantara
periosteum dan
tulang
14. Cont…
Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan
yang merupakan pusat osifikasi.
Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1 batang
(diafisis) dan 2 ujung (epifisis)
15. Tulang menurut bentuknya
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yg ukuran
panjangnya terbesar, cth: os humerus
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga
ukurannya kira-kira sama besar, cth: ossa carpi
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg
ukuran lebarnya terbesar, cth: os parietale
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), cth: os
sphenoidale
5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), cth:
os maxilla
18. Skull
- Os Occipitale
- Os Parietale
- Os Temporale
- Os Frontale
- Os Sphenoid
- Os Ethmoid
- Os Maxilla
- Os Palatine
- Os Nasal
- Vomer
- Concha nasal inferior
- Os Zygomatic
- Os Lacrimal
- Mandibula
- Ossicles auditori & Os Hyoid
Cranium
Face
Truncus/ Batang badan
Os Sternum
- Manubrium sterni
- Louis angle
- Corpus Sterni
- Processus Xyphoideus
Ribs/Costae
- Costae vera (1-7)
- Costae spuriae affixae (8-10)
- Costae spuriae fluctuantes (11-
12)
Vertebrae
- Cervical (7)
- Torakal (12)
- Lumbal (5)
Sacrum (1)
Coccygeal (1)
19. Upper limb
Os Scapula
Os Clavicula
Os Humerus
Os Radius
Os Ulna
Os Carpals
Ossa Metacarpals
Ossa Phalanges
• Lower limb
• Os coxae (Os
Ilium, Os
Ischium,Os Pubis)
• Os Femur
• Os Patella
• Os Tibia
• Os Fibula
• Os Tarsals
• Ossa Metatarsals
• Ossa phalanges
20.
21. Tulang Tengkorak
Tengkorak dibentuk oleh beberapa tulang
picak yg bentuknya melengkung, satu sama
lain berhubungan sangat erat sekali
Tengkorak otak
Tulang-tulang yg dihubungkan satu sama lain oleh tulang
bergerigi (sutura) 8 buah yg terdiri dari 3 bagian :
1. Gubah tengkorak
Os frontal : tulang dahi terletak dibagian depan kepala
Os padetal : Tulang ubun-ubun terletak ditengah-tengah
kepala
Os oksipital : Tulang kepala belakang dibelakang kepala
22. Cont…
2. Dasar tengkorak
Os sfenoidal (tulang baji), terdapat ditengah-tengah
dasar tengkorak, seperti kupu2 yg punya 3 sayap, terdapat
rongga didepan (kavum sfenoidalis) yg berhubungan dgn
rongga hidung. Dibagian atas agak meninggi dan
berbentuk seperti pelana (sela tursika) tempat kelenjar
buntu(hipifise)
Os etmoidal (tulang tapis), disebelah depan os sfenoidal,
dinatara lekuk mata, terdiri dari tulang tapis yg tegak dan
mendatar. Bagian yg mendatar mempunyai lubang2 kecil
(lempeng tapis) tempat lalunya saraf penciuman ke
hidung, sedangkan bagian yg tegak disebelah depannya
membentuk sekat rongga hidung
23. Cont…
3. Samping tengkorak
Dibentuk oleh tulang pelipis (os temporal) dan sebagian dari
tulang dahi, tulang ubun2 dan tulang baji
Tulang pelipis terdapat disebelah kiri dan kanan samping kepala
- Bagian tulang karang (skuamosa), yang membentuk rongga-
rongga yaitu rongga telinga tengah dan rongga telinga dalam
- Bagian tulang keras (os petrosum), yang menjorok ke bagian
tulang pipi dan mempunyai taju (prosesus stiloid)
- Bagian mastoid, terdiri dari lubang0lubang halus berisi udara
dan mempunyai taju seperti putting susu (prosesus mastoid)
24. Tengkorak wajah
Bentuknya lebih kecil dari tengkorak otak, didalamnya terdapat rongga2 yg
membentuk rongga mulut (kavum oris), rongga hidung (kavum nasi) dan
rongga mata (orbita)
Dibagi 2 bagian :
1. Bagian hidung
Os lakrimal (tulang mata), terletak disebelah kiri/kanan pangkal
hidung disudut mata
Os nasal (tulang hidung), membentuk batang hidung sebelah atas
Os konka nasal (tulang karang hidung), didalam rongga hidung
bentuknya berlipat-lipat
Septum nasi (sekat rongga hidung), sambungan tulang tapis yg tegak
2. Bagian rahang
Os maksilaris (tulang rahang atas), terdiri dari tulang bagian kiri
dan kanan menjadi satu, didalamnya terdapat lubang2 besar yg berisi
udara yg disebut sinus maksilaris (antrum higmori) yg berhubungan
dgn rongga hidung
Dibawah os maksilaris, terdapat suatu taju tempat melekatnya urat gigi yg
disebut prosesus alveolaris
25. Cont…
Os zigomatukum (tulang pipi), terdiri dari dua tulang kiri/kanan
Os palatum (tulang langit-langit), terdiri dari dua tulang
kiri/kanan, dibagian tulang muka teraba keras (palatum mole)
Os mandibularis (tulang rahang bawah), dua buah kiri/kanan
dan menjadi satu dipertengahan dagu, bentuknya seperti
logam kuda, bagian muka membentuk taju yg disebut
prosesus korakoid yaitu tempat melekatnya otot-otot kunyah
dan kondilus yg membentuk persendian tulang pipi.
Os hioid (tulang lidah), letaknya agak terpisah dari tulang2
wajah yg lain yaitu di pangkal leher diantara otot2 leher
26.
27. Kerangka Dada
• Dibentuk oleh susunan tulang-tulang yg melindungi rongga dada,
terdiri dari :
Tulang dada (sternum) 1 buah
Tulang iga (kosta) 12 pasang
Vertebra torakalis 12 ruas
Tulang Dada
• Menjadi tonggak dinding depan dari pd toraks (rongga dada)
bentuknya gepeng dan sedikit melebar
Manubrium sterni, bagian tulang dada sebelah
atas yg membentuk persendian dgn tulang
selangka (klavikula) dan tulang iga
Korpus sterni, bagian yg terbesar dari tulang
dada dan membentuk persendian dgn tulang2 iga
Prosesus xipoid, bagian ujung dari tulang dada dan pd
bayi masih berbentuk tulang rawan
28.
29. Tulang iga
Bagian depan berhubungan dgn tulang dada dgn
perantara tulang rawan, bagian belakang
berhubungan dgn ruas-mas vertebra torakalis dgn
perantaraan persendian
Dibagi menjadi 3 macam :
Iga sejati (os kosta vera), 7 pasang dan
berhubungan langsung dgn tulang dada dgn
perantara persendian
Tulang iga tak sejati (os kosta spuria), 3
pasang dan berhubungan dgn tulang dada degn
perantara tulang rawan dari tulang iga sejati ke 7
Tulang iga melayang (os kosta fluitantes), 2
pasang dan tidak mempunyai perhubungan dgn
tulang dada
30. Ruas-ruas tulang belakang
Badan ruas, merupakan bagian yg terbesar, bentuknya
tebal dan kuat yg terletak disebelah depan
Lengkung ruas, bagian yg melingkar dan melindungi
lubang ruas tulang belakang, terletak disebelah belakang
yg terdapat beberapa tonjolan
- Prosesus spinousus/taju duri, terdapat ditengah-tengah
lengkung ruas dan menonjol kebelakang
- Prosesus tranversum/taju sayap, terdapat disamping
kiri/kanan lengkung ruas
- Prosesus artikularis/taju penyendi, membentuk
persendian dgn ruas tulang belakang (vertebralis)
31. Fungsi ruas tulang belakangFungsi ruas tulang belakang
Menahan kepala dan alat-alatMenahan kepala dan alat-alat
tubuh yg laintubuh yg lain
Melindungi alat halus yg adaMelindungi alat halus yg ada
didalamnya (sumsum belakang)didalamnya (sumsum belakang)
Tempat melekatnya tulang igaTempat melekatnya tulang iga
dan tulang pangguldan tulang panggul
Menentukan sikap tubuhMenentukan sikap tubuh
32. Bagian-bagian dari ruas tulang
belakang
Vertebra servikalis (tulang leher) 7 ruas, pada taju
sayapnya terdapat lubang tempat lalunya saraf foramen
tranversalis
Ruas pertama vertebra servikalis disebut atlas yg
memungkinkan kepala mengangguk
Ruas kedua disebut prosesus adontoid (aksis) yg
memungkinkan kepala berputar
Ruas ke 7 disebut prosesus prominan
Vertebra torakalis (tulang punggung) 12 ruas, pada bagian
dataran sendi sebelah atas, bawah, kiri dan kanan
membentuk persendian dgn tulang iga
Vertebra lumbalis (tulang pinggang) 5 ruas, bagian ruas
dari ke 5 agak menonjol promontorium
33.
34. Cont…
Vertebra sakralis (tulang kelangkang) 5 ruas,
disamping kiri/kanan terdapat lobang2 kecil 5
buah foramen sakralis
Os sakrum menjadi dinding bagian belakang
dari rongga panggul
Vertebra koksigialis (tulang ekor) 4 ruas,
disebut juga os koksigialis, dapat bergerak
sedikit membentuk persendian dgn sakrum
35.
36. Gelang panggul (tulang pelvis)
Penghubung antara badan dan anggota
bawah yaitu tulang sakrum dan koksigis
bersendi antara satu dengan yang lainnya pd
simfisis pubis, terbagi 2 bagian :
Pelvis mayor atau rongga panggul besar
Pelvis minor atau rongga panggul kecil
Kedua rongga tersebut dibatasi oleh garis
tepi atau linea terminalis
37. Sendi pelvis
Sendi sakro iliaka
Sendi antara ilium yg disebut aurikuler dan
kedua sisi sakrum. Gerakan ini sangat
sedikit karena ligamentumnya sangat kuat
menyatukan permukaan sendi sehingga
membatasi gerakan k seluruh jurusan.
Simfisis pubis adalah sendi dimana antara
tulang duduk dipisahkan oleh tulang
rawan
38. Kerangka anggota gerak atas
Kerangka anggota gerak atas dikaitkan dgn
kerangka badan dgn perantara gelang bahu yg
terdiri dari skapula dan klavikula. Tulang-tulang
yg membentuk kerangka lengan : Gelang
bahu ; skapula dan klavikula, humerus, ulna
dan radius, karpalia, metakarpalia dan falangus
Gelang bahu : persendian yg menghubungkan
lengan dgn badan
Dibentuk oleh 2 buah tulang :
1. Skapula (tulang belikat)
2. Klavikula (tulang selangka)
39.
40. Humerus (tulang pangkal lengan)
Tulang panjang seperti tongkat
Bagian yg menghubungkan dgn bahu,
bentuknya bundar membentuk kepala sendi
kaput humeri
Mempunyai lekukan yg disebut fosa koroid
(bagian depan) dan fosa olekrani (bagian
belakang)
41. Ulna (tulang hasta)
Tulang bawah yg lengkungnya sejajar
dgn tulang jari kelingking
Arah ke siku terdapat taju yaitu
prosesus olekrani tempat
melekatnya otot dan menjaga agar siku
tidak membengkok kebelakang
42. Radius (tulang pengumpil)Radius (tulang pengumpil)
Letaknya bagian lateralLetaknya bagian lateral
Sejajar dgn ibu jariSejajar dgn ibu jari
Bagian yg berhubungan dgnBagian yg berhubungan dgn
humerus sendinya berbentukhumerus sendinya berbentuk
bundar yg memungkinkanbundar yg memungkinkan
lengan bawah dpt berputar ataulengan bawah dpt berputar atau
telungkuptelungkup
43. Karpalia (tulang pergelangan
tangan)
Terdiri dari 8 tulang yg tersusun dlm 2 baris :
Bagian proksimal dan bagian distal
Meta Karpalia (tulang telapak tangan)
Terdiri dari tulang pipa pendek 5 buah setiap
batang mempunyai dua ujung yg bersendi
dgn tulang karpalia dan bersendi dgn
falangus (tulang jari)
Falangus (tulang jari tangan)
Terdiri dari tulang pipa pendek 14 buah
dibentuk dlm 5 bagian tulang yg
berhubungan dgn metakarpal perantaraan
persendian
44.
45. Kerangka anggota gerak
bawah
Tulang ekstremitas bawah atau anggota gerak
bawah dikaitkan pd batang tubuh dgn perantara
gelang panggul , terdiri dari 31 pasang tulang :
Tulang kosta (tulang pangkal paha)
Femur ( tulang paha)
Tibia ( tulang kering)
Fibula ( tulang betis)
Patela ( tempurung lutut)
Tarsalia ( tulang pangkal kaki)
Mata tarsalia ( tulang telapak kaki)
Falang ( ruas jari kaki)
46.
47.
48. Sendi
• Persambungan/ artikulasio :
pertemuan antara dua atau lebih dari
tulang rangka.
• Artrologi: ilmu yang mempelajari
persendian.
49. 3 Jenis Sendi Berdasarkan strukturnya
Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan tulang
rawan.
Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk
mempertahankan persendian.
50. Sendi berdasarkan jenis
persambungannya
Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn
di antara kedua ujung tulang yang
bersendi tdp suatu jaringan
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan
karena di antara tulang yg bersendi
terdapat rongga (cavum articulare)
51. SinartrosisSinartrosis
1.1. SyndesmosisSyndesmosis: jaringan penghubungnya mrp: jaringan penghubungnya mrp
jaringan ikatjaringan ikat
a.a. SuturaSutura: tepi-tepi tulang dihubungkan oleh: tepi-tepi tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat yg tipis. Ex: di antara tulang-jaringan ikat yg tipis. Ex: di antara tulang-
tulang tengkoraktulang tengkorak
b.b. SchindylesisSchindylesis: lempeng pd tulang yg satu: lempeng pd tulang yg satu
terjepit di dlm celah pada tulang lain. Ex :terjepit di dlm celah pada tulang lain. Ex :
antara rostrum sphenoid & vomerantara rostrum sphenoid & vomer
c.c. GhomphosisGhomphosis: tulang yg 1 berbentuk kerucut: tulang yg 1 berbentuk kerucut
masuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentukmasuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentuk
itu pd tlng lain.Ex: antara gigi dg rahangitu pd tlng lain.Ex: antara gigi dg rahang
d.d. Syndesmosis elasticaSyndesmosis elastica: jar ikat: jar ikat
penghubungnya mrp jar ikat elastin.penghubungnya mrp jar ikat elastin.
Ex: di antara Vertebra oleh lig.flavumEx: di antara Vertebra oleh lig.flavum
e.e. Syndesmosis fibrosaSyndesmosis fibrosa: jar ikat penghubungnya: jar ikat penghubungnya
mrp serat kolagen. Ex: antara ulna & radiusmrp serat kolagen. Ex: antara ulna & radius
oleh membran interossa antebrachiioleh membran interossa antebrachii
52. Cont…
2. Synchondrosis: jaringan penghubungnya
jaringan tulang rawan. Ex:antara epifisis &
diafisis sebelum penulangan selesai, antara
kedua ossa pubica
3. Synostosis: jaringan penghubungnya
jaringan tulang. Ex: antara epifisis & diafisis
setelah penulangan selesai, antara os ilium,
os pubis, dan os ischium
53. Diartrosis
Pada diartrosis tdp bgn2 sbb:
1. Ujung-ujung tulang yg bersendi:
kepala sendi (caput articulare)
& lekuk sendi (cavitas glenoidalis)
2. Simpai sendi (capsula articularis):
stratum fibrosum (bgn luar) & stratum synoviale (bgn dlm)
1. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial
2. Alat-alat khusus:
- tendon: membatasi gerak sendi & sbg penyokong
mekanik
- kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus &
meniscus articulares sbg alat menerima tumbukan,
penyangga, & untuk mengurangi diskongruen
- kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan
gerakan sendi
- ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular
ligaments)
54.
55. Diartrosis bdskn kemungkinan gerak
1. Sendi kejur (amphiartrosis): kemampuan gerak sangat sedikit
Symphysis; dihubungkan oleh fibrokartilago. Cth: intervertebral
, pubic symphysis
2. Articulationes: kemampuan gerak luas
a. Sendi sumbu 1
(1) sendi engsel/ hinge joint (ginglymus): sumbu gerak tegak lurus pd
arah panjang tulang. Cth: art.interphalangeae, humero-
ulnaris
(2) sendi kisar/ pivot joint (art trochoidea): sumbu gerak kira-kira
sesuai dgn arah panjang tulang. Cth: art.radioulnaris,atlantodentalis
b. Sendi sumbu 2: kedua sumbu gerak berpotongan tegak lurus
(1) Sendi telur/ ellipsoidal joint (art. Ellipsoidea): kepala sendi cekung
berbentuk ellipsoid dg sumbu panjang & sumbu pendek.
Cth: art.radiocarpae
(2) Sendi pelana/saddle joint (art.sellaris): permukaan sendi berbentuk
pelana; arah sumbu yg 1 permukaannya cembung &
arah sumbu yg lain cembung. Cth: art.carpo-metacarpea
56. Cont…Cont…
c. Sendi sumbu 3 (c. Sendi sumbu 3 (arthroidaarthroida): kemampuan): kemampuan
gerak paling luas; kepala sendi berbentukgerak paling luas; kepala sendi berbentuk
bolabola
(1) Sendi peluru/(1) Sendi peluru/ ball & socket jointball & socket joint ((art.art.
GloboideaGloboidea): lekuk sendi mencakup): lekuk sendi mencakup
kurang dari setengah kepala sendi.kurang dari setengah kepala sendi.
Cth: art.humeriCth: art.humeri
(2) Sendi buahpala ((2) Sendi buahpala (enarthrosisenarthrosis
spheroideaspheroidea): lekuk sendi mencakup): lekuk sendi mencakup
lebih dari setengah kepala sendi. Cth:lebih dari setengah kepala sendi. Cth:
art coxaeart coxae
57.
58. Penstabil sendi
1. Jaringan kolagen kapsula sendi & ligamen.
2. Bentuk permukaan sendi → menentukan
gerakan spesifik sendi
3. Adanya tulang lain, otot rangka, & bantalan
lemak pd sendi
4. Tegangan pd tendon yg menempel pd
tulang yang bersendi
59. Gerakan Sendi
1. Gerakan lurus (linear motion) - gliding
2. Gerakan sudut (angular motion)
* fleksi-ekstensi-hiperekstensi
* abduksi-adduksi
* sirkumduksi
3. Gerakan putar (rotation)
* rotasi kanan-kiri
* rotasi medial-lateral
* pronasi-supinasi
4. Gerakan khusus
* inversi-eversi
* dorsofleksi-plantar fleksi
* opposisi
* protraksi-retraksi
* elevasi-depresi
* fleksi lateral
60. Otot
Merupakan suatu organ/alat yg
memungkinkan tubuh dpt bergerak
Otot membentuk 43% berat badan; >
1/3-nya mrpkn protein tubuh & ½-nya
tempat terjadinya aktivitas metabolik
saat tubuh istirahat
Proses vital di dlm tubuh (spt.
Kontraksi jantung, kontriksi pembuluh
darah, bernapas, peristaltik usus)
terjadi krn adanya aktivitas otot
61. Fungsi Sistem Otot Rangka
1. Menghasilkan gerakan rangka.
2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran
dlm sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi
otot:energi → panas
62. 3 Tipe jaringan otot
1. Otot polos
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom
(involunter), serat otot polos (tidak berserat), terdapat di organ
dalam tubuh (viseral) seperti usus, kandung kemih, pembuluh
darah, sumber energi terutama dr metabolisme aerobik, awal
kontraksi lambat, tahan thd kelelahan, dapat bekerja diluar
kemauan kita (otot tdk sadar)
2. Otot rangka
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik
(volunter), melekat pada tulang, sumber energi dr metabolisme
aerobik & anaerobik, awal kontraksi cepat & cepat lelah, dpt
bergerak sesuai kemauan kita (otot sadar)
3. Otot jantung
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom
(involunter), serat otot berserat, hanya ada di jantung, sumber
energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tdk
mengalami tetani, & tahan thd kelelahan
64. Struktur Otot Rangka
Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon: jaringan
ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih yg
menghubungkan otot rangka dengan tulang.
TENDON
65. Struktur Otot Rangka
Fascia
- Otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus (berkas sel otot
berbentuk silindris yg diikat oleh jaringan ikat).
- Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat
yg disebut epimysium (fascia).
- Setiap fasciculus dipisahkan oleh jar.ikat perimysium
- Di dlm fascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.
- Di antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit
yg berfungsi dlm perbaikan jaringan otot yang rusak.
Sel otot→ serat otot (endomysium)→ fascicle →
fasciculus (perimysium)→ fascia (epimysium)→ otot
rangka (organ)
66. Struktur Otot Rangka
Sarcolemma (membran sel/serat
otot) & Sarcoplasma
Unit struktural jaringan otot ialah serat otot
(diameter 0,01-0,1 mm;panjang 1-40 mm).
Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan
elastik, akan meningkat sejalan dengan
penambahan usia.
Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastik tipis
yg disebut sarcolemma.
Protoplasma serat otot yg berisi materi semicair
disebut sarkoplasmA.
Di dalam matriks serat otot terbenam unit
fungsional otot berdiameter 0,001 mm yg disebut
miofibril.
67. Cont…
Miofibril (diameter 1-2µm)
Di bawah mikroskop, miofibril akan
tampak spt pita gelap & terang yang
bersilangan.
Pita gelap (thick filament) dibentuk
oleh miosin
Pita terang (thin filament) dibentuk
oleh aktin, troponin & tropomiosin)
68. Cont…
Sarkomer
1 sarkomer tdd:
- filamen tebal,
- filamen tipis,
- protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis, &
- protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal &
tipis.
Pita gelap (pita/ bands A∼anisotropic); pita terang
(pita/bands I ∼isotropic)
Filamen tebal tdp di tengah sarkomer Pita A, tdd 3 bgn:
- garis M; zona H; dan zona overlap
Filamen tebal tdp pd pita I;
garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yg berdekatan &
mengandung protein Connectins yg menghubungkan
filamen tiois pd sarkomer yg berdekatan.
69. Cont…
Retikulum sarkoplasma
Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir
pada jaringan otot
≈ retikulum endoplasma di sel lain.
Tdd tubulus-tubulus yg sejajar dg miofibril, yg pd
garis Z dan zona H bergabung membentuk kantung
(lateral sac) yang dekat dengan sistem tubulus
transversal (Tubulus T).
Tempat penyimpanan ion Ca2+
.
Tubulus T → saluran untuk berpindahnya cairan
yang mengandung ion.
Tubulus T dan retikulum sarkoplasma berperan dlm
metabolisme, eksitasi, dan kontraksi otot.
70. Komposisi Otot Rangka
Otot merah & putih
Otot merah → bny mengandung pigmen pernapasan yaitu
mioglobin, yg berfungsi membawa oksigen dari kapiler darah
(ekstrasel) ke mitokondria (intrasel) ⇒ kapasitas
metabolisme oksidatif yang lebih tinggi dgn aktivitas
siklus Krebs dan enzim transport elektron yang kuat
Otot putih → krn kurang mioglobin ⇒ kapasitas glikolisis
anaerobik yang tinggi dgn aktivitas enzim glikolisis dan
fosforilase yang kuat.
Ekstraktif
Yaitu zat non-protein yang larut dlm air meliputi kreatinin,
kreatinin fosfat, ADP, asam amino, asam laktat, dll. Zat yang
memiliki struktur grup fosfat mrpkn zat yang ‘kaya energi’
Protein
Komponen enzim otot yang mengkatalisis berbagai tahapan pd
proses glikolisis mrpkn protein sarkoplasmik. Protein lain yang
membentuk struktur otot ialah miosin, aktin, troponin, dan
tropomiosin.