Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan bulat, termasuk definisi, sifat-sifat, dan contoh-contoh operasi bilangan bulat seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Secara khusus, dibahas tentang tertutupnya sistem bilangan bulat terhadap operasi-operasi tersebut.
Pengurangan dan Pembagian Bilangan CacahDesy Aryanti
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan cacah, termasuk pengertian bilangan cacah, himpunan-himpunan bilangan cacah, operasi-operasi pada bilangan cacah seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, serta sifat-sifat operasi tersebut pada bilangan cacah.
Penjumlahan dan Perkalian Bilangan CacahDesy Aryanti
Dokumen tersebut membahas bilangan bulat dan sifat-sifat dasar operasi hitung pada bilangan bulat seperti sifat komutatif dan asosiatif penjumlahan dan perkalian serta sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan."
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar vektor seperti hasil kali skalar dua vektor, sudut antara dua vektor, dan sifat-sifat perkalian skalar vektor beserta contoh penerapannya."
Dokumen tersebut merupakan bab tentang relasi dan fungsi pada pelajaran matematika kelas VIII semester satu. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian relasi, cara menyatakan relasi, pengertian fungsi, cara menyatakan fungsi, serta contoh-contoh soal terkait relasi dan fungsi.
Pengurangan dan Pembagian Bilangan CacahDesy Aryanti
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan cacah, termasuk pengertian bilangan cacah, himpunan-himpunan bilangan cacah, operasi-operasi pada bilangan cacah seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, serta sifat-sifat operasi tersebut pada bilangan cacah.
Penjumlahan dan Perkalian Bilangan CacahDesy Aryanti
Dokumen tersebut membahas bilangan bulat dan sifat-sifat dasar operasi hitung pada bilangan bulat seperti sifat komutatif dan asosiatif penjumlahan dan perkalian serta sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan."
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar vektor seperti hasil kali skalar dua vektor, sudut antara dua vektor, dan sifat-sifat perkalian skalar vektor beserta contoh penerapannya."
Dokumen tersebut merupakan bab tentang relasi dan fungsi pada pelajaran matematika kelas VIII semester satu. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian relasi, cara menyatakan relasi, pengertian fungsi, cara menyatakan fungsi, serta contoh-contoh soal terkait relasi dan fungsi.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan trigonometri. Secara singkat, dibahas mengenai definisi persamaan trigonometri, contoh persamaan trigonometri identik dan bersyarat, bentuk dasar persamaan trigonometri untuk sinus, kosinus dan tangen, rumus-rumus untuk menyelesaikan persamaan trigonometri yang mengandung jumlah, selisih, dan kuadrat dari sinus dan kosinus.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan jumlah pemetaan yang mungkin antara dua himpunan menggunakan rumus banyak pemetaan dari A ke B = n(B)n(A) dan banyak pemetaan dari B ke A = n(A)n(B) beserta contoh penerapannya.
Perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometriPapar Poetra
Trigonometri membahas fungsi matematika yang berhubungan dengan sudut dan sisi segitiga. Dokumen menjelaskan grafik fungsi trigonometri, menyelesaikan persamaan trigonometri, membuktikan identitas trigonometri, dan menyelesaikan masalah menggunakan aturan sinus dan cosinus.
Dokumen tersebut membahas konsep diskriminan dan nilai diskriminan pada persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat. Diskriminan digunakan untuk menentukan jenis akar persamaan kuadrat dan kedudukan grafik fungsi kuadrat terhadap sumbu x. Dokumen ini juga menjelaskan cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan kuadrat, fungsi kuadrat, dan pertidaksamaan kuadrat dengan menggunakan konsep diskriminan.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan linear dan kuadrat. Persamaan linear adalah persamaan dengan derajat satu sedangkan persamaan kuadrat mempunyai derajat dua. Dokumen ini juga menjelaskan cara menyelesaikan persamaan linear dan kuadrat serta pertidaksamaan yang terkait.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Operasi-operasi tersebut memiliki sifat tertutup, komutatif, asosiatif, dan distribusi. Hasil dari operasi bilangan bulat selalu merupakan bilangan bulat.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan kuadrat dan cara-cara penyelesaiannya, termasuk menggunakan rumus, diskriminan, dan jenis-jenis akar. Juga dibahas tentang menyusun persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat.
Dokumen tersebut membahas tentang himpunan dan operasi-operasinya. Secara singkat, himpunan adalah kumpulan objek yang memiliki ciri tertentu, dan dapat dilakukan operasi gabungan, irisan, selisih, serta dibedakan menjadi himpunan yang sama, subset, kosong, dan lainnya. Diagram Venn digunakan untuk menggambarkan hubungan antar himpunan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang hubungan antara koefisien persamaan kuadrat dengan sifat akar-akarnya, serta cara menyusun persamaan kuadrat baru berdasarkan akar-akarnya. Di antaranya adalah jika akar-akarnya sama atau berlawanan, serta rumus untuk menyusun persamaan kuadrat baru dengan akar-akarnya dua kali lipat dari persamaan asli.
Dokumen ini membahas tentang persamaan kuadrat, termasuk bentuk umum persamaan kuadrat, jenis-jenisnya, cara menentukan akar-akar persamaan kuadrat melalui pemfaktoran, dan contoh soal untuk latihan. Persamaan kuadrat umumnya ditulis dalam bentuk ax^2 + bx + c = 0, dan cara menentukan akar-akarnya adalah dengan memecahkannya menjadi faktor-faktor.
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat, Fungsi Kuadrat, dan Diskriminanhari wihana
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar matematika khususnya materi persamaan kuadrat, yang mencakup bentuk umum persamaan kuadrat, cara menentukan nilai a, b, dan c, akar-akar persamaan kuadrat, serta rumus dan sifat-sifat yang berkaitan dengan persamaan kuadrat.
Dokumen tersebut membahas tentang materi persamaan kuadrat, termasuk definisi, rumus, dan cara menentukan akar persamaan kuadrat dengan memfaktorkan, melengkapi kuadrat sempurna, dan menggunakan rumus kuadratik beserta contoh soalnya.
Ringkasan membahas integral tak tentu dan integral tertentu. Integral tak tentu adalah proses pencarian fungsi F(x) dimana turunannya sama dengan fungsi integrand f(x). Sedangkan integral tertentu adalah batas dari jumlahan Riemann ketika norma partisi mendekati nol. Metode pengintegralan meliputi subtitusi, integral parsial, dan integrasi fungsi pecah rasional dan irasional menggunakan teknik subtitusi trigonometri. Teorema fundamental kalkulus menyatakan hubun
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan trigonometri. Secara singkat, dibahas mengenai definisi persamaan trigonometri, contoh persamaan trigonometri identik dan bersyarat, bentuk dasar persamaan trigonometri untuk sinus, kosinus dan tangen, rumus-rumus untuk menyelesaikan persamaan trigonometri yang mengandung jumlah, selisih, dan kuadrat dari sinus dan kosinus.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan jumlah pemetaan yang mungkin antara dua himpunan menggunakan rumus banyak pemetaan dari A ke B = n(B)n(A) dan banyak pemetaan dari B ke A = n(A)n(B) beserta contoh penerapannya.
Perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometriPapar Poetra
Trigonometri membahas fungsi matematika yang berhubungan dengan sudut dan sisi segitiga. Dokumen menjelaskan grafik fungsi trigonometri, menyelesaikan persamaan trigonometri, membuktikan identitas trigonometri, dan menyelesaikan masalah menggunakan aturan sinus dan cosinus.
Dokumen tersebut membahas konsep diskriminan dan nilai diskriminan pada persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat. Diskriminan digunakan untuk menentukan jenis akar persamaan kuadrat dan kedudukan grafik fungsi kuadrat terhadap sumbu x. Dokumen ini juga menjelaskan cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan kuadrat, fungsi kuadrat, dan pertidaksamaan kuadrat dengan menggunakan konsep diskriminan.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan linear dan kuadrat. Persamaan linear adalah persamaan dengan derajat satu sedangkan persamaan kuadrat mempunyai derajat dua. Dokumen ini juga menjelaskan cara menyelesaikan persamaan linear dan kuadrat serta pertidaksamaan yang terkait.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Operasi-operasi tersebut memiliki sifat tertutup, komutatif, asosiatif, dan distribusi. Hasil dari operasi bilangan bulat selalu merupakan bilangan bulat.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan kuadrat dan cara-cara penyelesaiannya, termasuk menggunakan rumus, diskriminan, dan jenis-jenis akar. Juga dibahas tentang menyusun persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat.
Dokumen tersebut membahas tentang himpunan dan operasi-operasinya. Secara singkat, himpunan adalah kumpulan objek yang memiliki ciri tertentu, dan dapat dilakukan operasi gabungan, irisan, selisih, serta dibedakan menjadi himpunan yang sama, subset, kosong, dan lainnya. Diagram Venn digunakan untuk menggambarkan hubungan antar himpunan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang hubungan antara koefisien persamaan kuadrat dengan sifat akar-akarnya, serta cara menyusun persamaan kuadrat baru berdasarkan akar-akarnya. Di antaranya adalah jika akar-akarnya sama atau berlawanan, serta rumus untuk menyusun persamaan kuadrat baru dengan akar-akarnya dua kali lipat dari persamaan asli.
Dokumen ini membahas tentang persamaan kuadrat, termasuk bentuk umum persamaan kuadrat, jenis-jenisnya, cara menentukan akar-akar persamaan kuadrat melalui pemfaktoran, dan contoh soal untuk latihan. Persamaan kuadrat umumnya ditulis dalam bentuk ax^2 + bx + c = 0, dan cara menentukan akar-akarnya adalah dengan memecahkannya menjadi faktor-faktor.
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat, Fungsi Kuadrat, dan Diskriminanhari wihana
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar matematika khususnya materi persamaan kuadrat, yang mencakup bentuk umum persamaan kuadrat, cara menentukan nilai a, b, dan c, akar-akar persamaan kuadrat, serta rumus dan sifat-sifat yang berkaitan dengan persamaan kuadrat.
Dokumen tersebut membahas tentang materi persamaan kuadrat, termasuk definisi, rumus, dan cara menentukan akar persamaan kuadrat dengan memfaktorkan, melengkapi kuadrat sempurna, dan menggunakan rumus kuadratik beserta contoh soalnya.
Ringkasan membahas integral tak tentu dan integral tertentu. Integral tak tentu adalah proses pencarian fungsi F(x) dimana turunannya sama dengan fungsi integrand f(x). Sedangkan integral tertentu adalah batas dari jumlahan Riemann ketika norma partisi mendekati nol. Metode pengintegralan meliputi subtitusi, integral parsial, dan integrasi fungsi pecah rasional dan irasional menggunakan teknik subtitusi trigonometri. Teorema fundamental kalkulus menyatakan hubun
Laporan ini membahas tentang pendalaman materi kompetensi keahlian aritmatika dan bilangan, meliputi konsep bilangan bulat, pecahan, barisan dan deret, induksi matematis, bilangan pangkat, sifat keterbagian, algoritma Euclid, FPB dan KPK, persamaan Diophantine linear, sifat dasar kongruensi, uji pembagian bilangan bulat, dan kongruensi linear."
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan bulat, termasuk pengertian, operasi (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian), sifat-sifat operasi, kuadrat, pangkat tiga, akar kuadrat, akar pangkat tiga, kelipatan persekutuan terkecil, faktor persekutuan terbesar, dan contoh soal.
Dokumen tersebut membahas operasi-operasi dasar pada bilangan bulat seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan campuran. Termasuk sifat-sifat seperti komutatif, asosiatif, dan distributif. Juga dijelaskan penyelesaian operasi-operasi tersebut menggunakan garis bilangan.
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan bulat, operasi hitung bilangan bulat seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian serta sifat-sifatnya. Dibahas pula konsep kuadrat, pangkat tiga, akar kuadrat, dan akar pangkat tiga pada bilangan bulat beserta contoh soalnya.
Rumus-rumus trigonometri mencakup rumus identitas untuk jumlah dan selisih dua sudut seperti cos(α + β), sin(α + β), dan tan(α + β). Rumus tersebut digunakan untuk menyelesaikan soal-soal yang melibatkan operasi penjumlahan dan pengurangan sudut."
Dokumen tersebut membahas operasi-operasi dasar pada bilangan bulat seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan operasi campuran beserta sifat-sifatnya. Terdapat penjelasan tentang representasi grafis operasi penjumlahan dan pengurangan pada garis bilangan serta tabel perkalian bilangan bulat untuk menunjukkan sifat-sifatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan real (R) yang meliputi sifat-sifat aljabar, urutan, dan kelengkapan dari R. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain mengenai operasi biner di R, aksioma dan sifat-sifat dasar aljabar dan urutan bilangan real, ketaksamaan segitiga, serta contoh-contoh penerapannya.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
1. SISTEM BILANGAN
1. SISTEM BILANGAN BULAT
Definisi 1 :
Jika n bilangan bulat, maka n + (-n) = (-n) + n = 0.
(-n) disebut lawan (invers penjumlahan dari) n, dan 0 disebut elemen
identitas terhadap penjumlahan.
Definisi 2 :
Sistem Bilangan Bulat terdiri atas himpunan B = {…,-3,-2,-1,0,1,2,3,…}
dengan operasi Biner penjumlahan (+) dan perkalian (x). a, b dan c
bilangan-bilangan bulat sembarang, system mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut :
1) Sifat Tertutup terhadap Penjumlahan
Terdapatlah dengan tunggal (a+b) dalam B.
2) Sifat Tertutup terhadap Perkalian
Terdapatlah dengan tunggal (axb) dalam B.
3) Sifat Komutatif Penjumlahan : a + b = b + a
4) Sifat Komutatif Perkalian : a x b = b x a
5) Sifat Assosiatif Penjumlahan : ( a+b) + c = a + ( b+c )
6) Sifat Assosiatif Perkalian : ( axb) x c = a x ( bxc )
7) Sifat Distributif Kiri Perkalian terhadap Penjumlahan
a x ( b+c ) = ( axb ) + ( axc )
2. 8) Sifat Distributif Kanan Perkalian terhadap Penjumlahan
( a+b ) x c = ( axc ) + ( bxc )
9) a,terdapat dengan tunggal elemen 0 dalam B sehingga a + 0 = 0 + a = a
0 disebut elemen identitas penjumlahan.
10) a, terdapat dengan tunggal elemen 1 dalam B sehingga ax1 = 1x a = a
1 disebut elemen identitas perkalian.
A. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Contoh :
Bagaimanakah penjumlahan dua bilangan bulat yang satu positif dan lainnya
negatif? Misalkan a dan b bilangan - bilangan cacah dengan a < b, maka
bagaimanakah a+(-b) ?
Menurut definisi Urutan Bilangan Cacah, a < b berarti ada bilangan asli c
sedemikian hingga a + c = b, dan menurut definisi Pengurangan Bilangan
Cacah, a + c = b sama artinya dengan b – a = c.
a+(-b) = a + (-(a + c))
= a + ((-a) + (-c)) Penjumlahan dua bil bulat negatif
= (a+(-a)) + (-c) Sifat Asosiatif Penjumlahan
= 0 + (-c) Invers Penjumlahan
= (-c) karena c = b - a, maka :
a+(-b) = - (b-a)
Jadi,
jika a dan b bilangan-bilangan bulat positif dengan a < b, maka :
a + (-b) = -( b-a )
3. Definisi 3 :
Jika a, b dan k bilangan-bilangan bulat, maka a – b = k bila dan hanya bila
a = b + k. Pengurangan bilangan bulat bersifat tertutup.
Untuk menunjukkan bahwa pengurangan bilangan-bilangan bulat memiliki
sifat tertutup, maka harus ditunjukkan bahwa untuk setiap a dan b bilangan-
bilangan bulat selalu ada tunggal bilangan bulat (a-b). Berarti, ada bilangan
bulat k sedemikian sehingga a – b = k.
Menurut definisi Pengurangan, a – b = k bhb a = b + k
a + (-b) = ( b+k ) + (-b) Sifat penjumlahan pada kesamaan
= ( k+b ) + (-b) Sifat komutatif penjumlahan
= k + (b + (-b)) Sifat asosiatif penjumlahan
= k + 0 Invers penjumlahan
a + (-b) = k
k = a + (-b) ini menunjukkan bahwa ada bilangan bulat k sedemikian hingga
a – b = k.
Dengan demikian, terbuktilah bahwa :
“Pengurangan bilangan-bilangan bulat memiliki sifat tertutup.”
Jadi, a – b = k = a + (-b)
CONTOH :
(1). Buktikan bahwa a – ( - b ) = a + b
Bukti :
Harus dibuktikan bahwa a – ( -b) = a + b
4. a – ( -b) = a + b dipandang sebagai kalimat pengurangan dengan a
sebagai terkurangi, (-b) sebagai pengurang dan (a+b) sebagai hasil
pengurangan. Sehingga hal ini sama artinya dengan membuktikan bahwa
(a+b) + (-b) = a.
(a+b) + (-b) = a + (b + (-b)) Sifat asosiatif penjumlahan
= a + 0 Invers penjumlahan
= a
Terbuktilah bahwa a – ( - b ) = a + b
(2) Buktikan bahwa a – ( b – c ) = ( a + c ) – b
Bukti :
Harus dibuktikan bahwa a – ( b – c ) = ( a + c ) – b
Merupakan suatu pengurangan dengan a sebagai terkurang, (b-c) sebagai
pengurang dan {( a + c ) – b } sebagai hasil pengurangan. Hal tersebut sama
artinya dengan membuktikan bahwa :
{( a + c ) – b } + ( b-c ) = a
{( a + c ) – b } + ( b-c ) = {( a + c ) + (-b)} + (b+(-c)) def. pengurangan
= a + c + {(-b) + b + (-c)} sifat asosiatif
= a + c +{(-c) + b + (-b)} sifat komutatif
= a+(c+(-c)) + (b+(-b)) sifat asosiatif
= a + 0 + 0 invers penjumlahan
= a
Terbukti bahwa a – ( b – c ) = ( a + c ) – b
5. B. Perkalian dan Pembagian Bilangan-bilangan Bulat
Dasarnya adalah Sifat Konselasi dari Penjumlahan, yaitu :
Jika a, b dan c bilangan-bilangan bulat dan a + c = b + c, maka a = b.
Bukti :
a + c = b + c
(a+c) + (-c) = (b+c) + (-c) sifat penjumlahan pd kesamaan
a + (c+(-c)) = b + (c+(-c)) sifat asosiatif penjumlahan
a + 0 = b + 0 invers penjumlahan
a = b
Terbukti
Definisi 4 :
Jika a, b dan c bilangan-bilangan bulat dengan b ≠ 0, maka a : b = c bila dan
hanya bila a = bc.
Hasil bagi bilangan-bilangan bulat ( a : b) ada (yaitu suatu bilangan bulat)
bhb a kelipatan dari b. Sehingga untuk setiap bilangan bulat a dan b, hasil
bagi (a:b) tidak selalu ada ( merupakan bilangan bulat ). Oleh karena itu,
pembagian bilangan-bilangan bulat tidak mempunyai sifat Tertutup.
Berdasar definisi 4, maka,
1) – (ab) : a = (-b)
2) – (ab) : b = (-a)
3) – (ab) : (-a) = b
4) – (ab) : (-b) = a
5) ab : (-a) = (-b)
6) ab : (-b) = (-a)
6. Dapat diturunkan rumus-rumus definisi pembagian bilangan bulat, sbb:
1) ((-a) : b) x (b) = (-a) 5) ((-a) : (-b)) x b = a
2) (a : (-b)) x b = (-a) 6) ((-a) : (-b)) x (-b) = (-a)
3) ((-a) : b) x (-b) = a
4) (a : (-b)) x (-b) = a
CONTOH :
(1) Buktikan bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab
Bukti :
(-a)(b + (-c)) = (-a)(b) + (-a)(-c) Sifat distributif perkalian
= (-(ab)) + ac
= ac + (-(ab)) = ac - ab
Terbukti
(2) Buktikan bahwa ((-a) : b) : (-c) = (a : c) : b
Bukti :
((-a) : b) : (-c) = (a : c) : b dipandang sebagai suatu pembagian dengan
(a:c) sebagai terbagi , b sebagai pembagi dan {((-a) : b)) : (-c)} sebagai
hasil pembagian. Hal ini sama artinya dengan membuktikan bahwa :
{((-a) : b)) : (-c)} x b = a : c atau
[{((-a) : b)) : (-c)} x b] x c = a
Sehingga,
[{((-a) : b)) : (-c)} x b] x c = [{((-a) : b)) : (-c)}] x (bxc) Sif. Asosiatif
= [{((-a) : b)) : (-c)}] x (cxb) Sif. Komutatif
= [{((-a) : b)) : (-c)} x c] xb Sif. Asosiatif
7. = -((-a) : (b)) x b Perkalian Bil Bulat
= -(-a) Def.Pembagian
= a
(3) Buktikan bahwa (-ac) : (-bc) = a : b
Bukti :
(-ac) : (-bc) = a : b dipandang sebagai suatu pembagian dengan (-ac)
sebagai terbagi , (-bc) sebagai pembagi dan (a : b) sebagai hasil
pembagian. Hal ini sama artinya dengan membuktikan bahwa :
(a:b) x (-bc) = (-ac)
(a:b) x (-bc) = (a:b) x (bx(-c)) Perkalian Bil Bulat
= {((a:b) x b) x (-c)} Sif. Asosiatif
= a x (-c) Def. Pembagian
= (-ac) Perkalian Bil Bulat
Terbukti
3. Urutan Bilangan Bulat
Definisi 4 :
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, “a lebih kecil dari” (dinyatakan dengan
a< b) bhb ada bilangan bulat positif c sedemikian hingga a + c = b.
Definisi 5 :
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih besar dari b (dinyatakan dengan
a>b) bhb b<a.
Sifat 1 :
Jika a, b, dan c bilangan-bilangan bulat, maka a < b bhb a+c < b+c
Bukti :
(i) Dibuktikan jika a < b maka a+c < b+c
8. a<b berarti ada bilangan bulat positif k sedemikian hingga :
a + k = b Def. “Lebih kecil dari”
(a+k) +c = b+c Sif. Penjumlahan
a+ (k+c) = b+c Sif. Asosiatif
a+ (c+k) = b+c Sif. Komutatif
(a+c) +k = b+c Sif. Asosiatif
a+c < b+c Def. “Lebih kecil dari”
(ii) Dibuktikan, jika a+c < b+c maka a < b
a+c < b+c berarti ada bil bulat positif p sedemikian hingga :
(a+c) + p = b + c Def. “Lebih kecil dari”
a+ (c + p) = b + c Sif. Asosiatif
a+ (p + c) = b + c Sif. Komutatif
(a+ p) + c = b + c Sif. Asosiatif
{(a+ p) + c} + (-c) = (b+c) + (-c) Sif. Penjumlahan
(a+p)+(c+(-c)) = b + (c+(-c)) Sif. Asosiatif
(a+p) + 0 = b + 0 Invers Penjumlahan
a + p = b
a < b Def. “Lebih kecil dari”
Dari (i) dan (ii) terbuktilah bahwa :
a < b bhb a+c < b+c
Terbukti
Sifat 2 :
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dan c bilangan bulat positif serta a<b
maka axc < bxc.
Sifat 3 :
9. Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dan c bilangan bulat positif serta
axc<bxc maka a < b.
Buktikanlah sifat-sifat ini sebagai latihan!
CONTOH :
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dan c bilangan bulat negative serta a<b
maka axc > bxc.
Bukti :
Berdasarkan def. “Lebih kecil dari”,
a < b berarti terdapatlah k anggota Himp Bil Bulat Positif sedemikian hingga
a + k = b.
(a+k) x c = bxc Sif. Perkalian
(axc) + (kxc) = bxc Sif. Distributif Perkalian thd Penjumlahan
{(axc) + (kxc)}+(-(kxc)) = (bxc)+(-(kxc)) Sif. Penjumlahan
(axc)+ {(kxc)+(-(kxc))} = (bxc)+(-(kxc)) Sif. Asosiatif
(axc) + 0 = (bxc)+(-(kxc)) Invers Penjumlahan
(axc) = (bxc)+(-(kxc)) (-(kxc)) adl bil Bul Pos krn c bil Bulat negatif
axc > bxc Def “Lebih kecil dari”
Terbukti
LATIHAN :
1. Buktikan bahwa (a-b) –(- c) = (a+c)- b
2. Buktikan bahwa a – b = (a-c) – (b-c)
3. Buktikan bahwa (p : (-q)) : (-r) = p : (qxr)
4. Buktikan bahwa (-c)(a:b) = (-a) : (b:c)
5. Buktikan bahwa jika a, b,c dan d bilangan-bilangan bulat dengan a>b dan
c<d maka a+d > b+c.
10. JAWAB :
1. Buktikan bahwa ( a – b ) – ( - c ) = ( a + c ) – b
Bukti :
Harus dibuktikan bahwa ( a – b ) – ( - c ) = ( a + c ) – b
( a – b ) – ( - c ) = ( a + (- b )) + (-(-c)) def. pengurangan bil. Bulat
= ( a + (- b )) + c
= a + ((- b ) + c) sifat asosiatif penjumlahan
= a + (c + (- b )) sifat komutatif penjumlahan
= ( a + c ) + (- b ) sifat asosiatif penjumlahan
= ( a + c ) – b def. pengurangan bil. Bulat
Terbukti bahwa ( a – b ) – ( - c ) = ( a + c ) – b
2. Buktikan bahwa a – b = ( a – c ) – ( b – c )
Bukti :
Cara 1
a – b = a + (-b)
= (a + (-b)) + 0
= (a + (-b)) + (c + (-c))
= a + (-b) + c + (-c)
= (a + (-c)) + ((-b) + c)
= ( a - c ) – (-((-b) + c ))
= ( a – c ) – ( b + (-c))
= ( a – c ) – ( b – c )
Cara 2
( a – c ) – ( b – c ) = ( a+ (-c)) + (-(b + (-c)))
= ( a+ (-c)) + ((-b) + (-(-c)))
= ( a+ (-c)) + ((-b) + c)
= a + (-c) + (-b) + c
11. = ( a + (-b)) + ((-c)+c )
= ( a + (-b)) + 0
= a + (-b)
= a – b
Terbukti.
( Beri alasan pd setiap langkah pembuktian tsb dengan suatu sifat atau definisi
yang sesuai )
3. Buktikan bahwa (p : (-q)) : (-r) = p : (qxr)
Bukti :
(p : (-q)) : (-r) = p : (qxr)
dipandang sebagai suatu pembagian dengan p sebagai terbagi , (qxr) sebagai
pembagi dan {(p : (-q)) : (-r)} sebagai hasil pembagian. Hal ini sama artinya
dengan membuktikan bahwa :
{(p : (-q)) : (-r)} x (qxr) = p
Sehingga,
{(p : (-q)) : (-r)} x (qxr) = {(p : (-q)) : (-r)} x (rxq) Sif. Komutatif
= [{(p : (-q)) : (-r)} x r ] x q Sif. Asosiatif
= (-(p : (-q))) x q Def. Pembagian
= - ((p : (-q))) x q Perkalian Bil Bulat
= - (-p) Def.Pembagian
= p
Terbukti
4. Buktikan bahwa (-c)(a:b) = (-a) : (b:c)
Bukti :
12. (-c)(a:b) = (-a) : (b:c) dipandang sebagai suatu pembagian dengan (-a) sebagai
terbagi , (b : c) sebagai pembagi dan {(-c) x (a:b)} sebagai hasil pembagian.
Hal ini sama artinya dengan membuktikan bahwa :
{(-c) x (a:b)} x (b : c) = (-a)
{(-c) x (a:b)} x (b : c) = {(a:b) x (-c)} x (b : c) Sif. Komutatif Perkalian
= (a:b) x {(-c) x (b : c)} Sif. Asosiatif Perkalian
= (a : b) x (-b) Def. Pembagian
= - a
Terbukti
5. Buktikan bahwa jika a, b,c dan d bilangan-bilangan bulat dengan a>b dan c<d
maka a+d > b+c.
Bukti :
a, b, c dan d adalah Bilangan-bilangan Bulat
a > b bhb b < a
b < a berarti ada bil. Bulat Positif m sehingga b + m = a ……. (i)
c < d berarti ada bil. Bulat Positif n sehingga c + n = d ………(ii)
Berdasar kesamaan (i) dan (ii) diperoleh :
( b + m) + (c + n) = a + d
b + m + c + n = a + d
b + c + m + n = a + d
( b + c) + (m + n) = a + d
b + c < a + d
a + d > b + c
Terbukti
13. 2. Sistem Bilangan Komplek
Bilangan Komplek adalah bilangan-bilangan yang dapat dinyatakan dengan
( a + bi ), di mana a dan b adalah bilangan-bilangan real dan i = √ . Secara
geometris dapat digambarkan pada bidang koordinat yang disebut bidang
komplek.
Bidang Komplek :
Pada Bidang Komplek, ( a + bi ) ditunjukkan dengan suatu titik P yang
mempunyai koordinat x (absis) adalah a dan koordinat y (ordinat) adalah b.
Sumbu-x disebut sumbu real, dan sumbu-y disebut sumbu imaginer. | ⃗⃗⃗⃗⃗ | = r
disebut modulus atau amplitudo.
Sudut Ө yang merupakan sudut antara ⃗⃗⃗⃗⃗ dan sumbu-x positif disebut
argumen dari bilangan komplek ( a + bi ).
Bilangan Komplek ( a + bi ) mempunyai modulus dan argument yang dapat
ditentukan sebagai berikut :
r = | ⃗⃗⃗⃗⃗ | = | a + bi | = √
tan Ө = dan Ө = arctan
y (Im Axis)
b P
r
Ө x (Real Axis)
0 a
Image of Complex Field
14. Oleh karena :
= cos Ө , berarti bahwa a = r cos Ө
= sin Ө , berarti bahwa b = r sin Ө.
Kita peroleh :
a + bi = r cos Ө + (r sin Ө) i = r ( cos Ө + i sin Ө )
Definisi :
1. Dua bilangan komplek ( a+bi ) dan ( c+di ) dikatakan sama jika a = c dan
b = d
2. Sekawan (conjugate) komplek dari bilangan komplek z = ( a+bi ) adalah
̅ ( a-bi ).
LATIHAN :
1. Dari bilangan komplek ( 1 – i √ ) ,
a. Tentukan modulus r
b. Tentukan argumen Ө
c. Tuliskan dalam bentuk Polar
2. Jika z1 = 2 + 3i dan z2 = - 4 - 2i ,
Tentukan dan gambarkan :
a. z1 + z2
b. z1 - z2
3. Buktikan bahwa :
z1 + z2 = z1 + z2 , z1 = a + bi dan z2 = c + di
4. If z1 = 2 + √ , z2 = 3 + √ dan z3 = - 6 - √
Tentukan dan gambarkan :
15. a. z1 + z2
b. z1 + z2 + z3
c. z1 - z2 + z3
5. Jika z1 = √ + i dan z2 = (-1) + i
a. Nyatakan z1 dan z2 dalam bentuk Polar
b. Nyatakan (z1 x z2) dalam bentuk Polar
c. Gambarkan z1, z2 dan (z1 x z2) pada bidang Komplek atau bidang
Argand.
6. Buktikan bahwa :
a. (z1 / z2 ) = z1 / z2 , nyatakan z1 dan z2 dalam bentuk Polar.
b. z1 x z2 = z1 x z2 , nyatakan z1 dan z2 dalam bentuk Polar.
Perkalian Bilangan Komplek
1) Jika z1 = a + bi dan z2 = c + di (Bentuk Standard), maka :
z1 x z2 = (a + bi) x (c + di)
= ac + adi + bci + bdi2
, ingat bahwa i2
= -1
= ac + i (ad+bc) + bd. (-1)
= ac – bd + i (ad+bc)
2) Jika z1 = r1 cis dan z2 = r2 cis (Bentuk Polar)
z1 x z2 = r1 cis . r2 cis
= r1 r2 cis . cis
= r1 r2 . (cos + i sin ) (cos + i sin )
= r1 r2 (cos . cos +i sin . cos +i cos . sin +i2
sin . sin )
= r1 r2 (cos . cos +i (sin . cos + cos . sin ) - sin . sin )
= r1 r2 {(cos . cos - sin . sin )+i (sin . cos +cos . sin )}
= r1 r2 { cos ( ) + i sin ( )}
16. = r1 r2 cis ( )
3) Jika z = ( a+bi ) dan Complex Conjugate dari z adalah ̅ ( a-bi ), maka:
z . ̅ = ( a+bi ) ( a-bi )
= a2
– abi + abi – b2
i2
= a2
– b2
i2
= a2
– b2
.(-1)
= a2
+ b2
= | |
Pembagian Bilangan Komplek
Jika z1 dan z2 adalah bilangan-bilangan komplek dalam bentuk Polar, dengan
z2 maka :
=
= .
( )
= .
( ) ( )
= { cos ( - ) + i sin ( - ) }
= . cis ( - )
Dalil De ‘Moivre :
Untuk n a bilangan bulat positif berlaku :
* ( )+ ( )…………Buktikan !