Iman mewajibkan meninggalkan kezhaliman dan berbuat baik, namun kafir Quraisy menolak karena sulit meninggalkan kebiasaan buruk mereka.

1. Sirah Nabawiyyah
Mengapa Mereka Menolak?
(Bagian 3)
(Ringkasan)

2. Mengapa Mereka Menolak?
(Bagian 3)

Iman Mengharuskan Mereka Berbuat Baik
IQRO Foundation, Sydney, Australia

3.  [Mengapa Mereka Menolak?] Menyembah berhala memu-dahkan
berbuat buruk; Keburukan dan kezhaliman sudah
berakar pada diri dan masyarakat mereka, a.l.:
 Kisah Penyebab Hilful Fudhul.
 Salah satu semboyan mereka: “Tolonglah saudaramu, baik ia
terzhalimi maupun menzhalimi.”
[Lihat pula: Slide Sirah Nabawiyah 4 dan 15]
 Antara penolakan/kekafiran dan perbuatan zhalim saling
mempengaruhi satu dengan yang lain. Terlihat pada:
وَلاَ يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ  فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ  أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِ بُ بِالدِ ينِ
مْ سَاهُونَ  فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِ ينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاَتِهِ  الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ 
 وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ
1) Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? 2) Itulah orang yang
menghardik anak yatim, 3) dan tidak menganjurkan memberi makan orang
miskin. 4) Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, 5) (yaitu)
orang-orang yang lalai dari salatnya, 6) orang-orang yang berbuat ria. 7)
dan enggan (menolong dengan) barang berguna. (Q. S. Al-Ma’un)
IQRO Foundation, Sydney, Australia

4. أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِ بُ بِالدِ ينِ
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
 أَرَأَيْت (tidakkah kamu mengetahui)
 Al-Quran mengajak untuk berpikir, seperti guru yang mengajak
murid berpikir dengan menggunakan pertanyaan.
 Setelah mereka mendapat nikmat, justru kekufuran yang
mereka lakukan; menunjukkan rendahnya mereka.
 الَّذِي (yang)
 Tidak menunjuk nama: Al-Quran bukan hanya untuk saat itu.
 Membuat orang masa itu juga berpikir (merasa lebih ‘tersindir’).
 يُكَذِ بُ (mendustakan)
 Tidak dipakai kata kufur; menunjuk hati mereka.
 Allah  Hendak Menunjukkan bahwa Ia  Mengetahui
keadaan hati mereka; sebenarnya mereka percaya, tapi ingkar.
 Tasydid: Mereka melakukannya berulang-ulang.
 بِالدِ ينِ (agama)
 Dari يَدِينُ – دان (memberikan pinjaman).
 Sebagian pendapat: Hari pembalasan; mereka dustakan karena
menghalangi mereka dari kebiasaan buruk mereka.
IQRO Foundation, Sydney, Australia

5. فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ
Itulah orang yang menghardik anak yatim
 فَذَلِك
 Dipakai kata tunjuk ‘itu’ untuk menunjukkan jauhnya person
tersebut dari Allah  dan Rasul Nya .
 الَّذِي يَدُعُّ
 دعا – يَدُ ع (mendorong dengan keras, terdapat unsur intimidasi)
 Bercerita tentang sifat beberapa tokoh Quraisy.
 Keingkaran mereka menyebabkan kerasnya hati mereka dan
hilangnya sifat rahmat mereka.
وَلاَ يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
dan tidak menganjurkan terhadap makanan orang miskin
 وَلاَ يَحُضُّ
 Tidak menganjurkan; karena mereka memiliki otoritas untuk itu.
 Tidak menganjurkan; karena mereka sendiri tidak melakukan.
 Mereka berbuat keburukan dua kali; tidak melakukan kebaikan,
dan tidak menjalankan otoritas dengan baik.
IQRO Foundation, Sydney, Australia

6.  عَلَى طَعَامِ
 Tidak dikatakan “ith’am ( اطعَامِ )” misalnya, namun dikatakan
dengan ( طَعَامِ ), berbentuk noun; Allah  Menafikan kepemilikan
mereka terhadap makanan tersebut.
 Makanan tersebut milik Allah .
 Ada hak fakir miskin yang Allah  Titipkan pada makan tsb.
 Berbeda dengan Surat Quraisy, disebutkan bahwa dari Allah 
lah yang memberi mereka makan itu ( .(أَطْعَمَهُم
 الْمِسْكِينِ
 Bentuk singular/tunggal, menunjukkan kerendahan tokoh-tokoh
kafir Quraisy; memberi makan satu orang pun tidak mau.
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِ ينَ
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat
 فَوَيْلٌ
 Kecelakaan; bagian ini merupakan lanjutan bagian sebelumnya dan
saling melengkapi antara ‘akibat’ dan ‘predikat’ yang mereka miliki.
IQRO Foundation, Sydney, Australia

7.  لِلْمُصَلِ ينَ
 Sebenarnya bisa langsung disambung ke ayat berikutnya tanpa
berhenti dulu ( فَوَيْ ل ل ل ذِيِينَ هُمْ عَنْ صَلاَتِهِمْ سَاهُونَ ), namun dijadikan ayat
tersendiri ( .(فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِ ينَ
 Agar setiap orang yang shalat benar-benar interospeksi
terhadap dirinya masing-masing tentang shalatnya.
 Di ayat ini digunakan plural untuk menunjukkan ria’ mereka.
 Karena tidak bisa ria’ kalau shalat sendirian.
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاَتِهِمْ سَاهُونَ
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya
 سَاهُونَ
 Orang yang melalaikan.
 Sebagian menyebut sejak ayat sebelumnya untuk munafik di
Madinah.
 Sebagian menyebutkan surat ini Makkiyah.
 Bagi yang Makkiyah: mereka melalaikan shalat dahulu
diajarkan oleh Nabi Ibrahim  dan Nabi Isma’il .
IQRO Foundation, Sydney, Australia

8.  Pengertian lain:
 Kadang shalat kadang tidak
 Menggampangkan shalat dalam kehidupan sehari-hari.
 Sujud seperti burung yang mematuk.
 Pentingnya shalat: وَمَمَاتلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَقُ ي رَ بِ الْعَالَمِينَ
 Urusan shalat didahulukan dari urusan ‘hidup dan mati’.
الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ
orang-orang yang berbuat ria’
 Mereka membagus-baguskan ibadah untuk dilihat orang.
 Mereka benar-benar berusaha agar terlihat orang saat beribadah.
 Sesuai dengan keadaan tokoh-tokoh Quraisy saat itu.
 Mereka memegang gelar kepemimpinan keagamaan.
 Untuk orang munafik (Q.S. 4:142):
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ ا وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلا ةِ قَامُوا
كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلاَ يَذْكُرُونَ ا إِلاَّ قَلِيلا
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan
membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat mereka
berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan
manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
IQRO Foundation, Sydney, Australia

9.  Berbeda dengan Q.S. 2:3 tentang orang bertakwa:
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّ لاَة وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِ قُونَ
 Ayat sebelumnya ada إِلَى ; Allah  Menafikan kaum munafik
sebagai orang yang mendirikan shalat; mereka hanya berdiri
untuk shalat.
 Peringatan bahaya ria’.
 Selayaknya kita bersungguh-sungguh untuk memeranginya
dan berlindung kepada Nya daripadanya.
وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ
dan enggan (menolong dengan) barang berguna
 الْمَاعُونَ
 Sesuatu yang sedikit (namun berguna); jika kehilangan pun kita
tidak merasa kehilangan.
 Zakat; hanya 2.5% dari harta.
 Keadaan ini menunjukkan begitu rendahnya kedudukan kafir
Quraisy saat itu dan demikian kerasnya hati mereka sehingga
sesuatu yang kecil saja, mereka enggan memberikannya.
IQRO Foundation, Sydney, Australia

10.  [Kenapa Mereka Menolak?] Iman mewajibkan mereka
meninggalkan kezhaliman yang telah berakar pada diri
mereka dan mengharuskan berbuat baik; Kafir Quraisy
menolak sebab merasa berat dengan konsekuensi iman.
 Jalan mendaki lagi sukar.
أَوْ إِطْ عَامٌ فِي يَوْ م  فَكُّ رَقَبَ ة  وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَق بَة  فَلاَ اقْتَحَمَ الْعَقَبَة
ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ  أَوْ مِسْ كِين ا ذَا مَتْرَبَ ة  يَتِي ما ذَا مَقْرَبَ ة  ذِي مَسْغَبَ ة
أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ  ءَامَنُوا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِا لمَرْحَمَةِ
مْ نَارٌ  وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا هُمْ أَصْحَابُ الْمَ شْْ مَََةِ عَلَيْهِ مُؤْصَ دَة 
11) Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan
yang mendaki lagi sukar? 12) Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki
lagi sukar itu? 13) (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, 14) atau
memberi makan pada hari kelaparan, 15) (kepada) anak yatim yang ada
hubungan kerabat, 16) atau orang miskin yang sangat fakir. 17) Dan dia
termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar
dan saling berpesan untuk berkasih sayang. 18) Mereka (orang-orang
yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. 19) Dan
orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah
golongan kiri. 20) Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat. (Q.S.
Al-Balad [90]: 11-20)
IQRO Foundation, Sydney, Australia

11. Semoga Allah  Berkenan Memudahkan kita menggapai
Ampunan dan Ridha Nya
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على آل إبراهيم، و بارك على محمد وعلى
آل محمد كما باركت على آل إبراهيم في العــــــالمين انك حميد مجيد
Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa
shalaita’ala aali Ibraahiim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali
Muhammad kamaa barakta ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘alaamiina innaKa
Hamiidum-Majiid
Untuk Download Powerpoint, Kunjungi: