IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...AyuEndahLestari
Pemecahan masalah (problem solving) terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau dapat membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat memberi manfaat. Dalam proses penyelesaian masalah manajer terlihat dalam pembuatan keputusan (decision making), yaitu tindakan memilih di antara berbagai alternatif solusi pemecahan masalah. Keputusan (decision) didefinisikan sebagai tindakan pilihan dan sering kali perlu untuk mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan satu masalah saja.
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...AyuEndahLestari
Pemecahan masalah (problem solving) terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau dapat membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat memberi manfaat. Dalam proses penyelesaian masalah manajer terlihat dalam pembuatan keputusan (decision making), yaitu tindakan memilih di antara berbagai alternatif solusi pemecahan masalah. Keputusan (decision) didefinisikan sebagai tindakan pilihan dan sering kali perlu untuk mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan satu masalah saja.
Dalam era komunikasi dan informasi dewasa ini, banyak orang dan institusi yang mampu mengumpulkan informasi sebanyak mungkin melalui berbagai media yang dimilikinya. Namun belum tentu mampu mengelolanya dengan baik agar informasi tersebut dapat dimanfaatkan pada waktu yang tepat secara efisien dan efektif.
Dalam konteks organisasi, pengambilan keputusan merupakan bagian dari proses manajemen yang paling kritis. Setiap keputusan yang diambil selalu memberikan implikasi bagi organisasi, baik implikasi yang telah diperkirakan (predictable) maupun tidak.
Untuk membantu institusi, khususnya para pengambil keputusan dalam menentukan kebijakan, secara tepat, efisien dan efektif diperlukan suatu model pengembilan keputusan yang dikenal dengan sebutan Sistem Pendukung Keputusan (SPK).
Dalam era komunikasi dan informasi dewasa ini, banyak orang dan institusi yang mampu mengumpulkan informasi sebanyak mungkin melalui berbagai media yang dimilikinya. Namun belum tentu mampu mengelolanya dengan baik agar informasi tersebut dapat dimanfaatkan pada waktu yang tepat secara efisien dan efektif.
Dalam konteks organisasi, pengambilan keputusan merupakan bagian dari proses manajemen yang paling kritis. Setiap keputusan yang diambil selalu memberikan implikasi bagi organisasi, baik implikasi yang telah diperkirakan (predictable) maupun tidak.
Untuk membantu institusi, khususnya para pengambil keputusan dalam menentukan kebijakan, secara tepat, efisien dan efektif diperlukan suatu model pengembilan keputusan yang dikenal dengan sebutan Sistem Pendukung Keputusan (SPK).
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPRAzhyqaRereanticaMart
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktifitas dengan lebih akurat, berkualitas dan cepat. Setiap organisasai dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktifitasnya secara elektronis. Para Manajer di berbagai organisasi juga diharapkan dapat dengan mudah untuk menganalisis kinerjanya secara konstan dan konsisten dengan pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia.
Pemanfaatan teknologi informasi ini dikaitkan dengan pentingnya dalam proses pengambilan keputusan manajemen. Dapat kita ketahui bahwa masih kurangnya organisasi baik pada sektor publik maupun organisasi pada sektor swasta yang menerapkan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan, khususnya pada organisasi pemerintah daerah. Berdasarkan latar belaknag di atas, maka kami akan membahas mengenai pengambilan keputusan yang berbasiskan pada sistem informasi manajemen.
Kata Kunci: Teknologi, DSS, Informasi.
Sim, rika nurjanah, prof. dr . ir . hapzi ali, mm, cma, analisis dan perenca...rika43116110306
Sim, rika nurjanah, prof. dr . ir . hapzi ali, mm, cma, analisis dan perencanaan sisitem informasi akuntansi penjualan pada pt maju jaya , universitas mercu buana 2017.doc
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem inf...rika43116110306
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem informasi micrososft dinamic axapta pada pt cubic indonesia, universitas mercu buana, 2017 (ppt)
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem inf...rika43116110306
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, implementasi sistem informasi micrososft dinamic axapta pada pt cubic indonesia, universitas mercu buana, 2017
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem informasi untuk ...rika43116110306
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem informasi untuk keunggulan bersaing, perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global, universitas mercu buana, 2017
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Sim, rika nurjanah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, sistem pendukung pengambilan keputusan, universitas mercu buana, 2017
1. Nama : Rika Nurjanah
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Pengertian DSS
DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem
berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa
keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana
penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambil
keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management
science. DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi
untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. DSS merupakan problem
solver yang dilengkapi dengan kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporan yang periodik dan
output dari model matematika. Model matematika dan kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem
dapat mengambil keputusannya menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi).
DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer
harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area
semi struktur.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses
pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk
menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.
Jenis DSS
Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS diakuikan oleh Steven L. Alter. Alter melakukan
study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu itu, study tersebut
memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :
1. Retrive information element (mengambil elemen informasi)
2. Analyze enteries fles (menganalisis semua file)
3. Prepare report form multiple files(menyiapkan laporan standart dari beberapa files)
4. Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
5. Propose decision (mengusulkan keputusan)
6. Make decisions (membuat keputusan)
DSS tersusun atas komponen sebagai berikut:
1. Database yaitu kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format elektronik yang
mudah diolah oleh program komputer. Data yang digunakana adalah data yang relevan dengan
permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
2. 2. Model Base : merupakan kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa yang
dapat dipahami oleh komputer. termasuk di dalamnya tujuan daripermasalahan (obyektif),
komponen-komponen terkait,batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.
3. Software System : merupakan program utama dalam suatu DSS yang mengendalikan keseluruhan
sistem.
4. Antar muka (user interface) : adalah tampilan program komputer.
Tujuan DSS
Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu :
1. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
2. Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut.
3. Meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan
efesiensi.
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah, dukungan
keputusan, dan efektivitas keputusan.
Manfaat DSS
1. Meningkatkan efisiensi pribadi
2. Mempercepat pemecahan masalh (mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam sebuah
organisasi)
3. Memfasilitasi komunikasi antarpribadi
4. Mempromosikan pembelajaran atau pelatihan
5. Meningkatkan pengendalian organisasi
6. Menghasilkan bukti baru untuk mendukung keputusan
7. Menciptakan keunggulan kompetitif melalui kompetisi
8. Mendorong eksplorasi dan penemuan pada bagian dari pengambilan keputusan
9. Mengungkapkan pendekatan baru untuk berpikir tentang masalah ruang, yaitu :
• Kebutuhan akan informasi yang akurat.
• DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi.
• Kebutuhan akan informasi baru.
• Manajemen diamanahi DSS.
• Penyediaan informasi yang tepat waktu.
• Pencapaian pengurangan biaya.
10. Membantu mengotomasikan proses manajerial.
11. Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
12. Mengurangi kebutuhan akan training.
13. Meningkatkan kontrol manajemen.
14. Memfasilitasi komunikasi.
15. Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user.
16. Mengurangi biaya.
17. Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan.
3. IMPLEMENTASI DSS DI PERUSAHAAN
Implementasi DSS dalam penerapan Business Intelligence untuk pengumpulan data serta presentasi
data dalam suatu bentuk Dashboard. Bidang industri perusahaan yang dijadikan contoh adalah maskapai
penerbangan atau airline industry.
Teknologi aplikasi yang digunakan adalah system aplikasi berbasis web dan dapat diakses pada suatu
URL tertentu dari PC/laptop/tablet milik pengguna dengan kapasitas minimum, kapan saja dan dimana
saja pengguna berada.
Metodologi, proses serta perangkat pelaporan Business Intelligence atau BI adalah komponen kunci
yang memberikan analisa data, pelaporan dan monitoring yang kaya kepada pengguna sistem.
Secara garis besar, proses yang terjadi kurang lebih adalah sebagai berikut :
1. System akan mengumpulkan semua data baik data master dan juga data transaksi dari setiap aplikasi
yang digunakan semua departemen dalam perusahaan, untuk kemudian dilakukan analisis What-if
tergantung dari laporan apa yang diinginkan oleh pihak manajemen.
2. Hasil analisis tersebut akan menentukan keputusan apa yang harus diambil oleh manajemen.
3. Departemen yang mengaksesnya antara lain Personalia (Human Resource/HRD), Keuangan
(Accounting), Produksi/Operasional, Pemasaran/Marketing, Distribusi/Pengiriman, serta divisi lain,
yang semuanya berada dibawah manajemen perusahaan.
Pelaporan yang ingin dilihat oleh tingkat manager dalam manajemen perusahaan tersebut akan tampil
dalam aplikasi Dashboard yang interaktif dan dapat dikustomisasi sesuai keinginan user/ pengguna
aplikasi.
Sebelumnya, perlu diingat bahwa aplikasi dashboard juga memiliki beragam kategori per divisi, dimana
setiap divisi/departemen dalam suatu perusahaan biasanya menggunakan jenis data yang berbeda,
serta mengakses data dalam cara yang berbeda pula. Laporan dan hasil analisis yang diperlukan juga
otomatis berbeda, begitu pula bentuk pelaporan yang diperlukan tiap-tiap divisi tersebut.
Manfaat Penggunaan Aplikasi Terapan DSS/Decision Support System dalam Bentuk Business
Intelligence Dashboard :
1. Mempermudah dilakukannya analisa terhadap data master dan juga data transaksi perusahaan
untuk kemudian menghasilkan berbagai laporan yang akan mendukung proses pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen perusahaan.
2. Memberikan tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih professional yang disesuaikan dengan kultur
serta bidang bisnis perusahaan yang menggunakan aplikasi ini.
3. Memberikan informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka dalam perusahaan, atau bahkan
bersifat real-time. Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan angka penjualan tiket pesawat setiap
harinya, atau pergerakan angka kedatangan dan keberangkatan pesawat dari seluruh bandara di
Indonesia (hasil kegiatan operasional perusahaan).
Dampak apabila perusahaan tidak mengimplementasikan Decision Support System :
4. 1. Masalah-masalah semi struktur maupun masalah yang kompleks tidak dapat dipecahkan.
2. Dalam pengambilan keputusan lebih lama dan hasilnya kurang efektif.
3. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang
berpengalaman.
4. Menghambat proses peningkatan produktivitas dan kontrol dari manajer.
Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang
mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk
masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).
SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan
kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.
SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-
ilmu seperti operation research dan menegement science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu
untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual
(biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini computer PC telah
menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang memiliki
lima karakteristik utama yaitu (Sprague et.al, 1993):
1. Sistem yang berbasis komputer.
2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan
3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi manual
4. Melalui cara simulasi yang interaktif
5. Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama.
6. Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar yaitu database
Management, Model Base dan Software System/User Interface. Komponen SPK tersebut dapat
digambarkan seperti gambar di bawah ini.
a. Database Management
Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang merupakan suatu
sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam lingkungan. Untuk keperluan SPK,
diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
b. Model Base
5. Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam format kuantitatif (model
matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk
didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada
(constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base memungkinkan pengambil keputusan menganalisa
secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan solusi alternatif.
c. User Interfase / Pengelolaan Dialog
Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan antara dua komponen
sebelumnya yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga (user
interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang dimengerti computer. User
Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukan dari pemakai kedalam
Sistem Pendukung Keputusan.
Manfaat Sistem Pendukung Keputusan
SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK :
1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi
pemakainya.
2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah yang
sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
4. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh
pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam
memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Tahapan SPK
Alur/ proses pemilihan alternatif tindakan/keputusan terdiri dari langkah-langkah berikut :
1. Tahap Penelusuran (Intelligence Phase)
Suatu tahap proses seseorang dalam rangka pengambil keputusan untuk permasalahan yang
dihadapi, terdiri dari aktivitas penelusuran, pendeteksian serta proses pengenalan masalah. Data
masukan diperoleh, diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
2. Tahap Perancangan (Design Phase)
Tahap proses pengambil keputusan setelah tahap intellegence meliputi proses untuk mengerti
masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi. Aktivitas yang biasanya dilakukan seperti
menemukan, mengembangkan dan menganalisa alternatif tindakan yang dapat dilakukan.
3. Tahap Pilihan (Choice Phase)
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin
dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan
keputusan.
6. 4. Tahap Implementasi (Implementation Phase)
Pada tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu
disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan
disesuaikan apabila diperlukan perbaikan-perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim 1, 2017. http://www.kajianpustaka.com/2013/09/sistem-pendukung-keputusan-spk.html (7
Desember 2017)
2. Anonim 2, 2017. http://fairuzelsaid.com/konsep-sistem-pendukung-keputusan-spk/ (7 Desember
2017)
3. Anonim 1, 2017. http://anhar-sib39.blogspot.co.id/2011/10/manfaat-dss-bagi-perusahaan-
pttelkom.html (7 Desember 2017)
4. Anonim 2, 2107. https://ag92110007.wordpress.com/decision-support-system-sistem-pendukung-
keputusan/ (7 Desember 2017)