SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...Khusrul Kurniawan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System/DSS) dan penjelasan mengenai pengertian, komponen, fungsi, dan contoh penerapannya dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang Manajemen Support System (MSS) yang terdiri dari beberapa sistem pendukung keputusan seperti Decision Support System (DSS), Group Support System (GSS), Executive Information System (EIS), Expert System (ES), dan Artificial Neural Network. MSS dikembangkan untuk membantu pengambilan keputusan manajerial dengan memanfaatkan teknologi komputer.
Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...SMK IT Marinah Al-Hidayah
Sistem ini membahas pengembangan sistem pendukung keputusan untuk menentukan lokasi tempat pembuangan akhir sampah dengan menggunakan metode AHP dan MAUT. Sistem ini diharapkan dapat membantu pengambilan keputusan dalam menentukan kelayakan suatu lokasi sebagai tempat pembuangan akhir.
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...Khusrul Kurniawan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System/DSS) dan penjelasan mengenai pengertian, komponen, fungsi, dan contoh penerapannya dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang Manajemen Support System (MSS) yang terdiri dari beberapa sistem pendukung keputusan seperti Decision Support System (DSS), Group Support System (GSS), Executive Information System (EIS), Expert System (ES), dan Artificial Neural Network. MSS dikembangkan untuk membantu pengambilan keputusan manajerial dengan memanfaatkan teknologi komputer.
Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...SMK IT Marinah Al-Hidayah
Sistem ini membahas pengembangan sistem pendukung keputusan untuk menentukan lokasi tempat pembuangan akhir sampah dengan menggunakan metode AHP dan MAUT. Sistem ini diharapkan dapat membantu pengambilan keputusan dalam menentukan kelayakan suatu lokasi sebagai tempat pembuangan akhir.
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11Jejak Kelana
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung pengambilan keputusan, termasuk proses pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, serta penggunaan model matematika dan simulasi untuk membantu pengambilan keputusan."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung keputusan yang mencakup definisi, komponen, karakteristik, dan kegunaannya untuk mendukung pengambilan keputusan manusia dengan memanfaatkan teknologi komputer.
Sistem Pendukung Keputusan membantu proses pengambilan keputusan dengan menyediakan database, model, dan antarmuka pengguna. Terdiri dari subsistem pengelolaan data, pengelolaan model, dan pengelolaan dialog untuk berinteraksi dengan pengguna. Mendukung pengambilan keputusan terprogram dan tak terprogram.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung keputusan, yang meliputi komponen-komponen utamanya seperti basis data, sistem perangkat lunak, dan antarmuka pengguna. Dokumen tersebut juga menjelaskan pendekatan perancangan subsistem database, subsistem pemodelan, dan subsistem dialog dalam sistem pendukung keputusan.
Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 12Nadya Natalia
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System/DSS) membantu pengambilan keputusan manajerial dengan menyediakan informasi berbasis data dan model. DSS terdiri dari basis data, basis model, dan antarmuka pengguna. Contoh penerapannya di PT Telkom adalah aplikasi untuk menentukan pengembangan jaringan secara cepat dan tepat berdasarkan masukan pelanggan.
Proses pengambilan keputusan dalam organisasi melibatkan berbagai faktor seperti masukan dari berbagai pihak, manfaat keputusan bagi organisasi, dan evaluasi atas keputusan yang diambil. Proses ini membantu menghasilkan keputusan yang tepat guna meningkatkan kinerja organisasi.
Dokumen tersebut merangkum tentang Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System/DSS), yang membantu pengambilan keputusan untuk masalah semi-terstruktur dengan menyediakan informasi, model, dan alat analisis. DSS terdiri atas basis data, basis model, dan antarmuka pengguna yang memungkinkan simulasi skenario bisnis dan analisis apa-jika untuk mendukung keputusan manajemen.
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...AyuEndahLestari
Pemecahan masalah (problem solving) terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau dapat membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat memberi manfaat. Dalam proses penyelesaian masalah manajer terlihat dalam pembuatan keputusan (decision making), yaitu tindakan memilih di antara berbagai alternatif solusi pemecahan masalah. Keputusan (decision) didefinisikan sebagai tindakan pilihan dan sering kali perlu untuk mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan satu masalah saja.
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...Abud Maha
1. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sistem informasi yang bertujuan untuk membantu pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi dan alternatif solusi.
2. SPK bekerja dengan mengolah data menjadi informasi, menganalisis masalah, dan menyajikan alternatif solusi untuk memudahkan pengambil keputusan.
3. SPK bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengambil
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pakar dan pendukung keputusan (decision support system/DSS). Sistem pakar adalah sistem informasi yang mengandung pengetahuan dari pakar untuk digunakan dalam konsultasi, sedangkan DSS dibuat untuk membantu pengambilan keputusan manajer. Dokumen ini juga menjelaskan komponen utama sistem pakar dan DSS serta teknik representasi pengetahuan dan inferensi pada sistem pakar.
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...aprilia wahyu perdani
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem pendukung keputusan (SPK), yang memberikan dukungan untuk pengambilan keputusan, terutama untuk masalah yang kompleks. SPK terdiri dari basis data, model, dan antarmuka pengguna. Dokumen ini juga membahas manfaat SPK bagi perusahaan dan dampak jika tidak menerapkan SPK.
Dokumen tersebut membahas tentang program linier dan metode simpleks untuk menyelesaikan masalah program linier. Program linier digunakan untuk mengalokasikan sumber daya terbatas guna memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan biaya. Metode simpleks adalah metode yang efisien untuk menyelesaikan masalah program linier dengan variabel keputusan lebih dari dua."
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...machildasari
Sistem pendukung keputusan (SPK) membantu pengambilan keputusan manajerial melalui pengolahan data dan model. SPK memiliki tiga komponen utama yaitu basis data, basis model, dan sistem perangkat lunak. SPK dapat meningkatkan efisiensi, mempercepat pengambilan keputusan, dan meningkatkan efektivitas keputusan. Contoh SPK adalah sistem pemilihan supplier berdasarkan kriteria multipla.
Sstem pendukung pengambilan keputusan bab 11Jejak Kelana
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung pengambilan keputusan, termasuk proses pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, serta penggunaan model matematika dan simulasi untuk membantu pengambilan keputusan."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung keputusan yang mencakup definisi, komponen, karakteristik, dan kegunaannya untuk mendukung pengambilan keputusan manusia dengan memanfaatkan teknologi komputer.
Sistem Pendukung Keputusan membantu proses pengambilan keputusan dengan menyediakan database, model, dan antarmuka pengguna. Terdiri dari subsistem pengelolaan data, pengelolaan model, dan pengelolaan dialog untuk berinteraksi dengan pengguna. Mendukung pengambilan keputusan terprogram dan tak terprogram.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung keputusan, yang meliputi komponen-komponen utamanya seperti basis data, sistem perangkat lunak, dan antarmuka pengguna. Dokumen tersebut juga menjelaskan pendekatan perancangan subsistem database, subsistem pemodelan, dan subsistem dialog dalam sistem pendukung keputusan.
Sim, hapsi ali, nadya natalia 43116110318, forum 12Nadya Natalia
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System/DSS) membantu pengambilan keputusan manajerial dengan menyediakan informasi berbasis data dan model. DSS terdiri dari basis data, basis model, dan antarmuka pengguna. Contoh penerapannya di PT Telkom adalah aplikasi untuk menentukan pengembangan jaringan secara cepat dan tepat berdasarkan masukan pelanggan.
Proses pengambilan keputusan dalam organisasi melibatkan berbagai faktor seperti masukan dari berbagai pihak, manfaat keputusan bagi organisasi, dan evaluasi atas keputusan yang diambil. Proses ini membantu menghasilkan keputusan yang tepat guna meningkatkan kinerja organisasi.
Dokumen tersebut merangkum tentang Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System/DSS), yang membantu pengambilan keputusan untuk masalah semi-terstruktur dengan menyediakan informasi, model, dan alat analisis. DSS terdiri atas basis data, basis model, dan antarmuka pengguna yang memungkinkan simulasi skenario bisnis dan analisis apa-jika untuk mendukung keputusan manajemen.
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...AyuEndahLestari
Pemecahan masalah (problem solving) terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau dapat membahayakan perusahaan, atau yang bermanfaat atau dapat memberi manfaat. Dalam proses penyelesaian masalah manajer terlihat dalam pembuatan keputusan (decision making), yaitu tindakan memilih di antara berbagai alternatif solusi pemecahan masalah. Keputusan (decision) didefinisikan sebagai tindakan pilihan dan sering kali perlu untuk mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan satu masalah saja.
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...Abud Maha
1. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sistem informasi yang bertujuan untuk membantu pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi dan alternatif solusi.
2. SPK bekerja dengan mengolah data menjadi informasi, menganalisis masalah, dan menyajikan alternatif solusi untuk memudahkan pengambil keputusan.
3. SPK bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengambil
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pakar dan pendukung keputusan (decision support system/DSS). Sistem pakar adalah sistem informasi yang mengandung pengetahuan dari pakar untuk digunakan dalam konsultasi, sedangkan DSS dibuat untuk membantu pengambilan keputusan manajer. Dokumen ini juga menjelaskan komponen utama sistem pakar dan DSS serta teknik representasi pengetahuan dan inferensi pada sistem pakar.
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukun...aprilia wahyu perdani
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem pendukung keputusan (SPK), yang memberikan dukungan untuk pengambilan keputusan, terutama untuk masalah yang kompleks. SPK terdiri dari basis data, model, dan antarmuka pengguna. Dokumen ini juga membahas manfaat SPK bagi perusahaan dan dampak jika tidak menerapkan SPK.
Dokumen tersebut membahas tentang program linier dan metode simpleks untuk menyelesaikan masalah program linier. Program linier digunakan untuk mengalokasikan sumber daya terbatas guna memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan biaya. Metode simpleks adalah metode yang efisien untuk menyelesaikan masalah program linier dengan variabel keputusan lebih dari dua."
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...machildasari
Sistem pendukung keputusan (SPK) membantu pengambilan keputusan manajerial melalui pengolahan data dan model. SPK memiliki tiga komponen utama yaitu basis data, basis model, dan sistem perangkat lunak. SPK dapat meningkatkan efisiensi, mempercepat pengambilan keputusan, dan meningkatkan efektivitas keputusan. Contoh SPK adalah sistem pemilihan supplier berdasarkan kriteria multipla.
Kelompok 8 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusanakuntansi2012
1. Dokumen tersebut membahas konsep sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system/DSS) yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan manajerial dengan menyediakan data dan model untuk memecahkan masalah semi-terstruktur dan tidak terstruktur.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sistem komputer yang membantu pengambil keputusan dengan mengolah data menjadi informasi yang relevan untuk membuat keputusan lebih cepat dan akurat tanpa menggantikan peran manusia. SPK mencakup 4 tahapan yaitu intelligence, design, choice, dan implementation untuk memecahkan masalah secara terstruktur. Contoh SPK adalah sistem estimasi pelayaran yang menghitung biaya dan rincian te
BAB 11 Sistem Pendukung Pengambilan KeputusanFadlichi
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung pengambilan keputusan, termasuk proses pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, serta penggunaan model matematika dan simulasi untuk membantu pengambilan keputusan."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung pengambilan keputusan, termasuk proses pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, serta penggunaan model matematika dan simulasi untuk membantu pengambilan keputusan."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sistem pendukung pengambilan keputusan membantu manajer dalam mengidentifikasi masalah, mengevaluasi solusi alternatif, dan memilih solusi terbaik dengan menggunakan model matematika dan simulasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung keputusan (SPK) dan langkah-langkah pengambilan keputusan dalam aktivitas bisnis. Juga dijelaskan beberapa contoh penerapan SPK seperti untuk kenaikan jabatan, analisis biaya pendidikan, penanganan jalan, dan kelayakan kredit bank. Langkah-langkah pemecahan masalah yang disebutkan adalah merumuskan masalah, men
Konsep pengambilan keputusan - Model SPK - SPK Kelompok - Peran SPK dalam pem...nabila rahmalia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung keputusan (SPK) dan langkah-langkah pengambilan keputusan dalam aktivitas bisnis. Juga dijelaskan beberapa contoh penerapan SPK seperti untuk penilaian kredit, manajemen hotel, dan penanganan infrastruktur jalan. Langkah-langkah penyelesaian masalah yang dijelaskan meliputi mendefinisikan masalah, menganalisis
Tugas ini membahas implementasi aplikasi sistem pendukung pengambilan keputusan untuk mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Dokumen ini menjelaskan pentingnya teknologi informasi dalam proses pengambilan keputusan manajemen dan bagaimana konsep sistem pendukung pengambilan keputusan dapat membantu manajer dalam menyelesaikan berbagai masalah bisnis.
Similar to Jurnal decision support system tool (20)
Dokumen tersebut berisi daftar 13 pertanyaan essay tentang hukum pajak yang harus dijawab oleh mahasiswa. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi definisi pajak dan unsur-unsurnya, fungsi pajak, teori pemungutan pajak di Indonesia, tarif pajak di Indonesia, timbul dan berakhirnya utang pajak, perbedaan zakat dan pajak, tahap reformasi pajak di Indonesia, definisi hukum pajak internasional, tata cara pendaft
This document provides guidance on writing review articles. It discusses reasons for writing review articles such as sharing knowledge and advancing one's field. It also discusses typical sections of a review article such as the introduction, methods, and conclusion. The document provides examples of different types of review articles and notes that review articles are important for keeping up with developments in a field given the large volume of existing literature. It also provides tips for selecting topics, writing titles, referencing, and searching for source materials to include.
Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014Ratzman III
Dokumen tersebut berisi format-format dan pedoman pelaksanaan tutorial, yang mencakup tanda terima perlengkapan tutor, rancangan aktivitas tutorial, satuan aktivitas tutorial, rekap nilai tugas tutorial, format tugas wajib tutorial, format penilaian tugas tutorial, daftar hadir mahasiswa, kisi-kisi tugas tutorial, catatan pertemuan tutorial, dan tanda terima tugas mahasiswa.
Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller Ratzman III
Sensors allow us to operate industrial and consumer products that use physical stimuli such as touch, sound, and motion. In this chapter, we will build a device to detect the orientation of an object using a tilt control switch to control the servo motor.
Arduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light SwitchRatzman III
The document describes how to build a Sunrise-Sunset Light Switch using an Arduino microcontroller. The circuit uses a photocell to detect light instead of a pushbutton. When light is detected, a red LED turns on. After a few seconds determined by an RC timing circuit, the red LED turns off and a green LED turns on. The circuit diagram and code are provided to build the project. Modifications to the code allow status messages to display on the serial monitor.
The document describes how to build a "Trick Switch" circuit using an Arduino, pushbutton, LED, capacitor, and resistors. When the pushbutton is pressed, the LED turns on. After releasing the button, the capacitor stores energy from the power supply, keeping the LED on for a few extra seconds until the capacitor discharges. The circuit is modified to add an indicator LED to show when the timing cycle finishes. Schematics and code are provided to build and program the circuit.
Dokumen ini membahas tentang kalkulus relasional dan bahasa query SQL dan QBE. Kalkulus relasional menggunakan variabel untuk nilai domain atribut, bukan nilai tupel. SQL dibangun berdasarkan aljabar relasional dan memberikan bahasa query tingkat tinggi dengan struktur sederhana. SQL dan QBE merupakan dua bahasa query komersial yang tersedia berdasarkan model relasional.
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa query formal basis data relasional yaitu SQL dan aljabar relasional. Aljabar relasional merupakan kumpulan operasi yang diterapkan pada relasi untuk menghasilkan relasi baru, meliputi seleksi, proyeksi, produk kartesian, penyatuan, perbedaan himpunan, penamaan ulang, irisan himpunan, join, outer join, dan pembagian.
Dokumen ini membahas tentang RDBMS (Relational Database Management System) dan notasi Chen untuk merancang basis data relasional. RDBMS mengelola basis data yang terdiri dari tabel-tabel yang saling berhubungan. Notasi Chen digunakan untuk merepresentasikan entitas, hubungan, dan atribut dalam basis data secara grafis.
Kisi-kisi soal ujian tengah semester mata kuliah Sistem Basis Data meliputi 11 pertanyaan essay dan 1 pertanyaan penjelasan tentang model data. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mencakup pengertian basis data sebagai gambaran operasional perusahaan, properti yang tersimpan, keamanan basis data, perbedaan sistem pengarsipan manual dan basis data, tujuan pembangunan basis data, elemen pendefinisian basis data, keuntungan pendekatan abstraksi data, tingkat e
Dokumen ini berisi kriteria penilaian untuk tugas kelompok mata kuliah Basis Data. Tugas ini meliputi penjelasan fungsi submenu di situs E-learning, pembuatan struktur basis data dari submenu tersebut, dan presentasi hasil analisis di depan kelas. Penilaian tugas mencakup penguasaan materi, wawasan pengetahuan, kelengkapan materi, originalitas, dan kerapihan penulisan dengan total skor 100.
1. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN:1907-5022
Yogyakarta, 20 Juni 2009
F-54
DECISION SUPPORT SYSTEM TOOL UNTUK PENYELESAIAN
PERMASALAHAN LINEAR BERBASIS SIMPLEX DAN REVISED SIMPLEX
Arya Tandy Hermawan, Gunawan, Yudhi Christian Mahono
Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
Jl. Ngagel Jaya Tengah 73-77, Surabaya 60284, Indonesia; Telp. (031) 5027920, Fax. (031) 5041509
E-mail: arya@stts.ac.id, admin@hansmichael.com, yoodee_77@yahoo.com
ABSTRAK
Pada permasalahan optimasi sumber daya, baik itu minimalisasi biaya ataupun maksimalisasi keuntungan,
yang bersifat linear, dapat dibuat sebuah tool yang berguna untuk membantu menyelesaikan permasalahan
tersebut sehingga didapat hasil kombinasi sumber daya yang optimal. Sistem ini dirancang untuk dapat
menangani berbagai bidang permasalahan linier karena sifatnya yang terbuka. DSS tool ini akan menggunakan
metode penyelesaian simplex atau revised simplex dalam membantu penyelesaian permasalahannya. Namun
sebelum menerapkan permasalahan linear yang dihadapi pada tool yang telah dibuat, terlebih dahulu perlu
untuk melakukan pembentukan model matematika dari permasalahan tersebut. Dengan memanfaatkan DSS tool
ini, maka semua permasalahan linear akan dapat diselesaikan dengan tepat dan cepat.
Kata Kunci: dss tool, linear programming, simplex, revised simplex, optimasi
1. PENDAHULUAN
Keputusan harus dibuat karena ada beberapa
alternatif yang dapat dipilih untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan. Model pengambilan keputusan
merupakan alat yang menggambarkan permasalahan
keputusan sedemikian rupa sehingga memungkinkan
identifikasi dan evaluasi sistematik semua alternatif
keputusan yang tersedia.
Proses pengoptimalan dimulai dengan
pengamatan yang mendalam dan formulasi masalah,
lalu diikuti dengan pembentukan model ilmiah
(khususnya model matematika) yang
menggambarkan inti sistem nyata.
Optimasi diperlukan karena keterbatasan sumber
daya yang dimiliki. Optimasi adalah proses
pencarian solusi terbaik, tidak selalu keuntungan
paling tinggi yang bisa dicapai jika tujuan
pengoptimalan adalah memaksimumkan
keuntungan, atau tidak selalu biaya paling kecil
yang bisa ditekan jika tujuan pengoptimalan adalah
meminimumkan biaya produksi. Tiga elemen
penting yang harus diidentifikasi, yaitu tujuan,
alternatif keputusan dan sumber daya yang
membatasi.
Tujuan berbentuk memaksimalkan atau
meminimalkan. Proses maksimalisasi digunakan jika
tujuan pengoptimalan berhubungan dengan
keuntungan, penerimaan, dan sejenisnya. Proses
minimalisasi dipilih jika tujuan pengoptimalan
berhubungan dengan biaya, jarak, dan sejenisnya.
Keputusan harus diambil untuk alternatif
keputusan yang disediakan, pengambilan keputusan
dihadapkan pada beberapa pilihan untuk mencapai
tujuan. Alternatif keputusan menggunakan sumber
daya terbatas yang dimiliki pengambil keputusan.
Keterbatasan sumber daya inilah yang
mengakibatkan dibutuhkannya proses optimasi.
2. DISIPLIN TERKAIT
Terdapat dua teori yang mendukung pembuatan
DSS tool ini. Berikut ini akan dijelaskan secara
singkat mengenai decision support system dan linear
programming.
2.1 Decision Support System
Definisi awal decision support system (DSS)
adalah suatu sistem yang ditujukan untuk
mendukung manajemen pengambilan keputusan.
Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-
prosedur dalam pemrosesan data dan
pertimbangannya untuk membantu user dalam
mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai
tujuannya maka sistem tersebut harus: sederhana,
kuat, mudah untuk dikontrol, mudah beradaptasi,
lengkap pada hal-hal penting, dan mudah untuk
digunakan. Tiga buah tujuan DSS yang harus
dicapai adalah: membantu user membuat keputusan,
mendukung penilaian user bukan mencoba untuk
menggantikannya, meningkatkan efektifitas
pengambilan keputusan user.
DSS tool yang dikembangkan ini merupakan
sebuah tool yang berfungsi untuk mengatasi semua
jenis permasalahan (bersifat terbuka) yang sifatnya
linier, artinya DSS tool ini harus didesain sefleksibel
mungkin agar dapat menangani berbagai bidang
permasalahan. Untuk itu pada tahap awal
pengembangan tool ini, langkah awal yang perlu
dilakukan adalah mengumpulkan berbagai jenis
permasalahan linier yang dipandang mampu untuk
diselesaikan dengan baik oleh tool ini. Kemudian
dirancang desain yang tepat dan tidak kompleks
namun dapat mewakili dan menyelesaikan semua
permasalahan tersebut.
Sistem ini dikembangkan untuk meningkatkan
efektivitas dari pengambilan keputusan, lebih
2. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN:1907-5022
Yogyakarta, 20 Juni 2009
F-55
daripada efisiensinya. Serta bagian terpenting dari
sebuah karakteristik DSS adalah secara khusus
ditujukan untuk mendukung dan bukan untuk
menggantikan peranan dari pengambil keputusan.
2.2 Linear Programming
Linear programming merupakan suatu metode
matematika yang dapat digunakan untuk membantu
dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
dalam penggunaan sumber daya yang terbatas di
tengah-tengah aktivitas-aktivitas yang saling
bersaing melalui jalan atau cara yang terbaik.
Pemrograman linier meliputi perencanaan aktivitas
untuk mendapatkan hasil optimal, yaitu sebuah hasil
yang mencapai tujuan terbaik (menurut model
matematika) diantara semua kemungkinan alternatif
yang ada.
Karateristik-karakteristik pada linear
programming adalah: fungsi tujuan (untuk
memaksimumkan atau meminimumkan sesuatu),
fungsi pembatas yang membatasi tingkatan
pencapaian tujuan, adanya beberapa alternatif
tindakan yang bisa dipilih, fungsi tujuan dan kendala
dalam permasalahan diekspresikan dalam bentuk
persamaan atau pertidaksamaan linier
Metode simplex adalah suatu metode yang secara
sistematis dimulai dari suatu pemecahan dasar yang
dimungkinkan ke pemecahan dasar yang lainnya dan
ini dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan
iterasi (dengan jumlah iterasi yang terbatas)
sehingga pada akhirnya akan tercapai sesuatu
pemecahan dasar yang optimum dan setiap langkah
menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan yang
selalu lebih optimal atau sama dari langkah-langkah
sebelumnya.
Metode dua fase digunakan jika variabel basis
awal terdiri dari variabel buatan. Disebut sebagai
metode dua fase karena proses optimasi dilakukan
dalam dua tahap. Pada tahap pertama merupakan
proses optimasi variabel buatan, sedangkan pada
tahap kedua proses optimasi variabel keputusan.
Revised simplex method merupakan metode dari
linear programming yang menggunakan bentuk
matrix dalam prosesnya. Dengan bantuan matrix,
waktu perhitungan bisa dipersingkat dan
mempermudah kerumitan perhitungan metode
simplex biasa. Menggunakan metode simplex yang
telah direvisi dalam pemrograman akan mampu
mengefisienkan memori dan total waktu
perhitungan.
3. IMPLEMENTASI
Implementasi sistem ini terbagi ke dalam dua
tahap. Tahap pertama adalah tahap pembentukan
model matematika permasalahan linier yang
bertujuan untuk menyiapkan segala data yang
diperlukan dalam tahap selanjutnya dan tahap kedua
adalah iterasi pencarian hasil optimal. Berikut ini
dijelaskan detil dari masing-masing tahap.
3.1 Pembentukan Model Matematika
Model matematika merupakan representasi
kuantitatif tujuan dan sumber daya yang membatasi
sebagai fungsi variabel keputusan. Model
matematika permasalahan optimasi terdiri dari dua
bagian. Bagian pertama memodelkan tujuan
optimasi. Model matematika tujuan selalu
menggunakan bentuk persamaan. Bentuk persamaan
digunakan karena nantinya diinginkan mendapatkan
solusi optimum pada satu titik. Fungsi tujuan yang
akan dioptimalkan hanya satu; bukan berarti bahwa
permasalahan optimasi hanya dihadapkan pada satu
tujuan. Tujuan dari suatu usaha bisa lebih dari satu.
Bagian kedua merupakan model matematika
yang merepresentasikan sumber daya yang
membatasi. Fungsi pembatas bisa berupa persamaan
(=) atau pertidaksamaan (≤ atau ≥). Fungsi pembatas
disebut juga sebagai constraint. Konstanta dalam
fungsi pembatas maupun pada tujuan disebut
sebagai parameter model. Model matematika dapat
menggambarkan suatu permasalahan secara lebih
ringkas sehingga permasalahan akan lebih mudah
untuk dipahami. Model matematika mampu
menjembatani penggunaan teknik matematika dan
teknologi komputer untuk menganalisis
permasalahan. Namun, model matematika juga
memiliki kelemahan yaitu, tidak semua karakteristik
sistem dapat dengan mudah dimodelkan
menggunakan fungsi matematika. Meskipun dapat
dimodelkan dengan fungsi matematika, terkadang
penyelesaiannya susah diperoleh karena
kompleksitas fungsi dan teknik yang dibutuhkan.
Bentuk umum pemrograman linier yaitu:
Fungsi tujuan: Maksimumkan atau Minimumkan
Z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn
Sumber daya yang membatasi (kendala):
a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn = / ≤ / ≥ b1
a21x1 + a22x2 + ... + a2nxn = / ≤ / ≥ b1
:
am1x1 + am2x2 + ... + amnxn = / ≤ / ≥ b1
x1, x2, ..., xn ≥ 0
x1, x2, ..., xn : variabel keputusan.
c1, c2, ..., cn : kontribusi masing-masing variabel
keputusan terhadap tujuan.
a11, ..., a1n, ..., amn : penggunaan per unit variabel
keputusan akan sumber daya yang membatasi.
b1, b2, ..., bm : jumlah tiap sumber daya yang ada.
x1, x2, ..., xn ≥ 0 : batasan nonnegatif.
3.2 Pencarian dan Pembacaan Hasil Optimal
DSS tool ini memanfaatkan salah satu dari
metode penyelesaian linear programming yang dapat
dipilih yaitu, simplex method atau revised simplex
method dalam pencarian hasil optimalnya. Setiap
metode akan membantu untuk memberikan hasil
akhir yang optimal. Perbedaan dari kedua metode di
atas adalah pada proses pencarian komposisi
optimalnya. Sebelum memasuki tahap iterasi
pencarian hasil optimal, selalu diawali dengan tahap
3. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN:1907-5022
Yogyakarta, 20 Juni 2009
F-56
pemeriksaan optimalitas. Pada tahap ini bisa
menghasilkan tiga buah kemungkinan yaitu: tidak
ada solusi yang dapat membuat hasil akhir optimal
sehingga iterasi harus dihentikan; hasil saat ini
masih belum optimal sehingga masih diperlukan
proses pencarian optimalitas lagi; hasil saat ini
adalah hasil optimal sehingga tidak diperlukan
iterasi pencarian optimalitas lagi. Pada setiap iterasi
pasti akan menghasilkan nilai yang sama atau lebih
optimal jika dibandingkan dengan iterasi
sebelumnya. Setelah seluruh proses iterasi berhenti,
maka hasil akhir dari iterasi tersebut akan
digambarkan secara detil ke dalam format laporan
yang mudah untuk dimengerti. Penggunaan format
laporan berupa visualisasi grafik dan diagram-
diagram akan mempermudah user dalam memahami
hasil akhir yang dihasilkan oleh tool.
4. PEMBANGUNAN DSS TOOL
Setelah melakukan pemahaman dan perumusan
permasalahan linier yang dihadapi oleh user dengan
cara mengumpulkan sebanyak mungkin
permasalahan dan penyelesaiannya, maka akan
didapat gambaran yang jelas mengenai proses yang
diperlukan pada DSS tool. Selanjutnya adalah
menyusun beberapa alternatif dari data yang telah
dikumpulkan, kemudian untuk setiap alternatif yang
disusun dibuat pro dan kontra, konsekuensi, serta
resiko yang mungkin terjadi, dan yang terakhir
memastikan agar semua alternatif yang tersusun
haruslah feasible.
Kemudian mengevaluasi realistik atau tidaknya
alternatif bila dihubungkan dengan tujuan dan
sumber daya tersedia. Dan yang terakhir melihat
seberapa jauh alternatif tersebut dapat memecahkan
masalah. Dilanjutkan dengan pemilihan alternatif
terbaik. Keputusan yang dipilih akan
diimplementasikan pada permasalahan awal yang
ada. Dalam jangka waktu tertentu akan dilakukan
evaluasi terhadap efektifitas keputusan yang telah
diimplementasikan sebelumnya. Jika keputusan
tersebut berjalan dengan baik dan sesuai harapan
maka tidak perlu kembali untuk mencari solusi lain.
Sistem yang dibuat memiliki fungsi untuk
memberikan kombinasi sumber daya yang tersedia
secara optimal sehingga dapat mencapai tujuan
minimalisasi atau maksimalisasi yang diingikan.
Input sistem terdiri dari variabel keputusan, fungsi
kendala yang membatasi, dan fungsi tujuan yang
diinginkan.
Gambar 1 mendeskripsikan alur kerja sistem
secara keseluruhan. Pertama kali user akan
mendefinisikan permasalahan yang dihadapinya.
Selanjutnya user akan mengubah permasalahan
tersebut ke dalam model matematika sebelum
menginputkannya pada DSS tool ini. Pada tahap ini
semua data permasalahan linier sudah siap untuk
diproses dengan menggunakan salah satu metode
penyelesaian terpilih (simplex atau revised simplex).
Keputusan berupa kombinasi sumber daya
optimal yang ditampilkan dalam format laporan
text, visual grafik dan diagram
Permasalahan linier
Pembentukan
model matematika
Data input sudah dalam bentuk standar
Pengujian optimalitas
Simplex method
Revised simplex
method
Data inisialisasi
awal atau iterasi
sebelumnya
Data akhir
tiap iterasi
Optimal
Belum optimal
Gambar 1. Arsitektur Sistem
Selanjutnya metode penyelesaian terpilih akan
melakukan tahap inisialisasi terlebih dahulu. Tahap
inisialisasi ini bertujuan untuk memilah-milah data
dan kemudian disimpan pada masing-masing
variabel yang telah disiapkan. Tahap selanjutnya
yang harus dilakukan adalah melakukan
pemeriksaan optimalitas pada permasalahan linier
ini. Jika belum optimal maka akan dilakukan proses
iterasi guna mencapai hasil yang optimal. Setiap
proses iterasi akan selalu menghasilkan nilai yang
sama atau lebih optimal daripada iterasi sebelumnya.
Ketika proses iterasi berhenti (hasil sudah optimal
atau tidak ada solusi untuk permasalahan ini), maka
seluruh hasil pada iterasi terakhir yang
menggambarkan keadaan optimal permasalahan ini
akan digambarkan ke dalam bentuk laporan dengan
format yang mudah untuk dimengerti oleh user.
4.1 Fitur-Fitur DSS Tool
Pada sistem yang dikembangkan ini terdapat
beberapa fitur utama yang mendukung mulai dari
proses penginputan data awal hingga didapatnya
hasil optimal pada permasalahan liniernya. Form
utama, input variable dan constraint, setting tool,
serta pelaporan selama proses iterasi berlangsung
dan juga hasil akhir yang diperoleh.
4. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN:1907-5022
Yogyakarta, 20 Juni 2009
F-57
Gambar 2. Form Utama DSS Tool
Pada Gambar 2 menunjukkan tampilan utama
dari DSS tool yang dikembangkan. Terdapat
beberapa bagian penting seperti grid untuk
menampung semua decision variable, constraint, dan
juga hasil optimal serta terdapat toolbar untuk
setting tool seperti pengaturan metode yang dipilih,
pembulatan angka, dan masih banyak lagi.
Gambar 3. Form Penginputan Decision Variable
User dapat menambahkan decision variable
sebanyak apapun ke dalam tool ini dengan mengisi
form pada Gambar 3. Terdapat beberapa field
penting yang harus diisi oleh user sebelum
mengakhiri pengisian pada form ini.
Gambar 4. Form Penginputan Constraint
Untuk menginputkan constraint baru, user dapat
memanfaatkan form seperti Gambar 4, dengan
menuliskan nama constraint serta tanda dan angka
pembatas constraint itu sendiri. Constraint ini
berguna sebagai pembatas yang memaksa agar
sumber daya dapat mencapai hasil yang optimal.
Gambar 5. Penyelesaian dengan Metode Simplex
Salah satu metode yang ditawarkan untuk
menyelesaikan permasalahan adalah simplex dengan
memanfaatkan tabel simplex dalam iterasi menuju
hasil optimalnya. Pada Gambar 5 ditampilkan iterasi
demi iterasi penyelesaian permasalahan dengan
metode simplex. User diijinkan untuk dapat melihat
iterasi demi iterasi dengan memanfaatkan tombol
First, Prev, Next, dan Last.
Gambar 6. Pembacaan Hasil Optimal
Hasil optimal akan dilaporkan dengan salah satu
format laporan yaitu mode text seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 6. Penjelasan detil seperti
total biaya dan rincian pengeluaran berguna untuk
mempermudah user dalam memahami hasil optimal
yang dihasilkan oleh sistem. Sebagai tambahan,
user dapat melakukan analisis sensitivitas pada hasil
akhir jika dirasa perlu untuk dilakukan.
5. UJICOBA
Ujicoba dilakukan untuk menguji tingkat
fleksibilitas sistem. Hal ini penting untuk dilakukan
karena tool ini akan digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan linier yang bersifat umum (tidak
terspesifikasi pada satu bidang permasalahan).
Beberapa bidang yang pernah diujicobakan pada
tool ini antara lain: kedokteran, produksi,
transportasi, penjadwalan, kesehatan.
5.1 Ujicoba Bidang Produksi Pakan Ternak
Pada bidang produksi dapat membantu
memberikan solusi alternatif mengenai bagaimana
menyusun komposisi pakan ternak yang tepat
sehingga dapat meminimumkan biaya produksi
tanpa melanggar batas nutrisi pakan ternak yang
ideal. Semua batasan telah didefinisikan dengan
jelas pada awal penjabaran permasalahan.
5. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN:1907-5022
Yogyakarta, 20 Juni 2009
F-58
Tabel 1. Daftar Bahan Makanan Ternak
Ingredients Cost Min Max
x1 Alfalfa Meal 6.500 0.15
x2 Corn, yellow 3.000 0.032
x3 Fat, feed 2.600 0.45
x4 Fish Meal 8.000 0.31
x5 Peanut Meal 4.100 0.05
x6 Soybean Hulls 4.000 0.15 0.25
x7 Wheat Bran 2.200 0.23
Terdapat tujuh jenis bahan makanan yang dapat
digunakan untuk memproduksi pakan ternak. Pada
Tabel 1 dapat diketahui data mengenai masing-
masing bahan makanan seperti nama bahan
makanan, harga per kg, jumlah minimal dan
maksimal yang harus dipenuhi dalam memproduksi
pakan ternak. Ketiga faktor tersebut (harga, jumlah
minimal, jumlah maksimal) akan berperan penting
dalam mengontrol proses optimasi yang akan
dilakukan.
Tabel 2. Daftar Kebutuhan Nutrisi Ternak
Nutritions Min Max
y1 Crude Protein (%) 17 22
y2 Fat (%) 7.5
y3 Fiber (%) 5.5
y4 MET. Energy (Kcal/kg) 2.650 2.900
y5 Calcium (%) 1.5
y6 Phosphorus (%) 0.8
y7 Avail. Phosphorus (%) 0.43
y8 Methionine (%) 0.48
y9 Tryptophan (%) 0.18
Pada Tabel 2 dijelaskan mengenai standar
minimum dan maksimum nurtisi, agar ternak dapat
tumbuh dengan cepat dan baik. Setiap nutrisi yang
akan dihasilkan memiliki batas minimum maupun
maksimum yang diperbolehkan. Jumlah minimal
dan maksimal tersebut harus dipenuhi agar
komposisi makanan menjadi ideal.
Tabel 3. Daftar Kandungan Nutrisi Bahan Makanan
F x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7
y1 17.5 7.9 0 65 45 11 15
y2 3 3.8 95 10 5.2 1.9 3.5
y3 25 1.9 0 1 12 36.5 11
y4 750 1560 3800 1290 1050 668 590
y5 1.3 0.02 0 4 0.15 0.4 0.12
y6 0.27 0.25 0 2.8 0.55 0.19 1.15
y7 0.27 0.08 0 2.8 0.2 0.4 0.4
y8 0.28 0.2 0 1.9 0.41 0.14 0.18
y9 0.45 0.07 0 0.7 0.46 0.17 0.27
Setiap bahan makanan mengandung nutrisi yang
berbeda-beda. Perbedaan nutrisi ini akan menjadi
salah satu faktor penentu dalam pemilihan
kombinasi pakan ternak yang ideal. Daftar
kandungan nutrisinya dapat dilihat pada Tabel 3.
Semua data ini akan menjadi input dalam DSS tool.
5.1.1 Model Matematika Permasalahan
Produksi Pakan Ternak
Untuk mempermudah penyelesaian
permasalahan pemilihan komposisi bahan makanan
optimal untuk produksi pakan ternak maka
permasalahan tersebut diubah dalam model
matematika linear programming.
Minimumkan Z:
Z = 6500x1+3000x2+2600x3+8000x4+4100x5 +
4000x6+2200x7
Dengan batasan:
17.5x1+7.9x2+ 65x4+45x5+11x6+15x7 ≥ 17
17.5x1+7.9x2+ 65x4+45x5+11x6+15x7 ≤ 28
3x1+3.8x2+95x3+10x4+5.2x5+1.9x6+3.5x7 ≥ 7.5
25x1+5x2+1.9x2+x4+12x5+36.5x6+11x7 ≥ 5.5
750x1+1560x2+3800x3+1290x4+1050x5+668x6+5
90x7 ≥ 2650
750x1+1560x2+3800x3+1290x4+1050x5
+668x6+590x7 ≤ 2900
1.3x1+0.02x2+4x4+0.15x5+0.4x6+0.12x7 ≥ 1.5
0.27x1+0.25x2+2.8x4+0.55x5+0.19x6+1.15x7 ≥
0.8
0.27x1+0.08x2+2.8x4+0.2x5+0.4x6+0.4x7 ≥ 0.43
0.28x1+0.2x2+1.9x4+0.41x5+0.14x6+0.18x7 ≥
0.48
0.45x1+0.07x2+0.7x4+0.46x5+0.17x6+0.27x7≥0.1
8
Dengan batasan tambahan:
x1 ≥ 0.15 x2 ≥ 0.032 x3 ≤ 0.45 x4 ≤ 0.31
x5 ≥ 0.05 x6 ≥ 0.15 x6 ≤ 0.25 x7 ≤ 0.23
5.1.2 Keputusan dan Kesimpulan Permasalahan
Produksi Pakan Ternak
Terbentuknya model matematika permasalahan
di atas akan mempermudah dalam
pengimplementasian ke dalam DSS tool ini. Setelah
menginputkan seluruh decision variables dan
constraints serta menentukan objective type
permasalahan, yaitu minimalisasi, maka selanjutnya
DSS tool akan membantu memberikan solusinya.
Menurut DSS tool, untuk solusi permasalahan
pertama akan didapat hasil kombinasi pakan ternak
terbaik yaitu sebagai berikut:
Tabel 4. Kombinasi Optimal Pakan Ternak
Ingredients Qty Total Cost
Alfalfa Meal 0.6681 4.342,65
Corn, yellow 0.032 96
Fat, feed 0.431 1.120,6
Fish Meal 0.1339 1.071,2
Peanut Meal 0.05 205
Soybean Hulls 0.15 600
Wheat Bran 2.200 506
Total Biaya Produksi 7.941,45
6. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN:1907-5022
Yogyakarta, 20 Juni 2009
F-59
Menurut DSS tool untuk kombinasi optimal
bahan makanan pakan ternak adalah seperti terlihat
pada Tabel 4. Dituliskan jumlah bahan makanan
yang diperlukan dan total biayanya. Dengan
memanfaatkan DSS tool, permasalahan optimasi
produksi pakan ternak dapat diselesaikan dengan
cepat.
Gambar 7. Pelaporan Rincian Hasil Optimal
Untuk melengkapi pelaporan tool terhadap user,
maka diberikan rincian penggunaan sumber daya
yang tersedia seperti yang ditunjukkan pada Gambar
7. Hal ini tentunya akan lebih memudahkan user
dalam mengambil keputusan.
5.2 Ujicoba Transportasi Pengiriman Barang
Wilayah Newark (20.000 unit) dan Jacksonville
(28.000) mempunyai tugas untuk supply mobil ke
lima wilayah lainnya Boston (10.000), Columbus
(6.000), Richmond (10.000), Atlanta (17.000),
Mobile (7.000). (John S Loucks, 2003).
Tabel 5. Biaya Pengiriman Antar Wilayah
From To Cost ($) per unit
1 Newark 2 Boston 300
1 Newark 4 Richmond 400
2 Boston 3 Columbus 500
2 Boston 4 Richmond 500
3 Columbus 5 Atlanta 350
5 Atlanta 3 Columbus 400
5 Atlanta 4 Richmond 300
5 Atlanta 6 Mobile 350
6 Mobile 5 Atlanta 250
7
Jacksonvill
e
4 Richmond 500
7
Jacksonvill
e
5 Atlanta 450
7
Jacksonvill
e
6 Mobile 500
Tabel 5 menunjukkan biaya pengiriman per unit
mobil dari satu wilayah ke wilayah lainnya yang
mampu dijangkau oleh wilayah pengirim tersebut.
5.2.1 Model Matematika Permasalahan
Pemilihan Jalur Pengiriman Barang
Permasalahan yang ada pada akan diubah ke
dalam bentuk model matematika sebelum
diimplementasikan pada DSS tool. Untuk
memperjelasnya dapat dibuat terlebih dahulu state
pengiriman antar wilayahnya. Gambar 8
mendeskripsikan alur pengiriman barang dari satu
wilayah ke wilayah lainnya beserta detil supply dan
demand per wilayah, serta biaya pengiriman per unit
barangnya.
Gambar 8. State Pengiriman Antar Wilayah
Minimumkan Z:
Z = 300x12 + 400x14 + 500x23 + 500x24 + 350x35
+ 400x53 + 300x54 + 350x56 + 250x65 + 500x74 +
450x75 + 50x76
Dengan kendala:
-x12 - x14 ≥ -20000
x12 - x23 = 10000
x23 + x53 - x35 = 6000
x14 + x54 + x74 = 8000
x35 + x65 + x75 - x53 - x54 - x56 = 17000
x56 + x76 - x65 = 7000
-x74 - x75 - x76 ≥ -28000
5.2.2 Keputusan dan Kesimpulan Permasalahan
Pemilihan Jalur Pengiriman Barang
Setelah membuat permodelan bentuk matematika
dari sebuah proses pendistribusian pengiriman
barang dari satu daerah ke daerah lain dan kemudian
menerapkannya ke dalam tool ini, maka tool ini
akan menunjukkan bagaimana alur pengiriman dan
jumlah barang yang dikirim ke setiap daerah dengan
tepat sehingga biaya operasional dapat
diminimalkan.
Gambar 9. Hasil Optimal Pemilihan Jalur
ZROX
-
20.000
-
28.000
7.00
0
$50
$35
NNeewwaarrkk
((11))
JJaacckkssoonnvviillee
((77))
AAttllaanntt
aa
((55))
RRiicchhmmoonndd
((44))
BBoossttoonn
((22))
CCoolluummbbuuss
((33))
MMoobbiill
ee
((66))
10.00
0
6.00
0
$50
$40
$30
$35$25
$50
$45
$50
8.00
0
17.00
0
$30
7. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN:1907-5022
Yogyakarta, 20 Juni 2009
F-60
Sistem yang dikembangkan ini mampu dengan
baik memberikan solusi pemilihan jalur pengiriman
dengan pemakaian biaya terendah (optimal). Pada
Gambar 9 terlihat hasil akhir optimal pemilihan
wilayah pengiriman barang antar wilayah beserta
jumlah barang yang dikirimkan dari satu wilayah ke
wilayah lainnya. DSS tool yang dikembangkan ini
dapat memberikan alternatif solusi penyelesaian
dengan cepat dan tepat.
Tabel 6. Jalur Pengiriman Barang
From To Qty Cost
1 Newark 2 Boston 12.000 3.600.000
1 Newark 4 Richmond 8.000 3.200.000
2 Boston 3 Columbus 2.000 1.000.000
5 Atlanta 3 Columbus 4.000 1.600.000
7 Jacksonville 4 Richmond 21.000 9.450.000
7 Jacksonville 5 Atlanta 7.000 3.500.000
Total Cost 22.350.000
Tabel 6 menggambarkan alur pengiriman terbaik
antar wilayah beserta jumlah unit yang harus
dikirimkan. Total biaya yang dihasilkan merupakan
total biaya minimum (optimal).
Pada ujicoba yang dilakukan terhadap kedua
bidang di atas, tidak ditemukan kendala-kendala
yang mengganggu selama proses penginputan data
hingga didapatnya hasil akhir optimal pada masing-
masing permasalahanan. Dibutuhkan waktu yang
sangat singkat untuk menghasilkan hasil yang
optimal dengan menggunakan DSS tool ini.
Selain keenam bidang di atas, tool ini dapat juga
digunakan pada bidang-bidang lain yang
berhubungan dengan pencarian optimalitas selama
masih menggunakan fungsi-fungsi yang sifatnya
linier.
6. PENUTUP
Metode linear programming dapat digunakan
untuk menghasilkan suatu keputusan yang optimal
pada permasalahan optimalisasi sumber daya yang
terbatas. Linear programming sangat baik untuk
menyelesaikan permasalahan yang sifatnya linear.
Penggunaan simplex method maupun revised
simplex method akan memberikan hasil yang sama.
Namun setiap metode tersebut memiliki keunggulan
masing-masing. Pada simplex method, prosesnya
lebih mudah untuk dimengerti karena digambarkan
dengan jelas pada tabel simplex, sedangkan pada
revised simplex method, proses iterasi yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan yang
berskala besar membutuhkan jumlah iterasi yang
lebih sedikit dari penggunaan simplex method.
Penggunaan DSS tool ini dapat membantu
menghemat waktu yang diperlukan user untuk
mengambil keputusan optimal dengan cepat dan
tepat daripada menggunakan perhitungan secara
manual.
Terkadang tidak mudah untuk mengimplementa-
sikan permasalahan pada dunia nyata untuk
diterapkan pada tool ini. Diperlukan sedikit
kemampuan matematika sehingga user bisa
mengubah permasalahan tersebut menjadi bentuk
model matematika sebelum DSS tool ini dapat
memprosesnya lebih lanjut guna menghasilkan
sebuah keputusan yang berguna bagi user.
DSS tool ini berguna untuk memberikan
alternatif solusi kepada user tanpa bermaksud untuk
memaksakan atau menggantikan peranan dari user
itu sendiri dalam hal penentuan pengambilan
keputusan.
PUSTAKA
Hermawan, Julius. Membangun Decision Support
System. Andi. 2005.
Kakiay, Thomas. Pemrograman Linear: Metode &
Problema. Andi. 2008.
Lieberman, Hillier. Introduction To Operations
Research (Eighth Edition). Andi. 2008.
Siringoringo, Hotniar. Seri Teknik Riset Operasional
Pemrograman Linear. Graha Ilmu. 2005.
Turban, Erfaim. Decision Support System and
Intelligent System. Andi. 2005.
Wagner, Harvey M. Priciples of Operation
Research. 2003.
Winston, Wayne L. Operation Research:
Apllications and Algorithm. Duxbury Press,
California. 2003.