SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
Conceptual Framework
Conceptual framework dimaksudkan untuk membentuk sebuah sistem yang koheren
(terpadu) antara tujuan dan prinsip dasar menuju suatu standar yang konsisten dalam
menjelaskan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Conceptual framework merupakan upaya untuk menyediakan sebuah struktur metateoritis
untuk akuntansi keuangan. Keenam SFAC ini dimulai dengan sebuah memorandum
diskusi yang penting
Discussion Memorandum
Sebuah memorandum diskusi tentu bukan produksiuk akhir pertimbangan FASB. Tetapi
memo diskusi untuk conceptual framework merupakan sebuah studi besar-besaran dan
mungkin studi yang paling luas yang pernah diterbitkankan FASB, yang disebarluaskan
dan dipublikasikan. Memo tersebut disertai dokumen yang berhubungan dengan
kesimpulan sementara pada tujuan yang terdapat pada Trueblood report. Laporan yang
belakangan diterima oleh pengguna Trueblood report berorientasi dan menekankan pada
arus kas.
Memorandum membawa dua isu baru:
1. Tiga pandangan akuntansi keuangan dan laporan keuangan
2. Sebuah garis besar tentang berbagai pendekatan dalam pemeliharaan modal.
Pada kedua isu di atas memorandum mencoba memperlihatkan berbagai alternatif dan
kemungkinan yang terbuka untuk diterapkan tanpa menentukan sikap perusahaan, agar
dapat perhatian dari profesi. Memorandum ini juga menyajikan berbagai defenisi untuk
istilah dasar (seperti aktiva, liabilitas, pendapatan, beban dan laba/rugi)
Statement of Financial Accounting Concepts
SFAC adalah bagian yang telah diselesaikan dari conceptual framework. Statemen ini
dapat disamakan dengan APB Statement 4, dalam satu aspek: tidak membentuk prinsip-
prinsip akuntansi berterima umum (GAAP) dan tidak ditujukan sebagaimana Rule 203
pada Rules of Conduct of AICPA yang melarang penyimpangan dari GAAP. Kelemahan
ini mungkin mengecewakan, meskipun demikian memiliki beberapa manfaat penting
ü Menghindari munculnya krisis akibat kegagalan dalam mengikuti standar
ü Lebih terbuka untuk perubahan yang mendukung proses evolusi dalam penyusunan
struktur metateori
Proses menghadirkan struktur metateori yang dapat berjalan dan bermanfaat harus diakui
sebagai proses yang pelan, sebuah proses evolusi. Trial and error pasti terjadi dan
statemen yang bersifat sementara dapat lebih mudah mengubah komponen yang perlu
dikembangkan. Sayangnya kemungkinan juga kenyataannya, statemen hanya akan
memiliki dampak kosmetik murni.
Statement No.1
SFAC No.1 berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan bisnis. Tujuan secara
keseluruhan adalah untuk informasiormasi yang bermanfaat dalam pengambilan
keputusan bisnis dan ekonomi (paragraf 9).
Statemen ini merupakan turunan langsung Trueblood report dan secara umum merupakan
versi ‘singkat’ dari laporan tersebut, dengan beberapa petimbangan nilai penting
SFAC No.1 ini:
Ø melanjutkan tradisi ber-orientasi pengguna sebagaimana dokumen yang ditinjau pada
bab 6, walaupun mengakui keragaman pengguna eksternal, statemen ini menyatakan
bahwa karakteristik inti yang sama dari semua pengguna eksternal adalah kepentingan
untuk memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas pada masa yang akan
datang.
Ø berpendapat bahwa laporan keuangan harus lebih bersifat general purpose daripada
mengarah pada kebutuhan kelompok pengguna tertentu.
Ø mengasumsikan pengguna mempunyai pengetahuan tentang informasiormasi dan
pelaporan keuangan, sebuah penyimpangan dari asumsi Trueblood report yang
menyatakan ‘kemampuan yang terbatas’ pengguna laporan keuangan.
Ø Seperti Trueblood Report, pengguna juga diasumsikan memiliki ‘wewenang yang
terbatas’.
Ø Statemen juga mencatat ‘the importances of stewardship’ yang menentukan seberapa
baik manajemen menjalankan kewajiban dan obligasi pada pemilik dan kelompok
kepentingan lainnya. Gagasan ini muncul karena penafsairan yang sempit terhadap
pemeliharaan sumberdaya perusahaan yang layak untuk pertanggungjawaban.
Beberapa petimbangan nilai penting tersebut adalah;
· Manfaat informasiormasi harus melebihi biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkannya;
· Laporan akuntansi bukan merupakan satu-satunya sumber informasiormasi tentang
perusahaan;
· Akuntansi akrual sangat bermanfaat untuk menilai dan memprediksi earning power
dan cash flow perusahaan;
· Informasiormasi yang tersedia harus bermanfaat, tetapi setiap pengguna membuat
prediksi dan penilaian masing-masing;
SFAC 1 tidak menjelaskan secara spesifik laporan yang harus digunakan maupun bentuk
dari laporan tersebut. Laporan hanya menyebutkan pelaporan keuangan seharusnya relatif
menyediakan informasiormasi sumberdaya ekonomi perusahaan, obligasi dan ekuitas
pemilik (paragraf 41) dan bagaimana kinerja perusahaan disajikan dengan mengukur
earnings dan komponennya (paragraf 43) bagaimana kas diperoleh dan dibayarkan
(paragraf 49). Karenanya SFAC 1 secara ekstrem merupakan himbauan yang hati-hati
dari tujuan Trueblood Committee dan mempertahankan tingkat kelaziman yang tinggi.
Statement No.2
SFAC No.2 berhubungan dengan karakteristik kualitatif informasiormasi akuntansi.
Istilah qualitative characteristics digunakan pada APB Statement 4, tetapi konsep yang
dibahas berasal dari ASOBAT.
Pembuat keputusan berada di puncak diagram, menunjukkan orientasi fungsi akuntansi
keuangan adalah untuk melayani kebutuhan keputusan pengguna. SFAC 1
mengasumsikan laporan keuangan harus ditujukan pada inti yang sama dari kebutuhan
informasiormasi yang serupa dan pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai terhadap informasiormasi dan laporan keuangan. Karenanya kemampuan untuk
mengerti pada SFAC 2 disebut ‘’user-spesific quality’’.
Karenanya pengguna dianggap memiliki pengetahuan yang memadai maka
informasiormasi itu sendiri bisa memiliki tingkat komprehensibitas. Kualitas
kemengertian karakteristik yang dipengaruhi oleh pengguna dan pembuat
informasiormasi akuntansi. Kemampuan untuk mengerti adalah batasan dimana manfaat
informasiormasi keuangan harus melebihi biayanya. Pentingnya ide ini terlihat dari
letaknya pada diagram. Karakteristik kualitas akuntansi yang spesifik pada SFAC No.2
diletakkan di bawah ‘’decision usefulness’’dengan penekanan pada pembuat keputusan
dan kebutuhannya.
Benefit > Cost
Batasan ini merupakan bagian yang paling sulit dari conceptual framework untuk
diterapkan dalam praktik. Manfaat (benefit) informasiormasi akuntansi dinyatakan
dengan kegunaan informasiormasi akuntansi tersebut untuk berbagai kelompok pemakai
(terutama inverstor dan kreditur) dalam proses pengambilan keputusan.
Biaya langsung (direct cost) informasiormasi adalah biaya dalam memperoleh,
menyajikan dan menyebarkan informasiormasi (misalnya: biaya yang muncul dalam
penerapan SFAS No.33 tentang Pelaporan Keuangan dan Perubahan Nilai). Biaya tidak
langsung (indirect cost) meliputi kerugian dalam kompetisi disebabkan oleh
informasiormasi yang dipublikasikan (misalnya SFAS 14 tentang Pengaruh Perubahan
Kurs Valuta Asing dan SFAS 5 tentang Pengakuan dan Pengukuran Laporan Keuangan
dari Badan Usaha) Berkaitan dengan kemampuan memahami informasiormasi.
Banyak fakta menunjukkan pengungkapan tambahan dari SFAS 33 tidak dipahami
dengan baik oleh pengguna, karena informasiormasi yang dihasilkan relatif menjadi
mahal akibat kurangnya pemahaman. Masalah lain berhubungan dengan melimpahnya
informasiormasi adalah kemampuan pribadi dan pasar untuk menyerap dan menggunakan
informasiormasi.
Biaya dan manfaat informasiormasi, secara langsung maupun tidak berhubungan dengan
konsekuensi ekonomi. Banyak konsekuensi ekonomi yang muncul dari informasiormasi
akuntansi sulit dievaluasi. Beberapa di antaranya legitimasi dan dapat diterima. Misalnya,
maksud SFAS 106 adalah membukukan biaya layanan kesehatan para pensiunan pada
cash basis seperti yang dianjurkan standar. Kita pasti menemukan kasus bahwa
informasiormasi yang bermanfaat untuk memprediksi atau untuk tujuan
pertanggungjawaban bagi seluruh kelompok pengguna. Masalah penilaian yang muncul
adalah haruskah kita mengukur beban dan hutang pada currently exixting cost atau
mencoba mengestimasi biaya yang akan terjadi bila hal terjadi saat ini (mendiskon pada
present value, tepat pada kedua pilihan). Jika kita menggunakan future costs, yang
mungkin lebih besar dari present cost, beberapa kemungkinan konsekuensinya antara lain
:
· Bonus manajemen mungkin terpengaruh secara negatif bila didasarkan pada laba
yang dilaporkan;
· Evaluasi terhadap kerja manajemen dalam mengelola akan dinilai yang rendah
karena pendapatan yang dilaporkan lebih rendah;
· Dividen yang dibagikan pada pemegang saham akan terpengaruh secara negatif
karena pendapatan yang lebih rendah tidak berpengaruh secara negatif pada debt equity
ratio;
· Pemegang obligasi harus diproteksi akibat kemungkinan 1 dan 3
· Karena kemungkinan 1, 2 dan 3, manfaat pensiun akan berkurang dan hal ini akan
merugikan karyawan.
Masalah-masalah di atas menimbulkan masalah bagi penyusun standar. Pembahasan
tentang pervasive constrain pada paragraf 133-144 pada SFAC 2 hanya sedikit membantu
mengatasi masalah di atas. Sebuah upaya yang telah dilakukan lebih memperhatikan
representational faithfulness / keyakinan yang representatif daripada konsekuensi
ekonomi.
Relevance
Relevansi adalah kualitas yang diambiul dari ASOBAT dan diungkapkan agak janggal
pada SFAC menjadi ‘mampu membuat perbedaan dalam sebuah keputusan dengan
membantu pengguna membentuk prediksi tentang outcome masa lalu, sekarang dan masa
yang akan datang atau untuk mengkonfirmasi atau memeriksa ekpektasi.
Relevansi memiliki 2 aspek utama: predictive value/nilai prediksi dan feedback
value/nilai umpan balik, serta 1 aspek tambahan: timeliness/ketepatan waktu.
Predictive value / Nilai Prediksi
Seperti dalam dokumen sebelumnya prediktive value merujuk pada kegunaan input untuk
prediksi seperti cash flow dan earning power daripada menjadi perkiraan aktual sendiri.
Feedback value / Nilai Umpan Balik
Feedback value berhubungan dengan meng-konfirmasi atau mengoreksi ekspektasi
pembuat keputusan. Hal ini merujuk pada menentukan posisi perusahaan dan tumpang
tindih dengan sejauh mana mana manajemen telah menjalankan fungsinya. Jika ditinjau
lebih luas, feedback value terkait dekat dengan pertanggungjawaban. Informasiormasi
yang menyediakan kualitas ini harus mempengaruhi atau berdampak predictive value.
Karenanya, muncul dua pengertian pada istilah feedback value yang agak
membingungkan. Walaupun hal tersebut tidak mempengaruhi keterkaitan antara
predictive dan feedback value.
Timeliness / Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu sebenarnya meruapakan sebuah pembatas terhadap kedua aspek utama
relevansi. Agar relevan, informasiormasi harus tepat waktu, artinya harus ‘’tersedia pada
pembuat keputusan sebelum (informasiormasi tersebut) kehilangan kapasitasnya dalam
mempengaruhi keputusan’’. Terdapat pertentangan antara ketepatan waktu dengan dua
aspek utama relevansi karena informasiormasi akan lebih lengkap dan akurat jika batasan
waktunya dilonggarkan. Karenanya sering terjadi trade-off antara ketepatan waktu
dengan kedua aspek utama relevansi tersebut.
Possible Inconsistency Beetween Predivtive Value and Feedback Value
Predivtive Value dan Feedback Value yang merupakan karakteristik kualitatif diturunkan
dari tujuan menyediakan informasiormasi yang bermanfaat untuk memprediksi cash flow
dan untuk pertanggungjawaban. Sejak Trueblood Report sampai SFAC 1 dan kemudian
SFAC 2, (penjelasan) yang sedikit lebih detail ditambahkan pada setiap dokumen yang
menggantikan (dokumen terbaru). Melalui ketiga dokumen ini ditekankan pentingnya
pengambilan keputusan oleh pengguna eksternal.
Jelaslah kemampuan memprediksi sangat dekat kaitannya dengan pembuatan keputusan.
SFAC 2 mencatat bahwa stewardship (feedback) juga terkait dengan pembuatan
keputusan.
Feedback value berhubungan dengan dua tujuan pengguna, yaitu :
1. Tujuan penilaian kinerja manajemen (menentukan seberapa baik manajemen telah
bekerja, dinyatakan sebagai menyetujui atau tidak menyetujui ekspektasi relatif pada
pertanggungjawabannya)
2. Tujuan pembuatan keputusan
Predictive value tidak berkaitan langsung dengan tujuan penilaian kinerja manajemen
(tetapi hanya berhubungan dengan prediksi aliran kas)
Hal inilah yang dapat menyebabkan pertentangan antara keduanya. Misalnya dalam kasus
akuntansi dana pensiun. SFAS No.87 membuat penyimpangan yang tajam dari
pendahulunya APB Opinion No.8.
Pada SFAS 87, penyusunan biaya pensiun periodik ditentukan dengan mengalikan faktor-
faktor yang didasarkan pada masa pengabdian karyawan pada perusahaan dan gaji
tahunan. (Gaji) yang terakhirlah yang merupakan faktor utama. Kebanyakan rencana
pensiun didasarkan pada gaji tahunan dan bukan atas dasar gaji terakhir sebelum pensiun
atau berdasarkan gaji rata-rata tahunan. Sedangkan pada APB Opinion 8, biaya pensiun
didasarkan pada gaji saat ini (currently existing salaries). SFAS 87 mengubah faktor
biaya dengan estimasi gaji terakhir atau rata-rata gaji terakhir, mana yang lebih kuat
dalam kontrak pensiun perusahaan akan digunakan untuk penentuan pembayaran pensiun
yang sesungguhnya. Future salaries tentu tergantung pada future events, misalnya
informasilasi umum dan khusus, kemajuan karyawan, peningkatan kualitas kerja
karyawan (dengan atau tanpa promosi). Manajemen nanti bukanlah manajemen sekarang
yang menentukan keputusan saat ini. Manajemen saat ini akan dipertanyakan, kalau
menentukan beban sekarang dengan mengestimasi gaji pada masa yang akan datang,
suatu faktor yang jauh melampaui pengendalian manajemen sekarang.
FASB membenarkan pilihan pada future salary dengan latar bahwa prediksi arus kas
merupakan hal terpenting dari pelaporan keuangan. Dari sudut pandang akuntansiabilitas,
future salaries bertentangan dengan akuntansiabilitas. Bagaimana manajemen sekarang
dapat mengestimasi dan mempertangggungjawabkan beban yang didasarkan atas future
cost, dimana manajemen sekarang :
§ sesungguhnya tidak menentukan dan
§ tidak menerima manfaat (dari biaya tersebut)
Dalam masalah akuntansiabilitas juga terdapat masalah verifiabilitas untuk mengestimasi
future salaries, sebagaimana masalah teori keagenan, bonus manajemen sebagian
didasarkan pada current income.
Akuntansi Pensiun memberikan contoh dimana pengukuran akan bermanfaat untuk
prediksi arus kas secara pasti relatif tidak optimal untuk tujuan akuntansiabilitas.
Jika pengukuran beban pensiun didasarkan pada current existing salaries (seperti pada
APB Opinion 8 dan SFAS 35) pengukuran akan bermanfaat untuk dua tujuan sekaligus:
akuntansiabilitas dan prediksi (walaupun tujuan ini tidak sebaik yang diberikan SFAS
87). Contoh tersebut juga mengilustrasikan pentingnya tujuan pelaporan keuangan dan
peluang pertentangan yang dapat terjadi.
Reliability
Reliabilitas (dapat diandalkan) terdiri dari verifiabilitas (dapar diuji), keyakinan yang
representatif dan netralitas.
Verifiability
Verifiabilitas pada SFAC 2 (sebagaimana dokumen sebelumnya) diartikan sebagai tingkat
kadar kesepakatan di antara pengukur (alat ukur yang digunakan?) dengan teori
pengukuran (measurement). Tidak seperti aspek-aspek relevansi, pada verifiablitas
terdapat sebuah elemen yang dapat dikuantifikasi (quantifiable), tetapi tidak diragukan
sulit dalam mengukurnya, SFAC 2 menghentikan singkatnya rincian berapa seharusnya
derajat verifiabilitas tersebut.
Representational Faithfulness
Representational faithfulness juga berhubungan dengan teori pengukuran. Ia merujuk
pada gagasan bahwa pengukuran sendiri harus cocok dengan fenomena yang dicoba
untuk mengukurnya.
Sebuah contoh sederhana dari baseball mungkin memudahkan dalam memahami konsep
ini. Jika seseorang ingin menentukan siapa ‘’pitcher tercepat’’, sebuah senapan radar
dapat mengukur kecualiepatan pitch dalam mil/jam, dengan sebuah keyakinan yang
representatif. Sebuah pengukuran, misalnya jumlah rata-rata strike per inning tidak akan
memerlukan keyakinan yang representatif, karena kecualiepatan bukan satu-satunya
komponen matrik strike-out.
Dalam akuntansi, penilaian aktiva tetap mungkin dihitung dengan menggunakan
depresiasi garis lurus untuk 20 tahun tanpa nilai sisa, akan terdapat kadar verifiablitas
yang tinggi, tetapi menghasilkan nilai yang dalam banyak kasus tidak representatif dari
atribut biaya yang tidak diamortisasi jika karakter ini dianggap menjadi indikasi proporsi
historical cost yang masih memiliki manfaat ekonomi. Secara individu jadwal depresiasi
yang ditetapkan dapat memperlihatkan sebuah perhitungan yang lebih baik dari dari
atribut biaya yang disebutkan sebelumnya. Dengan cara yang sama, jika replacement cost
dipilih untuk properti yang akan diukur jika tersedia nilai pasar aktual akan
menyelesaikan representatif faithfulness, sehingga tidak banyak perusahaan yang dapat
menjual assetnya. Jelas, ada pertentangan antara verifiabilitas dengan representational
faithfulness, dan akan memunculkan trade-off di antara kedua karakteristik reliabilitas
ini. Sterling mencoba meminimalisir trade-off ini. Fenomena yang relevan yang
bersinggungan dengan keputusan harus secara meyakinkan terwakili. Sebuah representasi
yang tidak meyakinkan tidak akan bermanfaat untuk tujuan pengambilan keputusan.
Kita masih menemui masalah dengan karakteristik yang relevan (dari asset dan liabilitas)
yang tidak dapat diukur dengan mudah. Trade-off tidak hanya terjadi antara aspek
relevansi dan reliabilitas, tetapi juga pada relevansi dan reliabilitas sebagai konsep yang
utuh. Misalnya, current value mungkin lebih relevan untuk tujuan prediktif daripada
historical cost, tetapi historical cost lebih verifiabel daripada current value dalam
mengukur. Bila future salaries yang dijadikan pertimbangan yang relevan untuk tujuan
prediktif pada akuntansi pensiun, pilihan tersebut kurang verifiabel (reliabel) daripada
current salaries.
Neutrality
Netralitas merujuk pada keyakinan bahwa proses penyusunan kebijakan terutama
dihubungkan dengan relevansi dan reliabllitas daripada dampak sebuah standar atau
aturan yang mungkin dimiliki kelompok pengguna yang spesifik. Dengan kata lain,
netralitas berhubungan dengan laporan keuangan ‘‘apa adanya’’ daripada apa yang
disukai kelompok pengguna tetentu, seperti manajemen dan pemegang saham.
Netralitas adalah karakteristik kualitatif bersinggungan secara menyeluruh dengan
perilaku anggota dewan yang bertentangan secara langsung dengan aspek spesifik dari
informasiormasi itu sendiri. Tujuan netralitas menurut Wyatt dan Brown adalah sebagai
sebuah upaya sadar untuk mencegah interfensi oleh kelompok yang mempunyai sebuah
kepentingan pada laporan keuangan dan standar akuntansi yang mendasarinya.
Sebagaimana yang kita lihat peran netralitas menemui banyak kontroversi.
Representational Faithfulness Versus Economic Consequences
Satu isu sentral berkenaan dengan coceptual framework adalah apakah representational
faithfulness atau economic consequences yang mendominasi dalam proses penyusunan
standar. Representational framework adalah bagian dari conceptual framework,
sedangkan economic concequences bukan.
Sole Emphasis Upon Representational Faithfulness
Ruland (1984) dengan jelas menekankan representatif faithfulness sebagai kewajiban
FASB dalam membuat dariaft standar. Dalam pandangannya, representatif faithfulness
sebagai justifikasi yang memadai untuk standar akuntansi. Jika konsekuensi ekonomi
yang ukuran yang digunakan dalam penyusuna standar, maka hasil pembuatan kebijakan
akuntansi harus ditentukan dengan hati-hati, namun tanpa kepastian.
The Complementary Roles of Representatif Faithfulness and Economic Consequences
Ingram dan Rayburn (1989) mengambil keduanya dalam proses penyusunan standar.
Sayangnya, kesulitan-kesulitan melekat dalam pencapaian representatif faithfulness.
Misalnya defenisi asset pada SFAC 6, tidak cukup lengkap untuk memungkinkan kita
menentukan sebuah jumlah tersendiri untuk ‘’cost / biaya’’ ladang minyak. Berdasarkan
pendekatan full cost, suatu negara bahkan benua harus dipertimbangkan sebagai cost
center. Komponen defenisi pada SFAC 6 penting, tetapi tidak memadai untuk
mendefenisikan asset secara penuh. Bahkan pergantian kepada current valuation tidak
menghilangkan masalah tingkat agregasi pencapaian representatif faithfulness.
Ingram dan Rayburn berpandangan faithfulness of representation sering menjadi masalah
dalam menggunakan aturan pengukuran (atau kalkulasi aturan, sebagaimana Sterling)
daripada ‘’memetakan realitas’’ yang menentukan angka yang benar sari sudut pandang
representatif faithfulness. Karena representatif faithfulness tidak menggunakan sesuatu
yang relatif mudah dipastikan pada kenyataan objektif, maka proses pembuatan standar
memerlukan pertimbangan atas konsekuensi ekonomi: bagaimana pengguna, penyiap dan
pihak lain yang terpengaruh oleh ‘’bakal’’standar akuntansi. Ingram dan Rayburn
menyimpulkan Representatif Faithfulness dan Economic Consequences bukan alternatif
dalam penyusunan standar, melainkan keduanya bersifat komplementer (saling
melengkapai).
The Preeminence of the Economic Consequences View
Daley dan Tranter (1990) memilih sikap yang bertentangan dengan Ruland. Mereka
berpandangan Economic Consequences sudah tercakup dalam conceptual framework
sebagaimana onta masuk ke dalam tenda dengan menyelipkan hidungnya di bawah kain
penutup tenda, meskipun FASB berusaha mengutamakan representatif faithfulness dalam
penyusunan standar akuntansi. Alasannya adalah FASB tidak biasa netral dalam
menentukan relevansi dan reliabilitas informasiormasi akuntansi yang diberikan terhadap
batasan trade-off biaya/manfaat.
Daley dan Tranter memandang trade-off biaya manfaat meliputi kesimpulan yang luas
dari isu Economic Consequences
Proses menimbang biaya dan manfaat pada sektor-sektor masyarakat kita yang berbeda
tidak netral. Hal ini tidak bisa. Dalam kasus surat berharga ekuitas keputusan itu jelas
bahwa kepentingan industri asuransi melebihi manfaat umum bagi pengguna laporan
keuangan untuk bergerak-mengalir melalui akuntansi, meskipun metode ini memiliki
banyak dukungan dalam kerangka konseptual.
Kesimpulan Ruland bahwa trade-off manfaat lebih besar dari biaya sebagai ambang
materialitas untuk menentukan kegunaan standar akuntansi: manfaat pada pengguna
harus lebih besar dari biaya persiapannya. Pembahasan batasan tersebut pada SFAC 2
ditekankan pada isu-isu tentang kenyataan bahwa penyiap pada awalnya menanggung
beban mengumpulkan, memproses dan menyebarkan informasiormasi kepada pengguna
dan hanya sedikit membahas dampak distribusi pada kelompok pengguna yang berbeda
(misalnya manfaat balance sheet financing untuk investor berbeda dengan kreditur).
Daley dan Tranter juga benar, karena tidak diragukan trade-off biaya manfaat
berhubungan dengan konsekuensi ekonomi berkaitan dengan biaya mempersiapkan
informasiormasi untuk pengguna. Aspek penyusunan standar pada dasarnya adalah
bagian dari proses yang harus dipandang sebagai tipe khusus konsekuensi ekonomi.
Dengan kata lain, penyusun standar secara langsung mempengaruhi biaya persiapan
informasiormasi sebagai akibat sebuah standar yang dihasilkan. Pada sudut ini, netralitas
memainkan peran yang tepat karena fokusnya berhubungan dengan relevansi dan
realibilitas.
Daley dan Tranter tidak percaya bahwa netralitas dapat jadi komponen reliabilitas karena
batasan reliabilitas membawa konsekuensi ekonomi. Dari perspektif teori relevansi dan
reliabilitas merupakan karakteristik utama yang harus diperhatikan penyusun standar.
Concervatism
Konservatisme dibahas pada SFAC 2 dan disebut convention. SFAC 2 tidak menyokong
pengaturan ‘’pelaporan yang lebih rendah’’ atau’’pelaporan yang lebih tinggi’’ asset atau
income. Meremehkan pengaturan understatement bertentangan dengan representational
faithfulness, netralitas dan kedua aspek utama relevansi. Konservatisme diasosiasikan
dengan kebutuhan terhadap ‘’pelaporan yang bijak’’dimana pembaca diberi
informasiormasi ketidakpastian dan resiko. Konservatisme berhubungan dengan
pengungkapan sebuah konsep penting yang tidak dibahas dalam SFAC 2.
Comparability and Consistency
Kita memandang kedua karakter ini sebagai karakter yang berorientasi output, karenanya
keduanya seharusnya merupakan hasil conceptual framework yang dapat berjalan, bukan
bagian dari struktur teori.
Materiality
Pertanyaan yang muncul pada materialitas adalah apakah item ini cukup luas
mempengaruhi keputusan pengguna. Materialitas diterima sebagai karakteristik kualitatif,
meskipun tidak dapat diimplementasikan dalam kebiasaan profesi.
Materialitas merupakan konsep relatif dan bukan konsep absolut
Statement No.3
SFAC No.3 mendefenisikan 10 elemen laporan keuangan yang merupakan sebuah
resolusi dari defenisi yang disajikan pada memorandum diskusi untuk conseptual
framework. Karena ini telah diamandemen pada SFAC No.6, elemen tersebut akan
dibahas pada dokumen tersebut.
Beberapa pengamatan yang dilakukan secara khusus tentang apa yang dilakukan SFAC 3,
(ada beberapa hal) tidak masuk dalam SFAC 3 tidak menyebutkan tiga pandangan
akuntansi keuangan yang terdapat dalam memorandum diskusi tidak menjelaskan secara
spesifik tiga konsep pemeliharaan modal yang digunakan tidak menunjukkan masalah
pengakuan dan pengukuran sebagaimana yang ditunjukkan pada laporan keuangan.
Kelemahan SFAc lainnya adalah pemutarbalikan terminologi. Pada memorandum diskusi
dan SFAC 1 kata earnings digantikan dengan ‘’income’’. Pada SFAC 2, istilah
‘’earnings’’ dihilangkan dan kata ‘’income’’dipakai pada paragraf 90 dan 94 SFAC 3
membuat kebalikan dengan merancang istilah income untuk istilah yang menunjukkan
keseluruhan atau total perubahan asset bersih yang terjadi sepanjang periode sebagai hasil
operasi. Earnings dibalik menjadi kemungkinan komponen income.
Statement No.4
SFAC 4 berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan non-bisnis. Karakteristik
organisasi non-bisnis :
§ menerima sumber-daya dalam jumlah yang signifikan dari penyedia yang tidak
mengharapkan menerima pembayayan kembali atau manfaat ekonomi sebanding dengan
sumber-daya yang disediakan...
§ tujuan operasional utama adalah selain untuk menyediakan barang dan jasa sebagai
laba...
§ tidak mendefenisikan kepentingan pemilik yang dapat dijual, ditransfer atau diperoleh
kemabali atau hak membagi sisa distribusi sumber daya pada saat likuidasi organisasi...
SFAC 4 menekankan organisasi non-bisnis tidak memiliki indikator tunggal kinerja
organisasi yang dapat dibandingkan dengan pengukuran income pada sektor profit.
Statement No.5
Penantian panjang pada SFAC 5 berakhir Desember 1984, tepat 4 tahun setelah SFAC 4.
Karena statement ini menguraikan isu-isu sulit pengakuan dan pengukuran, sehingga
akan menjadi tiang penentu kesuksesan atau kegagalan keseluruhan proyek.
Pernytaan dalam paragraf 2 menunjukkan tidak adanya usaha yang lebih ekstensif untuk
memecahkan masalah pengakuan dan pengukuran.
Kriteria pengakuan dan panduan dalam statemen ini secara umum konsisten dengan
current practise (praktik berlaku) dan tidak termasuk perubahan yang radikal. Tidak
tertutup kemungkinan perubahan praktik pada masa yang akan datang. Dewan bermaksud
perubahan pada masa yang akan datang terjadi secara bertahap, cara evolusi telah
terkarakter dalam perubahan yang lalu
Pernyataan ‘tergantung pada evolusi’ membuat Solomon marah. Ia kecualiewa dengan
kegagalan Dewan menjelaskan executory contract meliputi termasuk dalam bentuk
laporan, pengungkapan pada footnote atau tidak sama sekali.
Scope of the Statement
SFAC 5 memjelas konsep yang dibahas hanya diterapkan secara kaku pada laporan
keuangan dan tidak ditujukan untuk pengungkapan yang lain.
. . . pengungkapan dengan cara lain tidak diakui. Pengungkapan informasiormasi tentang
item dalam laporan keuangan dan langkah-langkah mereka yang dapat diberikan oleh
catatan atau sambil lalu di muka laporan keuangan, dengan informasiormasi tambahan,
atau dengan cara lain pelaporan keuangan bukan merupakan pengganti untuk pengakuan
dalam laporan keuangan untuk item yang memenuhi kriteria pengakuan.
Walaupun tidak secara tegas, SFAC 5 kelihatan menyangkal salah satu prinsip utama
dalam hipotesis pasar efesien (bab 8) yaitu pengungkapan di luar laporan keuangan lebih
efektif daripada pengungkapan dengan laporan keuangan. Sejumlah kritikan pada
hipotesis pasar efesien menjustifikasi opini FASB.
Variasi format penyajian informasiormasi keuangan diilustrasikan dengan baik dalam
SFAC 5.
Earnings and Comprehensive Income
Salah satu prinsip yang diperhatikan SFAC 5 adalah format dan penyajian perubahan
pada ekuitas pemilik yang tidak berasal dari transaksi dengan pemilik. Hal ini mengacu
pada pentingnya ‘’pengungkapan’’.
Earnings diganti dengan net income dan berbeda dari yang terakhir, dengan meniadakan
dampak komulatif pada tahun sebelum perubahan prinsip akuntansi, seperti menukar dari
depresiasi garis lurus ke depresiasi jumlah angka tahun. Earning akan menjadi indikator
yang lebih baik untuk kinerja operasi saat ini daripada net income.
Pernyataan menyertai pendapatan akan menjadi laporan laba rugi komprehensif. Yang
terakhir, saat ini diharapkan akan menjadi sebuah laporan yang mencakup semua
perubahan ekuitas pemilik sepanjang periode selain transaksi dengan pemilik. Dampak
komulatif dari perubahan prinsip akuntansi akan terlihat, juga beberapa dampak terhadap
income dari rugi atau laba (yang diakui) surat-surat berharga yang tidak tergolong aktiva
lancar, misalnya penyesuaian mata uang asing. Hanya ada 2 item yang digolongkan
sebagai penyesuaian periode sebelumnya yang dimasukkan ke dalam laporan laba rugi
komprehensif yaitu perbandingan cepat dari pendapatan dan laba rugi komprehensif yang
disajikan dalam Tampilan 7-4.
Penilaian kinerja terhadap earnings dan dan comprehensive income pada SFAC 5
merupakan hasil dari ketidakmampuan mengatasi masalah pengukuran. Earning, lebih
kurang, adalah sebuah upaya menjaga status quo income dan kemungkinan yang terbuka
pada masa yang akan datang untuk memasukkan unrealized holding gains pada
comprehensive income.
Recognition Criteria
Kriteria Pengakuan merujuk kepada suatu asset, liabilitas, beban, pendapatan, laba atau
rugi harus dicatat pada perkiraan. Kriteria pengakuan yang mendasar berasal dari bagian
permulaan conceptual framework, yaitu:
Defenition : item tersebut memiliki defenisi dari elemen laporan keuangan
Measuribility : memiliki atribut yang relevan dengan reliabilitas yang cukup
Relevance : informasiormasi mengenai kemampuannya membuat informasiormasi
yang
berbeda pada keputusan pengguna.
Reliability : informasiormasi secara representatif meyakinkan, verifiabilitas dan
netral.
Dalam mengaplikasikan kriteria pengakuan pada pendapatan dan situasi laba, pengakuan
membutuhkan asset yang diterima direaliasi atau dapat direalisasi dan pendapatan yang
harus diterima. Demikian juga kriteria pengakuan pada beban dan situasi rugi terjadi
karena asset digunakan atau manfaat berikutnya yang diharapkan (paragraf 85). Metoda
pengakuan untuk beban termasuk yang sesuai dengan pendapatan. Write-off sepanjang
periode ketika kas yang dikeluarkan atau liabilitas yang terjadi untuk item beban berumur
pendek atau prosedur rasional sistemetis lannya.
Walaupun secara logis statemen sebelumnya mendekati siklus, SFAC 5 harus
membutuhkan lebih banyak kerja untuk kriteria pengakuan, misalnya defenisi eleemen
dari SFAC 3 dan SFAC 6 jelas lebih unggul dari sebelumnya, tetapi tidak lengkap.
Solomon mengkritik, defenisi liabilitas sulit diterapkan pada pensiun.
Contoh serupa dari tidak lengkapnya defenisi liablitas yang diaplikasikan pada deferred
taxes dan defenisi asset mengenai tingkat aggregasi (full costing atau succesful effort)
pada akuntansi untuk biaya eksplorasi minyak dan gas.
Measurement Attributes
Lima atribut pengukuran secara ekstensif didiskusikan dalam memorandum diskusi tahun
1976, dikemukakan dan dimasukkan ke dalam SFAC 5, yaitu
1. biaya historis
2. Biaya saat ini (biaya penggantian)
3. Nilai pasar saat ini (nilai exit)
4. Nilai realisasi bersih (biaya penjualan dikurangi biaya apapun untuk menyelesaikan
atau membuang)
5. Present (diskon) nilai arus kas masa depan
Pelaporan mengalami kemunduran dalam mempertimbangkan kemungkinan terjadinya
perubahan kriteria.
SFAC No 5 harus mempertimbangkan banyak masukan jika tidak ingin mengalami
kegagalan, beberapa masukan di antaranya:
· Sterling (1985) mengatakan FASB melakukan hal yang terbalik dengan meletakkan
pengakuan di depan pengukuran. Masalahnya pada saat kita mengakui sebuah elemen,
tidak akan bisa dibahas sampai kita mengetahui karakteristik pengukuran yang harus kita
akui.
· Miller (1990) menganalisa SFAC 5 tidak membawa perubahan radikal
sebagaimana SFAC 1-3
Statement No 6
SFAC No 6 sebagai pengganti (tidak ada revisi) dari SFAC No 3. SFAC No 6 sebenarnya
identik dengann SFAC No 3, kecuali SFAC No 6 jg menyampaikan hal2 yang berkaitan
dengan organisasi non bisnis. Karateristik kualitatif informasi akuntansi dalam SFAC No
2 jg untuk organisasi non bisnis. SFAC No 6 tidak ada tambahan lebih lanjut untuk
kerangka kerja konseptual dari pandangan organisasi bisnis. Dalam SFAC No 6
mendefinisikan 10 elemen dalam laporan keuangan :
1. Aktiva adalah manfaat ekonomi masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh
entitas khusus sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu
2. Kewajiban adalah pengorbanan masa depan atas kenaikan manfaat dari kewajiban
sekarang oleh entitas khusus untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa untuk
entitas lain pada masa mendatang akibat transaksi atau kejadian masa lalu.
3. Ekuitas atau aktiva bersih adalah kepemilikan secara berkala atas aktiva entitas
setelah dikurangi dengan kewajiban. Dalam organisasianisai non bisnis tidak ada pemilik,
sehingga aktiva bersih dibagi dalam 3 klas yaitu pembatasan permanen, pembatasan
sementara, dan aktiva bersih tidak terikat.
4. Investasi oleh pemilik adalah kenaikan ekuitas dari perusahaan sebagai hasil
perpindahan aktiva dari entitas lain atas sesuatu yang bernilai sehingga berakibat
kenaikan hak pemilik terhadap perusahaan. Pemilik pada umumnya menerima aktiva tapi
termasuk juga di dalamnya berupa jasa, kepuasan atau konversi kewajiban perusahaan.
5. Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuitas dari perusahaan sebagai hasil
perpindahan aktiva, penyediaan jasa, adanya kewajiban dari perusahaan kepada pemilik.
Distribusi kepada pemilik mengakibatkan penurunan hak pemilik terhadap perusahaan.
6. Pendapatan komprehensif adalah perubahan ekuitas dari perusahaan pada periode
yang bersangkutan dari transaksi atau kejadian yang bersumber pada pemilik sendiri
termasuk di dalamnya semua perubahan ekuitas selama periode kecualiuali akibat
investasi pemilik dan distribusi pada pemilik
7. Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan aktiva atau berkurangnya kewajiban
(atau kombinasi keduanya) dari proses produksi, penyediaan jasa atau aktivitas lain yang
merupakan kegiatan pusat operasional perusahaan.
8. Beban adalah arus keluar atau penyusutan aktiva atau bertambahnya kewajiban (atau
kombinasi dari keduanya) dari proses produksi, penyediaan jasa atau aktivitas lain yang
merupakan kegiatan pusat operasional perusahaan.
9. Keuntungan adalah kenaikan ekuitas dari transaksi yang kurang penting dari
transaksi atau kejadian lain dan keadaan yang berpengaruh terhadap entitas kecualiuali
sebagai hasil dari pendapatan dan investasi pemilik.
10. Kerugian adalah penurunan ekuitas dari transaksi yang kurang penting dari transaksi
atau kejadian lain dan keadaan yang berpengaruh terhadap entitas kecualiuali sebagai
hasil dari beban dan distribusi pada pemilik.
Titik perdebatan lain dari definisi ini adalah kekhawatiran seberapa luas istilah "transaksi
masa lalu" dapat diartikan dalam definisi aset dan kewajiban. Seperti disebutkan
sebelumnya dalam pembahasan SFAC No 2 , dalam akuntansi pensiun ( PSAK No 87 )
dan manfaat pasca pensiun lainnya ( PSAK No 106 ) biaya masa depan digabungkan
dengan layanan sampai saat ini dalam menentukan biaya-biaya tersebut . Masalahnya
melibatkan konflik antara tujuan, tapi makna dan interpretasi dari "transaksi masa lalu"
masih membutuhkan resolusi. Singkatnya, definisi tersebut adalah perbaikan atas para
pendahulu mereka, tetapi perbaikan lebih lanjut masih mungkin terjadi.
Akhirnya, SFAC No 6 (ayat 150-151 dan 169 ) menyebutkan sejumlah kecuali dan
terbatas transaksi ekuitas pemilik yang timbal balik pada alam. Ini termasuk penerimaan
kas oleh perusahaan dengan (mungkin) tanpa pamrih atau tanpa keharusan untuk
mengalihkan aset di masa depan. Timball balik ini sangat langka dan tidak boleh
digunakan sebagai dasar untuk menghindari transaksi.
Statement No 7
Dua poin penting yang harus segera dibuat tentang SFAC No 7 .
1. Pertama, mengingat pentingnya Laporan Komite Trueblood dengan penekanan pada
pentingnya arus kas, cukup mengejutkan bahwa butuh waktu selama ini ( 15 tahun
setelah SFAC No 6 ) untuk kemunculan pernyataan ini, meskipun dimulai pada tahun
1988.
2. Kedua, kekhawatiran pernyataan ini terhadap masalah pengukuran spesifik isu-isu
tipe konseptual yang lebih luas, karena itu dapat dilihat sebagai bagian dari SFAC No 5.
SFAC No 7 berlaku untuk situasi di mana jumlah ditentukan oleh pasar saat ini seperti
kas diterima atau dibayar dan biaya sewa atau nilai pasar tidak tersedia pada titik
pengakuan. Sebaliknya estimasi arus kas masa depan yang digunakan untuk pengukuran
aset atau kewajiban.
Dalam SFAC No 7 , Dewan mengakui bahwa metode penilaian yang hadir tidak
konsisten diterapkan dalam berbagai standar. Sebagai contoh, di APB Opinion No 16
tentang kombinasi bisnis, aset yang diakuisisi menimbulkan kewajiban yang harus
dibebankan pada nilai sekarang tanpa menentukan bagaimana menentukan tingkat,
sedangkan dalam kasus sewa, penyewa menggunakan tambahan sendiri tingkat pinjaman
kecualiuali suku bunga implisit lessor dapat ditentukan dan lebih rendah dari tingkat
inkremental lessee.
SFAC No 7 hanya berlaku untuk pengakuan awal dan revaluasi tidak berikutnya, yang
istilah"awal pengukuran baru". Untuk memahami istilah itu , tahu bahwa SFAC dibagi
menjadi dua bagian: Pengukuran aset dan pengukuran kewajiban .
Present Value Asset Measurement
Hal yang paling penting tentang pengukuran aset adalah bahwa nilai sekarang
pengukuran dimaksudkan untuk mensimulasikan nilai wajar daripada nilai sekarang
khususnya aset kepada perusahaan itu sendiri . Misalnya, aset mungkin memiliki nilai
yang lebih tinggi bagi perusahaan karena memegang proses manufaktur khusus atau
preferensi lain yang meningkatkan nilai aset ke perusahaan tertentu . Dengan demikian
nilai apapun yang diperoleh untuk perusahaan tertentu karena nilai simulasi wajar lebih
kecualiil daripada nilai sekarang dari aset perusahaan yang akan direalisasikan dalam
bentuk penghematan biaya selama pemakaian daripada dalam penilaian awal yang lebih
tinggi. Oleh karena itu jika perusahaan tidak mengetahui nilai pasar tertentu dari aset
tertentu, berusaha untuk itu tingkat diskonto, yang mengarah sedekat mungkin untuk
estimasi nilai wajar. Diskon tarif juga harus mencakup risiko dan ketidakpastian, yang
mencerminkan penilaian oleh pasar dari nilai aset. Penting untuk dicatat bahwa preferensi
FASB untuk nilai wajar daripada valuasi perusahaan tertentu menekankan Keterpisahan
dari aset.
Salah satu teknik pengukuran tertentu perlu disebutkan. Jika aset tertentu memiliki
beberapa arus kas mungkin dalam tahun-tahun tertentu, arus kas yang diharapkan harus
ditentukan ( probabilitas rata-rata tertimbang dari arus kas individual mungkin) daripada
menggunakan arus kas yang paling mungkin tunggal (mode).
Present Value Liability Measurement
Titik kunci tentang pengukuran kewajiban adalah bahwa tingkat diskonto harus terikat
pada kredit perusahaan. Nilai tercatat kewajiban awal terkait dengan perusahaan kredit.
Perhatikan bahwa ini berarti bahwa jika perusahaan kredit memburuk, valuasi kewajiban
menurun (karena berdiri kredit miskin berarti bahwa kenaikan tingkat diskonto yang
berlaku). Oleh karena itu setiap perusahaan memperoleh kewajiban dari kreditur asli
untuk kekurangan pembayaran untuk memperoleh kewajiban karena memburuknya kredit
debitur.
Aset dan kewajiban pengukuran di bawah SFAC No 7 tidak konsisten. Aset dapat dilihat
dan oleh karena itu dinilai secara terpisah dari perusahaan pemiliknya, tapi kewajiban
tidak dapat secara terpisah dilihat. Dengan kata lain, kewajiban akhirnya harus
diselesaikan oleh debitur. Nilai suatu aset kepada orang lain terpisah dari pemiliknya saat
ini.
Subsequent Revaluations
Meskipun SFAC No 7 tidak membahas "awal pengukuran baru" pengukuran yang terjadi
setelah perolehan awal, bukan preferensi suatu tempat. Jika estimasi arus kas dari
perubahan aktiva atau kewajiban, tingkat diskonto asli diterapkan pada arus kas yang
direvisi . FASB mengacu pada metode ini sebagai "pendekatan catch-up".
Statement No. 8
Pada bulan September 2010, FASB mengeluarkan Konsep Pernyataan No 8, Kerangka
Konseptual Pelaporan Keuangan, menggantikan sekitar 30 tahun setelah adopsi mereka,
SFACs No 1 dan No 2. Pada tahun 2004, proyek ini bersama oleh FASB dan IASB mulai
menambah Perjanjian Norwalk asli mereka. Ini selesai sebagai tahap satu (1) dari delapan
(8) rencana untuk mengumpulkan kerangka kerja konseptual masing-masing . FASB /
IASB ' s penerbitan awal tentang sebuah makalah diskusi pada tahun 2006 dan draft
paparan dua tahun kemudian merupakan langkah penting dalam mengejar target,
kerangka konseptual umum.
Tujuan yang dihasilkan dari pelaporan keuangan untuk tujuan umum, Bab 1 Kerangka
Konseptual Pelaporan Keuangan, adalah "untuk menyediakan informasiormasi keuangan
tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor yang ada dan potensial, kreditur dan
kreditur lainnya dalam membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya untuk
entitas." Penekanan pada pelaporan keuangan sesuai dengan SFAC No 1 di kata-kata,
tetapi lebih luas dari fokus awal IASB pada laporan keuangan saja. SFAC No 1 melihat
potensi investor dan kreditur, sebagai kelompok pengguna utama, SFAC No 8
menganggap kelompok ini sebagai penyedia sumber daya, bukan kelompok pengguna
utama. Secara historis, kesenjangan antara perusahaan dan pemiliknya melebar.
Kesimpulan FASB adalah bahwa teori entitas yang lebih baik merupakan peningkatan
pemisahan ini bukan pemilik fokus teori proprietary.
SFAC No 8 , Bab 3 : Karakteristik Kualitatif Keuangan Berguna Informasiormasi, hasil
dari kerja kolaboratif FASB dengan IASB dan merekakarakteristik kualitatif masing-
masing (lihat Exhibit 7.1 ) . Hasil akhirnya adalah pengacakan / reorganisasi / mengubah
nama karakteristik dari aslinya 30 tahun penggambaran grafis.
Membandingkan Exhibit 7.1 dan 7.5, biaya terus menjadi kendala meresap dalam hirarki
baru. Namun, materialitas sekarang didirikan sebagai "aspek entitas spesifik relevansi,"
tidak praktis, ambang batas kuantitatif berlaku untuk semua entitas atau semua
karakteristik kualitatif.
Relevansi terus menjadi salah satu dari dua karakteristik kualitatif mendasar dari
informasiormasi yang berguna. Namun, "faithfull representation" menggantikan
"reability" sebagai yang kedua. Relevansi mempengaruhi keputusan pengguna, ini adalah
subtleshift dari penekanan SFAC No 2 pada membuat perbedaan dalam keputusan. Nilai
prediktif dan konfirmasi menentukan relevansi. Nilai Konfirmatori pada dasarnya umpan
balik yang menegaskan atau membantah penilaian sebelum berhubungan dengan
informasiormasi. Sekali lagi, informasiormasi yang relevan dibatasi oleh entitas
meterialitas dan biaya tertentu.
Informasiormasi yang faithfully represented selesai, netral, dan bebas dari kesalahan.
Ketika pelaporan keuangan, FASB merekomendasikan proses 3 langkah :
1. identifikasi fenomena ekonomi ,
2. penentuan informasiormasi yang paling relevan dan bahwa hal itu dapat faithfully
represented , dan
3. penentuan ketersediaan informasiormasi dan bahwa hal itu dapat faithfully
represented .
Perhatikan bahwa dalam hirarki SFAC No 2 itu , pemastian terkait erat dengan
representational faithfulness, tapi sekarang salah satu dari empat "meningkatkan
karakteristik kualitatif."
Kelompok-kelompok kerangka kerja baru komparabilitas, pemastian, ketepatan waktu,
dan dimengerti sebagai meningkatkan karakteristik kualitatif. Hasil ini menyederhanakan
kerangka sekaligus meningkatkan kegunaan dari informasiormasi yang relevan dan setia
diwakili. Kerangka itu dianggap konsep lain (misalnya, pandangan yang benar dan adil,
transparansi, kualitas) untuk dimasukkan dalam kerangka kerja, tetapi ditentukan mereka
tidak karakteristik kualitatif.
THE CONSEPTUAL FRAMEWORK AS A CODIFICATION DOCUMENT
Pendekatan postulat dan prinsip dalam ARS 1 dan 3 dikenal sebagai dasar pembuatan
standar karna pendekatan tersebut mencoba menyediakan dasar logika untuk
mendapatkan pembenaran deduktif atau paling tidak tepatnya sebagai standar akuntansi.
Kerangka kerja konseptual berhubungan dengan konstitusi.
Dalam pandangan Salomon’s kerangka kerja tidak memiliki ruang untuk berubah dan
semangatnya yang besar untuk merubah konstitusional berkurang. Pembuatan standar
oleh orang seperti FASB telah disesuaikan dalam dasar kodifikasi. Kodifikasi adalah
penyesuaian proses pembuatan standar sendiri daripada hsl dari individu atas pembuatan
standar. Gaa melihat kerangka kerja sebagai perwujudan aspek baik dari konstitusi
maupun teori.
The Jurisprudential View
Pandangan kodifikasional adalah pandangan yurisprudensial dari pendukung FASB yaitu
Archer. Dia bertanya dokumen teoritical yang kuat dapat terbentuk dan dilain pihak usaha
untuk mengatur kegunaan diantara berbagai macam kelompok yang berpengaruh
(penyedia, pemakai dan auditor) yang berarti bg sistem diskusi memorandum 7 dariaft
awal. Archer juga mengkritik FASB dari bagaian yang mempunyai arti yang
membingungkan pada akhir pengembangan kerangka kerja konseptual dengan harapan
yang kuat untuk memelihara status quo.
EMPIRICAL RESEARCH ON THE CONCEPTUAL FRAMEWORK
Terdapat keterbatasan dalam jumlah penelitian empiris dalam kerangka kerja konseptual.
Dalam penelitian termasuk 28 anggota terdahulu dari FASB dan APB yang mencoba
menggunakan karateristik kualitatif SFAC No 2, hanya dapat diuji dan keuntungan harus
lebih besar dari biaya yang dapat ditentukan dalam istilah pembuat standar.
Hudack dan McAllister melakukan analisa pertama kalinya atas 117 SFAS. Mereka
menemukan tekanan dari dewan lebih atau kurang relevan dan dapat dipercaya dari
SFAC No 2. Studi lain memperhatikan pada pentingnya karateristik kualitatif SFAC No 2
terhadap 3 kelompok yaitu pembuat lap keu, auditor, dan pemakai dari 600 akuntansi
publik, pengguna dan pembuat laporan keuangan memberikan bobot lebih pada relevansi
dibanding auditor, pada ketegori reliabiliti tidak ada perbedaan antar kelompok, auditor
lebih mementingkan netralitas dibanding kelompok lain, reliabiliti bagi auditor lebih
penting daripada relevansi, menurut semua kelompok materialitas mempunyai kedudukan
yang sama.
ASSESING THE CONCEPTUAL FRAMEWORK
Banyak opini negatif tentang kerangka konseptual, akan tetapi ada juga hal yang baik
tentang SFAC termasuk karakteristik kualitatif (SFAC No 2), definisi elemen (SFAC No
6), memurnikan pengukuran present value (SFAC 7). Dewan menyatakan bahwa SFAC
tidak :
ü memerlukan perubahan dalam prinsip akuntansi berterima umum,
ü amandemen,modifikasi atau interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan
ü membenarkan baik mengganti akuntansi berterima umum dan praktik pelaporan.
Pendapat secara umum menyatakan bahwa SFAC no 5, pengakuan dan pengukuran
merupakan titik lemah dari kerangka konseptual.
Persamaan SFAC 1 dengan Trueblood Report adalah berorientasi pada pengguna,
menganjurkan general purpose, pengguna memiliki wewenang yang terbatas.
Perbedaannya adalah SFAC mengasumsikan pengguna memiliki pengetahuan yang
memadai, sedangkan Trueblood Report mengasumsikan ‘limited ability’
SFAS 87 berdasarkan future salaries, sedangkan APB Opinion berdasarkan current
salaries
Kesimpulan
conceptual framework adalah sistem yang koheren konsep yang terdiri dari tujuan.
dengan tujuan mengidentifikasi pelaporan keuangan, konsep lain memberikan arahan
mengenai identifikasi batas-batas pelaporan keuangan, memilih transaksi, peristiwa lain,
dan keadaan diwakili, bagaimana mereka harus diakui dan diukur, dan bagaimana mereka
harus dirangkum dan dilaporkan.
Tujuan membuat kerangka kerja konseptual. Pertama, Agar manfaat, maka penetapan
standar harus berlandaskan dan berhubungan dengan serangkaian konsep serta tujuan
fundamental. Kedua masalah-masalah praktis yang baru akan dapat dipecahkan secara
cepat jika mengacu pada kerangka teori dasar yang telah ada.
Tinjauan atas kerangka kerja konseptual pada level pertama, tujuan (objectives)
mengidentifikasi tujuan dan sasaran dari akuntansi serta merupakan bagian inti dari
kerangka kerja konseptual. Pada tingkat kedua disajikan karakteristik kualitatif
(qualitative characteristic) yang membuat siklus informasi akuntansi berguna dan unsur-
unsur (elements) laporan keuangan. Pada tingkat yang ketiga disajikan konsep-konsep
pengukuran dan pengakuan (measurement and recognition concept) yang akan digunakan
dalam menetapkan dan mengaplikasikan standar-standar akuntansi. Konsep-konsep ini
meliputi asumsi, prinsip, dan kendala yang menjelaskan lingkungan pelaporan berjalan.
Daftar Pustaka
Anonim 1 https://nasutionzulfikar88.files.wordpress.com/2014/01/kel-2.docx (18
Oktober 2017 22:30)
Anonim 2 www.academia.edu/6790102/FASBs_Conceptual_Framework (19 Oktober
2017 19:33)
Permalink | Show parent | Reply
Picture of NURHASANAH - 43116110365
Re: Forum SIM, Minggu 7
by NURHASANAH - 43116110365 - Thursday, 19 October 2017, 7:46 PM
selamat malam pak.
saudara apa conceptual framework dan Kesimpulannya.
a. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi dari
sistem ini adalah manajemen sehingga sistem harus dapat memenuhi kebutuhan
manajemen.
b. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
Untuk pengembangan sistem membutuhkan dana yang tidak sedikit, apalagi bila
menggunakan teknologi yang mutakhir.
c. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
Manusialah yang berperan atas keberhasilan suatu sistem, baik dalam proses
pengembangan, penerapan maupun dalam operasinya. Oleh karena itu orang yang terlibat
dalam pengembangan maupun penggunaan sistem harus merupakan orang yang terdidik
dan menguasai segala permasalahan yang ada dan mempunyai solusi akan apa yang akan
dilakukan.
d. Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam pengembangan sistem.
Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja dan
melibatkan beberapa personal dalam bentuk suatu tim untuk mengerjakannya.
e. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
kesimpulan :
Adalah semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan
komunikasi informasi kepada dan dari orang yang berada didalam maupun diluar
perusahaan.
Otomatisasi kantor bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. bila diterapkan sebagai
alah pemecah masalah, otomatisasi kantor dapat memberikan kemampuan antara manajer
untuk saling melakukan komunikasi dengan lebih baik selagi mereka memecahkan
masalah. peningkatan komunikasi ini dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik dan
lebih cepat.
Dan semakin berkembangnya teknologi diharapkan dapat menunjang produktivitas
kantor lebih baik lagi.
Kendala (Constraints)
Dalam menyediakan informasi yang mengandung karakteristik kualitatif agar
membuatnya menjadi berguna, dua kendala yang dominan harus diperhitungkan biaya
dan materialitas.
Kendala biaya
Seringkali, pemakai mengasumsikan bahwa informasi adalah komoditas bebas biaya.
Namun para pembuat dan penyedia informasi akuntansi mengetahui bahwa hal itu salah.
Karena itu, ada hubungan biaya-manfaat yang harus diperhitungkan: biaya penyediaan
informasi harus ditimbang terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari pemakaian
informasi itu.
Analisis biaya-manfaat sulit dilakukan karena biaya dan terutama manfaatnya tidak selalu
nyata dan dapat diukur. Manfaat yang diperoleh oleh pembuat laporan keuangan (dalam
hal pengendalian manajemen dan akses terhadap modal yang besar) dan pemakai laporan
keuangan (dalam hal alokasi sumber daya, penilaian pajak, dan regulasi tarif pajak).
Namun manfaat secara umum lebih sulit dikuantifikasi dibandingkan biaya.
Biaya penyediaan informasi harus ditimbang terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari
pemakaian informasi itu. Badan-badan pembuat standar dan badan-badan pemerintah kini
menggunakan analisis biaya-manfaat sebelum menetapkan persyaratan informasional.
Dalam rangka menjustifikasi penerbitan suatu standar pengukuran dan pengungkapan
tertentu, manfaat yang bisa didapat dari standar harus melampaui biaya yang dibutuhkan
untuk memenuhi persyaratan.[1]
Kendala Materialitas
Berhubungan dengan dampak suatu item terhadap operasi keuangan perusahaan secara
keseluruhan. Suatu item akan dianggap material jika pencantuman atau pengabaian item
tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan keuangan.
Singkatnya, suatu item harus membuat perbedaan atau, jika tidak, tidak perlu
diungkapkan. Jadi aspek yang terlibat di sini adalah ukuran dan kepentingan relatif.
DAFTAR PUSTAKA
Chaniago, Harmon.2013. ”Manajemen Kantor Kontemporer”. Bandung:Akbar Limas
Perkasa.

More Related Content

What's hot

KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)Reza Ayu Kahfi
 
Ch1 standar akuntansi kieso ifrs
Ch1  standar akuntansi kieso ifrsCh1  standar akuntansi kieso ifrs
Ch1 standar akuntansi kieso ifrsalif radix
 
Pengantar Analisis Laporan Keuangan
Pengantar Analisis Laporan KeuanganPengantar Analisis Laporan Keuangan
Pengantar Analisis Laporan Keuanganrizky nurul chasanah
 
Akuntansi Keuangan Menengah
Akuntansi Keuangan MenengahAkuntansi Keuangan Menengah
Akuntansi Keuangan MenengahVernuz Baron
 
Laporan mini riset tentang perbedaan format lkpp 2013 dengan lapkeu pt. indof...
Laporan mini riset tentang perbedaan format lkpp 2013 dengan lapkeu pt. indof...Laporan mini riset tentang perbedaan format lkpp 2013 dengan lapkeu pt. indof...
Laporan mini riset tentang perbedaan format lkpp 2013 dengan lapkeu pt. indof...Eva Cahyati
 
Kerangka konseptual by Andani Blogger
Kerangka konseptual by Andani BloggerKerangka konseptual by Andani Blogger
Kerangka konseptual by Andani BloggerAndani Abayz
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAbdi Az
 
Laporan keuangan perbankan
Laporan keuangan perbankanLaporan keuangan perbankan
Laporan keuangan perbankanahmad muhoriah
 
Ch01_ IND_ accounting intermediate
Ch01_ IND_ accounting intermediateCh01_ IND_ accounting intermediate
Ch01_ IND_ accounting intermediateMaiya Maiya
 
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modalHubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modalMas Tri Sragen
 
Overview implementation ifrs 25032015
Overview implementation ifrs 25032015Overview implementation ifrs 25032015
Overview implementation ifrs 25032015PPA FEUI
 

What's hot (20)

KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
 
Ch1 standar akuntansi kieso ifrs
Ch1  standar akuntansi kieso ifrsCh1  standar akuntansi kieso ifrs
Ch1 standar akuntansi kieso ifrs
 
Pengantar Analisis Laporan Keuangan
Pengantar Analisis Laporan KeuanganPengantar Analisis Laporan Keuangan
Pengantar Analisis Laporan Keuangan
 
Pa1 5 siklus-jasa
Pa1 5 siklus-jasaPa1 5 siklus-jasa
Pa1 5 siklus-jasa
 
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
 
Contoh laporan keuangan 2015
Contoh laporan keuangan 2015Contoh laporan keuangan 2015
Contoh laporan keuangan 2015
 
Akuntansi Keuangan Menengah
Akuntansi Keuangan MenengahAkuntansi Keuangan Menengah
Akuntansi Keuangan Menengah
 
Laporan mini riset tentang perbedaan format lkpp 2013 dengan lapkeu pt. indof...
Laporan mini riset tentang perbedaan format lkpp 2013 dengan lapkeu pt. indof...Laporan mini riset tentang perbedaan format lkpp 2013 dengan lapkeu pt. indof...
Laporan mini riset tentang perbedaan format lkpp 2013 dengan lapkeu pt. indof...
 
Kerangka konseptual by Andani Blogger
Kerangka konseptual by Andani BloggerKerangka konseptual by Andani Blogger
Kerangka konseptual by Andani Blogger
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
 
Laporan keuangan perbankan
Laporan keuangan perbankanLaporan keuangan perbankan
Laporan keuangan perbankan
 
Ch01_ IND_ accounting intermediate
Ch01_ IND_ accounting intermediateCh01_ IND_ accounting intermediate
Ch01_ IND_ accounting intermediate
 
Wahidah
WahidahWahidah
Wahidah
 
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modalHubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
 
Overview implementation ifrs 25032015
Overview implementation ifrs 25032015Overview implementation ifrs 25032015
Overview implementation ifrs 25032015
 
Konvergensi PSAK ke IFRS
Konvergensi PSAK ke IFRSKonvergensi PSAK ke IFRS
Konvergensi PSAK ke IFRS
 
The Search For Objective
The Search  For ObjectiveThe Search  For Objective
The Search For Objective
 
Rmk 4 ima
Rmk 4 imaRmk 4 ima
Rmk 4 ima
 
Laporan keuangan lengkap
Laporan keuangan lengkapLaporan keuangan lengkap
Laporan keuangan lengkap
 
Tugas akuntansi
Tugas akuntansiTugas akuntansi
Tugas akuntansi
 

Similar to sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Conceptual framework

Kelompok 10 (Bab II).pptx
Kelompok 10 (Bab II).pptxKelompok 10 (Bab II).pptx
Kelompok 10 (Bab II).pptxNurRis1
 
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...RaihanAbid1
 
Presentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuanganPresentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuangannitrixblog
 
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaBMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaMang Engkus
 
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganKerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganNita Putri
 
Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...
Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...
Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...yulfanifani
 
Dian ayu lestari analisis laporan keuangan
Dian ayu lestari analisis laporan keuanganDian ayu lestari analisis laporan keuangan
Dian ayu lestari analisis laporan keuanganNeng Ayu Lestari
 
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptualAkuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptualRahmatia Azzindani
 
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdf
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdfSTANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdf
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdfLearning Finance Accounting
 
Kerangka Konseptual Laporan Keuangan
Kerangka Konseptual Laporan KeuanganKerangka Konseptual Laporan Keuangan
Kerangka Konseptual Laporan Keuanganahmadihbal
 
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1Trie Utama Fhuetrii
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualFair Nurfachrizi
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Kartika Dwi Rachmawati
 
resume teori akuntansi
resume teori akuntansiresume teori akuntansi
resume teori akuntansiLanang Clalu
 
viktorius nong vides
viktorius nong videsviktorius nong vides
viktorius nong videsnongvides
 
Norma Selestia-43222120010-TM04.docx
Norma Selestia-43222120010-TM04.docxNorma Selestia-43222120010-TM04.docx
Norma Selestia-43222120010-TM04.docxNormaSelestia
 

Similar to sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Conceptual framework (20)

Kelompok 10 (Bab II).pptx
Kelompok 10 (Bab II).pptxKelompok 10 (Bab II).pptx
Kelompok 10 (Bab II).pptx
 
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
 
Presentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuanganPresentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuangan
 
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaBMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
 
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganKerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
 
Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...
Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...
Kupdf.com bab 6-teori-akuntansi-kerangka-konseptual-untuk-akuntansi-dan-pelap...
 
Dian ayu lestari analisis laporan keuangan
Dian ayu lestari analisis laporan keuanganDian ayu lestari analisis laporan keuangan
Dian ayu lestari analisis laporan keuangan
 
Makalah Cash dan Flow
Makalah Cash dan FlowMakalah Cash dan Flow
Makalah Cash dan Flow
 
Modul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuanganModul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuangan
 
Chapter 2.pdf
Chapter 2.pdfChapter 2.pdf
Chapter 2.pdf
 
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptualAkuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptual
 
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdf
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdfSTANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdf
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdf
 
Kerangka Konseptual Laporan Keuangan
Kerangka Konseptual Laporan KeuanganKerangka Konseptual Laporan Keuangan
Kerangka Konseptual Laporan Keuangan
 
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
 
Presentation2 laka buni
Presentation2 laka buniPresentation2 laka buni
Presentation2 laka buni
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
 
resume teori akuntansi
resume teori akuntansiresume teori akuntansi
resume teori akuntansi
 
viktorius nong vides
viktorius nong videsviktorius nong vides
viktorius nong vides
 
Norma Selestia-43222120010-TM04.docx
Norma Selestia-43222120010-TM04.docxNorma Selestia-43222120010-TM04.docx
Norma Selestia-43222120010-TM04.docx
 

More from Ricky Setiawan

sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sistem informasi sebagai keung...
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sistem informasi sebagai keung...sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sistem informasi sebagai keung...
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sistem informasi sebagai keung...Ricky Setiawan
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sim pendukung keputusan
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sim pendukung keputusansim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sim pendukung keputusan
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sim pendukung keputusanRicky Setiawan
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Pengelolaan data manual vs dat...
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Pengelolaan data manual vs dat...sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Pengelolaan data manual vs dat...
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Pengelolaan data manual vs dat...Ricky Setiawan
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Merimen 171020085250
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Merimen 171020085250sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Merimen 171020085250
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Merimen 171020085250Ricky Setiawan
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Keamanan sistem informasi
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Keamanan sistem informasisim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Keamanan sistem informasi
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Keamanan sistem informasiRicky Setiawan
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, E learning
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, E learningsim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, E learning
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, E learningRicky Setiawan
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Analisis sistem
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Analisis sistemsim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Analisis sistem
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Analisis sistemRicky Setiawan
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Telekomunikasi
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Telekomunikasisim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Telekomunikasi
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, TelekomunikasiRicky Setiawan
 
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, telekomunikasi internet dan teknologi nir...
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, telekomunikasi internet dan teknologi nir...Sim, gita septianingsih, hapzi ali, telekomunikasi internet dan teknologi nir...
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, telekomunikasi internet dan teknologi nir...Ricky Setiawan
 
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. tr...
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. tr...Sim, gita septianingsih, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. tr...
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. tr...Ricky Setiawan
 
sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348, ppt
sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348,  pptsim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348,  ppt
sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348, pptRicky Setiawan
 
sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, ppt
sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, pptsim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, ppt
sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, pptRicky Setiawan
 
Sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, forum5
Sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, forum5Sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, forum5
Sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, forum5Ricky Setiawan
 
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Pengguna dan Pengembang Sistem, 43116110348
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Pengguna dan Pengembang Sistem, 43116110348sim, hapzi ali, ricky setiawan, Pengguna dan Pengembang Sistem, 43116110348
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Pengguna dan Pengembang Sistem, 43116110348Ricky Setiawan
 
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, 4311611...
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, 4311611...sim, hapzi ali, ricky setiawan, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, 4311611...
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, 4311611...Ricky Setiawan
 

More from Ricky Setiawan (15)

sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sistem informasi sebagai keung...
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sistem informasi sebagai keung...sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sistem informasi sebagai keung...
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sistem informasi sebagai keung...
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sim pendukung keputusan
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sim pendukung keputusansim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sim pendukung keputusan
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sim pendukung keputusan
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Pengelolaan data manual vs dat...
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Pengelolaan data manual vs dat...sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Pengelolaan data manual vs dat...
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Pengelolaan data manual vs dat...
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Merimen 171020085250
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Merimen 171020085250sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Merimen 171020085250
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Merimen 171020085250
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Keamanan sistem informasi
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Keamanan sistem informasisim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Keamanan sistem informasi
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Keamanan sistem informasi
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, E learning
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, E learningsim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, E learning
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, E learning
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Analisis sistem
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Analisis sistemsim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Analisis sistem
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Analisis sistem
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Telekomunikasi
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Telekomunikasisim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Telekomunikasi
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Telekomunikasi
 
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, telekomunikasi internet dan teknologi nir...
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, telekomunikasi internet dan teknologi nir...Sim, gita septianingsih, hapzi ali, telekomunikasi internet dan teknologi nir...
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, telekomunikasi internet dan teknologi nir...
 
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. tr...
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. tr...Sim, gita septianingsih, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. tr...
Sim, gita septianingsih, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. tr...
 
sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348, ppt
sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348,  pptsim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348,  ppt
sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348, ppt
 
sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, ppt
sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, pptsim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, ppt
sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, ppt
 
Sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, forum5
Sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, forum5Sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, forum5
Sim, hapzi ali, nadya natalia, 43116110318, forum5
 
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Pengguna dan Pengembang Sistem, 43116110348
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Pengguna dan Pengembang Sistem, 43116110348sim, hapzi ali, ricky setiawan, Pengguna dan Pengembang Sistem, 43116110348
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Pengguna dan Pengembang Sistem, 43116110348
 
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, 4311611...
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, 4311611...sim, hapzi ali, ricky setiawan, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, 4311611...
sim, hapzi ali, ricky setiawan, Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi, 4311611...
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Conceptual framework

  • 1. Conceptual Framework Conceptual framework dimaksudkan untuk membentuk sebuah sistem yang koheren (terpadu) antara tujuan dan prinsip dasar menuju suatu standar yang konsisten dalam menjelaskan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Conceptual framework merupakan upaya untuk menyediakan sebuah struktur metateoritis untuk akuntansi keuangan. Keenam SFAC ini dimulai dengan sebuah memorandum diskusi yang penting Discussion Memorandum Sebuah memorandum diskusi tentu bukan produksiuk akhir pertimbangan FASB. Tetapi memo diskusi untuk conceptual framework merupakan sebuah studi besar-besaran dan mungkin studi yang paling luas yang pernah diterbitkankan FASB, yang disebarluaskan dan dipublikasikan. Memo tersebut disertai dokumen yang berhubungan dengan kesimpulan sementara pada tujuan yang terdapat pada Trueblood report. Laporan yang belakangan diterima oleh pengguna Trueblood report berorientasi dan menekankan pada arus kas. Memorandum membawa dua isu baru: 1. Tiga pandangan akuntansi keuangan dan laporan keuangan 2. Sebuah garis besar tentang berbagai pendekatan dalam pemeliharaan modal. Pada kedua isu di atas memorandum mencoba memperlihatkan berbagai alternatif dan kemungkinan yang terbuka untuk diterapkan tanpa menentukan sikap perusahaan, agar dapat perhatian dari profesi. Memorandum ini juga menyajikan berbagai defenisi untuk istilah dasar (seperti aktiva, liabilitas, pendapatan, beban dan laba/rugi) Statement of Financial Accounting Concepts SFAC adalah bagian yang telah diselesaikan dari conceptual framework. Statemen ini dapat disamakan dengan APB Statement 4, dalam satu aspek: tidak membentuk prinsip- prinsip akuntansi berterima umum (GAAP) dan tidak ditujukan sebagaimana Rule 203 pada Rules of Conduct of AICPA yang melarang penyimpangan dari GAAP. Kelemahan ini mungkin mengecewakan, meskipun demikian memiliki beberapa manfaat penting ü Menghindari munculnya krisis akibat kegagalan dalam mengikuti standar ü Lebih terbuka untuk perubahan yang mendukung proses evolusi dalam penyusunan struktur metateori
  • 2. Proses menghadirkan struktur metateori yang dapat berjalan dan bermanfaat harus diakui sebagai proses yang pelan, sebuah proses evolusi. Trial and error pasti terjadi dan statemen yang bersifat sementara dapat lebih mudah mengubah komponen yang perlu dikembangkan. Sayangnya kemungkinan juga kenyataannya, statemen hanya akan memiliki dampak kosmetik murni. Statement No.1 SFAC No.1 berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan bisnis. Tujuan secara keseluruhan adalah untuk informasiormasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi (paragraf 9). Statemen ini merupakan turunan langsung Trueblood report dan secara umum merupakan versi ‘singkat’ dari laporan tersebut, dengan beberapa petimbangan nilai penting SFAC No.1 ini: Ø melanjutkan tradisi ber-orientasi pengguna sebagaimana dokumen yang ditinjau pada bab 6, walaupun mengakui keragaman pengguna eksternal, statemen ini menyatakan bahwa karakteristik inti yang sama dari semua pengguna eksternal adalah kepentingan untuk memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas pada masa yang akan datang. Ø berpendapat bahwa laporan keuangan harus lebih bersifat general purpose daripada mengarah pada kebutuhan kelompok pengguna tertentu. Ø mengasumsikan pengguna mempunyai pengetahuan tentang informasiormasi dan pelaporan keuangan, sebuah penyimpangan dari asumsi Trueblood report yang menyatakan ‘kemampuan yang terbatas’ pengguna laporan keuangan. Ø Seperti Trueblood Report, pengguna juga diasumsikan memiliki ‘wewenang yang terbatas’. Ø Statemen juga mencatat ‘the importances of stewardship’ yang menentukan seberapa baik manajemen menjalankan kewajiban dan obligasi pada pemilik dan kelompok kepentingan lainnya. Gagasan ini muncul karena penafsairan yang sempit terhadap pemeliharaan sumberdaya perusahaan yang layak untuk pertanggungjawaban. Beberapa petimbangan nilai penting tersebut adalah; · Manfaat informasiormasi harus melebihi biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya;
  • 3. · Laporan akuntansi bukan merupakan satu-satunya sumber informasiormasi tentang perusahaan; · Akuntansi akrual sangat bermanfaat untuk menilai dan memprediksi earning power dan cash flow perusahaan; · Informasiormasi yang tersedia harus bermanfaat, tetapi setiap pengguna membuat prediksi dan penilaian masing-masing; SFAC 1 tidak menjelaskan secara spesifik laporan yang harus digunakan maupun bentuk dari laporan tersebut. Laporan hanya menyebutkan pelaporan keuangan seharusnya relatif menyediakan informasiormasi sumberdaya ekonomi perusahaan, obligasi dan ekuitas pemilik (paragraf 41) dan bagaimana kinerja perusahaan disajikan dengan mengukur earnings dan komponennya (paragraf 43) bagaimana kas diperoleh dan dibayarkan (paragraf 49). Karenanya SFAC 1 secara ekstrem merupakan himbauan yang hati-hati dari tujuan Trueblood Committee dan mempertahankan tingkat kelaziman yang tinggi. Statement No.2 SFAC No.2 berhubungan dengan karakteristik kualitatif informasiormasi akuntansi. Istilah qualitative characteristics digunakan pada APB Statement 4, tetapi konsep yang dibahas berasal dari ASOBAT. Pembuat keputusan berada di puncak diagram, menunjukkan orientasi fungsi akuntansi keuangan adalah untuk melayani kebutuhan keputusan pengguna. SFAC 1 mengasumsikan laporan keuangan harus ditujukan pada inti yang sama dari kebutuhan informasiormasi yang serupa dan pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai terhadap informasiormasi dan laporan keuangan. Karenanya kemampuan untuk mengerti pada SFAC 2 disebut ‘’user-spesific quality’’. Karenanya pengguna dianggap memiliki pengetahuan yang memadai maka informasiormasi itu sendiri bisa memiliki tingkat komprehensibitas. Kualitas kemengertian karakteristik yang dipengaruhi oleh pengguna dan pembuat informasiormasi akuntansi. Kemampuan untuk mengerti adalah batasan dimana manfaat informasiormasi keuangan harus melebihi biayanya. Pentingnya ide ini terlihat dari letaknya pada diagram. Karakteristik kualitas akuntansi yang spesifik pada SFAC No.2 diletakkan di bawah ‘’decision usefulness’’dengan penekanan pada pembuat keputusan dan kebutuhannya. Benefit > Cost
  • 4. Batasan ini merupakan bagian yang paling sulit dari conceptual framework untuk diterapkan dalam praktik. Manfaat (benefit) informasiormasi akuntansi dinyatakan dengan kegunaan informasiormasi akuntansi tersebut untuk berbagai kelompok pemakai (terutama inverstor dan kreditur) dalam proses pengambilan keputusan. Biaya langsung (direct cost) informasiormasi adalah biaya dalam memperoleh, menyajikan dan menyebarkan informasiormasi (misalnya: biaya yang muncul dalam penerapan SFAS No.33 tentang Pelaporan Keuangan dan Perubahan Nilai). Biaya tidak langsung (indirect cost) meliputi kerugian dalam kompetisi disebabkan oleh informasiormasi yang dipublikasikan (misalnya SFAS 14 tentang Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing dan SFAS 5 tentang Pengakuan dan Pengukuran Laporan Keuangan dari Badan Usaha) Berkaitan dengan kemampuan memahami informasiormasi. Banyak fakta menunjukkan pengungkapan tambahan dari SFAS 33 tidak dipahami dengan baik oleh pengguna, karena informasiormasi yang dihasilkan relatif menjadi mahal akibat kurangnya pemahaman. Masalah lain berhubungan dengan melimpahnya informasiormasi adalah kemampuan pribadi dan pasar untuk menyerap dan menggunakan informasiormasi. Biaya dan manfaat informasiormasi, secara langsung maupun tidak berhubungan dengan konsekuensi ekonomi. Banyak konsekuensi ekonomi yang muncul dari informasiormasi akuntansi sulit dievaluasi. Beberapa di antaranya legitimasi dan dapat diterima. Misalnya, maksud SFAS 106 adalah membukukan biaya layanan kesehatan para pensiunan pada cash basis seperti yang dianjurkan standar. Kita pasti menemukan kasus bahwa informasiormasi yang bermanfaat untuk memprediksi atau untuk tujuan pertanggungjawaban bagi seluruh kelompok pengguna. Masalah penilaian yang muncul adalah haruskah kita mengukur beban dan hutang pada currently exixting cost atau mencoba mengestimasi biaya yang akan terjadi bila hal terjadi saat ini (mendiskon pada present value, tepat pada kedua pilihan). Jika kita menggunakan future costs, yang mungkin lebih besar dari present cost, beberapa kemungkinan konsekuensinya antara lain : · Bonus manajemen mungkin terpengaruh secara negatif bila didasarkan pada laba yang dilaporkan; · Evaluasi terhadap kerja manajemen dalam mengelola akan dinilai yang rendah karena pendapatan yang dilaporkan lebih rendah; · Dividen yang dibagikan pada pemegang saham akan terpengaruh secara negatif karena pendapatan yang lebih rendah tidak berpengaruh secara negatif pada debt equity ratio; · Pemegang obligasi harus diproteksi akibat kemungkinan 1 dan 3 · Karena kemungkinan 1, 2 dan 3, manfaat pensiun akan berkurang dan hal ini akan merugikan karyawan.
  • 5. Masalah-masalah di atas menimbulkan masalah bagi penyusun standar. Pembahasan tentang pervasive constrain pada paragraf 133-144 pada SFAC 2 hanya sedikit membantu mengatasi masalah di atas. Sebuah upaya yang telah dilakukan lebih memperhatikan representational faithfulness / keyakinan yang representatif daripada konsekuensi ekonomi. Relevance Relevansi adalah kualitas yang diambiul dari ASOBAT dan diungkapkan agak janggal pada SFAC menjadi ‘mampu membuat perbedaan dalam sebuah keputusan dengan membantu pengguna membentuk prediksi tentang outcome masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang atau untuk mengkonfirmasi atau memeriksa ekpektasi. Relevansi memiliki 2 aspek utama: predictive value/nilai prediksi dan feedback value/nilai umpan balik, serta 1 aspek tambahan: timeliness/ketepatan waktu. Predictive value / Nilai Prediksi Seperti dalam dokumen sebelumnya prediktive value merujuk pada kegunaan input untuk prediksi seperti cash flow dan earning power daripada menjadi perkiraan aktual sendiri. Feedback value / Nilai Umpan Balik Feedback value berhubungan dengan meng-konfirmasi atau mengoreksi ekspektasi pembuat keputusan. Hal ini merujuk pada menentukan posisi perusahaan dan tumpang tindih dengan sejauh mana mana manajemen telah menjalankan fungsinya. Jika ditinjau lebih luas, feedback value terkait dekat dengan pertanggungjawaban. Informasiormasi yang menyediakan kualitas ini harus mempengaruhi atau berdampak predictive value. Karenanya, muncul dua pengertian pada istilah feedback value yang agak membingungkan. Walaupun hal tersebut tidak mempengaruhi keterkaitan antara predictive dan feedback value. Timeliness / Ketepatan Waktu Ketepatan waktu sebenarnya meruapakan sebuah pembatas terhadap kedua aspek utama relevansi. Agar relevan, informasiormasi harus tepat waktu, artinya harus ‘’tersedia pada pembuat keputusan sebelum (informasiormasi tersebut) kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi keputusan’’. Terdapat pertentangan antara ketepatan waktu dengan dua aspek utama relevansi karena informasiormasi akan lebih lengkap dan akurat jika batasan waktunya dilonggarkan. Karenanya sering terjadi trade-off antara ketepatan waktu dengan kedua aspek utama relevansi tersebut. Possible Inconsistency Beetween Predivtive Value and Feedback Value
  • 6. Predivtive Value dan Feedback Value yang merupakan karakteristik kualitatif diturunkan dari tujuan menyediakan informasiormasi yang bermanfaat untuk memprediksi cash flow dan untuk pertanggungjawaban. Sejak Trueblood Report sampai SFAC 1 dan kemudian SFAC 2, (penjelasan) yang sedikit lebih detail ditambahkan pada setiap dokumen yang menggantikan (dokumen terbaru). Melalui ketiga dokumen ini ditekankan pentingnya pengambilan keputusan oleh pengguna eksternal. Jelaslah kemampuan memprediksi sangat dekat kaitannya dengan pembuatan keputusan. SFAC 2 mencatat bahwa stewardship (feedback) juga terkait dengan pembuatan keputusan. Feedback value berhubungan dengan dua tujuan pengguna, yaitu : 1. Tujuan penilaian kinerja manajemen (menentukan seberapa baik manajemen telah bekerja, dinyatakan sebagai menyetujui atau tidak menyetujui ekspektasi relatif pada pertanggungjawabannya) 2. Tujuan pembuatan keputusan Predictive value tidak berkaitan langsung dengan tujuan penilaian kinerja manajemen (tetapi hanya berhubungan dengan prediksi aliran kas) Hal inilah yang dapat menyebabkan pertentangan antara keduanya. Misalnya dalam kasus akuntansi dana pensiun. SFAS No.87 membuat penyimpangan yang tajam dari pendahulunya APB Opinion No.8. Pada SFAS 87, penyusunan biaya pensiun periodik ditentukan dengan mengalikan faktor- faktor yang didasarkan pada masa pengabdian karyawan pada perusahaan dan gaji tahunan. (Gaji) yang terakhirlah yang merupakan faktor utama. Kebanyakan rencana pensiun didasarkan pada gaji tahunan dan bukan atas dasar gaji terakhir sebelum pensiun atau berdasarkan gaji rata-rata tahunan. Sedangkan pada APB Opinion 8, biaya pensiun didasarkan pada gaji saat ini (currently existing salaries). SFAS 87 mengubah faktor biaya dengan estimasi gaji terakhir atau rata-rata gaji terakhir, mana yang lebih kuat dalam kontrak pensiun perusahaan akan digunakan untuk penentuan pembayaran pensiun yang sesungguhnya. Future salaries tentu tergantung pada future events, misalnya informasilasi umum dan khusus, kemajuan karyawan, peningkatan kualitas kerja karyawan (dengan atau tanpa promosi). Manajemen nanti bukanlah manajemen sekarang yang menentukan keputusan saat ini. Manajemen saat ini akan dipertanyakan, kalau menentukan beban sekarang dengan mengestimasi gaji pada masa yang akan datang, suatu faktor yang jauh melampaui pengendalian manajemen sekarang. FASB membenarkan pilihan pada future salary dengan latar bahwa prediksi arus kas merupakan hal terpenting dari pelaporan keuangan. Dari sudut pandang akuntansiabilitas, future salaries bertentangan dengan akuntansiabilitas. Bagaimana manajemen sekarang
  • 7. dapat mengestimasi dan mempertangggungjawabkan beban yang didasarkan atas future cost, dimana manajemen sekarang : § sesungguhnya tidak menentukan dan § tidak menerima manfaat (dari biaya tersebut) Dalam masalah akuntansiabilitas juga terdapat masalah verifiabilitas untuk mengestimasi future salaries, sebagaimana masalah teori keagenan, bonus manajemen sebagian didasarkan pada current income. Akuntansi Pensiun memberikan contoh dimana pengukuran akan bermanfaat untuk prediksi arus kas secara pasti relatif tidak optimal untuk tujuan akuntansiabilitas. Jika pengukuran beban pensiun didasarkan pada current existing salaries (seperti pada APB Opinion 8 dan SFAS 35) pengukuran akan bermanfaat untuk dua tujuan sekaligus: akuntansiabilitas dan prediksi (walaupun tujuan ini tidak sebaik yang diberikan SFAS 87). Contoh tersebut juga mengilustrasikan pentingnya tujuan pelaporan keuangan dan peluang pertentangan yang dapat terjadi. Reliability Reliabilitas (dapat diandalkan) terdiri dari verifiabilitas (dapar diuji), keyakinan yang representatif dan netralitas. Verifiability Verifiabilitas pada SFAC 2 (sebagaimana dokumen sebelumnya) diartikan sebagai tingkat kadar kesepakatan di antara pengukur (alat ukur yang digunakan?) dengan teori pengukuran (measurement). Tidak seperti aspek-aspek relevansi, pada verifiablitas terdapat sebuah elemen yang dapat dikuantifikasi (quantifiable), tetapi tidak diragukan sulit dalam mengukurnya, SFAC 2 menghentikan singkatnya rincian berapa seharusnya derajat verifiabilitas tersebut. Representational Faithfulness Representational faithfulness juga berhubungan dengan teori pengukuran. Ia merujuk pada gagasan bahwa pengukuran sendiri harus cocok dengan fenomena yang dicoba untuk mengukurnya. Sebuah contoh sederhana dari baseball mungkin memudahkan dalam memahami konsep ini. Jika seseorang ingin menentukan siapa ‘’pitcher tercepat’’, sebuah senapan radar
  • 8. dapat mengukur kecualiepatan pitch dalam mil/jam, dengan sebuah keyakinan yang representatif. Sebuah pengukuran, misalnya jumlah rata-rata strike per inning tidak akan memerlukan keyakinan yang representatif, karena kecualiepatan bukan satu-satunya komponen matrik strike-out. Dalam akuntansi, penilaian aktiva tetap mungkin dihitung dengan menggunakan depresiasi garis lurus untuk 20 tahun tanpa nilai sisa, akan terdapat kadar verifiablitas yang tinggi, tetapi menghasilkan nilai yang dalam banyak kasus tidak representatif dari atribut biaya yang tidak diamortisasi jika karakter ini dianggap menjadi indikasi proporsi historical cost yang masih memiliki manfaat ekonomi. Secara individu jadwal depresiasi yang ditetapkan dapat memperlihatkan sebuah perhitungan yang lebih baik dari dari atribut biaya yang disebutkan sebelumnya. Dengan cara yang sama, jika replacement cost dipilih untuk properti yang akan diukur jika tersedia nilai pasar aktual akan menyelesaikan representatif faithfulness, sehingga tidak banyak perusahaan yang dapat menjual assetnya. Jelas, ada pertentangan antara verifiabilitas dengan representational faithfulness, dan akan memunculkan trade-off di antara kedua karakteristik reliabilitas ini. Sterling mencoba meminimalisir trade-off ini. Fenomena yang relevan yang bersinggungan dengan keputusan harus secara meyakinkan terwakili. Sebuah representasi yang tidak meyakinkan tidak akan bermanfaat untuk tujuan pengambilan keputusan. Kita masih menemui masalah dengan karakteristik yang relevan (dari asset dan liabilitas) yang tidak dapat diukur dengan mudah. Trade-off tidak hanya terjadi antara aspek relevansi dan reliabilitas, tetapi juga pada relevansi dan reliabilitas sebagai konsep yang utuh. Misalnya, current value mungkin lebih relevan untuk tujuan prediktif daripada historical cost, tetapi historical cost lebih verifiabel daripada current value dalam mengukur. Bila future salaries yang dijadikan pertimbangan yang relevan untuk tujuan prediktif pada akuntansi pensiun, pilihan tersebut kurang verifiabel (reliabel) daripada current salaries. Neutrality Netralitas merujuk pada keyakinan bahwa proses penyusunan kebijakan terutama dihubungkan dengan relevansi dan reliabllitas daripada dampak sebuah standar atau aturan yang mungkin dimiliki kelompok pengguna yang spesifik. Dengan kata lain, netralitas berhubungan dengan laporan keuangan ‘‘apa adanya’’ daripada apa yang disukai kelompok pengguna tetentu, seperti manajemen dan pemegang saham. Netralitas adalah karakteristik kualitatif bersinggungan secara menyeluruh dengan perilaku anggota dewan yang bertentangan secara langsung dengan aspek spesifik dari informasiormasi itu sendiri. Tujuan netralitas menurut Wyatt dan Brown adalah sebagai sebuah upaya sadar untuk mencegah interfensi oleh kelompok yang mempunyai sebuah kepentingan pada laporan keuangan dan standar akuntansi yang mendasarinya. Sebagaimana yang kita lihat peran netralitas menemui banyak kontroversi. Representational Faithfulness Versus Economic Consequences
  • 9. Satu isu sentral berkenaan dengan coceptual framework adalah apakah representational faithfulness atau economic consequences yang mendominasi dalam proses penyusunan standar. Representational framework adalah bagian dari conceptual framework, sedangkan economic concequences bukan. Sole Emphasis Upon Representational Faithfulness Ruland (1984) dengan jelas menekankan representatif faithfulness sebagai kewajiban FASB dalam membuat dariaft standar. Dalam pandangannya, representatif faithfulness sebagai justifikasi yang memadai untuk standar akuntansi. Jika konsekuensi ekonomi yang ukuran yang digunakan dalam penyusuna standar, maka hasil pembuatan kebijakan akuntansi harus ditentukan dengan hati-hati, namun tanpa kepastian. The Complementary Roles of Representatif Faithfulness and Economic Consequences Ingram dan Rayburn (1989) mengambil keduanya dalam proses penyusunan standar. Sayangnya, kesulitan-kesulitan melekat dalam pencapaian representatif faithfulness. Misalnya defenisi asset pada SFAC 6, tidak cukup lengkap untuk memungkinkan kita menentukan sebuah jumlah tersendiri untuk ‘’cost / biaya’’ ladang minyak. Berdasarkan pendekatan full cost, suatu negara bahkan benua harus dipertimbangkan sebagai cost center. Komponen defenisi pada SFAC 6 penting, tetapi tidak memadai untuk mendefenisikan asset secara penuh. Bahkan pergantian kepada current valuation tidak menghilangkan masalah tingkat agregasi pencapaian representatif faithfulness. Ingram dan Rayburn berpandangan faithfulness of representation sering menjadi masalah dalam menggunakan aturan pengukuran (atau kalkulasi aturan, sebagaimana Sterling) daripada ‘’memetakan realitas’’ yang menentukan angka yang benar sari sudut pandang representatif faithfulness. Karena representatif faithfulness tidak menggunakan sesuatu yang relatif mudah dipastikan pada kenyataan objektif, maka proses pembuatan standar memerlukan pertimbangan atas konsekuensi ekonomi: bagaimana pengguna, penyiap dan pihak lain yang terpengaruh oleh ‘’bakal’’standar akuntansi. Ingram dan Rayburn menyimpulkan Representatif Faithfulness dan Economic Consequences bukan alternatif dalam penyusunan standar, melainkan keduanya bersifat komplementer (saling melengkapai). The Preeminence of the Economic Consequences View Daley dan Tranter (1990) memilih sikap yang bertentangan dengan Ruland. Mereka berpandangan Economic Consequences sudah tercakup dalam conceptual framework sebagaimana onta masuk ke dalam tenda dengan menyelipkan hidungnya di bawah kain penutup tenda, meskipun FASB berusaha mengutamakan representatif faithfulness dalam penyusunan standar akuntansi. Alasannya adalah FASB tidak biasa netral dalam menentukan relevansi dan reliabilitas informasiormasi akuntansi yang diberikan terhadap batasan trade-off biaya/manfaat.
  • 10. Daley dan Tranter memandang trade-off biaya manfaat meliputi kesimpulan yang luas dari isu Economic Consequences Proses menimbang biaya dan manfaat pada sektor-sektor masyarakat kita yang berbeda tidak netral. Hal ini tidak bisa. Dalam kasus surat berharga ekuitas keputusan itu jelas bahwa kepentingan industri asuransi melebihi manfaat umum bagi pengguna laporan keuangan untuk bergerak-mengalir melalui akuntansi, meskipun metode ini memiliki banyak dukungan dalam kerangka konseptual. Kesimpulan Ruland bahwa trade-off manfaat lebih besar dari biaya sebagai ambang materialitas untuk menentukan kegunaan standar akuntansi: manfaat pada pengguna harus lebih besar dari biaya persiapannya. Pembahasan batasan tersebut pada SFAC 2 ditekankan pada isu-isu tentang kenyataan bahwa penyiap pada awalnya menanggung beban mengumpulkan, memproses dan menyebarkan informasiormasi kepada pengguna dan hanya sedikit membahas dampak distribusi pada kelompok pengguna yang berbeda (misalnya manfaat balance sheet financing untuk investor berbeda dengan kreditur). Daley dan Tranter juga benar, karena tidak diragukan trade-off biaya manfaat berhubungan dengan konsekuensi ekonomi berkaitan dengan biaya mempersiapkan informasiormasi untuk pengguna. Aspek penyusunan standar pada dasarnya adalah bagian dari proses yang harus dipandang sebagai tipe khusus konsekuensi ekonomi. Dengan kata lain, penyusun standar secara langsung mempengaruhi biaya persiapan informasiormasi sebagai akibat sebuah standar yang dihasilkan. Pada sudut ini, netralitas memainkan peran yang tepat karena fokusnya berhubungan dengan relevansi dan realibilitas. Daley dan Tranter tidak percaya bahwa netralitas dapat jadi komponen reliabilitas karena batasan reliabilitas membawa konsekuensi ekonomi. Dari perspektif teori relevansi dan reliabilitas merupakan karakteristik utama yang harus diperhatikan penyusun standar. Concervatism Konservatisme dibahas pada SFAC 2 dan disebut convention. SFAC 2 tidak menyokong pengaturan ‘’pelaporan yang lebih rendah’’ atau’’pelaporan yang lebih tinggi’’ asset atau income. Meremehkan pengaturan understatement bertentangan dengan representational faithfulness, netralitas dan kedua aspek utama relevansi. Konservatisme diasosiasikan dengan kebutuhan terhadap ‘’pelaporan yang bijak’’dimana pembaca diberi informasiormasi ketidakpastian dan resiko. Konservatisme berhubungan dengan pengungkapan sebuah konsep penting yang tidak dibahas dalam SFAC 2. Comparability and Consistency Kita memandang kedua karakter ini sebagai karakter yang berorientasi output, karenanya keduanya seharusnya merupakan hasil conceptual framework yang dapat berjalan, bukan bagian dari struktur teori.
  • 11. Materiality Pertanyaan yang muncul pada materialitas adalah apakah item ini cukup luas mempengaruhi keputusan pengguna. Materialitas diterima sebagai karakteristik kualitatif, meskipun tidak dapat diimplementasikan dalam kebiasaan profesi. Materialitas merupakan konsep relatif dan bukan konsep absolut Statement No.3 SFAC No.3 mendefenisikan 10 elemen laporan keuangan yang merupakan sebuah resolusi dari defenisi yang disajikan pada memorandum diskusi untuk conseptual framework. Karena ini telah diamandemen pada SFAC No.6, elemen tersebut akan dibahas pada dokumen tersebut. Beberapa pengamatan yang dilakukan secara khusus tentang apa yang dilakukan SFAC 3, (ada beberapa hal) tidak masuk dalam SFAC 3 tidak menyebutkan tiga pandangan akuntansi keuangan yang terdapat dalam memorandum diskusi tidak menjelaskan secara spesifik tiga konsep pemeliharaan modal yang digunakan tidak menunjukkan masalah pengakuan dan pengukuran sebagaimana yang ditunjukkan pada laporan keuangan. Kelemahan SFAc lainnya adalah pemutarbalikan terminologi. Pada memorandum diskusi dan SFAC 1 kata earnings digantikan dengan ‘’income’’. Pada SFAC 2, istilah ‘’earnings’’ dihilangkan dan kata ‘’income’’dipakai pada paragraf 90 dan 94 SFAC 3 membuat kebalikan dengan merancang istilah income untuk istilah yang menunjukkan keseluruhan atau total perubahan asset bersih yang terjadi sepanjang periode sebagai hasil operasi. Earnings dibalik menjadi kemungkinan komponen income. Statement No.4 SFAC 4 berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan non-bisnis. Karakteristik organisasi non-bisnis : § menerima sumber-daya dalam jumlah yang signifikan dari penyedia yang tidak mengharapkan menerima pembayayan kembali atau manfaat ekonomi sebanding dengan sumber-daya yang disediakan... § tujuan operasional utama adalah selain untuk menyediakan barang dan jasa sebagai laba...
  • 12. § tidak mendefenisikan kepentingan pemilik yang dapat dijual, ditransfer atau diperoleh kemabali atau hak membagi sisa distribusi sumber daya pada saat likuidasi organisasi... SFAC 4 menekankan organisasi non-bisnis tidak memiliki indikator tunggal kinerja organisasi yang dapat dibandingkan dengan pengukuran income pada sektor profit. Statement No.5 Penantian panjang pada SFAC 5 berakhir Desember 1984, tepat 4 tahun setelah SFAC 4. Karena statement ini menguraikan isu-isu sulit pengakuan dan pengukuran, sehingga akan menjadi tiang penentu kesuksesan atau kegagalan keseluruhan proyek. Pernytaan dalam paragraf 2 menunjukkan tidak adanya usaha yang lebih ekstensif untuk memecahkan masalah pengakuan dan pengukuran. Kriteria pengakuan dan panduan dalam statemen ini secara umum konsisten dengan current practise (praktik berlaku) dan tidak termasuk perubahan yang radikal. Tidak tertutup kemungkinan perubahan praktik pada masa yang akan datang. Dewan bermaksud perubahan pada masa yang akan datang terjadi secara bertahap, cara evolusi telah terkarakter dalam perubahan yang lalu Pernyataan ‘tergantung pada evolusi’ membuat Solomon marah. Ia kecualiewa dengan kegagalan Dewan menjelaskan executory contract meliputi termasuk dalam bentuk laporan, pengungkapan pada footnote atau tidak sama sekali. Scope of the Statement SFAC 5 memjelas konsep yang dibahas hanya diterapkan secara kaku pada laporan keuangan dan tidak ditujukan untuk pengungkapan yang lain. . . . pengungkapan dengan cara lain tidak diakui. Pengungkapan informasiormasi tentang item dalam laporan keuangan dan langkah-langkah mereka yang dapat diberikan oleh catatan atau sambil lalu di muka laporan keuangan, dengan informasiormasi tambahan, atau dengan cara lain pelaporan keuangan bukan merupakan pengganti untuk pengakuan dalam laporan keuangan untuk item yang memenuhi kriteria pengakuan. Walaupun tidak secara tegas, SFAC 5 kelihatan menyangkal salah satu prinsip utama dalam hipotesis pasar efesien (bab 8) yaitu pengungkapan di luar laporan keuangan lebih efektif daripada pengungkapan dengan laporan keuangan. Sejumlah kritikan pada hipotesis pasar efesien menjustifikasi opini FASB. Variasi format penyajian informasiormasi keuangan diilustrasikan dengan baik dalam SFAC 5. Earnings and Comprehensive Income
  • 13. Salah satu prinsip yang diperhatikan SFAC 5 adalah format dan penyajian perubahan pada ekuitas pemilik yang tidak berasal dari transaksi dengan pemilik. Hal ini mengacu pada pentingnya ‘’pengungkapan’’. Earnings diganti dengan net income dan berbeda dari yang terakhir, dengan meniadakan dampak komulatif pada tahun sebelum perubahan prinsip akuntansi, seperti menukar dari depresiasi garis lurus ke depresiasi jumlah angka tahun. Earning akan menjadi indikator yang lebih baik untuk kinerja operasi saat ini daripada net income. Pernyataan menyertai pendapatan akan menjadi laporan laba rugi komprehensif. Yang terakhir, saat ini diharapkan akan menjadi sebuah laporan yang mencakup semua perubahan ekuitas pemilik sepanjang periode selain transaksi dengan pemilik. Dampak komulatif dari perubahan prinsip akuntansi akan terlihat, juga beberapa dampak terhadap income dari rugi atau laba (yang diakui) surat-surat berharga yang tidak tergolong aktiva lancar, misalnya penyesuaian mata uang asing. Hanya ada 2 item yang digolongkan sebagai penyesuaian periode sebelumnya yang dimasukkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif yaitu perbandingan cepat dari pendapatan dan laba rugi komprehensif yang disajikan dalam Tampilan 7-4. Penilaian kinerja terhadap earnings dan dan comprehensive income pada SFAC 5 merupakan hasil dari ketidakmampuan mengatasi masalah pengukuran. Earning, lebih kurang, adalah sebuah upaya menjaga status quo income dan kemungkinan yang terbuka pada masa yang akan datang untuk memasukkan unrealized holding gains pada comprehensive income. Recognition Criteria Kriteria Pengakuan merujuk kepada suatu asset, liabilitas, beban, pendapatan, laba atau rugi harus dicatat pada perkiraan. Kriteria pengakuan yang mendasar berasal dari bagian permulaan conceptual framework, yaitu: Defenition : item tersebut memiliki defenisi dari elemen laporan keuangan Measuribility : memiliki atribut yang relevan dengan reliabilitas yang cukup Relevance : informasiormasi mengenai kemampuannya membuat informasiormasi yang berbeda pada keputusan pengguna. Reliability : informasiormasi secara representatif meyakinkan, verifiabilitas dan netral.
  • 14. Dalam mengaplikasikan kriteria pengakuan pada pendapatan dan situasi laba, pengakuan membutuhkan asset yang diterima direaliasi atau dapat direalisasi dan pendapatan yang harus diterima. Demikian juga kriteria pengakuan pada beban dan situasi rugi terjadi karena asset digunakan atau manfaat berikutnya yang diharapkan (paragraf 85). Metoda pengakuan untuk beban termasuk yang sesuai dengan pendapatan. Write-off sepanjang periode ketika kas yang dikeluarkan atau liabilitas yang terjadi untuk item beban berumur pendek atau prosedur rasional sistemetis lannya. Walaupun secara logis statemen sebelumnya mendekati siklus, SFAC 5 harus membutuhkan lebih banyak kerja untuk kriteria pengakuan, misalnya defenisi eleemen dari SFAC 3 dan SFAC 6 jelas lebih unggul dari sebelumnya, tetapi tidak lengkap. Solomon mengkritik, defenisi liabilitas sulit diterapkan pada pensiun. Contoh serupa dari tidak lengkapnya defenisi liablitas yang diaplikasikan pada deferred taxes dan defenisi asset mengenai tingkat aggregasi (full costing atau succesful effort) pada akuntansi untuk biaya eksplorasi minyak dan gas. Measurement Attributes Lima atribut pengukuran secara ekstensif didiskusikan dalam memorandum diskusi tahun 1976, dikemukakan dan dimasukkan ke dalam SFAC 5, yaitu 1. biaya historis 2. Biaya saat ini (biaya penggantian) 3. Nilai pasar saat ini (nilai exit) 4. Nilai realisasi bersih (biaya penjualan dikurangi biaya apapun untuk menyelesaikan atau membuang) 5. Present (diskon) nilai arus kas masa depan Pelaporan mengalami kemunduran dalam mempertimbangkan kemungkinan terjadinya perubahan kriteria. SFAC No 5 harus mempertimbangkan banyak masukan jika tidak ingin mengalami kegagalan, beberapa masukan di antaranya: · Sterling (1985) mengatakan FASB melakukan hal yang terbalik dengan meletakkan pengakuan di depan pengukuran. Masalahnya pada saat kita mengakui sebuah elemen, tidak akan bisa dibahas sampai kita mengetahui karakteristik pengukuran yang harus kita akui. · Miller (1990) menganalisa SFAC 5 tidak membawa perubahan radikal sebagaimana SFAC 1-3
  • 15. Statement No 6 SFAC No 6 sebagai pengganti (tidak ada revisi) dari SFAC No 3. SFAC No 6 sebenarnya identik dengann SFAC No 3, kecuali SFAC No 6 jg menyampaikan hal2 yang berkaitan dengan organisasi non bisnis. Karateristik kualitatif informasi akuntansi dalam SFAC No 2 jg untuk organisasi non bisnis. SFAC No 6 tidak ada tambahan lebih lanjut untuk kerangka kerja konseptual dari pandangan organisasi bisnis. Dalam SFAC No 6 mendefinisikan 10 elemen dalam laporan keuangan : 1. Aktiva adalah manfaat ekonomi masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas khusus sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu 2. Kewajiban adalah pengorbanan masa depan atas kenaikan manfaat dari kewajiban sekarang oleh entitas khusus untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa untuk entitas lain pada masa mendatang akibat transaksi atau kejadian masa lalu. 3. Ekuitas atau aktiva bersih adalah kepemilikan secara berkala atas aktiva entitas setelah dikurangi dengan kewajiban. Dalam organisasianisai non bisnis tidak ada pemilik, sehingga aktiva bersih dibagi dalam 3 klas yaitu pembatasan permanen, pembatasan sementara, dan aktiva bersih tidak terikat. 4. Investasi oleh pemilik adalah kenaikan ekuitas dari perusahaan sebagai hasil perpindahan aktiva dari entitas lain atas sesuatu yang bernilai sehingga berakibat kenaikan hak pemilik terhadap perusahaan. Pemilik pada umumnya menerima aktiva tapi termasuk juga di dalamnya berupa jasa, kepuasan atau konversi kewajiban perusahaan. 5. Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuitas dari perusahaan sebagai hasil perpindahan aktiva, penyediaan jasa, adanya kewajiban dari perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik mengakibatkan penurunan hak pemilik terhadap perusahaan. 6. Pendapatan komprehensif adalah perubahan ekuitas dari perusahaan pada periode yang bersangkutan dari transaksi atau kejadian yang bersumber pada pemilik sendiri termasuk di dalamnya semua perubahan ekuitas selama periode kecualiuali akibat investasi pemilik dan distribusi pada pemilik 7. Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan aktiva atau berkurangnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari proses produksi, penyediaan jasa atau aktivitas lain yang merupakan kegiatan pusat operasional perusahaan. 8. Beban adalah arus keluar atau penyusutan aktiva atau bertambahnya kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) dari proses produksi, penyediaan jasa atau aktivitas lain yang merupakan kegiatan pusat operasional perusahaan.
  • 16. 9. Keuntungan adalah kenaikan ekuitas dari transaksi yang kurang penting dari transaksi atau kejadian lain dan keadaan yang berpengaruh terhadap entitas kecualiuali sebagai hasil dari pendapatan dan investasi pemilik. 10. Kerugian adalah penurunan ekuitas dari transaksi yang kurang penting dari transaksi atau kejadian lain dan keadaan yang berpengaruh terhadap entitas kecualiuali sebagai hasil dari beban dan distribusi pada pemilik. Titik perdebatan lain dari definisi ini adalah kekhawatiran seberapa luas istilah "transaksi masa lalu" dapat diartikan dalam definisi aset dan kewajiban. Seperti disebutkan sebelumnya dalam pembahasan SFAC No 2 , dalam akuntansi pensiun ( PSAK No 87 ) dan manfaat pasca pensiun lainnya ( PSAK No 106 ) biaya masa depan digabungkan dengan layanan sampai saat ini dalam menentukan biaya-biaya tersebut . Masalahnya melibatkan konflik antara tujuan, tapi makna dan interpretasi dari "transaksi masa lalu" masih membutuhkan resolusi. Singkatnya, definisi tersebut adalah perbaikan atas para pendahulu mereka, tetapi perbaikan lebih lanjut masih mungkin terjadi. Akhirnya, SFAC No 6 (ayat 150-151 dan 169 ) menyebutkan sejumlah kecuali dan terbatas transaksi ekuitas pemilik yang timbal balik pada alam. Ini termasuk penerimaan kas oleh perusahaan dengan (mungkin) tanpa pamrih atau tanpa keharusan untuk mengalihkan aset di masa depan. Timball balik ini sangat langka dan tidak boleh digunakan sebagai dasar untuk menghindari transaksi. Statement No 7 Dua poin penting yang harus segera dibuat tentang SFAC No 7 . 1. Pertama, mengingat pentingnya Laporan Komite Trueblood dengan penekanan pada pentingnya arus kas, cukup mengejutkan bahwa butuh waktu selama ini ( 15 tahun setelah SFAC No 6 ) untuk kemunculan pernyataan ini, meskipun dimulai pada tahun 1988. 2. Kedua, kekhawatiran pernyataan ini terhadap masalah pengukuran spesifik isu-isu tipe konseptual yang lebih luas, karena itu dapat dilihat sebagai bagian dari SFAC No 5. SFAC No 7 berlaku untuk situasi di mana jumlah ditentukan oleh pasar saat ini seperti kas diterima atau dibayar dan biaya sewa atau nilai pasar tidak tersedia pada titik pengakuan. Sebaliknya estimasi arus kas masa depan yang digunakan untuk pengukuran aset atau kewajiban. Dalam SFAC No 7 , Dewan mengakui bahwa metode penilaian yang hadir tidak konsisten diterapkan dalam berbagai standar. Sebagai contoh, di APB Opinion No 16 tentang kombinasi bisnis, aset yang diakuisisi menimbulkan kewajiban yang harus
  • 17. dibebankan pada nilai sekarang tanpa menentukan bagaimana menentukan tingkat, sedangkan dalam kasus sewa, penyewa menggunakan tambahan sendiri tingkat pinjaman kecualiuali suku bunga implisit lessor dapat ditentukan dan lebih rendah dari tingkat inkremental lessee. SFAC No 7 hanya berlaku untuk pengakuan awal dan revaluasi tidak berikutnya, yang istilah"awal pengukuran baru". Untuk memahami istilah itu , tahu bahwa SFAC dibagi menjadi dua bagian: Pengukuran aset dan pengukuran kewajiban . Present Value Asset Measurement Hal yang paling penting tentang pengukuran aset adalah bahwa nilai sekarang pengukuran dimaksudkan untuk mensimulasikan nilai wajar daripada nilai sekarang khususnya aset kepada perusahaan itu sendiri . Misalnya, aset mungkin memiliki nilai yang lebih tinggi bagi perusahaan karena memegang proses manufaktur khusus atau preferensi lain yang meningkatkan nilai aset ke perusahaan tertentu . Dengan demikian nilai apapun yang diperoleh untuk perusahaan tertentu karena nilai simulasi wajar lebih kecualiil daripada nilai sekarang dari aset perusahaan yang akan direalisasikan dalam bentuk penghematan biaya selama pemakaian daripada dalam penilaian awal yang lebih tinggi. Oleh karena itu jika perusahaan tidak mengetahui nilai pasar tertentu dari aset tertentu, berusaha untuk itu tingkat diskonto, yang mengarah sedekat mungkin untuk estimasi nilai wajar. Diskon tarif juga harus mencakup risiko dan ketidakpastian, yang mencerminkan penilaian oleh pasar dari nilai aset. Penting untuk dicatat bahwa preferensi FASB untuk nilai wajar daripada valuasi perusahaan tertentu menekankan Keterpisahan dari aset. Salah satu teknik pengukuran tertentu perlu disebutkan. Jika aset tertentu memiliki beberapa arus kas mungkin dalam tahun-tahun tertentu, arus kas yang diharapkan harus ditentukan ( probabilitas rata-rata tertimbang dari arus kas individual mungkin) daripada menggunakan arus kas yang paling mungkin tunggal (mode). Present Value Liability Measurement Titik kunci tentang pengukuran kewajiban adalah bahwa tingkat diskonto harus terikat pada kredit perusahaan. Nilai tercatat kewajiban awal terkait dengan perusahaan kredit. Perhatikan bahwa ini berarti bahwa jika perusahaan kredit memburuk, valuasi kewajiban menurun (karena berdiri kredit miskin berarti bahwa kenaikan tingkat diskonto yang berlaku). Oleh karena itu setiap perusahaan memperoleh kewajiban dari kreditur asli untuk kekurangan pembayaran untuk memperoleh kewajiban karena memburuknya kredit debitur. Aset dan kewajiban pengukuran di bawah SFAC No 7 tidak konsisten. Aset dapat dilihat dan oleh karena itu dinilai secara terpisah dari perusahaan pemiliknya, tapi kewajiban tidak dapat secara terpisah dilihat. Dengan kata lain, kewajiban akhirnya harus diselesaikan oleh debitur. Nilai suatu aset kepada orang lain terpisah dari pemiliknya saat ini.
  • 18. Subsequent Revaluations Meskipun SFAC No 7 tidak membahas "awal pengukuran baru" pengukuran yang terjadi setelah perolehan awal, bukan preferensi suatu tempat. Jika estimasi arus kas dari perubahan aktiva atau kewajiban, tingkat diskonto asli diterapkan pada arus kas yang direvisi . FASB mengacu pada metode ini sebagai "pendekatan catch-up". Statement No. 8 Pada bulan September 2010, FASB mengeluarkan Konsep Pernyataan No 8, Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan, menggantikan sekitar 30 tahun setelah adopsi mereka, SFACs No 1 dan No 2. Pada tahun 2004, proyek ini bersama oleh FASB dan IASB mulai menambah Perjanjian Norwalk asli mereka. Ini selesai sebagai tahap satu (1) dari delapan (8) rencana untuk mengumpulkan kerangka kerja konseptual masing-masing . FASB / IASB ' s penerbitan awal tentang sebuah makalah diskusi pada tahun 2006 dan draft paparan dua tahun kemudian merupakan langkah penting dalam mengejar target, kerangka konseptual umum. Tujuan yang dihasilkan dari pelaporan keuangan untuk tujuan umum, Bab 1 Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan, adalah "untuk menyediakan informasiormasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor yang ada dan potensial, kreditur dan kreditur lainnya dalam membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya untuk entitas." Penekanan pada pelaporan keuangan sesuai dengan SFAC No 1 di kata-kata, tetapi lebih luas dari fokus awal IASB pada laporan keuangan saja. SFAC No 1 melihat potensi investor dan kreditur, sebagai kelompok pengguna utama, SFAC No 8 menganggap kelompok ini sebagai penyedia sumber daya, bukan kelompok pengguna utama. Secara historis, kesenjangan antara perusahaan dan pemiliknya melebar. Kesimpulan FASB adalah bahwa teori entitas yang lebih baik merupakan peningkatan pemisahan ini bukan pemilik fokus teori proprietary. SFAC No 8 , Bab 3 : Karakteristik Kualitatif Keuangan Berguna Informasiormasi, hasil dari kerja kolaboratif FASB dengan IASB dan merekakarakteristik kualitatif masing- masing (lihat Exhibit 7.1 ) . Hasil akhirnya adalah pengacakan / reorganisasi / mengubah nama karakteristik dari aslinya 30 tahun penggambaran grafis. Membandingkan Exhibit 7.1 dan 7.5, biaya terus menjadi kendala meresap dalam hirarki baru. Namun, materialitas sekarang didirikan sebagai "aspek entitas spesifik relevansi," tidak praktis, ambang batas kuantitatif berlaku untuk semua entitas atau semua karakteristik kualitatif. Relevansi terus menjadi salah satu dari dua karakteristik kualitatif mendasar dari informasiormasi yang berguna. Namun, "faithfull representation" menggantikan "reability" sebagai yang kedua. Relevansi mempengaruhi keputusan pengguna, ini adalah
  • 19. subtleshift dari penekanan SFAC No 2 pada membuat perbedaan dalam keputusan. Nilai prediktif dan konfirmasi menentukan relevansi. Nilai Konfirmatori pada dasarnya umpan balik yang menegaskan atau membantah penilaian sebelum berhubungan dengan informasiormasi. Sekali lagi, informasiormasi yang relevan dibatasi oleh entitas meterialitas dan biaya tertentu. Informasiormasi yang faithfully represented selesai, netral, dan bebas dari kesalahan. Ketika pelaporan keuangan, FASB merekomendasikan proses 3 langkah : 1. identifikasi fenomena ekonomi , 2. penentuan informasiormasi yang paling relevan dan bahwa hal itu dapat faithfully represented , dan 3. penentuan ketersediaan informasiormasi dan bahwa hal itu dapat faithfully represented . Perhatikan bahwa dalam hirarki SFAC No 2 itu , pemastian terkait erat dengan representational faithfulness, tapi sekarang salah satu dari empat "meningkatkan karakteristik kualitatif." Kelompok-kelompok kerangka kerja baru komparabilitas, pemastian, ketepatan waktu, dan dimengerti sebagai meningkatkan karakteristik kualitatif. Hasil ini menyederhanakan kerangka sekaligus meningkatkan kegunaan dari informasiormasi yang relevan dan setia diwakili. Kerangka itu dianggap konsep lain (misalnya, pandangan yang benar dan adil, transparansi, kualitas) untuk dimasukkan dalam kerangka kerja, tetapi ditentukan mereka tidak karakteristik kualitatif. THE CONSEPTUAL FRAMEWORK AS A CODIFICATION DOCUMENT Pendekatan postulat dan prinsip dalam ARS 1 dan 3 dikenal sebagai dasar pembuatan standar karna pendekatan tersebut mencoba menyediakan dasar logika untuk mendapatkan pembenaran deduktif atau paling tidak tepatnya sebagai standar akuntansi. Kerangka kerja konseptual berhubungan dengan konstitusi. Dalam pandangan Salomon’s kerangka kerja tidak memiliki ruang untuk berubah dan semangatnya yang besar untuk merubah konstitusional berkurang. Pembuatan standar oleh orang seperti FASB telah disesuaikan dalam dasar kodifikasi. Kodifikasi adalah penyesuaian proses pembuatan standar sendiri daripada hsl dari individu atas pembuatan standar. Gaa melihat kerangka kerja sebagai perwujudan aspek baik dari konstitusi maupun teori. The Jurisprudential View
  • 20. Pandangan kodifikasional adalah pandangan yurisprudensial dari pendukung FASB yaitu Archer. Dia bertanya dokumen teoritical yang kuat dapat terbentuk dan dilain pihak usaha untuk mengatur kegunaan diantara berbagai macam kelompok yang berpengaruh (penyedia, pemakai dan auditor) yang berarti bg sistem diskusi memorandum 7 dariaft awal. Archer juga mengkritik FASB dari bagaian yang mempunyai arti yang membingungkan pada akhir pengembangan kerangka kerja konseptual dengan harapan yang kuat untuk memelihara status quo. EMPIRICAL RESEARCH ON THE CONCEPTUAL FRAMEWORK Terdapat keterbatasan dalam jumlah penelitian empiris dalam kerangka kerja konseptual. Dalam penelitian termasuk 28 anggota terdahulu dari FASB dan APB yang mencoba menggunakan karateristik kualitatif SFAC No 2, hanya dapat diuji dan keuntungan harus lebih besar dari biaya yang dapat ditentukan dalam istilah pembuat standar. Hudack dan McAllister melakukan analisa pertama kalinya atas 117 SFAS. Mereka menemukan tekanan dari dewan lebih atau kurang relevan dan dapat dipercaya dari SFAC No 2. Studi lain memperhatikan pada pentingnya karateristik kualitatif SFAC No 2 terhadap 3 kelompok yaitu pembuat lap keu, auditor, dan pemakai dari 600 akuntansi publik, pengguna dan pembuat laporan keuangan memberikan bobot lebih pada relevansi dibanding auditor, pada ketegori reliabiliti tidak ada perbedaan antar kelompok, auditor lebih mementingkan netralitas dibanding kelompok lain, reliabiliti bagi auditor lebih penting daripada relevansi, menurut semua kelompok materialitas mempunyai kedudukan yang sama. ASSESING THE CONCEPTUAL FRAMEWORK Banyak opini negatif tentang kerangka konseptual, akan tetapi ada juga hal yang baik tentang SFAC termasuk karakteristik kualitatif (SFAC No 2), definisi elemen (SFAC No 6), memurnikan pengukuran present value (SFAC 7). Dewan menyatakan bahwa SFAC tidak : ü memerlukan perubahan dalam prinsip akuntansi berterima umum, ü amandemen,modifikasi atau interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan ü membenarkan baik mengganti akuntansi berterima umum dan praktik pelaporan. Pendapat secara umum menyatakan bahwa SFAC no 5, pengakuan dan pengukuran merupakan titik lemah dari kerangka konseptual.
  • 21. Persamaan SFAC 1 dengan Trueblood Report adalah berorientasi pada pengguna, menganjurkan general purpose, pengguna memiliki wewenang yang terbatas. Perbedaannya adalah SFAC mengasumsikan pengguna memiliki pengetahuan yang memadai, sedangkan Trueblood Report mengasumsikan ‘limited ability’ SFAS 87 berdasarkan future salaries, sedangkan APB Opinion berdasarkan current salaries Kesimpulan conceptual framework adalah sistem yang koheren konsep yang terdiri dari tujuan. dengan tujuan mengidentifikasi pelaporan keuangan, konsep lain memberikan arahan mengenai identifikasi batas-batas pelaporan keuangan, memilih transaksi, peristiwa lain, dan keadaan diwakili, bagaimana mereka harus diakui dan diukur, dan bagaimana mereka harus dirangkum dan dilaporkan. Tujuan membuat kerangka kerja konseptual. Pertama, Agar manfaat, maka penetapan standar harus berlandaskan dan berhubungan dengan serangkaian konsep serta tujuan fundamental. Kedua masalah-masalah praktis yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori dasar yang telah ada. Tinjauan atas kerangka kerja konseptual pada level pertama, tujuan (objectives) mengidentifikasi tujuan dan sasaran dari akuntansi serta merupakan bagian inti dari kerangka kerja konseptual. Pada tingkat kedua disajikan karakteristik kualitatif (qualitative characteristic) yang membuat siklus informasi akuntansi berguna dan unsur- unsur (elements) laporan keuangan. Pada tingkat yang ketiga disajikan konsep-konsep pengukuran dan pengakuan (measurement and recognition concept) yang akan digunakan dalam menetapkan dan mengaplikasikan standar-standar akuntansi. Konsep-konsep ini meliputi asumsi, prinsip, dan kendala yang menjelaskan lingkungan pelaporan berjalan. Daftar Pustaka Anonim 1 https://nasutionzulfikar88.files.wordpress.com/2014/01/kel-2.docx (18 Oktober 2017 22:30)
  • 22. Anonim 2 www.academia.edu/6790102/FASBs_Conceptual_Framework (19 Oktober 2017 19:33) Permalink | Show parent | Reply Picture of NURHASANAH - 43116110365 Re: Forum SIM, Minggu 7 by NURHASANAH - 43116110365 - Thursday, 19 October 2017, 7:46 PM selamat malam pak. saudara apa conceptual framework dan Kesimpulannya. a. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen. Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi dari sistem ini adalah manajemen sehingga sistem harus dapat memenuhi kebutuhan manajemen. b. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar. Untuk pengembangan sistem membutuhkan dana yang tidak sedikit, apalagi bila menggunakan teknologi yang mutakhir. c. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik. Manusialah yang berperan atas keberhasilan suatu sistem, baik dalam proses pengembangan, penerapan maupun dalam operasinya. Oleh karena itu orang yang terlibat dalam pengembangan maupun penggunaan sistem harus merupakan orang yang terdidik dan menguasai segala permasalahan yang ada dan mempunyai solusi akan apa yang akan dilakukan. d. Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam pengembangan sistem. Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja dan melibatkan beberapa personal dalam bentuk suatu tim untuk mengerjakannya. e. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
  • 23. kesimpulan : Adalah semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang berada didalam maupun diluar perusahaan. Otomatisasi kantor bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. bila diterapkan sebagai alah pemecah masalah, otomatisasi kantor dapat memberikan kemampuan antara manajer untuk saling melakukan komunikasi dengan lebih baik selagi mereka memecahkan masalah. peningkatan komunikasi ini dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat. Dan semakin berkembangnya teknologi diharapkan dapat menunjang produktivitas kantor lebih baik lagi. Kendala (Constraints) Dalam menyediakan informasi yang mengandung karakteristik kualitatif agar membuatnya menjadi berguna, dua kendala yang dominan harus diperhitungkan biaya dan materialitas. Kendala biaya Seringkali, pemakai mengasumsikan bahwa informasi adalah komoditas bebas biaya. Namun para pembuat dan penyedia informasi akuntansi mengetahui bahwa hal itu salah. Karena itu, ada hubungan biaya-manfaat yang harus diperhitungkan: biaya penyediaan informasi harus ditimbang terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari pemakaian informasi itu. Analisis biaya-manfaat sulit dilakukan karena biaya dan terutama manfaatnya tidak selalu nyata dan dapat diukur. Manfaat yang diperoleh oleh pembuat laporan keuangan (dalam hal pengendalian manajemen dan akses terhadap modal yang besar) dan pemakai laporan keuangan (dalam hal alokasi sumber daya, penilaian pajak, dan regulasi tarif pajak). Namun manfaat secara umum lebih sulit dikuantifikasi dibandingkan biaya. Biaya penyediaan informasi harus ditimbang terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari pemakaian informasi itu. Badan-badan pembuat standar dan badan-badan pemerintah kini menggunakan analisis biaya-manfaat sebelum menetapkan persyaratan informasional. Dalam rangka menjustifikasi penerbitan suatu standar pengukuran dan pengungkapan tertentu, manfaat yang bisa didapat dari standar harus melampaui biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan.[1] Kendala Materialitas
  • 24. Berhubungan dengan dampak suatu item terhadap operasi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Suatu item akan dianggap material jika pencantuman atau pengabaian item tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan keuangan. Singkatnya, suatu item harus membuat perbedaan atau, jika tidak, tidak perlu diungkapkan. Jadi aspek yang terlibat di sini adalah ukuran dan kepentingan relatif. DAFTAR PUSTAKA Chaniago, Harmon.2013. ”Manajemen Kantor Kontemporer”. Bandung:Akbar Limas Perkasa.