SlideShare a Scribd company logo
Vincensius Cahya Dwinanda
2412100034
Sifat Optik Bahan
1. Pendahuluan
Sifat optik bahan menggambarkan respon material terhadap paparan radiasi
elektromagnetik dan, khususnya, untuk cahaya tampak. Sifat optik ini salah satunya
direpresentasikan dalam indek refraksi dan refleksi.
2. Radiasi Elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik sering didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik.
Dimana gelombang elektromagnetik terdiri dari 2 jenis medan gaya yang
berpengaruh, yaitu medan listrik dan medan magnet. Dimana kedua medan ini saling
tegak lurus satu dengan yang lain.
Gambar 1 Gelombang Elektromagnetik
Cahaya, panas, radar, radio dan gelombang yang lain termasuk radiasi
elektromagnetik, dimana masing-masing mempunyai karakteristik sendiri yang
direpresentasikan oleh spektrum elektromagnetik.
Gambar 2 Spektrum Elektromagnetik
Vincensius Cahya Dwinanda
2412100034
Kecepatan semua radiasi elektromagnetik adalah sama yaitu kecepatan cahaya
sebesar 3x108
m/s. Kecepatan ini terkait dengan permisivitas listrik dan
permeabilitas magnetik dan dapat dirumuskan :
Kecepatan gelombang elektromagnetik dapat juga berupa fungsi antara panjang
gelombang dan frekeuensi
Radiasi elektromagnetik dapat juga dipandang sebagai paket energi yang disebut
foton, sehingga energi yang dihasilkan foton dapat didefinisikan sebagai
Dimana h adalah konstanta Planck yang nilainya sebesar 6,63x10-34
Js
3. Interaksi Cahaya dengan Zat Padat
Cahaya yang mengenai zat padat akan mengalami beberapa perlakuan, diantaranya
adalah : dapat ditransmisikan, diserap, atau dipantulkan. Intensitas awal I0 sinar
harus sama dengan jumah seluruh intensitas yang ditransimisikan IT, diserap IA, dan
dipantulkan IR.
Atau dapat juga ditulis sebagai
T + A + R = 1
Dimana T, A, dan R adalah transmisivitas (IT/I0), absorptivitas (IA/I0), dan reflektivitas
(IR/I0) atau fraksi dari cahaya yang ditransmisikan, diserap, dan dipantulkan.
Material yang dapat mentransmisikan cahaya dengan sedikit penyerapan dan
pemantulan disebut sebagai benda transparan. Material yang hanya sedikit
mentransmisikan cahaya disebut benda translucen. Sedangkan material yang tidak
dapat mentransmisikan cahaya disebut benda opaque.
Gambar 3 Jenis-jenis Sifat Material
Vincensius Cahya Dwinanda
2412100034
4. Interaksi Atomik dan Elektronik
Fenomena optik yang terjadi pada zat padat melibatkan interaksi antara radiasi
elekromagnetik dengan atom, ion, dan elektron. Dua dari interaksi terpenting ini
adalah polarisasi elektronik dan transisi energi elektron
Polarisasi Elektron
Untuk kisaran dari frekuensi cahaya tampak, medan listrik ini berinteraksi dengan
awan elektron yang mengelilingi setiap atom dalam jalurnya sedemikian rupa untuk
menginduksi polarisasi elektronik, atau untuk menggeser awan elektron relatif
terhadap inti atom dengan setiap perubahan arah komponen medan listrik. Dua
konsekuensi polarisasi ini adalah : beberapa energi radiasi mungkin terserap dan
gelombang cahaya akan diperlambat saat melewati medium.
Transisi Elektron
Penyerapan dan emisi dari radiasi elektromagnetik dapat menyebakan transisi
elektron dari tingkat energi satu ke yang lainnya. Perubahan energi tesebut dapat
dicari dengan menggunakan rumus
Absorpsi foton yang berasal dari radiasi elektromagnetik menyebabkan elektron
tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi. Namun elektron tersebut tidak akan
bertahan lama di tingkat energi tersebut, tetapi akan kembali ke ground state
dengan mereemisikan radiasi elektromagnet
Gambar 4 Iustrasi Absorpsi Foton yang Menyebabkan Eksitasi Elektron
Sifat Optik Logam
Pada dasarnya logam bersifat opaque, hal ini dikarenakan radiasi elektromagnetik yang
diterima oleh logam mempunyai frekuensi sinar tampak. Untuk sinar tampak akan
Vincensius Cahya Dwinanda
2412100034
mengeksitasikan elektron ke tingkat energi di atas energi Fermi sehingga sinar tersebut yang
berupa foton akan diserap oleh atom logam.
Gambar 5 Skema eksitasi elektron oleh atom logam
Semua ferkuensi dari sinar tampak akan diserap oleh logam karena terus menerus tersedia
tingkat elektron yang kosong sehingga elektron akan bertransisi. Sebenarnya metal bersifat
opaque untuk semua radiasi elektromagneti yang mempunyai frekuensi rendah mulai dari
gelombang radio hingga sinar ultraviolet. Metal akan bersifat transparan untuk gelombang
yang mempunyai frekuensi radiasi tinggi (sinar x dan gamma).
Sifat Optik Nonlogam
5. Refraksi
Cahaya yang melewati benda yang transparan akan mengalami pengurangan
kecepatan dan sebagai dampaknya adalah terjadinya peristiwa refraksi. Indeks
refraksi dari suatu material adalah rasio dari kecepatan di ruang vakum dengan
kecepatan di medium atau bisa dituliskan sebagai berikut
Besarnya indeks refraksi ini dipengaruhi oleh panjang gelombang dari sinar yang
melewati benda tersebut. Peristiwa ini bisa diamati pada prisma yang menghasilkan
berbagai warna.
Kecepatan cahaya dalam medium sendiri dapat dirumuskan
Sehingga indeks refraksi dapat dituliskan
Vincensius Cahya Dwinanda
2412100034
Karena sebagian besar benda adalah benda sedikit magnetik, μr=1 dan rumus
menjadi
Tabel 1 Indeks Refraktif untuk Beberapa Material Transparan
6. Refleksi
Ketika cahaya melewati suatu medium yang memiliki perbedaan indeks refraksi,
maka cahaya tersebut akan terhambur ke permukaan antara 2 medium tersebut,
meskipun medium tersebut transparan. Reflektivitas R adalah perbandingan
intensitas cahaya pantul dengan intensitas cahaya pantul
Jika cahaya adalah tegak lurus terhadap permukaan maka
Dimana n1 dan n2 adalah indeks refraksi dari 2 medium tersebut. Jika cahaya cahaya
ditransmisikan dari ruang vakum ke benda padat maka
7. Absorpsi
Benda non logam bisa bersifat transparan, jika benda tersebut bersifat transparan
maka sebagian besar benda tersebut tampak berwarna. Pada prinsipnya cahaya yang
Vincensius Cahya Dwinanda
2412100034
diabsorpsi terjadi melalui 2 mekanisme. Yang pertama adalah melalui polarisasi
elektronik, yang kedua adalah melalui mekanisme yang melibatkan transisi pita
valensi-pita konduksi dimana mekanisme ini bergantung dari pita energi masing-
masing material.
Absorpsi foton bisa terjadi melalui promosi dan eksitasi elektron yang terisi dekat
dengan pita valensi, melewati band gap, tau ke dalam empty state di pita konduksi.
Gambar 6 Mekanisme Absorpsi dan Emisi Foton pada Pita Energi
Peristiwa eksitasi yang menghasilkan absorpsi bisa terjadi apabila enrgi foton lebih
besar daripada band gap
Dimana energi band gap maksimum adalah
Jika energi band gap melebihi Eg max maka cahaya tersebut tidak terabsorpsi.
Sedangkan energi band minimum adalah
Ini berarti jika energi band gap lebih kecil dari Eg min maka cahaya tersebut akan
terabsorpsi atau material tersebut bersifat opaque. Sedangkan apabila energi band
gap terletak diantara keduanya maka material tersebut akan tampak berwarna
Interaksi dengan radiasi cahaya juga bisa terjadi pada padatan dielektrik yang
memiliki lebar band gap, yang melibatkan selain pita valensi-konduksi transisi pita
elektron. Jika terdapat impuritas atau cacat elektrik aktif lainnya, tingkat elektron
dalam band gap dapat diperkenalkan, seperti tingkat donor dan akseptor.
Vincensius Cahya Dwinanda
2412100034
Gambar 7 Perstiwa Emisi Foton yang Melibatkan Tingkat Energi
Pada gambar (a) menunjukkan penyerapan foton melalui pita valensi-konduksi yang
mengakibatkan tereksitasinya elektron untuk material yang memiliki tingkat
pengotor yang ada di dalam band gap. Gambar (b) menunjukkan emisi dari dua foton
yang melibatkan peluruhan elektron pertama ke keadaan impuritas, dan akhirnya ke
keadaan dasar. Gambar (c) menunjukkan emisi foton dan dan fonon
Intensitas radiasi yang diserap bergantung pada panjang mediumnya yang
dirumuskan sebagai
Dimana I’o adalah intensitas radiasi yang tidak mengalami refleksi dan β adalah
koefisien absorpsi
Gambar 8 Transmisi cahaya melalui medium transparan
8. Transmisi
Fenomena transmisi cahaya melalui suatu benda transparan dapat dirumuskan
sebagai berikut
Dimana R adalah reflektansi
Vincensius Cahya Dwinanda
2412100034
Gambar 9 Variasi Panjang Gelombang Terhadap Fraksi Cahaya yang Ditransmisikan, Diserap,
dan Direfleksikan
9. Warna
Bahan transparan dapat berwarna sebagai konsekuensi dari panjang gelombang
tertentu rentang cahaya yang selektif diserap ; warna dilihat adalah hasil dari
kombinasi panjang gelombang yang ditransmisikan . Jika penyerapan adalah seragam
untuk semua panjang gelombang , maka bahan tersebut tidak berwarna
Gambar 10 Transmisi radiasi cahaya sebagai fungsi panjang gelombang untuk safir dan rubi
10. Luminesce
Beberapa material mempunyai kemampuan untuk mengabsorpsi energi dan
megemisikannya dalam bentuk cahaya, fenomena ini disebut luminescence.
Luminescence sendiri diklasifikasikan berdasarkan besarnya waktu delay antara
absorpsi dan reemisi. Jika reemisi muncul dalam waktu kurang dari 1 detik maka
fenomena ini disebut fluorenscence, untuk waktu yang lebih lama disebut
phosphorescence. Beberapa material bisa menghasilkan fluorenscence dan
Vincensius Cahya Dwinanda
2412100034
phosphorescence diantaranya adalah sulfida, oksida, tungsten, dan beberapa
senyawa organik.
11. Fotokonduktivitas
Konduktivitas bahan semikonduktor tergantung pada jumlah elektron bebas dalam
pita konduksi dan juga jumlah hole di pita valensi. Energi panas yang berhubungan
dengan getaran kisi dapat mempromosikan eksitasi elektron di mana elektron bebas
dan / atau hole yang dibuat. Carrier tambahan dapat dihasilkan sebagai konsekuensi
transisi elektron foton - diinduksi di mana cahaya diserap ; kemunculan peningkatan
konduktivitas disebut fotokonduktivitas . Dengan demikian , ketika spesimen dari
bahan fotokonduktif menyala, konduktivitas meningkat.
12. LASER
Laser adalah alat yang menghasilkan cahaya berdasarkan prinsip ekstasi elektron
akibat adanya stimulus dari luar. Sehingga dari proses ekstasi tersebut elektron akan
kembali ke tingkat energi asalnya yang mana dalam proses tersebut akan
menghasilakan foton. Namun pada laser sinar yang dihasilkan adalah koheren, yang
artinya memiliki fase yang sama di setiap posisi. Berikut ini adalah beberapa jenis
laser dan fungsinya
Tabel 2 Sifat dan Aplikasi dari Beberapa Jenis LASER
Vincensius Cahya Dwinanda
2412100034
Sifat Thermal Bahan
1. Pendahuluan
Sifat thermal mengacu pada respon material terhadap panas. Ketika padatan
menyerap energi dalam bentuk panas, suhu dan dimensi akan meningkat. Energi
dapat disebarkan ke daerah yang lebih dingin dari spesimen bila gradien suhu ada,
dan pada akhirnya, spesimen bisa meleleh. Kapasitas panas, ekspansi termal, dan
konduktivitas termal adalah sifat yang sering penting dalam pemanfaatan praktis
padatan.
2. Kapasitas Kalor
Menyatakan jumlah energi yang dibutuhkan bahan untuk mengakibatkan
kenaikan temperatur dan biasanya dinyatakan pada setiap mol bahan. Satuannya
adalah J/mol K.
Apabila dinyatakan dalam per unit massa, maka disebut kalor spesifik c dengan
satuan J/kgK. Terdapat 2 jenis kapasitas kalor, yaitu saat volume konstan (Cv) dan
saat tekanan konstan (Cp) dimana Cp > Cv meskipun perbedaannya tidak terlalu jauh
pada padatan di temperatur ruangan. Energi termal pada bahan muncul akibat
energi getaran pada atom – atom dalam frekuensi tinggi yang juga berperan pada
perpindahan energi saat proses konduksi.
Kapasitas kalor pada volume tetap dipengaruhi temperatur hingga titik yang
disebut temperatur Debye. Mulai titik itu, nilai Cv mendekati 3R dimana R adalah
konstanta gas.
Gambar 1 Hubungan antara Temperatur dan Kapasitas Panas
3. Ekspansi Termal
Material akan memuai ketika dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan.
Perubahan panjang terhadap temperatur dirumuskan sebagai berikut:
Vincensius Cahya Dwinanda
2412100034
dimana lf: panjang akhir (m)
l0: panjang awal (m)
Tf: temperatur akhir(⁰C)
T0: temperatur awal (⁰C)
α: koefisien muai panjang (⁰C)-1
Selain perubahan panjang, juga ada perubahan volume yang dirumuskan dengan:
Notasinya hampir sama hanya saja untuk koefisiennya adalah 3 kali koefisien muai
panjang.
Secara atomik, ekspansi termal direpresentasikan oleh pertambahan jarak antar
atom yang mengakibatkan energi potensial dan digambarkan melalui grafik berikut.
Gambar 2 Hubungan antara Energi Potensial dengan Jarak
Material keramik mempunyai koefisien muai yang paling kecil dibanding material
logam dan komposit karena ikatan antar atom yang kuat. Namun, material ini dapat
mengalami thermal shock karena perubahan dimensi yang tidak uniform ketika
dipanaskan.
4. Konduktivitas Termal
Merupakan suatu sifat yang menyatakan kemampuan bahan menghantarkan panas.
Biasanya digunakan dalam proses konduksi dan dirumuskan sebagai berikut:
dimana q: heat flux (W/m2
)
k: konduktivitas termal (W/m.K)
dT/dx: gradien temperatur
Vincensius Cahya Dwinanda
2412100034
Tanda (-) menunjukkan gradien temperatur menurun dari temperatur tinggi ke
temperatur rendah.
Konduktivitas termal bahan terdiri dari vibrasi kisi (kl) yang dipengaruhi oleh
pergerakan phonon dan konduktivitas termal elektron (ke) yang dipengaruhi oleh
konsentrasi elektron bebas.
Bahan keramik dan polimer mempunyai konduktivitas termal yang
rendah karena konsentrasi elektron bebasnya sedikit.
5. Tegangan Termal
Merupakan tegangan yang dialami suatu bahan akibat perubahan temperatur yang
dapat menyebabkan deformasi bahan tersebut. Dapat disebabkan beberapa hal
antara lain: ekspansi/kontraksi termal
dimana σ: tegangan
E: modulus elastisitas bahan
selain itu, juga dapat disebabkan pemanasan dan pendinginan secara tiba – tiba dan
thermal shock untuk material yang mudah rapuh.
Vincensius Cahya Dwinanda
2412100034

More Related Content

What's hot

Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Ida Farida Ch
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Samantars17
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
Fitriyana Migumi
 
Arus dan Konduktor
Arus dan KonduktorArus dan Konduktor
Arus dan Konduktor
Reynes E. Tekay
 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasi
syamsul huda
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
SMP IT Putra Mataram
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Khairul Amri
 
XRD
XRDXRD
Super konduktor
Super konduktorSuper konduktor
Super konduktor
Fitri Dwi Hartati
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Interaksi foton
Interaksi fotonInteraksi foton
Interaksi foton
Merah Mars HiiRo
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
umammuhammad27
 
Sifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombangSifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombang
SMA Negeri 9 KERINCI
 
MODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUMMODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUM
Nurin Nurhasanah
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Prisilia Meifi Mondigir
 
Kinetika adsorpsi 2
Kinetika adsorpsi 2Kinetika adsorpsi 2
Kinetika adsorpsi 2
Zainudin Alamsyah
 

What's hot (20)

Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Arus dan Konduktor
Arus dan KonduktorArus dan Konduktor
Arus dan Konduktor
 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasi
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
 
XRD
XRDXRD
XRD
 
Super konduktor
Super konduktorSuper konduktor
Super konduktor
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Interaksi foton
Interaksi fotonInteraksi foton
Interaksi foton
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 
Fisika Statistik
Fisika StatistikFisika Statistik
Fisika Statistik
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
Sifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombangSifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombang
 
Zat padat parno
Zat padat parnoZat padat parno
Zat padat parno
 
MODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUMMODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUM
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
 
Kinetika adsorpsi 2
Kinetika adsorpsi 2Kinetika adsorpsi 2
Kinetika adsorpsi 2
 

Viewers also liked

Pendahuluan zat padat
Pendahuluan zat padatPendahuluan zat padat
Pendahuluan zat padat
Cha Item Dong
 
Sifat listrik-dielektrik
Sifat listrik-dielektrikSifat listrik-dielektrik
Sifat listrik-dielektrik
Amirul Mukminin
 
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanMaterial magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
IPA 2014
 
Sifat listrik bahan
Sifat listrik bahanSifat listrik bahan
Sifat listrik bahan
mansen3
 
pendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika materialpendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika material
HIMAFIA UNSRI
 
lapres Akustik & Getaran [noise mapping]
lapres Akustik & Getaran [noise mapping] lapres Akustik & Getaran [noise mapping]
lapres Akustik & Getaran [noise mapping]
Dionisius Kristanto
 
Lapres Akustik & Getaran [Noise Barrier]
Lapres Akustik & Getaran [Noise Barrier]Lapres Akustik & Getaran [Noise Barrier]
Lapres Akustik & Getaran [Noise Barrier]
Dionisius Kristanto
 
Korosi suatu material
Korosi suatu materialKorosi suatu material
Korosi suatu material
Reny Isro'is Wulandari
 
Dinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristalDinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristal
Universitas Kanjuruhan, Malang
 
Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]
Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]
Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]
Dionisius Kristanto
 
Lapres Rekban P2 [Percobaan Bahan Keramik]
Lapres Rekban P2 [Percobaan Bahan Keramik]Lapres Rekban P2 [Percobaan Bahan Keramik]
Lapres Rekban P2 [Percobaan Bahan Keramik]
Dionisius Kristanto
 
Electrophysiological assessment of optic neuritis: is there still a role
Electrophysiological assessment of optic neuritis: is there still a roleElectrophysiological assessment of optic neuritis: is there still a role
Electrophysiological assessment of optic neuritis: is there still a role
Clare Fraser
 
Bahan bahan listrik-bahan_magnetik
Bahan bahan listrik-bahan_magnetikBahan bahan listrik-bahan_magnetik
Bahan bahan listrik-bahan_magnetik
dicky julistian
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ahmad Faisal Harish
 
Fiber Teori
Fiber TeoriFiber Teori
Fiber Teori
metropolmedya
 
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan SplicerProsedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Gita Silviani
 
Free Space Optical Communication
Free Space Optical CommunicationFree Space Optical Communication
Free Space Optical Communicationnitigga92
 
FREE SPACE OPTICAL COMMUNICATION
FREE SPACE OPTICAL COMMUNICATIONFREE SPACE OPTICAL COMMUNICATION
FREE SPACE OPTICAL COMMUNICATIONAkhil Kumar
 

Viewers also liked (20)

Pendahuluan zat padat
Pendahuluan zat padatPendahuluan zat padat
Pendahuluan zat padat
 
Sifat listrik-dielektrik
Sifat listrik-dielektrikSifat listrik-dielektrik
Sifat listrik-dielektrik
 
Komponen optik
Komponen optikKomponen optik
Komponen optik
 
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanMaterial magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
 
Sifat listrik bahan
Sifat listrik bahanSifat listrik bahan
Sifat listrik bahan
 
pendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika materialpendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika material
 
lapres Akustik & Getaran [noise mapping]
lapres Akustik & Getaran [noise mapping] lapres Akustik & Getaran [noise mapping]
lapres Akustik & Getaran [noise mapping]
 
Lapres Akustik & Getaran [Noise Barrier]
Lapres Akustik & Getaran [Noise Barrier]Lapres Akustik & Getaran [Noise Barrier]
Lapres Akustik & Getaran [Noise Barrier]
 
Korosi suatu material
Korosi suatu materialKorosi suatu material
Korosi suatu material
 
Dinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristalDinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristal
 
Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]
Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]
Lapres Akustik & Getaran [kerusakan dan vibrasi pada pompa]
 
Lapres Rekban P2 [Percobaan Bahan Keramik]
Lapres Rekban P2 [Percobaan Bahan Keramik]Lapres Rekban P2 [Percobaan Bahan Keramik]
Lapres Rekban P2 [Percobaan Bahan Keramik]
 
Electrophysiological assessment of optic neuritis: is there still a role
Electrophysiological assessment of optic neuritis: is there still a roleElectrophysiological assessment of optic neuritis: is there still a role
Electrophysiological assessment of optic neuritis: is there still a role
 
Bahan bahan listrik-bahan_magnetik
Bahan bahan listrik-bahan_magnetikBahan bahan listrik-bahan_magnetik
Bahan bahan listrik-bahan_magnetik
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
 
Fiber Teori
Fiber TeoriFiber Teori
Fiber Teori
 
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan SplicerProsedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
Prosedur Penyambungan Fiber Optik dengan Splicer
 
Free Space Optical Communication
Free Space Optical CommunicationFree Space Optical Communication
Free Space Optical Communication
 
FREE SPACE OPTICAL COMMUNICATION
FREE SPACE OPTICAL COMMUNICATIONFREE SPACE OPTICAL COMMUNICATION
FREE SPACE OPTICAL COMMUNICATION
 
Ringkasan zat padat
Ringkasan zat padatRingkasan zat padat
Ringkasan zat padat
 

Similar to Sifat Optik dan Termal Material

Pertemuan 3 optika fisi ss
Pertemuan 3 optika fisi ssPertemuan 3 optika fisi ss
Pertemuan 3 optika fisi ssadeenurhayati
 
interaksi-radiasi-dengan-materi.pdf
interaksi-radiasi-dengan-materi.pdfinteraksi-radiasi-dengan-materi.pdf
interaksi-radiasi-dengan-materi.pdf
IrfanNurhasan2
 
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptxKONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
AgiesSahirwan
 
Bab ii tinjauan pustaka
Bab ii  tinjauan pustakaBab ii  tinjauan pustaka
Bab ii tinjauan pustaka
D'Ratna Bismaniac SB
 
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Shaifull Niell
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
fadilah781
 
Optical instrumentation system
Optical instrumentation systemOptical instrumentation system
Optical instrumentation system
ayu bekti
 
Analisis spektrometri
Analisis spektrometriAnalisis spektrometri
Analisis spektrometriNozha Diszha
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
fadilah781
 
interferensi dan difraksi
interferensi dan difraksiinterferensi dan difraksi
interferensi dan difraksi
annisnuruli
 
besara dan pngukuran kelas x smt 1 a.ppt
besara dan pngukuran kelas x smt 1 a.pptbesara dan pngukuran kelas x smt 1 a.ppt
besara dan pngukuran kelas x smt 1 a.ppt
mala620416
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
Wulan Oktaviany
 
Makalah razak
Makalah razakMakalah razak
Makalah razak
Septian Muna Barakati
 

Similar to Sifat Optik dan Termal Material (20)

Pertemuan 3 optika fisi ss
Pertemuan 3 optika fisi ssPertemuan 3 optika fisi ss
Pertemuan 3 optika fisi ss
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
kuantum
kuantumkuantum
kuantum
 
interaksi-radiasi-dengan-materi.pdf
interaksi-radiasi-dengan-materi.pdfinteraksi-radiasi-dengan-materi.pdf
interaksi-radiasi-dengan-materi.pdf
 
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptxKONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
 
Bab ii tinjauan pustaka
Bab ii  tinjauan pustakaBab ii  tinjauan pustaka
Bab ii tinjauan pustaka
 
Melly & suhu
Melly & suhuMelly & suhu
Melly & suhu
 
tugas1
tugas1tugas1
tugas1
 
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
Optical instrumentation system
Optical instrumentation systemOptical instrumentation system
Optical instrumentation system
 
Analisis spektrometri
Analisis spektrometriAnalisis spektrometri
Analisis spektrometri
 
Makalah razak
Makalah razakMakalah razak
Makalah razak
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
Laporan spektronic
Laporan spektronicLaporan spektronic
Laporan spektronic
 
interferensi dan difraksi
interferensi dan difraksiinterferensi dan difraksi
interferensi dan difraksi
 
besara dan pngukuran kelas x smt 1 a.ppt
besara dan pngukuran kelas x smt 1 a.pptbesara dan pngukuran kelas x smt 1 a.ppt
besara dan pngukuran kelas x smt 1 a.ppt
 
Gamma decay
Gamma decayGamma decay
Gamma decay
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
 
Makalah razak
Makalah razakMakalah razak
Makalah razak
 

Recently uploaded

SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 

Recently uploaded (20)

SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 

Sifat Optik dan Termal Material

  • 1. Vincensius Cahya Dwinanda 2412100034 Sifat Optik Bahan 1. Pendahuluan Sifat optik bahan menggambarkan respon material terhadap paparan radiasi elektromagnetik dan, khususnya, untuk cahaya tampak. Sifat optik ini salah satunya direpresentasikan dalam indek refraksi dan refleksi. 2. Radiasi Elektromagnetik Radiasi elektromagnetik sering didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik. Dimana gelombang elektromagnetik terdiri dari 2 jenis medan gaya yang berpengaruh, yaitu medan listrik dan medan magnet. Dimana kedua medan ini saling tegak lurus satu dengan yang lain. Gambar 1 Gelombang Elektromagnetik Cahaya, panas, radar, radio dan gelombang yang lain termasuk radiasi elektromagnetik, dimana masing-masing mempunyai karakteristik sendiri yang direpresentasikan oleh spektrum elektromagnetik. Gambar 2 Spektrum Elektromagnetik
  • 2. Vincensius Cahya Dwinanda 2412100034 Kecepatan semua radiasi elektromagnetik adalah sama yaitu kecepatan cahaya sebesar 3x108 m/s. Kecepatan ini terkait dengan permisivitas listrik dan permeabilitas magnetik dan dapat dirumuskan : Kecepatan gelombang elektromagnetik dapat juga berupa fungsi antara panjang gelombang dan frekeuensi Radiasi elektromagnetik dapat juga dipandang sebagai paket energi yang disebut foton, sehingga energi yang dihasilkan foton dapat didefinisikan sebagai Dimana h adalah konstanta Planck yang nilainya sebesar 6,63x10-34 Js 3. Interaksi Cahaya dengan Zat Padat Cahaya yang mengenai zat padat akan mengalami beberapa perlakuan, diantaranya adalah : dapat ditransmisikan, diserap, atau dipantulkan. Intensitas awal I0 sinar harus sama dengan jumah seluruh intensitas yang ditransimisikan IT, diserap IA, dan dipantulkan IR. Atau dapat juga ditulis sebagai T + A + R = 1 Dimana T, A, dan R adalah transmisivitas (IT/I0), absorptivitas (IA/I0), dan reflektivitas (IR/I0) atau fraksi dari cahaya yang ditransmisikan, diserap, dan dipantulkan. Material yang dapat mentransmisikan cahaya dengan sedikit penyerapan dan pemantulan disebut sebagai benda transparan. Material yang hanya sedikit mentransmisikan cahaya disebut benda translucen. Sedangkan material yang tidak dapat mentransmisikan cahaya disebut benda opaque. Gambar 3 Jenis-jenis Sifat Material
  • 3. Vincensius Cahya Dwinanda 2412100034 4. Interaksi Atomik dan Elektronik Fenomena optik yang terjadi pada zat padat melibatkan interaksi antara radiasi elekromagnetik dengan atom, ion, dan elektron. Dua dari interaksi terpenting ini adalah polarisasi elektronik dan transisi energi elektron Polarisasi Elektron Untuk kisaran dari frekuensi cahaya tampak, medan listrik ini berinteraksi dengan awan elektron yang mengelilingi setiap atom dalam jalurnya sedemikian rupa untuk menginduksi polarisasi elektronik, atau untuk menggeser awan elektron relatif terhadap inti atom dengan setiap perubahan arah komponen medan listrik. Dua konsekuensi polarisasi ini adalah : beberapa energi radiasi mungkin terserap dan gelombang cahaya akan diperlambat saat melewati medium. Transisi Elektron Penyerapan dan emisi dari radiasi elektromagnetik dapat menyebakan transisi elektron dari tingkat energi satu ke yang lainnya. Perubahan energi tesebut dapat dicari dengan menggunakan rumus Absorpsi foton yang berasal dari radiasi elektromagnetik menyebabkan elektron tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi. Namun elektron tersebut tidak akan bertahan lama di tingkat energi tersebut, tetapi akan kembali ke ground state dengan mereemisikan radiasi elektromagnet Gambar 4 Iustrasi Absorpsi Foton yang Menyebabkan Eksitasi Elektron Sifat Optik Logam Pada dasarnya logam bersifat opaque, hal ini dikarenakan radiasi elektromagnetik yang diterima oleh logam mempunyai frekuensi sinar tampak. Untuk sinar tampak akan
  • 4. Vincensius Cahya Dwinanda 2412100034 mengeksitasikan elektron ke tingkat energi di atas energi Fermi sehingga sinar tersebut yang berupa foton akan diserap oleh atom logam. Gambar 5 Skema eksitasi elektron oleh atom logam Semua ferkuensi dari sinar tampak akan diserap oleh logam karena terus menerus tersedia tingkat elektron yang kosong sehingga elektron akan bertransisi. Sebenarnya metal bersifat opaque untuk semua radiasi elektromagneti yang mempunyai frekuensi rendah mulai dari gelombang radio hingga sinar ultraviolet. Metal akan bersifat transparan untuk gelombang yang mempunyai frekuensi radiasi tinggi (sinar x dan gamma). Sifat Optik Nonlogam 5. Refraksi Cahaya yang melewati benda yang transparan akan mengalami pengurangan kecepatan dan sebagai dampaknya adalah terjadinya peristiwa refraksi. Indeks refraksi dari suatu material adalah rasio dari kecepatan di ruang vakum dengan kecepatan di medium atau bisa dituliskan sebagai berikut Besarnya indeks refraksi ini dipengaruhi oleh panjang gelombang dari sinar yang melewati benda tersebut. Peristiwa ini bisa diamati pada prisma yang menghasilkan berbagai warna. Kecepatan cahaya dalam medium sendiri dapat dirumuskan Sehingga indeks refraksi dapat dituliskan
  • 5. Vincensius Cahya Dwinanda 2412100034 Karena sebagian besar benda adalah benda sedikit magnetik, μr=1 dan rumus menjadi Tabel 1 Indeks Refraktif untuk Beberapa Material Transparan 6. Refleksi Ketika cahaya melewati suatu medium yang memiliki perbedaan indeks refraksi, maka cahaya tersebut akan terhambur ke permukaan antara 2 medium tersebut, meskipun medium tersebut transparan. Reflektivitas R adalah perbandingan intensitas cahaya pantul dengan intensitas cahaya pantul Jika cahaya adalah tegak lurus terhadap permukaan maka Dimana n1 dan n2 adalah indeks refraksi dari 2 medium tersebut. Jika cahaya cahaya ditransmisikan dari ruang vakum ke benda padat maka 7. Absorpsi Benda non logam bisa bersifat transparan, jika benda tersebut bersifat transparan maka sebagian besar benda tersebut tampak berwarna. Pada prinsipnya cahaya yang
  • 6. Vincensius Cahya Dwinanda 2412100034 diabsorpsi terjadi melalui 2 mekanisme. Yang pertama adalah melalui polarisasi elektronik, yang kedua adalah melalui mekanisme yang melibatkan transisi pita valensi-pita konduksi dimana mekanisme ini bergantung dari pita energi masing- masing material. Absorpsi foton bisa terjadi melalui promosi dan eksitasi elektron yang terisi dekat dengan pita valensi, melewati band gap, tau ke dalam empty state di pita konduksi. Gambar 6 Mekanisme Absorpsi dan Emisi Foton pada Pita Energi Peristiwa eksitasi yang menghasilkan absorpsi bisa terjadi apabila enrgi foton lebih besar daripada band gap Dimana energi band gap maksimum adalah Jika energi band gap melebihi Eg max maka cahaya tersebut tidak terabsorpsi. Sedangkan energi band minimum adalah Ini berarti jika energi band gap lebih kecil dari Eg min maka cahaya tersebut akan terabsorpsi atau material tersebut bersifat opaque. Sedangkan apabila energi band gap terletak diantara keduanya maka material tersebut akan tampak berwarna Interaksi dengan radiasi cahaya juga bisa terjadi pada padatan dielektrik yang memiliki lebar band gap, yang melibatkan selain pita valensi-konduksi transisi pita elektron. Jika terdapat impuritas atau cacat elektrik aktif lainnya, tingkat elektron dalam band gap dapat diperkenalkan, seperti tingkat donor dan akseptor.
  • 7. Vincensius Cahya Dwinanda 2412100034 Gambar 7 Perstiwa Emisi Foton yang Melibatkan Tingkat Energi Pada gambar (a) menunjukkan penyerapan foton melalui pita valensi-konduksi yang mengakibatkan tereksitasinya elektron untuk material yang memiliki tingkat pengotor yang ada di dalam band gap. Gambar (b) menunjukkan emisi dari dua foton yang melibatkan peluruhan elektron pertama ke keadaan impuritas, dan akhirnya ke keadaan dasar. Gambar (c) menunjukkan emisi foton dan dan fonon Intensitas radiasi yang diserap bergantung pada panjang mediumnya yang dirumuskan sebagai Dimana I’o adalah intensitas radiasi yang tidak mengalami refleksi dan β adalah koefisien absorpsi Gambar 8 Transmisi cahaya melalui medium transparan 8. Transmisi Fenomena transmisi cahaya melalui suatu benda transparan dapat dirumuskan sebagai berikut Dimana R adalah reflektansi
  • 8. Vincensius Cahya Dwinanda 2412100034 Gambar 9 Variasi Panjang Gelombang Terhadap Fraksi Cahaya yang Ditransmisikan, Diserap, dan Direfleksikan 9. Warna Bahan transparan dapat berwarna sebagai konsekuensi dari panjang gelombang tertentu rentang cahaya yang selektif diserap ; warna dilihat adalah hasil dari kombinasi panjang gelombang yang ditransmisikan . Jika penyerapan adalah seragam untuk semua panjang gelombang , maka bahan tersebut tidak berwarna Gambar 10 Transmisi radiasi cahaya sebagai fungsi panjang gelombang untuk safir dan rubi 10. Luminesce Beberapa material mempunyai kemampuan untuk mengabsorpsi energi dan megemisikannya dalam bentuk cahaya, fenomena ini disebut luminescence. Luminescence sendiri diklasifikasikan berdasarkan besarnya waktu delay antara absorpsi dan reemisi. Jika reemisi muncul dalam waktu kurang dari 1 detik maka fenomena ini disebut fluorenscence, untuk waktu yang lebih lama disebut phosphorescence. Beberapa material bisa menghasilkan fluorenscence dan
  • 9. Vincensius Cahya Dwinanda 2412100034 phosphorescence diantaranya adalah sulfida, oksida, tungsten, dan beberapa senyawa organik. 11. Fotokonduktivitas Konduktivitas bahan semikonduktor tergantung pada jumlah elektron bebas dalam pita konduksi dan juga jumlah hole di pita valensi. Energi panas yang berhubungan dengan getaran kisi dapat mempromosikan eksitasi elektron di mana elektron bebas dan / atau hole yang dibuat. Carrier tambahan dapat dihasilkan sebagai konsekuensi transisi elektron foton - diinduksi di mana cahaya diserap ; kemunculan peningkatan konduktivitas disebut fotokonduktivitas . Dengan demikian , ketika spesimen dari bahan fotokonduktif menyala, konduktivitas meningkat. 12. LASER Laser adalah alat yang menghasilkan cahaya berdasarkan prinsip ekstasi elektron akibat adanya stimulus dari luar. Sehingga dari proses ekstasi tersebut elektron akan kembali ke tingkat energi asalnya yang mana dalam proses tersebut akan menghasilakan foton. Namun pada laser sinar yang dihasilkan adalah koheren, yang artinya memiliki fase yang sama di setiap posisi. Berikut ini adalah beberapa jenis laser dan fungsinya Tabel 2 Sifat dan Aplikasi dari Beberapa Jenis LASER
  • 10. Vincensius Cahya Dwinanda 2412100034 Sifat Thermal Bahan 1. Pendahuluan Sifat thermal mengacu pada respon material terhadap panas. Ketika padatan menyerap energi dalam bentuk panas, suhu dan dimensi akan meningkat. Energi dapat disebarkan ke daerah yang lebih dingin dari spesimen bila gradien suhu ada, dan pada akhirnya, spesimen bisa meleleh. Kapasitas panas, ekspansi termal, dan konduktivitas termal adalah sifat yang sering penting dalam pemanfaatan praktis padatan. 2. Kapasitas Kalor Menyatakan jumlah energi yang dibutuhkan bahan untuk mengakibatkan kenaikan temperatur dan biasanya dinyatakan pada setiap mol bahan. Satuannya adalah J/mol K. Apabila dinyatakan dalam per unit massa, maka disebut kalor spesifik c dengan satuan J/kgK. Terdapat 2 jenis kapasitas kalor, yaitu saat volume konstan (Cv) dan saat tekanan konstan (Cp) dimana Cp > Cv meskipun perbedaannya tidak terlalu jauh pada padatan di temperatur ruangan. Energi termal pada bahan muncul akibat energi getaran pada atom – atom dalam frekuensi tinggi yang juga berperan pada perpindahan energi saat proses konduksi. Kapasitas kalor pada volume tetap dipengaruhi temperatur hingga titik yang disebut temperatur Debye. Mulai titik itu, nilai Cv mendekati 3R dimana R adalah konstanta gas. Gambar 1 Hubungan antara Temperatur dan Kapasitas Panas 3. Ekspansi Termal Material akan memuai ketika dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan. Perubahan panjang terhadap temperatur dirumuskan sebagai berikut:
  • 11. Vincensius Cahya Dwinanda 2412100034 dimana lf: panjang akhir (m) l0: panjang awal (m) Tf: temperatur akhir(⁰C) T0: temperatur awal (⁰C) α: koefisien muai panjang (⁰C)-1 Selain perubahan panjang, juga ada perubahan volume yang dirumuskan dengan: Notasinya hampir sama hanya saja untuk koefisiennya adalah 3 kali koefisien muai panjang. Secara atomik, ekspansi termal direpresentasikan oleh pertambahan jarak antar atom yang mengakibatkan energi potensial dan digambarkan melalui grafik berikut. Gambar 2 Hubungan antara Energi Potensial dengan Jarak Material keramik mempunyai koefisien muai yang paling kecil dibanding material logam dan komposit karena ikatan antar atom yang kuat. Namun, material ini dapat mengalami thermal shock karena perubahan dimensi yang tidak uniform ketika dipanaskan. 4. Konduktivitas Termal Merupakan suatu sifat yang menyatakan kemampuan bahan menghantarkan panas. Biasanya digunakan dalam proses konduksi dan dirumuskan sebagai berikut: dimana q: heat flux (W/m2 ) k: konduktivitas termal (W/m.K) dT/dx: gradien temperatur
  • 12. Vincensius Cahya Dwinanda 2412100034 Tanda (-) menunjukkan gradien temperatur menurun dari temperatur tinggi ke temperatur rendah. Konduktivitas termal bahan terdiri dari vibrasi kisi (kl) yang dipengaruhi oleh pergerakan phonon dan konduktivitas termal elektron (ke) yang dipengaruhi oleh konsentrasi elektron bebas. Bahan keramik dan polimer mempunyai konduktivitas termal yang rendah karena konsentrasi elektron bebasnya sedikit. 5. Tegangan Termal Merupakan tegangan yang dialami suatu bahan akibat perubahan temperatur yang dapat menyebabkan deformasi bahan tersebut. Dapat disebabkan beberapa hal antara lain: ekspansi/kontraksi termal dimana σ: tegangan E: modulus elastisitas bahan selain itu, juga dapat disebabkan pemanasan dan pendinginan secara tiba – tiba dan thermal shock untuk material yang mudah rapuh.