3. Sifat Koligatif
Sifat yang tergantung pada jumlah partikel zat terlarut
1. Penurunan Tekanan Uap
Jika zat pelarut dimasukkan dalam tempat tertutup, maka
pelarut itu akan menguap. Uap itu akan menyebar ke mana-
mana dan memberi tekanan ke seluruh ruangan. Partikel-
partikel yang menjadi uap tidak selamanya menjadi uap,
tetapi sebagian akan masuk ke dalam cairan lagi. Ketika
sudah mencapai kesetimbangan dinamis antara zat cair dan
uapnya, maka uap itu menjadi jenuh. Jika uap itu sudah
jenuh, maka tekanan itu dinamakan tekanan uap jenuh
pelarut murni.
4. Pengaruh zat terlarut pada tekanan uap.
Pelarut murni O Zat terlarut
Makin tinggi konsentrasi zat terlarut, makin tinggi penurunan
tekanan uap
2. Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku
Titik didih pada tekanan udara luar 1 atm atau 760 mmHg
(tekanan udara permukaan laut) disebut titik didih normal.
5. Titik beku adalah suhu pada nilai tekanan
tertentu saat terjadi perubahan wujud dari zat
cair menjadi zat padat.
Diagram PT pada tekanan uap
6. Selisih antara titik didih pelarut (T°b) dan titik didih larutan (Tb) dinamakan
kenaikan titik didih yang dirumuskan sebagai berikut.
Selisih titik beku antara pelarut (T°f) dengan titik beku larutan (Tf) disebut
penurunan titik beku yang dirumuskan sebagai berikut.
7. 3. Tekanan Osmosis
Tekanan osmosis adalah tekanan yang diperlukan untuk
menghentikan peristiwa osmosis. Makin tinggi konsentrasi
larutan, maka makin tinggi pula tekanan osmosis yang diperlukan
untuk menghentikan peristiwa osmosis tersebut.
Peristiwa osmosis
8. Adanya kecenderungan kedua larutan untuk mempunyai konsentrasi yang sama,
maka pelarut dari larutan yang memiliki konsentrasi lebih kecil (a) akan mengalir ke
larutan yang konsentrasinya lebih besar (b). Peristiwa perpindahan larutan yang
memiliki konsentrasi lebih kecil (pelarut) ke larutan yang memiliki konsentrasi lebih
besar (terlarut) ini dinamakan osmosis.
B. Perhitungan pada Sifat Koligatif
1. Fraksi Mol dan Kemolalan
Fraksi mol dan kemolalan akan digunakan dalam perhitungan sifat-
sifat koligatif larutan. Fraksi mol akan digunakan dalam perhitungan
penurunan tekanan uap, sedangkan kemolalan untuk menghitung
kenaikan titik didih dan penurunan titik beku.
9. a. Fraksi Mol
Fraksi mol adalah konsentrasi larutan yang menyatakan
perbandingan jumlah mol zat terlarut terhadap jumlah mol total
komponen larutan.
b. Kemolalan
Kemolalan atau molalitas adalah pernyataan konsentrasi larutan
yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg atau 1.000
gr zat pelarut.
2. Perhitungan pada Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
Zat nonelektrolit tidak mengalami ionisasi sehingga dalam
perhitungan untuk menentukan sifat koligatifnya tidak
melibatkan jumlah koefisien kation dan anion.
10. a. Hubungan Fraksi Mol dengan Penurunan Tekanan Uap
Pengaruh konsentrasi zat terlarut terhadap tekanan uap larutan dijelaskan
oleh Raoult. Menurut Raoult, “Penurunan tekanan uap pelarut sebanding
dengan fraksi mol zat terlarut atau tekanan uap larutan sebanding dengan
fraksi mol zat terlarut.”
b. Hubungan Kemolalan dengan Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
1) Hubungan Kemolaan dengan Penurunan Titik Beku
12. Harga titik didih dan harga Kb dari beberapa pelarut
c. Hubungan Kemolaran dengan Tekanan Osmosis
Menurut van’t Hoff, rumus gas ideal
memiliki kesamaan dengan persamaan
matematis tekanan. Pada tekanan gas
ideal (p) diganti dengan tekanan
osmosis (π).
13. 3. Perhitungan Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Zat elektrolit adalah zat yang dapat mengalami ionisasi menjadi ion-ionnya.
Adapun pada zat nonelektrolit tidak mampu mengalami ionisasi.
Sifat koligatif adalah sifat yang tergantung pada jumlah partikel dalam
suatu larutan.
Perbandingan antara harga sifat koligatif larutan elektrolit dengan sifat
koligatif larutan nonelektrolit disebut faktor van’t Hoff.
Hubungan jumlah partikel dengan kenaikan titik didih dan penurunan titik beku
14. C. Penerapan Sifat Koligatif Larutan
suhu pada saat tekanan uap jenuh permukaan cairan sama
dengan tekanan udara
2. Pemakaian Garam Dapur
1. Titik Didih
Dengan fungsi yang sama, sebagai penurun titik beku, garam
dapur sering dipakai untuk membuat es krim karena pembuatan
es krim membutuhkan suhu di bawah 0°C.
3. Penggunaan Larutan Infus
Dengan mengetahui tekanan sel darah manusia, maka Anda dapat
memperkirakan tekanan larutan infus yang akan dimasukkan dalam tubuh
manusia. Jika larutan infus itu hipotonik (tekanan lebih rendah) akan terjadi
hemolisis (air masuk ke sel darah) sehingga menyebabkan sel darah pecah.
15. 4. Penyerapan Air
Air di sekitar tanaman akan masuk dalam tanaman melalui akar.
Hal itu terjadi karena air dalam tanaman mengandung zat-zat
terlarut yang menyebabkan konsentrasi lebih tinggi daripada air
di sekitar tanaman sehingga air tanaman itu hipotonik.
5. Tekanan Osmosis Air Laut
Informasi tekanan osmosis air laut diperlukan pada proses
desalinasi air laut (mengolah air laut menjadi air tawar). Pada
proses ini, digunakan prinsip osmosis balik yaitu pelarut
bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dengan
memberikan tekanan sebesar tekanan pada air laut.