Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan bisn...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses review atas proses bisnis utama, universitas mercu buana, 2017
1. SIKLUS PROSES BISNIS REVIEW ATAS PROSES BISNIS UTAMA
Dibuat oleh :
Christina Aprilyani (55517110057)
Dosen Pengampu :
Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali,MM,CMA
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2017
2. Ancaman-ancaman atas SIA
Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam
dan politik, seperti :
– Kebakaran atau panas yang berlebihan
– Banjir, gempa bumi
– Badai angin, dan perang
Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya
peralatan, seperti :
– Kegagalan hardware
– Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi,
gangguan dan fluktuasi listrik.
– Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.
Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :
– Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia
– Kesalahan tidak disengaja karen teledor
– Kehilangan atau salah meletakkan
– Kesalahan logika
– Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan
Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :
– sabotase
– Penipuan komputer
– Penggelapan
Beberapa ancaman (threats) lainnya adalah :
1. Merekrut karyawan yang tidak kualified Hiring of unqualified
2. Pelanggaran hukum oleh karyawan (Violation of employment law)
3. Perubahan yang tidak diotorisasi opada file induk pembayaran (master payroll file)
4. Ketidakakuratan data waktu (Inaccurate time data)
5. Ketidakakuratan proses pembayaran
6. Pencurian atau kecurangan pendistribusian pembayaran
7. Kehilangan atau tidak terotorisasi data pembayaran
8. Performansi jelek
Mengapa ancaman-ancaman SIA meningkat?
Peningkatan jumlah sistem klien/server memiliki arti bahwa informasi tersedia bagi para
pekerja yang tidak baik.
Oleh karena LAN dan sistem klien/server mendistribusikan data ke banyak pemakai,
mereka lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat.
WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu sama
lain, yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan.
3. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini :
1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
2. Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
3. Struktur organisasional
4. Badan audit dewan komisaris
5. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
6. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
7. Pengaruh-pengaruh eksternal
AKTIVITAS PENGENDALIAN
Aktivitas pengendalian bertujuan untuk mengarahkan karyawan agar karyawan dapat bertindak
sesuai dengan arahan manajer.
Aktivitas yang terkait dengan pelaporan keuangan. Meliputi: Perancangan dokumen
yang baik dan penggunaan dokumen bernomor urut tercetak; Pemisahan tugas; Otorisasi
atas transaksi; Pengamanan yang memadai; Cek independen atas kinerja rekan sekerja;
Penilaian (valuation) atas jumlah yang mesti dicatat yang tepat
Aktivitas yang terkait dengan pemrosesan informasi, meliputi pengendalian umum
dan pengendalian aplikasi. Aktivitas ini membantu memastikan reliabilitas dan integritas
sistem informasi yang memproses informasi keuangan maupun informasi non keuangan.
Aktivitas pengendalian yang lain yang relevan dengan pelaporan keuangan adalah review atas
kinerja, yang meliputi:
1. Membandingkan anggaran dan nilai aktual
2. Menganalisis kaitan antar data, melakukan investigasi dan tindakan korektif
3. Review atas kinerja fungsional atau area tertentu
Aktivitas Pengendalian
Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori
berikut ini :
1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
2. Pemisahan tugas
3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
4. Penjagaan aset dan catatan yang memadai
5. Pemeriksaan independen atas kinerja
4. Aktivitas pengendalian dapat berupa:
Pengendalian pengolahan informasi mencakup:
Otorisasi semestinya terhadap transaksi
Dokumen dan catatan
Pengecekan independen
Pemisahan tugas
Pengendalian fisik
Review terhadap kinerja
PENGENDALIAN UMUM
Meliputi:
Pengendalian organisasi.
Pengendalian dokumentasi.
Pengendalian akuntabilitas aktiva.
Pengendalian praktik manajemen.
Pengendalian operasi pusat informasi
Pengendalian otorisasi
Pengendalian akses
PENGENDALIAN ORGANISASI
Organisasi menetapkan hubungan kerja antara karyawan dan unit organisasi. Struktur organisasi
dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisasi yang independen. Organisasi yang
independen adalah struktur organisasi yang memisahkan wewenang dan tanggung jawab
sedemikian rupa sehingga fungsi yang tidak kompatibel dipisahkan. Selain melalui pemisahan
tugas, pengendalian juga dicapai dengan monitoring.
Dalam sistem manual, karyawan yang menangani aktiva mesti dipisahkan dari karyawan yang
memiliki otorisasi untuk melaksanakan suatu transaksi dan karyawan yang bertanggung jawab
untuk mencatat transaksi.
Sistem informasi memiliki tanggung jawab untuk merekam dan memproses data. Oleh karena itu
sistem informasi mesti independen dari semua departemen yang menggunakan data dan
informasi tersebut. Departemen pengguna adalah departemen yang memiliki tanggung jawab
untuk menginisiasi dan mengotorisasi transaksi. Selain itu, fungsi pengembangan sistem mesti
dipisahkan dari sistem pemrosesan transaksi.
PENGENDALIAN DOKUMENTASI
Dokumentasi yang baik berguna untuk efisiensi dalam perbaikan bug sistem, untuk efisiensi
dalam pengembangan tambahan aplikasi baru, serta untuk pelatihan karyawan dalam
mengenalkan sistem aplikasi.
5. Dokumentasi yang diperlukan meliputi:
Kebijakan terkait dengan sistem, seperti kebijakan pengembangan sistem, kebijakan
pengujian sistem, kebijakan operasi computer, dan kebijakan penanganan bencana dan
keamanan sistem.
Dokumentasi aplikasi sistem, seperti flowchart, data flow diagram, kode rekening,
deskripsi prosedur, prosedur koreksi kesalahan, prosedur pengendalian, deskripsi file
(termasuk kamus data), format output sistem, dan deskripsi input output sistem.
Dokumentasi program.
Dokumentasi data
Dokumentasi operasi
Dokumentasi untuk pengguna.
PENGENDALIAN AKUNTABILITAS AKTIVA
Sumber daya perusahaan (aktiva) perlu dijaga. Cara menjaga aktiva tersebut antara lain:
Penggunaan buku pembantu dalam catatan akuntansi
Rekonsiliasi (seperti rekonsiliasi kas dan persediaan)
Prosedur acknowledgement sebagai bentuk wujud pertanggungjawaban atas aktiva yang
ditangani oleh seseorang atau suatu bagian.
Penggunaan log dan register
Review oleh pihak independent
PENGENDALIAN PRAKTIK MANAJEMEN
Meliputi kebijakan dan praktik sumber daya manusia, komitmen terhadap kompetensi, praktik
perencanaan, praktik audit, dan pengendalian pengembangan sistem aplikasi (prosedur
perubahan sistem dan prosedur pengembangan sistem baru).
PENGENDALIAN APLIKASI
Meliputi:
Pengendalian otorisasi,
Pengendalian input, dapat berupa edit test pada saat data diinputkan ke dalam layar
komputer (validity check, limit check, field check, relationship check), dapat berupa
batch control total (amount control total, hash total dan record count) jika data diinputkan
secara batch.
Pengendalian proses, dapat berupa manual cross check dan pengendalian proses yang
lain.
Pengendalian output. Output mesti didistribusikan ke pihak yang tepat.
6. Tinjauan menyeluruh konsep-konsep pengendalian
Apakah definisi dari pengendalian internal itu ?
Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk
menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki
efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah
ditetapkan.
Apakah pengendalian manajemen itu ?
Pengendalian manajemen meliputi tiga keutamaan :
1 Merupakan bagian tanggung jawab manajemen yang utuh.
2 Dirancang untuk mengurangi kesalahan, ketidak teraturan, dan mencapai tujuan organisasi.
Pengendalian intern secara luas, diantaranya ;
a. Batasan pengendalian intern, sebagai suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur
organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan, dengan tujuan
untuk :
1. mengamankan aktiva perusahaan
2. mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi
3. meningkatkan efisiensi
4. mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi
Ringkasnya bahwa pengendalian intern tidak hanya meliputii pekerjaan pengecekan tetapi juga
meliputi semua sistem kerja yang terjadi dalam perusahaan dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan.
Dari definisi pengendalian intern yang dikemukakan tersebut diatas dapat ditemukan beberapa
konsep dasar berikut :
Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu, atau
merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan
Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman, kebijakan, formulir, namun
dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris,
manajemen dan personil lain.
Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan
keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris entitas. Keterbatasan yang
melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan pertimbangan manfaat serta
pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian, menyebabkan pengendalian intern
tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
7. Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan yaitu
pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.
Sistem pengendaliaan intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran yang
diorganisasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan kehandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi untuk dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem pengendalian
intern merupakan kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan organisasi untuk mencapai
empat tujuan utama :
1. Untuk menjaga aktiva perusahaan
2. Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkan catatan dan informasi akuntansi
3. Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan
4. Untuk mengukur kesesuaian kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh
manajemen.
Berangkat dari tujuan diatas, maka sistem pengendalian intern dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu :
a) Pengendalian intern akuntansi (internal accounting control)
Pengendalian intern akuntansi meliputi persetujuan, pemisahan antara fungsi operasi,
penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan fisik atas kekayaan.
b) Pengendalian intern administrasi (internal administratife control)
Pengendalian intern administrasi meliputi peningkatan efisiensi usaha, dan mendorong
dipatuhinya kebijakan pimpinan, misalnya analisis statistik, studi waktu dan gerak, program
pelatihan, dan pengendalian mutu kegiatan perusahaan .
2. Karakteristik sistem pengendalian intern
Kehandalan sistem pengendalian intern harus dilandasi dengan karakteristik dari sistem tersebut
yaitu :
Adanya pendelegasian wewenang kepada petugas tertentu untuk menyetujui transaksi
dan penetapan tugas, pengecekan kepada petugas yang lain untuk mengetahui bahwa
transaksi telah disetujui oleh petugas yang berwenang.
Adanya penyelenggaraan akuntansi sedemikian rupa sehingga mudah di cek.
Adanya pendelegasian secara fisik yang tepat, termasuk penjagaan berganda terhadap
aktiva yang dimiliki.
Adanya perifikasi secara periodik terhadap eksistensi aktiva yang dicatat.
Memiliki pegawai yang cakap, mempunyai kemampuan dan latihan yang cukup, sesuai
dengan tingkat pertanggungjawabannya.
Adanya pemisahan fungsi penyimpanan aktiva dari fungsi pencatatan, dan dari
pelaksanaan transaksi yang bersangkutan.
8. 3. Pengendalian intern dalam Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Unsur-unsur pengendalian intern dalam siklus pembelian dirancang untuk mencapai tujuan
pokok pengendalian akuntansi, yaitu menjaga kekayaan (persediaan) dan kewajiban perusahaan,
menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi (utang, kas, persediaan). Untuk merancang
unsur-unsur pengendalian akuntansi yang diterapkan dalam siklus pembelian, terdapat tiga unsur
pokok yaitu :
a. Organisasi
1. Fungsi pembelian terpisah dari fungsi penerimaan barang.
2. Fungsi pembelian harus terpisah dengan fungsi akuntansi.
3. Fungsi penerimaan barang harus terpisah dengan fungsi penyimpanan barang.
4. Transaksi pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi gudang, fungsi pembelian,
penerimaan barang, pencatat utang, dan fungsi akuntansi yang lain.
5. Transaksi retur pembelian harus dilaksanakan oleh fungsi pembelian, penerimaan barang,
pencatat utang, fungsi akuntansi yang lain.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
1. Surat permintaan pembelian otorisasi oleh fungsi gudang untuk barang digudang, atau
oleh kepala fungsi yang bersangkutan untuk barang yang langsung dipakai.
2. Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat yang lebih tinggi.
3. Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan barang.
4. Bukti kas keluar oleh kepala fungsi pencatatan utang atau pejabat yang lebih tinggi.
5. Memo debit untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian.
6. Laporan pengiriman barang untuk retur pembelian diotorisasi oleh fungsi pengiriman
barang.
7. Pencatatan terjadinya utang didasarkan atas bukti kas keluar yang didukung dengan surat
order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok.
8. Pencatatan berkurangnya utang karena retur pembelian didasarkan memo debit yang
didukung dengan laporan pengiriman barang.
9. Pengurangan utang di dalam arsip bukti kas keluar yang belum dibayar dan pencatatan di
dalam register bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi pencatat utang.
10. Pencatatan di dalam jurnal umum diotorisasi oleh fungsi pencatat jurnal.
c. Praktik yang sehat ;
1. Surat permintaan pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi gudang.
2. Surat order pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan
oleh fungsi pembelian.
3. Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penerimaan barang.
4. Memo debit untuk retur pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian.
5. Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi pengiriman barang.
6. Pemasok dipilih berdasarkan jawaban penawaran harga bersaing dari berbagai pemasok.
9. 7. Barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan barang jika fungsi ini telah
menerima tembusan surat order pembelian dari fungsi pembelian.
8. Fungsi penerimaan barang melakukan pemeriksaan barang yang diterima dari pemasok
dengan cara menghitung dan menginspeksi barang tersebut dan membandingkannya
dengan tembusan surat order pembelian.
9. Terdapat pengecekan, syarat pembelian, dan ketelitian perkalian di dalam faktur dari
pemasok sebelum faktur tersebut diproses untuk dibayar.
10. Catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu utang secara periodik direkonsiliasi
dengan rekening control utang di dalam buku besar.
11. Pembayaran faktur dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran guna mencegah
kehilangan kesempatan untuk memperoleh potongan tunai.
12. Bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya dicap “lunas” oleh fungsi pengeluaran
kas setelah cek dikirimkan kepada pemasok.
4. Pengendalian akuntansi
Pengendalian akuntansi mempunyai tujuan umum yaitu untuk mengendalikan harta perusahaan.
Ada dua kategori pengendalian akuntansi, yaitu :
1. Pengendalian secara umum :
Pengendalian akuntansi secara umum untuk keamanan harta perusahaan digolongkan
menjadi :
a. Pengendalian organisasi, dapat terjadi apabila ada pemisahan tugas (segregation of
duties) dan pemisahan tanggungjawab (segregation of responsibility) yang tegas.
b. Pengendalian dokumentasi; dokumentasi dapat mencatat tentang deskripsi, penjelasan,
bagan air, daftar-daftar, cetakan hasil komputer, dan contoh-contoh objek dari sistem
informasi. Dokumentasi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu:
1. Dokumentasi yang disimpan dibagian akuntansi yaitu dokumen dasar, dokumentasi
daftar rekening dan dokumentasi prosedur manual.
2. Dokumentasi yang ada di bagian pengolahan data yaitu dokumentasi prosedur,
sistem, program operasi, dan dokumentasi data.
c. Pengendalian perangkat keras dan perangkat lunak, dirancang dalam komputer untuk
mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya dalam sistem kerja.
d. Pengendalian keamanan fisik.
Pengendalian terhadap keamanan fisik perlu dilakukan untuk menjaga keamanan
perangkat keras, perangkat lunak, dan personal dalam perusahaan.
Teknik untuk pengendalian keamanan fisik dapat berupa alat-alat penempatan fisik yang
membantu melindungi harta perusahaan, seperti ; pengawasan terhadap pengasetan fisik,
pengaturan lokasi, dan penerapan alat-alat pengamanan.
10. e. Pengendalian keamanan data
Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan terhadap keamanan data
yang tersimpan diluar supaya tidak hilang, rusak, dan diakses oleh pihak yang tidak
berkepentingan.
2. Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi berhubungan dengan pengoperasian akuntansi sistem komputer.
Fungsi dari pengendalian aplikasi adalah untuk memberi jaminan yang cukup bahwa
pencatatan, proses, dan pelaporan data sudah dilakukan dengan benar sesuai prosedural.
Pengendalian aplikasi dikategorikan sebagai berikut :
Pengendalian masukan, Pengendalian ini dirancang untuk mencegah atau mendeteksi
kekeliruan dalam tahap masukan dalam pengolahan data. Pengendalian masukan
umumnya menyangkut efisiensi, persetujuan, masukan terhormat, penandaan,
pembatalan, dan lain-lain dalam proses komputer.
Pengendalian pemrosesan, Pengendalian ini mencakup mekanisme, standarisasi, dan lain-
lain.
Pengendalian keluaran, Pengendalian keluaran dirancang untuk memeriksa masukan
dan pemrosesan sehingga berpengaruh terhadap keluaran secara absah dan
pendistribusian keluaran secara memadai. Pengendalian ini mencakup rekonsiliasi,
penyajian umur, suspensi berkas, suspensi account, audit periodik, laporan
ketidaksesuaian dan lipstream resubmission.
5. Pengendalian Administrasi
pengendalian ini bertujuan mengefisiensikan operasi kegiatan dan mendorong ditaatinya
kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. Manajemen yang baik dapat menghindari
perusahaan dari penyelewengan dan kesalahan, sehingga mampu mewujudkan tujuan dan
mendukung pengendalian akuntansi perusahaan.
11. Siklus proses bisnis meliputi :
1. Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan adalah proses bisnis yang berkaitan dengan penyediaan barang dan jasa ke
pelanggan untuk kemudian menagih penjualan tersebut sehngga menghasilkan pendapatan. Pada
siklus pendapatan sendiri terdapat 4 dasar bisnis yaitu :
a) Memasukkan pesanan penjualan (sales order entry)
Kenapa hal ini menjadi dasar ? karena proses penjualan pastilah diawali dengan adanya pesanan
dari pelanggan. Dalam tahap ini ada 3 hal yang harus kita pastikan yaitu mengambil pesanan
penjualan, memeriksadan lalu menyetujui kredit penjualan tersebut (hanya jika penjualan secara
kredit), dan memeriksa ketersediaan barang yang akan dipesan. Bagian yang terkait yaitu bagian
penjualan.
b) Mengirim Pesanan (Shipping)
Setelah kita menerima pesanan dan juga memastikan bahwa barang yang dipesan memang ada
maka selanjutnya kita harus mengirim pesanan tersebut. Di sini ada 2 tahap yaitu mengepak
barang yang akan dikirim dan mengirimnya bersama surat jalan (dokumen pengiriman). Bagian
yang terkait yaitu bagian gudang dan bagian pengiriman.
c) Penagihan dan piutang usaha (billing and accounts receivable)
Dasar yang ketiga disini tentunya hanya berlaku bagi penjualan yang bersifat kredit. Dimana
bagian kredit melakukan penagihan ke para pelanggan dengan membuat faktur penjualan. Selain
melakukan penagihan tentu saja harus memelihara data-data piutang usaha yang dimiliki oleh
organisasi atau perusahaan tersebut.
d) Menerima pembayaran / kas (cash collection)
Yang terakhir tentu saja setelah melakukan penagihan maka bagian kasir akan menerima
pembayaran baik dari penjualan kredit maupun penjualan tunai.
2. Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran (expenditure cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional
pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa
(Romney & Steinbert, 2005).
Pada siklus ini terdapat 3 aktivitas dasar yaitu :
a) Memesan barang , persediaan, dan jasa
Aktivitas yang pertama adalah melakukan pesanan terhadap barang, persediaan maupun jasa
yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam hal ini kita perlu memperhatikan berapa jumlah yang
akan dibeli dan kapan akan digunakan agar bisa tersedia tepat waktu, selain itu perlu juga untuk
menentukan pemasok mana yang akan kita pesan. Bagian pembelian disini harus membuat surat
order pembelian (Purchase Order)
b) Menerima dan menyimpan barang, persediaan, dan jasa
Aktivitas kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang
dipesan. Bagian penerimaan bertanggung jawab untuk mengecek dan menerima kiriman dari
para pemasok. Dokumen yang dibuat dalam proses penerimaan barang adalah laporan
penerimaan barang adalah laporan penerimaan (receiving report).
c) Membayar untuk barang, persediaan, dan jasa
Aktivitas ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan yang dibuat oleh
pemasok. Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar dan kasir bertanggung
jawab untuk melakukan pembayaran.
12. 3. Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus
terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
Aktivitas-aktivitas yang ada dalam siklus produksi yaitu :
a) Desain Produk
Kenapa harus dilakukan desain produk?
Karena desain produk ini bertujuan agar produk yang dihasilkan nantinya laku dijual, memiliki
kualitas yang bagus, intinya agar produk yang dihasikan bisa menang bersaing dengan produk
lainnya.
b) Perencanaan dan Penjadwalan
Perencanaan dan penjadwalan disini terkait dengan proses pembuatan produk yang telah di
desain. Selain itu juga termasuk perencanaan perolehan bahan baku, disini ada 2 metode yaitu :
Metode Perencanaan Sumber Daya Produksi
Yaitu perusahaan menyiapkan gudang untuk menampung bahan baku agar nantinya ketika akan
melakukan produksi kita telah memiliki bahan baku.
Metode Just In Time
Yaitu perusahaan tidak memiliki gudang penyimpanan bahan baku karena bahan baku dipesan
ketika ada pesanan penjualan atau di pesan saat itu juga (just in time).
c) Operasi Produksi
Prosedur-prosedur yang dijalankan dalam rangka menghasilkan suatu produk.
d) Akuntansi Biaya
Memproses semua informasi yang berkaitan dengan biaya-biaya produksi termasuk biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja maupun biaya overhead pabrik. Sehingga nantinya diharapkan mampu
menghasilkan biaya yang akurat.
4. Siklus Sumber Daya Manusia
Siklus SDM adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan data yang terkait
dengan manajemen yang efektif atas tenaga kerja.
Aktivitas-aktivitas dalam siklus SDM yaitu :
Perekrutan dan kontrak kerja
Pelatihan
Penugasan pekerjaan
Kompensasi (Penggajian)
Evaluasi kinerja
Pemutusan hubungan kerja
5. Siklus Keuangan
Siklus keuangan adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan data yang terkait
dengan segala jenis keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran.
13. Daftar Pustaka :
1. http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/03/pengendalian-intern-dalam-sistem.html (Senin, 4
Desember 2017, pukul : 9.29 WIB)
2. https://aminahhumairoh.wordpress.com/2010/10/23/pengendalian-sistem-informasi-
akuntansi/(Senin, 4 Desember 2017, pukul 9,31 WIB)