Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, termasuk pengertian, macam-macam, indikator, budaya kuat, budaya lemah, dan cara mengukurnya. Beberapa pengertian budaya organisasi yang disebutkan antara lain nilai dan norma yang dianut bersama oleh anggota organisasi. Disebutkan pula dua macam budaya organisasi, yaitu budaya segmentalis dan integratif. Cara mengukur budaya organisasi dengan mengetahui unsur-un
1. Kelompok 6 1. M. Arif Syamsudin 100810015 2. Firda Nur Fitria 100810079 3. Cut Nicky 100810080 4. N. H. Syaifullah 100810082 5. Nur Lailis Sa’adah 100810342 6. Meyra Kristanti 100810362 7. Arinta Kusuma W 100810387 8. Candra Ari H 100810383 9. Noviaranita A. R 100810446
3. Pengertian Budaya Organisasi 1. Kilman, Saxton, dan Serpa (1986), “ Falsafah ideologi, nilai-nilai, anggapan, keyakinan, harapan, sikap dan norma yang dimiliki bersama dan mengikat suatu masyarakat”. 2. Eliott (Duncar, 1989), “ Cara berfikir dan melakukan sesuatu yang mentradisi, yang dianut bersama oleh semua anggota organisasi dan para anggota baru harus mempelajari atau paling tidak menerimanya sebagian agar mereka diterima sebagai bagian organisasi”.
4. 3. Wheelen and Hunger (1986), ” Budaya organisasi adalah nilai-nilai yang dianut bersama oleh anggota organisasi dan diwariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya”. 4. Grifin and Ebert (1989), “ Budaya organisasi adalah pengalaman, sejarah, keyakinan, dan norma-norma bersama yang menjadi ciri organisasi”.
6. Menurut Schwartz dan Davis,budaya organisasi ada dua macam, yaitubudayaSegmentalisdanIntegratif.
7. Budaya Segmentalis 1. Kompertamentalisasi tindakan, peristiwa dan masalah; 2. Melihat masalah sesempit mungkin; 3. Punya struktur yang terpecah – pecah yang asing satu sama lain; 4. Mengasumsikan masalah bisa diatasi dengan membagi-baginya yang kemudian diserahkan pada spesialis yang bekerja terpisah;
9. Budaya Integratif 1. Mau bergeser dari kearifan lama; 2. Menggabungkan gagasan dari sumber – sumber yang tak berkaitan; 3. Melihat masalah secara utuh; 4. Menantang praktek – praktek mapan; 5. Beroperasi pada keunggulan kompetensi;
11. Indikator budaya organisasi 1. Inovatif Memperhitungkan Risiko, inovatif dalam mengantisipasi risiko kerugian bagi perusahaan/ organisasi. 2. Memberi Perhatian pada Setiap Masalah Secara Detail 3. Berorientasi Terhadap Hasil yang Akan Dicapai 4. Berorientasi Kepada Semua Kepentingan Karyawan 5. Agresif dalam Bekerja 6. Mempertahankan dan Menjaga Stabilitas Kerja
12. Budaya Kuat Stephen. P. robbins a.Anggota-anggota organisasi loyal kepada organisasi b. Pedoman bertingkah laku bagi orang-orang di dalam perusahaan digariskan dengan jelas, dimengerti, dipatuhi dan dilaksanakan oleh orang-orang di dalam perusahaan sehingga orang-orang yang bekerja menjadi sangat kohesif.
13. c. Nilai-nilai yang dianut organisasi tidak hanya berhenti pada slogan, tetapi dihayati dan dinyatakan dalam tingkah laku sehari-hari secara konsisten oleh orang-orang yang bekerja dalam perusahaan. d. Organisasi memberikan tempat khusus kepada pahlawan-pahlawan organisasi dan secara sistematis menciptakan bermacam-macam tingkat pahlawan
14. e. Dijumpai banyak ritual, mulai dari ritual sederhana hingga yang mewah. f. Memiliki jaringan kulturan yang menampung cerita-cerita kehebatan para pahlawannya.
15. Budaya Lemah Deal dan Kennedy a. Mudah terbentuk kelompok-kelompok yang bertentangan satu sama lain. b. Kesetiaan kepada kelompok melebihi kesetiaan kepada organisasi. c. Anggota organisasi tidak segan-segan mengorbankan kepentingan organisasi untuk kepentingan kelompok atau kepentingan diri sendiri.
16. Mengukur Budaya Organisasidengan mengetahui unsur unsur nya kemudian menggunakan metode tertentu1. Unsurintensitas2. Unsurkejelasan3. Unsurpenyebarluasan4. Unsur Kohesi5. Unsur Komitmen6. Unsur Ritual7. Unsur Jaringan Budaya8. Unsurkinerja