SlideShare a Scribd company logo
Homeostasis “lingkungan dalam”
Sel dan transport membran
Potensial aksi dan kontraksi otot



   Erkadius
   Bagian Fisiologi FK Unand
Tujuan fisiologi
   Menjelaskan faktor kimia/fisika yang mendasari
       asal-usul,
       perkembangan, dan
       perjalanan kehidupan
   Fisiologi:
       virus, kuman, sel, tanaman,
       manusia
Fisiologi manusia
   Tentang ciri-ciri dan mekanisme spesifik
    yang membuatnya hidup

       lapar  cari makanan
       dingin  cari kehangatan
       takut  cari perlindungan
       reproduksi  cari pasangan
Sel: Unit dasar kehidupan
   Sel  jaringan  organ  sistem
   Setiap jenis sel: fungsi khusus
       eritrosit, neuron, kelenjar, benih
       jumlah sel sekitar 100 x 1012
   Ciri-ciri dasar bersama
       butuh O2 dan membentuk enerji
       CO2 dan bahan sisa
       reproduksi sel
Cairan tubuh
   Tubuh dewasa: 60% cairan
   Ekstrasel 33%, intrasel 67%
   Cairan ekstrasel
       selalu bergerak di seluruh tubuh
       transport cepat sebagai darah
       bergabung dengan cairan jaringan
   Cairan interstitium: di antara sel-sel
       “millieu interieur” [lingkungan dalam]
       sumber kehidupan sel
A. Homeostasis lingkungan dalam
   “Pemeliharaan keadaan statik atau
    konstan di lingkungan dalam”
   Cairan interstitium (lingkungan dalam):
       harus konstan  mekanisme homeostasis
   Fungsi bersama semua organ
       paru-paru: O2
       ginjal: kadar ion yang konstan
       pencernaan: makanan
Sistem-sistem yang terlibat
   Transportasi
   Perolehan sumber nutrien
   Pembuangan sisa metabolisme
   Kontrol oleh syaraf dan hormon
   Reproduksi
1. Transport
   Pergerakan darah di pembuluh
       darah lewat di organ-organ
       rest: 1x, sangat aktif: 6x per menit
   Pergerakan cairan dari kapiler ke sel
       kapiler permiabel untuk zat terlarut
       plasma ↔ interstitium: pertukaran
       interstitium ↔ sel
       jarak kapiler–sel: <50 μm
2. Sumber nutrien
   Respirasi:
       tebal alveoli-kapiler 0,4-2,0 μm
       O2 berdiffusi dengan mudah
   Pencernaan: penyerapan makanan
   Hati: metabolisme
   Muskuloskeleton: mencari makanan
3. Pembuangan sisa metabolik
   Paru-paru
       CO2, hasil akhir terbesar metabolisme
   Ginjal
       sisa metabolisme sel: asam urat, urea
       kelebihan air dan ion
   Kulit
       air, mineral
4. Pengaturan fungsi
   Syaraf:
       Sensoris: panca indera
       Pusat: otak dan medulla spinalis
       Motorik: pelaksana keinginan
       Otonom: kontrol bawah sadar
   Hormon: mengatur metabolisme
       tiroid, insulin, paratiroid
       kortisol, aldosteron
5. Reproduksi
   Penerusan kehidupan
   Pengganti generasi yang menjadi tua
   Dorongan kuat pada usia reproduksi
B. SISTEM-SISTEM KONTROL TUBUH
   Genetik
   Kontrol fungsi setiap organ
   Kontrol hubungan antar organ

   Contoh:
       respirasi: kontrol [CO2] ekstrasel
       hati/pankreas: [glukosa] ekstrasel
       ginjal: [H], [Na], [K], [PO4], ekstrasel
Pengaturan [O2] & [CO2]
   Fungsi penyangga O2 hemoglobin
       Paru-paru: Hb mengikat O2
       Interstitium: O2 lepas kalau [O2] rendah
   CO2 adalah sisa utama oxidasi sel
       CO2 merangsang pusat pernafasan
         nafas cepat dan dalam  CO2 dibuang
       menumpuk: reaksi oksidatif terhenti
Pengaturan tekanan darah arteri
   Baroreseptor:
       a. karotid
       arkus aorta
   Tekanan darah ↑
     baroreseptor tertekan  simpatis ↓:
       pemompaan jantung berkurang
       pembuluh darah melebar
       tekanan darah turun
Pentingnya sistem kontrol
   Suhu: naik 7°C  kematian sel
   Perubahan pH: <6,9; >8.0  kematian
   [K+]: rendah  lumpuh;
            tinggi  depresi jantung
   [Ca++]: rendah  tetani
   [Glukosa] rendah: mental kacau, pingsan
Kontrol ‘negative feedback’

   Negatif dibandingkan stimulus awal
       ekstrasel: CO2↑  ventilasi ↑  CO2↓
       tekanan darah ↑  reaksi-reaksi  TD ↓


   Mengembalikan kelebihan atau
    kekurangan ke angka normal
Kontrol ‘positive feedback’
   A merangsang B, B merangsang A
   Bahaya:
       efek berlebihan  syok, kematian
   Kegunaan:
       merangsang keseimbangan baru
       contoh: pembekuan darah, melahirkan
C. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
   Dua bagian utama
       inti: dibatasi membran inti
       sitoplasma: dibatasi membran sel
   Protoplasma: zat-zat pembentuk sel
       Air: 70-85%
       Ion: K, Mg, PO4, HCO3
       Protein: struktural dan globulus
       Lipid: fosfolipid, kolesterol, trigliserida
       Karbohidrat: 1% sel (3% otot, 6% hati)
Membran-membran sel
   Pembatas struktur
       sel, inti, retikulum endoplasma,
       mitokhondria, lisosom, apparatus Golgi
   Dibentuk oleh lipid dan protein
       lipid: pembatas gerak air dan zat terlarut
       protein: enzim, gerbang
       karbohidrat: reaksi imun, reseptor hormon
Organella dan inti sel
   Retikulum endoplasma (RE)
       sintesis protein, lipid
   Apparatus Golgi:
       membentuk lisosom dan vesikel sekresi
   Mitokhondria: membentuk ATP
   Nukleus
       pusat kontrol sel: DNA amat banyak
D. TRANSPORT MELALUI MEMBRAN
   Komponen interstitium
       Na, Ca, HCO3, PO4; pH 7.4
       glukosa, tekanan O2
   Komponen intrasel
       K, SO4; pH 7.0
       asam amino, protein, lemak, tekanan CO2
   Dipisahkan oleh membran sel
Barrier lipid dan protein transport
   Lipid bilayer
       penghalang: air dan zat larut air
       diffusi langsung: zat larut lemak
   Protein transport
       saluran: ion dan molekul tertentu
       ‘carrier’: ikatan dengan zat yang dibawa
       sangat selektif
Jalur transport membran sel
Diffusi melalui membran sel
   Diffusi sederhana:
       perpindahan zat berkonsentrasi tinggi
       osmosis: perpindahan air
   Melalui lipid bilayer: zat larut lemak
       O2, N2, CO2, alkohol
   Melalui saluran protein
       air dan molekul tak larut lemak
   Diffusi terbantu: interaksi carrier–zat
       glukosa, asam amino
Diffusi terbantu

Tranport
K+ dan Na+
Transport aktif
   Pindah melawan beda konsentrasi
       Pemindahan K ke dalam sel
       Pemindahan Na ke luar sel
   Primer - enerji pemecahan ATP
       Na, K, Ca, H, Cl dan beberapa ion lain
   Sekunder:
       enerji dari beda konsentrasi ion
       tercipta dari TA primer sebelumnya
TA primer: pompa Na-K
   Na keluar 3, K masuk sel 2
       enerji dari pemecahan ATP (Na-K pump)
   Calcium: Ca-pump
       keluar sel, ke mitokhondria
   Hydrogen: H-pump
       ke sel parietal lambung
       ke saluran tubuli distal ginjal
Pompa Na-K
Transport aktif sekunder
   Beda kadar Na  daya diffusi 
    Co-transport atau counter-transport
   Co-transport: glukosa, asam amino
       carrier untuk perlekatan Na dan zat
       Na + zat  bersama masuk sel
   Counter-transport: Ca++, H+
       Na + zat  Na masuk, zat keluar
co-transport
TA melalui barisan sel
   Barisan sel epitel:
       usus, kandung empedu, tubuli ginjal,
       kelenjar, pleksus khoroideus otak
   Pada usus, empedu, tubuli:
       Diffusi Na dan air: lumen, basal, lateral
       TA Na: bagian basal dan lateral
Transport aktif barisan sel
E. Potensial membran
   Pemisahan muatan berlawanan
       pada semua membran plasma
       antara cairan intrasel dan interstitium
       memiliki ‘potensi’ daya kerja
   Penyebab timbulnya
       Kation: Na interstitium, K interasel
       Anion intrasel: dari protein intrasel
Peran pergerakan K
   K keluar sel membawa kation
       anion tertahan  intrasel lebih negatif
       potensial akibat K = -90 mV
   Na ke dalam sel membawa kation
       anion tertinggal di luar (Cl-)
       potensial akibat Na = +60 mV
   Efek gabungan pada sel syaraf
       resting membrane potential = -70 mV
Jaringan peka rangsang
   Rangsangan  potensial berubah cepat
   Action potential
       polarisasi: potensial di membran
       depolarisasi: potensial menuju arah 0 mV
       repolarisasi: potensial kembali ke ‘resting’
       hiperpolarisasi: potensial makin negatif
Proses pada action potential
   Pemicu: depolarisasi
       potensial istirahat ke potensial ambang
       naik pelan: -70 mV  -50/-55 mV
   Depolarisasi tajam:
       bisa ‘overshoot’ ke +30 mV
   Repolarisasi:
       sering dengan hiperpolarisasi (-80 mV)
   Kembali ke potensial istirahat
Anatomi neuron
   dendrit (banyak)
   badan sel
   akson: 1 mm - >1 m
       pangkal gembung
        (axon hillock)
       bisa bercabang
        (collateral)
Propagasi action potential
   Arus lokal pada syaraf
       depolarisasi pangkal  menyebar ke ujung
   Konduksi saltatori (lompatan)
       syaraf bermyelin: arus tidak bocor
       celah antar myelin: “nodes of Ranvier”
        tempat arus melompat  propagasi cepat
       Ukuran serat syaraf ~ kecepatan konduksi
Neuromus-
cular junction
   axon terminal
       vesikel
        asetilkholin
   space (celah)
   motor end-plate
       bagian khusus
        membran sel
        otot
Neuromuscular junction
   1.   Action potential
   2.   Ca++ influx
   3.   ACh dilepaskan,
   4.   Berikatan dg reseptor
   5.   Saluran motor end-pkate terbuka
   6.   Arus lokal ke membran dan serat
   7.   Penghancuran ACh  Act. Pot. habis
Events at a neuromuscular junction
F. Susunan sel otot rangka
   Otot (organ)
   Serat otot (cell)
   Myofibril (struktur intrasel)
   Thick & thin filaments (sitoskeleton)
   Myosin and actin (protein)
Cross section of muscle
Myofibril and thick-thin filament
Paduan rangsangan dengan kontraksi
   Action potential 
   Ca keluar sarcoplasmic reticulum
    memasuki sitoplasma
       berikatan pada troponin thin filaments
       kontraksi otot
Rangsangan  tegangan otot
   Kontraksi isotonik:
       tegangan dipakai memendekkan otot
       tegangan pada otot tidak berubah
   Kontraksi isometrik:
       tegangan tidak mampu memendekkan otot
       tegangan pada otot meningkat
Kontraksi dan kebutuhan oksigen
   Kontraksi anaerobik
       suplai oksigen tidak cukup untuk kontraksi
       oksigen: piruvat  ATP dan as. laktat
       menghindari cepatnya kelelahan terjadi
   Kontraksi aerobik
       oksigen: glikolisis dan siklus Krebs
       asam laktat tidak terbentuk
G. SISTEM SYARAF SENSORIK
   Pembagian Sistem Syaraf
       Sistem syaraf pusat
           otak
           medulla spinalis
       Sistem syaraf tepi
           somatik: motorik dan sensorik
           otonom: simpatis dan parasimpatis
Sistem somato-sensorik
   Otot, tendon dan sendi
       regangan otot: muscle spindle
       regangan tendon: aparatus tendon Golgi
       posisi sendi: reseptor kinestetik
   Reseptor kulit:
       nyeri, dingin, panas
       tekanan, perabaan
   Reseptor  sy. sensoris  sy. pusat
   Aksis
    somatosensoris
Area somatosensoris korteks
Reseptor
   Menerima rangsangan dari lingkungan
   Meneruskan informasi ke SSP: afferent
    (sensoris)
   Memiliki sifat adaptasi
       adaptasi cepat: informasi cepat dilupakan
         tekanan, perabaan
       adaptasi lambat: informasi terpantau lebih lama
         otot, tendon, sendi
         baroreseptor dan khemoreseptor
         vestibulum telinga (keseimbangan arah gerakan)
Sensasi nyeri
   Mekanisme proteksi tubuh
       kulit, permukaan tulang, sendi
       dinding arteri, permukaan otak
       tidak beradaptasi
   Nyeri visera (alat dalam):
       regangan dan spasme organ saluran
       iskemia, rangsangan kimiawi
   Referred pain:
       nyeri visera terasa di permukaan tubuh
Lengkung refleks
   Reseptor
       Jalur afferent: sensoris
   Pusat integrasi: SSP
       Jalur efferent: motorik
   Organ efektor: otot

   Withdrawal reflex
       illustrasi refleks spinal
Crossed extensor reflex
   INJURED FOOT:
       withdrawal reflex:
           pada sisi yang sama
           protektif
       crossed extensor reflex:
           pada sisi yang berlawanan
           menyangga berat badan
Crossed extensor reflex coupled with
withdrawal reflexes
Indera penglihatan
   Cahaya melewati struktur transparan
       konjungtiva
       kornea
       lensa
       korpus vitreus
   Retina sebagai reseptor cahaya
   Khoroid sebagai penyerap kelebihan
    cahaya
   Sklera sebagai struktur pelindung
Proses penglihatan dan akomodasi
   Penipisan / pencembungan lensa
       bayangan  retina  n. Optikus
   Jumlah cahaya masuk  besar
    rangsangan
       dikontrol oleh ukuran pupil
   Kontraksi m. siliaris
       ligamen penggantung lensa mengendur
       lensa makin mencembung
       kekuatan lensa bertambah
Gerakan bola mata
   Otot rektus (lurus): 4
       m.   rektus lateralis
       m.   rektur medialis
       m.   rektus superior
       m.   rektus inferior
   Otot oblique (serong/miring): 2
       m. obliquus superior
       m. obliquus inferior
Pendengaran dan keseimbangan
   Getaran membran timpani menggetarkan;
       tulang malleus, inkus, stapes
       foramen ovale dan cairan di dalam cochlea
       membran basalis cochlea
   Organ corti di cochlea merangsang reseptor
       n. auditorius terangsang
   Canalis semicircularis:
       gerakan cairan sesuai dengan gerakan kepala
Pembauan dan pengecapan
   Bau dikenal oleh reseptor pembau
       signal ke bulbus olfactorius
       ke otak melalui n. Olfactorius
   Rasa dikecap reseptor dalam bentuk
    terlarut
       manis: di ujung lidah
       asin: di pinggir lateral lidah
       pahit: di pangkal lidah
sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011

More Related Content

What's hot

Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asamFisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
hendrairawan92
 
Makalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhMakalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuh
dwimank
 
2.membran fisiologi saraf otot
2.membran fisiologi saraf otot2.membran fisiologi saraf otot
2.membran fisiologi saraf ototBenny Kosandi
 
sejarah
sejarahsejarah
sejarah
edhymo
 
Pengertian organ organ ginjal
Pengertian organ organ ginjalPengertian organ organ ginjal
Pengertian organ organ ginjalaguezt1903
 
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
Moh. Wildan
 
Sistem eksresi pada ginjal
Sistem eksresi pada ginjalSistem eksresi pada ginjal
Sistem eksresi pada ginjal
Erreina Saifa
 
Metabolisme Air
Metabolisme AirMetabolisme Air
Metabolisme Air
Ratnawati Sigamma
 
MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMA
MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMAMATERI Sistem eksresi KELAS XII SMA
MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMA
Zona Bebas
 
Sistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusiaSistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusia
Wirna YW
 
Bab 7 sistem ekskresi
Bab 7 sistem ekskresiBab 7 sistem ekskresi
Bab 7 sistem ekskresi
SMAN 2 Indramayu
 

What's hot (19)

Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asamFisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
 
Makalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuhMakalah cairan tubuh
Makalah cairan tubuh
 
2.membran fisiologi saraf otot
2.membran fisiologi saraf otot2.membran fisiologi saraf otot
2.membran fisiologi saraf otot
 
Presentasi hd-1-kelompok-1
Presentasi hd-1-kelompok-1Presentasi hd-1-kelompok-1
Presentasi hd-1-kelompok-1
 
sejarah
sejarahsejarah
sejarah
 
Pengertian organ organ ginjal
Pengertian organ organ ginjalPengertian organ organ ginjal
Pengertian organ organ ginjal
 
Cairan dan asam basa
Cairan dan asam basaCairan dan asam basa
Cairan dan asam basa
 
Fisiologi ginjal
Fisiologi ginjalFisiologi ginjal
Fisiologi ginjal
 
transpor aktif
transpor aktiftranspor aktif
transpor aktif
 
17.risyca nova pujiastuti
17.risyca nova pujiastuti17.risyca nova pujiastuti
17.risyca nova pujiastuti
 
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Sistem eksresi pada ginjal
Sistem eksresi pada ginjalSistem eksresi pada ginjal
Sistem eksresi pada ginjal
 
Metabolisme Air
Metabolisme AirMetabolisme Air
Metabolisme Air
 
Transport Membran
Transport MembranTransport Membran
Transport Membran
 
MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMA
MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMAMATERI Sistem eksresi KELAS XII SMA
MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMA
 
Homeostasis
HomeostasisHomeostasis
Homeostasis
 
Sistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusiaSistem ekskresi-pada-manusia
Sistem ekskresi-pada-manusia
 
Bab 7 sistem ekskresi
Bab 7 sistem ekskresiBab 7 sistem ekskresi
Bab 7 sistem ekskresi
 

Viewers also liked

Worxsmith Content Services
Worxsmith Content ServicesWorxsmith Content Services
Worxsmith Content Services
Nick Davey
 
Perkembangan terbaru dalam psak
Perkembangan terbaru dalam psakPerkembangan terbaru dalam psak
Perkembangan terbaru dalam psak
Anthea Melinda
 
Cara memperkuat creativitas
Cara memperkuat creativitasCara memperkuat creativitas
Cara memperkuat creativitas
Anthea Melinda
 
Ателие"Да си публикувам реклама"-проект УСПЕХ-ДФСГ"Интелект"-Плевен
Ателие"Да си публикувам реклама"-проект УСПЕХ-ДФСГ"Интелект"-ПлевенАтелие"Да си публикувам реклама"-проект УСПЕХ-ДФСГ"Интелект"-Плевен
Ателие"Да си публикувам реклама"-проект УСПЕХ-ДФСГ"Интелект"-Плевен
Ani Andreeva
 
Managing learners through engagement webinar 25/09/13
Managing learners through engagement webinar 25/09/13Managing learners through engagement webinar 25/09/13
Managing learners through engagement webinar 25/09/13
Nick Davey
 
Presentasi faal otot
Presentasi faal ototPresentasi faal otot
Komponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatborKomponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatbor
TIffani Agustasia Simorangkir
 
Otot manusia
Otot manusiaOtot manusia
Otot manusia
bunganisyas
 
Tugas teknik tambang batubara Institut Teknologi Medan
Tugas teknik tambang batubara Institut Teknologi MedanTugas teknik tambang batubara Institut Teknologi Medan
Tugas teknik tambang batubara Institut Teknologi Medan
TIffani Agustasia Simorangkir
 
Sistem Gerak
Sistem GerakSistem Gerak
Fisiologi otot
Fisiologi ototFisiologi otot
Fisiologi otot
indahINS
 
Mekanisme kontraksi otot
Mekanisme kontraksi ototMekanisme kontraksi otot
Mekanisme kontraksi otot
Muhammadiyah University of Surakarta
 
Formulación de preguntas
Formulación de preguntasFormulación de preguntas
Formulación de preguntas
Luis Barrera
 
Sistem otot
Sistem ototSistem otot
Sistem otot
debora sumarti
 
Otot manusia
Otot manusiaOtot manusia
Otot manusia
Reni Setia Gustina
 
RF module
RF moduleRF module
RF module
Mohsen Sarakbi
 
ppt Sistem otot rangka manusia
ppt Sistem otot rangka manusiappt Sistem otot rangka manusia
ppt Sistem otot rangka manusia
willyam alfrado
 

Viewers also liked (20)

Worxsmith Content Services
Worxsmith Content ServicesWorxsmith Content Services
Worxsmith Content Services
 
Perkembangan terbaru dalam psak
Perkembangan terbaru dalam psakPerkembangan terbaru dalam psak
Perkembangan terbaru dalam psak
 
Cara memperkuat creativitas
Cara memperkuat creativitasCara memperkuat creativitas
Cara memperkuat creativitas
 
Ателие"Да си публикувам реклама"-проект УСПЕХ-ДФСГ"Интелект"-Плевен
Ателие"Да си публикувам реклама"-проект УСПЕХ-ДФСГ"Интелект"-ПлевенАтелие"Да си публикувам реклама"-проект УСПЕХ-ДФСГ"Интелект"-Плевен
Ателие"Да си публикувам реклама"-проект УСПЕХ-ДФСГ"Интелект"-Плевен
 
Managing learners through engagement webinar 25/09/13
Managing learners through engagement webinar 25/09/13Managing learners through engagement webinar 25/09/13
Managing learners through engagement webinar 25/09/13
 
Presentasi faal otot
Presentasi faal ototPresentasi faal otot
Presentasi faal otot
 
Komponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatborKomponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatbor
 
Otot manusia
Otot manusiaOtot manusia
Otot manusia
 
Tugas teknik tambang batubara Institut Teknologi Medan
Tugas teknik tambang batubara Institut Teknologi MedanTugas teknik tambang batubara Institut Teknologi Medan
Tugas teknik tambang batubara Institut Teknologi Medan
 
Sistem Gerak
Sistem GerakSistem Gerak
Sistem Gerak
 
Fisiologi otot
Fisiologi ototFisiologi otot
Fisiologi otot
 
Biologi mekanisme gerak
Biologi mekanisme gerakBiologi mekanisme gerak
Biologi mekanisme gerak
 
Kontraksi otot
Kontraksi ototKontraksi otot
Kontraksi otot
 
Mekanisme kontraksi otot
Mekanisme kontraksi ototMekanisme kontraksi otot
Mekanisme kontraksi otot
 
Formulación de preguntas
Formulación de preguntasFormulación de preguntas
Formulación de preguntas
 
Sistem otot
Sistem ototSistem otot
Sistem otot
 
Otot manusia
Otot manusiaOtot manusia
Otot manusia
 
RF module
RF moduleRF module
RF module
 
ppt Sistem otot rangka manusia
ppt Sistem otot rangka manusiappt Sistem otot rangka manusia
ppt Sistem otot rangka manusia
 
Die Kleidung
Die KleidungDie Kleidung
Die Kleidung
 

Similar to sel homeostatsis otot sensoris 2011

Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
GanjarTaufik
 
homeostasis-blok-1-2-2010.ppt
homeostasis-blok-1-2-2010.ppthomeostasis-blok-1-2-2010.ppt
homeostasis-blok-1-2-2010.ppt
NawtyBio
 
Fisiologi ginjal
Fisiologi ginjalFisiologi ginjal
Fisiologi ginjal
nurdinz
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
Neni Sri Gunarti
 
P2. keseimbangan cairan dan elektrolit
P2. keseimbangan cairan dan elektrolitP2. keseimbangan cairan dan elektrolit
P2. keseimbangan cairan dan elektrolit
siloam hospitals lippo village
 
Transport Membrane Booklet
Transport Membrane Booklet Transport Membrane Booklet
Transport Membrane Booklet
KhairotunNihlah23
 
Sistem Ekskresi
Sistem EkskresiSistem Ekskresi
Sistem Ekskresi
Fadhlillah Alkayyisu
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
ryan ryno
 
02. Sistem Ekskresi 09.pptx
02. Sistem Ekskresi 09.pptx02. Sistem Ekskresi 09.pptx
02. Sistem Ekskresi 09.pptx
RojakRojak5
 
Struktur dan Fungsi Sel, Materi Biologi kelas 10
Struktur dan Fungsi Sel, Materi Biologi kelas 10Struktur dan Fungsi Sel, Materi Biologi kelas 10
Struktur dan Fungsi Sel, Materi Biologi kelas 10
ADEIDRUSHARIRI
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
pjj_kemenkes
 
.13184877.ppt
.13184877.ppt.13184877.ppt
.13184877.ppt
DeziIlham2
 
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASISTRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
M Ikram
 
Dinamika cairan
Dinamika cairanDinamika cairan
Dinamika cairan
mohammadariefkurniaw
 
S T R U K T U R S E L
S T R U K T U R  S E LS T R U K T U R  S E L
S T R U K T U R S E LMartinus
 
Materi Psikologi faal Pertemuan2
Materi Psikologi faal Pertemuan2Materi Psikologi faal Pertemuan2
Materi Psikologi faal Pertemuan2
BMG Training Indonesia
 

Similar to sel homeostatsis otot sensoris 2011 (20)

Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
homeostasis-blok-1-2-2010.ppt
homeostasis-blok-1-2-2010.ppthomeostasis-blok-1-2-2010.ppt
homeostasis-blok-1-2-2010.ppt
 
Fisiologi ginjal
Fisiologi ginjalFisiologi ginjal
Fisiologi ginjal
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
 
Patologi. Penuaan Sel
Patologi. Penuaan SelPatologi. Penuaan Sel
Patologi. Penuaan Sel
 
P2. keseimbangan cairan dan elektrolit
P2. keseimbangan cairan dan elektrolitP2. keseimbangan cairan dan elektrolit
P2. keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Transport Membrane Booklet
Transport Membrane Booklet Transport Membrane Booklet
Transport Membrane Booklet
 
Sistem Ekskresi
Sistem EkskresiSistem Ekskresi
Sistem Ekskresi
 
Review ipa uts genap
Review ipa uts genapReview ipa uts genap
Review ipa uts genap
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
02. Sistem Ekskresi 09.pptx
02. Sistem Ekskresi 09.pptx02. Sistem Ekskresi 09.pptx
02. Sistem Ekskresi 09.pptx
 
Struktur dan Fungsi Sel, Materi Biologi kelas 10
Struktur dan Fungsi Sel, Materi Biologi kelas 10Struktur dan Fungsi Sel, Materi Biologi kelas 10
Struktur dan Fungsi Sel, Materi Biologi kelas 10
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
 
.13184877.ppt
.13184877.ppt.13184877.ppt
.13184877.ppt
 
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASISTRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
 
Dinamika cairan
Dinamika cairanDinamika cairan
Dinamika cairan
 
Terapi Cairan & Elektrolit
Terapi Cairan & ElektrolitTerapi Cairan & Elektrolit
Terapi Cairan & Elektrolit
 
S T R U K T U R S E L
S T R U K T U R  S E LS T R U K T U R  S E L
S T R U K T U R S E L
 
Materi Psikologi faal Pertemuan2
Materi Psikologi faal Pertemuan2Materi Psikologi faal Pertemuan2
Materi Psikologi faal Pertemuan2
 
Kanal ion sebagai tao
Kanal ion sebagai taoKanal ion sebagai tao
Kanal ion sebagai tao
 

Recently uploaded

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 

Recently uploaded (20)

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 

sel homeostatsis otot sensoris 2011

  • 1. Homeostasis “lingkungan dalam” Sel dan transport membran Potensial aksi dan kontraksi otot Erkadius Bagian Fisiologi FK Unand
  • 2. Tujuan fisiologi  Menjelaskan faktor kimia/fisika yang mendasari  asal-usul,  perkembangan, dan  perjalanan kehidupan  Fisiologi:  virus, kuman, sel, tanaman,  manusia
  • 3. Fisiologi manusia  Tentang ciri-ciri dan mekanisme spesifik yang membuatnya hidup  lapar  cari makanan  dingin  cari kehangatan  takut  cari perlindungan  reproduksi  cari pasangan
  • 4. Sel: Unit dasar kehidupan  Sel  jaringan  organ  sistem  Setiap jenis sel: fungsi khusus  eritrosit, neuron, kelenjar, benih  jumlah sel sekitar 100 x 1012  Ciri-ciri dasar bersama  butuh O2 dan membentuk enerji  CO2 dan bahan sisa  reproduksi sel
  • 5. Cairan tubuh  Tubuh dewasa: 60% cairan  Ekstrasel 33%, intrasel 67%  Cairan ekstrasel  selalu bergerak di seluruh tubuh  transport cepat sebagai darah  bergabung dengan cairan jaringan  Cairan interstitium: di antara sel-sel  “millieu interieur” [lingkungan dalam]  sumber kehidupan sel
  • 6. A. Homeostasis lingkungan dalam  “Pemeliharaan keadaan statik atau konstan di lingkungan dalam”  Cairan interstitium (lingkungan dalam):  harus konstan  mekanisme homeostasis  Fungsi bersama semua organ  paru-paru: O2  ginjal: kadar ion yang konstan  pencernaan: makanan
  • 7. Sistem-sistem yang terlibat  Transportasi  Perolehan sumber nutrien  Pembuangan sisa metabolisme  Kontrol oleh syaraf dan hormon  Reproduksi
  • 8. 1. Transport  Pergerakan darah di pembuluh  darah lewat di organ-organ  rest: 1x, sangat aktif: 6x per menit  Pergerakan cairan dari kapiler ke sel  kapiler permiabel untuk zat terlarut  plasma ↔ interstitium: pertukaran  interstitium ↔ sel  jarak kapiler–sel: <50 μm
  • 9. 2. Sumber nutrien  Respirasi:  tebal alveoli-kapiler 0,4-2,0 μm  O2 berdiffusi dengan mudah  Pencernaan: penyerapan makanan  Hati: metabolisme  Muskuloskeleton: mencari makanan
  • 10. 3. Pembuangan sisa metabolik  Paru-paru  CO2, hasil akhir terbesar metabolisme  Ginjal  sisa metabolisme sel: asam urat, urea  kelebihan air dan ion  Kulit  air, mineral
  • 11. 4. Pengaturan fungsi  Syaraf:  Sensoris: panca indera  Pusat: otak dan medulla spinalis  Motorik: pelaksana keinginan  Otonom: kontrol bawah sadar  Hormon: mengatur metabolisme  tiroid, insulin, paratiroid  kortisol, aldosteron
  • 12. 5. Reproduksi  Penerusan kehidupan  Pengganti generasi yang menjadi tua  Dorongan kuat pada usia reproduksi
  • 13. B. SISTEM-SISTEM KONTROL TUBUH  Genetik  Kontrol fungsi setiap organ  Kontrol hubungan antar organ  Contoh:  respirasi: kontrol [CO2] ekstrasel  hati/pankreas: [glukosa] ekstrasel  ginjal: [H], [Na], [K], [PO4], ekstrasel
  • 14. Pengaturan [O2] & [CO2]  Fungsi penyangga O2 hemoglobin  Paru-paru: Hb mengikat O2  Interstitium: O2 lepas kalau [O2] rendah  CO2 adalah sisa utama oxidasi sel  CO2 merangsang pusat pernafasan  nafas cepat dan dalam  CO2 dibuang  menumpuk: reaksi oksidatif terhenti
  • 15. Pengaturan tekanan darah arteri  Baroreseptor:  a. karotid  arkus aorta  Tekanan darah ↑  baroreseptor tertekan  simpatis ↓:  pemompaan jantung berkurang  pembuluh darah melebar  tekanan darah turun
  • 16. Pentingnya sistem kontrol  Suhu: naik 7°C  kematian sel  Perubahan pH: <6,9; >8.0  kematian  [K+]: rendah  lumpuh; tinggi  depresi jantung  [Ca++]: rendah  tetani  [Glukosa] rendah: mental kacau, pingsan
  • 17. Kontrol ‘negative feedback’  Negatif dibandingkan stimulus awal  ekstrasel: CO2↑  ventilasi ↑  CO2↓  tekanan darah ↑  reaksi-reaksi  TD ↓  Mengembalikan kelebihan atau kekurangan ke angka normal
  • 18. Kontrol ‘positive feedback’  A merangsang B, B merangsang A  Bahaya:  efek berlebihan  syok, kematian  Kegunaan:  merangsang keseimbangan baru  contoh: pembekuan darah, melahirkan
  • 19. C. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL  Dua bagian utama  inti: dibatasi membran inti  sitoplasma: dibatasi membran sel  Protoplasma: zat-zat pembentuk sel  Air: 70-85%  Ion: K, Mg, PO4, HCO3  Protein: struktural dan globulus  Lipid: fosfolipid, kolesterol, trigliserida  Karbohidrat: 1% sel (3% otot, 6% hati)
  • 20. Membran-membran sel  Pembatas struktur  sel, inti, retikulum endoplasma,  mitokhondria, lisosom, apparatus Golgi  Dibentuk oleh lipid dan protein  lipid: pembatas gerak air dan zat terlarut  protein: enzim, gerbang  karbohidrat: reaksi imun, reseptor hormon
  • 21.
  • 22. Organella dan inti sel  Retikulum endoplasma (RE)  sintesis protein, lipid  Apparatus Golgi:  membentuk lisosom dan vesikel sekresi  Mitokhondria: membentuk ATP  Nukleus  pusat kontrol sel: DNA amat banyak
  • 23. D. TRANSPORT MELALUI MEMBRAN  Komponen interstitium  Na, Ca, HCO3, PO4; pH 7.4  glukosa, tekanan O2  Komponen intrasel  K, SO4; pH 7.0  asam amino, protein, lemak, tekanan CO2  Dipisahkan oleh membran sel
  • 24. Barrier lipid dan protein transport  Lipid bilayer  penghalang: air dan zat larut air  diffusi langsung: zat larut lemak  Protein transport  saluran: ion dan molekul tertentu  ‘carrier’: ikatan dengan zat yang dibawa  sangat selektif
  • 26. Diffusi melalui membran sel  Diffusi sederhana:  perpindahan zat berkonsentrasi tinggi  osmosis: perpindahan air  Melalui lipid bilayer: zat larut lemak  O2, N2, CO2, alkohol  Melalui saluran protein  air dan molekul tak larut lemak  Diffusi terbantu: interaksi carrier–zat  glukosa, asam amino
  • 29. Transport aktif  Pindah melawan beda konsentrasi  Pemindahan K ke dalam sel  Pemindahan Na ke luar sel  Primer - enerji pemecahan ATP  Na, K, Ca, H, Cl dan beberapa ion lain  Sekunder:  enerji dari beda konsentrasi ion  tercipta dari TA primer sebelumnya
  • 30. TA primer: pompa Na-K  Na keluar 3, K masuk sel 2  enerji dari pemecahan ATP (Na-K pump)  Calcium: Ca-pump  keluar sel, ke mitokhondria  Hydrogen: H-pump  ke sel parietal lambung  ke saluran tubuli distal ginjal
  • 32. Transport aktif sekunder  Beda kadar Na  daya diffusi  Co-transport atau counter-transport  Co-transport: glukosa, asam amino  carrier untuk perlekatan Na dan zat  Na + zat  bersama masuk sel  Counter-transport: Ca++, H+  Na + zat  Na masuk, zat keluar
  • 34. TA melalui barisan sel  Barisan sel epitel:  usus, kandung empedu, tubuli ginjal,  kelenjar, pleksus khoroideus otak  Pada usus, empedu, tubuli:  Diffusi Na dan air: lumen, basal, lateral  TA Na: bagian basal dan lateral
  • 36. E. Potensial membran  Pemisahan muatan berlawanan  pada semua membran plasma  antara cairan intrasel dan interstitium  memiliki ‘potensi’ daya kerja  Penyebab timbulnya  Kation: Na interstitium, K interasel  Anion intrasel: dari protein intrasel
  • 37. Peran pergerakan K  K keluar sel membawa kation  anion tertahan  intrasel lebih negatif  potensial akibat K = -90 mV  Na ke dalam sel membawa kation  anion tertinggal di luar (Cl-)  potensial akibat Na = +60 mV  Efek gabungan pada sel syaraf  resting membrane potential = -70 mV
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41. Jaringan peka rangsang  Rangsangan  potensial berubah cepat  Action potential  polarisasi: potensial di membran  depolarisasi: potensial menuju arah 0 mV  repolarisasi: potensial kembali ke ‘resting’  hiperpolarisasi: potensial makin negatif
  • 42.
  • 43. Proses pada action potential  Pemicu: depolarisasi  potensial istirahat ke potensial ambang  naik pelan: -70 mV  -50/-55 mV  Depolarisasi tajam:  bisa ‘overshoot’ ke +30 mV  Repolarisasi:  sering dengan hiperpolarisasi (-80 mV)  Kembali ke potensial istirahat
  • 44.
  • 45. Anatomi neuron  dendrit (banyak)  badan sel  akson: 1 mm - >1 m  pangkal gembung (axon hillock)  bisa bercabang (collateral)
  • 46. Propagasi action potential  Arus lokal pada syaraf  depolarisasi pangkal  menyebar ke ujung  Konduksi saltatori (lompatan)  syaraf bermyelin: arus tidak bocor  celah antar myelin: “nodes of Ranvier” tempat arus melompat  propagasi cepat  Ukuran serat syaraf ~ kecepatan konduksi
  • 47. Neuromus- cular junction  axon terminal  vesikel asetilkholin  space (celah)  motor end-plate  bagian khusus membran sel otot
  • 48. Neuromuscular junction  1. Action potential  2. Ca++ influx  3. ACh dilepaskan,  4. Berikatan dg reseptor  5. Saluran motor end-pkate terbuka  6. Arus lokal ke membran dan serat  7. Penghancuran ACh  Act. Pot. habis
  • 49. Events at a neuromuscular junction
  • 50. F. Susunan sel otot rangka  Otot (organ)  Serat otot (cell)  Myofibril (struktur intrasel)  Thick & thin filaments (sitoskeleton)  Myosin and actin (protein)
  • 53. Paduan rangsangan dengan kontraksi  Action potential   Ca keluar sarcoplasmic reticulum memasuki sitoplasma  berikatan pada troponin thin filaments  kontraksi otot
  • 54. Rangsangan  tegangan otot  Kontraksi isotonik:  tegangan dipakai memendekkan otot  tegangan pada otot tidak berubah  Kontraksi isometrik:  tegangan tidak mampu memendekkan otot  tegangan pada otot meningkat
  • 55. Kontraksi dan kebutuhan oksigen  Kontraksi anaerobik  suplai oksigen tidak cukup untuk kontraksi  oksigen: piruvat  ATP dan as. laktat  menghindari cepatnya kelelahan terjadi  Kontraksi aerobik  oksigen: glikolisis dan siklus Krebs  asam laktat tidak terbentuk
  • 56. G. SISTEM SYARAF SENSORIK  Pembagian Sistem Syaraf  Sistem syaraf pusat  otak  medulla spinalis  Sistem syaraf tepi  somatik: motorik dan sensorik  otonom: simpatis dan parasimpatis
  • 57. Sistem somato-sensorik  Otot, tendon dan sendi  regangan otot: muscle spindle  regangan tendon: aparatus tendon Golgi  posisi sendi: reseptor kinestetik  Reseptor kulit:  nyeri, dingin, panas  tekanan, perabaan  Reseptor  sy. sensoris  sy. pusat
  • 58. Aksis somatosensoris
  • 60. Reseptor  Menerima rangsangan dari lingkungan  Meneruskan informasi ke SSP: afferent (sensoris)  Memiliki sifat adaptasi  adaptasi cepat: informasi cepat dilupakan  tekanan, perabaan  adaptasi lambat: informasi terpantau lebih lama  otot, tendon, sendi  baroreseptor dan khemoreseptor  vestibulum telinga (keseimbangan arah gerakan)
  • 61. Sensasi nyeri  Mekanisme proteksi tubuh  kulit, permukaan tulang, sendi  dinding arteri, permukaan otak  tidak beradaptasi  Nyeri visera (alat dalam):  regangan dan spasme organ saluran  iskemia, rangsangan kimiawi  Referred pain:  nyeri visera terasa di permukaan tubuh
  • 62. Lengkung refleks  Reseptor  Jalur afferent: sensoris  Pusat integrasi: SSP  Jalur efferent: motorik  Organ efektor: otot  Withdrawal reflex  illustrasi refleks spinal
  • 63.
  • 64. Crossed extensor reflex  INJURED FOOT:  withdrawal reflex:  pada sisi yang sama  protektif  crossed extensor reflex:  pada sisi yang berlawanan  menyangga berat badan
  • 65. Crossed extensor reflex coupled with withdrawal reflexes
  • 66. Indera penglihatan  Cahaya melewati struktur transparan  konjungtiva  kornea  lensa  korpus vitreus  Retina sebagai reseptor cahaya  Khoroid sebagai penyerap kelebihan cahaya  Sklera sebagai struktur pelindung
  • 67.
  • 68. Proses penglihatan dan akomodasi  Penipisan / pencembungan lensa  bayangan  retina  n. Optikus  Jumlah cahaya masuk  besar rangsangan  dikontrol oleh ukuran pupil  Kontraksi m. siliaris  ligamen penggantung lensa mengendur  lensa makin mencembung  kekuatan lensa bertambah
  • 69. Gerakan bola mata  Otot rektus (lurus): 4  m. rektus lateralis  m. rektur medialis  m. rektus superior  m. rektus inferior  Otot oblique (serong/miring): 2  m. obliquus superior  m. obliquus inferior
  • 70.
  • 71. Pendengaran dan keseimbangan  Getaran membran timpani menggetarkan;  tulang malleus, inkus, stapes  foramen ovale dan cairan di dalam cochlea  membran basalis cochlea  Organ corti di cochlea merangsang reseptor  n. auditorius terangsang  Canalis semicircularis:  gerakan cairan sesuai dengan gerakan kepala
  • 72.
  • 73. Pembauan dan pengecapan  Bau dikenal oleh reseptor pembau  signal ke bulbus olfactorius  ke otak melalui n. Olfactorius  Rasa dikecap reseptor dalam bentuk terlarut  manis: di ujung lidah  asin: di pinggir lateral lidah  pahit: di pangkal lidah