SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
S E J A R A H P E M B U ATA N K E R I S D I
S U M E N E P
KERIS
SEJARAH PEMBUATAN KERIS DI
SUMENEP
Keris merupakan senjata tikam golongan belati yg berasal dari Jawa yang memiliki ragam fungsi budaya yang
dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata
tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, sering kali bilahnya berkelok-kelok, dan
banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai
bilah.
Pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam duel atau peperangan,[6] sekaligus sebagai benda
pelengkap sesajian. Pada penggunaan masa kini, keris lebih merupakan benda aksesori (ageman) dalam
berbusana, memiliki sejumlah simbol budaya, atau menjadi benda koleksi yang dinilai dari segi estetikanya.
Keris telah terdaftar dan diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia yang
berasal dari Indonesia sejak 2005.
Desa Aeng Tong-tong yang berada di Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura memiliki pesona
menarik dengan aneka ragam potensi. Sehingga tidak heran jika desa ini masuk dalam 50 desa wisata terbaik
dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Salah satu potensi yang dimiliki Desa Wisata Aeng Tong-tong adalah sentra kerajinan keris. Keahlian
memproduksi keris ini diperoleh masyarakat setempat secara turun temurun.
Keris telah hadir sejak abad ke-19 dan menjadi senjata pamungkas para prajurit kala itu. Hingga
kini keris masih terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Aeng Tong-tong.
Bahkan, pada tahun 2014, desa ini dinobatkan oleh UNESCO sebagai satu-satunya desa wisata dengan empu
keris terbanyak di dunia.
Desa Wisata Aeng Tong-tong memiliki galeri khusus keris yang menjadi ruang untuk menampilkan produk-
produk keris. Di sana juga ditampilkan keris dari para leluhur yang telah berusia 300 tahun. Menurut data di
tahun tersebut, ada sekitar 600 empu dan pandai besi di Sumenep yang sebagian besar di antaranya berasal
dari Desa Aeng Tong Tong.
Membuat keris merupakan hal yang diwariskan turun-temurun sejak zaman nenek moyang yaitu masa
Kerajaan Sumenep. Dahulu keris digunakan sebagai senjata untuk melawan musuh, namun seiring
berjalannya waktu, fungsi keris pun berubah.
Pelestarian budaya berkelanjutan karena anak usia sekolah dasar (SD) di tempat ini sudah mulai menekuni
cara pembuatan keris. Saat ini keris asal Desa Aeng Tong-tong dibuat untuk memenuhi pesanan para
kolektor keris baik dalam negeri maupun mancanegara. Selain menjadi koleksi atau suvenir, keris juga
digunakan dalam rangkaian adat tertentu.
Dengan demikian, tentunya keris hadir sebagai Icon di Sumenep memiliki sejarah serta makna yang begitu
dalam dan melegenda.
Meski belum ditemui sumber tertulis yang dapat menjelaskan secara rinci tentang asal-usul keris di
Kabupaten Sumenep.
Namun, setidaknya dalam tradisi lisan disebutkan, keris hadir di Sumenep sebelum abad ke 15 masehi,
tepatnya pada abad ke 14 masehi.
Saat itu bersamaan dengan bangkitnya kerajaan Majapahit, pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang
berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389 masehi.
Menurut sejarah Sumenep, empu pembuat keris yang sangat terkenal adalah empu
Kelleng dari Keraton Songennep atau Sumenep saat ini.
Kiai atau Empu Kelleng dikenal sebagai empu atau sang pembuat keris terkenal dengan khasiat dan
keampuhannya yang luar biasa.
Proses Pembuatan Keris
Mengutip dari buku Keris dalam Perspektif Keilmuan (2011) oleh Waluyo Wijayatno dan Unggul Sudrajat, keris
dibuat dari bahan dasar besi, baja, serta bahan pamor. Keris dibuat dengan cara ditempa berulang-ulang kali, lalu
dibuat berlapis-lapis.
Tak sembarang orang bisa membuat keris. Seorang yang ahli dalam pembuatan keris disebut Empu. Para empu
tidak asal menempa besi panas, mereka juga harus berpengalaman dan paham mengenai seluk-beluk tentang
keris.
Setidaknya dibutuhkan ribuan lapisan untuk menciptakan keris berkualitas terbaik. Selain itu, untuk bisa
mendapat ketajaman keris, pada bagian tengah disisipkan lapisan baja. Setelah itu, keris akan terus ditempa dan
diberi lapisan, supaya lebih kuat.
Setelah proses penempaan, pembuatan keris dilanjutkan dengan pembentukan bilah dan proses kinatah (ukir
besi). Kemudian dilanjutkan dengan proses warangka atau pembuatan sarung keris dari bahan kayu. Hingga
proses terakhir adalah mewarangi atau campuran cairan arsenik dengan air jeruk nipis yang dioleskan atau
dicelupkan ke keris.
Panjangnya proses pembuatan, tidak heran jika satu keris rata-rata bisa memakan waktu hingga 2-6 bulan. Hal
ini tergantung pada kesulitan dari ukiran serta bentuk keris yang dibuat.
Keris dipandang sebagai benda istimewa, mengingat cara pembuatannya pun cukup rumit. Mulai dari
pemilihan besi, kemudian proses menempa dengan pemanasan hingga menjadi bentuk yang diinginkan.
Dilanjutkan dengan penghalusan dengan gerinda, serta menambahkan tembaga atau emas yang akan diukir
sesuai pesanan. Terakhir adalah proses penyepuhan agar muncul warna keris yang diinginkan.
Selain membuat keris, Desa Wisata Aeng Tong-tong juga menghelat ritual pencucian keris dan ziarah kubur
kepada leluhur empu yang disebut dengan Penjamasan Keris. Biasanya ritual dilakukan bersama dengan
pesta rakyat yang diramaikan dengan kesenian tradisional setempat. Karena keunikannya, tak heran Desa
Wisata Aeng Tong-tong masuk 50 besar desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI)
2022.
Desa Aeng Tong Tong Sumenep
Meskipun dikenal sebagai desa pembuat keris, makna nama Aeng Tong Tong yang melekat pada desa
tersebut tidak sama sekali berhubungan dengan keris.
Dalam bahasa Madura (Sumenep), kata Aeng memiliki arti air, sedangkan Tong Tong artinya, yakni
menjinjing.
Dinamakan Aeng Tong Tong, karena dulunya warga harus menjinjing ember yang berisi air dari luar desa
untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Keris Aeng Tong Tong memang dari jaman dahulu sudah terkenal tidak hanya dalam negeri, tetapi juga
hingga luar negeri.
Hanya saja selama itu pula tidak ada bukti resmi dari pemerintah, dan baru pada tahun 2018, secara resmi
Pemerintah Kabupaten Sumenep mengakui Aeng Tong Tong sebagai desa pengrajin keris.
Zaman dulu, keris buatan warga Desa Aeng Tong Tong digunakan di Keraton Sumenep. Sampai
sekarang keris-keris Keraton Sumenep masih tersimpan.
Tak hanya itu, tiap tahun di Desa Aeng Tong Tong juga selalu diadakan ritual jamasan buat menjaga
supaya keris peninggalan Keraton Sumenep tetap awet.
Terdapat tiga jenis keris yang dikerjakan warga Desa Aeng Tong Tong, yakni keris yang dibuat untuk sekadar
memenuhi kebutuhan pasar, keris yang dibuat berdasar pesanan pedagang, dan keris untuk para kolektor.
Harga keris yang paling murah adalah keris untuk kebutuhan pasar, berkisar Rp 100.00 sampai Rp 300.000.
Sedangkan, yang paling mahal adalah keris untuk para kolektor. Harganya ke atas dari Rp 1 juta, bahkan bisa
mencapai Rp 10 atau ratusan juta.
Berawal dari Empu Kelleng
Keahlian warga Desa Aeng Tong Tong membuat keris tak lepas dari keberadaan empu Kelleng yang hidup di
awal abad ke-13 di Kerajaan Sumenep.
Empu Kelleng kemudian menurunkan ilmunya yang mumpuni kepada anak angkatnya yang bernama Joko
Tole. Akhirnya, Empu Kelleng dan Joko Tole dipercaya sebagai empu sakti yang memiliki keahlian lengkap
sebagai empu pembuat keris dari Sumenep.
Di Pulau Madura terdapat cerita tutur yang menunjukkan betapa erat hubungan antara suku Madura dengan
keris. Konon terdapat kepercayaan, apabila seorang perempuan sedang hamil, suaminya harus berusaha
membuat sebilah keris yang nantinya diberikan kepada si anak.
Besi yang akan dibuat keris diletakkan di bawah tempat tidur. Sang ayah harus menjalankan tirakat, misalnya
berpuasa, untuk mendapatkan petunjuk Tuhan. Jika petunjuk sudah diperoleh, potongan besi itu harus
diletakkan di tempat ramai, misalnya pasar.
Jika potongan besi itu tidak terlihat oleh siapapun, besi itu dapat diproses menjadi keris. Jika gagal, tirakat
harus dilanjutkan lagi sampai berhasil. Besi itulah yang dinamakan “besi calon”, bahan untuk membuat keris.
Sumenep membranding daerahnya sebagai kota Keris, seperti yang tampak dalam gambar. Sumenep
memang memiliki banyak empu. Mereka kebanyakan bermukim di desa Aeng Tong Tong.

More Related Content

Similar to SEJARAH KERIS SUMENEP

DESA WISATA KERIS AENGTONGTONG ADWI PRESENTASI
DESA WISATA KERIS AENGTONGTONG ADWI PRESENTASIDESA WISATA KERIS AENGTONGTONG ADWI PRESENTASI
DESA WISATA KERIS AENGTONGTONG ADWI PRESENTASIAlimKazama
 
WACANA LOKAL_FADHIL_NYEMARANG_LEWAT_WARAK_NGENDHOG
WACANA LOKAL_FADHIL_NYEMARANG_LEWAT_WARAK_NGENDHOGWACANA LOKAL_FADHIL_NYEMARANG_LEWAT_WARAK_NGENDHOG
WACANA LOKAL_FADHIL_NYEMARANG_LEWAT_WARAK_NGENDHOGFadhil Nugroho Adi
 
Tugas praktek TIK
Tugas praktek TIKTugas praktek TIK
Tugas praktek TIKpihankaratu
 
Ciri Zaman Megalitikum Berserta Gambarnya
Ciri Zaman Megalitikum Berserta GambarnyaCiri Zaman Megalitikum Berserta Gambarnya
Ciri Zaman Megalitikum Berserta GambarnyaFirdika Arini
 
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1Andi Uli
 
Kebudayaan indonesia presentation
Kebudayaan indonesia presentationKebudayaan indonesia presentation
Kebudayaan indonesia presentationSekolah Vokasi UGM
 
Senjata tradisional masyarakat melayu
Senjata tradisional masyarakat melayuSenjata tradisional masyarakat melayu
Senjata tradisional masyarakat melayuNur Zalinda Ab Razak
 
Kebudayaan Pada Masa Prasejarah Indonesia
Kebudayaan Pada Masa Prasejarah IndonesiaKebudayaan Pada Masa Prasejarah Indonesia
Kebudayaan Pada Masa Prasejarah Indonesianandasyifaf
 
Masyarakat Pada Masa Bercocok Tanam
Masyarakat Pada Masa Bercocok TanamMasyarakat Pada Masa Bercocok Tanam
Masyarakat Pada Masa Bercocok TanamAfifah Allif
 
Kebudayaan Tasikmalaya
Kebudayaan TasikmalayaKebudayaan Tasikmalaya
Kebudayaan TasikmalayaIqbal Amrullah
 
Sejarah balai panjang dan masjid baiturrohim
Sejarah balai panjang dan masjid baiturrohimSejarah balai panjang dan masjid baiturrohim
Sejarah balai panjang dan masjid baiturrohimBillaWati
 
Perkembangan Tekhnologi di Zaman Prasejarah
Perkembangan Tekhnologi di Zaman PrasejarahPerkembangan Tekhnologi di Zaman Prasejarah
Perkembangan Tekhnologi di Zaman PrasejarahRuki
 
Apresiasi Estesis Seni Ukir
Apresiasi Estesis Seni UkirApresiasi Estesis Seni Ukir
Apresiasi Estesis Seni UkirRafly Safadanu
 
Budaya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Budaya Provinsi Nanggroe Aceh DarussalamBudaya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Budaya Provinsi Nanggroe Aceh DarussalamMurid Perempuan
 
Jogja [autosaved]
Jogja [autosaved]Jogja [autosaved]
Jogja [autosaved]athifah_h
 
Kebudayaan Sumatera Barat
Kebudayaan Sumatera BaratKebudayaan Sumatera Barat
Kebudayaan Sumatera Baratnadsca
 

Similar to SEJARAH KERIS SUMENEP (20)

DESA WISATA KERIS AENGTONGTONG ADWI PRESENTASI
DESA WISATA KERIS AENGTONGTONG ADWI PRESENTASIDESA WISATA KERIS AENGTONGTONG ADWI PRESENTASI
DESA WISATA KERIS AENGTONGTONG ADWI PRESENTASI
 
WACANA LOKAL_FADHIL_NYEMARANG_LEWAT_WARAK_NGENDHOG
WACANA LOKAL_FADHIL_NYEMARANG_LEWAT_WARAK_NGENDHOGWACANA LOKAL_FADHIL_NYEMARANG_LEWAT_WARAK_NGENDHOG
WACANA LOKAL_FADHIL_NYEMARANG_LEWAT_WARAK_NGENDHOG
 
jogja ninin
jogja nininjogja ninin
jogja ninin
 
Tugas praktek TIK
Tugas praktek TIKTugas praktek TIK
Tugas praktek TIK
 
Ciri Zaman Megalitikum Berserta Gambarnya
Ciri Zaman Megalitikum Berserta GambarnyaCiri Zaman Megalitikum Berserta Gambarnya
Ciri Zaman Megalitikum Berserta Gambarnya
 
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
 
Kebudayaan indonesia presentation
Kebudayaan indonesia presentationKebudayaan indonesia presentation
Kebudayaan indonesia presentation
 
Senjata tradisional masyarakat melayu
Senjata tradisional masyarakat melayuSenjata tradisional masyarakat melayu
Senjata tradisional masyarakat melayu
 
Budaya sumedang
Budaya sumedangBudaya sumedang
Budaya sumedang
 
Kebudayaan Pada Masa Prasejarah Indonesia
Kebudayaan Pada Masa Prasejarah IndonesiaKebudayaan Pada Masa Prasejarah Indonesia
Kebudayaan Pada Masa Prasejarah Indonesia
 
Masyarakat Pada Masa Bercocok Tanam
Masyarakat Pada Masa Bercocok TanamMasyarakat Pada Masa Bercocok Tanam
Masyarakat Pada Masa Bercocok Tanam
 
Kebudayaan Tasikmalaya
Kebudayaan TasikmalayaKebudayaan Tasikmalaya
Kebudayaan Tasikmalaya
 
Aceh
AcehAceh
Aceh
 
Sejarah balai panjang dan masjid baiturrohim
Sejarah balai panjang dan masjid baiturrohimSejarah balai panjang dan masjid baiturrohim
Sejarah balai panjang dan masjid baiturrohim
 
Perkembangan Tekhnologi di Zaman Prasejarah
Perkembangan Tekhnologi di Zaman PrasejarahPerkembangan Tekhnologi di Zaman Prasejarah
Perkembangan Tekhnologi di Zaman Prasejarah
 
Apresiasi Estesis Seni Ukir
Apresiasi Estesis Seni UkirApresiasi Estesis Seni Ukir
Apresiasi Estesis Seni Ukir
 
Budaya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Budaya Provinsi Nanggroe Aceh DarussalamBudaya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Budaya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
 
Mandau1
Mandau1Mandau1
Mandau1
 
Jogja [autosaved]
Jogja [autosaved]Jogja [autosaved]
Jogja [autosaved]
 
Kebudayaan Sumatera Barat
Kebudayaan Sumatera BaratKebudayaan Sumatera Barat
Kebudayaan Sumatera Barat
 

More from danwidan1

Krem Coklat Vintage Presentasi Museum Galeri.pptx
Krem Coklat Vintage Presentasi Museum Galeri.pptxKrem Coklat Vintage Presentasi Museum Galeri.pptx
Krem Coklat Vintage Presentasi Museum Galeri.pptxdanwidan1
 
Tugas kelompok 1 Seni rupa tradisional.pptx
Tugas kelompok 1  Seni rupa tradisional.pptxTugas kelompok 1  Seni rupa tradisional.pptx
Tugas kelompok 1 Seni rupa tradisional.pptxdanwidan1
 
Pembagian Kerja dan Struktur Organisasi
Pembagian Kerja dan Struktur OrganisasiPembagian Kerja dan Struktur Organisasi
Pembagian Kerja dan Struktur Organisasidanwidan1
 
5. Asesmen Pembelajaran fase
5. Asesmen Pembelajaran fase5. Asesmen Pembelajaran fase
5. Asesmen Pembelajaran fasedanwidan1
 
menggambar ilustrasi.pptx
menggambar ilustrasi.pptxmenggambar ilustrasi.pptx
menggambar ilustrasi.pptxdanwidan1
 
proyek kearifan lokal.pptx
proyek kearifan lokal.pptxproyek kearifan lokal.pptx
proyek kearifan lokal.pptxdanwidan1
 

More from danwidan1 (6)

Krem Coklat Vintage Presentasi Museum Galeri.pptx
Krem Coklat Vintage Presentasi Museum Galeri.pptxKrem Coklat Vintage Presentasi Museum Galeri.pptx
Krem Coklat Vintage Presentasi Museum Galeri.pptx
 
Tugas kelompok 1 Seni rupa tradisional.pptx
Tugas kelompok 1  Seni rupa tradisional.pptxTugas kelompok 1  Seni rupa tradisional.pptx
Tugas kelompok 1 Seni rupa tradisional.pptx
 
Pembagian Kerja dan Struktur Organisasi
Pembagian Kerja dan Struktur OrganisasiPembagian Kerja dan Struktur Organisasi
Pembagian Kerja dan Struktur Organisasi
 
5. Asesmen Pembelajaran fase
5. Asesmen Pembelajaran fase5. Asesmen Pembelajaran fase
5. Asesmen Pembelajaran fase
 
menggambar ilustrasi.pptx
menggambar ilustrasi.pptxmenggambar ilustrasi.pptx
menggambar ilustrasi.pptx
 
proyek kearifan lokal.pptx
proyek kearifan lokal.pptxproyek kearifan lokal.pptx
proyek kearifan lokal.pptx
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

SEJARAH KERIS SUMENEP

  • 1. S E J A R A H P E M B U ATA N K E R I S D I S U M E N E P KERIS
  • 2. SEJARAH PEMBUATAN KERIS DI SUMENEP Keris merupakan senjata tikam golongan belati yg berasal dari Jawa yang memiliki ragam fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, sering kali bilahnya berkelok-kelok, dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilah. Pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam duel atau peperangan,[6] sekaligus sebagai benda pelengkap sesajian. Pada penggunaan masa kini, keris lebih merupakan benda aksesori (ageman) dalam berbusana, memiliki sejumlah simbol budaya, atau menjadi benda koleksi yang dinilai dari segi estetikanya. Keris telah terdaftar dan diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia yang berasal dari Indonesia sejak 2005.
  • 3. Desa Aeng Tong-tong yang berada di Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura memiliki pesona menarik dengan aneka ragam potensi. Sehingga tidak heran jika desa ini masuk dalam 50 desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Salah satu potensi yang dimiliki Desa Wisata Aeng Tong-tong adalah sentra kerajinan keris. Keahlian memproduksi keris ini diperoleh masyarakat setempat secara turun temurun. Keris telah hadir sejak abad ke-19 dan menjadi senjata pamungkas para prajurit kala itu. Hingga kini keris masih terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Aeng Tong-tong. Bahkan, pada tahun 2014, desa ini dinobatkan oleh UNESCO sebagai satu-satunya desa wisata dengan empu keris terbanyak di dunia. Desa Wisata Aeng Tong-tong memiliki galeri khusus keris yang menjadi ruang untuk menampilkan produk- produk keris. Di sana juga ditampilkan keris dari para leluhur yang telah berusia 300 tahun. Menurut data di tahun tersebut, ada sekitar 600 empu dan pandai besi di Sumenep yang sebagian besar di antaranya berasal dari Desa Aeng Tong Tong. Membuat keris merupakan hal yang diwariskan turun-temurun sejak zaman nenek moyang yaitu masa Kerajaan Sumenep. Dahulu keris digunakan sebagai senjata untuk melawan musuh, namun seiring berjalannya waktu, fungsi keris pun berubah. Pelestarian budaya berkelanjutan karena anak usia sekolah dasar (SD) di tempat ini sudah mulai menekuni cara pembuatan keris. Saat ini keris asal Desa Aeng Tong-tong dibuat untuk memenuhi pesanan para kolektor keris baik dalam negeri maupun mancanegara. Selain menjadi koleksi atau suvenir, keris juga digunakan dalam rangkaian adat tertentu.
  • 4. Dengan demikian, tentunya keris hadir sebagai Icon di Sumenep memiliki sejarah serta makna yang begitu dalam dan melegenda. Meski belum ditemui sumber tertulis yang dapat menjelaskan secara rinci tentang asal-usul keris di Kabupaten Sumenep. Namun, setidaknya dalam tradisi lisan disebutkan, keris hadir di Sumenep sebelum abad ke 15 masehi, tepatnya pada abad ke 14 masehi. Saat itu bersamaan dengan bangkitnya kerajaan Majapahit, pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389 masehi. Menurut sejarah Sumenep, empu pembuat keris yang sangat terkenal adalah empu Kelleng dari Keraton Songennep atau Sumenep saat ini. Kiai atau Empu Kelleng dikenal sebagai empu atau sang pembuat keris terkenal dengan khasiat dan keampuhannya yang luar biasa.
  • 5. Proses Pembuatan Keris Mengutip dari buku Keris dalam Perspektif Keilmuan (2011) oleh Waluyo Wijayatno dan Unggul Sudrajat, keris dibuat dari bahan dasar besi, baja, serta bahan pamor. Keris dibuat dengan cara ditempa berulang-ulang kali, lalu dibuat berlapis-lapis. Tak sembarang orang bisa membuat keris. Seorang yang ahli dalam pembuatan keris disebut Empu. Para empu tidak asal menempa besi panas, mereka juga harus berpengalaman dan paham mengenai seluk-beluk tentang keris. Setidaknya dibutuhkan ribuan lapisan untuk menciptakan keris berkualitas terbaik. Selain itu, untuk bisa mendapat ketajaman keris, pada bagian tengah disisipkan lapisan baja. Setelah itu, keris akan terus ditempa dan diberi lapisan, supaya lebih kuat. Setelah proses penempaan, pembuatan keris dilanjutkan dengan pembentukan bilah dan proses kinatah (ukir besi). Kemudian dilanjutkan dengan proses warangka atau pembuatan sarung keris dari bahan kayu. Hingga proses terakhir adalah mewarangi atau campuran cairan arsenik dengan air jeruk nipis yang dioleskan atau dicelupkan ke keris. Panjangnya proses pembuatan, tidak heran jika satu keris rata-rata bisa memakan waktu hingga 2-6 bulan. Hal ini tergantung pada kesulitan dari ukiran serta bentuk keris yang dibuat.
  • 6. Keris dipandang sebagai benda istimewa, mengingat cara pembuatannya pun cukup rumit. Mulai dari pemilihan besi, kemudian proses menempa dengan pemanasan hingga menjadi bentuk yang diinginkan. Dilanjutkan dengan penghalusan dengan gerinda, serta menambahkan tembaga atau emas yang akan diukir sesuai pesanan. Terakhir adalah proses penyepuhan agar muncul warna keris yang diinginkan. Selain membuat keris, Desa Wisata Aeng Tong-tong juga menghelat ritual pencucian keris dan ziarah kubur kepada leluhur empu yang disebut dengan Penjamasan Keris. Biasanya ritual dilakukan bersama dengan pesta rakyat yang diramaikan dengan kesenian tradisional setempat. Karena keunikannya, tak heran Desa Wisata Aeng Tong-tong masuk 50 besar desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
  • 7. Desa Aeng Tong Tong Sumenep Meskipun dikenal sebagai desa pembuat keris, makna nama Aeng Tong Tong yang melekat pada desa tersebut tidak sama sekali berhubungan dengan keris. Dalam bahasa Madura (Sumenep), kata Aeng memiliki arti air, sedangkan Tong Tong artinya, yakni menjinjing. Dinamakan Aeng Tong Tong, karena dulunya warga harus menjinjing ember yang berisi air dari luar desa untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Keris Aeng Tong Tong memang dari jaman dahulu sudah terkenal tidak hanya dalam negeri, tetapi juga hingga luar negeri. Hanya saja selama itu pula tidak ada bukti resmi dari pemerintah, dan baru pada tahun 2018, secara resmi Pemerintah Kabupaten Sumenep mengakui Aeng Tong Tong sebagai desa pengrajin keris. Zaman dulu, keris buatan warga Desa Aeng Tong Tong digunakan di Keraton Sumenep. Sampai sekarang keris-keris Keraton Sumenep masih tersimpan. Tak hanya itu, tiap tahun di Desa Aeng Tong Tong juga selalu diadakan ritual jamasan buat menjaga supaya keris peninggalan Keraton Sumenep tetap awet. Terdapat tiga jenis keris yang dikerjakan warga Desa Aeng Tong Tong, yakni keris yang dibuat untuk sekadar memenuhi kebutuhan pasar, keris yang dibuat berdasar pesanan pedagang, dan keris untuk para kolektor. Harga keris yang paling murah adalah keris untuk kebutuhan pasar, berkisar Rp 100.00 sampai Rp 300.000. Sedangkan, yang paling mahal adalah keris untuk para kolektor. Harganya ke atas dari Rp 1 juta, bahkan bisa mencapai Rp 10 atau ratusan juta.
  • 8. Berawal dari Empu Kelleng Keahlian warga Desa Aeng Tong Tong membuat keris tak lepas dari keberadaan empu Kelleng yang hidup di awal abad ke-13 di Kerajaan Sumenep. Empu Kelleng kemudian menurunkan ilmunya yang mumpuni kepada anak angkatnya yang bernama Joko Tole. Akhirnya, Empu Kelleng dan Joko Tole dipercaya sebagai empu sakti yang memiliki keahlian lengkap sebagai empu pembuat keris dari Sumenep. Di Pulau Madura terdapat cerita tutur yang menunjukkan betapa erat hubungan antara suku Madura dengan keris. Konon terdapat kepercayaan, apabila seorang perempuan sedang hamil, suaminya harus berusaha membuat sebilah keris yang nantinya diberikan kepada si anak. Besi yang akan dibuat keris diletakkan di bawah tempat tidur. Sang ayah harus menjalankan tirakat, misalnya berpuasa, untuk mendapatkan petunjuk Tuhan. Jika petunjuk sudah diperoleh, potongan besi itu harus diletakkan di tempat ramai, misalnya pasar. Jika potongan besi itu tidak terlihat oleh siapapun, besi itu dapat diproses menjadi keris. Jika gagal, tirakat harus dilanjutkan lagi sampai berhasil. Besi itulah yang dinamakan “besi calon”, bahan untuk membuat keris. Sumenep membranding daerahnya sebagai kota Keris, seperti yang tampak dalam gambar. Sumenep memang memiliki banyak empu. Mereka kebanyakan bermukim di desa Aeng Tong Tong.