Adaptasi masyarakat Aceh terhadap lingkungannya dapat dilihat dari bentuk Rumoh Aceh yang berbentuk panggung, menggunakan bahan alami seperti kayu dan rotan, serta orientasi rumah yang selalu berarah timur-barat. Masyarakat Aceh memiliki berbagai kesenian tradisional seperti tari, alat musik, pakaian adat, dan senjata tradisional seperti rencong. Makanan khas Aceh antara lain ayam tangkap
2. RUMAH ADAT
Kepercayaan individu atau masyarakat akan
kondisi alam dimana individu atau masyarakat
hidup mempunyai pengaruh signifikan terhadap
bentuk arsitektur bangunan rumah yang dibuat.
Hal ini dapat dilihat pada arsitektur Rumoh Aceh.
Rumoh Aceh merupakan rumah panggung
dengan tinggi tiang antara 2,5-3 meter, terdiri dari
tiga atau lima ruang, dengan satu ruang utama.
Rumoh dengan tiga ruang memiliki 16 tiang,
sedangkan Rumoh dengan lima ruang memiliki 24
tiang. Mempunyai 3 serambi yaitu Seuramoe Keu,
Seuramoe Tengah, dan Seuramoe Likot. Pintu
utama Rumoh Aceh tingginya selalu lebih rendah
dari ketinggian orang dewasa. Namun, begitu
masuk kita akan merasakan ruang yang sangat
lapang. Semua orang duduk bersila di atas Tikar
Ngomyangdilapisitikarpandan.
Rumoh Aceh
3. RUMAH ADAT
Rumoh Aceh
Adaptasi masyarakat Aceh terhadap lingkungannya dapat dilihat dari bentuk Rumoh Aceh yang berbentuk
panggung, tiang penyangganya yang terbuat dari kayu meranti, dindingnya dari papan, dan atapnya dari
rumbia. Ketika mereka hendak menggabungkan bagian-bagian rumah, mereka tidak menggunakan paku
tetapi menggunakan pasak atau tali pengikat dari rotan. Pengaruh keyakinan masyarakat Aceh terhadap
arsitektur bangunan rumahnya dapat dilihat pada orientasi rumah yang selalu berbentuk memanjang dari
timur ke barat. Arah barat mencerminkan upaya masyarakat Aceh untuk membangun garis imajiner dengan
Ka‘bah yang berada di Mekkah. Selain itu, pengaruh keyakinan dapat juga dilihat pada penggunaan tiang-
tiang penyangganya yang selalu berjumlah genap, jumlah ruangannya yang selalu ganjil, dan anak tangganya
yangberjumlah ganjil.
4. PAKAIAN ADAT
Pria : Jas tutup, cekak
musang, pendua, makutup,
dan sebilah rencong terselip
di depan perut.
Wanita : Baju sampai
pinggul, celana panjang
cekak musang, kain sarung
sampai lutut, kula, pending,
gelang tangan, dan gelang
kaki.
5. SENJATA TRADISIONAL
Rencong adalah senjata tradisional Aceh, bentuknya
menyerupai huruf L, dan bila dilihat lebih dekat
bentuknya merupakan kaligrafi tulisan bismillah.
Rencong dimasukkan ke dalam sarung belati yang
terbuat dari kayu, gading, tanduk, dan terkadang
logam perak atau emas. Rencong memiliki
tingkatan, untuk raja atau sultan biasanya
sarungnya terbuat dari gading dan mata pisaunya
dari emas serta berukirkan sekutip ayat suci dari Al-
quran. Sedangkan rencong-rencong lainnya,
biasanya terbuat dari tanduk kerbau ataupun kayu
sebagai sarungnya, dan kuningan atau besi putih
sebagai mata pisaunya. Masyarakat Aceh
mempercayai bahwa bentuk dari rencong mewakili
simbol dari basmalah yang merupakan kepercayaan
agama Islam.
Rencong
9. ALAT MUSIK TRADISIONAL
Instrumen tiup tradisional Aceh sejenis
Clarinet yang terdapat di daerah Pidie, Aceh
Utara, Aceh Besar, dan Aceh Barat. Terbuat
dari kayu, bagian pangkal kecil serta di
bagian ujungnya besar menyerupai corong.
Mempunyai 7 buah lobang pengatur nada.
Biasanya digunakan bersama geundrang
dan rapai dalam upacara-upacara maupun
tarian-tarian tradisional.
Sarune Kalee
10. ALAT MUSIK TRADISIONAL
Terdapat hampir di seluruh daerah
Aceh. Berfungsi sebagai alat musik
tradisional, yang dimainkan bersama
dengan alat musik tiup sarune kalee
untuk mengiringi setiap tarian
tradisional, baik pada upacara adat
maupun upacara lainnya. Terbuat
dari kayu nangka, kulit kambing,
dan rotan. Alat pemukul geundrang
juga dibuat dari kayu yang
dibengkokkan pada ujungnya yaitu
bagian yang dipukul ke kulit.
Geundrang
11. ALAT MUSIK TRADISIONAL
Canang
Alat musik pukul tradisional yang
terdapat dalam kelompok masyarakat
Aceh, Gayo, Tamiang dan Alas.
Masyarakat Aceh menyebutnya
“Canang Trieng”, di Gayo disebut
“Teganing”, di Tamiang disebut
“Kecapi”, dan di Alas disebut dengan
“Kecapi Olah”. Alat ini terbuat dari
seruas bambu pilihan yang cukup tua
dan baik. Kemudian bambu tersebut
diberi lubang, selanjutnya ditoreh arah
memanjang untuk mendapatkan
talinya. Jumlah tali tidak sama pada
setiap daerah.
12. ALAT MUSIK TRADISIONAL
Rapai Sejenis alat instrumen musik tradisional Aceh,
sama halnya dengan geundrang. Rapai dibuat
dari kayu yang keras, biasanya dari batang
nangka yang setelah dibulatkan lalu diberi
lobang di tengahnya. Kayu yang telah diberi
lobang ini disebut baloh. Baloh ini lebih besar
bagian atas dari pada bagian bawah. Bagian
atas ditutup dengan kulit kambing sedangkan
bagian bawahnya dibiarkan terbuka.
Digunakan sebagai alat musik pukul pada
upacara-upacara, terutama yang berhubungan
dengan keagamaan, perkawinan, kelahiran,
dan permainan tradisional yaitu debus.
Biasanya dimainkan oleh kelompok.
Pemimpinnyadisebutsyehataukalipah.
13. MAKANAN KHAS
Dinamakan Ayam Tangkap karena ayam
yang dipilih merupakan ayam kampung
yang dipelihara secara alami sehingga perlu
ditangkap terlebih dahulu sebelum
dinikmati. Semua ayam harus tenggelam
dalam minyak dan jangan sampai terlalu
berhimpitan satu sama lain. Untuk hasil
terbaik, gunakan wajan yang besar, dengan 2
liter minyak goreng. Atau, jangan
menggoreng sekaligus, melainkan sedikit
demi sedikit. Keberhasilan masakan
sederhana ini sangat bergantung pada
teknik menggoreng.
AyamTangkap
14. MAKANAN KHAS
Gulai bebek khas dari Aceh. Gulai ini
berbahan dasar bebek kampung yang
diolah sedemikian rupa sehingga
empuk dengan racikan bumbu khas
Aceh yang rumit dan komplit
sehingga menghasilkan cita rasa yang
berbeda. Gulai bebek yang terkenal di
kalangan masyarakat Aceh adalah
gulai bebek buatan daerah Bireuen
karena bumbunya yang sangat kental,
dihasilkan dari perasan santan kental.
Gulee Itek
15. MAKANAN KHAS
Masakan khas Aceh yang dibuat dari bahan baku ikan. Ikan
yang digunakan biasanya adalah ikan tongkol yang dikeringkan
dengan cara dijemur, lalu direbus, dan kemudian disalai. Ikan
kering ini diiris tipis - tipis dan dimasak dengan kentang dalam
kuah kari yang kental. Orang luar Aceh sering menyebutnya
ikan kayu. Bumbu-bumbu lain yang digunakan antara lain asam
sunti,salamkoja,cabairawit,dancabai hijau.
Keumamah
16. MAKANAN KHASKuwahPliekU
Salah satu masakan seperti gulai yang berasal dari Aceh. Masakan ini memiliki bahan dasar ampas dari sisa minyak
kelapa tua yang telah melalui proses pemerasan minyaknya. Pada umumnya, masakan ini dilengkapkan dengan daun
dan buah melinjo, kacang panjang, kacang tanah, daun pepaya, daun singkong, rebung kecombrang, dan kadang
kala disajikan dengan siput. Dalam praktiknya, masyarakat Aceh juga menambahkan sayuran lain untuk masakan
ini seperti kacang panjang, pepaya muda, dan nangka muda. Selain itu untuk menguatkan rasa, asam sunti
(belimbing wuluh yang dikeringkan dibawah matahari bersama garam) ditambahkan pula sebagai bumbu khasnya.
Masakan ini biasanya disajikandalambeberapa acara dalamlingkunganmasyarakat Aceh,sepertihajatan.
17. MAKANAN KHAS
Masakan mie pedas khas Aceh. Mie
kuning tebal dengan irisan daging
sapi, daging kambing atau
makanan laut seperti udang, cumi,
dan kepiting disajikan dalam sup
sejenis kari yang gurih dan pedas.
Mie Aceh tersedia dalam tiga jenis,
Mie Aceh Goreng basah, Mie Aceh
Goreng kering, dan Mie Aceh Kuah.
Biasanya ditaburi bawang goreng
dan disajikan bersama emping,
potongan bawang merah,
mentimun,dan jeruk nipis.
Mie Aceh
18. MAKANAN KHAS
Timphan
Sejenis penganan kecil yang aslinya
berasal dari Aceh. Bahan untuk
membuat Timphan terdiri dari
tepung, pisang, dan santan. Semua
bahan ini kemudian diaduk-aduk
sampai kenyal. Lalu dibuat
memanjang dan di dalamnya diisi
dengan serikaya atau kelapa parut
yang dicampur dengan gula.
Kemudian adonan ini dibungkus
dengan daun pisang dan dikukus
selama satu jam. Timphan
umumnya disajikan dalam acara-
acara formal sebagai kudapan,
seperti dalam pesta pernikahan dan
hari-haribesarIslam.
19. TEMPAT WISATA
Masjid Raya Baiturrahman
Sebuah masjid Kesultanan Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M.
Bangunan indah dan megah yang mirip dengan Taj Mahal di India ini terletak tepat di jantung Kota Banda Aceh dan
menjadi titik pusat dari segala kegiatan di Aceh Darussalam. Sebagai tempat bersejarah yang memiliki nilai seni
tinggi, Masjid Raya Baiturrahman menjadi objek wisata religi yang mampu membuat setiap wisatawan yang datang
berdecak kagum akan sejarah dan keindahan arsitekturnya, di mana Masjid Raya Baiturrahman termasuk salah satu
Masjid terindah di Indonesia yang memiliki arsitektur yang memukau, ukiran yang menarik, halaman yang luas
dengan kolam pancuran air bergaya Kesultanan Turki Utsmani dan akan sangat terasa sejuk apabila berada di dalam
Masjidini.
20. TEMPAT WISATA
Pantai Lhoknga Umumnya orang-orang disana
memberi sebutan 'Pantai Lhoknga'
untuk daerah di belakang
Lapangan Golf Lhoknga hingga ke
taman tepi laut setelah Komplek
Pabrik Semen Andalas. Khusus
untuk selancar, ombak Pantai
Lhoknga yang besar dan garang
telah terkenal di kalangan
komunitas selancar Internasional.
Bulan Juni-November terkenal
dengan ombak pantainya,
sedangkan di bulan Desember-Mei
terkenal dengan ombak karangnya.
21. TEMPAT WISATA
Pantai Iboih Pantai Iboih terletak di Kelurahan Iboih, Kecamatan
Sukakarya, Sabang, Aceh. Pantai ini menjadi salah satu
tujuan para pelancong dari berbagai belahan dunia. Tidak
mengherankan jika saat kita berkunjung ke pantai ini
maka didominasi oleh wisatawan mancanegara yang
menetap hingga berminggu-minggu. Kegiatan yang
paling populer di Pantai Iboih adalah menyelam,
snorkeling, dan eksplorasi hutan. Sedikit ke barat dari
Pantai Iboih, wisatawan juga dapat menemukan lokasi
surfing di mana terdapat gelombang yang jauh lebih
besar. Temukan spesies lain saat menyelam seperti ikan
katak, ikan jarum, ikan terompet, hiu ujung hitam, penyu
sisik, barracuda, dan anemon laut lainnya. Pantai Iboih
sebenarnya merupakan pelabuhan yang digunakan untuk
menuju ke Pulau Rubiah. Meskipun sebuah pelabuhan,
namun keindahan Pantai Iboih tidak diragukan lagi. Air
lautnya yang jernih dan memiliki warna gradasi hijau biru
ditambah hamparan pasir putihnya yang bersih dan
dikelilingi oleh hutan lindung, Iboih bagaikan “surga”
tersembunyi yang memilikinuansatenang dan damai.
22. TEMPAT WISATA
Pantai Lampuuk
Pantai Lampuuk terletak di pantai barat Aceh tepatnya di Desa Meunasah Masjid, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar,
Aceh sekitar 20 km dari kota Banda Aceh. Pantai Lampuuk memiliki garis pantai sepanjang sekitar 5 kilometer dan
membentuk sebuah teluk kecil. Dengan pasir putih bersih nan lembut, air laut berwarna biru kehijauan, dan ombak
yang cukup besar benar-benar cocok untuk refreshing. Ke arah daratan terdapat pepohonan pinus yang rimbun
dan lebih jauh lagi terlihat deretan pegunungan yang hijau. Selain untuk berselancar, banana boat dan olahraga air
lainnya juga menjadi incaran pengunjung saat berada di sini. Pada sore hari, pantai ini lebih indah dengan pesona
matahari terbenamnya. Mayoritas penduduk disini memiliki mata yang berwarna hijau terang kebiruan seperti
orang timur tengah.Olehsebab itu,orang-orang menyebut kampungini sebagai “Kampung Turki”.
23. TEMPAT WISATA
MuseumTsunami Aceh
Sebuah museum di Banda Aceh yang dirancang sebagai monumen simbolis untuk bencana gempa bumi dan
tsunami Samudra Hindia 2004 sekaligus pusat pendidikan dan tempat perlindungan darurat andai tsunami
terjadi lagi. Museum Tsunami Aceh dirancang oleh arsitek asal Bandung, Jawa Barat, Ridwan Kamil. Di dalamnya,
pengunjung masuk melalui lorong sempit dan gelap di antara dua dinding air yang tinggi untuk menciptakan
kembali suasana dan kepanikan saat tsunami. Dari atas, atapnya membentuk gelombang laut. Lantai dasarnya
dirancang mirip rumah panggung tradisional Aceh yang selamat dari terjangan tsunami. Pameran di museum ini
meliputi simulasi elektronik gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004, serta foto korban dan kisah yang
disampaikan korban selamat.
24. TEMPAT WISATA
TuguNol Kilometer
Di beberapa negara, Kilometer Nol merupakan sebuah lokasi dimana jarak secara
tradisional diukur. Kilometer Nol Indonesia ditandai dengan keberadaan Monumen
Kilometer Nol yang terletak di pulau Weh. Lokasi tugu ini terletak di areal Hutan Wisata
Sabang tepatnya di Desa Iboih Ujong Ba’u, Kecamatan Sukakarya. Sabang dikenal
sebagai titikpalingbarat kepulauanIndonesia.
25. TEMPAT WISATA
Monumen Pesawat Seulawah RI 1
Dakota RI-001 Seulawah adalah pesawat angkut yang merupakan pesawat ke-2 milik Republik Indonesia. Pesawat jenis
Dakota dengan nomor sayap RI-001 yang diberi nama Seulawah ini dibeli dari uang sumbangan rakyat Aceh. Pesawat
Dakota RI-001 Seulawah ini adalah cikal bakal berdirinya perusahaan penerbangan niaga pertama, Indonesian Airways.
Pesawat ini sangat besar jasanya dalam perjuangan awal pembentukan negara Indonesia. Karena jasanya yang dinilai
besar bagi cikal bakal berdirinya sebuah maskapai penerbangan komersial di tanah air, TNI AU memprakarsai
berdirinya sebuah monumen perjuangan pesawat Dakota RI-001 Seulawah di Banda Aceh yang terletak di Lapangan
Blang Padang, Banda Aceh. Pesawat aslinya tersimpan di Taman Mini Indonesia Indah. Monumen ini menjadi lambang
bahwasumbangan rakyatAcehsangatlahbesar bagiperjuangan RepublikIndonesiadi awalberdirinya.
26. SOUVENIR
Pinto Aceh Perhiasan Pinto Aceh adalah satu perhiasan tradisional
Aceh yang sangat terkenal, tak hanya di Aceh, tapi juga
sudah sangat masyhur di pasaran perhiasan nasional dan
mancanegara. Dari 250 lebih jenis perhiasan tradisional
Aceh, perhiasan Pinto Aceh sampai saat ini masih menjadi
perhiasan yang paling diminati oleh para pemburu
perhiasan di pasaran perhiasan nasional. Pinto Aceh adalah
perhiasan favorit bagi masyarakat di Nusantara. Perhiasan
motif Pinto Aceh pada dasarnya terilhami dari desain
sebuah monumen peninggalan Sultan Iskandar Muda
(1607-1636), yaitu Pinto Khop, pintu Taman Ghairah atau
Bustanussalatin yang merupakan taman Istana Kesultanan
Aceh Darussalam. Menurut riwayat, pada masa Kesultanan
Aceh Darussalam, Pinto Khop ini adalah pintu belakang
Keraton Aceh yang dikhususkan untuk pintu keluar
masuknya permaisuri Sultan Iskandar Muda beserta
dayang-dayangnya.
27. Suku daerah yang terdapat di Aceh, antara lain : Suku
Aceh, Suku Alas, Suku Tamiang, Suku Gayo, Suku Ulu
Singkil, Suku Simeulue, Suku Jamee, dan Suku Kluet.
Bahasa daerah yang terdapat di Aceh, antara lain :
Bahasa Aceh, Bahasa Gayo, Bahasa Alas, Bahasa Tamiang,
Bahasa Aneuk Jamee, Bahasa Kluet, Bahasa Singkil, dan
Bahasa Simeulue.
Lagu daerah Aceh yang paling terkenal adalah Bungong
Jeumpa.