SlideShare a Scribd company logo
Peranan Filsafat Pendidikan
dalam Pemecahan Masalah
Pendidikan
A. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
• Pengaruh budaya yg secara turun temurun
diwariskan pd peserta didik, tdk bebas
menggunakan pendapat, apalagi mempunyai
pendapat berbeda dg ortu atau guru
• Maksud dri pendekatan CBSA dlm belajar adalah
melaksanakan prinsip2 pengaktifan peserta didik
dlm belajar.
• Dg demikian, situasi belajar harus menantang dan
merangsang daya cipta serta kreatifitas peserta
didik unk berpikir dan menemukan
sendiri/membangun pengetahuan yg brupa
konsep2 secara mandiri.
• Dlm melaksanakan pendekatan CBSA, seorang
guru sebaiknya menerapkan beberapa prinsip
sbb:
1.Prinsip Motivasi
 Dg membuat situasi yg menyenangkan bg
peserta didik, misalnya duduk yg tdk
membosankan dg hanya menghadap kedepan
saja, ceramah diseling dg diskusi bermain peran,
peserta didik akan termotivasi unk belajar.
2.Prinsip Latar Belakang
 Guru perlu mengetahui pengetahuan, perasaan,
keterampilan, sikap, dan pengalaman yg telah
dimiliki oleh peserta didik.
3. Prinsip Keterarahan Pada Fokus Tertentu
 Seorang guru yg menguasai materi subjek yg akan diajarkan,
mengetahui perkembangan kognitif peserta didik, menguasai
pedagogik
 akan dpt memanfaatkan waktu yg disediakan unk
melaksanakan interaksi pembelajaran secara baik, hingga
konsep2 yg harus dibangun peserta didik terlaksana secara
oprimal
4. Prinsip Hubungan Sosial
• Hub sosial antar kelompok sebaya sangat baik dikembangkan
di kelas krn melatih anak berdiskusi, berpikir unk
mengemukakan & mempertahankan pendapat, bekerjasama
unk saling membantu memecahkan masalah, serta
merekonstruksi pandangan, pengetahuan yg telah dimiliki
sebelumnya.
5. Prinsip Belajar Sambil Bekerja
 Tdk hanya melalui cerita guru, konsep2 yg harus dipelajari
akan lbh lama diingat, apalagi klu peserta didik diberi
kesempatan melakukan pekerjaan mencobanya sendiri.
 Metode discovery yg membuat seorang anak merasa
menemukan sendiri konsep2 yg harus dkuasai membuat
peserta didik lbh menyayangi pelajaran yg memerlukan
ekperimen seperti ilmu kealaman (IPA/SAINS)
6. Prinsip Perbedaan Individu
 Pd dasarnya setiap individu memiliki kemampuan dan
kecepatan yg berbeda2 unk dpt mekonstruksi pengetahuan
yg dihadapinya
 Di samping perbedaan tsb, msh ada satu hal yang cukup
penting diketahui oleh guru, yakni minat individu yg berbeda
pula
7. Prinsip Ingin Mengetahui
o Sikap ingin tahu ini hendaknya di SD tetap diberi
kesempatan unk berkembang
o Sikap ingin, menyenangi kegiatan meneliti atau
menyelidik atau sikap inkuirir ini akn lbh
memudahkan terjadinya penemuan (discovery).
8. Prinsip Pemecahan Masalah
 Secara sederhana, guru perlu melatih peserta
didik sejak duduk di bangku SD menyadari
adanya masalah, merumuskannya, dan berupaya
unk menyelesaikannya
B. Pendekatan Keterampilan Proses
• Sampai waktu yg cukup lama pendekatan
proses (science a process approach-SAPA)
diaplikasikan dlm kegiatan pembelajaran di
sekolah
• Tujuannya agar peserta didik sejak pendidikan
SD terbiasa menemukan masalah, mencari
informasi ttg masalah tsb, membuat hipotesis,
mencari kesimpulan
C. Pendekatan Nilai
• Ada 2 pandangan ttg nilai :
1. Bahwa nilai merupakan ukuran tertinggi dari perilaku manusia
dan menjunjung tinggi oleh sekelompok masy serta digunakan
sbg pedoman dlm bertingkah laku
2. Pandangan lain menganggap bahwa nilai merupakan hal yg
bergantung kpd penangkapan dan perasaan org yg menjadi
subjek.
 Nilai disini merupakan tingkat/derajat yg diinginkan oleh
manusia
 Nilai ini merupakan tujuan dari kehendak manusia yg benar,
ditata menurut susunan tingkatnya
 Ada yg menyusunnya dari nilai bawah. Pertama2 dg nilai
hedonism (kenikmatan), nilai utilitalis (kegunaan), berturu2 nilai
dari segi biologi, nilai estetika (keindahan & kecantikan), nilai2
pribadi (susila, baik), & paling tinggi adalah nilai religius
D. Pendekatan Sains Teknologi
Masyarakat (STM)
• Pendekatan STM dapat dilakukan dlm pembelajaran
oleh seorang guru melalui langkah2 kegiatan sbb:
1.Mula2 guru mengemukakan isu atau masalah
actual yg ada di masy dan diamati peserta didik
• Isu/masalah ini jg dpt digali pendapat peserta didik
sendiri dan dikaitkan dg konsep2 yg akan dibahas.
• Dpt pula guru memberi tugas kelompok yg relevan
sblm melaksanakan penanaman konsep.
• Tahap ini disebut apersepsi, inisiasi, invitasi atau
ekplorasi oleh guru.
2. Melaksanakan pembelajaran dg menggunakan strategi
belajar tertentu yg dpt dilakukan oleh guru sesuai dg
pedagogi materi subjek atau pedagogi materi
pelajarannya.
• Tahap ini disebut sbg tahap pembentukan konsep & menurut
paham konstruktif diharapkan peserta didik membangun atau
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui observasi,
eksperimen, dan diskusi.
3. Konsep yg telah dipahami oleh peserta didik
selanjutnya digunakan unk menyelesaikan masalah
atau menganalisis isu2 masalah yg telah dilontarkan pd
awal pembelajaran.
 Tahap ini dpt dinyatakan sbg aplikasi konsep/menganalisis
fenomena/menyelesaikan masalah.
 Dlm tahap ini, peserta didik dapat melaksanakan tindakan2
konkret yg didasari oleh kepeduliannya terhadap lingkungan.
4. Guru mengadakan pemantapan konsep2 agar tidak
terjadi miskonsepsi pd peserta didik.
• Adanya miskonsepsi tampak pd saat peserta didik
mengaplikasi konsep/menjawab pertanyaan selama
diskusi.
• Diharapkan agar pd tahap ini peserta didik yg mengalami
miskonsepsi dpt merekonstruksi atau merestrukturisasi
konsep yg salah.
• Tahap ini dpt disebut sbg tahap pemantapan konsep dan
dilaksanakan bersama tahap 2 atau 3
• Misalnya, pd saat peserta melakukan diskusi kelompok
sambil mengobservasi pelaksanaan diskusi, guru dpt
melakukan intervensi klu ditemukan ada keselahan
konsep diantara pserta didi
5. Tahapan yg tdk kurang pentingnya adalah
melaksanakan evaluasi.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Pertemuan - 10 Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pemecahan Masalah Pendidikan.ppt

4.6 discovery learning
4.6 discovery learning4.6 discovery learning
4.6 discovery learning
Abang Takujeng
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
MJUNAEDI1961
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
mirdaelisa
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
Andi Johar
 
Science Technology Society (STS)
Science Technology Society (STS)Science Technology Society (STS)
Science Technology Society (STS)
Nurkholis Madjid
 
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNINGMETODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
PDShop
 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learning
Muhammad Fikri
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
Mas Yudi
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
elissugiharti1
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
Nurrijal Jhi
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
sadiman dimas
 
2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt
MukhsinUchen1
 
UAS PPT TEKHNO
UAS PPT TEKHNOUAS PPT TEKHNO
UAS PPT TEKHNO
2012620165
 
Ppt tekhno wiji tutik aning
Ppt tekhno wiji tutik aningPpt tekhno wiji tutik aning
Ppt tekhno wiji tutik aning
satunahponanda
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
Desy Aryanti
 
Sesi 7. Pembelajaran Kontekstual.ppt
Sesi 7. Pembelajaran Kontekstual.pptSesi 7. Pembelajaran Kontekstual.ppt
Sesi 7. Pembelajaran Kontekstual.ppt
cetar1
 

Similar to Pertemuan - 10 Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pemecahan Masalah Pendidikan.ppt (20)

4.6 discovery learning
4.6 discovery learning4.6 discovery learning
4.6 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret
 
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Science Technology Society (STS)
Science Technology Society (STS)Science Technology Society (STS)
Science Technology Society (STS)
 
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNINGMETODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt
 
UAS PPT TEKHNO
UAS PPT TEKHNOUAS PPT TEKHNO
UAS PPT TEKHNO
 
Ppt tekhno wiji tutik aning
Ppt tekhno wiji tutik aningPpt tekhno wiji tutik aning
Ppt tekhno wiji tutik aning
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
Sesi 7. Pembelajaran Kontekstual.ppt
Sesi 7. Pembelajaran Kontekstual.pptSesi 7. Pembelajaran Kontekstual.ppt
Sesi 7. Pembelajaran Kontekstual.ppt
 

Recently uploaded

AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Andre664723
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 

Pertemuan - 10 Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pemecahan Masalah Pendidikan.ppt

  • 1. Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pemecahan Masalah Pendidikan
  • 2. A. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) • Pengaruh budaya yg secara turun temurun diwariskan pd peserta didik, tdk bebas menggunakan pendapat, apalagi mempunyai pendapat berbeda dg ortu atau guru • Maksud dri pendekatan CBSA dlm belajar adalah melaksanakan prinsip2 pengaktifan peserta didik dlm belajar. • Dg demikian, situasi belajar harus menantang dan merangsang daya cipta serta kreatifitas peserta didik unk berpikir dan menemukan sendiri/membangun pengetahuan yg brupa konsep2 secara mandiri.
  • 3. • Dlm melaksanakan pendekatan CBSA, seorang guru sebaiknya menerapkan beberapa prinsip sbb: 1.Prinsip Motivasi  Dg membuat situasi yg menyenangkan bg peserta didik, misalnya duduk yg tdk membosankan dg hanya menghadap kedepan saja, ceramah diseling dg diskusi bermain peran, peserta didik akan termotivasi unk belajar. 2.Prinsip Latar Belakang  Guru perlu mengetahui pengetahuan, perasaan, keterampilan, sikap, dan pengalaman yg telah dimiliki oleh peserta didik.
  • 4. 3. Prinsip Keterarahan Pada Fokus Tertentu  Seorang guru yg menguasai materi subjek yg akan diajarkan, mengetahui perkembangan kognitif peserta didik, menguasai pedagogik  akan dpt memanfaatkan waktu yg disediakan unk melaksanakan interaksi pembelajaran secara baik, hingga konsep2 yg harus dibangun peserta didik terlaksana secara oprimal 4. Prinsip Hubungan Sosial • Hub sosial antar kelompok sebaya sangat baik dikembangkan di kelas krn melatih anak berdiskusi, berpikir unk mengemukakan & mempertahankan pendapat, bekerjasama unk saling membantu memecahkan masalah, serta merekonstruksi pandangan, pengetahuan yg telah dimiliki sebelumnya.
  • 5. 5. Prinsip Belajar Sambil Bekerja  Tdk hanya melalui cerita guru, konsep2 yg harus dipelajari akan lbh lama diingat, apalagi klu peserta didik diberi kesempatan melakukan pekerjaan mencobanya sendiri.  Metode discovery yg membuat seorang anak merasa menemukan sendiri konsep2 yg harus dkuasai membuat peserta didik lbh menyayangi pelajaran yg memerlukan ekperimen seperti ilmu kealaman (IPA/SAINS) 6. Prinsip Perbedaan Individu  Pd dasarnya setiap individu memiliki kemampuan dan kecepatan yg berbeda2 unk dpt mekonstruksi pengetahuan yg dihadapinya  Di samping perbedaan tsb, msh ada satu hal yang cukup penting diketahui oleh guru, yakni minat individu yg berbeda pula
  • 6. 7. Prinsip Ingin Mengetahui o Sikap ingin tahu ini hendaknya di SD tetap diberi kesempatan unk berkembang o Sikap ingin, menyenangi kegiatan meneliti atau menyelidik atau sikap inkuirir ini akn lbh memudahkan terjadinya penemuan (discovery). 8. Prinsip Pemecahan Masalah  Secara sederhana, guru perlu melatih peserta didik sejak duduk di bangku SD menyadari adanya masalah, merumuskannya, dan berupaya unk menyelesaikannya
  • 7. B. Pendekatan Keterampilan Proses • Sampai waktu yg cukup lama pendekatan proses (science a process approach-SAPA) diaplikasikan dlm kegiatan pembelajaran di sekolah • Tujuannya agar peserta didik sejak pendidikan SD terbiasa menemukan masalah, mencari informasi ttg masalah tsb, membuat hipotesis, mencari kesimpulan
  • 8. C. Pendekatan Nilai • Ada 2 pandangan ttg nilai : 1. Bahwa nilai merupakan ukuran tertinggi dari perilaku manusia dan menjunjung tinggi oleh sekelompok masy serta digunakan sbg pedoman dlm bertingkah laku 2. Pandangan lain menganggap bahwa nilai merupakan hal yg bergantung kpd penangkapan dan perasaan org yg menjadi subjek.  Nilai disini merupakan tingkat/derajat yg diinginkan oleh manusia  Nilai ini merupakan tujuan dari kehendak manusia yg benar, ditata menurut susunan tingkatnya  Ada yg menyusunnya dari nilai bawah. Pertama2 dg nilai hedonism (kenikmatan), nilai utilitalis (kegunaan), berturu2 nilai dari segi biologi, nilai estetika (keindahan & kecantikan), nilai2 pribadi (susila, baik), & paling tinggi adalah nilai religius
  • 9. D. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) • Pendekatan STM dapat dilakukan dlm pembelajaran oleh seorang guru melalui langkah2 kegiatan sbb: 1.Mula2 guru mengemukakan isu atau masalah actual yg ada di masy dan diamati peserta didik • Isu/masalah ini jg dpt digali pendapat peserta didik sendiri dan dikaitkan dg konsep2 yg akan dibahas. • Dpt pula guru memberi tugas kelompok yg relevan sblm melaksanakan penanaman konsep. • Tahap ini disebut apersepsi, inisiasi, invitasi atau ekplorasi oleh guru.
  • 10. 2. Melaksanakan pembelajaran dg menggunakan strategi belajar tertentu yg dpt dilakukan oleh guru sesuai dg pedagogi materi subjek atau pedagogi materi pelajarannya. • Tahap ini disebut sbg tahap pembentukan konsep & menurut paham konstruktif diharapkan peserta didik membangun atau mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui observasi, eksperimen, dan diskusi. 3. Konsep yg telah dipahami oleh peserta didik selanjutnya digunakan unk menyelesaikan masalah atau menganalisis isu2 masalah yg telah dilontarkan pd awal pembelajaran.  Tahap ini dpt dinyatakan sbg aplikasi konsep/menganalisis fenomena/menyelesaikan masalah.  Dlm tahap ini, peserta didik dapat melaksanakan tindakan2 konkret yg didasari oleh kepeduliannya terhadap lingkungan.
  • 11. 4. Guru mengadakan pemantapan konsep2 agar tidak terjadi miskonsepsi pd peserta didik. • Adanya miskonsepsi tampak pd saat peserta didik mengaplikasi konsep/menjawab pertanyaan selama diskusi. • Diharapkan agar pd tahap ini peserta didik yg mengalami miskonsepsi dpt merekonstruksi atau merestrukturisasi konsep yg salah. • Tahap ini dpt disebut sbg tahap pemantapan konsep dan dilaksanakan bersama tahap 2 atau 3 • Misalnya, pd saat peserta melakukan diskusi kelompok sambil mengobservasi pelaksanaan diskusi, guru dpt melakukan intervensi klu ditemukan ada keselahan konsep diantara pserta didi 5. Tahapan yg tdk kurang pentingnya adalah melaksanakan evaluasi.