Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis, yaitu peradangan pada kulit yang penyebabnya belum diketahui secara pasti. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti dermatitis kontak, dermatitis atopik, dan dermatitis herpetiformis. Gejala umum dermatitis adalah gatal, kemerahan, dan kering pada kulit.
1. Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang ditandai dengan pengelupasan kulit, pembengkakan, kemerahan, dan gatal. Penyebabnya dapat berasal dari luar seperti bahan kimia maupun dari dalam seperti dermatitis atopik.
2. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti dermatitis kontak yang disebabkan kontak langsung dengan zat iritan, dermatitis atopik yang sering muncul pada keluarga dengan riwayat
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan rasa gatal dan bisa diiringi dengan pembentukan bintik cairan. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti kontak, atopik, seborrheik, dan statis, yang masing-masing memiliki penyebab dan gejala khas. Pemeriksaan klinis dan laboratorium dapat dilakukan untuk mendiagnosis jenis dermatitis.
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis, yaitu peradangan pada kulit yang penyebabnya belum diketahui secara pasti. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti dermatitis kontak, dermatitis atopik, dan dermatitis herpetiformis. Gejala umum dermatitis adalah gatal, kemerahan, dan kering pada kulit.
1. Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang ditandai dengan pengelupasan kulit, pembengkakan, kemerahan, dan gatal. Penyebabnya dapat berasal dari luar seperti bahan kimia maupun dari dalam seperti dermatitis atopik.
2. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti dermatitis kontak yang disebabkan kontak langsung dengan zat iritan, dermatitis atopik yang sering muncul pada keluarga dengan riwayat
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan rasa gatal dan bisa diiringi dengan pembentukan bintik cairan. Terdapat beberapa jenis dermatitis seperti kontak, atopik, seborrheik, dan statis, yang masing-masing memiliki penyebab dan gejala khas. Pemeriksaan klinis dan laboratorium dapat dilakukan untuk mendiagnosis jenis dermatitis.
1. Dokumen membahas tentang dermatitis kontak, termasuk epidemiologi, fisiologi, etiologi, dan penatalaksanaannya.
2. Dermatitis kontak dapat disebabkan oleh iritan maupun alergen, dan manifestasinya berupa eritema, edema, papula, vesikel, dan krusta.
3. Prevalensi dermatitis kontak di Indonesia antara 4-40%, terbanyak di kalangan petugas kehutanan, nelayan, dan polisi lalu lintas.
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan penyuluhan tentang penyakit dermatitis kepada pasien dan keluarganya selama 20 menit. Penyuluhan akan membahas pengertian, penyebab, pencegahan, dan penatalaksanaan dermatitis serta dievaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dermatitis kontak disebabkan oleh bahan yang menempel pada kulit dan memiliki dua jenis, iritan dan alergik
2. Dermatitis kontak iritan disebabkan oleh bahan kimia yang merusak kulit sementara dermatitis kontak alergik disebabkan oleh sensitivitas terhadap alergen tertentu
3. Kedua jenis dermatitis kontak menimbulkan gejala seperti eritema, edema, vesikel
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis, termasuk definisi, klasifikasi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan dermatitis.
Tinjauan ini membahas dermatitis kontak pada pasien geriatri. Dermatitis kontak merupakan penyebab umum kelainan kulit dan pruritus pada populasi geriatri yang disebabkan oleh kontak dengan iritan atau alergen. Risiko dermatitis kontak iritan meningkat pada geriatri karena perubahan struktur dan fungsi kulit yang melambat, sementara risiko dermatitis kontak alergen meningkat akibat riwayat paparan alergen yang lebih lama sepan
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis, termasuk definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan dermatitis.
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Dokumen ini menjelaskan pengertian, anatomi, fisiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, diagnosis keperawatan, dan tujuan intervensi untuk dermatitis.
Makalah ini membahas dermatitis kontak iritan, termasuk definisi, etiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Dermatitis kontak iritan adalah reaksi peradangan akibat paparan zat kimia yang dapat menyebabkan lesi pada kulit."
Dermatitis adalah peradangan kulit yang ditandai oleh gejala seperti eritema, edema, papula, vesikel, dan skuama disertai rasa gatal, yang disebabkan oleh faktor eksogen atau endogen. Dermatitis dapat diklasifikasikan menjadi dermatitis kontak iritan yang bermekanisme non-imunologis dan dermatitis kontak alergik yang bermekanisme imunologis.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada gangguan sistem integumen yang mencakup infeksi bakteri seperti folikulitis, furunkel, karbunkel, dan selulitis, akne vulgaris, dermatitis, serta kusta. Dibahas pula pengertian, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan intervensi keperawatan yang relevan untuk setiap kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem integumen akibat infeksi dermatitis. Dibahas mengenai konsep penyakit dermatitis, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik dan penatalaksanaannya. Dermatitis dapat terjadi akibat iritasi atau reaksi alergi terhadap bahan kimia tertentu, dan menimbulkan gejala seperti ruam, gatal, dan lainnya pada k
Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis dermatitis pada neonatus, yaitu dermatitis kontak, dermatitis atopik, dermatitis numuralis, dan dermatitis statis. Dermatitis merupakan peradangan pada lapisan atas kulit yang menyebabkan gejala seperti gatal, kemerahan, dan pembengkakan. Faktor penyebab, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan dari keempat jenis dermatitis tersebut dijelaskan secara singkat.
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis yang merupakan penyakit peradangan kulit yang ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, dan gatal pada kulit. Penyebabnya dapat berasal dari luar seperti bahan kimia, fisik, maupun mikroorganisme, atau dari dalam tubuh seperti dermatitis atopik. Manifestasinya berupa ruam atau lesi pada kulit. Pengobatannya meliputi pencegahan, pengobatan top
1. Dokumen membahas tentang dermatitis kontak, termasuk epidemiologi, fisiologi, etiologi, dan penatalaksanaannya.
2. Dermatitis kontak dapat disebabkan oleh iritan maupun alergen, dan manifestasinya berupa eritema, edema, papula, vesikel, dan krusta.
3. Prevalensi dermatitis kontak di Indonesia antara 4-40%, terbanyak di kalangan petugas kehutanan, nelayan, dan polisi lalu lintas.
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan penyuluhan tentang penyakit dermatitis kepada pasien dan keluarganya selama 20 menit. Penyuluhan akan membahas pengertian, penyebab, pencegahan, dan penatalaksanaan dermatitis serta dievaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dermatitis kontak disebabkan oleh bahan yang menempel pada kulit dan memiliki dua jenis, iritan dan alergik
2. Dermatitis kontak iritan disebabkan oleh bahan kimia yang merusak kulit sementara dermatitis kontak alergik disebabkan oleh sensitivitas terhadap alergen tertentu
3. Kedua jenis dermatitis kontak menimbulkan gejala seperti eritema, edema, vesikel
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis, termasuk definisi, klasifikasi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan dermatitis.
Tinjauan ini membahas dermatitis kontak pada pasien geriatri. Dermatitis kontak merupakan penyebab umum kelainan kulit dan pruritus pada populasi geriatri yang disebabkan oleh kontak dengan iritan atau alergen. Risiko dermatitis kontak iritan meningkat pada geriatri karena perubahan struktur dan fungsi kulit yang melambat, sementara risiko dermatitis kontak alergen meningkat akibat riwayat paparan alergen yang lebih lama sepan
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis, termasuk definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan dermatitis.
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Dokumen ini menjelaskan pengertian, anatomi, fisiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, diagnosis keperawatan, dan tujuan intervensi untuk dermatitis.
Makalah ini membahas dermatitis kontak iritan, termasuk definisi, etiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Dermatitis kontak iritan adalah reaksi peradangan akibat paparan zat kimia yang dapat menyebabkan lesi pada kulit."
Dermatitis adalah peradangan kulit yang ditandai oleh gejala seperti eritema, edema, papula, vesikel, dan skuama disertai rasa gatal, yang disebabkan oleh faktor eksogen atau endogen. Dermatitis dapat diklasifikasikan menjadi dermatitis kontak iritan yang bermekanisme non-imunologis dan dermatitis kontak alergik yang bermekanisme imunologis.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada gangguan sistem integumen yang mencakup infeksi bakteri seperti folikulitis, furunkel, karbunkel, dan selulitis, akne vulgaris, dermatitis, serta kusta. Dibahas pula pengertian, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan intervensi keperawatan yang relevan untuk setiap kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem integumen akibat infeksi dermatitis. Dibahas mengenai konsep penyakit dermatitis, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik dan penatalaksanaannya. Dermatitis dapat terjadi akibat iritasi atau reaksi alergi terhadap bahan kimia tertentu, dan menimbulkan gejala seperti ruam, gatal, dan lainnya pada k
Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis dermatitis pada neonatus, yaitu dermatitis kontak, dermatitis atopik, dermatitis numuralis, dan dermatitis statis. Dermatitis merupakan peradangan pada lapisan atas kulit yang menyebabkan gejala seperti gatal, kemerahan, dan pembengkakan. Faktor penyebab, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan dari keempat jenis dermatitis tersebut dijelaskan secara singkat.
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis yang merupakan penyakit peradangan kulit yang ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, dan gatal pada kulit. Penyebabnya dapat berasal dari luar seperti bahan kimia, fisik, maupun mikroorganisme, atau dari dalam tubuh seperti dermatitis atopik. Manifestasinya berupa ruam atau lesi pada kulit. Pengobatannya meliputi pencegahan, pengobatan top
Dermatitis atopik dan urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai oleh pembentukan bilur dan iritasi kulit. Dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan serta ditandai oleh eritema, papula, vesikel dan gatal yang parah. Urtikaria ditandai oleh pembentukan bilur sementara di kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi atau imunologis terhadap berbagai faktor. Kedua penyakit ini
Dermatitis venenata disebabkan oleh toksin dari hewan seperti kumbang paederus dan tumbuhan seperti Dieffenbachia yang menyebabkan peradangan kulit. Gejala klinis muncul 8-24 jam setelah kontak berupa makula, papula, vesikel, eritema dan edema. Penatalaksanaan meliputi kortikosteroid topikal dan sistemik sesuai derajat kasusnya.
Dermatitis atopik dan urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai oleh peradangan dan pembengkakan kulit. Dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan serta ditandai oleh gatal, eritema, dan kulit kering. Urtikaria ditandai oleh timbulnya bilur-bilur pembengkakan sementara di kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi. Penatalaksanaannya meliputi menghilangkan faktor pemicu, men
Dermatitis atopik dan urtikaria adalah penyakit kulit yang ditandai oleh inflamasi dan pembentukan bilur-bilur pembengkakan. Dermatitis atopik disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan serta ditandai oleh gatal, eritema, dan kulit kering. Urtikaria ditandai oleh munculnya bilur-bilur sementara di kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi atau obat-obatan. Penatalaksanaannya meliputi mengh
Dokumen tersebut membahas tentang satuan acara penyuluhan mengenai penanganan penyakit dermatitis, yang mencakup latar belakang masalah, tujuan, materi, metode, alat/media, sasaran, waktu, tempat, dan rencana evaluasi penyuluhan. "
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
1. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan
: Dermatitis
Sasaran
: Pasien dan Keluarga Tn. H
Waktu
: 20 menit
Hari/Tanggal
: 25 Februari 2014
Tempat
: Desa Labone
A.
Latar Belakang
Dermatitis adalah peradangan kulit ( epidermis dan dermis ) sebagai respon terhadap pengaruh
fakor eksogen atau pengaruh factor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi
polimorfik ( eritema, edema, papul, vesikel, skuama ) dan keluhan gatal ( Djuanda, Adhi, 2007 ).
B.
Tujuan Intruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang Penyakit Dermatitis, peserta
penyuluhan mengerti bahaya Dermatitis.
C.
Tujuan Intuksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali 20 menit diharapkan peserta penyuluhan mampu:
1. memahami pengertian Dermatitis
2. memahami penyebab penyakit Dermatitis
3. memahami pencegahan penyakit Dermatitis
4. memahami penatalaksanaan penyakit Dermatitis
D.
Stategi Pelaksanaan
1. Metode
a. Ceramah dan tanya jawab
2. Media
a. Pamflet
b. Brosur
3. Waktu dan tempat
a. Jam 8 pagi 25 Februari 2014 di Desa Labone
4. Garis besar materi
a. pengertian Dermatitis
b. penyebab penyakit Dermatitis
c. pencegahan penyakit Dermatitis
d. penatalaksanaan penyakit Dermatitis
2. E. Proses Pelaksanaan
1. Pendahuluan
a. Penyampaian salam
b. Perkenalan
c. Menjelaskan topik penyuluhan
d. Menjelaskan tujuan
e. Menjelaskan waktu pelaksanaan
2 Penyampaian materi
a. pengertian Dermatitis
b. penyebab penyakit Dermatitis
c. pencegahan penyakit Dermatitis
d. penatalaksanaan penyakit Dermatitis
3. Setting Tempat
Duduk berhadapan antara penyuluh dengan peserta penyuluhan
F. Pengorganisasian
1. Pendahuluan
2. Penyampaian materi
3. Penutup
G. Kriteria Evaluasi
Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang:
1.
pengertian Dermatitis
2.
penyebab penyakit Dermatitis
3.
pencegahan penyakit Dermatitis
4.
penatalaksanaan penyakit Dermatitis
3. MATERI DERMATITIS
A Definisi
Dermatitis adalah peradangan kulit ( epidermis dan dermis ) sebagai respon terhadap
pengaruh fakor eksogen atau pengaruh factor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa
efloresensi polimorfik ( eritema, edema, papul, vesikel, skuama ) dan keluhan gatal (
Djuanda, Adhi, 2007 ).
B. Epidemiologi
Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang dari berbagai golongan umur, ras,
dan jenis kelamin. Jumlah penderita dermatitis kontak iritan diperkirakan cukup banyak,
namun angkanya secara tepat sulit diketahui. Hal ini disebabkan antara lain oleh banyak
penderita dengan kelainan ringan tidak datang berobat. Bila dibandingkan dengan dermatitis
kontak iritan, jumlah penderita dermatitis kontak alergik lebih sedikit, karena hanya
mengenai orang yang kulitnya sangat peka (hipersensitif). Namun sedikit sekali informasi
mengenai prevalensi dermatitis ini di masyarakat.
C. Etiologi
Penyebabnya secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
• Luar ( eksogen ) misalnya bahan kimia ( deterjen, oli, semen ), fisik ( sinar matahari, suhu ),
mikroorganisme ( mikroorganisme, jamur).
• Dalam ( endogen ) misalnya dermatitis atopik.
D. Faktor Predisposisi
• Keringnya kulit.
• Iritasi oleh sabun, deterjen, pelembut pakaian, dan bahan kimia lain.
• Menciptakan kondisi yang terlalu hangat untuk anak, misalnya membungkus anak dengan
pakaian berlapis.
• Alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu.
• Alergi terhadap debu, serbuk bunga, atau bulu hewan.
• Virus dan infeksi lain.
• Perjalan ke Negara dengan iklim berbeda.
E. Gejala klinis
Pada umumnya penderita dermatitis akan meneluh gatal, dimana gejala klinis lainnya
bergantung pada stradium penyakitnya.
• Stadium akut : kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel atau bula, erosi dan eksudasi
sehingga tampak basah.
4. • Stadium subakut : eritema, dan edema berkurang, eksudat mongering menjadi kusta.
• Stadium kronis : lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi, papul dan likenefikasi.
Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja sejak awal suatu dermatitis sejak awal
memberi gambaran klinis berupa kelainan kulit stadium kronis.
F. Patofisologi
Kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh iritan melalui kerja kimiawi
atau fisik. Bahan irisan merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak
lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit. Keadaan ini akan merusak sel epidermis.
Ada 2 jenis bahan iritan yaitu: iritan kuat dan iritan lemah. Iritan kuat akan menimbulkan
kelainan kulit pada pajanan pertama pada hampir semua orang, sedang iritan lemah hanya
pada mereka yang paling rawan atau mengalami kontak berulang-ulang. Faktor lain yang
dapat mempengaruhi yaitu: kelembaban udara, tekanan, gesekan, mempunyai andil pada
terjadinya kerusakan tersebut. Berkaitan dengan gejala diatas dapat menimbulkan rasa nyeri
yang timbul akibat lesi kulit, erupsi dan gatal. Selain itu, dapat menimbulkan gangguan
intergritas kulit dan gangguan citra tubuh yang timbul karena vesikel kecil, kulit kering,
pecah-pecah dan kulit bersisik.
G. Pemeriksaan penunjang dan diagnostik
1. Pemeriksaan penunjang :
a) Percobaan asetikolin ( suntikan dalam intracutan, solusio asetilkolin 1/5000).
b) Percobaan histamin hostat disuntikkan pada lesi
2. Laboratorium
a) Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin
b) Urin : pemerikasaan histopatologi
H. Penatalaksanaan medis dan keperawatan
Penatalaksanaan medis dan keperawatan dermatitis melalui terapi yaitu :
a) Terapi sitemik Pada dermatitis ringan diberi antihistamin atau kombinasi antihistamin,
antiserotonin, antigraditinin, arit – SRS – A dan pada kasus berat dipertimbangkan pemberian
kortikosteroid.
b) Terapi topical Dermatitis akut diberi kompres bila sub akut cukup diberi bedak kocok
bila kronik diberi saleb.
c)
Diet Tinggi kalori dan tinggi protein ( TKTP ) Contoh : daging, susu, ikan, kacang-
kacangan, jeruk, pisang, dan lain-lain
5. Manajemem keperawatan pada pasien Dermatitis seboroik
1. Sarankan pada pasien untuk menghindari iritasai dari luar, factor pemicu yang
menyebabkan muncul lagi dermatitis seboroik ulangan, dan menyarankan untuk tidak
sering menggaruk area yang gatal.
2. Diskusikan pada pasien untuk menghindari udara ke kulit dan selalu menjaga
kebersihan pelipatan pada kulit dan usahakan supaya tetap kering.
3. Instruksikan untuk menggunakan shampoo dan menghindari kebiasaan yang buruk
4. Beritahu pasien bahwa dermatitis seboroik adalah masalah yang sangat kronik dan
tidak tertutup kemungkinan untuk muncul lagi.
5. Ajarkan pada pasien menempelkan cara-cara untuk mengghindari dermatitis.
I. Komplikasi
a.
Infeksi saluran nafas atas
b. Bronkitis
c.
Infeksi kulit