SlideShare a Scribd company logo
BAB I
                                PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

            Dermatitis adalah penyakit kulit gatal-gatal, kering, dan kemerahan.
  Dematitis juga dapat didefinisikan sebagai peradangan pada kulit, baik karena
  kontak langsung dengan zat kimia yang mengakibatkan iritasi, atau reaksi
  alergi.
            Dengan kata lain, dermatitis adalah jenis alergi kulit. Selain penyebab
  bahan-bahan kimia, sering kali dermatitis terjadi ketika kulit sensitive kontak
  langsung dengan perhiasan logam biasanya emas dengan kadar rendah atau
  perhiasan perak dan kuningan. Jika Anda mengalami kulit kering dan gatal,
  tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter, apakah yang terjadi pada
  kulit Anda teridentifikasi dermatitis.
            Jika Anda teridentifikasi dermatitis, maka pertama kali yang harus
  Anda ketehui adalah penyebab dari penyakit kulit tersebut. Pastikan Anda
  menghindari penyebab dari iritasi dan alergi. Jangan pernah menggaruk,
  meskipun rasa gatal tidak tertahankan. Sebab menggaruk tidak akan membuat
  hilang rasa gatal, melainkan akan memperparah ketidaknyamanan Anda. Sebab
  menggaruk akan menyebabkan kulit lebih rentan terhadap infeksi kulit dan
  penyakit kulit lainnya. Biasanya rasa gatal timbul karena area kulit tersebut
  kering maka gunakan pelembab untuk mengurangi rasa gatal. Gunakan obat
  kulit untuk dermatitis, juga akan membantu mengurangi rasa gatal.
            Dermatitis tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga pada anak-
  anak. Tipe dermatitis yang sering terjadi pada anak-anak yaitu dermatitis
  atopik yang meruapakan suatu gejala eksim terutama timbul pada masa kanak-
  kanak. GeJala ini biasanya timbul pada usia sekitar 2 bulan sampai 1 tahun den
  sekitar 85% pada usia kurang dari 5 tahun. Pada keadaan akut, gejalanya
  berupa kulit kemerahan, kulit melenting berisi cairan, basah dan sangat gatal.
  Kadang-kadang disertai infeksi sekunder yang menimbulkan nanah.




                                                                                 1
B. Tujuan
         Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan
  gambaran yang nyata tentang penyakit dermatitis pada anak dan tentang
  pelaksanaan Askep pada klien/anak dengan dermatitis dengan menggunakan
  metode keperawatan.

C. Rumusan Masalah
         Fokus dalam penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan konsep
  dasar dari penyakit dermatitis yang terjadi pada anak yaitu mulai dari apa
  definisi dari dermatitis, etiologi, bagaimana patofisiologinya, manifestasi
  klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan dan bagaimana
  asuhan keperawatan pada anak dengan penyakit dermatitis.



D. Manfaat
  Manfaat dari penulisan makalah yaitu :

    a) Dapat menambah pengetahuan pembaca tentang penyakit dermatitis
        mulai dari definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi,
        pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan
    b) Dapat menambah pengetahuan pembaca tentang bagaimana gambaran
        asuhan keperawatan pada anak dengan dermatitis.




                                                                                   2
BAB II
                                     DERMATITIS


A. Definisi

           Dermatitis berasal dari kata dermo- (kulit) -itis (radang/inflamasi),
  sehingga dermatitis dapat diterjemahkan sebagai suatu keadaan di mana kulit
  mengalami inflamasi.
           Dermatitis adalah suatu peradangan pada dermis dan epidermis yang
  dalam perkembangannya memberikan gambaran klinik berupa efloresensi
  polimorf dan pada umumnya memberikan gejala subjektif gatal. (Mulyono
  :1986)

           Dermatitis adalah peradangan epidermis dan dermis yang memberikan
  gejala subjektif gatal dan dalam perkembangannya memberikan efloresensi
  yang polimorf. (Junaidi Purnawan : 1982)

B. Etiologi
  Berdasarkan etiologinya dermatitis dibagi dalam type :
   a) Dermatits kontak
       (a) Dermatitis kontak toksis akut. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh
              iritan primer kuat / absolut. Contok : H2SO4 , KOH, racun serangga.
       (b) Dermatitis Kontak Toksis Kronik. Suatu dermatitis yang disebabkan
              oleh iritan primer lemah / relatif. Contoh : sabun , detergen.
       (c) Dermatitis Kontak Alergi. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh
              alergen . Contoh : logam (Ag, Hg), karet, plastik, popok atau diaper
              pada anak-anak, dll.
   b) Dermatitis Atopik. Suatu peradangan menahun pada lapisan epidermis
       yang disebabkan zat-zat yang bersifat alergen. Contoh : inhalan (debu,
       bulu)
   c) Dermatitis Perioral. Suatu penyakit kulit yang ditandai adanya beruntus-
       beruntus merah disekitar mulut. Penyebabnya tidak diketahui dan bisa
       muncul pemakaian salep kortikosteroid diwajah untuk mengobati suatu
       penyakit.


                                                                                    3
d) Dermatitis Statis. Suatu peradangan menahun pada tungkai bawah yang
       sering meninggalkan bekas, yang disebabkan penimbunan darah dan
       cairan dibawah kulit, sehingga cenderung terjadi varises dan edema.


C. Patofisiologi
            Dermatitis merupakan peradangan pada kulit, baik pada bagian dermis
  ataupun epidermis yang disebabkan oleh beberapa zat alergen ataupun zat
  iritan.
            Zat tersebut masuk kedalam kulit yang kemudian menyebabkan
  hipersensitifitas pada kulit yang terkena tersebut. Masa inkubasi sesudah terjadi
  sensitisasi permulaan terhadap suatu antigen adalah 5-12 hari, sedangkan masa
  reaksi setelah terkena yang berikutnya adalah 12-48 jam. Bahan iritan ataupun
  allergen yang masuk ke dalam kulit merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin,
  menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit.
  Keadaan ini akan merusak sel dermis maupun sel epidermis sehingga
  menimbulkan kelainan kulit atau dermatitis.
            Adapun faktor-faktor yang ikut mendorong perkembangan dermatitis
  adalah gesekan, tekanan, balutan, macerasi, panas dan dingin, tempat dan luas
  daerah yang terkena dan adanya penyakit kulit lain.

D. Manifestasi Klinis
            Secara umum manifestasi klinis dari dermatitis yaitu secara Subyektif
  ada tanda–tanda radang akut terutama pruritus ( sebagai pengganti dolor).
  Selain itu terdapat pula kenaikan suhu (kalor), kemerahan (rubor), edema atau
  pembengkakan dan gangguan fungsi kulit (function laisa). Sedangkan secara
  Obyektif, biasanya batas kelainan tidak tegas dan terdapat lesi polimorfi yang
  dapat timbul secara serentak atau beturut-turut.
   a) Dermatitis Kontak. Gatal-gatal , rasa tidak enak karena kering, kulit
       berwarna coklat dan menebal.
   b) Dermatitis Atopik. Gatal-gatal , muncul pada beberapa bulan pertama
       setelah bayi lahir, yang mengenai wajah, daerah yang tertutup popok,
       tangan, lengan dan kaki.




                                                                                 4
c) Dermatitis Perioral. Gatal-gatal bahkan menyengat, disekitar bibir tampak
      beruntus-beruntus kecil kemerahan.
   d) Dermatitis Statis. Awalnya kulit merah dan bersisik, setelah beberapa
      minggu / bulan , warna menjadi coklat.


E. Komplikasi
         Komplikasi dengan penyakit lain yang dapat terjadi adalah sindrom
  pernapasan akut, gangguan ginjal, Infeksi kulit oleh bakteri-bakteri yang lazim
  dijumpai terutamastaphylococcus aureus, jamur, atau oleh virus misalnya
  herpes simpleks.


F. Pemeriksaan Penunjang
   1) Darah; Hb, leoukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total,
      albumin, globulin.
   2) Urin; pemeriksaan Hispatologi
   3) Uji kulit, alergen, uji IgE spesifik, pada dermatitis atopic
   4) Pemeriksaan kultur bakteri apabila ada komplikasi infeksi sekunder
      bakteri, pada dermatitis kontak iritan
G. Penatalaksanaan
   a) Terapi umum
      (a) Hindari faktor penyebab.
      (b) Jaga kulit bayi/anak jangan sampai kering à pelembab.
      (c) Berikan pengertian untuk tidak digaruk.
   b) Terapi Lokal
      (a) Salep / krim / losio kortikosteroid.
   c) Terapi Sistemik
      (a) Anti histamin.
      (b) Kortikosteroid ; dosis 40-60 mg.
      (c) Antibiotik ; Eritromisin, Dewasa 4x 250 mg/hr.




                                                                                  5
BAB III
                      KONSEP DASAR KEPERAWATAN


A. Pengkajian

  Anak dengan dermatitis yang perlu dikaji, yaitu :

      o    Kaji faktor penyebab terjadinya gangguan kulit.
      o    Kaji pengetahuan orang tua tentang faktor penyebab dan metode
           kontak.
      o    Kaji adanya pruritas dan burning.
      o    Kaji peningkatan stress yang diketahui pasien.
      o    Kaji tanda-tanda infeksi.
      o    Riwayat infeksi yang berulang-ulang.
      o    Kaji faktor yang memperparah.
      o    Pada reaksi ringan kulit terlihat merah dan terdapat vesicle.
      o    Pada reaksi berat terdapat ulceration.
B. Diagnosa Keperawatan
  Diagnosa keperawatan yang muncul pada anak dengan dermatitis, yaitu :
   1) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kekeringan pada kulit
   2) Resiko kerusakan kulit berhubungan dengan terpapar allergen
   3) Perubahan rasa nyaman berhubungan dengan pruritus
C. Intervensi
    1. Gangguan integritas kulit b/d kekeringan pada kulit
      1) Tujuan : klien/orang tua akan mempertahankan kulit klien agar
           mempunyai hidrasi yang baik dan turunnya peradangan, ditandai
           dengan :
      2) Mengungkapkan peningkatan kenyamanan kulit
      3) Berkurangnya derajat pengelupasan kulit
      4) Berkurangnnya kemerahan
      5) Berkurangnya lecet karena garukan
      6) Penyembuhan area kulit yang telah rusak

      Rencana Tindakan Keperawatan :


                                                                           6
1) Kaji keadaan kulit
      Rasional : Mengetahui dan mengidetifikasi kerusakan kulit untuk
      melakukan intervensi yang tepat.
  2) Mandikan anak paling tidak sekali sehari selama 15 – 20 menit. Segera
      oleskan salep atau krim yang telah diresepkan setelah mandi. Mandi
      lebih sering jika tanda dan gejala meningkat.

      Rasional : Dengan mandi air akan meresap dalam saturasi kulit.
      Pengolesan krim pelembab selama 2 – 4 menit setelah mandi untuk
      mencegah penguapan air dari kulit.
  3) Anjurkan orang tua dan anak untuk menggunakan sabun yang
      mengandung pelembab atau sabun untuk kulit sensitive pada anak.
      Hindari mandi busa.
      Rasional : Sabun yang mengandung pelembab lebih sedikit kandungan
      alkalin dan tidak membuat kulit kering, sabun kering dapat
      meningkatkan keluhan.
  4) Kolaborasi dalam pemberian salep atau krim yang telah diresepkan 2
      atau tiga kali per hari pada anak.
      Rasional : Salep atau krim akan melembabkan kulit.
2. Resiko kerusakan kulit b/d terpapar allergen
  Tujuan : Klien/orang tua akan mempertahankan integritas kulit klien,
  ditandai dengan Menghindari allergen
  Rencana Tidakan Keperawatan :
  1) Ajari orang tua dan anak untuk menghindarkan atau menurunkan
      paparan terhadap alergen yang telah diketahui pada anak. Rasional
      : menghindari alergen akan menurunkan respon alergi
  2) Anjurkan orang tua dan anak membaca label makanan kaleng agar
      anak terhindar dari bahan makanan yang mengandung allergen.
      Rasional : menghindari alergi makanan.
  3) Hindari anak dari binatang peliharaan.
  4) Rasional : jika alergi terhadap bulu binatang sebaiknya hindari
      memelihara binatang atau batasi keberadaan binatang di sekitar area
      rumah


                                                                           7
5) Gunakan penyejuk ruangan (AC) di rumah, bila memungkinkan.
          Rasional : AC membantu menurunkan paparan terhadap beberapa
          alergen yang ada di lingkungan.
   3. Perubahan rasa nyaman b/d pruritus

      Tujuan : Klien menunjukkan berkurangnya pruritus, ditandai dengan
      o     Berkurangnya lecet akibat garukan
      o     Klien tidur nyenyak tanpa terganggu rasa gatal
      o     Klien mengungkapkan adanya peningkatan rasa nyaman


      Rencana Tidakan Keperawatan :
   (a) Jelaskan pada orang tua dan anak gejala gatal berhubungan dengan
      penyebabnya (misal keringnya kulit) dan prinsip terapinya (misal hidrasi)
      dan siklus gatal-garuk-gatal-garuk.
      Rasional : dengan mengetahui proses fisiologis dan psikologis dan prinsip
      gatal serta penangannya akan meningkatkan rasa kooperatif.
   (b) Anjurkan orang tua dan anak untuk mencuci semua pakaian sebelum
      digunakan untuk menghilangkan formaldehid dan bahan kimia lain serta
      hindari menggunakan pelembut pakaian buatan pabrik.
      Rasional : pruritus sering disebabkan oleh dampak iritan atau allergen dari
      bahan kimia atau komponen pelembut pakaian.
   (c) Anjurkan orang tua dan anak untuk menggunakan deterjen ringan dan
      bilas pakaian untuk memastikan sudah tidak ada sabun yang tertinggal.
      Rasional : bahan yang tertinggal (deterjen) pada pencucian pakaian dapat
      menyebabkan iritasi
D. Implementasi
   1. Gangguan integritas kulit b/d kekeringan pada kulit
      1) Mengkaji keadaan kulit
      2) Memandikan anak paling tidak sekali sehari selama 15 – 20 menit.
          Segera oleskan salep atau krim yang telah diresepkan setelah mandi.
          Mandi lebih sering jika tanda dan gejala meningkat.
      3) Menggunakan air hangat untuk memandikan anak.




                                                                                 8
4) Menganjurkan orang tua dan anak untuk menggunakan sabun yang
          mengandung pelembab atau sabun untuk kulit sensitive pada anak.
          Menghindari mandi busa.
      5) Berkolaborasi dalam pemberian salep atau krim yang telah diresepkan
          2 atau tiga kali per hari pada anak.
   2. Resiko kerusakan kulit b/d terpapar allergen
   1) Mengajari orang tua dan anak untuk menghindarkan atau menurunkan
      paparan terhadap alergen yang telah diketahui pada anak.
   2) Menganjurkan orang tua dan anak membaca label makanan kaleng agar
      anak terhindar dari bahan makanan yang mengandung allergen.
   3) Menghindari anak dari binatang peliharaan.
   4) Menggunakan penyejuk ruangan (AC) di rumah, bila memungkinkan.
   3. Perubahan rasa nyaman b/d pruritus
   a) Menjelaskan pada orang tua dan anak gejala gatal berhubungan dengan
      penyebabnya (misal keringnya kulit) dan prinsip terapinya (misal hidrasi)
      dan siklus gatal-garuk-gatal-garuk.
   b) Menganjurkan orang tua dan anak untuk mencuci semua pakaian sebelum
      digunakan untuk menghilangkan formaldehid dan bahan kimia lain serta
      hindari menggunakan pelembut pakaian buatan pabrik.
   c) Menganjurkan orang tua dan anak untuk menggunakan deterjen ringan dan
      bilas pakaian untuk memastikan sudah tidak ada sabun yang tertinggal.
E. Evaluasi
   1) Integritas kulit dapat dipertahankan
   2) Tidak terjadi kerusakan kulit
   3) Tidak terjadi perubahan rasa nyaman




                                                                              9
BAB IV
                                    PENUTUP




 A. Kesimpulan

       Dermatitis adalah suatu peradangan pada dermis dan epidermis yang
dalam perkembangannya memberikan gambaran klinik berupa efloresensi
polimorf dan pada umumnya memberikan gejala subjektif gatal.
       Secara umum penyebab dari dermatitis yaitu : respon kulit terhadap agen-
agen yang beraneka ragam, mis: zat kimia, protein, bakteri adanya respon alergi.
       Secara umum manifestasi klinis dari dermatitis yaitu secara Subyektif ada
tanda–tanda radang akut terutama pruritus ( sebagai pengganti dolor). Selain itu
terdapat pula kenaikan suhu (kalor), kemerahan (rubor), edema atau
pembengkakan dan gangguan fungsi kulit (function laisa). Sedangkan secara
Obyektif, biasanya batas kelainan tidak tegas dan terdapat lesi polimorfi yang
dapat timbul secara serentak atau beturut-turut.
       Komplikasi dengan penyakit lain yang dapat terjadi adalah sindrom
pernapasan akut, gangguan ginjal, Infeksi kulit oleh bakteri-bakteri yang lazim
dijumpai terutamastaphylococcus aureus, jamur, atau oleh virus misalnya herpes
simpleks.


 B. Saran
             Kepada mahasiswa (khususnya mahasiswa perawat) atau pembaca
      disarankan agar dapat mengambil pelajaran dari makalah ini sehingga
      apabila terdapat tanda dan gejala penyakit dermatitis pada maka kita dapat
      melakukan tindakan yang tepat agar penyakit tersebut tidak berlanjut ke
      arah yang lebih buruk. Dan disarankan kepada orang tua agar
      menjaga/menghindarkan       anak-anak    dari   bahan-bahan   yang    dapat
      menyebabkan dermatitis.




                                                                               10
DAFTAR PUSTAKA




Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol.
3. Jakarta : EGC

Doenges, Marilyn E. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi III. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arief. 1998. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta : EGC

http://www.klikdokter.com/illness/detail/216

http://www/medicastore.com/med/detail_pyk_php?idktg:14&iUD:200509161940
052002159.126.1




                                                                              11
KATA PENGANTAR

        Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
kehendak-Nya Makalah ini yang berjudul Dermatitis dapat terselesaikan tepat
waktunya.
        Dalam makalah ini penulis banyak mengalami kesulitan terutama
disebabkan akan kurangnya pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai
pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan walaupun masih terdapat
kekurangan didalamnya. Karena itu, sepantasnya jika penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
        Penulis menyadari makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar
karya mahasiswa ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan
datang.

                                                   Pariaman, 2 Februari 2013


                                                           Pariaman




                                                                               12
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ...........................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
          E. Latar Belakang .......................................................................
          F. Tujuan .....................................................................................
          G. Rumusan Masalah ..................................................................
          H. Manfaat ...................................................................................

BAB II DERMATITIS
          H. Definisi ...................................................................................
          I. Etiologi ...................................................................................
          J. Patofisiologi............................................................................
          K. Manifestasi Klinis...................................................................
          L. Komplikasi .............................................................................
          M.Pemeriksn Penunjang .............................................................
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN
          F. Pengkajian ..............................................................................
          G. Diagnosa Keperawatan ...........................................................
          H. Intervensi ................................................................................
          I. Implementasi ..........................................................................
          J. Evaluasi ..................................................................................

BAB IV PENUTUP
          C. Kesimpulan ..........................................................................
          D. Saran.....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA




                                                                                                            13

More Related Content

What's hot

Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Sulistia Rini
 
Ppt rasa nyaman dan nyeri
Ppt rasa nyaman dan nyeriPpt rasa nyaman dan nyeri
Ppt rasa nyaman dan nyeri
Widya Marwah
 
Askep pada anak dengan campak
Askep pada anak dengan campakAskep pada anak dengan campak
Askep pada anak dengan campak
whenny
 
Wound care new
Wound care newWound care new
Wound care new
Irfan Hakim
 
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
Wawan Akibu
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
Amee Hidayat
 
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan LeukemiaKonsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
Verar Oka
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
Andri Septyan
 
Universal precaution
Universal precautionUniversal precaution
Universal precautionconesti08com
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
Phil Adit R
 
PSORIASIS
PSORIASISPSORIASIS
PSORIASIS
Victorya Bambung
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAMas Mawon
 
Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesLaporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep abses
Sujana Pkm
 
Stroke non hemoragik
Stroke non hemoragikStroke non hemoragik
Stroke non hemoragik
mamasaugi
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasi
nissaicha2
 

What's hot (20)

Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 
Ppt rasa nyaman dan nyeri
Ppt rasa nyaman dan nyeriPpt rasa nyaman dan nyeri
Ppt rasa nyaman dan nyeri
 
Askep pada anak dengan campak
Askep pada anak dengan campakAskep pada anak dengan campak
Askep pada anak dengan campak
 
Wound care new
Wound care newWound care new
Wound care new
 
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODOASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
ASKEP SOL DI RSUP. Dr. WAHIDDIN SUDIROHUODO
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan LeukemiaKonsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 
Universal precaution
Universal precautionUniversal precaution
Universal precaution
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
PSORIASIS
PSORIASISPSORIASIS
PSORIASIS
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesLaporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep abses
 
Stroke non hemoragik
Stroke non hemoragikStroke non hemoragik
Stroke non hemoragik
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasi
 

Viewers also liked

Etiopatogenesis dan Manifestasi Klinis Depresi
Etiopatogenesis dan Manifestasi Klinis DepresiEtiopatogenesis dan Manifestasi Klinis Depresi
Etiopatogenesis dan Manifestasi Klinis Depresi
Lena Setianingsih
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
Septian Muna Barakati
 
DHF
DHFDHF
Makalah Demam Berdarah Dengue
Makalah Demam Berdarah DengueMakalah Demam Berdarah Dengue
Makalah Demam Berdarah Dengue
Noveldy Pitna
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit PICA
Makalah penyakit PICAMakalah penyakit PICA
Makalah penyakit PICA
Shinta Bella
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
Warnet Raha
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
fikri asyura
 
Autoimunitas
AutoimunitasAutoimunitas
Autoimunitas
Felic Reddevil
 
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "daftar isi"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "daftar isi"Makalah tentang penyakit diabetes melitus "daftar isi"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "daftar isi"
Daniel Gani
 
Makalah penyakit kecacingan
Makalah penyakit kecacinganMakalah penyakit kecacingan
Makalah penyakit kecacingan
Winniey Tillich Wahyuni
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas.
ari saputra
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
stikes kesosi
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Tenri Ashari Wanahari
 
Makalah tata usaha dan peranannya
Makalah tata usaha dan peranannyaMakalah tata usaha dan peranannya
Makalah tata usaha dan peranannya
Amalia Novianti
 
Efloresensi
EfloresensiEfloresensi
Efloresensi
Elissa Lisencia
 

Viewers also liked (17)

Etiopatogenesis dan Manifestasi Klinis Depresi
Etiopatogenesis dan Manifestasi Klinis DepresiEtiopatogenesis dan Manifestasi Klinis Depresi
Etiopatogenesis dan Manifestasi Klinis Depresi
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
DHF
DHFDHF
DHF
 
Makalah Demam Berdarah Dengue
Makalah Demam Berdarah DengueMakalah Demam Berdarah Dengue
Makalah Demam Berdarah Dengue
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
Makalah penyakit PICA
Makalah penyakit PICAMakalah penyakit PICA
Makalah penyakit PICA
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Autoimunitas
AutoimunitasAutoimunitas
Autoimunitas
 
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "daftar isi"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "daftar isi"Makalah tentang penyakit diabetes melitus "daftar isi"
Makalah tentang penyakit diabetes melitus "daftar isi"
 
Makalah penyakit kecacingan
Makalah penyakit kecacinganMakalah penyakit kecacingan
Makalah penyakit kecacingan
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas.
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
 
Makalah tata usaha dan peranannya
Makalah tata usaha dan peranannyaMakalah tata usaha dan peranannya
Makalah tata usaha dan peranannya
 
Efloresensi
EfloresensiEfloresensi
Efloresensi
 

Similar to Makalah demartitis

Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Dermatitis
DermatitisDermatitis
Dermatitis
Feronitha Thoro
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
Sulai Sulaiman
 
Dermatitis
DermatitisDermatitis
Dermatitis
endrawani martono
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
Warnet Raha
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
Septian Muna Barakati
 
Satpel alergi (dermatitis)
Satpel  alergi (dermatitis)Satpel  alergi (dermatitis)
Satpel alergi (dermatitis)
Operator Warnet Vast Raha
 
Satpel alergi (dermatitis)
Satpel  alergi (dermatitis)Satpel  alergi (dermatitis)
Satpel alergi (dermatitis)
Operator Warnet Vast Raha
 
79836959 makalah-dermatitis-kontak
79836959 makalah-dermatitis-kontak79836959 makalah-dermatitis-kontak
79836959 makalah-dermatitis-kontak
William Tasidjawa
 
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Teye Onti
 

Similar to Makalah demartitis (20)

Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
 
Kmb emy AKPER PEMKAB MUNA
Kmb emy AKPER PEMKAB MUNA Kmb emy AKPER PEMKAB MUNA
Kmb emy AKPER PEMKAB MUNA
 
Dermatitis atopik & urtikaria
Dermatitis atopik & urtikariaDermatitis atopik & urtikaria
Dermatitis atopik & urtikaria
 
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
 
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
Saad dermatitis atopik & urtikaria AKPER PEMKAB MUNA
 
Dermatitis
DermatitisDermatitis
Dermatitis
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
Dermatitis
DermatitisDermatitis
Dermatitis
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
 
Satpel alergi (dermatitis)
Satpel  alergi (dermatitis)Satpel  alergi (dermatitis)
Satpel alergi (dermatitis)
 
Satpel alergi (dermatitis)
Satpel  alergi (dermatitis)Satpel  alergi (dermatitis)
Satpel alergi (dermatitis)
 
Satpel alergi (dermatitis)
Satpel  alergi (dermatitis)Satpel  alergi (dermatitis)
Satpel alergi (dermatitis)
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
 
Makalah dematitis
Makalah dematitisMakalah dematitis
Makalah dematitis
 
79836959 makalah-dermatitis-kontak
79836959 makalah-dermatitis-kontak79836959 makalah-dermatitis-kontak
79836959 makalah-dermatitis-kontak
 
Askep dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep dermatitis AKPER PEMKAB MUNA Askep dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep dermatitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
Dermatitisatopikurtikaria 131005104736-phpapp01
 

More from MJM Networks

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sate
MJM Networks
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhial
MJM Networks
 
Ipi299983
Ipi299983Ipi299983
Ipi299983
MJM Networks
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
MJM Networks
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10
MJM Networks
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
MJM Networks
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
MJM Networks
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agama
MJM Networks
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
MJM Networks
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanMJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1MJM Networks
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalMJM Networks
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaMJM Networks
 
Sap cacar air
Sap cacar airSap cacar air
Sap cacar air
MJM Networks
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektif
MJM Networks
 

More from MJM Networks (20)

Proposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sateProposal kewirausahaan sate
Proposal kewirausahaan sate
 
Leaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhialLeaflet asma bronkhial
Leaflet asma bronkhial
 
Ipi299983
Ipi299983Ipi299983
Ipi299983
 
Iman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allahIman kepada-kitab-allah
Iman kepada-kitab-allah
 
I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10I jaz-alquran-kel-10
I jaz-alquran-kel-10
 
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampelHipotesis komparatif-dan-uji-sampel
Hipotesis komparatif-dan-uji-sampel
 
Handout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrikHandout statistik non-parametrik
Handout statistik non-parametrik
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agama
 
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erikFungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
Fungsi pemimpin madrasah dalam pengelolaan pembelajaran pai erik
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
 
Tugas jurnal
Tugas jurnalTugas jurnal
Tugas jurnal
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 
LEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan lukaLEAFLET Perawatan luka
LEAFLET Perawatan luka
 
Leaflet cacar air
Leaflet cacar airLeaflet cacar air
Leaflet cacar air
 
Sap cacar air
Sap cacar airSap cacar air
Sap cacar air
 
Ppt kehamilan
Ppt kehamilanPpt kehamilan
Ppt kehamilan
 
Leaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektifLeaflet belajar yang baik dan efektif
Leaflet belajar yang baik dan efektif
 
Cover andalas
Cover andalasCover andalas
Cover andalas
 
Tinjauan kasus
Tinjauan kasus Tinjauan kasus
Tinjauan kasus
 

Makalah demartitis

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dermatitis adalah penyakit kulit gatal-gatal, kering, dan kemerahan. Dematitis juga dapat didefinisikan sebagai peradangan pada kulit, baik karena kontak langsung dengan zat kimia yang mengakibatkan iritasi, atau reaksi alergi. Dengan kata lain, dermatitis adalah jenis alergi kulit. Selain penyebab bahan-bahan kimia, sering kali dermatitis terjadi ketika kulit sensitive kontak langsung dengan perhiasan logam biasanya emas dengan kadar rendah atau perhiasan perak dan kuningan. Jika Anda mengalami kulit kering dan gatal, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter, apakah yang terjadi pada kulit Anda teridentifikasi dermatitis. Jika Anda teridentifikasi dermatitis, maka pertama kali yang harus Anda ketehui adalah penyebab dari penyakit kulit tersebut. Pastikan Anda menghindari penyebab dari iritasi dan alergi. Jangan pernah menggaruk, meskipun rasa gatal tidak tertahankan. Sebab menggaruk tidak akan membuat hilang rasa gatal, melainkan akan memperparah ketidaknyamanan Anda. Sebab menggaruk akan menyebabkan kulit lebih rentan terhadap infeksi kulit dan penyakit kulit lainnya. Biasanya rasa gatal timbul karena area kulit tersebut kering maka gunakan pelembab untuk mengurangi rasa gatal. Gunakan obat kulit untuk dermatitis, juga akan membantu mengurangi rasa gatal. Dermatitis tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga pada anak- anak. Tipe dermatitis yang sering terjadi pada anak-anak yaitu dermatitis atopik yang meruapakan suatu gejala eksim terutama timbul pada masa kanak- kanak. GeJala ini biasanya timbul pada usia sekitar 2 bulan sampai 1 tahun den sekitar 85% pada usia kurang dari 5 tahun. Pada keadaan akut, gejalanya berupa kulit kemerahan, kulit melenting berisi cairan, basah dan sangat gatal. Kadang-kadang disertai infeksi sekunder yang menimbulkan nanah. 1
  • 2. B. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran yang nyata tentang penyakit dermatitis pada anak dan tentang pelaksanaan Askep pada klien/anak dengan dermatitis dengan menggunakan metode keperawatan. C. Rumusan Masalah Fokus dalam penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan konsep dasar dari penyakit dermatitis yang terjadi pada anak yaitu mulai dari apa definisi dari dermatitis, etiologi, bagaimana patofisiologinya, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan dan bagaimana asuhan keperawatan pada anak dengan penyakit dermatitis. D. Manfaat Manfaat dari penulisan makalah yaitu : a) Dapat menambah pengetahuan pembaca tentang penyakit dermatitis mulai dari definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan b) Dapat menambah pengetahuan pembaca tentang bagaimana gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan dermatitis. 2
  • 3. BAB II DERMATITIS A. Definisi Dermatitis berasal dari kata dermo- (kulit) -itis (radang/inflamasi), sehingga dermatitis dapat diterjemahkan sebagai suatu keadaan di mana kulit mengalami inflamasi. Dermatitis adalah suatu peradangan pada dermis dan epidermis yang dalam perkembangannya memberikan gambaran klinik berupa efloresensi polimorf dan pada umumnya memberikan gejala subjektif gatal. (Mulyono :1986) Dermatitis adalah peradangan epidermis dan dermis yang memberikan gejala subjektif gatal dan dalam perkembangannya memberikan efloresensi yang polimorf. (Junaidi Purnawan : 1982) B. Etiologi Berdasarkan etiologinya dermatitis dibagi dalam type : a) Dermatits kontak (a) Dermatitis kontak toksis akut. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh iritan primer kuat / absolut. Contok : H2SO4 , KOH, racun serangga. (b) Dermatitis Kontak Toksis Kronik. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh iritan primer lemah / relatif. Contoh : sabun , detergen. (c) Dermatitis Kontak Alergi. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh alergen . Contoh : logam (Ag, Hg), karet, plastik, popok atau diaper pada anak-anak, dll. b) Dermatitis Atopik. Suatu peradangan menahun pada lapisan epidermis yang disebabkan zat-zat yang bersifat alergen. Contoh : inhalan (debu, bulu) c) Dermatitis Perioral. Suatu penyakit kulit yang ditandai adanya beruntus- beruntus merah disekitar mulut. Penyebabnya tidak diketahui dan bisa muncul pemakaian salep kortikosteroid diwajah untuk mengobati suatu penyakit. 3
  • 4. d) Dermatitis Statis. Suatu peradangan menahun pada tungkai bawah yang sering meninggalkan bekas, yang disebabkan penimbunan darah dan cairan dibawah kulit, sehingga cenderung terjadi varises dan edema. C. Patofisiologi Dermatitis merupakan peradangan pada kulit, baik pada bagian dermis ataupun epidermis yang disebabkan oleh beberapa zat alergen ataupun zat iritan. Zat tersebut masuk kedalam kulit yang kemudian menyebabkan hipersensitifitas pada kulit yang terkena tersebut. Masa inkubasi sesudah terjadi sensitisasi permulaan terhadap suatu antigen adalah 5-12 hari, sedangkan masa reaksi setelah terkena yang berikutnya adalah 12-48 jam. Bahan iritan ataupun allergen yang masuk ke dalam kulit merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit. Keadaan ini akan merusak sel dermis maupun sel epidermis sehingga menimbulkan kelainan kulit atau dermatitis. Adapun faktor-faktor yang ikut mendorong perkembangan dermatitis adalah gesekan, tekanan, balutan, macerasi, panas dan dingin, tempat dan luas daerah yang terkena dan adanya penyakit kulit lain. D. Manifestasi Klinis Secara umum manifestasi klinis dari dermatitis yaitu secara Subyektif ada tanda–tanda radang akut terutama pruritus ( sebagai pengganti dolor). Selain itu terdapat pula kenaikan suhu (kalor), kemerahan (rubor), edema atau pembengkakan dan gangguan fungsi kulit (function laisa). Sedangkan secara Obyektif, biasanya batas kelainan tidak tegas dan terdapat lesi polimorfi yang dapat timbul secara serentak atau beturut-turut. a) Dermatitis Kontak. Gatal-gatal , rasa tidak enak karena kering, kulit berwarna coklat dan menebal. b) Dermatitis Atopik. Gatal-gatal , muncul pada beberapa bulan pertama setelah bayi lahir, yang mengenai wajah, daerah yang tertutup popok, tangan, lengan dan kaki. 4
  • 5. c) Dermatitis Perioral. Gatal-gatal bahkan menyengat, disekitar bibir tampak beruntus-beruntus kecil kemerahan. d) Dermatitis Statis. Awalnya kulit merah dan bersisik, setelah beberapa minggu / bulan , warna menjadi coklat. E. Komplikasi Komplikasi dengan penyakit lain yang dapat terjadi adalah sindrom pernapasan akut, gangguan ginjal, Infeksi kulit oleh bakteri-bakteri yang lazim dijumpai terutamastaphylococcus aureus, jamur, atau oleh virus misalnya herpes simpleks. F. Pemeriksaan Penunjang 1) Darah; Hb, leoukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin. 2) Urin; pemeriksaan Hispatologi 3) Uji kulit, alergen, uji IgE spesifik, pada dermatitis atopic 4) Pemeriksaan kultur bakteri apabila ada komplikasi infeksi sekunder bakteri, pada dermatitis kontak iritan G. Penatalaksanaan a) Terapi umum (a) Hindari faktor penyebab. (b) Jaga kulit bayi/anak jangan sampai kering à pelembab. (c) Berikan pengertian untuk tidak digaruk. b) Terapi Lokal (a) Salep / krim / losio kortikosteroid. c) Terapi Sistemik (a) Anti histamin. (b) Kortikosteroid ; dosis 40-60 mg. (c) Antibiotik ; Eritromisin, Dewasa 4x 250 mg/hr. 5
  • 6. BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN A. Pengkajian Anak dengan dermatitis yang perlu dikaji, yaitu : o Kaji faktor penyebab terjadinya gangguan kulit. o Kaji pengetahuan orang tua tentang faktor penyebab dan metode kontak. o Kaji adanya pruritas dan burning. o Kaji peningkatan stress yang diketahui pasien. o Kaji tanda-tanda infeksi. o Riwayat infeksi yang berulang-ulang. o Kaji faktor yang memperparah. o Pada reaksi ringan kulit terlihat merah dan terdapat vesicle. o Pada reaksi berat terdapat ulceration. B. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang muncul pada anak dengan dermatitis, yaitu : 1) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kekeringan pada kulit 2) Resiko kerusakan kulit berhubungan dengan terpapar allergen 3) Perubahan rasa nyaman berhubungan dengan pruritus C. Intervensi 1. Gangguan integritas kulit b/d kekeringan pada kulit 1) Tujuan : klien/orang tua akan mempertahankan kulit klien agar mempunyai hidrasi yang baik dan turunnya peradangan, ditandai dengan : 2) Mengungkapkan peningkatan kenyamanan kulit 3) Berkurangnya derajat pengelupasan kulit 4) Berkurangnnya kemerahan 5) Berkurangnya lecet karena garukan 6) Penyembuhan area kulit yang telah rusak Rencana Tindakan Keperawatan : 6
  • 7. 1) Kaji keadaan kulit Rasional : Mengetahui dan mengidetifikasi kerusakan kulit untuk melakukan intervensi yang tepat. 2) Mandikan anak paling tidak sekali sehari selama 15 – 20 menit. Segera oleskan salep atau krim yang telah diresepkan setelah mandi. Mandi lebih sering jika tanda dan gejala meningkat. Rasional : Dengan mandi air akan meresap dalam saturasi kulit. Pengolesan krim pelembab selama 2 – 4 menit setelah mandi untuk mencegah penguapan air dari kulit. 3) Anjurkan orang tua dan anak untuk menggunakan sabun yang mengandung pelembab atau sabun untuk kulit sensitive pada anak. Hindari mandi busa. Rasional : Sabun yang mengandung pelembab lebih sedikit kandungan alkalin dan tidak membuat kulit kering, sabun kering dapat meningkatkan keluhan. 4) Kolaborasi dalam pemberian salep atau krim yang telah diresepkan 2 atau tiga kali per hari pada anak. Rasional : Salep atau krim akan melembabkan kulit. 2. Resiko kerusakan kulit b/d terpapar allergen Tujuan : Klien/orang tua akan mempertahankan integritas kulit klien, ditandai dengan Menghindari allergen Rencana Tidakan Keperawatan : 1) Ajari orang tua dan anak untuk menghindarkan atau menurunkan paparan terhadap alergen yang telah diketahui pada anak. Rasional : menghindari alergen akan menurunkan respon alergi 2) Anjurkan orang tua dan anak membaca label makanan kaleng agar anak terhindar dari bahan makanan yang mengandung allergen. Rasional : menghindari alergi makanan. 3) Hindari anak dari binatang peliharaan. 4) Rasional : jika alergi terhadap bulu binatang sebaiknya hindari memelihara binatang atau batasi keberadaan binatang di sekitar area rumah 7
  • 8. 5) Gunakan penyejuk ruangan (AC) di rumah, bila memungkinkan. Rasional : AC membantu menurunkan paparan terhadap beberapa alergen yang ada di lingkungan. 3. Perubahan rasa nyaman b/d pruritus Tujuan : Klien menunjukkan berkurangnya pruritus, ditandai dengan o Berkurangnya lecet akibat garukan o Klien tidur nyenyak tanpa terganggu rasa gatal o Klien mengungkapkan adanya peningkatan rasa nyaman Rencana Tidakan Keperawatan : (a) Jelaskan pada orang tua dan anak gejala gatal berhubungan dengan penyebabnya (misal keringnya kulit) dan prinsip terapinya (misal hidrasi) dan siklus gatal-garuk-gatal-garuk. Rasional : dengan mengetahui proses fisiologis dan psikologis dan prinsip gatal serta penangannya akan meningkatkan rasa kooperatif. (b) Anjurkan orang tua dan anak untuk mencuci semua pakaian sebelum digunakan untuk menghilangkan formaldehid dan bahan kimia lain serta hindari menggunakan pelembut pakaian buatan pabrik. Rasional : pruritus sering disebabkan oleh dampak iritan atau allergen dari bahan kimia atau komponen pelembut pakaian. (c) Anjurkan orang tua dan anak untuk menggunakan deterjen ringan dan bilas pakaian untuk memastikan sudah tidak ada sabun yang tertinggal. Rasional : bahan yang tertinggal (deterjen) pada pencucian pakaian dapat menyebabkan iritasi D. Implementasi 1. Gangguan integritas kulit b/d kekeringan pada kulit 1) Mengkaji keadaan kulit 2) Memandikan anak paling tidak sekali sehari selama 15 – 20 menit. Segera oleskan salep atau krim yang telah diresepkan setelah mandi. Mandi lebih sering jika tanda dan gejala meningkat. 3) Menggunakan air hangat untuk memandikan anak. 8
  • 9. 4) Menganjurkan orang tua dan anak untuk menggunakan sabun yang mengandung pelembab atau sabun untuk kulit sensitive pada anak. Menghindari mandi busa. 5) Berkolaborasi dalam pemberian salep atau krim yang telah diresepkan 2 atau tiga kali per hari pada anak. 2. Resiko kerusakan kulit b/d terpapar allergen 1) Mengajari orang tua dan anak untuk menghindarkan atau menurunkan paparan terhadap alergen yang telah diketahui pada anak. 2) Menganjurkan orang tua dan anak membaca label makanan kaleng agar anak terhindar dari bahan makanan yang mengandung allergen. 3) Menghindari anak dari binatang peliharaan. 4) Menggunakan penyejuk ruangan (AC) di rumah, bila memungkinkan. 3. Perubahan rasa nyaman b/d pruritus a) Menjelaskan pada orang tua dan anak gejala gatal berhubungan dengan penyebabnya (misal keringnya kulit) dan prinsip terapinya (misal hidrasi) dan siklus gatal-garuk-gatal-garuk. b) Menganjurkan orang tua dan anak untuk mencuci semua pakaian sebelum digunakan untuk menghilangkan formaldehid dan bahan kimia lain serta hindari menggunakan pelembut pakaian buatan pabrik. c) Menganjurkan orang tua dan anak untuk menggunakan deterjen ringan dan bilas pakaian untuk memastikan sudah tidak ada sabun yang tertinggal. E. Evaluasi 1) Integritas kulit dapat dipertahankan 2) Tidak terjadi kerusakan kulit 3) Tidak terjadi perubahan rasa nyaman 9
  • 10. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dermatitis adalah suatu peradangan pada dermis dan epidermis yang dalam perkembangannya memberikan gambaran klinik berupa efloresensi polimorf dan pada umumnya memberikan gejala subjektif gatal. Secara umum penyebab dari dermatitis yaitu : respon kulit terhadap agen- agen yang beraneka ragam, mis: zat kimia, protein, bakteri adanya respon alergi. Secara umum manifestasi klinis dari dermatitis yaitu secara Subyektif ada tanda–tanda radang akut terutama pruritus ( sebagai pengganti dolor). Selain itu terdapat pula kenaikan suhu (kalor), kemerahan (rubor), edema atau pembengkakan dan gangguan fungsi kulit (function laisa). Sedangkan secara Obyektif, biasanya batas kelainan tidak tegas dan terdapat lesi polimorfi yang dapat timbul secara serentak atau beturut-turut. Komplikasi dengan penyakit lain yang dapat terjadi adalah sindrom pernapasan akut, gangguan ginjal, Infeksi kulit oleh bakteri-bakteri yang lazim dijumpai terutamastaphylococcus aureus, jamur, atau oleh virus misalnya herpes simpleks. B. Saran Kepada mahasiswa (khususnya mahasiswa perawat) atau pembaca disarankan agar dapat mengambil pelajaran dari makalah ini sehingga apabila terdapat tanda dan gejala penyakit dermatitis pada maka kita dapat melakukan tindakan yang tepat agar penyakit tersebut tidak berlanjut ke arah yang lebih buruk. Dan disarankan kepada orang tua agar menjaga/menghindarkan anak-anak dari bahan-bahan yang dapat menyebabkan dermatitis. 10
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol. 3. Jakarta : EGC Doenges, Marilyn E. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi III. Jakarta : EGC Mansjoer, Arief. 1998. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta : EGC http://www.klikdokter.com/illness/detail/216 http://www/medicastore.com/med/detail_pyk_php?idktg:14&iUD:200509161940 052002159.126.1 11
  • 12. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya Makalah ini yang berjudul Dermatitis dapat terselesaikan tepat waktunya. Dalam makalah ini penulis banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan akan kurangnya pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan walaupun masih terdapat kekurangan didalamnya. Karena itu, sepantasnya jika penulis mengucapkan terima kasih kepada : Penulis menyadari makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar karya mahasiswa ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang. Pariaman, 2 Februari 2013 Pariaman 12
  • 13. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI .......................................................................................... BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang ....................................................................... F. Tujuan ..................................................................................... G. Rumusan Masalah .................................................................. H. Manfaat ................................................................................... BAB II DERMATITIS H. Definisi ................................................................................... I. Etiologi ................................................................................... J. Patofisiologi............................................................................ K. Manifestasi Klinis................................................................... L. Komplikasi ............................................................................. M.Pemeriksn Penunjang ............................................................. BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN F. Pengkajian .............................................................................. G. Diagnosa Keperawatan ........................................................... H. Intervensi ................................................................................ I. Implementasi .......................................................................... J. Evaluasi .................................................................................. BAB IV PENUTUP C. Kesimpulan .......................................................................... D. Saran..................................................................................... DAFTAR PUSTAKA 13